Jurnal 19 PDF
Jurnal 19 PDF
Jurnal 19 PDF
p-ISSN
PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PEMERINTAHANAN
DESA KABUPATEN LUMAJANG (PEMDES)
Abstract; The background of this reasearch is that there is effort from enterprises/companies to
improve their employees’ performance as an objective of an enterprise/company. Performance
strongly depends on the awareness of each employee. In order to improve the employees’
performance, the enterprise/company is required to maintain the establishment of human resource,
by doing, for example, improving the efectiveness and efficiency so that employees feel satisfied,
resulting improvement in employees’ performance. This research also uses analysis unit consisting
of the employees of PEMDES service in Lumajang district with the employees’ population of 80
people and uses path analysis method as data analysis technique.
According to the result and discussion, this research’s conclusions can be explained as the
following: 1) leadership influences work satisfaction; 2) organization’s culture influences work
satisfaction; 3) motivation influences work satisfaction; 4) leadership influences employees’
performance; 5) organization’s culture influences employees’ performance; 6) motivation
influences employees’ performance; 7) work satisfaction influences employees’ performance, 8)
leadership indirectly influences employee’s performance through work satisfaction; 9)
organization’s culture indirectly influences employee’s performance through work satisfaction;
and 10) motivation indirectly influences employee’s performance through work satisfaction at
PEMDES service of Lumajang district.
Abstrak; Penelitian ini dilatar belakangi adanya upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja
para karyawan merupakan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Kinerja sangat tergantung
pada kesadaran dari tiap-tiap karyawan. Untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan wajib
untuk menjaga keberadaan sumber daya manusia salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga kepuasan kerja karyawan dapat terwujud sehingga
dapat meningkatkan kinerja para karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang yaitu sebanyak 80
karyawan dan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan metode analisis jalur (path)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka simpulan hasil penelitian
dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja 2)
Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja 3) Motivasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja 4) Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan 5) Budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan 6) Motivasi berpengaruhterhadap kinerja karyawan 7)
Kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja karayawan 8) Kepemimpinan mempunyai pengaruh
tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja 9) Budaya organisasi
mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja 10)
Motivasi mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja
pada Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang.
Kata Kunci: Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 143
Sumber daya manusia sebagai salah satu Penelitian ini mencoba menggambarkan
unsur pengendali, merupakan faktor paling kinerja karyawan dalam menjamin efktifitas
penting dan utama didalam segala bentuk dan efisiansi kerja semua karyawan, juga
organisasi. Dinas Pemerintahanan Desa meningktkan rasa tanggung jawab social serta
Kabupaten Lumajang berdasarkan Peraturan dituntut dituntut adanya partisipasi aktif dari
Bupati Nomor 48 Tahun 2008 tentang seluruh karyawan.
Kedudukan, mempunyai tugas – tugas pokok:
mengoordinasikan bahan penyusunan KAJIAN PUSTAKA
perumusan kebijakan, pedoman, petunjuk
teknis pembinaan di bidang penyelenggaraan Kepemimpinan
pemerintahan desa/kelurahan yang meliputi Menurut Robbins dalam Nawawi (2003)
administrasi, kelembagaan, perangkat dan kepemimpinan adalah kemampuan mempe-
kekayaan Desa/kelurahan. Dinas Pemerintahan ngaruhi suatu kelompok kearah pencapain
Desa Setda Kabupaten Lumajang. Keberhasilan (tujuan). Menurut Sholehudin (2008) sifat –
suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan sifat yang harus dimiliki oleh seorang
yang dikembangkan pada organisasi itu dan pemimpin adalah Stamina, Ada sesuatu yang
kompetensi yang diberikan oleh anggota atau diperjuangkannya,Pemimpin harus Karakter ,
bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut. Pemimpin haruslah berpikiran bersih dan jujur,
Sejalan dengan pentingnya sumber daya Simpati
manusia dalam organisasi, manusia merupakan
unsur yang paling penting menentukan Budaya Organisasi
keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi Glaser (1987) Budaya Organisasi
dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya seringkali digambarkan dalam arti yang
dan dalam rangka pencapaian tujuan dan dimiliki bersama. Pola – pola dari kepercayaan,
sasaran instansi/organisasi. simbol – simbol, ritual – ritual, dan mitos –
Setiap organisasi memiliki budaya yang mitos yang berkembang dari kewaktu dari
berbeda. Masing – masing memiliki filosofi waktu dan berfungsi – sebagai parekat yang
yang prinsip bisnisnya sendiri – sendiri. cara menyangkut organisasi. Fungsi budaya dalam
pemecahan permasalahan dan mengambil organisasi menurut McShane dan Glinof (2003)
keputusan sendiri serta memiliki keyakinan, yaitu: bentuk kontrol sosial yang
perilaku dan pola pemikiran, praktek bisnis, mempengaruhi keputusan dan perilaku
dan kepribadian sendiri. Dalam rangka karyawan, perekat sosial yang mengikat orang
mewujudkan budaya organisasi yang ditetapkan bersama – sama dan membuat mereka merasa
organisasi tersebut maka sangat diperlukan bagian dari pengalaman organisasi.Budaya
dukungan dan pertisipasi dari semua semua perusahaan membantu proses “pembuatan rasa
anggota yang ada dalam lingkup organisasi (sense making) hal ini membantu karyawan
tersebut. Salah satu cara untuk membina dan memahami kegiatan organisasi dan karyawan
meningkatkan gairah kerja karyawan adalah dapat berkomunikasi lebih efisien.
dengan jalan pemberian motivasi. Oleh karena
itu, untuk mencapai tingkat efisiensi dan Motivasi
efektivitas kerja yang tinggi, suatu organisasi Menurut M Manullang dan Marihot (2004)
harus dapat merangsang pertumbuhan dan kata Motivasi berasal dari kata Motif yaitu
perkembangan karyawan, mengusahakan tenaga pendorong yang mendorong manusia
adanya keinginan untuk berprestasi serta untuk bertindak atau suatu tenaga didalam diri
mengetahui dan memenuhi kebutuhan manusi, yang menyebabkan manusia bertindak.
karyawan. Pemberian motivasi ini berbeda Menurut Malayu S.P. Hasibuan (1999)
antara karyawan satu dengan karyawan yang pemberian motivasi kepada para bawahan atau
lain, hal ini disebabkan karena perbedaan motif, karyawan oleh pemimpin atau manajer
tujuan dan kebutuhan masing-masing bertujuan untuk: Mendorong gairah dan kinerja
karyawan. karyawan karyawan; Meningkatkan moral dan
Kepuasaan kerja (job satisfaction) kepuasan kerja karyawan; Mempertahankan
karyawan merupakan sasaran penting dalam loyalitas dan kestabilan karyawan di
manajemen sumberdaya manusia, karena secara perusahaan; Meningkatkan kedisiplinan dan
langsuang maupun tidak langsung akan menurunkan absensi karyawan; Menge-
mempengaruhi produktivitas kerja. fektifkan pengadaan karyawan; Mencip-takan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 144
suasana dan hubungan kerja yang baik (2) supervise, (3) hubungan dengan
Meningkatkan kreativitas dan prestasi kerja supervisor, (4) hubungan dengan rekan
karyawan; Meningkatkan tingkat kesejahteraan sekerja, (5) hubungan dengan bawahan, (6)
karyawan; Mempertinggi tanggung jawab gaji, (7) keamanan kerja, (8) kehidupan
karyawan terhadap tugasnya; Meningkatkan pribadi, (9) kondisi kerja, dan (10) status.
efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. 2. Motivating Factor’s bersifat instrinsic yaitu
selalu dihubungkan dengan isi dan jenis
Kepuasan Kerja pekerjaan yang meliputi faktor – faktor
Robbins (2003) mendefinisikan kepuasan sebagai berikut : (1) pencapain prestasi, (2)
kerja sebagai perbedaan antara banyaknya penghargaan, (3)kemajuan, (4) pekerjaan
ganjaran yang diterima dalam suatu sikap pada itu sendiri, (5) kemungkinan untuk
suatu perilaku sehingga dalam hal ini diyakini mengembangkan karir, dan (6) tanggung
bahwa karyawan yang puas akan lebih jawab.
produktif dari pada karyawan yang tidak puas.
Lebih lanjut pendapat Herzberg dalam Bruce Kinerja Karyawan
(2003:113) mengemukakan dua faktor yang Menurut Mangkunegara (2001) kinerja
membedakan antara ketidak puasan dengan dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara
kepuasan kerja. Faktor yang menjadi sumber kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
ketidak puasan kerja disebut Hygiene Factor’s seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
sedangkan faktor yang menjadi kepuasan kerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
disebut Motivating. kepadanya. instansi tempatnya bekerja. Ber-
1. Hygiene Factor’s bersifat ekstrinsik yaitu nandin (2007) mengemukakan enam kriteria
sifat yang disebabkan karena hubungan primer yang dapat digunakan untuk mengukur
pekerjaan dengan aspek lingkungan dengan pretasi kerja karyawan (kinerja) yaitu:
aspek – aspek lingkungan pekerjaan, yang Quality, Quantity, Timelines Cost effectiveness,
meliputi faktor – faktor sebagai berikut : Need for supervision, Interpersonal impact
(1)kebijakan perusahaan dan aministrasi,
Kepemimpinan (X1)
H4
H1
Budaya Organisasi Kepuasan Kerja Kinerja karyawan
(X2)
H2 H6
(Y1) (Y2)
H3 H7
Motivasi kerja (X3)
H5
kepemimpinan semakin baik maka kinerja memberikan jaminan kepuasan dalam bekerja
pegawai akan semakin meningkat. para karyawan dapat terwujud. Kepemimpinan
dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja
Pengaruh budaya organisasi terhadap secara maksimal diperusahaan dan pada
kinerja karyawan pada Dinas Pemerintahan akhirnya meningkatkan kepuasan dalam
Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang bekerja diperusahaan.
Y1 = 8,407 + 0,765 X + e
a. Nilai konstanta sebesar 8,407 yang Pengaruh budaya organisasi terhadap
menunjukkan nilai kinerja karyawan apabila kepuasan kerja pada Dinas Pemerintahan
budaya organisasi sama dengan nol. Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang
b. Variabel budaya organisasi memiliki Hasil analisis menunjukkan bahwa
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan terdapat pengaruh yang signifikan antara
dengan nilai koefisien = 0,765, artinya budaya organisasi terhadap kepuasan kerja para
apabila budaya organsiasi semakin baik pegawai di Dinas Pemerintahan Desa
maka kinerja pegawai akan semakin (PEMDES), bahwa budaya organisasi yang
meningkat. kuat akan memicu karyawan untuk berfikir,
berperilaku, dan bersikap sesuai dengan nilai-
Pengaruh motivasi terhadap kinerja nilai organisasi.
karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa
(PEMDES) Kabupaten Lumajang Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja
Y1 = 4,562 + 0,592 X + e pada Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES)
a. Nilai konstanta sebesar 4,562 yang Lumajang
menunjukkan nilai kinerja karyawan apabila Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
motivasi kerja sama dengan nol. bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
b. Variabel motivasi kerja memiliki pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja para pegawai
positif terhadap kinerja karyawan dengan di Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES)
nilai koefisien = 0,592, artinya apabila Kabupaten Lumajang. Bahwa, motivasi kerja
motivasi kerja semakin tinggi maka kinerja seseorang karyawan sangat berpengaruh
pegawai akan semakin meningkat. terhadap kepuasan kerja karyawan yang dapat
dicapai pada pekerjaannya. Pemberian motivasi
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja secara individu kepada karyawan akan berjalan
karayawan pada Dinas Pemerintahan Desa lebih cepat sehingga karyawan dapat bekerja
(PEMDES) Kabupaten Lumajang secara maksimal di perusahaan.
a. Nilai konstanta sebesar -10,694 yang
menunjukkan nilai kinerja karyawan apabila Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
kepuasan kerja sama dengan nol. karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa
b. Variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh (PEMDES) Kabupaten Lumajang
positif terhadap kinerja karyawan dengan Hasil analisis menunjukkan bahwa
nilai koefisien = 0,592, artinya apabila terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi kerja semakin tinggi maka kinerja kepemimpinan terhadap kinerja para pegawai
pegawai akan semakin meningkat di Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES)
Kabupaten Lumajang. Kepemimpinan
PEMBAHASAN (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari
seorang pemimpin (leader) dalam
Pengaruh kepemimpinan terhadap mengarahkan, mendorong dan mengatur
kepuasan kerja pada Dinas Pemerintahan seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau
Desa (PEMDES) Kabupaten Lumajang organisasinya untuk mencapai suatu tujuan
Hasil analisis menunjukkan bahwa organisasi yang diinginkan sehingga
terdapat pengaruh yang signifikan antara menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal.
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja para
pegawai di Dinas Pemerintahan Desa Pengaruh budaya terhadap kinerja
(PEMDES) Kabupaten Lumajang. Melalui karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa
kepemimpinan yang tepat maka dengan (PEMDES) Kabupaten Lumajang
sendirinya upaya perusahaan untuk Berdasarkan hasil analisis menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh atara budaya
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 148
organisasi terhadap kinerja karyawan para variabel tersebut dapat memberikan dampak
pegawai di Dinas Pemerintahan Desa atau pengaruh terhadap ketiga variabel terkait
(PEMDES) Kabupaten Lumajang. Budaya upaya instansi untuk meningkatkan kepuasan
organisasi dapat membantu kinerja karyawan, dan kinerja para karyawan dalam bekerja
karena menciptkan motivasi yang besar bagi diinstansi.
pegawai untuk memberikan kemampuan
terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan Budaya organisasi mempunyai pengaruh
yang diberikan oleh organisasinya. tidak langsung terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasaan kerja pada Dinas
Pengaruh motivasi terhadap kinerja Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
karyawan pada Dinas Pemerintahan Desa Lumajang
(PEMDES) Kabupaten Lumajang Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
Hasil analisis menunjukkan bahwa bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh
terdapat pengaruh yang signifikan antara tidak langsung terhadap kinerja karyawan
motivasi terhadap kinerja para pegawai di melalui kepuasaan kerja pada Dinas
Dinas Pemerintahan Desa (PEMDES) Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
Kabupaten Lumajang. Pengaruh motivasi harus Lumajang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
dapat menggerakkan kemauan kerja karyawan terdapat keterkaitan antara budaya organisasi,
supaya bekerja labih baik dan benar guna kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Semakin
mencapai kinerja. Dengan kinerja yang tinggi baiknya kondisi budaya organisasi pada
dan hasil yang didapatkan sesuai dengan yang instansi maka upaya peningkatan perbaikan
diinginkan perusahaan akan menyebabkan kinerja dan kepuasan para pegawai dalam
karyawan lebih semangat untuk bekerja bekerja dapat terwujud secara maksimal.
tersebut. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa
dengan semakin baikknya budaya organisasi
Kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja pada perusahaan maka dengan sendirinya akan
karayawan pada Dinas Pemerintahan Desa memberikan dukungan dalam upaya untuk
(PEMDES) Kabupaten Lumajang meningkatkan kepuasan karyawan. Kondisi ini
Hasil analisis menunjukkan bahwa menjadikan para karyawan memiliki keinginan
terdapat pengaruh Kepuasan kerja berpengaruh untuk bekerja lebih baik sesuai dengan harapan
pada kinerja karayawan pada Dinas instansi.
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
Lumajang. Dengan demikian dapat dikatakan Motivasi mempunyai pengaruh tidak
bahwa dengan adanya perubahan kepuasan langsung terhadap kinerja karyawan
pegawai denga sendirinya akan memberikan melalui kepuasaan kerja pada Dinas
dampak positif terhadap pencapaian kinerja. Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten
Dengan kata lain semakin puas para pegawai Lumajang
bekerja di instansi maka upaya untuk Hasil analisis dapat diketahui bahwa
memaksimalkan kemampuan atau potensi dapat motivasi mempunyai pengaruh tidak langsung
terwujud secara maksimal. terhadap kinerja karyawan melalui kepuasaan
kerja pada Dinas Pemerintahan Desa
Kepemimpinan mempunyai pengaruh tidak (PEMDES) Kabupaten Lumajang. Dengan
langsung terhadap kinerja karyawan demikian adanya perubahan atas motivasi kerja
melalui kepuasaan kerja pada Dinas para pegawai akan memberikan dampak positif
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten terhadap upaya menciptakan atau
Lumajang meningkatkan kepuasan dan kinerja pegawai.
Kepemimpinan mempunyai pengaruh Motivasi pada dasarnya merupakan
tidak langsung terhadap kinerja karyawan dorongan para karyawan untuk bekerja secara
melalui kepuasaan kerja pada Dinas maksimal di instansi. Apabila kondisi ini
Pemerintahan Desa (PEMDES) Kabupaten terwujud maka dengan sendirinya dapat
Lumajang. Adanya pengaruh secara tidak menciptaka dalam bekerja dan selajutnya
langsung menunjukkan bahwa terdapat mampu mendukung upaya instansi untuk
keterkaitan antara ketiga variabel yang meliputi memaksimalkan potensi karyawan dan pada
kepemimpinan, kinerja karyawan dan kepuasan akhirnya dapat meningkatkan kinerja para
kerja karyawan. Adanya perubahan ketiga karyawan dalam bekerja diinstansi.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 149
kepuasan kerja bagi karyawan dalam diharapkan hasil yang diperoleh dapat lebih
bekerja. baik dan maksimal.
3. Budaya organiasasi belum mampu 2. Pemimpin diharapkan lebih mampu untuk
meningkatkan kinerja karyawan Dinas menangani, mempengaruhi, membimbing
Pemerintahan Desa Kabupaten Lumajang dan menyarankan bawahanya agar mereka
(PEMDES), budaya akan memberikan mau berbuat sesuatu demi tercapainya
pengaruh pada peningkatan kinerja, apabila tujuan bersama.
pemimpin / Organisasi melakukan 3. Pemimpin diharapkan dapat mengetahui
peningkatan kepuasaan kerjat erlebih motivasi apa yang tepat untuk karyawannya,
dahulu, karena kepuasan kerja menjadi sehingga kinerja karyawan dalam
variable intervening dan memberikan melaksanakan tugas pekerjaannya akan
pengaruh yang lebih besar kepada kinerja. meningkat.
4. Kepemimpinan belum mampu 4. Dalam meningkatkan kinerja, efektifitas
meningkatkan kinerja karyawan Dinas penggunaan sumber daya organisasi untuk
Pemerintahan Desa Kabupaten mendapatkan hasil yang maksimal tetap
Lumajang (PEMDES). Kepemimpinan harus ditanamkan kepada para pegawai
hendaknya memberikan pemenuhan dengan tidak melupakan sikap mawas diri
kepuaasaan kerja karyawan terlebih karyawan agar mampu bekerja dengan baik
dahulu, karena dampak peningkatan tanpa harus ada pengawasan sehingga
kinerja melalui kepuasaan kerja sebagai mampu mencegah tindakan yang tidak
sebagai variable antara lebih besar diinginkan.
memberikan pengaruh daripada
peningkatan kinerja melalui DAFTAR PUSTAKA
kepemimpinan langsung. Abdullaoh. 2006. Pengaruh Budaya Organisasi
5. Kepuasaan kerja yang dirasakan Locus Of Control Dan Kepuasan Kerja
karyawan mampu meningkatkan kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor
Dinas Pemerintahan Desa Kabupaten Pelayanan Pajak Semarang Barat.
Lumajang (PEMDES). Terutama Universitas Brawijaya Malang.
kepuasaankerja yang dirasakan seperti Agus Sabari, 1997, Pengantar Manajemen,
pekerjaan itu sendiri, gaji yang diterima Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
dan kesempatan promosi bagi karyawan Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kepemim-
berdampak terhadap kinerja. pinan. Penerbit Gunung Agung. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian
Saran , Edisi Revisi V, Pt Rineka Cipta, Jakarta.
1. Untuk mencapai peranan budaya organisasi Brahmasari ,Ida Ayu, Suprayetno Agus.2008.
yang maksimal, diharapkan dapat Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan
ditingkatkan jiwa korsa diantara sesama Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepu-
karyawan Perum sesame nilai – nilai dasar asaan Kerja Karyawan Serta Dampaknya
Dinas Pemerintahan Desa Kabupaten Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus
Lumajang (PEMDES ) yaitu teamwork dan pada PT Pei Hai Internasional Wiratama
penerapan budaya kompetitif untuk Indonesia).Jurnal Manajemen dan
memberikan konstribusi yang lebih untuk kewirausahaan, Vol.10, no 2, september
kemajuan instansi.Dalam melakukan inovasi 2008, 124-135. Pasca sarjana Univ. 17
– inovasi yang dituntut instansi untuk Agustus, Surabaya.
pengembangan usaha hendaknya instansi Bruce, Anne, 2003, How to Motivate Every
juga harus menghargai pengambilan resiko Employee, 24 Point penting Seputar
yang dilakukanolehkaryawan (selagi yang peningkatan Produktivitas di tempat Kerja.
dilakukan karyawan bukan untuk Jakarta: Buana Ilmu Komputer.
kepentingan pribadi dan kelompok) dalam Cooper,D.R C. W Emory.2000. Metode
memberikan konstribusi kepada instansi Penelitian Bisnis Jilid 1 Edisi Ke 6. Jakarta
sebagai proses pembelajaran kemajuan bagi : Erlangga.
diri dan untuk instansi kedepan, dengan Dajan, Anton, 1986, Pengantar Metode Statistik
tetap mengacu/memperhatikan pada prose- Jilid II, LP3ES, Jakarta.
dur yang berlaku sehingga sehingga David, Keith and, John W. Newstrom. 1985.
Human Behavior At Work :
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 4 No.2, Juni 2017, p 142-152 151