Rekam Medis PDF
Rekam Medis PDF
Rekam Medis PDF
KES MAS
ISSN : 1978-0575
51
1. PENDAHULUAN
Paradigma hidup sehat dari H.L. Blum dapat dijadikan dasar untuk lebih
memahami kompleksitas masalah kesehatan masyarakat. Berdasarkan pandangan
hidup sehat H.L Blum diperkenalkan empat faktor utama yang mempengaruhi derajat
kesehatan individu / masyarakat, antara lain faktor perilaku, lingkungan, pelayanan
kesehatan dan genetik. Keempat faktor tersebut saling berinteraksi satu sama lain
mempengaruhi derajat kesehatan individu/masyarakat. Diantara keempat faktor
tersebut, faktor perilaku manusia merupakan faktor paling besar dan paling sulit
ditanggulangi disusul oleh faktor lingkungan. Faktor pelayanan kesehatan memegang
peran ketiga terbesar menurut konsep ini.1
Puskesmas sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan dasar mewujudkan
kesehatan masyarakat dengan biaya yang terjangkau. Institusi pelayanan kesehatan
juga dituntut untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan yang
memuaskan, diantaranya dengan meningkatkan mutu dari kegiatan pencatatan Page
medis
55
Perencanaan Rekam Medis berdasarkan Input dan Proses.(Yuli Uswatun Khasanah)
52
ISSN : 1978-0575
di rumah sakit. Tinggi rendahnya mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari lengkap
atau tidaknya data perawatan yang tercantum dalam rekam medis. 2
Salah satu dari tujuh kompetensi perekam medis adalah manajemen unit kerja
manajemen informasi kesehatan/rekam medis yaitu perekam medis mampu mengelola
unit kerja yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, penataan dan
pengontrolan unit kerja manajemen informasi kesehatan (MIK)/rekam medis (RM) di
instalasi pelayanan kesehatan.3
Berdasarkan observasi di Puskesmas Banguntapan II pada bulan Juli 2011,
dengan Kepala Tata Usaha Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul, pendaftaran
pasien menggunakan formulir pendaftaran yang harus diisi langsung oleh pasien.
Kendalanya adalah tidak semua pasien bisa menulis, sehingga petugas pendaftaran lah
yang menuliskan formulir tersebut. Konsep rekam medis di Puskesmas Banguntapan II
menggunakan family folder sehingga di dalam satu berkas rekam medis terdapat
beberapa dokumentasi riwayat penyakit anggota keluarga sehingga dapat diketahui
tingkat kesehatan keluarganya. Bagian rekam medis rawat jalan khususnya bagian
pendaftaran, ditemukan permasalahan antara lain pasien berobat tidak membawa kartu,
sehingga petugas harus mencarikan nomor rekam medis dan nama kepala keluarga
(KK) di buku register pendaftaran pasien baru atau di dalam database yang telah diinput
dalam software microsoft excel di komputer pendaftaran, namun database yang ada di
komputer belum lengkap sehingga sebagian data harus dicari dengan menggunakan
buku register pendaftaran pasien baru. Hal ini sangat memakan waktu yang sangat lama
sehingga sering kali petugas pendaftaran membuatkan nomor baru atas nama pasien
(nama KK) tersebut, sehingga terjadi pendobelan nomor atas nama KK yang sama.
Rekam kesehatan keluarga/family folder memuat catatan kondisi kesehatan keluarga
yang meliputi anggota keluarga beserta statusnya termasuk keadaan lingkungan dan
kebiasaan keluarga tersebut.1 Jika nomor rekam medis atau nomor KK lebih dari satu
maka konsep family folder tidak akan terpenuhi karena berkas pasien akan tercecer
menjadi beberapa folder.
Permasalahan lain yang ditemukan di bagian pendaftaran adalah keterbatasan
petugas yang berkompeten untuk mengentry data pada aplikasi sistem informasi
kesehatan sehingga pengentryan data di bagian pendaftaran belum optimal. Dengan
adanya kendala yaitu entry data yang belum optimal, maka hasil dari pengentryan itu
sendiri belum bisa digunakan sebagai output yang valid untuk dijadikan laporan
kunjungan di bagian pendaftaran sehingga dalam pelaporannya masih menggunakan
manual dan memakan waktu yang lama. Melihat kondisi ini, perlu adanya sebuah
perencanaan sistem rekam medis di bagian pendaftaran sebagai dasar pengambilan
keputusan untuk sebuah perubahan yang akan membantu meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas Banguntapan II.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Menurut Moleong4, penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Tempat penelitian ini
adalah di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Banguntapan II
Kabupaten Bantul dan subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Tata Usaha, Ketua Tim
Manajemen Puskesmas, dan Penanggung Jawab Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan.
Page 56
KES MAS
ISSN : 1978-0575
53
Page 57
54
ISSN : 1978-0575
Petugas menyiapkan
sarana-prasaran
penadaftaran
Ya
Tidak
Pasien Baru
Membawa
kartu?
Tidak
Petugas mencari/menyiapkan
berkas rekam medis pasien
Filing
Petugas merapikan
sarana dan prasarana
5) Mechine
Mechine di unit rekam medis berupa seperangkat komputer yang
dipersiapkan untuk mendaftarkan pasien rawat jalan dengan cara komputerisasi.
Komputer di bagian pendaftaran sudah memuat sistem informasi kesehatan
dengan aplikasi E-Health yaitu aplikasi yang diberikan oleh Depkominfo dengan
PT. Eksindo sebagai pihak ketiga untuk pendampingan sistem informasi di
puskesmas. Di bagian pendaftaran pasien sistem komputerisasi belum berjalan
optimal karena keterbatasan sumber daya manusia yang berkompeten untuk
entry data-data tersebut. Selain itu, komputer di bagian pendaftaran masih di
gunakan untuk pembuatan laporan bulanan
6) Market
Market atau pengguna jasa layanan kesehatan di Puskesmas Banguntapan
II adalah pasien yang berobat di rawat jalan tidak semua pasien bisa menulis,
Page 58
KES MAS
ISSN : 1978-0575
55
Page 59
56
ISSN : 1978-0575
No Prioritas Masalah
Penyebab Masalah
Perubahan sistem
pendaftaran lama ke
sistem pendaftaran yang
baru
Alternatif Pemecahan
Masalah
1.
Belum adanya
standar prosedur
sebagai pedoman
kegiatan di bagian
pendaftaran.
2.
Sistem
komputerisasi
belum berjalan
optimal
Pemecahan
Masalah
Terpilih
Memasukkan
database di
Microsoft Excell
Penambahan
petugas jika
ada petugas
yg
dijadwalkan
shift lain
Ada petugas
yang bertugas
mengecek
dan
mengisikan
formulir
pendaftaran
pasien
KES MAS
ISSN : 1978-0575
57
58
ISSN : 1978-0575
b) Perawat
Perawat merupakan tenaga medis. Puskesmas Banguntapan II adalah
puskesmas rawat inap sehingga mempunyai 3 shift yaitu pagi, siang, dan
malam. Perawat yang diperbantukan di bagian pendaftaran masih
dijadwalkan di shift siang, dan melakukan pelayanan di poliklinik umum
pada waktu rawat jalan. Hal ini menyebabkan perawat yang diperbantukan
di bagian pendaftaran tidak bisa maksimal berada di bagian pendaftaran.
c) Fisioterapis
Petugas fisiioterapi menjalankan tugas nya sebagai fisioterapis jika ada
pasien yang memerlukan pemeriksaan fisioterapi. Jika pasien fisioterapi
tidak ada, maka petugas fisioterapi membantu di bagian pendaftaran.
Petugas fisioterapi tidak dijadwalkan shift pagi. Fisioterapis juga
mendapatkan jadwal shift siang dan malam, sehingga kehadirannya di
tempat pendaftaran pun tidak setiap hari. Hal ini sangat mempengaruhi
pelayanan di bagian pendaftaran.
Berdasarkan analisis beban kerja (ABK), jumlah kebutuhan petugas
di tempat pendaftaran pasien rawat jalan puskesmas adalah 3 orang.
Melihat permasalahan yang ada, sangat diperlukan tenaga kerja untuk
membantu di bagian pendaftaran jika salah satu petugas tidak bisa
bertugas di bagian pendaftaran. Pembagian tugas yang benar akan sangat
membantu mempercepat proses pendaftaran. Salah satu petugas bertugas
melakukan verifikasi kelengkapan data pasien, kemudian melengkapi, dan
membuat kuitansi, jika pasien baru maka petugas membuatkan nomor
rekam medis baru. Petugas lainnya bertugas melakukan registrasi pasien
di buku manual kemudian menyerahkan formulir pasien, kuitansi, serta
nomor antrian poliklinik ke petugas entry data pasien untuk di entry.
Petugas entry data harus selalu berada di depan komputer untuk entry
data pasien dan mencari nomor pasien yang tidak membawa kartu.
d) Money
Menurut Hasibuan4, Money adalah uang yang dibutuhakan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Money disebut juga sebagai
perencanaan keuangan.5 Money atau dana yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan di unit kerja rekam medis Puskesmas Banguntapan
II berdasarkan POA (plan of action) dalam rencana usulan kegiatan yang
kemudian diverifikasi oleh Kepala Puskesmas dan dijadikan pedoman
renca pelaksanaan kegiatan. Hasil verifikasi itulah yang akan menentukan
kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama setahun ke depan dengan
rincian dana. Tarif Perda Baru 2010 mengalokasikan dana untuk
pengembangan sistem rekam medis dan sistem informasi sebesar Rp.
650,- yang terdiri dari Rp. 400,- untuk sistem rekam medis dan Rp. 250,untuk pengembangan sistem informasi yang didapatkan dari tarif retribusi
setiap pelayanan (sekitar 7%).
Puskesmas Banguntapan II melayani jaminan kesehatan dengan
sistem klaim ke Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, berupa tarif
retribusi dan tindakan. Berdasarkan hasil klaim tersebut, ada
pengalokasian dana untuk dana manajemen. Dana inilah yang nantinya
akan menjadi sumber dana untuk kegiatan di pendaftaran.
e) Material
Material menurut Wikipedia6 terdiri dari bahan setengah jadi (raw
material) dan bahn jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang
lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
Page 62
KES MAS
ISSN : 1978-0575
59
60
ISSN : 1978-0575
KES MAS
ISSN : 1978-0575
61
62
ISSN : 1978-0575
KES MAS
ISSN : 1978-0575
63
Faktor Man adalah petugas yang berada di bagian pendaftaran tidak sesuai
dengan kompetensinya, sehingga kemampuan dan pengetahuan belum optimal.
Permasalahan lain adalah jika petugas tersebut sedang melaksanakan tugas
lain yang merupakan tugas pokoknya, maka petugas di pendaftaran akan
berkurang. Namun, dengan adanya petugas bantu sudah sangat membantu
jalannya proses pendaftaran pasien meskipun hasilnya masih belum seperti
yang diharapkan. Upaya yang bisa dilakukan adalah penjadwalan dari ketiga
orang tersebut agar salah satu diantara nya untuk tetap ditempat dan dibantu
oleh teman lain untuk kegiatan pendaftaran manual. Rencana jangka panjang
dapat dilakukan pelatihan komputer untuk tenaga non medis agar bisa maksimal
membantu di bagian pendaftaran.
Faktor Money adalah sumber dana untuk mendanai kegiatan di pendaftaran
didapatkan dari 7% biaya retribusi pasien. Sistem perencanaan kegiatan selama
setahun dapat membantu mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan
sehingga alokasi dana nya bisa terserap untuk kegiatan-kegiatan tersebut.
Faktor Material adalah pengadaan barang dilakukan ketika barang akan
habis. Dalam proses manajemen hal ini tidak baik karena tidak ada
pengantisipasian terhadap kemungkinan akan kehabisan barang/tidak bisa
melakukan pengadaan/barang tidak ada yang akan menghambat jalannya
proses pendaftaran. Sebaiknya pengadaan barang dilakukan pertriwulan,
persemester sesuai dengan identifikasi tingkat kepentingan barang tersebut.
Faktor Methode adalah tidak ada standar prosedur kegiatan di bagian
pendaftaran sehingga petugas tidak mempunyai pedoman untuk melakukan
kegiatan dibagian pendaftaran. Standar prosedur dapat berupa diagram alur
pelayanan, SOP, prosedur kerja, dan instruksi kerja
Faktor Mechine adalah adanya fasilitas komputer di bagian pendaftaran. Di
bagian pendaftaran terdapat seperangkat komputer untuk menjalankan sistem
informasi, namun komputer tersebut merupakan komputer server sehingga tidak
baik jika digunakan untuk transaksi kegiatan komputerisasi (aplikasi e-Health).
Faktor Market dalam hal ini adalah pasien. Karakteristik pasien berbedabeda. Pasien yang rata-rata tergolong umur pralansia/lansia tidak bisa menulis
formulir pendaftaran sehingga petugas lah yang membantu menuliskan formulir
tersebut. Permasalahan lain adalah pasien tidak mau mnulis lengkap, sehingga
informai yang didapatkan tidak maksimal.
5) Menetapkan Cara Penyelesaian Masalah
Menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan
diantara anggota tim. Bila tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria
matriks. Berdasarkan hasil pembuatan matriks untuk menetapkan cara
penyelesaian masalah dapat disampaikan bahwa ada beberapa alternatif
penyelesaian maslah namun hanya satu yang menjadi cara penyelesaian
masalah yang tepat.7 Permasalahan pertama adalah belum adanya standar
prosedur sebagai pedoman kegiatan di bagian pendaftaran yang disebabkana
oleh Perubahan sistem pendaftaran lama ke sistem pendaftaran yang baru.
Alternatif penyelesaiannya hanya ada satu dan akan menjadi penyelesaian
masalah terpilih yaitu pembuatan diagram alur pelayanan, SOP, prosedur kerja,
dan instruksi kerja. Diagram alur pelayanan berupa bagan dan urutan kegiatan.
SOP adalah uraian dari bagan tersebut dilengkapi dengan pengertian, tujuan,
kebijakan, unit terkait, dan referensi nya. Prosedur kerja merupakan tata cara
apa saja yang harus dilakukan dalam melaksanakan proses pendaftaran. Dan
instruksi kerja adalah perintah untuk menjalankan urutan pelaksanaan proses
pendaftaran.
Permasalahan kedua adalah pasien masih belum tertib membawa kartu
berobat (lupa/hilang) dan petugas belum mempunyai database yang lengkap
di
Page 67
Perencanaan Rekam Medis berdasarkan Input dan Proses.(Yuli Uswatun Khasanah)
64
ISSN : 1978-0575
KES MAS
ISSN : 1978-0575
65
66
ISSN : 1978-0575
Page 70
KES MAS
ISSN : 1978-0575
67
b. Saran
1) Petugas pendaftaran harap mempertimbangkan rekomendasi pembuatan jadwal
petugas yang bertugas di bagian pendaftaran untuk memonitoring kebutuhan
tenaga dibagian pendaftaran
2) Petugas pendaftaran harus jeli dalam mengidentifikasi kebutuhan selama
setahun untuk mengantisipasi kegiatan/kebutuhan yang tidak bisa diadakan
pada tahun tersebut
3) Petugas pendaftaran harap mempertimbangkan daftar kebutuhan material
setahun
4) Petugas harap mempertimbangkan rekomendasi pembuatan diagram alur
dibagian pendaftaran
5) Petugas harap mempertimbangkan rekomendasi pembuatan Standar Operating
Prosedure (SOP) dibagian pendaftaran
6) Petugas harap mempertimbangkan rekomendasi pembuatan Prosedur Kerja
dibagian pendaftaran
7) Petugas harap mempertimbangkan rekomendasi pembuatan Instruksi Kerja
dibagian pendaftaran
8) Petugas harap mempertimbangkan usulan pelatihan komputer bagi petugas
9) Petugas harap mempertimbangkan rekomendasi entri data base pasien oleh
Tim.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kapalawi, I. 2008.
Mengenal
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat : http://
irwandykapalawi. wordpress.com/2008/03/01/mengenal-ilmu-kesehatan-masyarakat
diambil 18 Oktober 2010 (hal 1)
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1997.
Pedoman Pengelolaan
Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medis (
3. Keputusan Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Standar Profesi Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Mentri Kesehatan Republik Indonesia (Nomor:377/
menkes/SK/III/2007) (
4. Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara (
5. Sukarna. 2011. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung : CV.Mandar Maju (hal
6. Wikipedia, 2010. Manajemen: http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen diambil 18
Oktober 2010 (hal 7,
7. Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas. Jakarta : Direktorat Jenderal Pelayanan Medis
Page 71