Jurnal 11638

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan

[1-3-2013]

Pengaruh Kepemimpinan , Motivasi dan Budaya Organisasi


Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dan Kinerja Perusahaan
PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu Yogyakarta
Preza Iman Mullah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Manajemen S1
Universitas Dian Nuswantoro
Email: preza.iman@yahoo.co.id
ABSTRACT
In this era of globalization and the free market every company is now faced with a
situation of business environment increasingly uncertain and increasingly fierce competition to
be the best in the business. Therefore, in order to maintain competition, many factors that must
be considered by the company through the analysis of employee satisfaction and company
performance that can be done using a combination of variable leadership, motivation and
organizational culture.
Study was to examine the effect of leadership, motivation, and organizational culture,
and its influence on employee job satisfaction and company performance PT.Pertamina
(Limited) TBBM Rewulu Yogyakarta with the sample used in this study a number of 102
respondents with an analysis tool used adlah SEM (Structural Equation Modelling).
The results of this study indicate that the leadership has a significant and positive
impact on employee satisfaction with CR 2.316 (P <0.05). Motivation has a significant and
positive impact on employee satisfaction with CR 2.601 (P <0.05). Organizational Culture has
a significant and positive impact on employee satisfaction with CR 4.257 (P <0.05). Employee
satisfaction has a significant and positive impact on company performance with CR 5.826 (P
<0.05).
Keywords: leadership, motivation, organizational culture, job satisfaction and performance.

Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

dalam

PENDAHULUAN

sebuah

organisasi

untuk

Dalam era globalisasi dan pasar bebas

memastikan penggunaan bakat manusia

saat ini setiap perusahaan dihadapkan pada

secara efektif dan efisien guna mencapai

situasi lingkungan bisnis yang semakin tidak

tujuan organisasi (Mathis dan Jackson,

pasti dan persaingan yang semakin ketat

2006). Tugas Manajemen sumber daya

untuk menjadi yang terbaik dalam bisnisnya.

manusia

Untuk menghadapi persaingan tersebut,

manusia dengan potensi yang dimiliki

perusahaan dituntut untuk meningkatkan

sehingga dapat diperoleh sumber daya

kinerja perusahaan pada semua

aspek

manusia yang puas dan memuaskan bagi

perusahaan, baik aspek pemasaran, aspek

organisasi (Gibson et al., 2001) dalam

keuangan, aspek produksi, maupun dari

(Masrukhin dan Waridin, 2006). Bagi

aspek sumber daya manusia (Sukmawati,

banyak

2008). Peran Sumber Daya Manusia (SDM)

berpendidikan dan kemampuan baik,

sangat diperlukan untuk mengadopsi segala

salah

perubahan yang terjadi. SDM yang ada

memperoleh kepuasan kerja. Kondisi

diorganisasi harus selalu dikembangkan

kepuasan pekerjaan akan tercapai bila

secara

meningkatkan

dalam pekerjaan dapat menggerakan

kemampuan agar sesuai dengan tuntutan

motivasi yang kuat untuk mencapai

lingkungan bisnis (Aryanto dan Anik, 2010).

kinerja

kontinyu

Manajemen

guna

Sumber

Daya

Manusia

bertugas

orang

satu

tujuan

lebih

baik

mengelola

unsur

terutama

bekerja

yang

adalah

(Masrukhin

dan

Waridin, 2006).

adalah rancangan sistem-sistem formal


Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

Penelitian

ini

membuktikan

bertujuan
dan

untuk

menganalisis

kontribusi :

dimilikinya power atau kekuasaan seseorang


dapat

mengarahkan

dan mempengaruhi

bawahan agar bersedia melaksanakan tugas-

1. Untuk

menganalisis

kontribusi

tugasnya sebagaiman mestinya (Wiludjeng,

kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

2007). Sedangkan menurut Dubrin dalam

karyawan.

Ida Ayu (2008) Kepemimpinan adalah

2. Untuk menganalisis kontribusi motivasi


terhadap kepuasan kerja karyawan.

komunikasi untuk mencapai tujuan, cara

3. Untuk menganalisis kontribusi budaya


organisasi

terhadap

kepuasan

kerja

karyawan.

mempengaruhi orang dengan petunjuk atau


perintah, tindakan yang menyebabkan orang
lain

4. Untuk menganalisis kontribusi kepuasan


kerja

upaya mempengaruhi banyak orang melalui

karyawan

terhadap

kinerja

perusahaan.

merespons

dan

menimbulkan perubahan positif, kekuatan


dinamis yang penting yang memotivasi dan

mencapai

tujuan,

kemampuan

untuk

menciptakan percaya diri dan dukungan

Kepemimpinan
didefinisikan

melibatkan seseorang untuk mempengaruhi

diantara bawahan agar tujuan organisasional


dapat tercapai.

orang lain. Untuk dapat mempengaruhi

Menurut (John Frech dan Bertram

orang lain seseorang harus mempunyai

Raven

kekuasaan

mengemukakkan

(power),

atau

mengkoordinasikan organisasi dalam rangka

LANDASAN TEORI

Kepemimpinan

bertindak

karena

dengan

dalam

Wiludjeng,
bahwa

2007)
seorang

Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

pemimpinan

mempengaruhi

para

alasan:

untuk

mencapai

tujuan.

Jadi,

bawahannya berdasrkan:

motivasi adalah sebuah dorongan yang

a. Coertive Power ( Kekuatan berdasarkan

diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam

paksaan )

kekosongan (Mathis dan Jackson, 2006).

Kekuatan ini didasarkan atas perasaan

Menurut

takut dan ia berlandaskan atas perljiraan

merupakan proses psikologis yang mendasar

fihak bawahan bahwa ia akan dikenakan

dan merupakan salah satu factor penentu

hukuman apabila ia tidak menyetujui

dalam mencapai tujuan organisasi.

tindakan-tindakan dan keyakinan atasan.


b. Reward

Power

Kekuatan

untuk

memberikan penghargaan)
Pemimpin

dapat

bila

2007)

Motivasi

Motivasi berhubungan erat dengan


dorongan atau kekuatan yang berada dalam
diri manusia, dan tidak terlihat dari luar.

memberikan

Yang terlihat hanya tingkah laku dari

kepada

manusia tersebut, sehingga tidaklah mudah

penghargaan-penghargaan
bawahan,

(Wiludjeng,

bawahan

melakukan

untuk

mempelajari

motivasi

manusia.

tindakan-tindakan yang sesuai dengan

Menurut Stoner dalam (Wiludjeng, 2007)

keinginan atasan.

ada beberapa asumsi dasar yang harus


dipahami oleh seorang manajer berkenaan

Motivasi
Motivasi
keinginan

dalam

(motivation)
diri

seseorang

adalah
yang

menyebabkan orang tersebut bertindak.


Orang biasanya bertindak karena satu

dengan motivasi atau pemberian motivasi


pada karyawan, yaitu:
1. Motivasi umumnya dianggap sebagai
suatu hal yang baik atau positif.
Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

2. Motivasi merupakan salah satu factor

mendapatkan banyak ekspour. Dalam teori

diantara sejumlah factor yang dapat

ini, Maslow mengelompokkan kebutuhan

mempengaruhi performance kerja

manusia menjadi lima kategori yang naik

seseorang.

dalam urutan tertentu. Sebelum kebutuhan

3. Motivasi seseorang tidak banyak

yang lebih mendasar terpenuhi, seseorang

jmlahnya dan harus ditambah secara

tidak

periodic.

kebutuhan

4. Motivasi adalah suatu alat dimana

akan

berusaha

untuk

memenuhi

yang lebih tinggi. Hierarki

Maslow yang terkenal terdiri atas:

manager dapat mengatur hubungan

1. Kebutuhan Fisiologis.

kerja dalam organisasi.

2. Kebutuhan akan keselamatan dan

Pendekatan untuk memahami motivasi


berbeda-beda karena teori yang berbeda
mengembangkan pandangan dan model

keamanan.
3. Kebutuhan akan kebersamaan dan
kasih sayang.

mereka sendiri. Setiap pendekatan memberi

4. Kebutuhan akan penghargaan.

kontribusi

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri.

pada

pemahaman

motivasi

manusia dan beberapa pendekatan tersebut


dibahas

secara

singkat

pada

bagian

Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah sistem dari

berikutnya (Mathis dan Jackson, 2006).

kepercayaan dan nilai yang dikembangkan

Hierarki Kebutuhan Maslow

dalam organisasi dan menjadi panutan bagi

Satu teori motivasi manusia yang


dikembangkan

oleh

Abraham

Maslow

tingkah laku anggota organisasi tersebut


(Wiludjeng, 2007). Sedangkan menurut
Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

Mathis

dan

Jackson

(2006)

Budaya

perbedaan

(organizational

culture)

karakteristik individu lainnya).

adalah pola nilai dan keyakinan bersama

Jenis-Jenis Budaya Organisasi

Organisasional

yang

memberikan

arti

dan

peraturan

(ras,

gender,

umur,

dan

Jenis-jenis budaya organisasi dapat

perilaku bagi anggota organisasional.

ditentukan berdasarkan proses informasi dan

Tingkatan Budaya Organisasi

tujuannya (Pabundu, 2006):

Budaya organisasi terbagi menjadi 2 tingkat

1. Berdasarkan Proses Informasi

(Wiludjeng, 2007) :

Robert dan Michael dalam Pabundu

1. Observable culture, yaitu budaya

(2006)

membagi

budaya

organisasi

organisasi yang dapat dilihat jika kita

berdasarkan proses informasi sebagai

berada dalam suatu organisasi, baik

berikut:

sebagai karyawan, konsumen atau

a. Budaya Rasional

pengunjung.

b. Budaya Ideologis

2. Core culture, kepercayaan tentang


bagaimana

seharusnya

bersikap

dalam organisasi.

organisasi

yang

keragaman

dan

organization

adalah

berdasarkan

pada

sangat

d. Budaya Hierarkis
2. Berdasarkan Tujuannya

Budaya Ganda (Multicultural Organization)


Multicultural

c. Budaya Konsesus

menghormati

Ndraha dalam Pabundu (2006) membagi


budaya organisasi berdasarkan tujuannya,
yaitu:
1) Budaya organisasi perusahaan
2) Budaya organisasi publik
Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

3) Budaya organisasi social

pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi


dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan dalam

Kepuasan Kerja
Kepuasan
adalah

kerja

keadaan

(job

satisfaction)

emosional

yang

pekerjaan adalah kepusasan kerja yang


dinikmati

dalam

pekerjaan

dengan

menyenangkan atau tidak menyenangkan di

memperoleh pujian hasil kerja, penempatan,

mana para karyawan memandang pekerjaan

perlakuan,

mereka. Kepuasan kerja mencerminkan

lingkungan kerja yang baik. Pegawai yang

perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam

Ini nampak dalam sikap positif karyawan

pekerjaan

terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang

pekerjaannya daripada balas jasa walaupun

dihadapi di lingkungan kerjanya, Handoko

balas jasa itu penting. Kepuasan kerja di luar

(2001). Sedangkan menurut (Mathis dan

pekerjaan adalah kepuasan kerja pegawai

Jackson,

(job

yang dinikmati di luar pekerjaan dengan

satisfaction) adalah keadaan emosional yang

besarnya balas jasa yang akan diterima dari

positif yang merupakan hasil dari evaluasi

hasil kerjanya. Kepuasan kerja kombinasi

pengalaman kerja seseorang.

dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan

2006)

Kepuasan

kerja

Demikian halnya Hasibuan (2008)


menyatakan

bahwa

merupakan

sikap

kerja

peralatan,

yang

akan

lebih

dicerminkan

dan

suasana

mengutamakan

oleh

sikap

kepuasan

kerja

emosional yang seimbang antara balas jasa

emosional

yang

dengan pelaksanaan pekerjaannya. Pegawai

menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.

yang menikmati kepuasan kerja kombinasi

Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam

dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas


Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil

pekerjaan yang sesuai dengan keinginan

dan layak.

individu, maka akan semakin tinggi tingkat

Dari

batasan-batasan

mengenai

kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya.

kepuasan kerja tersebut, dapat disimpulkan

Kinerja Perusahaan

secara sederhana bahwa kepuasan kerja

Kinerja

adalah

perasaan

seseorang

perusahaan

adalah

terhadap

merupakan hasil kerja yang secara kualitas

pekerjaannya. Ini berarti bahwa konsepsi

dan kuantitas dapat dicapai oleh seorang

kepuasan kerja melihatnya sebagai hasil

pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai

interaksi

tanggung jawab yang diberikan kepadanya

manusia

terhadap

kerjanya.

Di

perasaan

(Mangkunegara,2001

seseorang

terhadap

tentulah

Brahmasari,2008). Suatu lembaga, baik

sekaligus merupakan refleksi dari sikapnya

lembaga pemerintah maupun lembaga yang

terhadap pekerjaan.

dimakan

Pada

samping

lingkungan

itu,

pekerjaan

dasarnya

perusahaan

ataupun

yayasan

kerja

(foundation) dalam mencapai tujuan yang

merupakan hal yang bersifat individual.

ditetapkan harus melalui sarana dalam

Setiap individu akan memiliki tingkat

bentuk organisasi yang digerakkan oleh

kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan

sekelompok orang (group of humanbeing)

sistem

dalam

yang berperan aktif sebagai pelaku (actor)

dirinya. Ini disebabkan karena adanya

dalam upaya mencapai tujuan lembaga atau

perbedaan pada masing-masing individu.

organisasi bersangkutan. Tercapainya tujuan

Semakin

lembaga

nilai-nilai

banyak

yang

kepuasan

dalam

berlaku

aspek-aspek

dalam

atau

perusahaan

hanya

Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

dimungkinkan karena upaya para pelaku

yang baik, maka akan berdampak pada

yang terdapat pada organisasi lembaga atau

kinerja perusahaan yang baik pula (Suyadi

perusahaan

Prawirosentono, 1999).

tersebut.

Dalam

hal

ini

sebenarnya terdapat hubungan yang erat

Hipotesis

antara

1. Kepemimpinan

kinerja

performance)

perorangan
dengan

(individual

kinerja

lembaga

(institutional

performance)

atau

kinerja

perusahaan

(corporate

performance).

Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan


(individual

performance)

kemungkinan

besar

baik

kinerja

maka

perusahaan

berpengaruh

kepuasan kerja karyawan.


2. Motivasi berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan.
3. Budaya organisasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan.
4. Kepuasan kerja karyawan berpengaruh

(corporate performance) juga baik. Kinerja

terhadap kinerja perusahaan.

seorang karyawan akan baik bila dia

Kerangka Konseptual Penelitian

mempunyai keahlian (skill) yang tinggi,


bersedia bekerja karena digaji atau diberi

terhadap

X1

H1
H2

X2

Y1

H4
Y2

upah sesuai dengan perjanjian, mempunyai


harapan (expectation) merupakan hal yang
menciptakan motivasi seorang karyawan
bersedia

melaksanakan

kegiatan

kerja

X3
H3

H3

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian

dengan kinerja yang baik. Bila sekelompok

Variabel penelitian yang digunakan dalam

karyawan dan atasannya mempunyai kinerja

penelitian terbagi menjadi dua, yaitu


Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

variable eksogen (kepemimpinan, motivasi,

tugasnya sebagaiman mestinya (Wiludjeng,

budaya organisasi) dan variabel endogen

2007).

(kepuasan kerja dan kinerja perusahaan).

Kepemimpinan (X1), diukur melalui (


Siagian (1997) dalam Atyanto dan Anik,

Penentuan Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah
segenap

karyawan

yang

bekerja

di

2010):
a) Kepercayaan yang diberikan kepada

PT.Pertamina (Persero) T.BBM Rewulu

bawahan

Yogyakarta yang berjumlah 102 orang

b) Koordinasi pekerjaan kepada bawahan

karyawan.

c) Arahan dan pembinaan dari pimpinan

Definisi Operasional dan Pengukuran

d)

Variabel

Motivasi (X2)
Motivasi

Kepemimpinan (X1)
Kepemimpinan

Pengawasan kerja

didefinisikan

keinginan

(motivation)

dalam

diri

seseorang

adalah
yang

melibatkan seseorang untuk mempengaruhi

menyebabkan orang tersebut bertindak.

orang lain. Untuk dapat mempengaruhi

Orang biasanya bertindak karena satu

orang lain seseorang harus mempunyai

alasan:

kekuasaan

dengan

motivasi adalah sebuah dorongan yang

dimilikinya power atau kekuasaan seseorang

diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam

dapat

kekosongan (Mathis dan Jackson, 2006).

(power),

mengarahkan

karena

dan mempengaruhi

untuk

mencapai

tujuan.

Jadi,

bawahan agar bersedia melaksanakan tugas-

10

Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

Motivasi Kerja (X2), diukur melalui

Kepuasan

kerja

(job

satisfaction)

(Yuki dan Waxley (1971) dalam Atyanto

adalah keadaan emosional yang positif yang

dan Anik, 2010):

merupakan hasil dari evaluasi pengalaman

a) Penghargaan

kerja seseorang (Mathis dan Jackson, 2006).

b) Insentif fungsional yang diterima

Kepuasan Kerja (Y1), diukur melalui

c) Fasilitas dan peralatan kerja

(Smith, Kendall dan Hulin dalam Atyanto

d) Kesempatan karir

dan Anik, 2010):

Budaya Organisasi (X3)

a)

Ketentraman dalam bekerja

Budaya Organisasi adalah sistem dari

b)

Interaksi sosial

kepercayaan dan nilai yang dikembangkan

c)

Kondisi fisik lingkungan mendukung

dalam organisasi dan menjadi panutan bagi

d)

Jaminan dan kesejahteraan

tingkah laku anggota organisasi tersebut

Kinerja Perusahaan (Y2)

(Wiludjeng, 2007).
Budaya

Organisasi

Kinerja perusahaan adalah merupakan


(X3),

diukur

hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas

melalui (Masrukhin dan Waridin, 2006):

dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam

a) Inovasi dan Pengambilan Resiko

melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab

b) Perhatian Kerincian

yang

c) Orientasi (hasil, orang, tim)

(Mangkunegara,2001

d)

Brahmasari,2008).

Keagresifan

diberikan

kepadanya
dalam

e) Kemantapan

11

Kepuasan Kerja Karyawan (Y1)


Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

Kinerja
melalui

perusahaan

(Y2)

diukur

sampai dimana masing-masing indikator itu

dalam

mengindikasikan

(Brahmasari,2004

Brahmasari,2008):
a. Efisiensi

sebuah

konstruk/faktor

laten yang umum. Terdapat dua cara yang

penggunaan

sumber

daya

manusia

dapat digunakan yaitu composite (construct)


reliability

dan

variance

extracted

b. Efisiensi penggunaan seluruh waktu

(Ferdinand, 2002 : 62). Nilai batas yang

c. Adaptasi terhadap perubahan

digunakan untuk menilai sebuah tingkat

d. Mencapai target

reliabilitas yang diterima adalah 0.70 dan

Metode Pengambilan Data

Nilai

Metode

pengumpulan

data

yang

variance

direkomendasikan

digunakan adalah angket atau kuesioner.

sedikit 0.50.

Kuesioner merupakan Kumpulan pertanyaan

Uji validitas

tertulis

yang

dirumuskan

dimana

responden

pada

extracted

ini

tingkat

paling

sebelumnya

Pengujian validitas dilakukan dengan

jawaban,

menggunakan validitas konvergen. Sebuah

biasanya dalam alternatif yang disusun

indikator dimensi menunjukkan validitas

secara cukup tertutup (Sekaran, 2009).

konvergen yang signifikan apabila koefesien

Uji Reliabilitas dan Uji Validitas

variabel indikator itu lebih besar dari dua

Uji Reliabilitas

kali standar errornya. Bila setiap indikator

mencatat

Reliabilitas adalah ukuran mengenai

memiliki critical ratio yang lebih besar dari

konsistensi internal dari indikator-indikator

dua

kali

standar

errornya,

hal

ini

suatu konstruk yang menunjukkan derajad

menunjukkan bahwa indikator itu secara


Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

12

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

valid mengukur apa yang seharusnya diukur

signifikan

terhadap

dalam model yang disajikan (Ferdinand,

perusahaan.

kinerja

Pembahasan

2002 : 187).
Esti
mate

S.E.

C.R.

1. Kontribusi Kepemimpinan Terhadap


Kepuasan Kerja

Y1

<---

X1

,236

,102

2,316

,021

Y1

<---

X2

,235

,090

2,601

,009

Y1

<---

X3

,540

,127

4,257

***

keseluruhan mengenai kepemimpinan

Y2

<---

Y1

,823

,141

5,826

***

menunjukkan
yang

HASIL ANALISIS DATA

Hipotesis 2:

Hipotesis 3:

Hipotesis 4:

bahwa

dijalankan

di

kepemimpinan
PT.Pertamina

(Persero) TBBM Rewulu Yogyakarta

Hasil Pengujian Hipotesis


Hipotesis 1 :

Berdasarkan dari nilai rata-rata

Kepemimpinan

berkontribusi

dapat dikategorikan cukup (3,40), yang

positif dan signifikan terhadap

artinya

kepuasan kerja karyawan.

menunjukkan kekuatan (power) dengan

Motivasi berkontribusi positif

mampu melakukan pengkoordinasiaan

dan

secara baik sehingga karyawan bisa

signifikan

terhadap

para

pimpinan

mampu

kepuasan kerja karyawan.

lebih memahami tugas yang diberikan,

Budaya organisasi bekontribusi

sementara

positif dan signifikan terhadap

pengawasan yang ketat yaitu karyawan

kepuasan kerja karyawan.

akan

Kepuasan

sehingga dapat menghasilkan kinerja

berkontribusi

kerja

karyawan

positif

dan

lebih

dampak

disiplin

positif

dalam

dari

bekerja

yang lebih baik. Faktor ini yang akan


Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

13

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

menumbuhkan

kepuasan

karyawan

tinggi (nilai rata-rata 3,43). Dengan

dalam bekerja. Sedangkan disisi lain

motivasi

yaitu memberikan kebebasan dalam

menumbuhkan

bekerja

ketika

untuk bekerja secara baik, sehingga hal

bimbingan

inilah yang akan mampu menghasilkan

belum diperlihatkan secara sepenuhnya

kinerja yang baik dari para karyawan.

oleh

Sedangkan

dan

memberikan

antusiasime

arahan

pimpinan

dan

sehingga

karyawan

yang

tinggi

maka

keinginan

pada

faktor

karyawan

mempunyai

merasa belum mendapatkan kebebasan

kesempatan

dalam bekerja dan belum mendapatkan

menunjukkan bahwa para karyawan

bimbingan

memberikan

yang bisa

memunculkan

karir

akan

penilaian

baik

cukup,

berarti

sehingga

bisa

mendapatkan jaminan peningkatan karir

menumbuhkan ketidakpuasan karyawan

di masa mendatang sehingga faktor ini

dalam bekerja.

yang

2. Kontribusi

inilah

yang

Motivasi

Terhadap

Kepuasan Kerja

menunjukkan

mengenai
bahwa

motivasi

motivasi

menurunkan

karyawan

motivasi

karyawan untuk bekerja lebih baik.


3. Kontribusi

Berdasarkan dari nilai rata-rata


keseluruhan

dapat

semua

yang

semangat untuk bekerja lebih baik,


hal

belum

yang

Budaya

Organisasi

Terhadap Kepuasan Kerja


Berdasarkan dari nilai rata-rata

para

keseluruhan mengenai budaya organisasi

karyawan di PT.Pertamina (Persero)

menunjukkan bahwa para karyawan

TBBM Rewulu Yogyakarta termasuk

PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu


Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

14

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

Yogyakarta mampu menjalankan budaya

PT.Pertamina (Persero) TBBM Rewulu

organisasi yang baik (nilai rata-rata

Yogyakarta merasakan kepuasan yang

3,52). Dengan budaya organisasi yang

tinggi dalam bekerja (nilai rata-rata

berjalan baik maka dalam aktivitas

3,57). Dengan kepuasan yang dirasakan

pekerjaan setiap hari akan mengarahkan

dalam bekerja maka sebagai timbal

karyawan untuk lebih perhatian terhadap

baliknya akan lebih fokus dan memiliki

tugas yang dihadapi sehingga dapat

totalitas dalam bekerja sehingga dapat

menghasilkan kinerja yang lebih baik.

menghasilkan kualitas dan kuantitas

Pada faktor inovasi dalam bekerja masih

kerja yang lebih baik. Sementara agar

perlu menjadi perhatian, yaitu perlu

kepuasan

lebih dibudayakan oleh para karyawan

meningkat, maka perlu menciptakan

ketika menjalankan aktivitas pekerjaan

interaksi sosial yang lebih baik diantara

setiap

sesama karyawan dan karyawan dengan

harinya

agar

nantinya

bisa

karyawan

bisa

lebih

menciptakan cara cara baru yang lebih

pimpinan

efektif dan efisien dalam menjalankan

menciptakan situasi kerja yang lebih

tugas.

kondusif sehingga karyawan bisa lebih

4. Kontribusi Kepuasan Kerja Terhadap

agar

nantinya

bisa

nyaman dalam bekerja.

Kinerja Perusahaan

KESIMPULAN

Berdasarkan dari nilai rata-rata

Berdasarkan hasil analisis data dengan

keseluruhan mengenai kepuasan kerja

mengunakan Structural Equation Modeling

menunjukkan bahwa para karyawan

(SEM)

melalui

program

AMOS

dan

Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

15

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

pembahasan hasil penelitian yang telah

kepuasan kerja karyawan berkontribusi

dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat

positif dan signifikan terhadap kinerja

disimpulkan beberapa hal penting dalam

perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

pentlitian ini sebagai berikut:


1. Hasil analisis SEM (Structural Equation
Modeling)

memperlihatkan

bahwa

kepemimpinan berkontribusi positif dan


signifikan

terhadap

kepuasan

kerja

karyawan.
2. Hasil analisis SEM (Structural Equation
Modeling)

memperlihatkan

bahwa

Anwar Prabu.2005. Pengaruh Motivasi


Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional Kabupaten Muara Enim.
Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya,
Vol.3, No.6, Desember 2005.
Boga Atyanto dan Sri Anik. 2010. Pengaruh
Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai.
JRBI, Vol.6, No.2, Juli 2010, 204-218.

kerja

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak.


2001. Strategi Menaklukkan Pasar :
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek. PT. Gramedia Pustaka

3. Hasil analisis SEM (Structural Equation

Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation


Modeling Dalam Penelitian Manajemen.
Fakultas Ekonomi Undip

motivasi
signifikan

berkontribusi
terhadap

positif

kepuasan

dan

karyawan.

Modeling)

memperlihatkan

bahwa

budaya organisasi bekontribusi positif


dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
4. Hasil analisis SEM (Structural Equation
Modeling)

memperlihatkan

bahwa

Ferina

Sukmawati.
2008.
Pengaruh
Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik
Dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Di PT.Pertamina (Persero)
UPMS III Terminal Transit Utama
Balongan, Indramayu. JEB, Vol.2, No.3,
November 2008, Hal.175-194.

Hasibuan, Malayu. 2008. Organisasi dan


Motivasi. Cetakan Keempat. Bumi
Aksara. Jakarta.
Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

16

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan
[1-3-2013]

Hani Handoko. 2001. Manajemen Personalia.


BPFE Yogyakarta : Yogyakarta.
Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno.
Pengaruh
Motivasi
Kerja,
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap
Kepuasan
Kerja
serta
Dampaknya pada Kinerja Perusahaan
(Studi
kasus
pada
PT.Pei
Hai
International Wiratama Indonesia).
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan.
Vol.10, No.2, September 2008, 124-135.
Irawanto, Dodi Wirawan. 2008. Kepemimpinan
Esensi
dan
Realitas.
Bayumedia
Publishing: Malang.
Klara Innata Arishanti. Penagruh Budaya
Organisasi
Dan
Komitmen
Organisasional Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan. Proceeding PESAT
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &
Sipil) Universitas Gunadarma-Depok, 2021 Oktober 2009. Vol 3 Oktober 2009
ISSN: 185-2559.
Masrukhin dan Waridin. 2006. Pengaruh
Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya
Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap
kinerja Pegawai. EKOBIS, Vol.7, No. 2,
Juni 2006, 197-209.
Mathis, Robert L. dan Jackson, John H. 2006.
Human Resourch
Management :
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Salemba Empat: Jakarta.

Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki.


2004. Statistik Terapan : Untuk
Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan
Ketiga (Revisi). Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Pabundu, Moh Tika. 2006. Budaya Organisasi
dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
PT.Bumi Aksara: Jakarta.
Rivai Veithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan, PT.Grafindo
Persada.Jakarta.
Santoso, Singgih. 2007. Structural Equation
Modelling, konsep dan aplikasi dengan
AMOS.
Elek
Media
Komputindo.
Kelompok Gramedia Jakarta.
Sekaran, Uma. 2009. RESEARCH METHODS FOR
BUSINESS Metodologi Penelitian Untuk
Bisnis. Edisi 4, Buku 1. Salemba Empat:
Jakarta.
Sri Wiludjeng. 2007. Pengantar Manjemen.
GRAHA ILMU:Yogyakarta.
Suyadi Prawirosentono. 1999. Manajemen
Sumber Daya Manusia : Kebijakan
Kinerja Karyawan. BPFE-YOGYAKARTA
Widajanti dan Purwanto. 2006. Analisis
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
Kepuasan
Kerja
Guru.
Jurnal
Manajemen Sumber Daya Manusis Vol.1
No.1 Desember 2006 : 98-112.
17

Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Edisi kesepuluh, jilid 1.
Erlangga: Jakarta.
Preza IM | Universitas Dian Nuswantoro

You might also like