Jamaah Jumat Rahimakumullah

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

‫ب ْالعَالَ َميْنَ ن َْح َمدُهُ َونَ ْست َ َعينُهُ َونَ ْست َ ْغ َف ُرهُ َونَعُوذُ َباهللَ َم ْن‬ ‫ْال َح ْمدُ َ ه َ‬

‫ّلِل َر َ‬
‫ض هل لَهُ َو َم ْن يُ ْ‬
‫ض َل ْل‬ ‫ت أ َ ْع َما َلنَا َم ْن يَ ْه َد ه‬
‫َّللاُ فَ ََل ُم َ‬ ‫ور أ َ ْنفُ َسنَا َو َم ْن َ‬
‫س َيئَا َ‬ ‫ش ُر َ‬ ‫ُ‬
‫َّللاُ َو ْحدَهُ َلَ ش ََري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ هن ُم َح همدًا‬‫َي لَهُ ‪,‬أ َ ْش َهدُ أ َ ْن ََل إَلَهَ إَ هَل ه‬
‫فَ ََل هَاد َ‬
‫سولُهُ‪.‬‬ ‫َع ْبدُهُ َو َر ُ‬
‫هاي َبت َ ْق َوى هللاَ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتهقُ ْونَ ‪.‬‬
‫ص ْي ُك ْم َو َإي َ‬‫اس‪ ،‬أ ُ ْو َ‬ ‫يَا أَيُّ َها النه ُ‬
‫قَا َل تَعَالَى‪ :‬يَا أَيُّها َ اله َذيْنَ َءا َمنُوا اتهقُوا َح هق تُقَاتَ َه َوَلَ ت َ ُم ْوت ُ هن إََله َوأَنت ُ ْم‬
‫هللا‬
‫ُّم ْس َل ُم ْونَ ‪َ .‬‬

‫احدَةٍ َو َخلَقَ‬ ‫َي َخلَقَ ُك ْم َم ْن نَ ْف ٍس َو َ‬ ‫اس اتهقُ ْوا َربه ُك ُم الهذ ْ‬ ‫قَا َل تَعَالَى‪ :‬يَا أَيُّ َها النه ُ‬
‫سآ َءلُ ْونَ‬ ‫َي ت َ َ‬ ‫سآ ًء َواتهقُوا هللاَ الهذ ْ‬ ‫ث َم ْن ُه َما َر َجاَلً َكثَي ًْرا َونَ َ‬ ‫َم ْن َها زَ ْو َج َها َوبَ ه‬
‫ام َإ هن هللاَ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقَ ْيبًا‪.‬‬ ‫َب َه َواْأل َ ْر َح َ‬
‫ص َل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم‬‫س َد ْيدًا‪ .‬يُ ْ‬‫يَا أَيُّ َها اله َذيْنَ َءا َمنُوا اتهقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوَلً َ‬
‫س ْولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا َع َظ ْي ًما‪.‬‬ ‫َويَ ْغ َف ْر لَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ َط َع هللاَ َو َر ُ‬
‫صلهى‬‫ي ُم َح هم ٍد َ‬ ‫اب هللاَ‪َ ،‬و َخي َْر ْال َه ْدي َ َه ْد ُ‬ ‫ث َكت َ ُ‬ ‫صدَقَ ْال َحدَي َ‬ ‫أ َ هما بَ ْعدُ؛ فَإَ هن أ َ ْ‬
‫ور ُم ْحدَثَات ُ َها َو ُك هل ُم ْحدَث َ ٍة َب ْد َعةٌ َو ُك هل َب ْد َع ٍة‬ ‫ش َر األ ُ ُم َ‬ ‫سله َم َو ه‬‫هللا َعلَ ْي َه َو َ‬
‫ار‪.‬‬ ‫ضَلَلَ ٍة فَي النه َ‬ ‫ضَلَلَةٌ َو ُك هل َ‬ ‫َ‬
‫ص ْحبَ َه َو َم ْن تَبَعَ ُه ْم‬ ‫س َل ْم َعلَى نَبَيَنَا ُم َح هم ٍد َو َعلَى آ َل َه َو َ‬ ‫ص َل َو َ‬ ‫اَلله ُه هم َ‬
‫ان َإلَى يَ ْو َم ْال َقيَا َم َة‪.‬‬ ‫س ٍ‬ ‫َبإَ ْح َ‬
‫‪Jamaah Jumat Rahimakumullah‬‬
Dalam kitab “Waqi’unal Mua’ashir”, Dr. Muhammad Qutub menerangkan
bahwa di antara bukti keistimewaan ajaran Islam ialah Allah mengaitkan
ikatan iman dengan akhlak mulia yang syamilah (sempurna) ketika
bergaul dengan setiap manusia. Berikutnya akhlak ini dijadikan
semacam tolak ukur kesuksesan seseorang dalam memahami dan
menerapkan konsekuensi kalimat tauhid lailahaillallah. Karena itu, dalam
kitabnya tersebut, beliau menulis salah satu karakteristik generasi yang
sukses membangkitkan kejayaan Islam adalah berakhlak dengan nilai-
nilai tauhid lailahaillallah (Akhlaqiaat lailahaillallah).

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Lalu bagaimana bentuk akhlak mulia yang lahir dari nilai-nilai kalimat
tauhid? Setidaknya ada satu sifat yang tidak mungkin lepas dari pribadi
yang berakhlak mulia tersebut, yaitu ketika dia mampu memenuhi janji
yang diikrarkannya kepada Allah dan janji yang dijalin antar sesama
manusia. Agar lebih mudah memahami hakikat pertanyaan ini, mari kita
simak sebuah ayat dalam QS. Ar-Ra’d ayat 20-23, Allah Ta’ala
berfirman:

‫صلُونَ َما أ َ َم َر‬ َ َ‫َّللا َو ََل يَنقُضُونَ ْال َميثَاق‬


َ َ‫()والهذَينَ ي‬ َ ‫الهذَينَ يُوفُونَ بَعَ ْه َد ه‬
َ‫()والهذَين‬
َ ‫ب‬ َ ‫سا‬ َ ‫سو َء ْال َح‬
ُ َ‫ص َل َويَ ْخش َْونَ َربه ُه ْم َويَخَافُون‬ َ ‫َّللاُ َب َه أَن يُو‬ ‫ه‬
‫ص ََلة َ َوأَنفَقُوا َم هما َرزَ ْقنَا ُه ْم َس ًّرا‬‫صبَ ُروا ا ْب َتغَا َء َو ْج َه َر َب َه ْم َوأَقَا ُموا ال ه‬ َ
‫ع ْقبَى الد َهار‬ َٰ
ُ ‫سيَئَةَ أُولَئَ َك لَ ُه ْم‬ َ ‫َو َع ََلنَيَةً َويَ ْد َر ُءونَ بَ ْال َح‬
‫سنَ َة ال ه‬
“(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak
perjanjian (20) dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang
Allah perintahkan supaya dihubungkannya, dan mereka takut kepada
Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.(21) Dan orang-orang
yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan
menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang
baik). (22)”(QS Ar-Ra’du: 20-22)
Imam Asy-Syaukani, dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna “(yaitu)
orang-orang yang memenuhi janji Allah” memenuhi seluruh janji yang
pernah mereka ikrarkan. Baik antara mereka dengan Allah Ta’ala
ataupun antar sesama manusia. (Fathul Qadir, 1/172)

BACA JUGA Khutbah Jumat: Tegaknya Keadilan, Tujuan Utama Syariat Islam

Sementara itu Ibnu Abbas menjelaskan, “Memenuhi janji Allah adalah


memenuhi janji yang pernah diikrarkan manusia ketika di alam
rahim, “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul, kami
menjadi saksi” (Mafatihul Ghaib, 19/33)

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sebaliknya, di ayat berikutnya Allah Ta’ala jelaskan tentang akhlak


mereka yang tidak beriman;

“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh


dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan
dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang
memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk
(Jahannam),” (QS. Ar-Ra’d: 26)

Maknanya, karakter mereka yang beriman selalu menunjukkan


keluhuran akhlak. Tak hanya hubungannya dengan semua makhluk
yang ada di muka bumi, namun juga memerhatikan hubungannya
dengan Allah ta’ala. Bahkan ini menjadi perhatian utama dalam
hidupnya, yaitu bagaimana menjaga hubungan baik dengan Sang
Pencipta.

Dalam kitab Tahzibus Sunan, 7/161, Imam Ibnul


Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Keluhuran akhlak itu terbagi dua.
Pertama, akhlak yang baik kepada Allah, yaitu meyakini bahwa segala
amalan yang anda kerjakan pasti mengandung kekurangan sehingga
membutuhkan udzur dari-Nya dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya
wajib disyukuri.

Dengan demikian, anda senantiasa bersyukur kepada-Nya dan meminta


ampun kepada-Nya serta berjalan kepada-Nya sembari memperhatikan
dan mengakui kekurangan diri dan amalan anda. Kedua, akhlak yang
baik terhadap sesama manusia. kuncinya terdapat dalam dua perkara,
yaitu berbuat baik dan tidak mengganggu sesama dalam bentuk
perkataan dan perbuatan.”

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Maka dalam kacamata Islam, standar yang tepat untuk mengukur


kesempurnaan akhlak seseorang tidak cukup hanya melihat kebaikan
budi pekertinya sesama manusia. Namun dia juga mampu menjaga
hubungan yang baik dengan Allah ta’ala dan merealisasikan seluruh
konsekuensi tauhid dalam kehidupannya.

Adalah Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya tentang akhlak


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. maka dengan singkat beliau
menjawab, “Kana khuluquhu Al-Qur’an (Akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam adalah Al-Qur’an),” (HR. Muslim)

Ya, Aisyah radhiyallahu ‘anha telah menyifati Rasulullah shallallahu


‘alaihi wasallam dengan satu sifat yang dapat mewakili seluruh sifat
mulia yang ada. Seolah-olah Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi
Muhammad adalah Al-Qur’an yang berjalan.

Jika Al-Qur’an bisa diibaratkan seperti blue print yang berisi seperangkat
aturan moral serta norma-norma agama dan sosial, maka Rasulullah
adalah wujud nyata dari aturan moral serta norma-norma agama dan
sosial tersebut. Karena itu, cerminan akhlak yang paling mulia adalah
ketika mampu mewujudkan seluruh nilai-nilai Al-Quran dalam
kehidupannya. Atas dasar ini pula kita bisa memahami sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

َ ‫َإنه َمابُ َعثْتُ َألُت َ َم َم‬


َ ‫صا َل َح ْاأل َ ْخ ََل‬
‫ق‬
“Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia,” (HR. Ahmad)

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Berikutnya para sahabat adalah sosok teladan yang mampu


merealisasikan konsekuensi kalimat tauhid dalam keseharian mereka.

Kemulian akhlak terhadap Allah, mereka wujudkan dengan cara totalitas


dalam mengamalkan syariatnya. Tidak pernah mengingkari satu pun
janji yang telah mereka ikrarkan. Demi agama, mereka rela
mengorbankan apapun yang dimiliki, hingga nyawa sekalipun.
Prinsipnya, semua konsekuensi syahadat (ikrar) mereka penuhi dan tak
pernah satu pun yang diabaikan.

BACA JUGA Kuwait Usir Blogger Israel yang Menyusup ke Pameran IBF

Sementara keluhuran akhlak terhadap sesama makhluk, berhasil


mereka buktikan dalam setiap momen kehidupan mereka. Baik dalam
berpolitik, bersosial, bermuamalah, bahkan dalam berperang sekalipun.
Semuanya mereka lewati dengan menjunjung tinggi norma-norma yang
terkandung dalam al-Qur’an.

Dalam memegang amanah misalnya, ketika Abu Bakar dipilih sebagai


khalifah, pidato pertama kali yang muncul dari lisan beliau
adalah, “Amma ba’du, wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku telah
diangkat sebagai pemimpin kalian meski aku bukan yang terbaik di
antara kalian. Jika aku berbuat baik, dukunglah saya. Sebaliknya jika
aku berbuat salah, luruskanlah saya…” ungkapan yang sama juga
diucapkan oleh Umar bin Khatab saat beliau ditunjuk sebagai pemimpin
umat Islam.

Demikianlah salah satu contoh kemulian akhlak para sahabat. Meskipun


tampuk kekuasaan sudah berada di tangan mereka, mereka tetap
merendah diri dan selalu berupaya agar sejalan dengan petunjuk al-
‫‪Quran. Bagi mereka kedudukan bukanlah tujuan yang harus dikejar, tapi‬‬
‫‪ia hanyalah sarana agar bisa mendapatkan kesempatan beramal lebih‬‬
‫‪banyak. Sehingga dalam memimpin pun mereka tidak segan-segan‬‬
‫‪menyuruh rakyatnya untuk meluruskan sikapnya jika menyimpang dari‬‬
‫‪petunjuk al-Quran.‬‬

‫سائَ َر ْال ُم ْس َل َميْنَ ‪.‬‬


‫اَقُ ْو ُل قَ ْو َل ْي َهذَا َوأ َ ْست َ ْغ َف ُر هللاَ ْالعَ َظي َْم َل ْي َولَ ُك ْم َو َل َ‬
‫فَا ْست َ ْغ َف ُر ْوهُ‪َ ،‬إنههُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر ه‬
‫الر َح ْي ُم‬
‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫لى ت َ ْوفَ ْي َق َه َواَ ْمتَنَانَ َه‪َ .‬وأ َ ْش َهدُ أ َ ْن َلَ‬


‫ش ْك ُر لَهُ َع َ‬
‫سانَ َه َوال ُّ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللَ َع َ‬
‫لى َإ ْح َ‬
‫س ْولُهُ‬‫أن ُم َح همدًا َع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫اَلَهَ َإَله هللاُ َوهللاُ َو ْحدَهُ َلَ ش ََري َْك لَهُ َوأ َ ْش َهدُ ه‬
‫س َل ْم‬
‫ص َحا َب َه َو َ‬ ‫ص َل َعلَى ُم َح هم ٍد َو َعلَى ا َ َل َه َوأ َ ْ‬ ‫إلى َرض َْوا َن َه‪ .‬الل ُه هم َ‬ ‫الدها َعى َ‬
‫ت َ ْس َل ْي ًما َكثي ًْرا‬
‫اس اَتهقُوا هللاَ فَ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َع هما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ هن‬
‫أ َ هما بَ ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها النه ُ‬
‫هللاَ أ َ َم َر ُك ْم َبأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فَ ْي َه َبنَ ْف َس َه َوثَـنَى بَ َمآل ئَ َكتَ َه َبقُ ْد َس َه َوقَا َل تَعاَلَى َإ هن هللاَ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي َه َو َ‬
‫س َل ُم ْوا‬ ‫لى النه َبى يآ اَيُّ َها اله َذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫صلُّ ْونَ َع َ‬ ‫َو َمآلئَ َكتَهُ يُ َ‬
‫ت َ ْس َل ْي ًما‪.‬‬
‫س َل ْم َو َعلَى آ َل ُم َح هم ٍد َو َعلَى‬ ‫صلهى هللاُ َعلَ ْي َه َو َ‬ ‫ص َل َعلَى ُم َح هم ٍد َ‬ ‫الل ُه هم َ‬
‫الرا َش َديْنَ‬‫اء ه‬ ‫ض الل ُه هم َع َن اْل ُخلَفَ َ‬ ‫ار َ‬ ‫س َل َك َو َمآلئَ َك َة اْل ُمقَ هربَيْنَ َو ْ‬‫ا َ ْنبَيآئَ َك َو ُر ُ‬
‫ص َحابَ َة َوالتها َب َعيْنَ َوتَا َب َعي‬ ‫عثْ َمان َو َع َلى َو َع ْن بَ َقيه َة ال ه‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫أ َ َبى بَ ْك ٍر َو ُ‬
‫ض َعنها َمعَ ُه ْم َب َر ْح َم َت َك يَا أ َ ْر َح َم‬ ‫ار َ‬ ‫ان اَلَيَ ْو َم َ‬
‫الدي َْن َو ْ‬ ‫س ٍ‬ ‫التها َب َعيْنَ لَ ُه ْم َبا َْح َ‬
‫اح َميْنَ‬
‫الر َ‬ ‫ه‬
‫ت اََلَ ْحيآ ُء َم ْن ُه ْم‬ ‫اَلل ُه هم ا ْغ َف ْر َل ْل ُمؤْ َم َنيْنَ َواْل ُمؤْ َمنَا َ‬
‫ت َواْل ُم ْس َل َميْنَ َواْل ُم ْس َل َما َ‬
‫ت الل ُه هم أ َ َع هز اْ َإل ْسَلَ َم َواْل ُم ْس َل َميْنَ َوأ َ َذ هل الش َْر َك َواْل ُم ْش َر َكيْنَ‬ ‫َواَْلَ ْم َوا َ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل‬ ‫الديْنَ َو ْ‬ ‫ص َر َ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر َعبَادَ َك اْل ُم َو َح َديهةَ َوا ْن ُ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫الدي َْن َوا ْع َل َك َل َماتَ َك َإلَى يَ ْو َم َ‬
‫الدي َْن‪.‬‬ ‫اْل ُم ْس َل َميْنَ َو دَ َم ْر أَ ْعدَا َء َ‬
‫س ْو َء اْل َفتْنَ َة َواْ َلم َحنَ‬‫الزَلَ َز َل َواْ َلم َحنَ َو ُ‬ ‫الل ُه هم ا ْدفَ ْع َعنها اْلبََلَ َء َواْ َلوبَا َء َو ه‬
‫سائَ َر اْلبُ ْلدَ َ‬
‫ان‬ ‫صةً َو َ‬ ‫طنَ َع ْن بَلَ َدنَا اَ ْندُونَ ْي َسيها خآ ه‬ ‫ظ َه َر َم ْن َها َو َما بَ َ‬ ‫َما َ‬
‫ب اْلعَالَ َميْنَ ‪.‬‬ ‫اْل ُم ْس َل َميْنَ عآ همةً يَا َر ه‬
‫ار‪َ .‬ربهنَا‬ ‫اب النه َ‬ ‫سنَةً َوقَنَا َعذَ َ‬ ‫آلخ َر َة َح َ‬ ‫سنَةً َوفَى اْ َ‬ ‫َربهنَا آتَنا َ فَى الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫اإن لَ ْم ت َ ْغ َف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون هَن َمنَ اْلخَا َس َريْنَ ‪َ .‬عبَادَهللاَ‬ ‫سنَا َو ْ‬ ‫َ‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬
‫بى َويَ ْن َهى َع َن‬ ‫ْتآء ذَي اْلقُ ْر َ‬ ‫ان َو َإي َ‬ ‫س َ‬ ‫! َإ هن هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا َباْلعَ ْد َل َواْ َإل ْح َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَله ُك ْم تَذَ هك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا هللاَ اْلعَ َظي َْم‬ ‫شآء َواْل ُم ْن َك َر َواْلبَ ْغي يَ َع ُ‬ ‫اْلفَ ْح َ‬
‫لى نَعَ َم َه يَ َز ْد ُك ْم َولَ َذ ْك ُر هللاَ أ َ ْكبَ ْر‬‫يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬

You might also like