100 Jurnal Yuliastrinithalubis 8196172013
100 Jurnal Yuliastrinithalubis 8196172013
100 Jurnal Yuliastrinithalubis 8196172013
Nim : 8196172013
Kelas : B-1
Aji Arif Nugroho, Rizki Wahyu Yunian Putra, Fredi Ganda Putra, Muhamad Syazali
This study aims to test the feasibility of media-based learning Blog in learning mathematics on
trigonometric subjects. This development research uses 8 stages from 10 stages of borg and gall
method that are potential and problem, data collection, product design, product validation,
product revision, product test, product revision and mass production. Learning media blogs are
developed with the help of adobe flash which aims to provide some animation. This research
was conducted in SMA Negeri 1 Batanghari class X students. The assessment instrument used
was questionnaire of feasibility test by media expert, Expert of Material, and Questionnaire of
student response. The results of the research are: 1) Based on the validation of material expert
judgments obtained an average score of 4.65 is located in the category of" Very Good".
Validation of expert media judgment obtained an average score of 4.35 in the category of" Very
Good". Validation of the linguist's assessment obtained an average score of 4.5 that is in the
category of" Very Good". In addition, the results of small-scale test responses of learners
obtained a score of 4.23 on the criteria of" Very Good", and while on a large-scale test the
learners' response to get an average score of 4, 19 is on the criteria of" Good". Thus it can be
concluded learning media berbantuan blog is in good category and can be used in learning,
especially on Trigonometry material.
Lisna Agustina
3. Pemetaan Kemampuan Pembuktian Matematis Sebagai Prasyarat Mata Kuliah Analisis Real
Mahasiswa Pendidikan Matematika
Masalah tentang kemampuan pembuktian matematis telah banyak dikaji oleh para ahli
pendidikan matematika baik di dalam maupun di luar negeri. Studi pendahuluan ini untuk
memetakan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa yang sangat berperan penting
dalam mempelajari mata kuliah Analisis Riil dan menganalisis learning obstacle yang dihadapi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih menekankan pada kajian
interpretative namun dalam hal tertentu akan disajikan secara deskriptif kuantitatif. Data
penelitian ini diperoleh melalui tes diagnostik terkait pembuktian matematik bentuk langsung,
contrapositive, tidak langsung/kontradiksi, dan counterexample. Subjek penelitian ini
merupakan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Analisis Riil yang dipilih secara purposive
sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:(1) kebanyakan mahasiswa tidak ingat
tentang bentuk-bentuk pembuktian;(2) mahasiswa tidak mampu membuat pembuktian
matematika bentuk kontrapositif dan kontradiksi; dan (3) dominan mahasiswa tidak mampu
mengaplikasikan pembuktian bentuk counterexample. Salah satu faktor penyebab rendahnya
kemampuan pembuktian matematis mahasiswa tersebut menurut hasil wawancara dengan
mahasiswa, bahwa mereka lupa dan belum terbiasa dalam membuat pembuktian matematika
dan belum banyak memahami tentang pembuktian matematika.
4. Analisis kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pada materi peluang kelas
XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan Pahlawan
Fakhrul Jamal
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan siswa kelas XI IPA SMA
Muhamadiyah Meulaboh dalam mempelajari mata pelajaran matematika pada materi peluang.
Jenis dan pendekatan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes, observasi
dan angket, sedangkan untuk pengolahan data menggunakan rumus pesentase P= f/nx 100%.
Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa kesulitan siswa kelas XI IPA dalam materi
peluang adalah kurangnya pemahaman siswa dalam memahami konsep peluang, sering salah
menggunakan rumus dalam menyelesaikan soal, juga kebiasaan guru dalam belajar matematika
hanya dengan cara mencatat saja di papan tulis, kemudian siswa kurang keinginannya dalam
menyelesaikan contoh soal yang diberikan oleh guru. sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa
hipotesisnya terbukti benar bahwa adanya kesulitan belajar dalam pelajaran matematika pada
materi peluang siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh.
5.
riset.unisma.ac.id
Pendidikan Nilai, Budaya Dan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika Dasar Pada SD/MI
Value, culture and character education is an effort to improve the quality of the process and
learning outcomes that lead to the formation of the character of students who are
characterized by national culture. These cultural values and characters are the pride of the
nation and make the nation known by other nations as a nation that has a distinctive
Indonesian character. Education has a function in developing cultural values and past
achievements into a proud element for the present and future life so that it becomes a strong
foundation for national character. Value education, culture and national character are
important points that must emerge in the learning process in the classroom. Integration of the
three in the learning process, especially mathematics learning, is intended as a process of
introducing values and culture, facilitating the acquisition of awareness of the importance of
values and culture in the behavior of students through daily learning processes that take place
both inside and outside the classroom on all math subjects. Thus, mathematics learning
activities, in addition to making students master competencies (material taught in
mathematics) are targeted, also to make students know, care, and internalize cultural and
character values in everyday behavior
Pemahaman konsep matematika masih rendah di kalangan pelajar baik pada tingkat dasar
maupun menengah. Penggunaan pendekatan pembelajaran harus menjadi perhatian utama
untuk memperoleh pemahaman konsep yang baik. Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
dapat dijadikan sebagai solusi dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini untuk
mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan PMR lebih baik dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika yang
diajarkan dengan menggunakan pendekatan konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen semu dengan desain penelitian Posttest-Only Group Control Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Widya Bhakti Ruteng yang berjumlah 95
orang. Pengambilan sampel kelas dilakukan menggunakan teknik random sampling yang diawali
dengan pengujian kesetaraan kelas. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang
berbentuk uraian dan menggunakan teknik tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan
matematika realistik lebih baik dari siswa yang menggunakan pendekatan konvensional.
Penggunaan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran matematika berpengaruh
terhadap pemahaman konsep siswa.
6.
jurnal.pascaumnaw.ac.id
Abdul Mujib
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan mahasiswa dalam mengkonstruksi bukti
matematis pada matakuliah Matematika Diskrit. Metode kualitatif digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 10 mahasiswa laki-laki dan 26
mahasiswa perempuan. Data dianalisis berdasarkan hasil test dan wawancara dengan beberapa
mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat kesulitan utama yang dihadapi
mahasiswa:(1) memahami konsep matematika,(2) Bahasa dan notasi matematis,(3) minimnya
strategi bukti matematis, dan (4) kesulitan dalam membaca bukti matematis. Selain itu,
persepsi siswa tentang bukti matematis juga menjadi salah satu faktornya dan menulis bukti
matematis secara formal menjadi salah hambatan belajar mahasiswa
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan model problem based
learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3
Palembayan berdasarkan tingkat Kemampuan Awal Matematis (KAM) siswa. Dimana siswa
dibagi menjadi 3 kategori yaitu KAM Tinggi, KAM Sedang dan KAM rendah. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen, dengan rancangan penelitian
one shot case study. Subjek pada penelitian ini siswa kelas VII. 3 yang dipilih secara secara acak.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes akhir. Tes yang digunakan adalah
berbentuk essay. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deksriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data secara keseluruhan, model PBL dapat membuat kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa lebih baik. Terlebih lagi untuk siswa yang termasuk ke
dalam kategori KAM tinggi. Ini terlihat dari ukuran pemusatan dimana rata-rata untuk siswa
pada kategori sedang 52, 86 dengan simpangan baku 11, 31 sehingga disimpulkan bahwa model
ini dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.
7.
ojs.umrah.ac.id
Kualitas perangkat dan keterampilan mengajar mahasiswa pendidikan matematika pada mata
kuliah micro teaching menggunakan analisis model rasch
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas perangkat dan keterampilan mengajar
dengan menggunakan analisis Model Rasch. Penelitian dengan pendekatan kualitatif bersifat
deskriptif ini dilakukan pada subjek penelitian mahasiswa semester V tahun akademik
2017/2018 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji pada
mata kuliah Micro Teaching. Data yang digunakan berjenis primer/langsung yang diperoleh
melalui teknik penugasan berupa perangkat pembelajaran yang terdiri atas silabus mini,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mini, dan media pembelajaran. Data berikutnya
diperoleh melalui observasi pada aspek keterampilan mengajar yang merupakan tolok ukur
dalam proses pembelajaran. Kemudian dilakukan penilaian terhadap kedua sumber data
tersebut dengan menggunakan instrumen lembar penilaian perangkat dan keterampilan
mengajar yang memuat indikator-indikator terkait dengan teknik rating scale sehingga
menghasilkan data ordinal. Data mentah dari kedua sumber diolah dan dianalisis menggunakan
Model Rasch dengan software Ministep. Analisis yang dilakukan adalah person measure, item
measure, dan person map item. Hasil analisis dipaparkan dengan teknik deskriptif kualitatif
guna menggambarkan kualitas perangkat dan keterampilan mengajar. Hasil analisis perangkat
diperoleh bahwa kualitas rata-rata perangkat pembelajaran disusun oleh mahasiswa berada di
atas rata-rata taraf kualitas standar perangkat. Terdapat 71% dari total mahasiswa yang
memiliki kualitas setiap item pada perangkat di atas rata-rata standar. Hasil analisis pada aspek
mengajar diperoleh kualitas rata-rata mengajar mahasiswa lebih tinggi dari rata-rata taraf
kualitas mengajar standar. Terdapat sekitar 46, 4% dari total mahasiswa yang memiliki kualitas
mengajar setiap itemnya berada di atas kualitas rata-rata.
Lihat di ojs.umrah.ac.id
[PDF] umrah.ac.id
Dirujuk 3 kali
Artikel terkait
2 versi
journal.stkipyasika.ac.id
Azi Nugraha
8.
journal.stkipyasika.ac.id
Azi Nugraha
Lihat di journal.stkipyasika.ac.id
[PDF] stkipyasika.ac.id
Dirujuk 8 kali
Artikel terkait
2 versi
journal.ipm2kpe.or.id
The purpose of this study is to produce student worksheets (LKS) that are validity and practical,
and have potential effects on student learning outcomes. The method in this study uses the
modified Dick and Carey development method. LKS developed valid based on expert and
practical response questionnaires based on student response questionnaires. The potential
effects of LKS developed can be seen from the activities of students in working on the questions
on the LKS, where students more easily understand the mathematical concepts contained in
the LKS and use the concepts appropriately in solving the problems given. The results of the
study Of the 23 students who were the subjects of the study obtained 11 people were in the
excellent category or around 47.82%. Whereas there are 5 people in katerogy or around
21.73%, enough categories are obtained by 4 people or around 17.39% and the poor category is
obtained by 3 people or around 13.04%. It can be concluded that LKS designed using a realistic
Indonesian mathematical approach based on the context of South Sumatra has a potential
effect on student learning outcomes.
9.
ejournal.unib.ac.id
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Pendekatan Pembelajaran
Matematika Realistik
Nirmalasari Yulianty
matematika antara siswa yang diajar dengan pendekatan matematika realistik dan
pembelajaran konvensional setelah mengontrol kemampuan awal siswa kelas V SDIT Iqro’2
Kota Bengkulu. Penelitian yang dilaksanakan adalah kuasi eksperimen dengan populasi seluruh
siswa kelas V SDIT Iqro’2 Kota Bengkulu berjumlah 182 siswa. Sampel diambil dengan teknik
random sampling dan didapat sampel sebanyak 63 siswa, 32 siswa kelas VB sebagai kelas
eksperimen, 31 siswa kelas VC sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan angket
test kemampuan pemahaman konsep. Teknik analisis data menggunakan Ancova. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika
antara siswa yang diajar dengan pendekatan matematika realistik dan pembelajaran
konvensional setelah mengontrol kemampuan awal siswa, dengan nilai Fo (A)= 19, 69, db=(1,
59) dan p-value= 0, 00< 0, 05.
Lihat di ejournal.unib.ac.id
[PDF] unib.ac.id
Dirujuk 5 kali
Artikel terkait
journal.institutpendidikan.ac.id
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Adversity quotient mahasiswa pendidikan
matematika angkatan 2015 dan mengetahui ada atau tidak adanya keterkaitan antara Adversity
quotient dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa pendidikan matematika angkatan
2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif korelatif. Menggunakan metode
korelasional yang tujuannya untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan
dengan variabel yang lainnya. Berdasarkan hasil analsis data penelitian, bahwa tingkat Adversity
quotient (AQ) mahasiswa jurusan pendidikan matematika FKIP Universitas Siliwangi angkatan
2015 secara umum berada pada kategori AQ sedang (camper). Sebesar 66% mahasiswa
memiliki AQ sedang, dan umumnya memiliki IPK dengan predikat sangat memuaskan. 1 orang
mahasiswa memiliki IPK dengan predikat pujian dan memiliki AQ tinggi (climber), 1 orang
mahasiswa memiliki IPK dengan predikat pujian namun AQ nya berada pada kategori peralihan
dari quitter ke camper, 14 orang mahasiswa memiliki IPK dengan tidak memiliki predikat namun
AQ nya sedang (camper), dan 2 orang mahasiswa memiliki IPK dengan tidak memiliki predikat
namun AQ nya berada pada kategori peralihan dari camper ke climber. Serta terdapat
keterkaitan yang signifikan antara Adversity quotient dengan Indeks Prestasi Kumulatif.
Lihat di journal.institutpendidikan.ac.id
[PDF] institutpendidikan.ac.id
Dirujuk 2 kali
Artikel terkait
jurnal.unswagati.ac.id
Ahmad Faqih
Kendala yang dihadapi siswa dikala mengikuti pelajaran matematika adalah pemahaman
konsep tentang materi pembelajaran matematika. Pemahaman konsep matematika akan lebih
mudah jika dikombinasikan dengan strategi berupa model pembelajaran yang up to date,
inovatif dan menyenangkan serta mengakomodir siswa. Model pembelajaran yang dianggap
inovatif dan menyenangkan adalah think pair share. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
memperoleh gambaran pengaruh pembelajaran kooperatif think pair share terhadap
pemahaman konsep matematika untuk siswa kelas VIII MTs. Darul Ulum Serang Kabupaten
Cirebon sub pokok bahasan kubus dan balok. Metode penelitian yang diterapkan dalam
penelitian ini ialah metode eksperimen. Sampel penelitian ini 2 kelas yaitu kelas eksperimen
yang menerapkan metode pembelajaran think pair share serta kelas kontrol yang menerapkan
metode pembelajaran ekspositori. Untuk proses pengumpulan data dilakukan dengan
instrumen tes. Untuk analisis data menggunakan uji-t independen. Hasil penelitian didapatkan
nilai mean siswa yang memakai metode pembelajaran think pair share lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai mean siswa yang memakai metode pembelajaran ekspositori. Nilai
mean siswa kelas eksperimen adalah 78, 5 dan nilai mean siswa kelas kontrol adalah 67, 57. Hal
ini didukung juga dari hasil pengujian hipotesis dimana terdapat perbedaan rata-rata diantara
kedua kelas. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik lagi, perlu pengawasan khusus
pada tahap pairing, tahapan ini memerlukan kosentrasi dan pemahaman dalam berdiskusi.
10.
ejournal.unib.ac.id
Nirmalasari Yulianty
matematika antara siswa yang diajar dengan pendekatan matematika realistik dan
pembelajaran konvensional setelah mengontrol kemampuan awal siswa kelas V SDIT Iqro’2
Kota Bengkulu. Penelitian yang dilaksanakan adalah kuasi eksperimen dengan populasi seluruh
siswa kelas V SDIT Iqro’2 Kota Bengkulu berjumlah 182 siswa. Sampel diambil dengan teknik
random sampling dan didapat sampel sebanyak 63 siswa, 32 siswa kelas VB sebagai kelas
eksperimen, 31 siswa kelas VC sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan angket
test kemampuan pemahaman konsep. Teknik analisis data menggunakan Ancova. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika
antara siswa yang diajar dengan pendekatan matematika realistik dan pembelajaran
konvensional setelah mengontrol kemampuan awal siswa, dengan nilai Fo (A)= 19, 69, db=(1,
59) dan p-value= 0, 00< 0, 05.
Lihat di ejournal.unib.ac.id
[PDF] unib.ac.id
Dirujuk 5 kali
Artikel terkait
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dengan menerapkan
model pembelajaran Guided inquiry. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
yang dilaksanakan pada siswa kelas IX B SMP Negeri 2 Merauke tahun ajaran 2018/2019. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan metode tes. Instrumen lembar
observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran matematika, dan instrumen tes berupa tes pilihan ganda dan essai.
11.
journal.unesa.ac.id
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Project Based Learning
berbantuan media pembelajaran pembangkit listrik mikrohidro terhadap kemampuan berpikir
kritis. Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun
pada mahasiswa Semester II yang mengikuti mata kuliah Fisika Teknik. Desain penelitian
menggunakan sistem one group pretest posttest design. Pengumpulan data dilakukan dalam
bentuk observasi dan tes pilihan ganda. Instrumen penelitian berupa silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja. Hasil penelitian menunjukkan data bahwa
perhitungan N-gain ternormalisasi diperoleh rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis dari
20 orang peserta didik adalah 0, 45 (kategori sedang). Sedangkan hasil analisis data dengan uji t
(t-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kemampuan berpikir kritis peserta didik
sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan model Project Based Learning. Nilai
rerata mean diperoleh rerata nilai postes (81, 44) lebih tinggi daripada nilai pretes (61, 41).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning
berbantuan media pembelajaran pembangkit listrik mikrohidro dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
12.
journal.unesa.ac.id
Lihat di journal.unesa.ac.id
[PDF] unesa.ac.id
Dirujuk 19 kali
Artikel terkait
jurnal.umk.ac.id
The development of science and technology gives effect to the development of human
resources. Education has a decisive role for the development and realization of human
resources according to the demands of the times. One of the basic education that should be
mastered by students is a science because science can not be separated from everyday human
life. Science as the proceedings applies the scientific method to solve problems and discover
new concepts. In the process of inquiry or discovery are required special skills in thinking and
acting. One of the capabilities that need to be developed is the ability of students to think
creatively. This study was aimed at examining the effect of the the project based learning by
science edutainment approach on students creativity. This study used the post-test control
group design. This study used cluster random sampling to devide samples into two groups. The
experimental group was implemented model of project based learning by science edutainment
approach and the control group was implemented conventional method. The independent
variables in this study are the type of learning method and dependent variable is the students
creativity. The average of students creativity score in experimental group is 7, 52 and 6, 78 for
control group. The t-test showed a significantly different students creativity, between the
experimental and control groups. The use of project based learning by science edutainment
approach significantly influenced the students creativity.
13.
jurnal.umk.ac.id
The development of science and technology gives effect to the development of human
resources. Education has a decisive role for the development and realization of human
resources according to the demands of the times. One of the basic education that should be
mastered by students is a science because science can not be separated from everyday human
life. Science as the proceedings applies the scientific method to solve problems and discover
new concepts. In the process of inquiry or discovery are required special skills in thinking and
acting. One of the capabilities that need to be developed is the ability of students to think
creatively. This study was aimed at examining the effect of the the project based learning by
science edutainment approach on students creativity. This study used the post-test control
group design. This study used cluster random sampling to devide samples into two groups. The
experimental group was implemented model of project based learning by science edutainment
approach and the control group was implemented conventional method. The independent
variables in this study are the type of learning method and dependent variable is the students
creativity. The average of students creativity score in experimental group is 7, 52 and 6, 78 for
control group. The t-test showed a significantly different students creativity, between the
experimental and control groups. The use of project based learning by science edutainment
approach significantly influenced the students creativity
Lihat di jurnal.umk.ac.id
[PDF] umk.ac.id
Dirujuk 26 kali
Artikel terkait
jurnal.unej.ac.id
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning Model) pada Pembelajaran Fisika
Disma
The research focused on the application of project-based learning model in teaching physics.
The purpose of this study was to examine differences in achievement of students with project-
based learning model, examines the experimental class learning activities with project-based
learning model and assess the students' response to project-based learning model. This type of
research is true experiment with post test only control group design. The study population were
students of class X SMA PGRI KASIYAN (2015/2016). Data collection techniques are observation,
testing, documentation, interviews, and portfolios. Data were analyzed student learning
outcomes by using independent sample t-test with SPSS 16. The results of this study are:(1) the
data of student achievement by using independent sample t-test, the value of t on the same
variants are not assumed is-1.477 with a value significance (2-tailed) 0,146. Sig value≥ 0.05 is
0,146 so that Ha rejected.(2) the average experimental class learning activities 85.84%,(3) the
response grade students experiment with projects based models gained an average of 73, 27%.
It was concluded that: 1) there was no significant difference in student achievement between
classes using a model of project-based learning and classroom use direct instructional model in
physics teaching in SMA PGRI Kasiyan, 2) activity grade students experiment with a model of
project-based learning in SMA PGRI Kasiyan included in the high criteria, 3) students' response
to project-based learning model in SMA PGRI Kasiyan included in the criteria fairly.
15.
jurnal.unej.ac.id
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning Model) pada Pembelajaran Fisika
Disma
Lihat di jurnal.unej.ac.id
[PDF] unej.ac.id
Dirujuk 18 kali
Artikel terkait
2 versi
jurnalfkip.unram.ac.id
Pengaruh model project based learning berbantuan media virtual terhadap penguasaan konsep
peserta didik pada materi alat-alat optik
Learning physics should be able to provide an understanding physics of abstract concepts. One
of the efforts being made to improve the learning of Physics is to use appropriate learning
model. This study aims to improve the student’s conceptual understanding by using project
based learning model with virtual media for X Grade student at SMAN 2 Mataram Years
2015/2016. This study was conducted using a type of quasi-experimental research, untreated
control group design with pretest and posttest on Optic. Hypothesis test results that the model
used to give effect to the student’s conceptual understanding, was shown to increase student
conceptual understanding was higher in the experimental class compared with the control
class. N-gain test results stating that the conceptual understanding has increased in each sub
material. The results of the analysis conceptual understanding score on every aspect of
cognitive increased.
16.
jurnalfkip.unram.ac.id
Pengaruh model project based learning berbantuan media virtual terhadap penguasaan konsep
peserta didik pada materi alat-alat optik
Learning physics should be able to provide an understanding physics of abstract concepts. One
of the efforts being made to improve the learning of Physics is to use appropriate learning
model. This study aims to improve the student’s conceptual understanding by using project
based learning model with virtual media for X Grade student at SMAN 2 Mataram Years
2015/2016. This study was conducted using a type of quasi-experimental research, untreated
control group design with pretest and posttest on Optic. Hypothesis test results that the model
used to give effect to the student’s conceptual understanding, was shown to increase student
conceptual understanding was higher in the experimental class compared with the control
class. N-gain test results stating that the conceptual understanding has increased in each sub
material. The results of the analysis conceptual understanding score on every aspect of
cognitive increased.
Lihat di jurnalfkip.unram.ac.id
[PDF] unram.ac.id
Dirujuk 33 kali
Artikel terkait
5 versi
jurnal.fkip.uns.ac.id
Penerapan Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Disertai dengan Peta Konsep
untuk Meningkatkan Prestasi dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Redoks Kelas X-3 SMA …
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa pada materi
pokok redoks kelas X-3 di SMA Negeri Kebakkramat melalui penerapan metode Pembelajaran
project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus
terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014.
Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan
nontes (angket, observasi, dan wawancara). Analisis data menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Project Based Learning (PjBL)
disertai dengan peta konsep pada materi redoks kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat tahun
pelajaran 2013/2014 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada aspek kognitif ketuntasan
siswa dari 41, 67% pada siklus I menjadi 77, 78% pada siklus II dan aspek afektif dari 58, 33%
pada siklus I menjadi 80, 55% pada siklus II sedangkan pada aktivitas belajar siswa dari 77, 78%
pada siklus I menjadi 83, 33% pada siklus II.
17.
ejournal.undiksha.ac.id
Lihat di ejournal.undiksha.ac.id
[PDF] undiksha.ac.id
Dirujuk 45 kali
Artikel terkait
journal.lppmunindra.ac.id
Maya Nurfitriyanti
The purpose of this study was to determine effect of learning model project based learning to
mathematic problem solving skills. This study was a quantitative research by eksperiment
method. This study was doing in 2015 at one Senior High Schools in Bekasi Timur. Samples of
this study were 70 students. Statistic test of this study using t test. The result of this study was
there are effect of learning model project based learning to mathematic problem solving skills
by t count was 3, 87 and t table was 1, 67.
18.
ppjp.ulm.ac.id
Salah satu tujuan mata pelajaran matematika untuk Sekolah Menengah Pertama menurut
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) ialah siswa memiliki kemampuan memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan respon siswa pada
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran generatif. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 13
Banjarmasin tahun pelajaran 2014-2015 dan objek penelitian adalah kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa dan respon siswa pada pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran generatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan angket. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu rata-rata, persentase dan skala Likert. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa untuk aspek
memahami masalah berada pada kualifikasi sangat baik, aspek membuat rencana pemecahan
masalah berada pada kualifikasi baik, aspek melaksanakan rencana pemecahan masalah dan
menafsirkan hasil yang diperoleh berada pada kualifikasi cukup. Kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran generatif secara keseluruhan berada pada kualifikasi baik. Berdasarkan analisis
menggunakan skala Likert, respon siswa secara keseluruhan menunjukkan kualifikasi setuju
terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran generatif karena model
pembelajaran generatif membuat siswa lebih aktif dalam belajar dan mudah mengingat materi
pelajaran.
Lihat di ppjp.ulm.ac.id
[PDF] ulm.ac.id
Artikel terkait
jurnal.upi.edu
19.
repository.unib.ac.id
Saleh Haji
Penelitiao ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual lebih baik
daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan komunikasi
matematika siswa SMP di kota Bengkulu. Melalui metode eksperimen diperoleh hasil bahwa
kemampuan komunikasi matematika siswa yang diajar melalui pembelajaran kontekstual lebih
baik daripada siswa yang diajar melalui pembelajaran konvensional. Skor rata-rata kemampuan
komunikasi matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran kontekstual sebesar 8,1,
sedangkan yang diajar dengan pembelajaran konvensional sebesar 6,2.
20.
researchgate.net
Sahat Saragih
Jurnal pendidikan dan kebudayaan Departemen Pendidikan Nasional (551-565). Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2006
Proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan guru di kelas menjadi persoalan yang
sangat menarik untuk didiskusikan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran bermakna yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis siswa dan sikap positif terhadap
matematika sangat jarang dilakukan. Yang ada hanya proses penghafalan konsep-konsep
matematika yang sifatnya mekanistik. Akibatnya, beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa sangat tidak memuaskan. Tulisan ini menguraikan tentang
pendekatan matematika realistik yang baik secara teoritis maupun dari beberapa hasil
penelitian yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis dan sikap positif siswa
terhadap matematika yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Lihat di researchgate.net
[PDF] researchgate.net
Dirujuk 31 kali
Artikel terkait
journal.unnes.ac.id
Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar pada Pembelajaran Matematika
Kurikulum 2013
21.
ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id
Lihat di ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id
[PDF] mercubuana-yogya.ac.id
Dirujuk 20 kali
Artikel terkait
4 versi
jurnal.unswagati.ac.id
Hubungan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan self confidence siswa
SMP yang menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik
Nelly Fitriani
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menelaah bagaimana hubungan antara kemampuan
pemecahan masalah matematis dengan self confidence siswa dalam pembelajaran yang
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Metode dalam penelitian
ini adalah metode Kuasi Eksperimen, dengan diambil dua kelas yang berbeda, dimana kelas
pertama mendapatkan pembelajaran dengan PMR dan kelas kedua menggunakan
pembelajaran biasa. Populasinya merupakan seluruh siswa pada salah satu SMP di Bandung
Barat, dengan sampel diambil dua kelas. Kedua kelas diberikan pretes dan angket awal untuk
mengetahui kemampuan awal mereka, selanjutnya pada kelas eksperimen diberikan
pembelajaran dengan pendekatan PMR dan kelas kontrol diberikan pembelajaran basa, dan di
akhir kedua kelas diberikan postes dan juga angket akhir, yang mana data di akhir tersebut akan
di olah dan di analisis korelasinya menggunakan Product Moment Pearson. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematis
dan self confidence siswa dalam pembelajaran matematika.
22.
jurnal.unswagati.ac.id
Hubungan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan self confidence siswa
SMP yang menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik
Nelly Fitriani
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menelaah bagaimana hubungan antara kemampuan
pemecahan masalah matematis dengan self confidence siswa dalam pembelajaran yang
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Metode dalam penelitian
ini adalah metode Kuasi Eksperimen, dengan diambil dua kelas yang berbeda, dimana kelas
pertama mendapatkan pembelajaran dengan PMR dan kelas kedua menggunakan
pembelajaran biasa. Populasinya merupakan seluruh siswa pada salah satu SMP di Bandung
Barat, dengan sampel diambil dua kelas. Kedua kelas diberikan pretes dan angket awal untuk
mengetahui kemampuan awal mereka, selanjutnya pada kelas eksperimen diberikan
pembelajaran dengan pendekatan PMR dan kelas kontrol diberikan pembelajaran basa, dan di
akhir kedua kelas diberikan postes dan juga angket akhir, yang mana data di akhir tersebut akan
di olah dan di analisis korelasinya menggunakan Product Moment Pearson. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah matematis
dan self confidence siswa dalam pembelajaran matematika.
Lihat di jurnal.unswagati.ac.id
[PDF] unswagati.ac.id
Dirujuk 31 kali
Artikel terkait
3 versi
journal.uny.ac.id
Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis saintifik untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan prestasi belajar siswa
Siti Kawiyah
23.
osf.io
Mohammad Tohir
Penelitian pengembangan ini dilatari oleh pertimbangan adanya tuntutan untuk mencapai
kondisi ideal dalam pembinaan olimpiade matematika, yaitu menyediakan bahan ajar olimpiade
matematika yang mampu memfasilitasi siswa dalam belajar olimpiade matematika sesuai
dengan karakteristik siswa (kemampuan penalaran matematis siswa) dan karakteristik materi
olimpiade matematika. Setelah bahan ajar dinyatakan valid oleh para validator, kemudian
dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui ketercapaian dan tingkat penalaran matematis
siswa dalam memecahkan masalah olimpiade matematika. Pemecahan masalah yang
digunakan merupakan pemecahan masalah yang dikembangkan oleh penulis berdasarkan
model-model pemecahan yang sudah ada menjadi pemecahan masalah model baru, yaitu
pemecahan masalah model M. Tohir. Kemudian, pada tahap awal penyebaran yang dilakukan
terbatas, yaitu diberikan kepada guru pembina olimpiade matematika di SMP Negeri 2 Jember,
diterapkan kepada pada pelatihan/worskhop Guru-guru pembina olimpiade matematika di
beberapa Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur, dan dilakukan uji coba kepada siswa kelas VIIC
SMPN 2 Jember dan Siswa Kelas VIII MTs. Raudlatul Hasanah Pamekasan. Hasil uji coba yang
dilakukan kepada siswa, menunjukkan bahwa semua siswa sangat senang dan antusias dengan
pembelajaran model pemecahan masalah tersebut.
Lihat di osf.io
[PDF] osf.io
Dirujuk 8 kali
Artikel terkait
4 versi
jurnal.unsil.ac.id
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) 1 (1), 73-82, 2015
This research was aimed at analyzing the enhancement of students’ ability in mathematical
problem solving through realistic mathematics education instruction, and at describing their
attitude during realistic mathematic education instruction. The population is all junior high
school students in Garut region. The experimental design used in this research was two-group
design with pretest-posttest. The samples were the seventh grade students of SMP Negeri 3
Cilawu taken randomily and consisted of two classes (the grade of VII A and grade VII C) for the
experimental group who participated in intruction with realistic mathematics education and
other two classes (the grade of VII B and grade VII D) for the control group who participated in
the direct instruction. Data collection tecniques used were Test and Questionnaires. The
statistical analysis used was gain score for the test results of mathematical problem solving
ability. The analysis results, showed that the enhancement of students’ mathematical problem
solving ability who participated in intruction with realistic mathematics education was better
than those who participated the direct instruction. Realistic mathematics education instruction
has also given opportunities for students to have positive attitudes toward mathematics.
24.
jipd.uhamka.ac.id
This study aims to determine differences in the average N-Gain mathematical reasoning skills
between students who obtain math learning with realistic mathematics education approach
and conventional approaches. This research method used is a quasi-experimental with non-
equivalent control group design which implemented in one of the 7 th private junior high
school in Tangerang. The instrument used is a valid test instrument namely pre-test and post-
test with descriptive form. The reliability category of this instrument is high. The results showed
that there are significant differences in the average N-Gain mathematical reasoning skills
between students who take math learning with realistic mathematics education approach and
conventional approaches. The average N-Gain mathematical reasoning skills students who
receive math learning with realistic mathematics education approach higher than students who
receive mathematics learning with conventional approach.
25.
neliti.com
Miskonsepsi mahasiswa dalam menentukan grup pada struktur aljabar menggunakan certainty
of response index (CRI) di Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Antasari
Analisa Fitria
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek pada
penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika IAIN Antasari yang mengambil
matakuliah struktur aljabar pada semester genap Tahun Akademik 2013/2014. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase mahasiswa yang mengalami miskonsepsi,
tahu konsep, dan tidak tahu konsep pada pembelajaran konsep grup; pada subkonsep apa
mahasiswa mengalami miskonsepsi dan apa penyebab terjadinya miskonsepsi. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif. Pada penelitian ini digunakan teknik Certainty of Response
Index (CRI) untuk mengidentifikasi miskonsepsi mahasiswa. Identifikasi dilakukan dengan
menggunakan tes diagnostik esai berstruktur yang dilengkapi indeks keyakinan mahasiswa
terhadap jawaban tes. Untuk mengetahui penyebab terjadinya miskonsepsi dilakukan
wawancara. Hasil analisis data diagnostik CRI mahasiswa menunjukkan bahwa dari 34 orang
mahasiswa yang menjadi objek penelitian, 48, 12% mahasiswa mengalami miskonsepsi
sedangkan sisanya 26, 07% tahu konsep dan 25, 81% tidak tahu konsep. Persentase
miskonsepsi tertinggi ditemukan pada subkonsep elemen netral dari suatu himpunan terhadap
operasi yang ditentukan dan diikuti dengan subkonsep operasi biner. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa penyebab terjadinya miskonsepsi antara lain karakter konsep grup yang
bersifat abstrak.
Lihat di neliti.com
[PDF] neliti.com
Dirujuk 11 kali
Artikel terkait
2 versi
ejournal.uki.ac.id
Mathematical problem solving in the form of word problems is very helpful in dailystudent life
because this problems always related to daily life. Problems encountered in this research, it was
found that the students are less capable in solving word problems. This matter because
students had not been given exercises in the form of word problems. To improve the students
ability in solving word problems, researcherapply Indonesian Realistic Mathematics Education
Approach (PMRI). This research aims to determine that the application PMRI approach can
enhance the students' ability in solving word problems and find out how the application PMRI
in mathematic. This research is a classroom action research (CAR) conducted in SMP UTY, the
Christian school located in t Medan. Based on the research results obtained, it is known that
the application PMRI approach can enhance the students ability in solving word problems,
although indicators of success has not been achieved in this study.
26.
Penerapan Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Matematika pada Materi SPLDV
Anwar Bey
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas
VIIIC SMP Negeri 2 Kulisusu melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Problem Solving pada
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan 2 siklus, setiap siklus dilaksanakan 3 kali tatap muka,
setiap tatap muka dilaksanakan 3 jam pelajaran atau 3 kali 40 menit. Hasil penelitian adalah
aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2.
27.
jurnal.untirta.ac.id
The purpose of this research is to know the profile or description about the quantitative literacy
ability of the students of mathematics prpspective teacher at Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
semester V of academic year 2017/2018. Quantitative literature closely related with everyday
life so that this ability is very important to be owned by students and the next generation of the
nation. Prospective math teachers should be able to evaluate themselves about the ability of
quantitative literacy so that when a teacher can transfer these abilities to his students. This
research uses descriptive research. Quantitative literacy indicators used include interpretation,
representation, calculation (counting), assumptions, application/analysis and communication.
Furthermore, the category of quantitative literacy ability of candidates for mathematics
students is categorized as being with a value of 68.82.
Lihat di jurnal.untirta.ac.id
[PDF] untirta.ac.id
Dirujuk 10 kali
Artikel terkait
3 versi
ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id
Pembelajaran etnomatematika untuk menurunkan kecemasan matematika
Jurnal Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika 2 (1), 16-23,
2017
28.
ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id
Jurnal Mercumatika: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika 2 (1), 16-23,
2017
Lihat di ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id
[PDF] mercubuana-yogya.ac.id
Dirujuk 4 kali
Artikel terkait
Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Dasar Dalam Memecahkan Masalah Matematika
Ary Kiswanto Kenedi, Sherlyane Hendri, Hasmai Bungsu Ladiva, Nelliarti Nelliarti
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tidak adanya data mengenai kemampuan koneksi
matematika untuk siswa sekolah dasar. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan
koneksi matematis siswa sekolah dasar dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif deskrptif. Teknik pengumpulan Data menggunakan observasi, tes
dan wawancara. Adapun langkah penelitian yaitu mendesain penelitian, penentuan lokasi,
mempersiapakan instrumen penelitian, validasi dan revisi instrumen, uji coba, analisis.
29.
jurnal.unswagati.ac.id
Daya Matematis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Hamdan Sugilar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan menganalisis kemampuan komunikasi dan
penalaran mahasiswa prodi pendidikan matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kedua
kemampuan tersebut merupakan bagian dari daya matematis. Berdasarkan hasil penelitian dan
pengalaman empiris, terdapat mahasiswa pendidikan matematika cenderung memiliki rasa
kurang percaya diri dalam mengomunikasikan ide-ide matematis, kurang mampu memberikan
argumentasi yang tepat sesuai dengan fakta, prinsip dan prosedur matematis, kesulitan dalam
pembuktian teorema alasannya takut salah atau belum menguasai materi dengan baik.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, karena pada penelitian ini mengungkap
fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan
menyuguhkan apa adanya. Langkah-langkah penelitian ini dengan memberikan soal-soal
penalaran dan komunikasi matematis kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif. Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan matematika semester lima dengan sampel
sebanyak 40 mahasiswa; 20 mahasiswa kelas A dan 20 mahasiswa kelas B. Kemampuan
penalaran matematis mahasiswa pendidikan matematika berada pada kisaran rata-rata 54, 6
dengan simpangan baku sebesar 1, 94 nilai tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan
penalaran matematis mahasiswa pendidikan matematika pada kategori kurang sedangkan
kemampuan komunikasi matematis mahasiswa pendidikan matematika berada pada kisaran
rata-rata 77, 43 dengan simpangan baku sebesar 1, 95 nilai tersebut mengindikasikan bahwa
kemampuan komunikasi matematis mahasiswa pendidikan matematika pada kategori baik.
Lihat di jurnal.unswagati.ac.id
[PDF] unswagati.ac.id
Dirujuk 6 kali
Artikel terkait
digilib.unimed.ac.id
Peningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMA Melalui
Pembelajaran Kooperatif
Muhammad Kholidi
30.
portal.kopertis3.or.id
Supardi US
Lihat di portal.kopertis3.or.id
[PDF] kopertis3.or.id
Dirujuk 70 kali
Artikel terkait
3 versi
ojs.fkip.ummetro.ac.id
Analisis kesalahan siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika
Nurul Farida
The aims of the research is to know mistakes and cause of mistakes mengetahui were done by
students in in troubleshoot mathematics story problem. The research was a descrptive
qualitative. The subjects of the research was students of class VIII SMP Negeri 2 Karang Anyar.
The result of the research are: 1) the mistakes made by students are: student incorrecting to
change information that is given into mathematics expression, students can't determine
formula, the students incorrectly concept, errors in interpreting the solution, do not make
conclusions, errors in calculation; 2) cause students make mistakes are: do not pay attention to
a matter of intent, forget the formula, less familiar to a material, less given the questions
varied, in a hurry, and less conscientious in performing the calculations.
31.
ejournal.unsri.ac.id
Kemampuan berpikir kreatif matematis dan pembelajaran matematika berbasis masalah Open-
Ended
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan
kemampuan berpikir kreatif siswa yang pembelajarannya dengan pembelajaran berbasis
masalah open-ended (PBMO) bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Disain
penelitian ini adalah disain eksperimen yang dinamakan delayed counter balanced design.
Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh PBMO dan kelompok kontrol
memperoleh pembelajaran konvensional. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan
instrumen berupa tes kemampuan berpikir kreatif. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri
Kota Bandar Lampung dengan subjek sampel adalah siswa kelas VIII sebanyak dua kelas dari
masing-masing sekolah peringkat tinggi (SMPN 4) dan sekolah peringkat sedang (SMPN 12)
yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis data yang dilakukan
diperoleh kesimpulam bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir
kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran pada kedua kelompok sampel.
Lihat di ejournal.unsri.ac.id
[PDF] unsri.ac.id
Artikel terkait
5 versi
ejournal.radenintan.ac.id
32.
ejournal.radenintan.ac.id
The objective of this research was to investigate the effect of the learning model on the
mathematic communication of the students. The learning models compared were the reflective
learning model with mathematics realistic in Islamic nuance and the direct learning model. The
type of the research was a quasi-experimental research. Its population was all of the students in
grade VII in MTs Al-Khairiyah Nature in academic year 2015/2016. The size of the sample was
44 students consisted of 22 in experimental class 1 and 22 in control class 1. The instruments
used were mathematics communication test on the learning material of the polyhedron. The
data were analyzed by using t-test. The conclusions of the research were as there is the effect
of reflective learning model with mathematics realistic in Islamic nuance resulted in a better
than the direct learning model.
Lihat di ejournal.radenintan.ac.id
[PDF] radenintan.ac.id
Dirujuk 49 kali
Artikel terkait
3 versi
jurnal.unswagati.ac.id
Harry Dwi Putra, Astriana Putri, Adiska Nadiyah Lathifah, Chintya Zulvi Mustika
Kemampuan berpikir kritis sangat penting dilatih dan dikembangkan pada siswa. Salah satu
aspek dari berpikir kritis adalah memeriksa kecukupan data pada masalah matematika.
Keyakinan diri atau self-efficacy dalam matematika juga perlu dimiliki siswa untuk memperoleh
jawaban yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi kecukupan data terhadap soal sistem persamaan linear dua variabel dan self-
efficacy mereka terhadap matematika. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan metode deskriptif untuk memperoleh gambaran sebenarnya terhadap kemampuan
siswa ketika menjawab soal dan self-efficacy yang dimiliki siswa setelah menjawab soal.
Instrumen yang digunakan adalah tes, skala self-efficacy, dan pedoman wawancara. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi kecukupan data
pada soal sistem persamaan linear dua variabel masih rendah, lebih dari setengah siswa
memperoleh skor dengan kriteria tidak baik. Siswa kesulitan menjawab soal karena tidak
terbiasa mengerjakan soal, tidak fokus pada pertanyaan, dan kemampuan operasi pembagian
yang tidak baik sehingga banyak memperoleh hasil yang tidak tepat. Siswa memiliki keyakinan
diri yang baik. Sebagian besar siswa setuju terhadap semua aspek self-efficacy. Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara skor tes dengan self-efficacy siswa. Hubungan yang terjadi
berlawanan arah, skor tes yang rendah tidak menyebabkan keyakinan diri siswa menjadi tidak
baik.
33.
journal.uny.ac.id
Penelitian ini bertujuan mengembangkan soal penalaran model TIMSS pada mata pelajaran
matematika SMP yang valid dan praktis. Metode penelitian yang digunakan research and
develop-ment. Kevalidan diketahui dari hasil penilaian validator pada lembar validasi yang
menyatakan soal-soal yang dikembangkan telah baik berdasarkan content (sesuai dengan
kurikulum dan ma-teri), construct (sesuai dengan karakteristik/indikator penalaran), dan
bahasa (sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku/EYD) dan kepraktisan diketahui dari hasil uji
coba one-to-one dan small group. Hasil penelitian berupa soal penalaran model TIMSS
matematika SMP yang valid dan praktis. Hasil uji coba diperoleh rata-rata hasil tes penalaran
siswa adalah 4 siswa (14,815%) tergolong mempunyai penalaran yang sangat baik, 4 siswa
(14,815%) tergolong memunyai penalaran yang baik, 8 siswa (29, 63%) tergolong mempunyai
penalaran yang se-dang, 6 siswa (22, 22%) tergolong mempunyai penalaran yang rendah, dan 5
siswa (18, 52%) tergolong mempunyai penalaran yang sangat rendah. Berdasarkan hasil
tersebut maka kemam-puan penalaran siswa tersebut tergolong sedang.
Lihat di journal.uny.ac.id
[PDF] uny.ac.id
Dirujuk 33 kali
Artikel terkait
3 versi
mathline.unwir.ac.id
Analisis Minat Belajar Dan Bakat Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Ahmad Fadillah
The purpose of this study was to determine whether there is influence students' interest in
learning and talent of the student learning outcomes. This study uses a quantitative survey with
correlation techniques. This research was conducted at SMPN 18 Tangerang, the study
population was as many as 250 students of class VII and sample as many as 153 students.
Instruments in this study tests and questionnaires or questionnaire. Of multiple correlation
analysis obtained t count= 23.208> t table.
Published date:
31 Jan 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecakapan akademik siswa dalam
pembelajaran matematika model kooperatif tipe reciprocal teaching. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Indralaya yang berjumlah 36 orang. Pengumpulan
data dilakukan melalui observasi dan tes. Berdasarkan analisis data observasi menunjukan skor
rata-rata kemampuan kecakapan akademik siswa adalah 85,26 dan tergolong dalam kategori
tinggi. Adapun skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 83,01 dan tergolong dalam kategori
tinggi. Sehubungan dengan kesimpulan tersebut, hendaknya para guru matematika dapat
menerapkan model reciprocal teaching dalam rangka melatih kecakapan akademik siswa. Kata
Kunci: Model reciprocal teaching, kemampuan akademik siswa.
35. PENGEMBANGAN WEB SUPPORT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS JURUSAN IPA
POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI
Published date:
31 Jan 2017
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menghasilkan Website Support untuk siswa SMA Jurusan
IPA pada pokok bahasan Trigonometri yang valid dan praktis. 2) mengetahui efek potensial
Website Support yang dikembangkan terhadap minat siswa SMA Jurusan IPA pada pokok
bahasan Trigonometri di SMAN 2 Sekayu, SMAN 4 Lahat. Penelitian dilakukan melalui 2 tahapan
yaitu 1) tahap premilinery meliputi semua persiapan awal. 2) Prototyping meliputi proses
pendesaianan, pengembangan dan formative evaluation. Metode pengambilan datanya berupa
walk trough, Angket. Hasil dari pengembangan ini adalah berupa sebuah website support untuk
siswa SMA jurusan IPA pokok bahasan trigonometri, dengan alamat www.trigonometrisma.com
. website ini telah dikategorikan valid dilihat dari proses validasi yang dilakukan oleh pakar
bahasa, pakar desain web, praktisi matematika, dan dikatakan praktis setelah dilakukan uji coba
hingga field test yang menunjukkan hasil yang positif berdasarkan komentar dan angket dari
siswa. Berdasarkan uji lapangan diketahui bahwa website ini memiliki efek potensial terhadap
minat siswa dari hasil analisis angket terutama dilihat dari sisi kesediaan terdapat 70,4% yang
menyatakan ingin berlama â lama di website ini atau betah dan analisis pada menu ujian. Â
Kata kunci : pengembangan, Website support, trigonometri.
36. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS
TOGETHER DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA PADA POKOK BAHASAN
BANGUN RUANG SISI DATAR
Budiyono, Budiyono
Published date:
31 Jan 2017
The current research intends to investigate the different effect of each categories of learning
model, students interpersonal intelligence and their interaction towards students mathematics
learning achievement on the subject of plane geometry. The research was quasi experimental
with 3Ã3 factorial design. The population was all students of grade VIII State Junior High
School in Madiun City on the second semester of 2013/2014 academic years. Sampling was
done by stratified cluster random sampling technique. The sample of this research consisted of
the students of SMP N 3 Madiun, SMPN 7 Madiun, and SMPN 10 Madiun. The sample consisted
of 260 students. The hypothesis test used unbalanced two ways analysis of variance at the
significance level of 0,05. Based on hypothesis test, it can be concluded that: (1) the
cooperative learning model of Jigsaw type gives a better mathematics achievement than
cooperative learning model of NHT type and direct learning model, and the cooperative
learning model of NHT type gives a better mathematics achievement than direct learning
model; (2) students with the high interpersonal intelligence had the same achievement as
students with the medium interpersonal intelligence, students with the high interpersonal
intelligence had better achievement than students with the low interpersonal intelligence and
the students with the medium interpersonal intelligence had the same achievement as students
with the low interpersonal intelligence; (3) on the cooperative learning model of Jigsaw type,
NHT type and direct learning model, students with the high interpersonal intelligence had the
same achievement as students with the medium interpersonal intelligence, students with the
high interpersonal intelligence had better achievement than students with the low
interpersonal intelligence and the students with the medium interpersonal intelligence had the
same achievement as students with the low interpersonal intelligence; and (4) on students
interpersonal intelligence high, medium and low, the cooperative learning model of Jigsaw type
gives a better mathematics achievement than cooperative learning model of NHT type and
direct learning model, and the cooperative learning model of NHT type gives a better
mathematics achievement than direct learning model. Keywords:Â Jigsaw, NHT, interpersonal
intelligence.
Rikanah, Dewi
Winarso, Widodo
Published date:
21 Jun 2016
Konsep lingkaran adalah konsep dasar yang harus dipahami lebih lanjut untuk memahami
mengenai konsep bangun ruang sisi lengkung. Sehingga alur konsep ini dapat membantu
meningkatkan kemampuan spasial pada materi bangun ruang sisi lengkung. Penelitian ini
bertujuan untuk: (1) Mengetahui penguasaan konsep pada materi lingkaran pada kelas VIII SMP
Negeri 1 Kota Cirebon; (2) Mengetahui kemampuan spasial yang dimiliki oleh siswa; (3)
Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penguasaan konsep lingkaran terhadap kemampuan
spasial siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1
Kota Cirebon dengan keseluruhan populasi sebanyak 359 sisswa dari kelas VIII. Sampel
penelitian dipilih dengan metode cluster random sampling, yang terpilih adalah kelas VIII D
sebanyak 38 siswa sebagai sampel dari penelitian. Berdasarkan analisis data, hasilnya
menunjukkan bahwa rata-rata nilai penguasaan konsep lingkaran adalah 70,34 dan rata-rata
siswa kategori tinggi 72,34 yang termasuk tinggi. Hasil dari persamaan regresi dalam
memprediksi kemampuan spasial berdasarkan penguasaan konsep lingkaran adalah
mengindikasikan pengaruh yang positif. Setelah menguji hipotesis dengan , analisis
menunjukkan bahwa ada pengaruh penguasaan konsep lingkaran terhadap kemampuam
spasial siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung dengan kontribusi 42%, 58% ditentukan
oleh faktor-faktor lainnya. Kata Kunci: Lingkaran, Bangun Ruang Sisi Lengkung, Kemampuan
Spasial.
38. PROSES BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH
MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT
Yani, Muhammad
Ikhsan, M.
Marwan, Marwan
Published date:
21 Jun 2016
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan proses berpikir dan menganalisis kesulitan siswa
dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan pengukuran Polya ditinjau dari Adversity
Quotient (AQ). Penelitian ini merupakan penelitian deskirptif kualitatif dengan subjek penelitian
adalah siswa dari kelas IX SMP N 1 Banda Aceh tediri dari tiga siswa. Pemilihan subjek penelitian
menggunakan metode purposive sampling dan berdasarkan tingkatan AQ (climber, camper, dan
quitter) dan komunikasi (lisan dan tertulis). Pengumpulan data menggunakan wawancara
berbasis tugas, dan triangulasi untuk mengecek validitas data. Data dianalisis menggunakan
konsep dari Miles dan Huberman: yaitu tahap pengurangan data, presentasi data, dan
kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa: (1) Proses berpikir dari subjek climber yaitu secara
asimilasi dalam memahami, merencanakan penyelesaian, .serta mengecek kembali; (2) Subjek
camper juga berpikir secara asimilasi pada tahap memahami masalah, merencanakan
penyelesaian, dan mengecek kembali; (3) subjek quitter berpikir secara akomodasi dalam
memahami masalah dan menyelesaikan masalah. Kata kunci: Proses Berpikir, Pemecahan
Masalah, Tahap Polya, Adversity Quotient (AQ).
Mulhamah, Mulhamah
Putrawangsa, Susilahudin
Published date:
21 Jun 2016
40.
Thank you
Home
Search
Journal/Book
Logo IPI
Journal > Jurnal Pendidikan Matematika > UPAYA GURU MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK PADA MATERI
PERKALIAN
Johar, Rahmah
Zubaidah, Tuti
Mariana, Neni
Published date:
21 Jun 2016
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya guru mengembangkan karakter demokratis,
kreatif, dan mandiri siswa melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan realistic pada
meteri perkalian di kelas III SD. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang guru, yang terdiri
dari dua orang guru di Banda Aceh dan satu orang guru di Surabaya. Data penelitian
dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara terhadap guru dan siswa. Sebelum
pelaksanaan pembelajaran tim peneliti memberikan masukan kepada guru untuk menerapkan
pendekatan realistik sehingga mengembangkan karakter siswa. Data dianalisis secara kualitatif
berdasarkan indikator dari karakter yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
adanya kolaborasi antara tim peneliti dan guru mengakibatkan upaya guru mengembangkan
karakter siswa dalam hal demokratis, kreatif, dan mandiri mengalami peningkatan. Kata kunci:
Karakter, Pendekatan Matematika Realistik, Demokratis, Kreatif, dan Mandiri.
41.
Starting on July 4, 2018 the Indonesian Publication Index (IPI) has been acquired by the Ministry
of Research Technology and Higher Education (RISTEKDIKTI) called GARUDA Garba Rujukan
Digital (http://garuda.ristekdikti.go.id)
Thank you
Home
Search
Journal/Book
Logo IPI
Wulandari, Winda
Darmawijoyo, Darmawijoyo
Hartono, Yusuf
Published date:
21 Jun 2016
Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matemtika terhadap kemampuan argumentasi
siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Palembang. Sampel
penelitian ini adalah siswa kelas VIII.4 dan VIII.5 yang dipih secara acak: kelas VIII.5 sebagai
kelas eksperimen dengan pembelajaran pemodelan matematika, sedangkan kelas VIII.4 sebagai
kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah tes, dokumentasi, dan wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan
argumentasi siswa setelah belajar dengan pendekatan pemodelam matematika. Setelah hasil
tes dianalisis dan diolah maka dilakukan wawancara terhadap siswa yang hasil tesnya
berkategori sangat baik dan sangat kurang terkait dengan jawabannya saat mengerjakan soal
tes. Dari hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kemampuan argumentasi siswa
kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matematika berpengaruh pada
kemampuan argumentasi siswa dengan rata-rata sebesar 85,63 .Kata kunci : Pemodelan
Matematika, Kemampuan Argumentasi.
42. PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA TIPE TIMSS MENGGUNAKAN KONTEKS RUMAH ADAT
UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
21 Jun 2016
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan soal-soal tipe TIMSS yang valid dan praktis
menggunakan konteks Rumah Adat di SMP; (2)melihat efek potensial soal-soal tipe TIMSS
terhadap kemampuan penalaran matematika siswa di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (development research). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-7 SMP Negeri
9 Palembang sebanyak 32 orang. Pengumpulan data menggunakan analisis dokumen, dan tes
soal tipe TIMSS. Semua data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil
analisis data menyimpulkan bahwa (1) penelitian ini telah menghasilkan suatu produk soal tipe
TIMSS menggunakan konteks Rumah Adat untuk siswa kelas VIII SMP yang valid dan praktis.
Valid tergambar dari hasil penilaian validator, dimana semua validator menyatakan sudah baik
berdasarkan content, konstruk, dan bahasa. Selain itu kevalidan soal tipe TIMSS ini tergambar
setelah dilakukan analisis validasi butir soal pada siswa sebanyak 26 orang non subjek
penelitian. Praktis tergambar dari hasil uji coba small group dimana sebagian besar siswa dapat
menyelesaikan soal tipe TIMSS yang diberikan. (2) prototype soal tipe TIMSSÂ yang
dikembangkan memilki efek potensial yang positif terhadap kemampuan penalaran matematika
siswa. Hasil yang diperoleh rata-rata kemampuan penalaran matematika siswa dalam
menjawab soal matematika tipe TIMSS sebesar 56 yang termasuk kategori baik. Kata Kunci:
Penelitian Pengembangan, Soal tipe TIMSS, Konteks Rumah Adat.
Published date:
21 Jun 2016
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain posttest only nonequivalent
group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Darussholihin
NW Kalijaga TP 2016-2017. Sampel penelitian adalah kelas XI IPS2 dijadikan sebagai kelompok
eksperimen dan XI IPS1 sebagai kelompok kontrol yang dipilih secara simple random. Instrumen
penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah (r = 0,875). Data posttest
kemmapuan pemecahan masalah dianalisis dengan uji t-test Polled varians setelah memenuhi
uji normalitas dan homogenitas. Hasil analisis data menunjukkaan yaitu 2,65 > 1,679. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model
pembelajaran missouri mathematics project (MMP) terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika. Kata Kunci: Missouri Mathematics Project (MMP), Kemampuan Pemecahan
Masalah.
Published date:
21 Jun 2016
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan design kontrol grup, yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa
melalui pembelajaran berbasis masalah (PBM). Penelitian melibatkan siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama berdasarkan level kemampuan awal matematika (KAM), terdiri dari level
KAM tinggi, level KAM sedang, dan level KAM rendah di Kabupaten Garut. Instrumen penelitian
mencakup tes kemampuan awal matematika, tes kemampuan penalaran matematis, tes
kemampuan penalaran matematis, dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan Kruskal-
Wallis, uji gain ternormalisasi, dan asosiasi kontingensi. Hasil penelitian ini adalah: 1)
Kemampuan penalaran matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dan KAMS lebih
baik dari siswa yang mengikuti PBM dengan KAMRI; 2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan
penalaran matematis siswa yang mengikuti PBM dengan KAMT dengan siswa yang mengikuti
PBM dengan KAMTl; 3) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti PBM dengan
KAMT dan KAMS lebih baik dari siswa yang mengikuti PBM dengan KAMR; 5) Peningkatan
kemampuan komunikasi matematis yang mengikuti PBM dengan KAMTÂ dan KAMSÂ kategori
sedang; sedangkan dengan KAMR kategori rendah; 5) Terdapat asosiasi yang signifikan antara
kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis untuk siswa yang
mengikuti PBM. Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Kemampuan Komunikasi
Matematis, PBL.
45. 018 the Indonesian Publication Index (IPI) has been acquired by the Ministry of Research
Technology and Higher Education (RISTEKDIKTI) called GARUDA Garba Rujukan Digital
(http://garuda.ristekdikti.go.id)
Home
Search
Journal/Book
Logo IPI
Vol 9, No 2 (2015)
Published date:
24 Aug 2015
This study was aimed at finding out whether or not Open-Ended-Problem Based TPS Method
was effective on studentâs mathematics learning creativity. The type of this research was
quasi-eksperimental with one-group pretet posttest desaign. The sample of this research was
33 students. Instrument in form of 4 essay that was valid and reliable. Normality testing with
Chi-kuadrat and homogeneity testing with Barlett-test while hypotesis testing with
paramteric statistical analysis t-test. Based on the data analysis average pre test was 44 and
post test was 64. The results of the normality testing pre-test group obtained x2count < x2tabel
or 4.452Â < 11.070 and post test group obtained x2count < x2tabel or 5,946 < 11.070. Data
homogeneity testing results obtained x2count < x2tabel 2,484Â < 3,841. The results of
hypothesis testing data was obtained tcount > ttabel or 12,317 > 2,001. Based on the test
results concluded that the hypothesis Ho was rejected and Ha accepted. To sum up, Open-
Ended-Problem-Based TPS was significantly effective on studentâs mathematics learning
creativity. Key words: effectiveness, TPS method, open-ended-problem, students creativity.
Tanghamap, Kostan
Published date:
24 Aug 2015
Tujuan penelitian ini adalah mendesain model pembelajaran penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Melalui Pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Konteks
Permainan Karet Gelang Pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan
adalah desain riset yang dilaksanakan di SD Angkasa. Adapun   hasil yang diperoleh adalah
siswa merasa antusias mengikuti proses pembelajaran. Merekadapat mengalami langsung
kegiatan penjumlahan dan pengurangan. Mereka juga memahami bahwa keadaan bertambah
disebabkan oleh adanya aktivitas menambahkan ke- atau menggabungkan karet miliknya mula-
mula dengan karet hasil kemenangan. Mereka juga mengerti bahwa keadaan berkuran itu
disebabkan oleh adanya aktivitas mengambil dari yaitu temannya mengambil karet miliknya
jika kalah. Selain itu, siswa juga memiliki sense tentang besaran bilangan dimana ia dapat
membandingkan yang lebih banyak dengan yang lebih sedikit. Kemudian mereka juga sudah
ada menghitung selisihnya. Meskipun siswa juga sudah terlibat dalam aktivitas yang membuat
mereka sadar hubungan sebab akibat antara penjumlahan dan pengurangan atau Operasi
penjumlahan dan pengurangan saling berlawanan. Kata Kunci: Model pembelajaran,
Penjumlahan dan Pengurangan, PMRI, Konteks karet gelang.
47. Pengembangan Soal Matematika Model PISA Untuk Mengetahui Argumentasi Siswa di
Sekolah Menengah Pertama
Sari, Eka Fitri Puspa
Published date:
24 Aug 2015
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan soal matematika model PISA untuk
mengetahui argumentasi siswa di sekolah menengah pertama yang valid dan praktis. (2)
Mengetahui efek potensial soal matematika model PISA terhadap argumentasi siswa di sekolah
menengah pertama. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2011/2012.
Subjek penelitian siswa SMP N 45 Palembang kelas IX.2 berjumlah 35 orang. Jenis penelitian ini
adalah development research. Dari penelitian ini dapat disimpulkan (1) Telah dihasilkan
prototipe perangkat soal matematika model PISA untuk mengetahui argumentasi siswa
sebanyak 12 butir soal yang berbentuk uraian non objektif (open construct respose). (2)
Prototipe perangkat soal matematika model PISA untuk mengetahui argumentasi siswa yang
dihasilkan memiliki efek potensial terhadap argumentasi siswa. Kata kunci: Development
Research, Soal-soal PISA, Argumentasi siswa.
48. Peran Desain Learning Trajectory Nilai Tempat Bilangan Berbantukan Video Animasi
Terhadap Pemahaman Konsep Nilai Tempat Siswa Kelas II SD
Abstrak
Pemahaman konsep nilai tempat sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa pada konsep
matematika lainnya. Namun, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa, pemahaman konsep
nilai tempat siswa masih bermasalah, diantara penyebabnya adalah pegalaman belajar nilai
tempat siswa di kelas kurang bermakna dimana pembelajaran langsung dihadapkan pada
penguasaan sejumlah algoritma. Padahal, seharusnya pembelajaran nilai tempat perlu
menekankan pada pengalaman nyata siswa dengan sejumlah aktivitas konkrit dalam
menemukan kembali konsep-konsep penting dalam nilai tempat. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki peran learning trajectory (lintasan belajar) nilai tempat bilangan
yang telah dikembangkan melalui pendekatan matematika realistik berbantukan video animasi
terhadap pemahaman konsep nilai tempat bilangan siswa kelas II SD. Untuk mencapai tujuan
tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian design research model Akker, dimana
penelitian memuat tiga tahapan yaitu Preparing for the experiment, Experiment in the
classroom, dan Retrospective analysis. Pembahasan ini hanya difokuskan pada tahap
Retrospective analysis untuk menjelaskan peran learning trajectory yang dikembangkan
terhadap pemahaman konsep nilai tempat. Penelitian ini melibatkan 15 orang siswa kelas II
SDN 19 Banda Aceh. Hasil teaching experiment menunjukkan bahwa learning trajectory yang
disusun memberi kesempatan siswa untuk menemukan kembali (reinvent) dan memahami
konsep nilai tempat.
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang memiliki prestasi belajar lebih
baik antara siswa yang diberikan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division) dengan pendekatan Scientific (model STAD Scientific) atau model pembelajaran
langsung (model langsung); manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa
dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; pada masing-masing model
pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan gaya
belajar visual, auditorial, atau kinestetik; dan pada masing-masing kategori gaya belajar,
manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa yang diberikan model STAD
Scientific atau model langsung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Surakarta tahun
pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 192 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster
random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen tes
prestasi belajar dan angket gaya belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava, yaitu uji
komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang
lebih baik daripada model langsung; siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik
memiliki prestasi belajar yang sama; pada model STAD Scientific, siswa dengan gaya belajar
visual dan auditorial, auditorial dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama dan siswa
dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan
gaya belajar kinestetik, sedangkan pada model langsung, siswa dengan gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama; pada kategori gaya belajar visual,
siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada
siswa yang diberikan model langsung, sedangkan pada kategori gaya belajar auditorial dan
kinestetik, siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang sama
dengan siswa yang diberikan model.
49. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (Think Talk Write) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA (Penelitian
dilaksanakan di Kelas VIII F SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017)
Abstract
This research aims to 1) describe the application of cooperative learning type TTW (Think Talk
Write) to improve students’ mathematics communication ability and activity of class VIII F SMP
Negeri 17 Surakarta in academic year 2016/2017; 2) know the improvement of mathematics
communication ability after following the learning of mathematics with cooperative learning
type TTW; 3) know the improvement of students activity after following the learning of
mathematics with cooperative learning type TTW. This research was a classroom action
research conducted in 2 action cycles, with each cycle consisted of 3 meetings. The subjects of
the research were 26 students of class VIII F SMP Negeri 17 Surakarta. The data which was
collected in this research was learning implementation data, the results of mathematical
communication skills test and data of students’ activity. This research used observation to
collect data of learning implementation and students’ activity, then it used test to collect
mathematical communication skills data. The indicators of success of this research are 1) the
number of students who reach at least 50 % on minimum 2 criteria in each indicator of
mathematical communication ability, 2) the number of students who have high activity
category at least 60%. The result of the research concludes 1) the learning steps with
cooperative learning type TTW could improve students’ mathematical communication skills and
activity consisted of: a) Introduction activity; b) Core activity, which is (1) the teacher delivers
the material to be learned; (2) Stage 1: Think, students read and think about solving problems
independently; (3) Stage 2: Talk (Speak), students work in groups, the formation of
heterogeneous groups considered by the psychological aspects of students; (4) Stage 3: Write,
the students rewrite the results of their discussion independently; (5) Stage 4: Presentation, c)
Conclusion. 2) The percentage of mathematical communication ability in pre-action test is
3.85%, in the final test of the first cycle the percentage increased to 15.4% and in the final test
of second cycle the percentage increased again to 57.7%. 3) The percentage of high category
students activity on pre-action was 8.3%, in the first cycle percentage increased to 55.8% and in
cycle II the percentage increased again to 86.2%. Based on the result of research, it can be
concluded that the application of cooperative learning model of TTW type can improve
students’ mathematics communication ability and activity of class VIII F SMP Negeri 17
Surakarta in academic year 2016/2017.
Abstract
Penelitian tindakan kelas ini bermaksud untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika
siswa kelas X-MIA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan
menerapkan strategi Everyone is a Teacher Here dalam pembelajaran matematika. Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi
dan tes. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data keterlaksanaan pembelajaran
dan data kemandirian belajar matematika. Sedangkan metode tes digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar siswa yang merupakan salah satu indikator dari kemandirian
belajar matematika siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika setiap indikator
berada dalam kategori baik, yaitu persentasenya lebih dari 60%. Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Everyone is
a teacher Here dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa kelas X-MIA MA Al-
Islam Jamsaren Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil
penelitian yang menyebutkan: 1) Indikator 1 yaitu mengikuti pelajaran dengan antusias, sudah
meningkat dari 47,92% pada prasiklus menjadi 73,76% pada siklus I dan menjadi 81,43% pada
siklus II. 2) Indikator 2 yaitu mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru, sudah meningkat
dari 33,33 % pada prasiklus menjadi 46,33% pada siklus I dan menjadi 66,73% pada siklus II. 3)
Indikator 3 yaitu menyampaikan pendapat, sudah meningkat dari 25% pada prasiklus menjadi
29,95% pada siklus I dan menjadi 65,15% pada siklus II. 4) Indikator 4 yaitu mengerjakan soal
tugas/ulangan secara mandiri, sudah meningkat dari 28,13% pada prasiklus menjadi 54,50%
pada siklus I dan menjadi 82,56% pada siklus II. 5) Indikator 5 yaitu hasil belajar siswa aspek
kognitif, sudah meningkat dari 15,63% pada prasiklus menjadi 15,63% pada siklus I dan menjadi
75,00% pada siklus II.
51. EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TSTS BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui manakah yang prestasi belajar yang lebih baik, model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis pendekatan kontekstual,
model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) atau model pembelajaran langsung pada
materi trigonometri, manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan
keaktifan belajar tinggi, sedang atau rendah pada materi trigonometri serta apakah terdapat
interaksi antara model pembelajaran (TSTS-kontekstual, TSTS, langsung) dan keaktifan belajar
terhadap prestasi belajar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu dengan
desain faktorial 3x3. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta
tahun ajaran 2016/2017 dengan sampel penelitian adalah kelas X MIPA 1, X MIPA 3 & X MIPA 5.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis
data menggunakan anava dua jalan sel tak sama. Kesimpulan dari penelitian yaitu model
pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis pendekatan kontekstual, Two Stay Two Stray
(TSTS) dan pembelajaran langsung menghasilkan prestasi belajar yang sama, siswa dengan
tingkat keaktifan belajar berbeda (tinggi, sedang dan rendah) memiliki prestasi belajar yang
sama serta pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar tidak bergantung pada
tingkatan keaktifan belajar siswa, dan pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi
belajar tidak bergantung pada model pembelajaran.
52. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 2 KENDARI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Kendari. Populasi
dalam penelitian ini melibatkan seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Kendari tahun
pelajaran 2018/2019 yang terdistribusi dalam 9 kelas. Penentuan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Dari cara tersebut, dipilih 2 kelas
sebagai sampel, yakni kelas VIII-D sebagai kelas ekperimen yang diterapkan model Problem
Based Learning dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol yang diterapkan model pembelajaran
langsung. Desain penelitian menggunakan Posttest Only Control Group Design. Data hasil
penelitian dikumpulkan melalui pemberian instrumen berupa tes kemampuan berpikir kritis
matematis berbentuk soal uraian dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan
terdapat pengaruh yang signifikan model Problem Based Learning terhadap kemampuan
berpikir kritis matematis peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 2 Kendari.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Contextual Teaching and
Learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari. Jenis
penelitian ini yaitu eksperimen semu dengan rancangan posttest only control design.
Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari berjumlah 362 siswa. Sampel
diambil dengan teknik purpossive sampling, kelas kontrol dan kelas eksperimen ditentukan
secara acak (random sampling). Kelas eksperimen (kelas VIII-G) berjumlah 36 siswa diajar
dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan kelas kontrol (kelas VIII-H)
berjumlah 33 siswa diajar dengan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian terdiri dari
lembar observasi dan tes hasil belajar. Data dikumpulkan dengan teknik observasi,
dokumentasi, dan tes kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Hasilnya, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (74,92) lebih tinggi daripada kelas
kontrol (70,12). Kesimpulannya, pendekatan Contextual Teaching and Learning mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Kendari.
Abstract
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan posttest-only control
group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari
yang terdiri dari 11 kelas parallel berjumlah 362 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 64 siswa, yang terbagi atas dua
kelompok belajar, yaitu kelas VIIIJ sebagai kelas eksperimen berjumlah 32 siswa dan kelas VIIII
sebagai kelas kontrol berjumlah 32 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persentase
keberhasilan pengelolaan pembelajaran oleh guru pada empat pertemuan berturut-turut
adalah 90%, 84%, 91%, dan 93%; persentase keaktifan siswa pada empat pertemuan berturut-
turut adalah 79%, 83%, 92%, dan 93%; (2) rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa
yang diajar dengan pendekatan PMR adalah 69,26; (3) rata-rata kemampuan komunikasi
matematis siswa yang diajar dengan pendekatan saintifik adalah 56,95; dan (4) terdapat
pengaruh yang signifikan penggunaan pendekatan PMR terhadap kemampuan komunikasi
matematis siswa di kelas VIII SMP Negeri 5 Kendari.
Abstract
57. Kualitas perangkat dan keterampilan mengajar mahasiswa pendidikan matematika pada
mata kuliah micro teaching menggunakan analisis model rasch
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas perangkat dan keterampilan mengajar
dengan menggunakan analisis Model Rasch. Penelitian dengan pendekatan kualitatif bersifat
deskriptif ini dilakukan pada subjek penelitian mahasiswa semester V tahun akademik
2017/2018 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji pada
mata kuliah Micro Teaching. Data yang digunakan berjenis primer/langsung yang diperoleh
melalui teknik penugasan berupa perangkat pembelajaran yang terdiri atas silabus mini,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mini, dan media pembelajaran. Data berikutnya
diperoleh melalui observasi pada aspek keterampilan mengajar yang merupakan tolok ukur
dalam proses pembelajaran. Kemudian dilakukan penilaian terhadap kedua sumber data
tersebut dengan menggunakan instrumen lembar penilaian perangkat dan keterampilan
mengajar yang memuat indikator-indikator terkait dengan teknik rating scale sehingga
menghasilkan data ordinal. Data mentah dari kedua sumber diolah dan dianalisis menggunakan
Model Rasch dengan software Ministep. Analisis yang dilakukan adalah person measure, item
measure, dan person map item. Hasil analisis dipaparkan dengan teknik deskriptif kualitatif
guna menggambarkan kualitas perangkat dan keterampilan mengajar. Hasil analisis perangkat
diperoleh bahwa kualitas rata-rata perangkat pembelajaran disusun oleh mahasiswa berada di
atas rata-rata taraf kualitas standar perangkat. Terdapat 71% dari total mahasiswa yang
memiliki kualitas setiap item pada perangkat di atas rata-rata standar. Hasil analisis pada aspek
mengajar diperoleh kualitas rata-rata mengajar mahasiswa lebih tinggi dari rata-rata taraf
kualitas mengajar standar. Terdapat sekitar 46, 4% dari total mahasiswa yang memiliki kualitas
mengajar setiap itemnya berada di atas kualitas rata-rata.
Abstract
59. Pengembangan Media Bus Race Algebra Pada Materi Bentuk Aljabar Untuk Siswa Kelas VII
SMP
DOI: https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i1.150
Abstract
Terdapat siswa masih kesulitan dalam belajar matematika kususnya pada materi bentuk aljabar.
Hal ini disebabkan karena guru masih menggunakan metode ceramah dan mengandalkan LKS
sebagai acuan belajar yang dianggap siswa kurang efektif dan menyenangkan, sehingga
diperlukan media belajar yang menyenangkan agar siswa juga senang belajar matematika.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan suatu media pembelajaran board games berupa Bus Race
Algebra yang digunakan untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada pokok bahasan
bentuk aljabar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Subjek Penelitian
adalah sebanyak 15 siswa dari siswa kelas VII SMP N 2 Doplang, SMP N 5 Salatiga, Mts PSM
Randublatung. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan dokumentai dengan teknik
analisis data berupa analisis kevalidan, analisis keefektifan, analisis kepraktisan. Hasil penelitian
pengembangan ini persentase rata-rata nilai kevalidan dari segi materi adalah 88,34% dengan
kategori sangat baik dan Persentase rata-rata nilai kevalidan dari segi media adalah 83,33%
dengan kategori sangat baik. Persentase rata-rata nilai kepraktisan adalah 88,35% dengan
kategori sangat baik. Hasil nilai dari uji pair t-test adalah kurang dari 0,05 dengan rata rata nilai
pretest 56,00 meningkat menjadi 84,50 pada nilai postest. Lembar pendapat siswa
mendapatkan respons yang sangat positif terhadap media pembelajaran Bus Race Algebra
dengan rata-rata persentase pendapat siswa terhadap media Bus Race Algebra adalah 90,00%
dengan kategori sangat baik.
60. Analisis Kemampuan dan Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal Berpikir Logis Matematik
Siswa SMP dengan Penggunaan Geogebra
Selvia Agina
Wahyu Setiawan
DOI: https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i1.169
Keywords: Software Geogebra, Kemampuan Berpikir Logis Matematik Siswa, Siswa SMP
Abstract
Tujuan penelitian ini yakni untuk menjabarkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
kemampuan berpikir logis matematik, serta membandingkan kemampuan siswa dalam
mengerjakan soal berpikir logis matematik siswa antara kelas dengan penggunaan software
GeoGebra dan kelas tanpa penggunaan software GeoGebra dalam pembelajaran. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2
Kersamanah. Dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol
dengan jumlah 28 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dengan
jumlah 5 soal. Secara keseluruhan kelas eksperimen memperoleh persentase kemampuan
berpikir logis sebesar 76,4% dengan klasifikasi baik dan kelas eksperimen yakni 56,8% dengan
klasifikasi cukup. Pada kelas eksperimen siswa hanya mengalami kesulitan pada soal nomor 4.
Sedangkan kelas kontrol mengalami kesulitan pada soal nomor 2,4, dan 5. Penulis juga
menemukan kesulitan siswa baik kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam mengerjakan soal
berbentuk cerita tepatnya pada soal nomor 4 dengan penjabaran fakta berupa cerita yang
harus dijabarkan kedalam bentuk persamaan garis singgung lingkaran. Hasil analisis dan
deskripsi menunjukan bahwa penggunaan software GeoGebra dalam pembelajaran
memberikan dampak baik terhadap kemampuan berpikir logis matematik siswa SMP.
http://dx.doi.org/10.30656/gauss.v2i2.1739
Dudi Wahyudi(1*),
Abstract
Proses pembuatan media belajar ini yang terkadang memiliki kendala dalam pencapaian tujuan.
Media belajar biasanya dibuat oleh guru sehingga siswa terkadang tidak dapat memahami
makna atau konten yang disampaikan. Sebaliknya apabila konten dibuat secara bersama dalam
sebuah aplikasi maka akan menghasilkan produk bersama yang dapat dipahami bersama.
Tujuannya adalah (1) mengembangkan e-Modul dalam pembelajaran matematika SMA berbasis
android; (2) menanamkan kecakapan literasi digital bagi peserta didik melalui e-Modul dan (3)
mengetahui gambaran dan respon peserta didik dalam pengembangan e-Modul dalam
pembelajaran matematika materi Lingkaran. Model pengembangan yang digunakan mengikuti
alur Thiagarajan. Model pengembangan 4-D terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design, Develop,
dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan penyebaran. Berdasarkan uji coba terbatas, disimpulkan bahwa secara
umum e-Modul diterima dan dapat digunakan oleh peserta didik dengan baik. e-Modul praktis
dan mudah dijalankan. Berdasarkan hasil respon siswa, pembelajaran menggunakan aplikasi e-
Modul menanamkan kecakapan literasi digital bagi peserta didik melalui gambaran aktivitas
siswa dan guru. Pembelajaran menggunakan e-Modul membuat ketertarikan mengikuti
pembelajaran di kelas sebesar 93,33% dan 83,33% (hampir seluruhnya).
http://dx.doi.org/10.30656/gauss.v2i2.1761
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran generatif terhadap
peningkatan self-confidence siswa ditinjau dari gaya kognitif. Metode penelitian yang
digunakan yaitu penelitian quasi-eksperimen dengan desain penelitian nonequivalen control
group design. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di MAN 4 Tangerang
tahun pelajaran 2018/2019 dengan kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA
5 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh kesimpulan, (1)
peningkatan self-confidence siswa field independent yang memperoleh pembelajaran generatif
lebih tinggi dari peningkatan self-confidence siswa field independent yang memperoleh
pembelajaran saintifik, (2) peningkatan self-confidence siswa field dependent yang
memperoleh pembelajaran generatif lebih tinggi dari peningkatan self-confidence siswa field
dependent yang memperoleh pembelajaran saintifik.
63. Penerapan Model Discovery Learning dalam Mengatasi Kecemasan Matematika Siswa SMP
http://dx.doi.org/10.30656/gauss.v2i2.1778
Yayah Umayah(1*),
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kreativitas peserta didik pada konsep
bilangan melalui model pembelajaran Discovery Learning dalam mengatasi kecemasan
matematika di kelas VII D SMPN 1 Ciruas Kabupaten Serang. Objek penelitian terdiri dari 32
siswa, dan dilaksanakan dengan menjalin kemitraan atau kolaboratif dengan rekan guru lain
sebagai observer. Data yang dikumpulkan data kuantitatif dengan pengolahan data statistik
sederhana dan data kualitatif dengan menggunakan instrumen kecemasan matematis.
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Model John Elliot dimana pelaksanaannya dilakukan
melalui dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Adapun hasil yang diperoleh
dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning
dapat menurunkan kecemasan matematis dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Hasil
belajar siswa yaitu siswa hanya 76% (24 siswa) siswa yang mencapai KKM ≥ 70 pada siklus I
sedangkan pada siklus II mencapai KKM ≥ 70 sudah tercapai yaitu 90% (29 siswa). Pada
kecemasan matematis siklus I terjadi kecemasan matematis rata-rata masih 71 berdasarkan
hasil refleksi dan siklus II terjadi penurunan kecemasan matematis menjadi 65, penurunan
kecemasan matematis 8,5 %.
64.
INDEXED BY
Free counters!
View My Stats
KERJASAMA
MENU UTAMA
Tim Editorial
Reviewer
Proses Review
Hak Cipta
Biaya Penulis
Petunjuk Penulis
Cek Plagiarisme
Manajemen Referensi
Sejarah Jurnal
DOWNLOAD
PLAGIARISME CHECKER
ALAT ARTIKEL
metadata pengindeksan
File tambahan
ITEM TERKAIT
Tampilkan Semua
NOTIFIKASI
Lihat
Langganan
Bantuan Jurnal
ISI JURNAL
Cari
##plugins.block.navigation.searchScope##
Telusuri
Berdasarkan Terbitan
Berdasarkan Penulis
Berdasarkan Judul
Jurnal Lain
TENTANG PENULIS
Indonesia
Akhmad Jazuli
Indonesia
UKURAN HURUF
Make font size smallerMake font size defaultMake font size larger
JNPM is licensed under a Creative Commons Attribution - Share Alike 4.0 Internasional License.
SARI
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran
berbasis masalah. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika
yang mengambil mata kuliah Aplikasi Komputer. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus, dimana
setiap siklus terdiri atas 2 pertemuan. Data diperoleh melalui tes kemampuan pemecahan
masalah dan angket kemandirian belajar. Hasil tes pemecahan masalah dari siklus I sampai
dengan siklus III selalu mengalami peningkatan. Rata-rata tes pemecahan masalah pada siklus I
sebesar 71,58; pada siklus II sebesar 76,67; dan pada siklus III sebesar 81,88. Data kemandirian
belajar yang diambil menggunakan angket menunjukkan terjadi peningkatan dari siklus I ke
siklus berikutnya. Pada siklus I, rata-rata kemandirian belajar sebesar 60,53; pada siklus II
sebesar 65,29; dan pada siklus III sebesar 68,12. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah dan kemandirian belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah aplikasi
komputer.
Abstract
This research aim to obtain a description about application of Problem Based Learning (PBL)
that can improve students learning outcomes on length of tangent line to two circles in class
VIII SMPN 19 Palu. The type of this research is classroom action research. The design of this
research referred to Kemmis and Mc. Teggart’s design. This research was conducted in two
cycles. The results of this research indicating that through the application of PBL that can
improve student learning outcomes, by following the steps, as follow (1) orientation the
students at the problem of using video or animation, (2) organize the students to learn, (3)
assist in the investigation of individual and group, (4) develop and present work result and, (5)
analyze and evaluate problem-solving process.
2Oslan Jumadi,
2Rachmawaty
email: asmibio2@gmail.com
Abstract: One of the goals of national education is to create creative learners. It also fits with
the demands of 21st
century learning that requires creativity and innovation skills. Conventional learning results in
low creative
thinking skills and student learning outcomes. Problem-Based Learning (PBL) can be selected in
improving
the creative thinking ability and student learning outcomes. The purpose of this study is to find
out how the
PBL model in improving the ability of creative thinking and student learning outcomes. This
research is a
descriptive research by collecting data through literature study. The implementation of PBL
shows the
advantages in improving the ability of creative thinking and student learning outcomes because
through
the application of the model, students can develop their own knowledge in solving problems
and formulate
various solutions that encourage students to think creatively and can improve learning
outcomes.
1)Masyhuri ,
E-mail: masyhuri88@gmail.com
Abstract
The purpose of this study are: (1) Assessing the influence model of Problem
Based Learning (PBL) with the task to learning outcomes of students with learning
commonly used in schools; (2) Assessing the influence model of Problem Based
Learning (PBL) with the task of the science process skills of students in physics in
conducted in the second semester of the 2015/2016 academic year. The population
in this study were all students of class X SMAN 1 Jenggawah. Where the research
instruments used in this study are: observation using observation sheet, in the form
of portfolio assessment results Student Worksheet (LKS), tests using the device
and discussion, the conclusion of this research are : There is a difference in student
learning and science process skills high school science class X students between.
classes eksperimens the control class.
ABSTRACT
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL)
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan keyakinan matematis siswa SMP.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 6 Gelumbang Sumatera Selatan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen Postest-Only Control Design. Sampel penelitian
ini adalah 62 siswa. Instrumen yang di gunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dan angket keyakinan matematis. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model Problem Based Learning (PBL)
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan keyakinan siswa di SMPN 6
Gelumbang Sumatera Selatan.
1Hasmiati*
2Oslan Jumadi,
2Rachmawaty
email: asmibio2@gmail.com
Abstract: One of the goals of national education is to create creative learners. It also fits with
the demands of 21st
century learning that requires creativity and innovation skills. Conventional learning results in
low creative
thinking skills and student learning outcomes. Problem-Based Learning (PBL) can be selected in
improving
the creative thinking ability and student learning outcomes. The purpose of this study is to find
out how the
PBL model in improving the ability of creative thinking and student learning outcomes. This
research is a
descriptive research by collecting data through literature study. The implementation of PBL
shows the
advantages in improving the ability of creative thinking and student learning outcomes because
through
the application of the model, students can develop their own knowledge in solving problems
and formulate
various solutions that encourage students to think creatively and can improve learning
outcomes.
Keywords: problem based learning, creative thinking ability, learning outcomes.
Muhammad Royani
M. Saufi
DOI: https://doi.org/10.33654/math.v2i2.37
Abstract
Setiap pendidikan pasti melibatkan pemecahan masalah atau rencana untuk menyelesaikan
masalah. Ketika seorang guru merumuskan masalah, memberikan fakta, dan prosedur
penyelesaian masalah kepada siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan nalar dan penyelidikan, siswa mungkin mengingat materi tersebut tetapi tidak
akan benar-benar mengerti. Oleh karena itulah, Problem Based Learning (PBL) menyediakan
struktur untuk membantu siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi tidak
pasif. Tulisan ini merupakan kajian pustaka dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA
Negeri 3 Banjarmasin tahun 2016 yaitu tentang keefektifan model pembelajaran PBL dalam
mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kepercayan diri siswa.
Tujuan penelitian yaitu menguji pengaruh penerapan model problem based learning terhadap
kemampuan berpikir analitis dan keterampilan proses sains peserta didik SMA Negeri 1 Sleman
pada materi larutan penyangga. Sampel dalam penelitian ini yaitu, 63 peserta didik SMA Negeri
1 Sleman terbagi atas kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan model problem
based learning dan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan model 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan Data, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan). Kemampuan berpikir
analitis dan keterampilan proses sains diukur dengan integrated assessment. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai sig < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, dengan demikian terdapat pengaruh
penerapan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir analitis dan
keterampilan proses sains peserta didik SMA Negeri 1 Sleman pada materi larutan penyangga.
73. « Proceeding " 6th Pedagogy International Seminar 2015" ISBN 978-979-3786-50-6 JILID IV
Halaman: 1193-1457
1)Mariah Ulfah, 2)Rahmat Sutedi & 3)Zaenal Muttaqin, UPI & SDN Karangpawiyatan
Abstrak
This study aimed to describe whether the data increase the self-confidence of students who get
learning by applying the model of Problem-Based Learning by Heuristic method (PBLmH) better
than the students who had learning by applying the model of Direct Instruction (DI). The
method used is quasi-experiments pre- and posttest. Subject of the study (sample) is class V
students in one of the elementary school in Ciasem. Data research on self-confidence using
attitude scale. Statistical data analysis using non-parametric U-test, Mann Whitne. Results from
this study are: the increase in self-confidence of students who received PBLmH model of
learning by applying the same with students who are apply the DI model.
Abstrak
80. PENERAPAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI KELAS IX MTs
NEGERI I LAMPUNG TENGAH
Abstrak
Artikel ini bertujuan mendeskripsikan hasil penelitian tentang pembelajaran IPA dengan
menerapkan model pembelajaran Problem-Based Learning denagn materi berbagai sistem
dalam tubuh manusia di kelas IX MTs Negeri I Lampung Tengah. Penelitian dilakukan pada
bulan September 2014. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 36 orang.
Jenis penelitian mengunakan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus. Data dikumpulkan
menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Problem Based Learning meningkatkan aktivitas siswa, dengan skor rata-rata setiap siklus
berturut-turut yaitu 75,7%, 81,0%, dan 85,1%, (2) Problem Based Learning meningkatkan hasil
belajar siswa dengan rata-rata setiap siklus berturut-turut 66,67; 72,25, dan 76,80 (3) jumlah
siswa yang tuntas setiap siklus berturut-turut 19 siswa (52,78 %), 28 siswa (77,78 %), dan 34
siswa (94,44 %). Kesimpulan keaktifan dalam proses belajar berpengaruh positif terhadap hasil
belajar, dan PBL dapat membantu siswa mencapai ketuntasan belajar.This article aims to
describe the results of research on science learning by applying the learning model Problem-
Based Learning denagn material of various systems in the human body in class IX MTs Lampung
Tengah.Penelitian conducted in September 2014. As for the students who are the subject of
this study amounted to 36 people , This type of research using action research in three cycles.
Data were collected using the method of observation, documentation, and testing. The results
showed that: (1) Problem Based Learning enhances the activity of the students, with an average
score of each successive cycle, namely 75.7%, 81.0%, and 85.1%, (2) Problem Based Learning
improve results student learning with an average each successive cycles 66.67; 72.25, and 76.80
(3) the number of students who completed each successive cycle of 19 students (52.78%), 28
students (77.78%), and 34 students (94.44%). Conclusions active in the learning process a
positive effect on learning outcomes, and PBL can help students achieve mastery learning.
Abstrak
Abstract: Enhancing Critical Thinking Ability Through Problem Based Learning Approach in
Mathematic Learning in Elementary School. This study is in the form of experiment quasi with
control class and experiment class design, which aimed to compare the enhancement of
elementary school student’s mathematical critical thinking ability. Students of experiment
group get learning by problem based learning approach and students of control group get
learning by conventional approach. The population in this study are Elementary School students
in Central Bangka with samples are students of class V and the numbers of research subject are
40 students. Instruments used are test of student’s mathematical initial knowledge and test of
mathematical critical thinking ability. Based on data analysis result, it is found that: There is
significant difference in enhancement of mathematical critical thinking ability between students
who use Problem Based Learning and students who use conventional learning viewed by
motivation and student’s learning outcome.
Abstract: Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Problem Based Learning Dalam
Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Penelitian ini berbentukquasi eksperimen dengan
desain kelas kontrol dan kelas eksperimen , yang bertujuan untuk membandingkan peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa Sekolah Dasar.Siswa kelompok eksperimen
mendapat pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Problem Based Learning dan siswa
kelompok kontrol mendapat pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SD di BangkaTengah dengan sampel adalah siswa SD kelas lima
dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 40 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah,
tes pengetahuan awal matematika siswa, tes kemampuan berpikir kritis matematis.
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa: Terdapat perbedaan signifikan dalam
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara yang pembelajarannya dengan
menggunakan Problem Basic Learning dan Konvensional ditinjau dari motivasi dan nilai hasil
belajar siswa.
PERAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED LEARNING
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Abstrak
Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan Problem Based Learning (PBL)
merupakan model pembelajaran untuk melatih kemampuan peserta didik dalam memecahkan
permasalahan secara aktif, imaginatif dan inovatif. CPS menekankan kreativitas menemukan
alternatif penyelesaian masalah, sedangkan PBL melibatkan peserta didik dalam permasalahan
sejak awal pembelajaran. Penerapan model Creative Problem Solving (CPS) dan Problem Based
Learning (PBL) pada pembelajaran matematika dengan materi pokok Kubus dan Balok
dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan kemampuan pemecahan masalah. Penerapan CPS
dan PBL juga dimaksudkan untuk membandingkan keaktifan peserta didik pada pembelajaran
dengan model pembelajaran CPS dan dengan PBL. Populasi penelitian ini adalah peserta didik
kelas VIII di SMP Negeri 32 Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase
ketuntasan klasikal kelas PBL dan CPS masing-masing telah mencapai atau lebih dari 80%.
Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Creative Problem
Solving (CPS) dikarenakan adanya penugasan individual dalam usaha menemukan penyelesaian
masalah sebelum diskusi kelompok. Penugasan individual dalam pembelajaran PBL yang
awalnya menumbuhkan rasa penasaran ingin mengetahui penyelesaian masalah, setelah
berhasil ditemukan penyelesaiannya memunculkan rasa kepuasan yang mendasari penyerapan
kemampuan yang lebih bertahan lama dalam benak peserta didik.
Iis Solekhah1)
Email:
iissolekhah8@gmail.com1)
slameto@staff.uksw.edu2)
elvira.radia@staff.uksw.edu3)
Abstract. The research was distributed by the activity and results of the learning learners still
low in one SD
Negeri Tuntang sub district on mathematical subjects. Research objectives for improving
student learning
outcomes in Mathematics subjects apply learning models of Project Based Learning. This type
of research using
Research Action class (PTK). Engineering data collection i.e., observation and tests the results of
the study. Data
collection tools using observation sheets, test questions and assessment rubrics and then
analyzed by quantitative
descriptive data. The results showed an increase in the percentage of the results of the study of
cognitive,
affective and psychomotor the learners who achieve the KKM on cycle I increased from 8 to 15
students with an
average of 78.11. Cycle II learners who achieve the KKM reaches 19 people with an average of
83.86. An
increase in affective assessment results of study on cycle I have good categories increased from
9 to 16 students,
on cycle II learning outcomes affective also increased to 20 learners. So too with psychomotor
learning results.
On cycle I improved from 9 in category good learners in pre-cycle increase to 15 pesetas were
detained. Cycle II
increased to 21 learners have good categories. Teachers should use the learning model of
Project Based Learning
to organize active learning.
Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang masih
rendah di salah
satu SD Negeri Kecamatan Tuntang pada mata pelajaran matematika. Tujuan penelitian untuk
meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika menerapkan model pembelajaran Project
Based Learning.
Jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yaitu
observasi dan
tes hasil belajar. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, soal-soal tes dan
rubrik penilaian
hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik yang mencapai KKM pada siklus I
meningkat dari 8
menjadi 15 peserta didik dengan rata-rata 78,11. Pada siklus II peserta didik yang mencapai
KKM mencapai 19
orang dengan rata-rata 83,86. Penilaian afektif terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus I
yang memiliki
kategori baik meningkat dari 9 menjadi 16 peserta didik, pada siklus II hasil belajar afektif juga
meningkat
menjadi 20 peserta didik. Begitu juga dengan hasil belajar psikomotor. Pada siklus I terjadi
peningkatan dari 9
peserta didik dalam kategori baik di Pra siklus meningkat menjadi 15 peseta didik. Pada siklus II
meningkat
menjadi 21 peserta didik yang memiliki kategori baik. Guru sebaiknya menggunakan model
pembelajaran
BERBANTUAN E-LEARNING
E-mail: karumeenaima@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan
metode pembelajaran berbasis proyek berbantuan e-learning. Penelitian ini dilakukan di suatu
SMA N di Mranggen. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest and postest group
design. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas dengan teknik cluster random sampling.
Metode pengumpulan data berupa metode tes dan observasi. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menggunakan uji t dan uji n gain. Hasil uji perbedaan rata-rata menunjukkan
bahwa thitung 5,43 lebih besar dari tkritis 1,99 dengan taraf signifikansi 5%. Uji normalitas gain
menunjukkan bahwa rata-rata hasil posttest mengalami peningkatan sebesar 0,57 dan 0,52
dengan kriteria sedang pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini menunjukkan
bahwa ketercapaian indicator psikomotorik dan afektif menurut analisis deskriptif rata-rata
kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Menurut analisis koefisien determinasi diperoleh
hasil bahwa penelitian ini berkontribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa sebesar
87. ABSTRAK
Oleh
pemahaman konsep matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
dalam enam kelas. Sampel penelitian adalah siswa kelas X-MIA1 dan X-MIA2
yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diambil
menggunakan desain posttest only control group design. Model PjBL dikatakan
efektif apabila lebih dari 60% sampel mendapatkan nilai lebih dari 70. Hasil
analisis data menunjukan bahwa model PjBL efektif ditinjau dari kemampuan
Azniar29@gmail.com1)
, gandungplw@yahoo.co.id2)
, nyomanmur10@yahoo.co.id3)
Based Learning (PjBL) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi aritmatika sosial
di
SMPN 2 Sigi. Jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan penelitian
mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu: 1) perencanaan, 2)
pelaksanaan
tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek
penelitian ialah siswa kelas VII E SMPN 2 Sigi pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 26
siswa. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, wawancara dan catatan lapangan. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Sigi, dengan mengikuti fase-
fase:
Kata Kunci: model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), hasil belajar, aritmatika sosial
Abstract: This research aimed at desaribing the implementation of Project Based Learning
(PjBL) to improve the student’s learning outcome in social arithmetic at SMP Negeri 2 Sigi. It
was class action research (CAR) that refers to Kemmis and Mc. Taggart research design, which
was divided into:(1) planning, (2) action, (3) observation and (4) reflection. This research was
conducted within two cycles. The subject of this research was 26 students of class VII E at
SMPN 2 Sigi academic year 2016/2017. Techniques of data collection used in this research
were observation, test, interview and note-taking. The result of this indicated that the
implementation of Project Based Learning (PjBL) could improve the students’ learning
outcome of class VII E at SMPN 2 Sigi by following some phases: 1) started with the essential
question, 2) designed a plan for the project, 3) created a Schedule, 4) monitoring, 5) assessed
Keywords: Project Based Learning (PjBL) model, learning outcomes, social arithmetic.
A. Jaya1,*
, S. B. Waluyo2
, B. Siswanto3
1,2 Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang, Indonesia
SMA Negeri 4 Semarang, Jalan Karangrejo Raya 12A, Kota Semarang 50263, Indonesia
*email: andrijayakumala@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan
rasa percaya
diri siswa kelas X MIPA 8 SMA Negeri 4 Semarang tahun pelajaran 2018/2019 pada
pembelajaran
matematika materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Jenis penelitian ini adalah
penelitian
tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiap siklus terdiri atas tahap
perencanaan,
pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Adapun masing-masing siklus terdiri atas dua
pertemuan.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model Problem Based
Learning (PBL).
Data rasa percaya diri siswa diperoleh melalui angket dan data kemampuan komunikasi
matematis siswa
diperoleh melalui tes evaluasi pada akhir tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-
rata skor rasa
percaya diri siswa pada siklus I adalah 70,56 dengan kategori tinggi. Sedangkan pada siklus II,
rata-rata skor
rasa percaya diri siswa adalah 80,06 dengan kategori sangat tinggi. Dengan demikian, terdapat
peningkatan
rasa percaya diri siswa. Dari analisis hasil evaluasi kemampuan komunikasi matematis siswa,
rata-rata hasil
evaluasi kemampuan komunikasi matematis siswa pada siklus I dan siklus II berturut-turut
adalah 80,21 dan
85,17 dengan ketuntasan klasikal masing-masing siklus 75% dan 88,57%. Dengan melihat hasil
belajar dari
siklus I ke siklus II, terjadi peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. Oleh karena
itu, dapat
disimpulkan bahwa penerapan model PBL pada materi SPLTV dapat meningkatkan rasa percaya
diri dan
kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X MIPA 8 SMA Negeri 4 Semarang tahun
pelajaran
2018/2019.
LUBUKLINGGAU
asriahirdayanti@gmail.com
Abstrak
hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Anava dua sisi. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa sig. > 0,05 artinya kemampuan komunikasi dan pemecahan
masalah matematika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran PBL lebih
baik dari kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa yang
pembelajaran konvensional.
, Stefanus C. Relmasira2
292014138@student.uksw.edu1
, stefanus.relmasira@staff.uksw.edu2
tyas.asri@staff.uksw.edu3
Abstrak
This research was conducted to improve learning result and creativity of third grade
2 and 3 by applying the Learning Based Learning (PjBL) model. This study is a
classroom action research (PTK) consisting of two cycles. Each cycle consists of two
and reflection and 1 evaluation meeting. Data obtained in this study were obtained from
observation, document study, test. Data analysis technique used is descriptive
quantitative and qualitative. The results showed that the application of learning model
of Project Based Learning (PjBL) can improve student learning outcomes and creativity
percentage of student learning 46% and then increased in the first cycle as much as
72% and increased again to 92% in cycle II. While the creativity of students in the pre
cycle of 29% increased to 51% in the first cycle of meeting 2 and increased to 90% in
Keywords: PTK, Project Based Learning, PJBL, Hasil Belajar Siswa, Kreatifitas Siswa.
92. Problem Based Learning Strategy: the Impact on Mathematical Learning Outcomes viewed
from Anxiety Levels
https://doi.org/10.24042/ajpm.v9i2.3719
Meriyati Meriyati, Rizkia Shaulita, Lita Nurma Turnip
Abstract
This study aims to look at the effect of Problem Based Learning (PBL) Strategy and
mathematical anxiety towards mathematics learning outcomes. The method used is the quasi-
experiment method with a 2x2 factorial pattern. The data analysis technique is was the two-
way analysis of variance (ANAVA) technique. This study discovers that (1) there are differences
in mathematics learning outcomes between students who got the Problem Based Learning
(PBL) strategy treatment and conventional learning strategies treatment, (2) there are effects of
interaction between learning strategies and anxiety on mathematics learning outcomes, (3)
there are differences in mathematics learning outcomes of students who have high anxiety
level based on the treatments they received, (4) there are differences in mathematics learning
outcomes of students who have low anxiety level based on the treatments they received.
93. KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Abstract
Creative thinking ability of students is still low and less attention in the implementation of the
learning of mathematics. Some efforts are needed to foster creative thinking ability because of
lack of creative thinking ability in the learning of mathematics. One of effort is applying Problem
Based Learning (PBL) Model. The purpose of this research was (1) to describe the creative
thinking ability of students during the learning process with PBL Model, and (2) to determine
the increase of the creative thinking ability of students after implementation of PBL model. This
research used mixed methods with concurrent triangulation strategy. Samples were selected by
random sampling from all grade 8 students from one of junior high school at Banda Aceh, those
were 28 students in class VIII-3. The instrument used to obtain data of the creative thinking
ability of students after learning with PBL Model was test and observation. The instrument used
to obtain data to determine the increase of the students’ creative thinking ability after learning
with the PBL model were pretest and posttest. Test and observations were analyzed by using an
assessment rubric of creative thinking abilities with descriptive qualitative method. The result
of pretest and posttest were analyzed by statistical tests using t-test. The results showed that
the students were creative in solving problems during the learning process with model of PBL.
There was increasing creative thinking abilities of students after learning with PBL Model. The
implication of this research indicates that creative thinking abilities of students increase
through PBL model.
Pomalaa
, Muhammad Sudia2
, Kadir2
, Hasnawati3
desypayungallofkip@gmail.com
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan menerapkan model problem based
learning setting kelompok dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung.
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Antam Pomalaa yang terdiri
dari
4 kelas paralel dengan jumlah 100 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknikPurposive
Sampling dan dipilih sampel sebanyak 2 kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan
hasil analisis data dapat diperoleh bahwa: (1) Rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang diajar dengan menerapakan model pembelajaran problem
based
learning setting kelompok mengalami peningkatan dengan kualitas sedang, (2) Rata-rata
kualitas sedang, (3) Penerapan model pembelajaran problem based learning setting kelompok
secara signifikan lebih baik daripada penerapan model pembelajaran langsung terhadap
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Swasta Antam
95. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa
Abstract
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan model problem based
learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3
Palembayan berdasarkan tingkat Kemampuan Awal Matematis (KAM) siswa. Dimana siswa
dibagi menjadi 3 kategori yaitu KAM Tinggi, KAM Sedang dan KAM rendah. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen, dengan rancangan penelitian
one shot case study. Subjek pada penelitian ini siswa kelas VII.3 yang dipilih secara secara acak.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes akhir. Tes yang digunakan adalah
berbentuk essay. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deksriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data secara keseluruhan, model PBL dapat membuat kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa lebih baik. Terlebih lagi untuk siswa yang termasuk ke
dalam kategori KAM tinggi. Ini terlihat dari ukuran pemusatan dimana rata-rata untuk siswa
pada kategori sedang 52,86 dengan simpangan baku 11,31 sehingga disimpulkan bahwa model
ini dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.
96. EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN
REPRESENTASI MATEMATIS
Abstract
This study aims to determine the effectiveness of problem-based learning model in terms of the
ability to think critically and mathematical representation of grade VIII students at a State
Junior High School in Bandarlampung City. The population in this study are all students of class
VIII distributed in eleven classes. The samples of this study are the students of two classes VIII
whose class is selected by purposive random sampling technique. The research design is Pre-
test Post-test Control Group Design. Mann-Whitney U non parametric test results on critical
thinking and mathematical representation, indicating that H0 is rejected, thus drawn the
conclusion that mathematical critical thinking and mathematical representation of students
who follow PBL is higher than mathematical critical thinking and mathematical representation
of students following learning conventional. The proportion test shows that the percentage of
students who have critical thinking skills and mathematical representations are categorized well
in the class using the PBL more than 60% of the number of students. The result of the research
shows that learning with effective PBL model is viewed from critical thinking ability and
student's mathematical representation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah model problem based learning lebih
efektif
dalam pembelajaran matematika (2) mengetahui apakah model problem based learning
lebih efektif
desain pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII SMP N
1 Ngaglik. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen dan siswa
kelas
VIII B sebagai kelompok kontrol. Data penelitian ini diperoleh melalui tes kemampuan
pemecahan
masalah dan tes kreativitas matematis. Berdasarkan hasil penelitan, dapat disimpulkan bahwa:
(1) model
problem based learning lebih efektif dari model pembelajaran konvensional dalam
pembelajaran
matematika ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah (2) model problem based learning
lebih efektif
matematis.
Kata kunci: pemecahan masalah, kreativitas matematis, model problem based learning.
Email: 1292014208@student.uksw.edu,
firosalia.kristin@staff.uksw.edu
indri.anugraheni@staff.uksw.edu
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan PBL untuk meningkatkan
kemampuan berpikir
kritis dan hasil belajar, mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, dan
mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan dua
siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Suruh 01 yang berjumlah 36 siswa.
Teknik
pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Instrumen penelitian ini menggunakan soal
cerita,
wawancara, lembar kuesioner dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar dalam menyelesaikan soal
cerita pada mata
pelajaran matematika di kelas 4 SD Negeri Suruh 01. Hal tersebut dapat dibuktikan dari
meningkatnya
kemampuan berpikir kritis siswa dari kondisi awal (pra siklus) yaitu 60,82 (tidak kritis) menjadi
74,21
(cukup kritis) pada kondisi akhir siklus II. Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar siswa dari
nilai ratarata hasil belajar pada kondisi awal 61,85 meningkat pada siklus I menjadi 69 dan pada
siklus II menjadi 80.
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari kondisi awal 44,84%, meningkat
menjadi
69,44% pada evaluasi siklus I dan menjadi 88,89% pada evaluasi siklus II.
Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil Belajar, Problem Based Learning.
99. PROBLEM BASED LEARNING (PBL) – QR-CODE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PESERTA DIDIK
Abstract
The purpose of this research is to improve students mathematics learning outcome through
Problem Based Learning (PBL) with QR-Code on MIPA class grade X SMA Negeri 1 Kotagajah
(Senior High School in Kotagajah). This research is an Action Research Class. The subject of this
research is 36 Students. This research is cyclus research with Kemmis and Mc Taggart Models
consisting of: (1) planning; (2) implementation; (3 observation; and (4) reflection. Data
collection technique is using in this research is tes. Based on the research result, then obtained
the conclusion is Problem Based Learning with QR-code can improve students mathematics
learning outcome on MIPA Class grade X SMA Negeri 1 Kotagajah. This matter showed a
percentage value on the first cyclus is 47,22% and increase on the second cyclus to be 63,89%.
100. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Pemahaman Matematis
Ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika
Yelvalinda Yelvalinda
Heni Pujiastuti
Abdul Fatah
DOI: https://doi.org/10.22437/edumatica.v9i1.6108
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Pemahaman Matematis Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematika. Desain
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik analisis Anova dua jalur. Sampel
penelitian berjumlah 32 orang untuk kelas eksperimen dan 31 orang untuk kelas kontrol di SMK
Negeri 1 Pandeglang, dengan menggunakan metode quasi eksperimen. Penelitian ini
menggunakan desain pretest dan postest sehingga dapat dilihat perbedaan peningkatan
pemahaman matematis dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran PBL lebih tinggi dari
siswa yang mendapatkan pembelajaran ekspositori. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh sig.
0,027 < 0,05 maka H0 ditolak , maka dapat disimpulkan peningkatan pemahaman matematis
siswa yang mendapat model pembelajaran PBL lebih tinggi dari siswa yang mendapat
pembelajaran ekspositori. Hasil uji Anova dua jalur faktor pembelajaran dan KAM menimbulkan
adanya interaksi dengan sig.0,004 < 0,05 . Hal ini berarti interaksi yang sangat signifikan antara
model pembelajaran dan KAM terhadap pemahaman matematis. Dari hasil uji-t untuk KAM
tinggi diperoleh sig. 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak dan untuk KAM rendah diperoleh sig. 0,647 >
0,05 maka H0 diterima. Dengan demikian pembelajaran matematika dengan model PBL dapat
dijadikan suatu alternatif untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa.