Jurnal Teknologi Academia Ista Issn: 1410-5829 Vol. 12. No. 1 Agustus 2007
Jurnal Teknologi Academia Ista Issn: 1410-5829 Vol. 12. No. 1 Agustus 2007
Jurnal Teknologi Academia Ista Issn: 1410-5829 Vol. 12. No. 1 Agustus 2007
ISSN: 1410-5829
22
ISSN: 1410-5829
Karang Sambung
Samudra Indonesia
Gambar 1. Letak Daerah Karangsambung yang berjarak sekitar 19 km dari Kota
Kebumen ke arah utara
C.
Landslide (longsoran)
Landslide adalah perpindahan
massa tanah, batuan, atau campuran keduanya yang relatif kering dan teramati.
Macam dari landslide adalah :
a. slump (nendatan)
b. debris slide (luncuran bahan
rombakan)
c. debris fall (jatuhan bahan rombakan)
d. rock slide (luncuran batuan)
B.
23
ISSN: 1410-5829
A
B
PEMBAHASAN
Gerakan tanah yang terjadi di
Karangsambung ada yang telah tampak
nyata dan ada yang masih berupa indikasi atau tanda-tanda adanya gerakan
tanah. Gerakan tanah yang tampak nyata
24
ISSN: 1410-5829
25
ISSN: 1410-5829
26
ISSN: 1410-5829
sebagai sistem penahan alami. Permukiman yang ada di lokasi ini juga
kurang sesuai, karena berada pada
daerah yang rawan gerakan tanah.
Untuk meminimalkan resiko akibat bencana gerakan tanah selanjutnya
yang diperkirakan dapat terjadi perlu dilakukan langkah antisipasi gerakan tanah.
Langkah antisipasi gerakan tanah antara
lain dengan mengatur drainase permukaan dan bawah permukaan, perbaikan
lereng, serta rekayasa vegetatif (Universitas Gadjah Mada, 2003). Mengacu pada langkah antisipasi tersebut, maka pada lokasi gerakan tanah di Karangsambung dapat dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Menutup retakan tanah yang ada baik di sekitar permukiman maupun di
jalan yang ambles dengan material
padat dan kedap air seperti lempung
padat untuk mencegah air masuk dalam tanah seperti yang diilustrasikan
pada Gambar 6. Langkah ini bertujuan untuk mencegah air terutama air
hujan masuk ke dalam tanah sehingga tanah tidak akan mudah jenuh air
yang dapat menyebabkan gerakan
tanah.
2. Mencegah air permukaan masuk ke
dalam area gerakan tanah dengan
cara membuat saluran air yang alirannya diarahkan menjauh dari lokasi
gerakan tanah seperti yang diilustrasikan Gambar 7. Pembuatan saluran
air permukaan ini juga bertujuan agar
tanah di lokasi gerakan tanah tidak
mudah untuk bergerak. Lokasi pembuatan saluran permukaan pada lokasi gerakan tanah di karangsambung direkomendasikan berada di 2
tempat pada punggungan bukit seperti pada Gambar 8.
3. Tumbuhan yang ada pada halaman
rumah yang longsor perlu ditebang
untuk mengurangi berat massa tanah
yang dapat memicu gerakan tanah
susulan. Langkah selanjutnya adalah
dengan membuat tanggul penahan
sementara dari bambu (trucuk bambu) pada bagian bawah halaman rumah yang longsor seperti pada Gambar 9. Trucuk bambu ini tidak tahan
lama dan perlu segera diganti dengan menggunakan bronjong batu
kemiringan lereng yang cukup besar serta adanya bidang gelincir yaitu batas antara tanah dengan batulempung. Vegetasi yang ada juga pada umumnya berakar serabut seperti bambu yang kurang
berfungsi sebagai penahan tanah. Adanya perakaran ini diperkirakan akan menahan air sehingga akan semakin menambah berat massa tanah. Akibatnya
pada saat tertentu dimana gaya penahan
tanah lebih kecil dari gaya pendorongnya
maka tanah akan bergerak dan terjadilah
gerakan tanah ini.
Adapun faktor penyebab yang
mempengaruhi gerakan tanah di Karangsambung adalah :
a. Morfologi/kemiringan lereng
Kemiringan lereng mempengaruhi tipe dari gerakan tanah yang terjadi.
Pada kemiringan lereng yang kecil
berkembang gerakan tanah tipe rayapan yang gerakannya lambat. Adapun kemiringan lereng yang besar
berkembang gerakan tanah tipe nendatan yang gerakannya relatif cepat.
b. Geologi/batuan penyusun
Batuan penyusun yang berupa batulempung yang merupakan batuan
Formasi Karangsambung mempunyai karakteristik kedap air, lengket
dan licin bila basah. Karakteristik ini
merupakan kondisi batuan yang sangat berpotensi sebagai bidang
penggelincir gerakan tanah. Faktor
batuan penyusun ini merupakan faktor yang dominan yang mana hampir
semua kejadian gerakan tanah berada pada batulempung semacam ini.
c. Hidrologi/keairan
Kondisi hidrologi lokasi gerakan tanah kurang baik sistem keairannya.
Lokasi gerakan tanah merupakan
tempat berkumpulnya air permukaan.
Hal ini semakin berpengaruh pada
gerakan tanah dengan adanya batuan dasar berupa batulempung yang
kedap air.
d. Penggunaan lahan
Penggunaan lahan pada lokasi gerakan tanah masih kurang sesuai dengan peruntukannya. Vegetasi yang
ada didominasi tanaman berakar serabut seperti bambu yang sistem
perakarannya tidak mencapai batuan
dasar sehingga tidak dapat berfungsi
27
ISSN: 1410-5829
Gambar 6. Ilustrasi menutup retakan tanah dengan material kedap air (Universitas
Gadjah Mada, 2003).
Gambar 7. A. Ilustrasi membuat saluran air permukaan ke arah luar lereng ; B. Membuat
saluran air bawah permukaan dengan tusuk bambu (Universitas Gadjah Mada, 2003).
28
ISSN: 1410-5829
Gambar 9. Pembuatan trucuk bambu pada halaman yang longsor dengan didahului
penebangan vegetasi yang ada.
Gambar 10. Sketsa penampang vertikal kondisi gerakan tanah di Karangsambung dan
rekomendasi lokasi pembuatan tanggul trucuk bambu dan tanggul bronjong batu.
29
KESIMPULAN
Daerah Karangsambung merupakan salah satu daerah yang berpotensi
untuk terjadi gerakan tanah. Tipe gerakan tanah berkembang berdasarkan sifat
gerakannya ada 2 (dua) tipe yaitu :
1. Tipe gerakan lambat (rayapan) yang
berkembang pada kemiringan lereng
yang kecil.
2. Tipe gerakan cepat (nendatan) yang
berkembang pada kemiringan lereng
yang besar.
Batuan penyusun yang berupa
batulempung dengan karakteristik kering
bersisik dan mudah hancur, serta karaktrisitik basah lengket dan licin, merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada gerakan tanah karena dapat sebagai
bidang penggelincir gerakan tanah. Batulempung pada kemiringan lereng yang
berbeda masih berpotensi untuk terjadi
gerakan tanah hanya sifat gerakannya
yang berbeda.
Langkah antisipasi sederhana
yang dapat dilakukan oleh masyarakat
Karangsambung secara mandiri adalah
dengan menutup retakan, membuat saluran air permukaan, membuat trucuk
bambu dan bronjong batu, serta menyingkir ke tempat yang lebih aman jika
hujan deras.
ISSN: 1410-5829
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, S., 1974, Evolusi geologi Jawa
Tengah dan Sekitarnya ditinjau da-
30