Seleksi Calon Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto: April 2016
Seleksi Calon Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto: April 2016
Seleksi Calon Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto: April 2016
net/publication/301636771
CITATIONS READS
2 8,611
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Production Planning and Scheduling Problems in Flexible Manufacturing Systems (FMS) View project
Development of a Conceptual Framework to Determine Improvement of IT Governance using COBIT 5 and AHP-GA View project
All content following this page was uploaded by Andi Maulidinnawati AKP on 26 April 2016.
ABSTRACT
The employee selection process is a very important activity and is used to ensure that only qualified candidates
will be selected. However it is not easy to determine what parameters should be used. This study uses Tsukamoto
Fuzzy method as a solution for determining the eligibility of candidates. Ranking of the output of the FIS
Tsukamoto compared to the ranking produced by experts using Spearman correlation test. Correlation test value
of 0.6136 shows that the system has produced an accurate solution.
Keywords: Prospective employees, ranking, Fuzzy Tsukamoto, Spearman
ABSTRAK
Proses seleksi calon karyawan merupakan aktivitas yang sangat penting digunakan untuk menjamin hanya calon
yang bermutu yang akan dipilih. Permasalahan dalam aktivitas ini adalah tidak mudah untuk menentukan
parameter apa yang digunakan. Penelitian ini menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto sebagai solusi untuk
penentuan kelayakan calon karyawan. Rangking hasil keluaran dari FIS Tsukamoto dibandingkan dengan
ranking yang dihasilkan oleh pakar dengan menggunakan uji kolerasi spearman. Nilai uji kolerasi 0.6136
menunjukkan bahwa sistem telah menghasilkan solusi yang akurat.
Kata Kunci: Calon Karyawan, rangking, Fuzzy Tsukamoto,Spearman
agar dapat menurunkan tingkat kesalahan dalam Berikut ini adalah data uji coba dalam penginputan
menyeleksi penerimaan karyawan agar tujuan pada sistem yang parameter nilai inputnya
suatu perusahaan bisa tercapai dengan karyawan diberikan oleh sang pakar.
yang berkualitas dan memanfaatkan waktu kerja
yang ada dengan efisien (Andhika, 2015). 2.1 Himpunan Fuzzy
2.1.1 Tabel 2.1.1. Himpunan fuzzy
2. PEMBAHASAN
Dalam menyelesaikan sebuah permasalahan Himpunan Fuzzy
yang ada dikasus ini terlebih dahulu dilakukan Variabel input Nilai Input
perhitungan sistem inferensi fuzzy untuk Test tulis Lulus 0 - 100
mengetahui rentang nilai kriteria yang akan Tidak lulus
dijadikan sebuah data dalam pemilihan seleksi Test keterampilan Lulus 0 - 100
calon karyawan. Berdasarkan data yang sesuai dari Tidak lulus
Wawancara Lulus 50 - 80
kriteria sebuah perusahaan distributor rokok.
Tidak lulus
Himpunan fuzzy ini merupakan kesatuan dari yang Test kesehatan Lulus 0 - 10
mewakili keadaan tertentu dalam sebuah variabel Tidak lulus
fuzzy. Pada proses ini, telah digunakan himpunan
fuzzy dalam dua variabel linguistik yaitu Lulus dan
Fuzzyfikasi
Tidak Lulus. Pembentukan himpunan fuzzy inilah
Proses fuzzyfikasi merupakan perhitungan
yang akan disesuaikan berdasarkan pendapat sang
nilai crisp atau nilai input menjadi derajat
pakar (Santika et al., 2015). Berikut ini data yang
keanggotaan. Perhitungan dalam proses fuzzyfikasi
diterima dari pakar dari sebuah perusahaan
berdasarkan batas-batas fungsi keanggotaan
distributor rokok.
(Restuputri, Mahmudy, & Cholissodin, 2015).
Berikut ini adalah fungsi keanggotaan himpunan
Tabel 1. Rentang Nilai Kriteria
fuzzy dengan 4 kriteria input:
Kriteria Nilai Range
Test tulis 0 - 100 0 - 100
Test keterampilan 0 - 100 0 - 100 a. Himpunan Fuzzy Test Tertulis
Wawancara 40 - 10050 - 80
Test kesehatan 50 - 80 0 - 10
Tidak Terima
Terima
c. Himpunan Fuzzy Test Wawancara
HASIL
Tabel 3.1 Basis Aturan atau Rule Base disetiap rules selanjutnya disusun antar rules untuk
Test
mencari nilai α predikat setiap rules α¹. Rule
Test Wawan Tes evaluation (rule evaluasi) adalah sebuah proses
Rule Teram Hasil
tulis cara sehat melakukan penalaran terhadap fuzzy input yang
pilan
dihasilkan oleh proses fuzzification berdasarkan
1 Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus aturan fuzzy yang telah dibuat dan menghasilkan
fuzzy output(Santika et al., 2015).
Tidak Tidak
2 Lulus Lulus Lulus
lulus lulus
Tabel 3.2Penghitungan Inferensi fuzzy Tsukamoto
Tidak Tidak
3 Lulus Lulus Lulus Test Wawa
lulus lulus Test Test α- α-pre
Rule Teram n Z
Tulis Sehat pre *Z
pil cara
Tidak Tidak Tidak
4 Lulus Lulus 1 1.0 1.0 1 1 0.98 74 73
lulus lulus lulus
2.3.1 Contoh nilai output proses defuzifikasi Tabel 4.2 Tabel Makna Spearman
Nilai Nilai Makna
Nama TT TK Wawancara TS
Sistem
0,00-0,19 Sangat rendah/sangat lemah
A 75 75 80 70 73 0,20-0,39 Rendah/lemah
B 56 65 75 75 47
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Tinggi/kuat
C 65 63 70 80 51 0,80-1,00 Sangat tinggi/sangat kuat
D 60 59 90 80 48
Rumus Kolerasi Spearman :
E 60 64 80 80 49
6 d 2
F 50 45 90 50 53 rs 1
n n 2 1
G 70 75 60 60 46
H 70 42 60 60 69 6 63.75
rs 1
I 90 80 75 70 71 10100 1
382.5
J 100 90 75 80 75 rs 1
990
Untuk kasus ini menggunakan analisis korelasi rs 1 0.3864
dilakukan dengan metode korelasi rank Spearman.
Korelasi antara data dipasangkan dianalisis (Murota Hasil 0.6136
et al., 2015). Dengan menggunakan Spearman
koefisien korelasi rank yang memiliki N pasang
skor, untuk setiap pasangan nilai, kita menghitung Sesuai dengan tabel makna spearman 0.6136
perbedaan (d) antara jajaran. Korelasi Spearman berarti tinggi / kuat. Jadi dengan menggunakan uji
(KS) yang dihitung dengan menggunakan rumus : kolerasi spearman diperoleh hasil keakuratan dari
KS – 1 6Σd² / N(N-1) (Azadeh et al., 2011). ranking pakar dan ranking sistem sebesar 0.6136.
fuzzy. Optimasi aturan fuzzy juga bertujuan untuk Informasi Indonesia (SESINDO) (pp. 245–
meningkatkan akurasi sistem yang jauh lebih baik. 252)., (2002), 2–4.
Oleh karena itu bisa menggabungkan algoritma T Sutojo, Mulyanto, Edy, S. (2011). Kecerdasan
Genetika untuk penelitian selanjutnya yang sudah Buatan - UDiNus Repository. Yogyakarta.
banyak digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan optimasi.
PUSTAKA
Andhika, P. Y. (2015). (Recommendation System
Of Employee Receiving Uses), 1–4.
Azadeh, a., Asadzadeh, S. M., Saberi, M., Nadimi,
V., Tajvidi, a., & Sheikalishahi, M. (2011).
A Neuro-fuzzy-stochastic frontier analysis
approach for long-term natural gas
consumption forecasting and behavior
analysis: The cases of Bahrain, Saudi Arabia,
Syria, and UAE. Applied Energy, 88(11),
3850–3859.
http://doi.org/10.1016/j.apenergy.2011.04.02
7
Dewi, A., & Yusrawati. (2015). Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah. PhD Proposal, 1, 65–82.
http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.0
04
Fresta S, C., Christanti, R., Muftiful S, A., &
Sa’diyah, R. (2014). Sistem Pakar Seleksi
Karyawan Menggunakan Metode Tsukamoto.
Murota, A., Suzuki, K., Kassai, Y., Miyazaki, T.,
Morita, R., Kondo, Y., … Takeuchi, T.
(2015). Serum proteomic analysis identifies
interleukin 16 as a biomarker for clinical
response during early treatment of
rheumatoid arthritis. Cytokine, 78, 87–93.
http://doi.org/10.1016/j.cyto.2015.12.002
Restuputri, B. A., Mahmudy, W. F., & Cholissodin,
I. (2015). Optimasi Fungsi Keanggotaan
Fuzzy Tsukamoto Dua Tahap Menggunakan
Algoritma Genetika Pada Pemilihan Calon
Penerima Beasiswa dan BBP-PPA ( Studi
Kasus : PTIIK Universitas Brawijaya Malang
). DORO: Repository Jurnal Mahasiswa
PTIIK Universitas Brawijaya, (15), 1–10.
Santika, G. D., Mahmudy, W. F., Ilmu, M.,
Informatika, K., Teknologi, P., & Komputer,
I. (2015). PENENTUAN PEMASOK
BAHAN BAKU MENGGUNAKAN
FUZZY. In Seminar Nasional Sistem
Informasi Indonesia (SESINDO) (pp. 267–
274)., (November), 2–3.
Sari, N. R., Mahmudy, W. F., Ilmu, M.,
Informatika, K., Teknologi, P., & Komputer,
I. (2015). Fuzzy Inference System
Tsukamoto Untuk Menentukan Kelayakan
Calon Pegawai. Seminar Nasional Sistem