Jurnal 19 PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.

2, Juni 2017, p 142-152


p-ISSN : 1829-7528
e-ISSN : 2581-1584

p-ISSN
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PEMERINTAHANAN
DESA KABUPATEN LUMAJANG (PEMDES)

Dihan Profita, Surachman, Andarwati


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Email: vita_dihan@yahoo.com

Abstract; The background of this reasearch is that there is effort from enterprises/companies to
improve their employees’ performance as an objective of an enterprise/company. Performance
strongly depends on the awareness of each employee. In order to improve the employees’
performance, the enterprise/company is required to maintain the establishment of human resource,
by doing, for example, improving the efectiveness and efficiency so that employees feel satisfied,
resulting improvement in employees’ performance. This research also uses analysis unit consisting
of the employees of PEMDES service in Lumajang district with the employees’ population of 80
people and uses path analysis method as data analysis technique.
According to the result and discussion, this research’s conclusions can be explained as the
following: 1) leadership influences work satisfaction; 2) organization’s culture influences work
satisfaction; 3) motivation influences work satisfaction; 4) leadership influences employees’
performance; 5) organization’s culture influences employees’ performance; 6) motivation
influences employees’ performance; 7) work satisfaction influences employees’ performance, 8)
leadership indirectly influences employee’s performance through work satisfaction; 9)
organization’s culture indirectly influences employee’s performance through work satisfaction;
and 10) motivation indirectly influences employee’s performance through work satisfaction at
PEMDES service of Lumajang district.

Keywords: Leadership, Organization’s Culture, Motivation, Work Satisfaction, And Employees’


Performance

Abstrak; Penelitian ini dilatar belakangi adanya upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja
para karyawan merupakan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Kinerja sangat tergantung
pada kesadaran dari tiap-tiap karyawan. Untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan wajib
untuk menjaga keberadaan sumber daya manusia salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga kepuasan kerja karyawan dapat terwujud sehingga
dapat meningkatkan kinerja para karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang yaitu sebanyak 80
karyawan dan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan metode analisis jalur (path)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka simpulan hasil penelitian
dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja 2)
Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja 3) Motivasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja 4) Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan 5) Budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan 6) Motivasi berpengaruhterhadap kinerja karyawan 7)
Kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja karayawan 8) Kepemimpinan mempunyai pengaruh
tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja 9) Budaya organisasi
mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja 10)
Motivasi mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja
pada Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 143

Sumber daya manusia sebagai salah satu Penelitian ini mencoba menggambarkan
unsur pengendali, merupakan faktor paling kinerja karyawan dalam menjamin efktifitas
penting dan utama didalam segala bentuk dan efisiansi kerja semua karyawan, juga
organisasi. Dinas Pemerintahanan Desa meningktkan rasa tanggung jawab social serta
Kabupaten Lumajang berdasarkan Peraturan dituntut dituntut adanya partisipasi aktif dari
Bupati Nomor 48 Tahun 2008 tentang seluruh karyawan.
Kedudukan, mempunyai tugas – tugas pokok:
mengoordinasikan bahan penyusunan KAJIAN PUSTAKA
perumusan kebijakan, pedoman, petunjuk
teknis pembinaan di bidang penyelenggaraan Kepemimpinan
pemerintahan desa/kelurahan yang meliputi Menurut Robbins dalam Nawawi (2003)
administrasi, kelembagaan, perangkat dan kepemimpinan adalah kemampuan mempe-
kekayaan Desa/kelurahan. Dinas Pemerintahan ngaruhi suatu kelompok kearah pencapain
Desa Setda Kabupaten Lumajang. Keberhasilan (tujuan). Menurut Sholehudin (2008) sifat –
suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan sifat yang harus dimiliki oleh seorang
yang dikembangkan pada organisasi itu dan pemimpin adalah Stamina, Ada sesuatu yang
kompetensi yang diberikan oleh anggota atau diperjuangkannya,Pemimpin harus Karakter ,
bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut. Pemimpin haruslah berpikiran bersih dan jujur,
Sejalan dengan pentingnya sumber daya Simpati
manusia dalam organisasi, manusia merupakan
unsur yang paling penting menentukan Budaya Organisasi
keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi Glaser (1987) Budaya Organisasi
dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya seringkali digambarkan dalam arti yang
dan dalam rangka pencapaian tujuan dan dimiliki bersama. Pola – pola dari kepercayaan,
sasaran instansi/organisasi. simbol – simbol, ritual – ritual, dan mitos –
Setiap organisasi memiliki budaya yang mitos yang berkembang dari kewaktu dari
berbeda. Masing – masing memiliki filosofi waktu dan berfungsi – sebagai parekat yang
yang prinsip bisnisnya sendiri – sendiri. cara menyangkut organisasi. Fungsi budaya dalam
pemecahan permasalahan dan mengambil organisasi menurut McShane dan Glinof (2003)
keputusan sendiri serta memiliki keyakinan, yaitu: bentuk kontrol sosial yang
perilaku dan pola pemikiran, praktek bisnis, mempengaruhi keputusan dan perilaku
dan kepribadian sendiri. Dalam rangka karyawan, perekat sosial yang mengikat orang
mewujudkan budaya organisasi yang ditetapkan bersama – sama dan membuat mereka merasa
organisasi tersebut maka sangat diperlukan bagian dari pengalaman organisasi.Budaya
dukungan dan pertisipasi dari semua semua perusahaan membantu proses “pembuatan rasa
anggota yang ada dalam lingkup organisasi (sense making) hal ini membantu karyawan
tersebut. Salah satu cara untuk membina dan memahami kegiatan organisasi dan karyawan
meningkatkan gairah kerja karyawan adalah dapat berkomunikasi lebih efisien.
dengan jalan pemberian motivasi. Oleh karena
itu, untuk mencapai tingkat efisiensi dan Motivasi
efektivitas kerja yang tinggi, suatu organisasi Menurut M Manullang dan Marihot (2004)
harus dapat merangsang pertumbuhan dan kata Motivasi berasal dari kata Motif yaitu
perkembangan karyawan, mengusahakan tenaga pendorong yang mendorong manusia
adanya keinginan untuk berprestasi serta untuk bertindak atau suatu tenaga didalam diri
mengetahui dan memenuhi kebutuhan manusi, yang menyebabkan manusia bertindak.
karyawan. Pemberian motivasi ini berbeda Menurut Malayu S.P. Hasibuan (1999)
antara karyawan satu dengan karyawan yang pemberian motivasi kepada para bawahan atau
lain, hal ini disebabkan karena perbedaan motif, karyawan oleh pemimpin atau manajer
tujuan dan kebutuhan masing-masing bertujuan untuk: Mendorong gairah dan kinerja
karyawan. karyawan karyawan; Meningkatkan moral dan
Kepuasaan kerja (job satisfaction) kepuasan kerja karyawan; Mempertahankan
karyawan merupakan sasaran penting dalam loyalitas dan kestabilan karyawan di
manajemen sumberdaya manusia, karena secara perusahaan; Meningkatkan kedisiplinan dan
langsuang maupun tidak langsung akan menurunkan absensi karyawan; Menge-
mempengaruhi produktivitas kerja. fektifkan pengadaan karyawan; Mencip-takan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 144

suasana dan hubungan kerja yang baik (2) supervise, (3) hubungan dengan
Meningkatkan kreativitas dan prestasi kerja supervisor, (4) hubungan dengan rekan
karyawan; Meningkatkan tingkat kesejahteraan sekerja, (5) hubungan dengan bawahan, (6)
karyawan; Mempertinggi tanggung jawab gaji, (7) keamanan kerja, (8) kehidupan
karyawan terhadap tugasnya; Meningkatkan pribadi, (9) kondisi kerja, dan (10) status.
efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. 2. Motivating Factor’s bersifat instrinsic yaitu
selalu dihubungkan dengan isi dan jenis
Kepuasan Kerja pekerjaan yang meliputi faktor – faktor
Robbins (2003) mendefinisikan kepuasan sebagai berikut : (1) pencapain prestasi, (2)
kerja sebagai perbedaan antara banyaknya penghargaan, (3)kemajuan, (4) pekerjaan
ganjaran yang diterima dalam suatu sikap pada itu sendiri, (5) kemungkinan untuk
suatu perilaku sehingga dalam hal ini diyakini mengembangkan karir, dan (6) tanggung
bahwa karyawan yang puas akan lebih jawab.
produktif dari pada karyawan yang tidak puas.
Lebih lanjut pendapat Herzberg dalam Bruce Kinerja Karyawan
(2003:113) mengemukakan dua faktor yang Menurut Mangkunegara (2001) kinerja
membedakan antara ketidak puasan dengan dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara
kepuasan kerja. Faktor yang menjadi sumber kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
ketidak puasan kerja disebut Hygiene Factor’s seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
sedangkan faktor yang menjadi kepuasan kerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
disebut Motivating. kepadanya. instansi tempatnya bekerja. Ber-
1. Hygiene Factor’s bersifat ekstrinsik yaitu nandin (2007) mengemukakan enam kriteria
sifat yang disebabkan karena hubungan primer yang dapat digunakan untuk mengukur
pekerjaan dengan aspek lingkungan dengan pretasi kerja karyawan (kinerja) yaitu:
aspek – aspek lingkungan pekerjaan, yang Quality, Quantity, Timelines Cost effectiveness,
meliputi faktor – faktor sebagai berikut : Need for supervision, Interpersonal impact
(1)kebijakan perusahaan dan aministrasi,

Kepemimpinan (X1)
H4
H1
Budaya Organisasi Kepuasan Kerja Kinerja karyawan
(X2)
H2 H6
(Y1) (Y2)

H3 H7
Motivasi kerja (X3)
H5

Gambar 1 Kerangka Konseptual Penelitian

Hipotesis H3: Motivasi berpengaruh terhadap kepuasan


H1: Kepemimpinan berpengaruh seterhadap kerja pada Dinas Pemerintahan Desa
kepuasan kerja pada Dinas Peme- (PEMDES) Lumajang
rintahan Desa (PEMDES) Kabupaten H4: Kepemimpinan berpengaruh terhadap
Lumajang kinerja karyawan pada Dinas
H2: Budaya organisasi berpengaruh terhadap Pemerintahan Desa (PEMDES)
kepuasan kerja pada Dinas Peme- Kabupaten Lumajang
rintahan Desa (PEMDES) Kabupaten H5: Budaya organisasi berpengaruh terhadap
Lumajang kinerja karyawan pada Dinas
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 145

Pemerintahan Desa (PEMDES) yang memadai, Ketenangan lingkungan


Kabupaten Lumajang kerja
H6: Motivasi berpengaruh terhadap kinerja 3. Keamanan meliputi: Sarana yang
karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa disediakan sudah memandai, Sifat
(PEMDES) Kabupaten Lumajang pekerjaan yang dihadapi sesuai dengan
H7: Kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja ketentuan yang berlaku, Banyaknya
karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa pekerjaan yang hadapi telah sesuai
(PEMDES) Kabupaten Lumajang ketentuan yang berlaku, Ketenangan
H8: Kepemimpinan mempunyai pengaruh tempat kerja sudah memadai, Rasa
tidak langsung terhadap kinerja karya- aman dalam perlindungan kerja telah
wan melalui kepuasaan kerja pada Dinas terpenuhi
Pemerintahan Desa (PEMDES) d. Kepuasan kerja (Y1) : Pekerjaan itu
Kabupaten Lumajang sendiri, Gaji, Rekan kerja, tingkat dimana
H9: Budaya organisasi mempunyai pengaruh rekan kerja
tidak langsung terhadap kinerja karya- e. Kinerja Karyawan (Y2) : Quality,
wan melalui kepuasaan kerja pada Dinas Quantity, Timelines, Effectiveness, Need for
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabu- supervision, Interpersonal impact.
paten Lumajang
H10: Motivasi mempunyai pengaruh tidak
langsung terhadap kinerja karyawan METODE
melalui kepuasaan kerja pada Dinas Populasi Penelitian
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabu- Menurut Arikunto (2002), populasi adalah
paten Lumajang. keseluruhan subyek penelitian. A population
is a set (or collection) of all elements
Definisi Operasional dan Pengukuran possesing one or more attributes of
Variabel interest.Selanjutnya dalam penelitian ini,
a. Kepemimpinan (X1) karena jumlah populasi tidak begitu besar
1. Peran Pemimpin: Kesempatan menyam- yaitu 80 orang karyawan, maka penelitian
paikan pendapat, Pemberian pengara- ini menggunakan metode sensus. Sampel
han dalam menjalankan tugas, Pemim- yang diambil adalah semua anggota populasi
pin memberi Pendelegasian wewe- yang ada. Kuesioner diberikan kepada
nang, Pengendalian tugas seluruh karyawan Dinas Pemerintahan Desa
2. Pengikut : rasa hormat , rasa kagum (PEMDES) Kabupeten Lumajang.
serta, ketaatan, karyawan menerima
pendelegasian wewenang Metode Pengukuran
3. Mempunyai Situasi Organisasi: Menurut Santoso (2002:269), skala Likert
Tingkat kerja sama bawahan, Tingkat digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan
penyelisian konflik, Rasa percaya diri persepsi seseorang atau kelompok tentang
bawahan Menambah keterampilan fenomena sosial.
bawahan Dalam hal ini, variabel bebas /
b. Budaya organisasi (X2) independent adalah Pengaruh kepemimpinan
1. Inovasi dan pengambilan risiko Dan Motivasi Kerja maupun variabel terikat/
(Innovation and risk taking), dependent adalah Kepuasan kerja,
2. Orientasi hasil (outcome orientation), menggunakan skala 5 tingkat, yang terdiri dari :
3. Orientasi pada manusia (people Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu – ragu
orientation), Orientasi Tim (team (RR), Tidak Setuju (TS)
orientation)
c. Motivasi (X3) Pengumpulan Data
1. Upah : Besarnya upah, Sistem Sumber Data
penggajian / pengupaha, Pemberian 1. Data primer Dalam penelitian ini data
Insentif, Dasar pemberian Insentif, primer diperoleh langsung dari lokasi
Jenis insentif yang diberikan penelitian yaitu melalui wawancara secara
2. Kondisi fisik Tempat Kerja : Kondisi langsung dan yang tidak langsung melalui
lingkungan kerja, Kondisi penerangan, penyebaran kuesioner.
Adanya sirkulasi udara, Peralatan kerja 2. Data sekunder Dalam penelitian ini data
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 146

sekunder diperoleh dari organisasi baik Hasil Analisis Data


berupa jumlah karyawan, sejarah
organisasi dan struktumya maupun Pengaruh Kepemimpinan Terhadap
literatur pendukung. Kepuasan Kerja Pada Dinas Pemerintahan
Analisis Data Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang
Teknik analisis data yang digunakan Y1 = 19,603 + 0,328 X + e
dalam penelitian ini yaitu analisis jalur (path a. Nilai konstanta sebesar 19,603 yang
analysis). Analisis jalur (path analysis) menunjukkan nilai kepuasan kerja apabila
digunakan untuk menguji sebab akibat kepemimpinan sama dengan nol.
berdasarkan pada pengetahuan b. Variabel kepemimpinan memiliki pengaruh
positif terhadap kepuasan kerja dengan nilai
Pengujian Hipotesis koefisien = 0,328, artinya apabila
kepemimpinan l semakin baik maka
Uji hipotesis yang digunakan dalam
kepuasan kerja pegawai akan semakin
penelitian ini baik untuk direct effect maupun
meningkat.
indirect effect menggunakan uji t. Dasar
pengambilan keputusannya berdasarkan kriteria
Pengaruh budaya organisasi terhadap
dari uji t koefisien path, yaitu:
kepuasan kerja pada Dinas Pemerintahan
 Jika nilai t hitung > t tabel maka terdapat Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang
pengaruh signifikan pada jalur yang dipilih Y1 = 22,607 + 0,451 X + e
(H0 ditolak, Ha diterima), begitu pula a. Nilai konstanta sebesar 22,607 yang
sebaliknya, atau menunjukkan nilai kepuasan kerja apabila
budaya organisasi sama dengan nol.
 Jika nilai Sig.(p-value) < α maka maka
b. Variabel budaya organisasi memiliki
terdapat pengaruh signifikan pada jalur yang
pengaruh positif terhadap kepuasan kerja
dipilih (H0 ditolak, Ha diterima), begitu pula
dengan nilai koefisien = 0,451, artinya
sebaliknya.
apabila budaya organisasi semakin baik
maka kepuasan kerja pegawai akan
HASIL PENELITIAN semakin meningkat.

Uji Validitas Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja


Hasil uji validitas pada pengujian ini untuk pada Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES)
masing-masing variabel yaitu kepemimpinan, Lumajang
budaya organisasi, motivasi kerja, kepuasan Y1 = 20,691 + 0,340 X + e
kerja dan kinerja adalah valid, karena terbukti a. Nilai konstanta sebesar 20,691 yang
bahwa nilai koefisien lebih besar dari nilai menunjukkan nilai kepuasan kerja apabila
kritik atau tabel pada tingkat signifikan 5%. motivasi kerjasama dengan nol.
b. Variabel motivasi kerja memiliki pengaruh
Uji Reliabilitas positif terhadap kepuasan kerja dengan nilai
Hasil uji reliabilitas seluruh variabel yang koefisien = 0,340, artinya apabila motivasi
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, kerja semakin tinggi maka kepuasan kerja
hal tersebut dikarenakan koefisien Cronbach’s pegawai akan semakin meningkat.
Alpha diatas 0,6. Berdasarkan hasil analisis
dapat disimpulkan bahwa semua instrumen Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
dalam penelitian ini meskipun dilakukan karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa
pengujian secara berulang-ulang dapat (PEMDES) Kabupaten Lumajang
menghasilkan hasil yang sama sehingga dapat Y1 = 0,757 + 0,613 X + e
digunakan untuk menjelaskan pengaruh a. Nilai konstanta sebesar 0,757 yang
kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi menunjukkan nilai kinerja karyawan apabila
terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan kepemimpinan sama dengan nol.
pada Dinas Pemerintahanan Desa Kabupaten b. Variabel kepemimpinan memiliki pengaruh
Lumajang (PEMDES).
positif terhadap kinerja karyawan dengan
nilai koefisien = 0,613, artinya apabila
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 147

kepemimpinan semakin baik maka kinerja memberikan jaminan kepuasan dalam bekerja
pegawai akan semakin meningkat. para karyawan dapat terwujud. Kepemimpinan
dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja
Pengaruh budaya organisasi terhadap secara maksimal diperusahaan dan pada
kinerja karyawan pada Dinas Pemerintahan akhirnya meningkatkan kepuasan dalam
Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang bekerja diperusahaan.
Y1 = 8,407 + 0,765 X + e
a. Nilai konstanta sebesar 8,407 yang Pengaruh budaya organisasi terhadap
menunjukkan nilai kinerja karyawan apabila kepuasan kerja pada Dinas Pemerintahan
budaya organisasi sama dengan nol. Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang
b. Variabel budaya organisasi memiliki Hasil analisis menunjukkan bahwa
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan terdapat pengaruh yang signifikan antara
dengan nilai koefisien = 0,765, artinya budaya organisasi terhadap kepuasan kerja para
apabila budaya organsiasi semakin baik pegawai di Dinas Pemerintahan Desa
maka kinerja pegawai akan semakin (PEMDES), bahwa budaya organisasi yang
meningkat. kuat akan memicu karyawan untuk berfikir,
berperilaku, dan bersikap sesuai dengan nilai-
Pengaruh motivasi terhadap kinerja nilai organisasi.
karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa
(PEMDES) Kabupaten Lumajang Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja
Y1 = 4,562 + 0,592 X + e pada Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES)
a. Nilai konstanta sebesar 4,562 yang Lumajang
menunjukkan nilai kinerja karyawan apabila Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
motivasi kerja sama dengan nol. bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
b. Variabel motivasi kerja memiliki pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja para pegawai
positif terhadap kinerja karyawan dengan di Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES)
nilai koefisien = 0,592, artinya apabila Kabupaten Lumajang. Bahwa, motivasi kerja
motivasi kerja semakin tinggi maka kinerja seseorang karyawan sangat berpengaruh
pegawai akan semakin meningkat. terhadap kepuasan kerja karyawan yang dapat
dicapai pada pekerjaannya. Pemberian motivasi
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja secara individu kepada karyawan akan berjalan
karayawan pada Dinas Pemerintahan Desa lebih cepat sehingga karyawan dapat bekerja
(PEMDES) Kabupaten Lumajang secara maksimal di perusahaan.
a. Nilai konstanta sebesar -10,694 yang
menunjukkan nilai kinerja karyawan apabila Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
kepuasan kerja sama dengan nol. karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa
b. Variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh (PEMDES) Kabupaten Lumajang
positif terhadap kinerja karyawan dengan Hasil analisis menunjukkan bahwa
nilai koefisien = 0,592, artinya apabila terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi kerja semakin tinggi maka kinerja kepemimpinan terhadap kinerja para pegawai
pegawai akan semakin meningkat di Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES)
Kabupaten Lumajang. Kepemimpinan
PEMBAHASAN (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari
seorang pemimpin (leader) dalam
Pengaruh kepemimpinan terhadap mengarahkan, mendorong dan mengatur
kepuasan kerja pada Dinas Pemerintahan seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau
Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang organisasinya untuk mencapai suatu tujuan
Hasil analisis menunjukkan bahwa organisasi yang diinginkan sehingga
terdapat pengaruh yang signifikan antara menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal.
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja para
pegawai di Dinas Pemerintahan Desa Pengaruh budaya terhadap kinerja
(PEMDES) Kabupaten Lumajang. Melalui karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa
kepemimpinan yang tepat maka dengan (PEMDES) Kabupaten Lumajang
sendirinya upaya perusahaan untuk Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh atara budaya
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 148

organisasi terhadap kinerja karyawan para variabel tersebut dapat memberikan dampak
pegawai di Dinas Pemerintahan Desa atau pengaruh terhadap ketiga variabel terkait
(PEMDES) Kabupaten Lumajang. Budaya upaya instansi untuk meningkatkan kepuasan
organisasi dapat membantu kinerja karyawan, dan kinerja para karyawan dalam bekerja
karena menciptkan motivasi yang besar bagi diinstansi.
pegawai untuk memberikan kemampuan
terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan Budaya organisasi mempunyai pengaruh
yang diberikan oleh organisasinya. tidak langsung terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasaan kerja pada Dinas
Pengaruh motivasi terhadap kinerja Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa Lumajang
(PEMDES) Kabupaten Lumajang Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
Hasil analisis menunjukkan bahwa bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh
terdapat pengaruh yang signifikan antara tidak langsung terhadap kinerja karyawan
motivasi terhadap kinerja para pegawai di melalui kepuasaan kerja pada Dinas
Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
Kabupaten Lumajang. Pengaruh motivasi harus Lumajang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
dapat menggerakkan kemauan kerja karyawan terdapat keterkaitan antara budaya organisasi,
supaya bekerja labih baik dan benar guna kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Semakin
mencapai kinerja. Dengan kinerja yang tinggi baiknya kondisi budaya organisasi pada
dan hasil yang didapatkan sesuai dengan yang instansi maka upaya peningkatan perbaikan
diinginkan perusahaan akan menyebabkan kinerja dan kepuasan para pegawai dalam
karyawan lebih semangat untuk bekerja bekerja dapat terwujud secara maksimal.
tersebut. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa
dengan semakin baikknya budaya organisasi
Kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja pada perusahaan maka dengan sendirinya akan
karayawan pada Dinas Pemerintahan Desa memberikan dukungan dalam upaya untuk
(PEMDES) Kabupaten Lumajang meningkatkan kepuasan karyawan. Kondisi ini
Hasil analisis menunjukkan bahwa menjadikan para karyawan memiliki keinginan
terdapat pengaruh Kepuasan kerja berpengaruh untuk bekerja lebih baik sesuai dengan harapan
pada kinerja karayawan pada Dinas instansi.
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
Lumajang. Dengan demikian dapat dikatakan Motivasi mempunyai pengaruh tidak
bahwa dengan adanya perubahan kepuasan langsung terhadap kinerja karyawan
pegawai denga sendirinya akan memberikan melalui kepuasaan kerja pada Dinas
dampak positif terhadap pencapaian kinerja. Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
Dengan kata lain semakin puas para pegawai Lumajang
bekerja di instansi maka upaya untuk Hasil analisis dapat diketahui bahwa
memaksimalkan kemampuan atau potensi dapat motivasi mempunyai pengaruh tidak langsung
terwujud secara maksimal. terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan
kerja pada Dinas Pemerintahan Desa
Kepemimpinan mempunyai pengaruh tidak (PEMDES) Kabupaten Lumajang. Dengan
langsung terhadap kinerja karyawan demikian adanya perubahan atas motivasi kerja
melalui kepuasaan kerja pada Dinas para pegawai akan memberikan dampak positif
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten terhadap upaya menciptakan atau
Lumajang meningkatkan kepuasan dan kinerja pegawai.
Kepemimpinan mempunyai pengaruh Motivasi pada dasarnya merupakan
tidak langsung terhadap kinerja karyawan dorongan para karyawan untuk bekerja secara
melalui kepuasaan kerja pada Dinas maksimal di instansi. Apabila kondisi ini
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten terwujud maka dengan sendirinya dapat
Lumajang. Adanya pengaruh secara tidak menciptaka dalam bekerja dan selajutnya
langsung menunjukkan bahwa terdapat mampu mendukung upaya instansi untuk
keterkaitan antara ketiga variabel yang meliputi memaksimalkan potensi karyawan dan pada
kepemimpinan, kinerja karyawan dan kepuasan akhirnya dapat meningkatkan kinerja para
kerja karyawan. Adanya perubahan ketiga karyawan dalam bekerja diinstansi.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 149

sebagai pendorong yang harus mempunyai


Implikasi Hasil Penelitian kemampuan memahami orang lain, bisa
Adanya pengaruh signifikan antara menghargai anak buahnya dan punya integritas
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja para yang tinggi. Kenyataan ini memberikan bukti
pegawai di Dinas Pemerintahan Desa bahwa adanya keterkaitan antara gaya
(PEMDES) Kabupaten Lumajang dapat kepemimpinan dengan pencapaian kinerja
memberikan gambaran mengenai sejauh mana karyawan. Kenyataan tersebut menjadikan
upaya instansi dalam memberikan jaminan kepemimpinan yang tepat akan mendukung
kepuasan kerja pegawai. Kondisi ini menjadi upaya untuk menciptakan kinerja karyawan
jaminan bahwa upaya instansi memberikan yang lebih bagus. Pasa sisi yang lain upaya
jaminan kepuasan akan memberikan suatu instansi untuk menciptakan budaya organisasi
bentuk dukungan kepemimpinan yang tepat yang tepat akan memberikan dukungan atau
sesuai dengan kondisi perusahaan dan jaminan bahwa aktivitas para karyawan dapat
karyawan. Hasil analisis menunjukkan bahwa berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah
terdapat pengaruh yang signifikan antara ditetapkan.
budaya organisasi terhadap kepuasan kerja para
pegawai di Dinas Pemerintahan Desa KESIMPULAN DAN SARAN
(PEMDES) Kabupaten Lumajang. Dari hasil
tersebut maka dapat dikatakan bahwa pihak Kesimpulan
manajemen harus selalu berupaya untuk 1. Kepemimpinan yang di terapkan pada
menciptakan kepuasan melalui kondisi budaya karyawan mampu memberikan kepuasan
organisasi yang bear-benar mendukung dan kerja karyawaan Dinas Pemerintahan Desa
sesuai dengan karakter yang terdapat KabupatenLumajang (PEMDES). Melalui
diperusahaan. sikap kepercayaan diri yang di tampilkan
Hasil analisis menunjukkan bahwa pemimpin bahwa dia memiliki kemampuan
terdapat pengaruh yang signifikan antara untuk mencapai tujuan yang di harapkan
motivasi terhadap kepuasan kerja para pegawai perusahaan, pemberian motivasi kepada
di Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) bawahannya, rasa ingin tahu yang di miliki
Kabupaten Lumajang. Dalam usaha untuk pemimpin yang senantiasa untuk terus
meningkatkan motivasi kerja para karyawan menerus belajar. Integritas pemimpin yang
sehingga tenaga kerja yang terdapat diterapkan dalam keseharian sebagai
diperusahaan dapat secara efektif mendukung pemberi contoh dari penerjemahan kata kata
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. yang di sampaikan, Dan mendorong
Pada sisi yang lain penggunaan tenaga kerja Bawahan untuk bergerak maju dan
yang efektif merupakan kunci keberhasilan meyakinkan bawahan nya bahwa dia
perusahaan, untuk itu dibutuhkan kebijakan mampu memimpin,serta kecerdasan
dalam menggunakan tenaga kerja agar mau emosional yang tinggi dalam memantau
bekerja lebih produktif sesuai dengan rencana emosinya dan emosi karyawan dalam
yang telah ditetapkan. Usaha nyata yang dapat memandu pikiran dan tindakan.
dilakukan yaitu dengan memberikan motivasi 2. Budaya organisasi di Dinas Pemerintahan
atau dorongan kepada karyawan. Desa Kabupaten Lumajang (PEMDES)
Adanya pengaruh yang signifikan antara Dapat mendorong peningkatan kepuasan
kepemimpinan terhadap kinerja para pegawai kerja. Adanya penerapan yang tinggi oleh
di Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) karyawan berupa sikap budaya perhatian
Kabupaten Lumajang. Kepemimpinan dalam yang rinci berupa sikap budaya perhatian
suatu perusahaan merupakan suatu faktor yang yang Rinci dimana karyawan bekerja
menentukan berhasil atau tidaknya organisasi dengan cermat dan yang Rinci serta penuh
dalam mencapai tujuan-tujuannya. Faktor ini daya analisa.Dalam rangka meningkatkan
berfungsi sebagai pendorong dalam rangka kontribusi pada organisasi (Instansi) suda
untuk peningkatan kinerja para karyawan ada mulai dorongan dari Instansi untuk
dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. melakukan inovasi-inovasi dalam
Kemampuan seorang pimpinan untuk mengembangkan usaha. Serta adanya
memberikan dukungan terkait dalam upaya perhatian dari Instansi atas keputusan yang
peningkatan kinerja karyawan sangat di ambil yang Senantisa memperhatikan
diperlukan. Pemimpin dapat pula berperan efek hasil pada karyawan sehingga tercipta
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 150

kepuasan kerja bagi karyawan dalam diharapkan hasil yang diperoleh dapat lebih
bekerja. baik dan maksimal.
3. Budaya organiasasi belum mampu 2. Pemimpin diharapkan lebih mampu untuk
meningkatkan kinerja karyawan Dinas menangani, mempengaruhi, membimbing
Pemerintahan Desa Kabupaten Lumajang dan menyarankan bawahanya agar mereka
(PEMDES), budaya akan memberikan mau berbuat sesuatu demi tercapainya
pengaruh pada peningkatan kinerja, apabila tujuan bersama.
pemimpin / Organisasi melakukan 3. Pemimpin diharapkan dapat mengetahui
peningkatan kepuasaan kerjat erlebih motivasi apa yang tepat untuk karyawannya,
dahulu, karena kepuasan kerja menjadi sehingga kinerja karyawan dalam
variable intervening dan memberikan melaksanakan tugas pekerjaannya akan
pengaruh yang lebih besar kepada kinerja. meningkat.
4. Kepemimpinan belum mampu 4. Dalam meningkatkan kinerja, efektifitas
meningkatkan kinerja karyawan Dinas penggunaan sumber daya organisasi untuk
Pemerintahan Desa Kabupaten mendapatkan hasil yang maksimal tetap
Lumajang (PEMDES). Kepemimpinan harus ditanamkan kepada para pegawai
hendaknya memberikan pemenuhan dengan tidak melupakan sikap mawas diri
kepuaasaan kerja karyawan terlebih karyawan agar mampu bekerja dengan baik
dahulu, karena dampak peningkatan tanpa harus ada pengawasan sehingga
kinerja melalui kepuasaan kerja sebagai mampu mencegah tindakan yang tidak
sebagai variable antara lebih besar diinginkan.
memberikan pengaruh daripada
peningkatan kinerja melalui DAFTAR PUSTAKA
kepemimpinan langsung. Abdullaoh. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi
5. Kepuasaan kerja yang dirasakan Locus Of Control Dan Kepuasan Kerja
karyawan mampu meningkatkan kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor
Dinas Pemerintahan Desa Kabupaten Pelayanan Pajak Semarang Barat.
Lumajang (PEMDES). Terutama Universitas Brawijaya Malang.
kepuasaankerja yang dirasakan seperti Agus Sabari, 1997, Pengantar Manajemen,
pekerjaan itu sendiri, gaji yang diterima Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
dan kesempatan promosi bagi karyawan Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kepemim-
berdampak terhadap kinerja. pinan. Penerbit Gunung Agung. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian
Saran , Edisi Revisi V, Pt Rineka Cipta, Jakarta.
1. Untuk mencapai peranan budaya organisasi Brahmasari ,Ida Ayu, Suprayetno Agus.2008.
yang maksimal, diharapkan dapat Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan
ditingkatkan jiwa korsa diantara sesama Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepu-
karyawan Perum sesame nilai – nilai dasar asaan Kerja Karyawan Serta Dampaknya
Dinas Pemerintahan Desa Kabupaten Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus
Lumajang (PEMDES ) yaitu teamwork dan pada PT Pei Hai Internasional Wiratama
penerapan budaya kompetitif untuk Indonesia).Jurnal Manajemen dan
memberikan konstribusi yang lebih untuk kewirausahaan, Vol.10, no 2, september
kemajuan instansi.Dalam melakukan inovasi 2008, 124-135. Pasca sarjana Univ. 17
– inovasi yang dituntut instansi untuk Agustus, Surabaya.
pengembangan usaha hendaknya instansi Bruce, Anne, 2003, How to Motivate Every
juga harus menghargai pengambilan resiko Employee, 24 Point penting Seputar
yang dilakukanolehkaryawan (selagi yang peningkatan Produktivitas di tempat Kerja.
dilakukan karyawan bukan untuk Jakarta: Buana Ilmu Komputer.
kepentingan pribadi dan kelompok) dalam Cooper,D.R C. W Emory.2000. Metode
memberikan konstribusi kepada instansi Penelitian Bisnis Jilid 1 Edisi Ke 6. Jakarta
sebagai proses pembelajaran kemajuan bagi : Erlangga.
diri dan untuk instansi kedepan, dengan Dajan, Anton, 1986, Pengantar Metode Statistik
tetap mengacu/memperhatikan pada prose- Jilid II, LP3ES, Jakarta.
dur yang berlaku sehingga sehingga David, Keith and, John W. Newstrom. 1985.
Human Behavior At Work :
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 151

Organizational Behavior, Seventh Edition, kewirausahaan .Vol.7 No. 2 September


McGraw Hill Inc., Agus Dharma 2005, p.171-188.
(Penerjemah), 1985. Perilaku Dalam Klein, j , Takade- Tinker B.2009. The Impact
Organisasi, Erlangga, Jakarta. Of Leadership On Cominity College
Dessler, Gary, 1992, Manajemen Personalia, Faculty Bjob Satisfaction. Academic
Teknik dan Konsep Modern, Leadership Journal . Vol 7 Issue 2.
Diterjemahkan oleh : Agus Dharma, Kreitner, Robert. Kinicki Angelo. 2000.
Erlangga, Edisi Ketiga, Jakarta. Organizational Behaviour, 5th ed, The
Winardi, 2000. Kepemimpinan Dalam McGraw-Hill Companies Inc Erly Suandy
Organisasi. Cetakan Kedua. Penerbit PT. (Penerjemah) 2005. Perilaku Organisasi,
Rineka Cipta. Jakarta. Edisi 5 . Salemba Empat, Jakarta.
Indriyo Gitosudarmo, 1997. Perilaku Keorga- Kreitner, Robert. Kinicki Angelo. 2003.
nisasian. Edisi Pertama. Penerbit BPFE. Perilaku Oganisasi. Alih Bahasa Erly
Yogyakarta. Suandy. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Durbin Andrew J, 2005. Leadership Kreitner, Robert. Kinicki Angelo. 2005.
Terjemahan. Edisi Kedua, Prenad Media, Organizational Behaviour, 5th ed, The
Jakarta. McGraw-Hill Companies Inc Erly Suandy
Glaser, Susan R ; Zamanaou Sonia And Hacker (Penterjemah) 2005. Perilaku Organisasi,
Kennet, 1987, Measuring and Interpreting Edisi 5 . Salemba Empat, Jakarta.
Organizational Culture. Management Luthans, F.2006. Perilaku organisasi, Edisi
Comunication Qualety, Vol 1 no 2 pp 173 Sepuluh. Andi Yogyakarta.
-178. Mamik, (2009).Pengaruh kepemimpinan,
Gibson, James L, Jhon M.Ivancevich.and terhadap kinerja karyawan dan kepuasan
James H.Donnelly Jr.1999. Organization : kerja karyawan (Pada Industri Kertas di
Behaviour, Structure, Proceses.8 th JawaTimur ). Universitas Brawijaya
ed.Boston: Richad D.Irwin Malang.
Handari, Nawawi.2003. Kepemimpinan Manahan P Tampubalon. 2004. Perilaku
Mengefektifkan Organisasi. Cetakan Organisasi. Edisi Pertama. Penerbit Ghalia
Pertama. Penerbit Gajah Mada University Indonesia. Jakarta.
Press. Yogyakarta. Mangkunegara Anwar Prabu. 2005.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia
Personalia dan Sumber Daya Manusia. Perusahaan, Cetakan Keenam, PT. Remaja
BPFE. Yogyakarta. Rosdakary, Bandung.
Harbani, Pasalong. 2008. Kepemimpinan Marihot, Manullang. 2004. Manajemen
Birokrasi. Penerbit Alfa Beta. Bandung. Personalia. Penerbi Gajah Mada
Hariandja, M, 2005, Manajemen Sumber Daya University Press. Yogyakarta.
Manusia, Pengadaan, Pengembangan, Mariam Rani.2009.Pengaruh Gaya
Pengkompensasian, dan Peningkatan Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi
Produktivitas Pegawai, PT. Grasindo, Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Cetakan Ketiga, Jakarta. Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Hasibuan, M, 1996, Organisasi dan motivasi, Intervening Studi Pada Kantor Pusat Pt.
Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
Aksara, Cetakan Pertama, Jakarta. Universitas Brawijaya Malang.
Hasibuan, M, 1999, Organisasi dan motivasi, Masri Singarimbun,dan Sofian Effeandi.1995.
Dasar Peningkatan Produktivitas, Bumi Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Aksara, Cetakan Revisi, Jakarta. McShane, SL., and Glinof. M.A 2003.
Heidjrachman dan Husnan, Suad, 1997, Organizational Behavior : Emerging
Manajemen Personalia, BPFE, Realities for The Workplace Revolution.
Yogyakarta. Second Edition (International Edition).
Koemono, HT. 2005. Pengaruh budaya McGraw-Hill International Edition.
organisasi terhadap motivasi dan kepuasan Moenir. 1983. Manajemen Sumber Daya
kerja serta Kinerja karyawan pada sub Manusia. PT. Rajawali, Surabaya.
sector industri pengolahan kayu menengah Munandar, A. S. 2003. Learning Organization
di JawaTimur. Jurnal Manajemen & dan Penerapannya Dalam Dunia Usaha.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 152

Makalah Seminar Industri Kolokium Di Management Research. Vol 4 no. 1,


Makassar. March. P. 43 – 56.
Nitisemoto, Alex, S. 1996. Manajemen Rongga, Kirk L. 2001. Human Resorces
Personalia : Manajemen Sumberdaya practices, Organizational Climate and
manusia, Jakarta : Ghalia Indonesia. Employee Satisfaction, Academy Of
Ogbonna, E dan Harris LC. 2000. Leadhership Management Review, July, 619-644
Style, Organizational Culture And Sugiyono. 2005. Metode penelitian
Performance : Emprical Evidence From Bisnis.Bandung. : Alfabeta
UK Companies. International Journal Of Santosa, Purbayu Budi dan Ashari, 2005,
Human resources management 11 : 4 Analisis Statistik dengan Microsoft Excel
Agustus 2000. P 766 – 788 – dan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.
http://www.tandf.co.uk/journals. Sandbakken, DA. 2009. : Leadheship practices
Robbins, Stephen, 1996. Perilaku Organisasi: And Organizational Performance a
Konsep Kontroversi, Aplikasi jiliid I Dan Norwegian Study. to be Publishedin
II, Alih Bahasa Adyana Pujatmaka, PT. EDAMBA Journal.
Prenhalindo, Jakarta. Santoso, Singgih, 2002, Mengolah Data
Robbins, Stephen, P.1998. Organizational Statistik Secara Profesional SPSS Versi
Behavior. : Concepts, Controversies 10, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Applications, Eight Editon, Prentice Hall, Sarwoto, 1996. Dasar – dasar organisasi dan
Inc Hadyana Pujaatmaka (Penterjemah). Manajemen. Yogyakarta : Liberty.
2002. Perilaku Organisasi: Konsep Schein, Edgar H. 2002. Organization Culture
Kontroversi, Aplikasi, PT Prenhalindo, And Leadhership, 2nd Edition. Jossey- Bas
Jakarta. Publisher. San Fransisco.
Robbins, Stephen P & Marry Coulter, 2002. Schein, Edgar H. 2004. Organization Culture
Management. Seventh Edition Prentice – And Leadhership, 2nd Edition. Jossey- Bas
Hall, Inc T. Hermaya (penerjemah). 2004. Publisher. San Fransisco.
Management. Pt Indeks Jakarta. Setiawan, Juli. 2001. Perilaku organisasi,
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Managemen Usahawan Indonesia, No
Jakarta. PT Indeks Kelompok Gramedi 06/TH.XXX Juni 2001, Lembaga
Human Management FE- UI.Jakarta.
Robbins, Stephen, P. Timothy A. Judge, 2008, Sholehuddin, M.pd. 2008. Kepemimpinan
Perilaku Organisasi: Jilid I dan II, Edisi ke Pemuda Dalam Berbagai Perspektif.
12. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Cetakan Pertama. Penerbit PT. Intimedia
Rose, Rc, dkk. 2008. Organizational Culture Cipta Nusantara. Jakarta Timur.
and Performance : Improvement : Rese- Sugiyono.2001. Metode Penelitian Bisnis.
arch and recommendations. Contemporary Bandung : Alfa Beta.

You might also like