FUNGSI MANAJEMEN
( Hamidah Shufiana (20022010) )
(Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang)
( hamidahshufiana123@gmail.com )
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen merupakan pola atau seni pengaturan pra-pelaksanaan sesuatu kegiatan, aktivitas, atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi agar berjalan dengan tepat dan terarah. Manajemen juga dapat diartikan sebagai pengaturan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang atau organisasi sebelum melaksanakan suatu program kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan sebelumnya.
Para ahli mengemukakan fungsi-fungsi manajemen dengan sangat beragam tergantung pada sudut pandang dan pendekatan masing- masing, sehingga dalam hal ini penulis merujuk kepada pemikiran G.R. Terry (dalam Mukminin Amirul, 2011) mengenai fungsi-fungsi mana- jemen pendidikan dalam perspektif persekolahan meliputi: (1) Perencanaan (planning); (2) Pengorganisasian (organizing); (3) Pelaksanaan (actuating); dan (4) Pengawasan (controlling).
Fungsi Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa: Planning may be defined as the process by which manager set objective. assess the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.
Adapun T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa: "Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan adalah proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan yang akan dikerjakan pada waktu yang akan mendatang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
Tujuan perencanaan adalah agar program, tumpang tindih; untuk memilih tindakan-tindakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi pendidikan; untuk memilih tindakan prioritas yang didahulukan pelaksanaannya; untuk memudahkan pemilihan tenaga pelaksana yang berkompeten dan relevan; serta untuk memudahkan evaluasi dan pengawasan (Zaini, 2013).
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan dalam proses perencanaan antara lain:
Menjelaskan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai.
Memperkirakan keadaan yang akan mendatang.
Memperkirakan kondisi pekerjaan yang dilakukan.
Memilih tugas sesuai dengan tujuan.
Membuat rencana strategis bagi organisasi.
Membuat kebijakan, prosedur, standar, dan metode melakukan pekerjaan.
Mengubah rencana sesuai hasil pengawasan atau penilaian.
Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian (organi zing). George R. Terry (1986) mengemukakan, "Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu."
Lousie E. Boone dan David L. Kurtz (1984), mengartikan pengorganisasian: "... as the act of planning and implementing organization struc- ture. It is the process of arranging people and physical resources to carry out plans and accomplishment organizational objective."
Dari kedua pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana-ren- cana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan. dan apa targetnya.
Mengorganisasikan merupakan proses menggabungkan orang-orang berdasarkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara terperinci berdasarkan bagian dan bidang sehingga terintegrasikan hubungan kerja yang sinergis, koperatif, harmonis dan seirama dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian merupakan aktivitas pembagian tugas dan tanggungjawab kepada seluruh anggota organisasi yang didasarkan pada profesionalitas, tugas dan fungsi tenaga pada organisasi.
Kegiatan pengorganisasian meliputi:
Membagi pekerjaan ke dalam tugas operasional.
Mengelompokkan tugas ke dalam posisi-posisi secara operasional.
Menggabungkan jabatan operasional ke dalam unit yang saling berkaitan.
Memilih dan menempatkan orang untuk suatu pekerjaan yang sesuai.
Menjelaskan persyaratan dari setiap jabatan.
Menyesuaikan wewenang dan tanggungjawab bagi anggota.
Menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai.
Menyelaraskan organisasi sesuai petunjuk.
Fungsi Pelaksanaan/Penggerakan (actuating)
Pelaksanaan (actuating) adalah fungsi manajemen yang paling utama. Fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi (actuating) justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan ang- gota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai wewenang pada masingmasing perangkat untuk menjadi kolektivitas yang dapat digerakkan sebagai teamwork dalam usaha mencapai tujuan.
Kegiatan pengorganisasian meliputi:
Membagi pekerjaan ke dalam tugas operasional.
Mengelompokkan tugas ke dalam posisi-posisi secara operasional.
Menggabungkan jabatan operasional ke dalam unit yang saling berkaitan.
Memilih dan menempatkan orang untuk suatu pekerjaan yang sesuai.
Menjelaskan persyaratan dari setiap jabatan.
Menyesuaikan wewenang dan tanggungjawab bagi anggota.
Menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai.
Menyelaraskan organisasi sesuai petunjuk.
Fungsi Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini. Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984), memberikan rumusan tentang peng awasan sebagai: the process by which manager determine wether actual operation are consistent with plans."
Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995), mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa: "Peng- awasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan stan- dar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan."
Mengontrol berarti mengawasi atau memantau tugas yang dilaksanakan sekaligus memberikan evaluasi dan perbaikan sehingga pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Kegiatan atau aktivitas dalam pengontrolan sebagai berikut:
Membandingkan hasil pekerjaan dengan rencana.
Menilai hasil pekerjaan dengan standar hasil kerja.
Membuat media pelaksanaan secara tepat.
Memberitahukan media pengukur pekerjaan.
Memindahkan data secara rinci untuk melihat perbandingan dan penyimpangan.
Membuat saran dan tindakan perbaikan.
Memberitahukan anggota yang bertanggungjawab terhadap pemberian penjelasan.
Melaksanakan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan
DAFTAR PUSTAKA
Maujud, F. (2018). Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus Pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Islahul Muta’allim Pagutan). Jurnal Penelitian Keislaman, 14(1), 30–50. doi: 10.20414/jpk.v14i1.490
Mukminin Amirul. 2011. Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Semarang: Bahan Ajar PG PAUD FIP UNNES.
Mulyasa, H.E. 2017. Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini. Cetakan ke 5. Bandung Remaja
Nasution S, (2006). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Rosda Karya Musfah, Jejen. 2017. Manajemen Pendidikan, Teori, Kebijakan dan Pruknik. Jakarta: Kencana. Nashi, L (2017) Manajemen Kurikulum: Sebuah kajian Teoritis. Jurnal Idaarah, Vol. 1, No. 2, Desember 2017.
Septiani, G. (2018). Manajemen Kurikulum dan Pembelajarannya di TK ABA Gendingan, Kalasan (Aliran Muhammadiyah). Jurnal Kajian Perkembangan Anak Dan Manajemen Pendidikan Usia Dini, 1(1), 37–51.
Suryana, Dadan, & Nelti Riska. 2019. Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Akreditasi Lembaga. Prenadamedia Group.