Pengaruh Jenis Starter Terhadap Mutu Zeagurt Probiotik
Pengaruh Jenis Starter Terhadap Mutu Zeagurt Probiotik
Pengaruh Jenis Starter Terhadap Mutu Zeagurt Probiotik
ABSTRACT. Zeagurt probiotic is the yogurt product name’s made from the juice of sweet
corn and probiotic starter microbes. The purpose of this research was studying the process
of making yogurt from corn juice and the effect of probiotics of starter types against the
probiotic zeagurt quality produced. Starter were used: (1) a combination of Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus (LB): Streptococcuss salivarius subsp. thermophillus (ST) = 1:
1 (control); (2) a combination LB: ST: Lactobacillus acidophlus (LA) = 1: 1: 1; (3) a
combination LB: ST: Bifidobacterium bifidum (BB) = 1: 1: 1; (4) LA; and (5) BB. The results
indicated that corn can be used as raw material of yogurt (zeagurt) with a ratio of a grain of
corn : water = 1: 4 w/v and the amount of starter 3% v/v. The different types of starter
affected to the physical and chemical qualities significantly (α = 0.05). The organoleptic tests
showed that the types of starter affected the color, sour smell, and the general acceptance of
the zeagurt probiotics, but did not affect the viscosity and acid levels significantly (α = 0.05),
with the level of acceptance rather like (score of 2.7 - 3.1). The zeaghurt that has the highest
score was zeaghurt that using LA: LB: ST starters. This is in line with the results of the
rankings test. The characteristic of this zeagurt were: yellow (score 3.7), acidic aroma is
rather strong (score of 3.4), the viscosity is fairly thin (score of 2.4), and a somewhat stronger
acid level (score of 2.8). Another advantage: zeagurt contains a high amount of lactic acid
bacteria 2.80x109 colonies / ml and has a good anti-microbial activity. At the beginning of
storage (0 hours) zeagurt contain Salmonella and E. coli, but after being stored for 24 and 48
hours both of these microbes can not grow.
ABSTRAK. Zeagurt probiotik adalah nama pada produk yogurt yang dibuat dari sari jagung
manis dan starter mikroba probiotik. Tujuan penelitian mempelajari proses pembuatan
yoghurt dari sari jagung dan pengaruh penambahan jenis starter probiotik terhadap mutu
zeagurt probiotik yang dihasilkan. Starter yang digunakan adalah (1) kombinasi Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus (LB): Streptococcuss salivarius subsp. thermophillus (ST) = 1:1
(kontrol); (2) kombinasi LB:ST:Lactobacillus acidophlus (LA)= 1:1:1; (3) kombinasi
LB:ST:Bifidobacterium bifidum (BB)=1:1:1; (4) LA; dan (5) BB. Hasil menunjukkan bahwa
jagung dapat digunakan sebagai bahan baku yogurt (zeagurt) dengan perbandingan butiran
jagung : air = 1:4 b/v dan jumlah starter 3% v/v. Jenis starter berbeda memengaruhi mutu
fisik dan kimia secara nyata (α=0.05). Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa jenis starter
memengaruhi warna, aroma asam, dan penerimaan umum zeagurt probiotik, tetapi tidak
memengaruhi kekentalan dan tingkat asam secara nyata (α=0.05) dengan tingkat
penerimaan agak suka (skor 2.7 – 3.1). Skor tertinggi pada zeagurt ditambah LA:LB:ST. Hal
ini sejalan dengan hasil uji rangking. Mutu zeagurt kombinasi LA:LB:ST : viskositas 306 cP,
pH 3.72, TPT 6°brix, total asam tertitrasi 0.85%, berwarna kuning (skor 3.7), aroma asam
agak kuat (skor 3.4), kekentalan agak encer (skor 2.4), dan tingkat asam agak kuat (skor
2.8). Keunggulan lainnya: zeagurt mengandung jumlah bakteri asam laktat tinggi 2.80x109
koloni/ml dan mempunyai aktivitas anti mikroba yang baik. Pada awal penyimpanan (0 jam)
zeagurt mengandung Salmonella dan E. coli, tetapi setelah disimpan selama 24 dan 48 jam
kedua mikroba ini tidak dapat tumbuh.
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan bertujuan untuk
menentukan formulasi zeagurt yang tepat.
Pengamatan dilakukan terhadap tingkat
kekentalan produk secara organoleptik.
1. Lactobacillus acidophillus
2. Bifidobacterium bifidum
3. L. acidophillus, Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, &
Streptococcuss salivarius subsp. thermophillus
4. B. bifidum, Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, & Streptococcuss
salivarius subsp. thermophillus
5. Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, & Streptococcuss salivarius
subsp. thermophillus
Zeagurt probiotik
k
21
KONVERSI Vol. 6 No. 1 April 2017 ISSN 2252-7311
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php?journal=konversi eISSN 2549-6840
22
Pengaruh Jenis Starter Terhadap Mutu Zeagurt Probiotik
( Rahmawati, Iman Basriman )
23
KONVERSI Vol. 6 No. 1 April 2017 ISSN 2252-7311
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php?journal=konversi eISSN 2549-6840
Zeaghurt yang dibuat dengan L. dengan yogurt ubi jalar merah (7.8-8.6
acidophillus menghasilkan pH tertinggi, °brix) (Kusuma, 2007) dan yogurt umbi bit
yaitu 5.41. Hal ini diduga karena L. (7.7-8.13°brix) (Ismawati et al. 2016). Hal
acidophillus hanya memfermentasi ini disebabkan karena zeagurt berbahan
heksosa dan disakarida (seperti laktosa baku sari jagung yang banyak
dan sukrosa) menghasilkan terutama mengandung oligoskarida, sehingga
asam laktat, tetapi tidak memfermentasi diduga mikroorganisme yang ditambahkan
pentosa. Selain itu mikroba ini mempunyai lebih sulit mencernanya. Selain itu zeagurt
kemampuan mensintesa protein dan basa dibuat dengan penambahan susu skim
lain yang dapat meningkatkan nilai pH yang rendah, yaitu 2% dan tanpa
(Ray dan Montet, 2014). Zeagurt yang penambahan gula.
ditambah LB:ST (kontrol) menghasilkan
nilai pH terendah diduga dipengaruhi Total Asam Tertitrasi (TAT) (%)
terutama oleh keberadaan Streptococcus
salivarius ssp. thermofilus yang bersifat Total asam tertitrasi merupakan
homofermentatif, yaitu hanya persentase asam laktat yang terdapat
menghasilkan asam laktat sehingga pada zeagurt. Asam laktat (C3H6O3)
zeagurt yang dihasilkan paling asam. merupakan asam terbesar yang terbentuk
Zeagurt yang tambah B. bifidum termasuk dari hasil fermentasi susu menjadi yogurt.
agak asam karena selama fermentasi Asam ini merupakan salah satu komponen
mikroba ini menghasilkan asam asetat dan yang memberikan kontribusi terhadap
asam laktat (Yerlikaya, 2014). flavor dan aroma yogurt.
penerimaan umum. Kriteria zeagurt memang lebih rendah, tetapi mikroba ini
berdasarkan urutan pertama pilihan mempunyai kelebihan lain, yaitu sebagai
panelis adalah berwarna kuning (skor antimikroba (Yilmaz-Ersan dan Kurdal
3.7), aroma asam agak kuat (skor 3.4), 2014).
dengan kekentalan agak encer (skor 2.4),
dan tingkat asam agak kuat (skor 2.8). Uji Antimikroba Patogen
ditandai dengan tidak tumbuhnya bakteri 3. Zeagurt yang paling disukai panelis
tersebut pada zeagurt setelah disimpan adalah zeagurt yang menggunakan
selama 24 dan 48 jam. starter LA:LB:ST. Hal ini sejalan
dengan hasil uji penerimaan umum.
Demikian juga bakteri E. coli (Tabel 7), Kriteria zeagurt ini adalah viskositas
pada kondisi 0 jam jumlahnya 3.95x107 306 cP, pH 3.72, TPT 6°brix, total asam
kol/ml sama untuk semua perlakuan. tertitrasi 0.85%, berwarna kuning (skor
Setelah diinkubasi selama 24 jam dan 48 3.7), aroma asam agak kuat (skor 3.4),
jam, jumlahnya menurun dengan tajam. dengan kekentalan agak encer (skor
Pada zeagurt yang ditambah 2.4), dan tingkat asam agak kuat (skor
Bifidobacteria, E. coli masih dapat tumbuh 2.8).
pada 24 jam pertama, tetapi tidak tumbuh 4. Jumlah bakteri asam laktat (BAL)
setelah 48 jam. Dari data ini terlihat zeagurt probiotik berkisar antara
bahwa E. coli lebih kuat dibandingkan 2.05x109 sampai 3.1x109 koloni/ml.
Salmonella. Selain itu tampaknya aktivitas Zeagurt yang menggunakan BAL
antibakteri Bifidobacteria lebih lambat LB:ST:LA mengandung total BAL
dibandingkan mikroba lainnya, sehingga tertinggi (3.10 x 109) dan kombinasi
baik Salmonella maupun E. coli masih BB:LB:ST mengandung BAL terendah
dapat tumbuh pada penyimpanan 24 jam. (2.05x109) kol/ml. Secara umum,
zeagurt yang dihasilkan mempunyai
Menurunnya jumlah Salmonella dan E. aktivitas antimikroba pada Salmonella
coli diduga berikaitan dengan adanya dan E. coli, ditandai dengan tidak
asam dalam zeagurt yang dihasilkan oleh tumbuhnya ke dua mikroba setelah
miroba selama fermentasi. Selain itu, disimpan selama 24 dan 48 jam.
menurut Ku et al. (2016) Bifidobacteria
memproduksi antimikroba peptida Saran
(bakteriosin) dan dapat menurunkan
koloni mikroba patogen melalui jalur Disarankan untuk melanjutkan penelitian
kompetisi. L. acidofilus menghasilkan ini, yaitu (1) mempelajari jenis kemasan
antara lain peptidoglikan, lapisan S dan yang cocok; (2) mempelajari umur
eksopolisakarida yang berperan sebagai simpannya; dan (3) mempelajari
sistem kekebalan tubuh (Jafarei dan pengaruhnya secara invivo terutama
Ebrahimi, 2011) selain bakteriosin yang aktivitas antimikrobanya.
berperan sebagai antimikroba (Adriani et
al. 2008).
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
AOAC. 2006. Official Methods of Analysis.
Kesimpulan The Association of Analytical Chemist
Inc.
1. Sari jagung dapat digunakan sebagai Badan Pusat Statistik. 2016. Tanaman
bahan baku yogurt (zeagurt) yang baik Pangan: Luas panen, produktivitas
dengan perbandingan butiran jagung : dan produksi jagung.
air = 1:4 b/v, dengan jumlah starter 3% Fardiaz, S. 1989. Penuntun Praktek
v/v. Mikrobiologi Pangan. PT. Penerbit IPB
2. Jenis starter memengaruhi viskositas, (IPB Press).
pH, total padatan terlarut, total asam Fardiaz, S. 2003. Mikrobiologi Pangan.
tertitrasi, warna, aroma, dan PT. Gramedia Pustaka Utama.
penerimaan umum secara nyata ( = Jakarta.
0.05) dan tidak memengaruhi Ismawati, N., Nurwantoro, Y.B. Pramono.
kekentalan serta tingkat asam zeagurt 2016. Nilai pH, Total Padatan Terlarut,
probiotik dan Sifat Sensoris Yoghurt dengan
Penambahan Ekstrak Bit (Beta
28
Pengaruh Jenis Starter Terhadap Mutu Zeagurt Probiotik
( Rahmawati, Iman Basriman )
vulgaris L.). Jurnal Aplikasi Teknologi Suarni dan H. Subagio . 2013. Potensi
Pangan 5 (3). ©Indonesian Food Pengembangan Jagung dan Sorgum
Technologists sebagai Sumber Pangan Fungsional.
http://dx.doi.org/10.17728/jatp.181. J. Litbang Pert. Vol. 32 No. 2: 47-55
Jafarei, P dan M.T. Ebrahimi. 2011. Syngai, G., Gopi, R., Bharali, R., Dey, S.,
Lactobacillus acidophilus cell structure Lakshmanan, G., Ahmed, G. 2015.
and application. African Journal of Probiotics — The versatile vunctional
Microbiology Research Vol. 5(24), pp. food ingredients. J. Food Sci. Technol.
4033-4042. DOI: 53, 921–933. [CrossRef] [PubMed]
10.5897/AJMR11.630. ISSN 1996- Tamime A.Y., dan R.K. Robinson.
0808 2007. Yogurt: Science and
Kusuma, M.H. 2007. Pembuatan yogurt Technology. 3rd edition.Woodhead
ubi jalar menggunakan kultur Publisihing Limited. England.
campuran bakteri asam laktat. Skripsi Tzanetaki, E. L., dan N. Tzanetakis.
Fateta IPB.
1999. Fermented Milks. Di dalam :
Meilgaard, M., G.V. Civille, and B.T. Carr.
2015. Sensory evaluation techniques. Robinson, R. K., C. A. Batt, dan P.
5th ed. CRC Press. D. Patel (ed). 1999. Encyclopedia
Petry S, Furlan S, Crepeau MJ, Cerning J, of Food Microbiology. Academic
Desmazeaud M. 2000. Factors Press, New York.
affecting exocellular polysaccharide Yerlikaya, O. 2014. Starter cultures used
production by Lactobacillus delbrueckii in probiotic dairy product preparation
subsp. bulgaricus grown in a and popular probiotic dairy drinks.
chemically defined medium. Appl Food Sci. Technol, Campinas, 34(2):
Environ Microbiol 66: 3427–3431. 221-229. DDOI:
Ray, R.C. dan D. Montet. 2014. http://dx.doi.org/10.1590/fst.2014.0050
Microorganisms and Fermentation of Yilmaz-Ersan, L and E. Kurdal. 2014. The
Taditional Foods. CRC Press. Production of Set-Type-Bio-Yoghurt
Siró, I., Kápolna, E., Kápolna, B., Lugasi, with Commercial Probiotic Culture.
A. 2008. Functional food. Product International Journal of Chemical
development, marketing and consumer Engineering and Applications, Vol. 5,
acceptance: A review. Appetite 2008, No. 5. DOI:
51, 456–467. [CrossRef] [PubMed] 10.7763/IJCEA.2014.V5.418
29
KONVERSI Vol. 6 No. 1 April 2017 ISSN 2252-7311
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php?journal=konversi eISSN 2549-6840
30