PBL Tutor - (Student) Guide
PBL Tutor - (Student) Guide
PBL Tutor - (Student) Guide
Seorang gadis berusia 19 tahun datang ke ugd rsud kanjuruhan dengan keluhan
nyeri perut. Nyeri perut dirasakan sejak kemarin pagi . awalnya nyeri dirasakan di ulu
hati, dan kini nyeri terutama dirasakan di bagian perut kanan bawah. keluhan lain
terkait keluhan utama penderita juga merasakan mual sampai muntah , perut terasa
kembung, melilit, dan seperti ditusuk-tusuk sejak 6 jam yang lalu, dan kehilangan
nafsu makan, sehingga hanya makan bubur 1-2 sendok saja dan minum sedikit air
putih. Pasien mengeluhkan sedikit demam , sejak kemarin sulit buang air besar,
sedangkan buang air kecil tidak ada kelainan. kondisi yang memperburuk keluhan
bila ia bergerak, pasien harus menekuk perutnya supaya nyerinya berkurang .
pasien merasakan penyakitnya nyeri sangat parah dan seperti mau mati
T : 90/60 mmhg, n : 110x/m, rr 20x/m , t : 37,9 c , nyeri tekan perut kanan bawah + ,
RT ; nyeri jam 11
Howell JM, Eddy OL, Lukens TW, Thiessen ME, Weingart SD, Decker WW. Clinical
policy: Critical issues in the evaluation and management of emergency department
patients with suspected appendicitis. Ann Emerg Med. 2010 Jan. 55(1):71-116.
[Medline].
Repplinger MD, Levy JF, Peethumnongsin E, et al. Systematic review and meta-
analysis of the accuracy of MRI to diagnose appendicitis in the general population. J
Magn Reson Imaging. 2015 Dec 22. [Medline].
Bickell NA, Aufses AH Jr, Rojas M, Bodian C. How time affects the risk of rupture in
appendicitis. J Am Coll Surg. 2006 Mar. 202(3):401-6. [Medline].
Fair BA, Kubasiak JC, Janssen I, et al. The impact of operative timing on outcomes
of appendicitis: a National Surgical Quality Improvement Project analysis. Am J Surg.
2015 Mar. 209 (3):498-502. [Medline].
Kasus 3.
Tema :Nyeri Perut Kanan Atas
Skenario Klinik :
Seorang laki laki usia 47 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam RSSA dengan
keluhan nyeri perut kanan atas. Nyeri perut dirasakan sejak 1 minggu sebelumnya
disertai demam tinggi dan mual muntah. Sebulan sebelumnya pasien juga mengeluh
BAB cair kental dengan frekuensi 3-4 kali/hari dan penurunan nafsu makan. Pasien
juga sering mengeluh demam hilang timbul namun membaik dengan minum
parasetamol. Pasien adalah petani yang selama ini masih aktif bekerja hingga 1
minggu terakhir disaat perut terasa semakin nyeri.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah dengan tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 96 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, suhu aksilar 39 derajat
Celcius. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hepatomegali dengan liver span 16
cm dengan nyeri tekan pada perabaan liver. Pasien telah membawa pemeriksaan
laboratorium dari puskesmas yang merujuknya dengan hasil Hb=10,2 g/dL, Leukosit
= 22.300/mm3, trombosit= 459.000/mm3. Selain itu pasien juga membawa hasil
USG abdomen dari internis yang menunjukkan gambaran massa lobus kanan hepar
curiga abses hepar.
Skenario Klinik
Seorang wanita usia 24 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan perut mules
disertai BAB mencret sejak 1 bulan yang lalu dengan konsistensi feces cair campur len
dir dan kadang disertai darah. Frekuensi BAB sekitar 3-4 kali per hari sekitar setengah
gelas setiap kali BAB. Pasien juga mengeluh adanya penurunan nafsu makan dan mua
l. Dalam 1 bulan ini pasien mengalami penurunan BB hingga 8 kg. Pasien adalah maha
siswa di sebuah PTN dan sedang mengerjakan tugas akhir. Pada pemeriksaan fisik did
apatkan peningkatan bising usus dan nyeri tekan pada abdomen kiri bawah.Pasien dis
arankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan feses lengkap.
Referensi
1. Juckett G, Trivedi R. Evaluation of chronic diarrhea. Am Fam Phys.
2011;84(10):1119-26.
2. Thielman NM, Guerran RL. Acute infectious diarrhea. N Eng J Med.
2004;350:38.
3. American Gastroenterological Association Medical Position Statement:
Guidelines for the evaluation and management of chronic diarrhea.
Gastroenterol. 1999;116:1461.
4. Bonis PAL, LaMont JT, Rutgeerts P. Approach to the patient with chronic
diarrhea. Uptodate; 2009 [disitasi 10 Juni 2012]. Available online:
http://www.uptodate.com.
5. Fenollar F. Chronic diarrhea. In: Cohen J, Opal SM, Powderly WG, eds.
Cohen & Powderly: infectious diseases. 3rd edition. London: Mosby
Elvesier; 2010. p. 389-99.
6. Fan X, Sellin JH. Review article: small intestinal bacterial overgrowth, bile
acid malabsorption and gluten intolerance as possible causes of chronic
watery diarrhoea. Aliment Pharmacol Ther. 2009;29:1069–77.
7. Schiller LR, Sellin JH. Diarrhea. In: Feldman M, Friedman LS, Brandt LJ,
edis. Feldman: Sleisenger and Fordtran’s gastrointestinal and liver
disease. 9th edition. Philadelphia: Saunders Elvesier; 2010. p. 211-32.