Analisis Kandungan Formalin Dan Uji Organoleptik Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar Besar Madiun
Analisis Kandungan Formalin Dan Uji Organoleptik Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar Besar Madiun
Analisis Kandungan Formalin Dan Uji Organoleptik Ikan Asin Yang Beredar Di Pasar Besar Madiun
ABSTRACT
This study aims to determine the content of formaldehyde used as a preservative in dried
fish that circulate in the Great Market Madiun and organoleptic salted fish containing formalin.
The samples in this study used purposive sampling is a sampling technique with specific
considerations. Two salted fish samples taken in the North, two samples were taken in the south,
two samples were taken in the West, two samples were taken in the east, and two samples were
taken in the central Great Market Madiun. Questionnaire data collection using questionnaires and
documentation. Results showed that the formaldehyde content in dried fish balur, peda, and teri
can be determined with Fehling method. If salted fish samples (+) containing formalin there will
be changes color from blue to green color and there are deposits of red brick, while the sample () containing formalin will remain blue when heated and there is a brick red precipitate. Of 30
samples of dried fish salted fish only 1 (-) contain formaldehyde, which is peda salted fish west.
Organoleptic clean white color most preferred by the panelists as much as 92% panelists found in
samples dried fish balur middle east. Is not the typical organoleptic flavor of salted fish most
preferred by the panelists as much as 78% of the panelists found in fish samples salted teri east.
Organoleptic chewy texture intact most preferred by the panelists as much as 88% and there is a
panelist on the samples salted fish teri middle.
Keywords: Formalin, Organoleptic Test, Salted Fish
PENDAHULUAN
Indonesia terkenal sebagai negara
agraris dan bahari, wilayah negara
Republik Indonesia yang sebagian besar
merupakan lautan menyebabkan banyak
tumbuhnya industri perikanan. Hasil
tangkapan ikan oleh nelayan biasanya tidak
dapat diangkut ke pasar karena segala
keterbatasan. Upaya untuk mengatasi hal
tersebut, sebagian nelayan dan pedagang
ikan mengawetkannya agar tidak cepat
membusuk. Pengawetan ikan secara
tradisional bertujuan untuk mengurangi
kadar air dalam tubuh ikan, salah satu
caranya adalah dengan pembuatan ikan
asin.
59
Wijayanti, dkk
61
Wijayanti, dkk
Saran
Uji kandungan ikan berformalin
sebaiknya juga dilakukan pada ikan segar,
dengan menggunakan metode yang
berbeda, sehingga tingkat validasinya
semakin tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Siregar. (1995).
Yogyakarta: Kanisius
Ikan
Asin.
Susianawati.
(2006).
Kajian
Penerapan GMP dan SSOP Pada
Produk Ikan Asin Kering Dalam
Upaya Peningkatan Keamanan
Pangan Di Kabupaten Kendal,
(Ounline),
(http://eprints.undip.ac.id/15826/1/R
ini_Susianawati.pdf, Diunduh 5
April 2013).
Effendi.
(2009).
Teknologi
Pengolahan
dan
Pengawetan
Pangan. Bandung: Alfabeta
63
64