Academia.eduAcademia.edu

TUHAN SBG KONSEP EMPIRI

tuhan dalam al qur'an adalah konsep empiri, observable, constructed. The Un Seen yang dapat di konfirmasi melalui indikator yang observable.

TUHAN SBG KONSEP EMPIRI, terkonstruksi grounded dan dapat dibuktikan melalui observasi, serta berkorespondensi benar antara gagasan proposisi al qur'an dan signal realita Metode Al Qur'an memperkenalkan tuhan adalah : (1) ali imran 3:190-191 : sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan pada pertukaran siang dan malam ada signal, keberadaan tuhan (2) al alaq : 1-5. Bacalah, dengan nama tuhan yang menciptakanmu. (bertuhanlah kepada yg menciptakanmu dari segumpal darah). (3) ar rum, 30:50. Maka observasilah dengan serius, jejak jejak rahmat allah, (tuhan yg maha pengurus alam semesta dgn kasih sayang) (4) al fatihah : 1-2. Segala puji adalah bagi allah yang mencipta, mendesain, dan mengurus alam semesta atas nama kasih sayang (kepada manusia). (5) fushilat 53 :, kami perlihatkan signal signal kami di ufuk ufuk (pada hamparan alam) dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelas bahwa al qur'an itu benar. (6) yusuf : 105: sekian banyak signal signal di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya. Dari 6 ayat al qur'an ini dibimbing cara observasi empiri tentang keberadaan tuhan. pertama menurut al qur'an gunakanlah tools of concept / metodologi, bahwa tuhan adalah tidak tampak dari mata tapi akan tampak dari signal atau indikator yang terdapat pada penciptaan dan pada signal pertukaran siang dan malam ke dua, menurut al qur'an , tuhan adalah yg menciptakan manusia dari segumpal darah. kalimat ini kemudian terbukti setelah ditemukan ilmu kedokteran, bahwa dalam rahim, sebelum menjadi bayi manusia , awalnya adalah segumpal darah. Meski tidak terlihat mata, ternyata ada proses yang nyata dan benar. Mulai dari sini, dapat diyakini bahwa pemikiran yg mengatakan sesuatu yg tidak dilihat mata adalah dapat diyakini tidak ada. Sebab berfikir bgtu adalah abusement atau pemerkosaan intelektual terhadap posibilitas status 'ada' bagi yg tidak terlihat. ke tiga : observasilah bahwa ada jejak-jejak rahmat atau karunia kasih sayang, kepada manusia dalam proses menghidupkan bumi yg mati. Melalui observasi sungguh sungguh ditemukan bahwa laut lebih luas dari darat bukanlah rancangan iseng-iseng, tapi ia adalah tanki persediaan air untuk membangkitkan kehidupan di bumi. Proses kerjanya di motori oleh matahari yang menurut al qur'an adalah bergerak dengan ketentuan dari maha perkasa dan maha pintar. Yang menggerakan matahari adalah maha perkasa karena matahari ternyata sangat luar biasa besar dan berat sehingga hanya yg perkasa saja yg bisa memutarnya. Yang menggerakan matahari adalah maha pintar karena matahari ternyata bergerak dengan multi kwadran pekerjaan demi memunculkan kehidupan dan menjamin kehidupan di bumi. Matahari memproses air laut jadi hujan air tawar yg menyiram bumi, lalu bumi subur lalu pohon bertumbuhan lalu dari pohon diproduksi Oksigen untuk manusia bernafas, di produksi karbohidrat untuk manusia makan, dan dari pohon ada makanan untuk hewan lalu ada protein bagi manusia, dan seterusnya. Tampak bahwa meski tidak terlihat oleh mata, ternyata ada fakta kenyataan yg benar mewakili konsep 'ada karunia kasih sayang kepad amanusia dalam proses membangkitkan kehidupan di bumi'. Proses ini sangat teratur dan terlalu banget kalau disebut kebetulan. Sebab kalo hanya berdasar saksi satu orang bahwa seseorang diantar ke rumah kos perempuan lalu melakukan sex dan pembunuhan lalu polisi percaya, maka kesaksian proses alamiah yg teratur dan saling terkait ini disaksikan oleh seluruh manusia, kemudian menjadi terlalu bersifat pemerkosaan intelektual jika disebut 'kebetulan' dan tanpa ada pelaku. ke empat. ada sosok yang sangat terpuji dalam mencipta, mendesain dan mengurus alam semesta. sosok itu dalam proses 'naming' atau simplifikasi ikonik, dikonsepkan dengan sebutan Allah. Dalam bahasa agama mesir dikonsepkan dengan bahasa hiroglip dengan bahasa lain, dalam bahasa israil juga di konsepkan dengan bahasa lain seperti yahua, atau eli atau elohim atau lainnya. 'naming' bukanlah klaim sebab ia bisa muradif atau berbagai kata tapi jika rujukan fakta nyatanya adalah sama, maka ia tetap objektif dan empiri atau bukan klaim arbiter. dari kalimat ini dikonsepkan secara dapat di observasi bahwa yang mencipta, mendesain dan mengatur proses alam adalah bekerja atas nama kasih dan sayang. Cobalah perhatikan, apakah bukan atas nama kasih sayang jika hanya dengan mengubur sebutir biji manusia kemudian bisa mendapati satu pohon rimbun penuh buah berkabohidrat terasa manis dan di dalamnya ada lagi ribuan biji yang bisa ditanam lagi dengan cara mudah. coba perhatikan juga apakah bukan atas nama kasih sayang jika hanya dengan melepas seekor ikan jantan dan betina di danau, maka akan muncul ribuan bahkan jutaan ekor ikan baru, yang akan bisa di nikmati manusia. Sungguh kalau mau observasi akan ditemukan konfirmasi korespondensi bukti kebenaraan bahwa ayat qur'an bukan pemerkosaan intelektual. justru yang mengatakan proses alam hanya kebetulan adalah yang sudah melakukan pemerkosaan intelektual, menafi posibilitas bahwa di alam ini ada proses yang penuh kasih sayang kepada manusia. ke lima : menurut al qur'an, realita alam itu jika di observasi adalah akan menjadi partner bukti korespondensi, yang saling membuktikan kebenaran antara dunia gagasan dalam proposisi al qur'an dengan duia nyata dalam hamparan realita. signal ufuk dan signal pada konstruksi tubuh manusia akan bekerja membuktikan kebenaran al qur'an. ke enam. menurut al qur'an, ternyata bukti bukti kebenaran korespondensi antara proposisi al qur'an dengan realita alam ini , akan selalu banyak di abaikan dan berlalu begitu saja. Ternyat aproposisi ini pun benar adanya, terbukti dengan banyaknya manusia yang ingkar dan mencekok pemikiran abusement menafi kebenaran empiri tentang ada konsep kasih sayang dalam hamparan alam, tentang ada proses keteraturan, tentang ada proses dibangkitkan kehdupan dari air, dan lain sebagainya, yang menggambar ada the unseen dibalik indikator. terakhir : hentikan kejahatan mencekok pemikiran abusement ilmiah, kepada anak anak hijau atau kpd orang orang bodoh. Berlakukan apple to apple, jangan berlaku durians to bananas.