Strategi Pemasaran Benih Padi Pada UD Tani Sejati Di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No.

4, Oktober 2016

Strategi Pemasaran Benih Padi pada UD Tani Sejati


di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar

I NYOMAN SUGIHARTA, DWI PUTRA DARMAWAN,


I DEWA AYU SRI YUDHARI

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana


Jalan. PB Sudirman Denpasar 80232
Email: komangsugiharta1@gmail.com
dwiputradarmawan@yahoo.com

Abstract
The Marketing Strategy Rice Seed At UD Tani Sejati In The District
Blahbatuh Gianyar
The agricultural sector is the most important sector in both the long-term economic
development as well as for short-term economic recovery. UD Tani Sejati is one of
trader that produce rice seeds. The purpose of this research are identifying the
internal factors and eksternal factors; knowing common strategy in improving the
marketing of rice seeds; and finding out how an alternative strategy in improving
the marketing of rice seeds. Research scope is covering environmental analysis of
internal and eksternal that affects marketing at UD Tani Sejati. Identification of UD
Tani Sejati internal faktor in the form of strength and weakness, and eksternal
factor in the form of opportunities and threat. Common strategy produced by
Matriks IFAS-EFAS be on a circle quadrant V it means UD Tani Sejati in a
position can develop the strategy of maintaining and maintenance products, develop
strategies for market and product development strategy. The result of SWOT matrix
obtained alternative strategy, namely : strategy S-O increase the volume of
procurement and disbursing; strategy W-O inprove education human recources;
strategy S-T make coordination with production factor providers and raw materials;
strategy W-T optimize the promotion. Need to safety advanced research on the
marketing strategy and increase production strategies to be able to do market
penetration and raise production capacity.

Keywords: marketing, strategy, rice seed.

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi besar dalam
keanekaragaman sumber daya alam yang bisa memberikan keuntungan baik secara
finansial maupun didalam menjaga keharmonisan alam. Sektor pertanian
merupakan sektor yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian di
Indonesia (Sigit, dalam Pratiwi 2010). Kebijakan pembangunan pertanian
diarahkan agar pertanian menjadi sektor yang tangguh, dalam jangka pendek

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 648
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

mampu menghadapi krisis ekonomi, dan dalam jangka panjang mampu menghadapi
globalisasi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan, dalam sistem ekonomi
yang demokratis dan dalam pemerintahan yang terdesentralisasi (Sumodiningrat,
dalam Nugraha 2011).
Berdasaran BPS Provinsi Bali Produksi padi di Bali berfluktuasi yang
dikarenakan oleh luas lahan dimana produksi padi di Bali pada tahun 2010
mencapai 869,160 ton, sedangkan pada tahun 2012 mencapai 865,554 ton dan pada
tahun 2013 sebesar 880,982 ton. Peningkatan produksi pada tahun 2013 hanya
sebesar 0,15% (BPS Bali, 2015). Benih merupakan faktor penting pada suatu
pertanaman karena benih merupakan awal kehidupan dari tanaman yang
bersangkutan. Benih adalah biji tanaman yang sengaja diproduksi dengan teknik-
teknik tertentu, sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan
tanaman. Kebenaran varietas (benih yang benar), adalah benih yang mempunyai
sifat-sifat genetis yang sesuai dengan hasil sertifikasi yang dilakukan oleh Badan
Pengawas Sertifkasi Benih (BPSB) (Suena, 2009). Benih menjadi salah satu faktor
utama yang menjadi penentu keberhasilan dalam budidaya tanaman. Penggunaan
benih bermutu dapat mengurangi resiko kegagalan budidaya karena bebas dari
serangan hama dan penyakit, tanaman akan dapat tumbuh baik pada kondisi lahan
yang kurang menguntungkan dan berbagai faktor tumbuh lainnya (Sarsini, 2008).
Permasalahan yang dihadapi UD Tani Sejati berasal dari lingkungan internal
maupun eksternal. Berdasarkan faktor eksternal UD Tani Sejati menghadapi
permasalahan pada proses pemasaran yang masih belum dapat di jangkau oleh para
petani, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang disebabkan oleh
kurang diterapkannya sistem promosi untuk kegiatan penjualan dan belum adanya
rencana penentuan target produksi yang ingin dicapai.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka secara umum dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Apa faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta eksternal
berupa peluang dan ancaman dalam pemasaran benih padi pada UD Tani
Sejati?
2. Bagaimana strategi umum dalam meningkatkan pemasaran benih padi pada UD
Tani Sejati?
3. Bagaimana alternatif strategi dalam meningkatkan pemasaran benih padi pada
UD Tani Sejati?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta
eksternal berupa peluang dan ancaman yang dimiliki oleh UD Tani Sejati.

649 http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

2. Mengetahui bagaimana strategi umum dalam meningkatkan pemasaran benih


padi pada UD Tani Sejati.
3. Mengetahui bagaimana alternatif strategi dalam meningkatkan pemasaran benih
padi pada UD Tani Sejati.

2. Metode Penelitian
2.1 Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di UD Tani Sejati, yang berlokasi di Br. Tusan,
Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar pada bulan November
s.d Januari 2016. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan cara sengaja
(purposive) dengan pertimbangan:
1. UD Tani Sejati merupakan salah satu pembenihan dan penangkar padi se
Kabupaten Gianyar.
2. UD Tani Sejati belum optimal didalam melakukan pemasaran produk yang
berupa benih padi sehingga dipandang perlu menerapkan strategi pemasaran.

2.2 Responden Penelitian


Responden penelitian ini merupakan informasi kunci yang dipilih dengan
sengaja (purposive sampling) karena dianggap mengetahui permasalahan yang
diteliti berdasarkan atas tugas dan tanggung jawabnya dalam perusahaan dan
kaitannya dalam kegiatan pemasaran di UD Tani Sejati (Arikunto, 2003).
Responden seluruhnya berjumlah sembilan orang, yang terdiri dari enam orang
lingkungan internal yaitu, pemilik UD Tani Sejati, pekerja bagian proses produksi,
pemasaran sekaligus pengiriman serta dua orang dari lingkungan eksternal yaitu
Kelompok Tani Segara Nadi, dan Subak USI Kecamatan Blahbatuh, serta satu
orang pesaing utama yaitu Kelompok Tani Subak Kumpul.

2.3 Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan adalah berupa jumlah karyawan yang
bekerja di perusahaan. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari data harga pembelian dan penjualan, jumlah pasokan,
serta data lainnya yang terkait dengan penelitian (Kuncoro, 2013). Data sekunder
diperoleh dari dokumen dan buku-buku yang menunjang dalam penelitian ini.

2.4 Analisis Data


1) Analisis Matrik IFAS dan EFAS
Analisis dengan menggunakan matrik IFAS dan EFAS yaitu untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 650
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati. Analisis faktor strategi internal adalah
analisis untuk menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan
kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan. Penilaian analisis internal suatu
produk meliputi faktor kekuatan dan kelemahan serta didasarkan pada faktor-faktor
yang dapat dibandingkan dengan pesaingnya.
Analisis internal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan dalam pemasaran benih padi pada UD Tani Sejati, selanjutnya
dievaluasi dengan menggunakan matrik IFAS (internal strategic factors analisis
summary). Analisis eksternal dilakukan dengan maksud untuk mengetahui dan
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada. Faktor eksternal dikumpulkan
untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya,
demografi, teknologi, dan persaingan. Faktor eksternal berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung dalam pemasaran benih padi yang selanjutnya
dapat dievalusi menggunakan Matriks EFAS (Eksternal Strategi Faktors Analysis
summary).

2) Analisis Maatrik I-E


Matrik I-E menempatkan berbagai devisi dari organisasi dalam sembilan sel.
Matrik I-E didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor bobot IFE pada
sumbu X dan total skor bobot EFE pada sumbu Y. Pada sumbu X dari matriks I-E,
total skor bobot IFE dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal lemah, skor
2,0 hingga 2,99 menunjukkan pertimbangan rata-rata, dan skor 3,0 hingga 4,0
adalah tinggi. Matriks I-E terbagi menjadi tiga bagian utama yang dimiliki
implikasi strategi yang berbeda yakni sebagai berikut.
1. Sel I,II, atau IV dapat disebut tumbuh dan bina. Strategi intensif (penetrasi
pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk).
2. Sel III, V, atau VII dapat melaksanakan strategi pertahankan, pelihara, penetrasi
pasar, dan pengembangan produk.
3. Sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi. Organisasi yang sukses dapat
membentuk portofolio dari posisi bisnis-bisnisnya pada atau sekitar sel I di
Matriks I-E (David dalam Risma, 2014).

3) Analisis SWOT
Analisis SWOT bertujuan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunities) dan meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats)
dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005;46), SWOT
digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan dan kesempata-kesempatan eksternal dan tantangan yang dihadapi.
Analisis SWOT menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi
S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T.

651 http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Faktor Internal dan Eksternal
1) Faktor Internal
Berdasarkan identifikasi berupa kekuatan dan kelemahan dilanjutkan
dengan pemberian bobot dan rating maka dapat diperoleh skor masing-masing
faktor internal yang lazim disebut matrik IFAS (Internal Strategic Factor Analysis
Summary). Seperti yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.
IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) UD Tani Sejati
No Faktor Internal
Bobot Rating Skor
Kekuatan
1 Citra perusahaan 0,12 3 0,34
2 Kerjasama yang baik dengan distributor 0,06 2 0,15
3 Memiliki konsumen tetap 0,06 2 0,13
4 Kualitas produk yang ditawarkan 0,13 2 0,28
5 Sarana dan prasarana 0,13 2 0,32
6 Jaminan mutu 0,13 2 0,31
Total Bobot Kekuatan 0,64 1,54
Kelemahan
1 Tingkat pendidikan SDM 0,06 2 0,11
2 Jaringan pemasaran 0,08 2 0,16
3 Letak yang kurang strategis 0,07 2 0,14
4 Kegiatan promosi yang dilakukan 0,06 2 0,10
5 Kontinyuitas produk 0,07 2 0,14
Total Bobot Kelemahan 0,34 0,66
Faktor Kekuatan + Faktor Kelemahan 0,98 2,19

Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa faktor-faktor strategi internal memiliki


nilai yang berbeda-beda. Faktor kekuatan terpenting pertama adalah citra
perusahaan memperoleh bobot sebesar 0,12 dan skor sebesar 0,34. Kelemahan
utama adalah jaringan pemasaran yang memperoleh bobot yaitu 0,08 serta skor
0,16. Total skor faktor strategi internal sebesar 2,19 termasuk kedalam kategori
lemah, karena total skor berada dibawah 2,50 menandakan faktor strategi internal
yang lemah. Dalam hal ini, UD Tani Sejati belum mampu memanfaatkan kekuatan
untuk mengatasi kelemahan.

2) Faktor eksternal
Berdasarkan identifikasi berupa peluang dan ancaman dilanjutkan dengan
pemberian bobot dan rating maka dapat diperoleh skor masing-masing faktor
eksnternal yang lazim disebut matrik EFAS (External Strategic Factor Analysis
Summary). Seperti yang disajikam pada Tabel 2.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 652
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

Tabel 2.
EFAS(External Strategic Factor Analysis Summary) UD Tani Sejati
No Faktor Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang
1 Perkembangan teknologi 0,11 3 0,31
2 Kebijakan pemerintah 0,15 2 0,33
3 Jumlah penduduk semakin meningkat 0,13 2 0,28
4 Pertumbuhan ekonomi di Bali 0,14 2 0,23
5 Peluang pasar 0,11 2 0,24
Total Bobot Peluang 0,64 1,39
Ancaman
1 Pesaing 0,06 1 0,09
2 Harga faktor produksi 0,11 2 0,22
3 Harga bahan baku meningkat 0,10 2 0,23
4 Kenaikan BBM, tarif listrik, dan telpon 0,10 2 0,19
Total Bobot Ancaman 0,36 0,74
Faktor peluang + faktor ancaman 1,00 2,13

Berdasarkan Tabel 2 tampak bahwa faktor eksternal yang terdiri dari faktor
peluang dan faktor ancaman memperoleh nilai yang berbeda-beda. Faktor peluang
terpenting utama adalah kebijakan pemerintah dengan nilai bobot sebesar 0,15 dan
skor sebesar 0,33. Ancaman yang paling kuat adalah harga bahan baku meningkat
yang memperoleh bobot sebesar 0,10 dan skor sebesar 0,23. Total skor strategi
eksternal sebesar 2,13 maka dikatakan faktor eksternal ini tergolong lemah dengan
nilai yang berada dibawah 2,50. Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksternal UD
Tani Sejati tidak mampu memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman.

3.2 Strategi Umum Pemasaran Benih Padi


Analisis internal-eksternal dilakukan untuk menghasilkan strategi yang
diperoleh dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Strategi
ini akan menghasilkan Matriks IFAS-EFAS yang berguna untuk mengetahui
bagaimana UD Tani Sejati saat ini sehingga dapat memberikan pilihan alternatif
strategi. Berdasarkan skor rata-rata dari Matriks IFAS-EFAS yaitu skor IFAS
sebesar 2,19 menggambarkan bahwa UD Tani Sejati memiliki kemampuan yang
kurang baik dalam menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik.
Skor EFAS sebesar 2,13 yang menggambarkan bahwa UD Tani Sejati memiliki
kemampuan yang kurang dalam memanfaatkan peluang maupun menghindari
ancaman lingkungan eksternal. Lebih jelasnya dapat dilihat di Gambar 1.

653 http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

Gambar 1.
Matriks internal-eksternal (IFAS-EFAS Matrix)

Lingkaran di kuadran V adalah UD Tani Sejati pada posisi tersebut


perusahaan dapat melaksanakan strategi pertahankan dan pelihara, mengembangkan
strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi pertahankan dan
pelihara merupakan suatu strategi yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas
produk yang dihasilkan serta menjaga hubungan yang baik dengan distributor dan
konsumen. Penetrasi pasar berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar bagi produk
ataupun pelayanan yang ada sekarang pada pasar yang tersedia melalui usaha-usaha
pemasaran yang lebih besar yang dapat dilakukan dengan promosi melalui media
internet, surat kabar, dan radio. Strategi pengembangan produk merupakan suatu
strategi agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan
atau memodifikasi desain dari penampilan produk atau jasa yang ada sekarang.

3.3 Analisis SWOT


Strategi alternatif adalah strategi yang didapat dari hasil pencocokan faktor-
faktor eksternal dan faktor internal utama kedalam kolom SWOT terdapat empat
strategi yaitu strategi S-O (Strenghts-Oppurtunities), strategi S-T (Strenghts-
Threats), strategi W-O (Weaknesses-Oppurtunities) dan strategi W-T (Weaknesses-
Threats) Menurut Rangkuti (2000) masing-masing strategi tersebut memiliki ciri
khas tersendiri dan penerapannya dilaksanakan secara simultan. Empat strategi
utama pada khasus UD Tani Sejati disajikan pada Tabel 3.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 654
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

Tabel 3.
Matriks SWOT (Strenghts, Weaknesses, Oppurtunities, Threats)
Analisis Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Citra perusahaan yang baik 1. Tingkat pendidikan SDM
2. Kerjasama yang baik dengan 2. Jaringan pemasaran terbatas
distributor 3. Letrak yang strategis
3. Memiliki konsumen tetap 4. Kegiatan promosi yang
4. Kualitas produk yang dilakukan kurang
ditawarkan baik 5. Kontinyuitas produk
5. Sarana dan prasarana memadai
6. Jaminan mutu
Analisis Eksternal
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
1. Perkembangan 1. Meningkatkan volume 1. Meningkatkan pendidikan
Teknologi pengadaan dan penyaluran untuk SDM
2. Kebijakan pemerintah melayani permintaan yang 2. Meningkatkan kontinyuitas
3. Jumlah penduduk semakin meningkat, serta produk agar dapat memenuhi
semakin meningkat bekerjasama dengan pemerintah permintaan pasar pada saat
4. Pertumbuhan dalam pengadaan benih. permintaan benih
ekonomi di bali baik 2. Memperluas pangsa pasar guna berkelanjutan.
5. Peluang pasar memenuhi kebutuhan benih padi
dengan perkembangan teknologi.
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
1. Pesaing 1. Meningkatkan kerja sama 1. Mengoptimalkan kegiatan
2. Harga faktor produksi dengan penyedia faktor produksi promosi dengan
3. Harga bahan baku dan bahan baku agar mempertimbangkan
meningkat mendapatkan harga dan kualitas
penggunaan faktor produksi
4. Kenaikan BBM,Tariff yang sesuai sehingga harga
Listrik dan telepon. produk lebih kompetitif dengan harga bahan baku dan
pesaing dengan menyesuakan kenaikan BBM agar
sarana dan saran yang memadai. konsumen petani mengetahui
lokasi perusahaan dan kualitas
benih yang dipasarkan.

Pada kolom strategi S-O berisi strategi yang menggunakan kekuatan untuk
mengambil keuntungan dari peluang yang ada. Strategi yang dapat dilakukan
perusahaan diantaranya meningkatkan volume pengadaan dan penyaluran untuk
melayani permintaan yang semakin meningkat melalui peningkatan target produksi,
serta bekerjasama dengan pemerintah dalam pengadaan benih. Memperluas pangsa
pasar guna memenuhi kebutuhan benih padi dengan perkembangan teknologi.
Pada kolom strategi W-O adalah strategi yang dipakai oleh perusahaan
untuk mengantisipasi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dengan
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi itu antara lain adalah meningkatkan
pendidikan SDM dan meningkatkan kontinyuitas produk agar dapat memenuhi
permintaan pasar pada saat permintaan benih berkelanjutan.
Strategi S-T kolom strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman-ancaman yang ada. Strategi
yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan kerja sama dengan penyedia faktor
produksi dan bahan baku agar mendapatkan harga dan kualitas yang sesuai

655 http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

sehingga harga produk lebih kompetitif dengan pesaing dengan menyesuaikan


sarana dan prasaran yang memadai.
Strategi W-T adalah strategi perusahaan untuk berusaha meminimalkan
kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk berusaha menghindar dari ancaman
yang ada. Strategi itu antara lain adalah mengoptimalkan kegiatan promosi dengan
mempertimbangkan penggunaan faktor produksi harga bahan baku dan kenaikan
BBM agar konsumen petani mengetahui lokasi perusahaan dan kualitas benih yang
dipasarkan.

4. Kesimpulan dan Saran


4.1 Kesimpulan
1. Identifikasi faktor internal UD Tani Sejati, berupa: a. Kekuatan yaitu citra
perusahaan yang baik; b. Kelemahan yaitu jaringan pemasaran kurang,
sedangkan pada faktor eksternal UD Tani Sejati, berupa: c. Peluang yaitu
kebijakan pemerintah memberikan pelatihan pembenihan; d. Ancaman yang
dimiliki harga bahan baku meningkat.
2. Strategi umum yang dihasilkan Matriks IFAS-EFAS berada pada kuadran V
adalah UD Tani Sejati dapat melaksanakan strategi pertahankan dan pelihara,
mengembangkan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
3. Hasil dari matriks SWOT didapatkan strategi alternatif diantaranya: a. Strategi
S-O meningkatkan volume pengadaan dan penyaluran untuk melayani
permintaan yang semakin meningkat, serta bekerjasama dengan pemerintah
dalam pengadaan benih, dan memperluas pangsa pasar guna memenuhi
kebutuhan benih padi dengan perkembangan teknologi; b. Strategi W-O
meningkatkan pendidikan SDM, meningkatkan kontinyuitas produk agar dapat
memenuhi permintaan pasar pada saat permintaan benih berkelanjutan; c.
Strategi S-T meningkatkan kerja sama dengan penyedia faktor produksi dan
bahan baku agar mendapatkan harga yang sesuai sehingga harga produk lebih
kompetitif dengan pesaing.; d. Strategi W-T mengoptimalkan kegiatan promosi
agar konsumen petani mengetahui produk yang dipasarkan.

4.2 Saran
1. Pertimbangan lokasi perusahaan yang kurang strategis maka perlu membuat
petunjuk arah jalan agar perusahaan mudah untuk diketahui atau dijangkau
lokasi perusahaan benih padi oleh konsumen yang ingin membeli produk
berupa benih padi pada UD Tani Sejati.
2. Perlu mengadakan promosi terhadap produk benih padi yang dijual oleh UD
Tani Sejati malalui media massa dan media elektronik seperti radio dan televise,
serta promosi melalui penyuluh lapangan untuk meningkatkan pemasaran benih
padi varietas inpari dan mampu meraih peluang pasar yang lebih luas.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 656
E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2301-6523 Vol. 5, No. 4, Oktober 2016

3. Perlu menerapkan perkembangan teknologi dalam meningkatkan produksi


benih padi sehingga perusahaan dapat meningkatkan bisnis pembenihan lebih
besar dimasa mendatang.
4. Perlu diadakannya penelitian lanjutan mengenai strategi pemasaran dan strategi
peningkatan produksi terhadap UD Tani Sejati agar mampu melakukan
penetrasi pasar dan meningkatkan kapasitas produksinya.

5. Ucapan Terima Kasih


Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini seperti pemilik UD Tani Sejati beserta karyawan, serta
teman-teman dan orang tua yang turut memberi dukungan dalam menyelesaikan
penelitian ini. Semoga e-jurnal ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2015. Produksi Padi di Bali Tahun 2013.
Internet.http://bali.bps.go.id/frontend2/linkTabelStatis/view/id/178.
Diunduh pada tanggal 16 November 2015.
Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif.
Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
Kuncoro. 2013. BAB III Metode Penelitian. Internet. (Artikel on_line).
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1717/BAB%20III.
docx?sequence=4. Diunduh pada tanggal 16 Januari 2015.
Pratiwi, E. 2010. Strategi Pemasaran Industri Madu pada PT Madu Pramuka di
Kabupaten Batang. [Skripsi on-line]. Internet. http://core.ac.uk/down-
load/pdf/16507230.pdf. Diunduh pada tanggal 16 November 2015.
Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan ke-6.
Jakarta: PT SUN.
Risma. 2014. Strategi Peningkatan Produksi Ikan Lele pada Kelompok Tani Ikan
Darma Nadi Desa Buruan Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. [Skripsi
Unud].
Sarsini. 2008. Pengaruh Pengolahan Tanah dan Pupuk NPK Serta Pupuk Kandang
Terhadap Serapan Ca, S dan Kualitas Hasil Kacang Tanah (Arachis Hyp-
ogaea L.) Pada Alfisols. [Skripsi on-line]. Internet. http://core.ac.uk/down-
load/pdf/16508559.pdf. Diunduh pada tanggal 26 November 2015.
Suena, W. 2009. Teknologi Benih. Modul I. (Bahan Ajar). Internet.
http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/mk_psagroekoteknologi
/teknologi_benih/MODUL_I_TEKNOLOGI_BENIH_2005.pdf. Diunduh
pada tanggal 3 februari 2016.
Nugraha, A. 2011. Strategi Pemasaran Keripik Tempe pada Industri Rumah Tangga
di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. [Skripsi on-line]. Internet.
http://core.ac.uk/download/pdf/16508138.pdf. Diunduh pada tanggal 16
November 2015.

657 http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

You might also like