Pengaruh Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih (Rattus Novergicus) Yang Diinduksi Streptozotocin (STZ)

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Pengaruh Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) Terhadap Kadar

Gula Darah Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Diinduksi Streptozotocin


(STZ)

Aisyah Aulia
1041411009
III / S1 Farmasi
JSV 32 (2), Desember 2014 JURNAL
SAIN VETERINER
ISSN : 0126 - 0421

Pengaruh Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) Terhadap Kadar Gula Darah
Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Diinduksi Streptozotocin (STZ)
Effect Of Keren Fruit Extract (Muntingia calabura) On Blood Glucose Levels Of Rats
(Rattusnovergicus) Which Induced By Streptozotocin (STZ)

Vembriarto Jati Pramono1, Rahmad Santoso1

1
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Email : vjatipramono@gmail.com

Abstract

Diabetes mellitus is reveal various symptoms that characterized by increasies of blood


glucose levels (hyperglycemia) due to insulin deficiency. Kersen fruit (Muntingia calabura)
is thought to contain antidiabetic substance such as ascorbic acid, fiber, beta-carotene,
riboflavin, thiamine and niacin. The study was conducted to determine the potential of kersen
fruit in decreasies blood sugar levels. The group divided into group I (negative control),
group II (positive control), group III, IV, and V were given kersen fruit extract 100 mg/kg
BW, 200 mg/kg BW, and 400 mg/kg BW respectively. Rats of groups I-V were induced with
streptozotocin (STZ). Blood sugar values were analyzed using Analysis of Variance Repeated
method (Repated ANOVA). The results showed blood glucose levels before treatment, week-
0, and week-2 in the group I (133 mg/dL, 164 mg/dL, 105 mg/dL), group II (136 mg/dL, 362
mg/dL, 431 mg/dL), group III (133 mg/dL, 513 mg/dL, 109 mg/dL), group IV (100 mg/dL,
376 mg/dL, 153 mg/dL), and group V (83 mg/dL, 225 mg/dL, 169 mg/dL). Respectively
based on statistical analysis showed a significant decreasies of blood sugar levels of the group
III so that kersen extract with the dose of 100 mg / kg has the potential to antidiabetic.

Key words: Diabetes mellitus, kersen fruit, hyperglycemia, Repated ANOVA and
streptozotocin (STZ).

Abstrak

Diabetes mellitus merupakan sekumpulan gejala yang ditandai dengan kadar glukosa
darah melebihi normal (hiperglikemia) akibat kekurangan insulin. Buah kersen (Muntingia
calabura) diduga mengandung bahan aktif antidiabetes seperti asam askorbat, fiber,
betakaroten, riboflavin, tiamin dan niacin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi
buah kersen dalam menurunkan kadar gula darah. Pembagian kelompok yaitu kelompok I
(kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif), kelompok III, IV, dan V diberi ekstrak buah
kersen 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB. Kelompok I-V, tikus diinduksi
dengan streptozotocin (STZ). Nilai gula darah dianalisa menggunakan metode Repeated
Analysis of Variance (Repated ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan kadar glukosa dalam
darah sebelum perlakuan, minggu ke-0, dan minggu ke-2 secara berturut-turut adalah,
kelompok I (133 mg/dL, 164 mg/dL, 105 mg/dL), kelompok II (136 mg/dL, 362 mg/dL, 431
mg/dL), kelompok III (133 mg/dL, 513 mg/dL, 109 mg/dL), kelompok IV (100 mg/dL, 376
mg/dL, 153 mg/dL), dan kelompok V (83 mg/dL, 225 mg/dL, 169 mg/dL). Berdasarkan
analisis statistik kelompok III menunjukkan penurunan kadar gula darah yang signifikan
sehingga, dosis 100 mg/kg BB berpotensi sebagai antidiabetes.

Kata kunci: Diabetes mellitus, buah kersen, hiperglikemia, Repated ANOVA dan
streptozotocin (STZ)

Pendahuluan mempunyai fungsi yang harus diteliti


sebagai bahan obat penyakit lain (Wijoyo,
Kersen atau talok dengan nama 2004).
ilmiah Muntingia calabura, yang sering Kebanyakan masyarakat hanya
digunakan anak-anak untuk bermain atau memanfaatkan buah kersen untuk makanan
dimakan, daun dan buahnya ternyata burung dan belum digunakan sebagai
memiliki kandungan senyawa penting dan konsumsi alternatif pengganti obat. Jika
juga berkhasiat sebagai obat. Tanaman ini pemanfaatannya dapat dimaksimalkan,
sekarang banyak dipakai hanya sebagai maka buah kersen akan menjadi lebih
tanaman peneduh, sebenarnya tanaman ini populer karena buahnya yang kaya air dan
mempunyai manfaat kesehatan yang berserat. Pemanfaatan buah kersen tersebut
sangat berguna. Buah kersen dipercaya khususnya di Indonesia belum banyak
dapat menyembuhkan penyakitpenyakit diketahui oleh sebagian masyarakat
seperti hipertensi, asam urat dan diabetes padahal jika mengacu dari sumber pustaka
mellitus. Pada beberapa kasus yang pernah yang ada, sebenarnya buah kersen dapat
ditemukan dalam masyarakat orang yang dimanfaatkan dengan baik karena
mengkonsumsi buah kersen matang dapat keberadaannya yang melimpah dan dapat
mengobati penyakit asam urat dan diabetes tumbuh dimana saja. Buah kersen tidak
mellitus. Selain buah, pohon kersen juga mengenal musim panen dan mudah
bermanfaat seperti daun, kulit batang dan tumbuh, mulai dari lahan yang tandus,
bunganya. Banyak penelitian sudah diantara reruntuhan bangunan bahkan
dilakukan pada daun buah kersen menempel pada dinding tembok.
diantaranya adalah efek mukolitik infus Keyakinan yang berkembang di
daun talok yaitu sebagai penurun masyarakat Jawa khususnya, buah kersen
viskositas mukus secara in vitro (Rakhmi, mempunyai manfaat sebagai obat alternatif
2008). Kandungan daun dan kulit batang diabetes mellitus. Diabetes mellitus
kersen juga banyak contohnya yaitu menurut Leslie (1993) merupakan
saponin, flavonoid, dan polifenol. Daun sekumpulan gejala yang timbul pada
kersen sering digunakan oleh masyarakat seseorang, ditandai dengan kadar gula
sebagai peluruh dahak batuk produktif darah yang melebihi nilai normal
yang menambah fungsi pohon kersen (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan
selain daun dan batangnya. Buah kersen insulin baik absolut maupun relatif.
yang telah masak kemungkinan juga Penderita diabetes mellitus mayoritas
mengatasi penyakitnya dengan Dari hasil penelitian ini diharapkan
mengkonsumsi obat sintetik dan antibiotik mampu memanfaatkan buah kersen
yang memiliki banyak efek samping. sebagai alternatif menurunkan kadar
Namun, kecenderungan pemakaian obat glukosa darah. Mengetahui dosis efiktif
sintetik ini telah banyak berubah. Penderita dari ekstrak buah kersen sehingga dapat
diabetes mellitus lebih menyukai menurunkan kadar gula dalam darah pada
pemakaian obat tradisional dan obat- tikus putih
obatan dari tumbuhan daripada obat- (Rattus norvegicus). Dihasilkan alternatif
obatan sintetik. Hal ini disebabkan karena penurun kadar glukosa darah sebagai obat
pemanfaatan bahan yang bersifat alami herbal diabetesmellitus yang aman
relatif lebih aman daripada bahan buatan dikonsumsi dan mudah didapat.
(sintetik). Buah kersen merupakan salah
satu tumbuhan yang diduga mengandung Materi dan Metode
bahan aktif yang berkhasiat sebagai
antidiabetes atau lebih spesifik sebagai Hewan percobaan yang digunakan
penurun gula dalam darah. Penelitian yang dalam penelitian ini adalah tikus putih
pernah dilakukan Verdayanti (2009) jantan (Rattus norvegicus) yang berjumlah
mengemukakan bahwa bahan aktif 25 ekor dengan umur 6 minggu yang
antidiabetes dapat berupa zat-zat seperti berasal dari Laboratorium Penelitian Pusat
asam askorbat, fiber, betakaroten, Terpadu (LPPT) UGM. Pakan yang
riboflavin, tiamin dan niacin. Penelitian digunakan adalah pakan komersial berupa
yang sudah pernah dilakukan pada buah pelet dengan kode pakan AD II, dan air
kersen adalah pengaruh pemberian jus minum diambil dari air yang terdapat di
buah kersen (Muntingia calabura) laboratorium hewan percobaan FKH
terhadap penurunan kadar glukosa darah UGM. Selama penelitian berlangsung tikus
pada tikus putih (Rattus norvegicus). Oleh diberi pakan pada pagi dan sore hari,
karena itu penelitian tentang buah kersen sedangkan minum diberikan secara tak
perlu dilakukan untuk mengetahui potensi terbatas (ad libitum). Kandang percobaan
dalam menurunkan kadar gula darah berjumlah 5 buah dengan ukuran masing-
dengan lebih spesifik yaitu dalam bentuk masing kandang adalah 30 x 25 x 20 cm
ekstrak. Perbedaan yang mendasar pada dan menggunakan alas sekam yang rutin
penelitian sebelumnya adalah bentuk diganti setiap 3 hari sekali. Bahan kimia
sediaan yang digunakan yaitu jus dan yang diperlukan untuk menginduksi
ekstraks, jika menggunakan bentuk jus diabetes mellitus pada tikus yaitu
maka kandungan gula dan karbohidrat streptozotocin (STZ) aktif dengan nama
dalam buah kersen masih tinggi namun kimia 2-deoksi-2[(metilnitrosoamino)
apabila dalam bentuk ekstrak maka karbonil]amino]-Dglucopyranose (Etuk,
kandungan gula dan karbohidrat dapat 2010) dan buffer sitrat (0,1 M dan pH 4,5).
diturunkan. Selain itu, penelitian ini Buah kersen (Muntingia calabura)
bertujuan untuk menginisiasi penelitian didapatkan dari pohon kersen di daerah
selanjutnya tentang sediaan berupa Kabupaten Klaten yaitu buah yang sudah
ekstraks yang dapat diproses untuk setengah masak karena kandungan
diketahui zat aktif yang terkadung di alkaloidnya rendah.
dalam buah kersen (Verdayanti, 2009).
Buah kersen dideterminasi, disortir 2006). Perlakuan yang diberikan masing-
atau dipilih yang kualitasnya baik masing kelompok yaitu (1) Kelompok I
kemudian dicuci dan dianginkan sampai (Kontrol negatif) yaitu tikus yang tidak
pemukaan buah kering. Pengeringan buah dinyatakan diabetes; (2) Kelompok II
dengan cara dioven dalam inkubator suhu (Kontrol positif) yaitu tikus yang diinduksi
370C selama 6 x 24 jam sampai kadar air STZ; (3) Kelompok III yaitu tikus yang
yang ada dalam buah talok habis dan diinduksi STZ dan diberikan ekstrak buah
kering. Buah kersen yang sudah kering kersen 100 mg/kg BB sebanyak 2 ml; (4)
dijadikan serbuk dengan penumbukan. Kelompok IV yaitu tikus yang diinduksi
Serbuk tersebut diekstraksi dengan metode STZ dan diberikan ekstrak buah kersen
maserasi yaitu dicampur dengan etanol 200 mg/kg BB sebanyak 2 ml; (5)
70% sejumlah 5 kali berat serbuk dan Kelompok V yaitu tikus yang diinduksi
dikocok dengan mixer agar serbuk dan STZ dan diberikan ekstrak buah kersen
etanol menjadi homogen. Serbuk yang 400 mg/kg BB sebanyak 2 ml.
telah homogen dengan etanol didiamkan Semua hewan percobaan dipelihara
selama 2 x 24 jam selanjutnya disaring dalam kandang, lingkungan dan pemberian
dengan corong Buchner yang telah dilapisi pakan serta minum sama. Perlakuan
kertas saring. Hal ini dilakukan selama 30 pemberian ekstrak buah kersen
menit untuk mendapatkan pemisahan dilaksanakan setiap hari pada 2 jam
antara filtrat dan residu. Langkah yang sebelum pemberian pakan selama 2
terakhir adalah melakukan maserasi pada minggu. Rute pemberiannya adalah secara
hasil filtrat hingga didapatkan esktrasi peroral menggunakan kanula dengan
buah kersen yang kental dan volume ekstrak sebanyak 2 ml sesuai
konsentrasinya mendekati 99 %. Dosis kapasitas lambung tikus. Pengukuran
ekstrak buah kersen yang dibuat adalah kadar gula darah didasarkan pada kadar
100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 400 gula sebelum perlakuan. Dilanjutkan
mg/kg BB. pengukuran setelah hewan percobaan
Tikus diadaptasikan dengan diberikan injeksi ST2 selama 2 minggu
lingkungan kandang selama 7 hari dengan atau disebut minggu 0 dan pengukuran
diberikan pakan 2 kali sehari dan minum selanjutnya dilakukan minggu 2 setelah
secara adlibitum, selanjutnya dilakukan pemberian ekstrak buah kersen sehingga
pengukuran gula darah dengan glukometer disebut minggu 2.
sebelum perlakuan. Sebanyak 20 ekor Analisis data dilakukan dengan
tikus diinduksi diabetes mellitus dengan menganalisis nilai gula darah yang didapat
injeksi streptozotocin (STZ) dosis tunggal sebelum penelitian, minggu 0 dan minggu
yang selanjutnya ditunggu selama 2 2 menggunakan metode Repeated Analysis
minggu (Etuk, 2010). Pembuatan dosis of Variance (Repated ANOVA) (Landau
tunggal STZ steril diencerkan dengan dan Everitt, 2004).
buffer sitrat (0,1 M dan pH 4,5) dan dosis
yang dapat digunakan adalah 80 mg/kg Hasil dan Pembahasan
dengan rute pemberian intraperitoneal dan
5 ekor tidak disuntik. Tikus diabetes Hasil pemeriksaan kadar gula darah
ditandai dengan tingginya kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan pada
yaitu diatas 200 mg/dl (Mangkoewidjojo,
kelompok I, II, III, IV, dan V sebelum penelitian menunjukan kadar gula
menghasilkan data seperti terlihat pada darah yang normal. Pengukuran kadar gula
Tabel 1 dan Gambar 1. Pada Gambar 1 darah pada minggu 0 menunjukan
telah disajikan grafik yang memberikan kelompok I, kadar gula darah tidak ada
gambaran tentang peningkatan dan kenaikan yang berarti (tidak terjadi
penurunan kadar gula darah selama 4 diabetes mellitus), namun kelompok II, III,
minggu yang terinci dari sebelum IV, dan V di minggu 0 menunjukkan
penelitian, minggu 0 dan minggu 2. Tabel kenaikan kadar gula darah yang tinggi
yang disajikan juga tedapat nilai rata-rata sehingga menunjukan indikasi terjadinya
dengan standart deviation (SD) sehingga diabetes mellitus. Pengukuran di minggu 2
dapat diketahui jarak kenaikan ataupun menunjukkan kelompok I terjadi
penurunan hasil pengukuran kadar gula penurunan kadar gula darah namun masih
darah. dalam batas normal. Kelompok II pada
Tabel 1. Data nilai rata-rata ± standart minggu 2 menunjukkan kenaikan kadar
deviation (SD) kadar gula darah (mg/dl) gula darah. Kelompok III, IV, dan V yang
pada masing-masing kelompok dengan diberikan perlakuan selama 2 minggu
periode waktu sebelum penelitian, minggu dengan ekstrak buah kersen 100 mg/kg
0 dan minggu 2. BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB
menunjukan penurunan kadar gula darah.
Hasil analisis statistik dengan
metode Repeated Analysis of Variance
(Repated ANOVA) pada setiap kelompok
perlakuan diinduksi STZ menunjukkan
bahwa kadar gula darah yang mengalami
kenaikan secara signifikan (P<0,05) dari
Gambar 1 Grafik nilai rata-rata sebelum penelitian, minggu 0 dan minggu
pemeriksaan kadar gula darah (mg/dl) 2 adalah kelompok II. Kelompok I, IV dan
pada periode waktu sebelum penelitian, V tidak mengalami perubahan kenaikan
minggu 0 dan minggu 2. atau penurunan yang signifikan (P>0,05).
Kelompok III pada waktu sebelum
penelitian sampai minggu 0 mengalami
kenaikan secara signifikan (P<0,05),
namun mengalami penurunan kembali
kadar gula darah secara signifikan
(P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan
dosis paling efektif untuk menurunkan
kadar gula darah adalah ekstrak buah
kersen dengan dosis 100 mg/kg berat
badan.
Nilai normal kadar gula darah tikus Menurut Verdayanti (2009) buah
putih tikus putih (Rattus norvegicus) kersen merupakan salah satu tumbuhan
jantan menurut Butler (1995) sebesar 60- yang diduga mengandung bahan aktif yang
150 mg/dl. Tabel 1 menunjukkan bahwa berkhasiat sebagai antidiabetes. Bahan
kelompok I, II, III, IV, dan V pada waktu aktif antidiabetes tersebut adalah ascorbic
acid, fiber, betakaroten, tiamin, riboflavine Landau, S. and Everitt, B. S. (2004) A
dan niacin. Menurut kandungannya buah handbook of statistical analyses using
kersen terdapat bahan yang dapat SPSS. Chapman & H a l l / C r c A C R C
menurunkan kadar gula darah yang Press Company.Whashington D.C., USA.
mekanismenya menghambat penyerapan Leslie, R. D. G. (1993) Causes of diabetes
gula darah dari usus dan mempercepat genetic and enviromental factors. John
proses pencernaan yang terjadi dalam Wiley & Sons Ltd. West Sussex.
sistem digestivus sehingga bahan Mangkoewidjojo, S. (2006) Hewan
karbohidrat yang ada dalam bahan makan laboratorium dalam penelitian biomedik.
tercerna tidak akan banyak teserap oleh Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
usus. Hal ini memungkinkan penurunan Yogyakarta. 31-32.
gula darah dengan pemberian ekstrak buah Rakhmi. (2008) Pengaruh ekstrak etanol
kersen dilakukan sebelum pemberian daun muntingia callabura L. terhadap
pakan pada tikus (Stang dan Story, 2005). kadar glukosa darah mencit Mus musculus
Selain itu menurut Tjokroprawiro L. Swiss Webster jantan dewasa yang
(1996) penangan diabetes mellitus tipe 1 dikondisikan. Avaliable from URL:
dengan pemberian insulin dan suplemen Diakses tanggal 20 September 2010.
vitamin B3 (niasin), vitamin A (Retinol), Stang, J. dan Story, M. (2005) Guidelines
vitamin C (ascorbic acid), vitamin E for adolescent nutrition services. Avalible
(tokoferol), dan minyak ikan dapat from URL
menurunkan kadar gula darah yang tinggi http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adolbook
sehingga kadar gula darah normal dapat .shtm. Diakses tanggal 22 Desember 2011.
tercapai. Tjokroprawiro. (1996) Diabetes mellitus,
Berdasarkan penelitian pengaruh klasifikasi, diagnosis dan terapi. Gramedia
pemberian ekstrak kersen 100 mg/kg BB, Pustaka Utama. Jakarta.
200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB pada tikus Verdayanti, T. E. (2009) Uji efektifitas jus
putih (Rattus norvegicus) jantan dengan buah kersen (Muntingia calabura L.)
induksi diabetes yang dilakukan selama 2 terhadap penurunan kadar glukosa darah
minggu, maka dapat disimpukan bahwa pada tikus putih (Rattus norvegicus).
ekstrak buah kersen dosis 100 mg/kg BB Malang: Universitas Muhammadiyah
berpengaruh secara signifikan menurunkan Malang. From: Undergraduate Theses
kadar gula darah (P<0,05). from JIPTUMMPP/2009-04-22 16:47:40,
Biologi.
Daftar Pustaka Wijoyo, Y. (2004) Risalah seminar ilmiah
nasionalhasil penelitian farmasi 2004.
Etuk, E. U. (2010) Animal models for Penerbit Fakultas Farmasi Universitas
studying diabetes mellitus. Agric. Biol. Sanata Dharma. Yogyakarta.
J.N. Am. 1:130-134.
Kesimpulan Jurnal
Judul jurnal :
Pengaruh Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) Terhadap Kadar Gula Darah
Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Diinduksi Streptozotocin (STZ).
Penulis : Vembriarto Jati Pramono, Rahmad Santoso.
Instansi penulis : Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Instansi penerbit : Universita Gadjah Mada
Kesimpulan :
Tanaman kersen atau talok dengan naman ilmiah Muntingia calabura L yang dikenal
sebagai tanaman peneduh ternyata mempunyai manfaat kesehatan yang sangat berguna
seperti penyakit hipertensi, asam urat, dan diabetes mellitus. Bahan aktif diabetes yang
terdapat dalam buah kersen adalah asam askorbat, fiber, betakaroten, riboflavin, tiamin, dan
niasin. Mengacu pada sumber pustaka yang ada sebenarnya buah kersen dapat dimanfaatkan
dengan baik karena keberadaanya yang melimpah dan dapat tumbuh dimana saja. Selain
buah, terdapat daun, kulit batang, dan bunga yang juga mempunyai manfaat lebih. Dengan
maraknya penderita diabetes mellitus mengkonsumsi obat sintetik dan antibiotik yang justru
memiliki banyak efek samping, oleh karena itu penilitian ekstrak buah kersen dilakukan dan
diharapkan sebagai alternatif obat herbal penurun kadar glukosa darah yang aman dikonsumsi
dan mudah didapat.
Buah kersen dideterminasi, disortir, dicuci, lalu dikeringkan ke dalam inkubator
bersuhu 37˚C selama 6x24 jam sampai kadar air didalam talok habis dan kering. Setelah
kering, tumbuk hingga menjadi serbuk. Terjadilah proses ekstrasi metode maserasi dimana
serbuk dicampur dengan etanol 70% sebanyak 5 kali massa serbuk, aduk sampai homogen,
diamkan 2x24 jam. Dosis ekstrak buah kersen yang dibuat adalah 100 mg/kgBB, 200
mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Pemberian ekstrak buah kersen pada tikus putih jantan (Rattus
novergicus) dilaksanakan setiap hari pada 2 jam sebelum pemberian pakan selama 2 minggu
dengan rute pemberiannya secara peroral menggunakan kanula dengan volume ekstrak
sebanyak 2 ml sesuai kapasitas lambung tikus. Analisis data dilakukan dengan menganalisis
nilai gula darah yang didapat sebelum penelitian, minggu 0 dan minggu 2 menggunakan
metode Repeated Analysis of Variance (Repated ANOVA).
Tabel 1 menunjukkan pengukuran kadar gula darah pada minggu 0 bahwa kelompok
I, tidak ada kenaikan kadar gula darah yang berarti (tidak terjadi diabetes mellitus), namun
kelompok II, III, IV, dan V di minggu 0 menunjukkan kenaikan kadar gula darah yang tinggi
sehingga menunjukan indikasi terjadinya diabetes mellitus. Pengukuran di minggu 2
menunjukkan kelompok I terjadi penurunan kadar gula darah namun masih dalam batas
normal, kelompok II pada minggu 2 menunjukkan kenaikan kadar gula darah, kelompok III,
IV, dan V menunjukan penurunan kadar gula darah. Berdasarkan metode Repated ANOVA
setiap kelompok perlakuan diinduksi STZ menunjukkan bahwa kadar gula darah yang
mengalami kenaikan secara signifikan (P<0,05) dari sebelum penelitian, minggu 0 dan
minggu 2 adalah kelompok II dan III, namun kelompok III mengalami penurunan kembali
kadar gula darah secara signifikan. Sedangkan kelompok I, IV dan V tidak mengalami
perubahan kenaikan atau penurunan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan dosis
ekstrak buah kersen paling efektif untuk menurunkan kadar gula darah adalah 100 mg/kg BB.

You might also like