661-Article Text-1297-1-10-20200122

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17



Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 263

POLITIK HUKUM KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DALAM


PEMBERANTASAN KORUPSI PADA ERA PEMERINTAHAN PRESIDEN
JOKO WIDODO

Oleh :
Pandoe Pramoe Kartika
Andrie Dwi Subianto
I Made Agus Mahendra Iswara
Kejaksaan Negeri Gresik

ABSTRACT
The Attorney General's Office of the Republic of Indonesia as one of the law
enforcers who has main duties and functions in law enforcement, one of which is
related to eradicating corruption. Seeing the importance of the position of the
prosecutor in the special law enforcement in eradicating corruption, it is important to
conduct a study of the Politics of Law to eradicate corruption in the prosecutor's
office, especially during the administration of President Joko Widodo. The
conclusions of this paper are the first Political Law to eradicate corruption in the era
of President Jokowi's administration has similarities with previous era governments,
including the issuance of regulations on eradication and prevention of corruption, the
formation of adhoc teams, and several regulations in the Jokowi era that curb
corruption eradication. Secondly, the Republic of Indonesia's Attorney General's
Office as a government agency indirectly in making its legal policies requires policies
taken by the government. The prosecutors' policies in eradicating corruption are in
line with the government's intentions, namely the formation of the TP4 Team, and the
emphasis on handling cases that are of legal equality which make the basis for
consideration on the principle of benefit and the principle of proportionality to
support the government's development and smooth running program.
Keywords :Politics of Law, Corruption, Prosecutor's

ABSTRAK
Kejaksaan Republik Indonesia sebagai salah satu penegak hukum yang
memiliki tugas pokok dan fungsi dalam penegakan hukum (law enforcement), yang
mana salah satunya terkait dengan pemberantasan korupsi. Melihat begitu pentingnya
kedudukan kejaksaan dalam penegakan hukum khusus pemberantasan korupsi maka
penting untuk dilakukan pengkajian terhadap Politik Hukum pemberantasan korupsi
pada instansi kejaksaan khususnya pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Adapun kesimpulan tulisan ini yaitu pertama Politik Hukum pemberantasan korupsi
pada era pemerintahan Presiden Jokowi memiliki kesamaan dengan pemerintahan era
sebelumnya diantaranya penerbitan regulasi aksi pemberantasan dan pencegahan
korupsi, pembentukan tim adhoc, serta terdapat beberapa regulasi pada zaman Jokowi
yang mengerem pemberantasan korupsi. Kedua, Kejaksaan Republik Indonesi selaku
lembaga pemerintah secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan hukumnya
bernuansakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Adapun beberapa kebijakan
kejaksaan dalam pemberantasan korupsi yang selaras dengan maksud pemerintah
yaitu pembentukan Tim TP4, dan penekanan pada penanganan perkara yang beraspek
ke-ekonimian hukum yang menjadikan dasar pertimbangan pada asas kemanfaatan


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 264

dan asas proporsionalitas guna mendukung program pembangunan dan kelancaran


pemerintah.
Kata Kunci :PolitikHukum, Korupsi, Kejaksaan

I. PENDAHULUAN negara dan kelangsungan nasional.


1.1. LatarBelakangMasalah Jean Cartier-Bresson menjelaskan
Korupsi merupakan persoalan dampak negatif korupsi ditinjau dari
yang tidak hanya dihadapi oleh bangsa aspek ekonomi :
Indonesia namun sudah menjadi 1.
Korupsi menimbulkan
transaksi illegal tetap
permasalahan global. Korupsi
terjaga kerahasiannya,
merupakan pelanggaran terhadap hak- kontrak-kontrak yang
korup akan menghilangkan
hak sosial dan ekonomi masyarakat
competitormengapus
yang akan menimbulkan kerusakan keberatan competitor serta
tidak ada perlindungan hak
bagi kehidupan bermasyarakat dan
bagi kompetitor, kriteria-
1
bernegara. Korupsi di Indonesia sudah kriteria ekonomi yang
seharusnya
masuk pada tahap yang
dipertimbangkan
mengkhawatirkan yang bersifat digantikan dengan kriteria
kekeluargaan, etnik,
epidemi 2 , dimana hampir setiap hari
keagamaan maupun
media massa memberitakan perihal koneksi lainnya;
2. Korupsi mengurangi
terjadinya korupsi baik pada lingkup
investasi dan pertumbuhan
eksekutif, legislative maupun ekonomi;
3. Korupsi menimbulkan
yudikatif.
alokasi sumber daya publik
Korupsi yang menimbulkan yang rendah karena lebih
banyak dipergunakan
kerugian keuangan negara berdampak
untuk biaya suap;
pada pertumbuhan perekonomian 4. Korupsi menimbulkan
PublicDeficits;



1
Aida RatnaZulaiha dan Sari Angraeni, 5. Korupsi mengurangi peran
Menerapkan Biaya Sosial Korupsi Sebagai pemerintah atas redistribusi
Hukuman Finansial dalam Kasus Korupsi pajak karena penerimaan
Kehutanan, dalam Jurnal Antikorupsi negara berkurang;
Integritas Vol.2 Nomor 1 Agustus 2016, hal.1. 6. Korupsi mengakibatkan
2
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Epidemi berarti penyakit menular rendahnya kualitas
yang berjangkit dengan cepat didaerah yang pelayanan dan fasilitas
luas dan menimbulkan korban, misalnya publik;
wabah. https://kbbi.web.id/epidemi. Bahwa 7. Korupsi menyebabkan
korupsi dikatakan epidemi dikarenakan korupsi alokasi sumber daya yang
sudah menjadi penyakit sosial berupa wabah
yang telah menjangkit setiap lini kehidupan tidak tepat;
pada masyarakat Indonesia.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 265

8. Korupsi dibidang a. melakukan penyidikan


penegakan hukum
tindak pidana korupsi;4
berdampak pada
penyalahgunaan b. melakukan penuntutan
kewenangan.3
tindak pidana korupsi;5
c. melaksanakan penetapan
Melihat pada dampak negative
hakim dan putusan
dari korupsi, maka diperlukan
pengadilan Tindak Pidana
pengambilan kebijakan penegakan
Korupsi yang telah
hukum yang baik dalam
memperoleh kekuatan
pemberantasan korupsi. Kejaksaan
hukum tetap;6
Republik Indonesia sebagai salah satu
d. melakukan pengawasan
penegak hukum yang memiliki tugas
terhadap pelaksanaan
pokok dan fungsi dalam penegakan
putusan pidana bersyarat,
hukum (law enforcement), yang mana
putusan pidana
salah satunya terkait dengan
pengawasan, dan
pemberantasan korupsi. Menurut Pasal
keputusan lepas bersyarat;7
2 ayat (1) Undang-Undang Republik
e. melengkapi berkas perkara
Indonesia Nomor 16 Tahun 2004
tertentu dan untuk itu dapat
Tentang Kejaksaan Republik Indonesia
melakukan pemeriksaan
(selanjutnya disebut UU Kejaksaan)
tambahan sebelum
menjelaskan bahwa Kejaksaan
merupakan Lembaga pemerintahan 


4
Pasal 30 ayat (1) huruf d UU
yang melaksanakan kekuasaan negara kejaksaan, menyebutkan “melakukan
penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
dibidang penuntutan serta kewenangan berdasarkan undang-undang”. Penjelasan Pasal
Pasal 30 ayat (1) huruf d UU kejaksaan,
lain berdasarkan undang-undang. menjelaskan “kewenangan ini adalah
kewenangan sebagaimana diatur misalnya
Adapun tugas dan wewenang ……. Dan Undang-Undang Republik
Kejaksaan yang terkait dengan Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
pemberantasan korupsi diantaranya sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 Jo. Undang-
yaitu : Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.


 5
Pasal 30 ayat (1) huruf a UU
3
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejaksaan.
6
Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Pasal 30 ayat (1) huruf b UU
Penerapan Pembuktian Terbalik dalam Tindak Kejaksaan.
7
Pidana Korupsi, MISWAR, Jakarta, 2012, Pasal 30 ayat (1) huruf c UU
hal.1-2. Kejaksaan.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 266

dilimpahkan ke pengadilan g. melakukan upaya preventif


yang dalam pelaksanaanya dan/atau edukatif terkait
dikoordinasikan dengan dengan pemberantasan
penyidik;8 korupsi.10
f. melalui Jaksa Pengacara h. Dalam pelaksanaan tugas
Negara melakukan gugatan dan fungsi sebagai satgas
perdata terhadap suatu saber pungli, kejaksaan
peristiwa hukum yang dalam hal ini memiliki
terdapat kerugian keuangan kewenangan (a)
negara;9 membangun system
pencegahan


 dan
8
Pasal 30 ayat (1) huruf e UU
Kejaksaan. pemberantasan pungutan
9
Pasal 32 ayat (1), Pasal 33 dan Pasal
liar; (b) melakukan
34 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan pengumpulan data dan
Tindak Pidana Korupsi (selanjutnya disebut
UU PTPK). informasi dari
Pasal 32 ayat (1) UU PTPK
menyebutkan “Dalam hal penyidikan kementerian/lembaga dan
menemukan dan berpendapat bahwa
satu atau lebih unsur tindak pidana pihak lain yang terkait
korupsi tidak terdapat cukup bukti,
dengan menggunakan
sedangkan secara nyata telah ada
kerugian keuangan negara, maka teknologi informasi; (c)
penyidik segera menyerahkan berkas
perkara hasil penyidikan tersebut mengkoordinasikan,
kepada Jaksa Pengacara Negara untuk
dilakukan gugatan perdata atau merencanakan, dan
diserahkan kepada instansi yang
dirugikan untuk mengajukan gugatan”. melaksanakan operasi
Pasal 33 UU PTPK
pemberantasan pungutan
menyebutkan “dalam hal tersangka
meninggal dunia pada saat dilakukan liar; (d) melakukan operasi
penyidikan, sedangkan secara nyata
telah ada kerugian keuangan negara, tangkap tangan; (e)
maka penyidik segera menyerahkan
berkas perkara hasil penyidikan tersebut 


kepada Jaksa Pengacara Negara atau tersebut kepada Jaksa Pengacara Negara
diserahkan kepada instansi yang atau diserahkan kepada instansi yang
dirugikan untuk dilakukan gugatan dirugikan untuk dilakukan gugatan
perdata terhadap ahli warisnya”. perdata terhadap ahli warisnya”.
10
Pasal 34 UU PTPK Penjelasan Pasal 30 ayat 3 UU
menyebutkan “dalam hal terdakwa Kejaksaan, menjelaskan “tugas dan wewenang
meninggal dunia pada saat dilakukan kejaksaan dalam ayat ini bersifat prventif
pemeriksaan disidang pengadilan, dan/atau edukatif sesuai dengan peraturan
sedangkan secara nyata telah ada perundang-undangan. Serta “Turut
kerugian keuangan negara, maka menyelenggarakan” dalam cakupan kegiatan-
penuntut umum segera menyerahkan kegiatan bersifat membantu, turut serta, dan
Salinan berkas berita acara siding bekerja sama”.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 267

memberikan rekomendasi wewenang huruf f merupakan tugas


kepada pimpinan dan wewenang bidang perdata dan tata
kementerian/lembaga serta usaha negara (datum) sedangkan untuk
kepala pemerintahah tugas dan wewenang sebagaimana
daerah untuk memberikan pada huruf g merupakan tugas dan
sanski kepada pelaku pokok dari bidang intelijen.
pungli sesuai dengan Melihat kewenangan Kejaksaan
ketentuan peraturan dalam pemberantasan korupsi begitu
perundang-undangan; (f) sentral, maka disini peran Jaksa Agung
memberikan rekomendasi beserta jajarannya penting untuk
pembentukan dan menjamin terlaksananya
pelaksanaan tugas unit pemberantasan korupsi di tubuh
saber pungli di setiap pemerintahan. Melalui kekuasaan dan
instansi penyelenggaraan kewenangan yang dimiliki Jaksa
pelayanan publik kepada Agung dapat mengatur dan
pimpinan menentukan arah kebijakan
kementerian/lembaga dan pemberantasan korupsi. Efektif atau
kepala pemerintah daerah; tidaknya upaya pemberantasan korupsi
dan (g) melaksanakan di Indonesia salah satunya ditentukan
evaluasi kegiatan oleh kebijakan hukum yang diambil
pemberantasan pungutan oleh Jaksa Agung selaku pimpinan dari
liar.11 instansi Kejaksaan Republik Indonesia.
Dari penjelasan diatas, maka Melihat begitu pentingnya
dapat diklasifikasikan tugas dan kedudukan kejaksaan dalam penegakan
wewenang berdasarkan bidang-bidang hukum khusus pemberantasan korupsi
yang ada di instansi kejaksaan. Adapun maka penting untuk dilakukan
tugas dan wewenang sebagaimana pengkajian terhadap Politik Hukum
pada huruf a sampai dengan e pemberantasan korupsi pada instansi
merupakan ranah bidang Tindak kejaksaan. Menurut Satjipto Raharjo,
Pidana Khusus sedangkan tugas dan Politik Hukum merupakan aktivitas

 memilih dan cara yang hendak dipakai

11
Pasal 4 Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 Tentang untuk mencapai suatu tujuan sosial dan
Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 268

hukum tertentu dalam masyarakat. 12 2.1. Politik Hukum Presiden Joko


Sedangkan Soedarto mendefinisikan Widodo dalam pemberantasan
politik hukum adalah kebijakan dari korupsi
negara melalui badan-badan negara Presiden Joko Widodo (Jokowi)
yang berwenang untuk menetapkan merupakan presiden ke VI yang
peraturan-peraturan yang dikehendaki, melanjutkan estafet pemerintahan
yang diperkirakan akan digunakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
untuk mengekspresikan apa yang Dalam menjalankan pemerintahannya
terkandung dalam masyarakat dan Jokowi memasukan komitmen
untuk mencapai apa yang dicita- pemberantasan korupsinya dalam janji
citakan. 13 Politik hukum tersebut akan politiknya. Dalam pemelihan presiden
terlihat dari kebijakan-kebijakan (periode tahun 2014-2019), Jokowi
antikorupsi yang dterbitkan oleh Jaksa mengkampanyekan Nawa Cita yang
Agung maupun unsur pimpinan pada berisi 9 (Sembilan) agenda prioritas,
masing-masing bidang yang berkaitan dalam poin kedua dan keempat Nawa
dengan pemberantasan korupsi. Cita memasukan komitmen anti
Tujuan penulisan ini untuk korupsi :
mengetahui, menjelaskan “Membuat pemerintah tidak
dan
absen dengan membangun tata
menganilisi politik hukum kejaksaan
kelola pemerintahan yang bersih,
dalam pemberantasan korupsi pada efektif, demokratis, dan
terpercaya dengan memberikan
masa pemerintahan Presiden Joko
prioritas pada upaya memulihkan
Widodo Adapun maksudnya untuk kepercayaan public pada insitusi-
institusi demokrasi dengan
mengetahui kebijakan-kebijakan
melanjutkan konsolidasi
hukum yang dilaksanakan oleh demokrasi melalui reformasi
system kepataian, pemilu dan
Kejaksaan tersebut apakah efektif atau
lembaga perwakilan”.
tidak. “menolak negara lemah dengan
melakukan reformasi system dan
penegakan hukum yang bebas
II. PEMBAHASAN korupsi, bermartabat, dan
terpercaya”.



12
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2000, hal.35. Bahwa dalam pidato
13
Soedarto, Hukum Pidana dan pelantikannya Jokowi, lebih
Perkembangan Masyarakat dalam Kajian
Hukum Pidana, Sinar Baru, Bandung, 1983, memfokuskan pada agenda
hal.20.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 269

15
“pembangunan” dengan tagline (saber pungli). Tim ini memiliki
“kerja…kerja…kerja”hampir tidak ada kemiripan dengan Badan Pengawasan
pesan kuat komitmen antikorupsi yang Kegiatan Aparatur Negara (Bapekan)
digaris bawahi dalam pidatonya. Hal pada era orde lama dan pada orde baru
ini berbeda dengan era kepemimpinan diberi nama Tim Operasi Tertib
SBY yang dengan tegas dalam (Opstip). 16 Pembentukan Tim Saber
pidatonya menyatakan akan memimpin Pungli dengan pelibatan unsur militer17
langsung upaya pemberantasan membangkitkan memori
korupsi. pemberantasan korupsi pada era orde
Menurut Oce Madril, Presiden lama dan baru yang kental dengan
Jokowi minim inisiatif dalam unsur militer dalam upaya
pengembangan kebijakan antikorupsi. pemberantasan korupsi pada saat itu.
Disini Presiden Jokowi hanya Melihat visi Presiden Jokowi
melanjutkan paket kebijakan yang memfokuskan pada kegiatan
antikorupsi era Presiden SBY. Dimana “pembangunan” menimbulkan
Platform program anti korupsi pada era paradoks dalam kebijakan
Presiden Jokowi hampir sama dimana pemberantasan korupsi, dimana pada
menerbitkan Instruksi Presiden satu sisi mendorong aksi
(Inpres) Aksi Pencegahan dan pemberantasan dan pencegahan
Pemberantasan Korupsi di korupsi, akan tetapi disisi lain
14
Pemerintahan. Disamping itu, 


15
Tim Saber Pungli terbentuk
kebijakan pemberantasan korupsi pada berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 Tentang
era Presiden Jokowi juga mengikuti
Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
pola kebijakan yang pernah diterapkan Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2016,
pada era Presiden Ir. Soekarno dan Satgas Saber Pungli mempunyai tugas
melaksanakan pemberantasan pungutan liar
Soeharto, yaitu dengan pembentukan secara efektif dan efisien dengan
mengoptimalkan pemanfaatan personil, satuan
Tim Adhoc yang fokus kerjanya dalam kerja, dan sarana prasarana, baik yang berada
upaya pemberantasan pungutan liar di kementerian/lembaga maupun pemerintah
daerah.
16
Oce Madril, Loc.Cit..Pada sekitar
tahun 1970-an Pemerintah (melalui
KASKOPKAMTIB bersama dengan


 MENPAN) melakukan Operasi Tertib
14
Oce Madril, Politik Hukum Presiden (OSTIB) yang sasaran utamanya Pungli
17
dalam Pemberantasan Korupsi di Pasal 5 Peraturan Presiden Republik
Pemerintahan, Ringkasa Disertasi, Universitas Indonesia Nomor 87 Tahun 2016 Tentang
Gajah Mada, Yogyakarta, 2018, hal. 23. Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 270

“membatasi/mengerem” upaya bersih,efektif dan terpercaya”. Adapun


pemberantasan korupsi dengan penjabaran dari visi “penegakan sistem
dikeluarkannya beberapa regulasi hukum yang bebas korupsi,
diantaranya Instruksi Presiden bermartabat dan terpercaya yang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun berkaitan dengan pemberantasan
2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan korupsi”, dibagi menjadi 2 (dua)
Proyek Strategis Nasional, Inspres ini garisbesar, pertama, melanjutkan
dianggap “mengerem” penegakan reformasi sistem dan proses penegakan
18
hukum antikorupsi. Hal ini tampak hukum. Reformasi ini mencakup
dari instruksi kepada Jaksa Agung reformasi sistem dan reformasi internal
Republik Indonesia dan Kepala Kepala di institusi penagak hukum untuk
Kepolisian Negara Republik Indonesia meghasilkan pelayanan dan penagakan
untuk (a) mendahulukan proses hukum yang profesional. Adapun
administrasi pemerintahan sebelum konsep pelaksanaannya yaitu :
melakukan penyidikan; (b) - melanjutkan
meneruskan / menyampaikan laporan pemberantasan mafia
masyarakat yang diterima oleh peradilan dab penindakan
Kejaksaan maupun kepolisian kepada tegas terhadap korupsi di
kementerian / lembaga untuk dilakukan lingkungan peradilan.
pemeriksaan; (c) Tidak - memberantas pungli
mempublikasikan pemeriksaan secara dengan cara
luas kepada masyarakat sebelum revitalitassaber pungli dan
tahapan penyidikan. mengawasi prosesnya
Bahwa dalam pemilihan Presiden hingga pengadilan.
periode 2019-2024, Jokowi yang Adapun wujud pelaksanaan yang
berpasangan dengan Ma’ruf Amin kedua, berkaitan dengan pencegahan
memiliki misi yang berkaitan dengan dan pemberantasan korupsi. Korupsi
antikorupsi yaitu : “penegakan sistem merupakan kejahatan luar biasa
hukum yang bebas korupsi, (extraordinarycrime) yang
bermartabat dan terpercaya” dan meruntuhkan sendi-sendi
“pengelolaan pemerintah yang perekonomian bangsa yang berdampak

 pada pemiskinan struktural. Untuk

18
Oce Madril, Loc.Cit.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 271

19
melawan hal tersebut diperlukan aspek (Preventif). Namun satu hal yang
pencegahan yang sama pentingnya menjadi pertanyaan terkait visi dari
dengan aspek penindakan hukum. Jokowi tersebut, yakni penguatan
Adapun konsep pelaksanaannyayaitu : lembaga KPK. Sebagaimana kita
- Melaksanakan secara ketahui bahwa lahirnya KPK karena
konsisten strategi nasional; kurang maksimalnya peran 2 (dua)
- Pencegahan korupsi yang penegak hukum lainnya yaitu
berfokus pada perizinan Kejaksaan dan Kepolisian. Oleh karena
dan tata niaga, keuangan latar belakang tersebut yang perlu
negara, serta penegakan diperkuat kedudukannya seharusnya
hukum, dan reformasi adalah 2 lembaga tersebut, bukannya
birokrasi; memperkuat KPK dan menjadikan
- Meningkatkan kapasitas Kejaksaan dan Kepolisian sebagai
Aparat Pengawas Intern CompetitorMechanism.
Pemerintah (APIP);
- Memperkuat Komisi 2.2. Politik Hukum Kejaksaan
Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia dalam
(KPK); pemberantasan Korupsi pada



- Meningkatkan sinergitas 19
Penegakan hukum merupakan
dan kerjasama antar intitusi penterjemahan dan pewujudan keinginan dari
hukum agar menjadi kenyataan. Berbicara
penegakan hukum dalam penegakan hukum tidak hanya berkenaan
dengan membuat atau menerapkan hukum itu
pemberantasan korupsi; sendiri, melainkan juga mengenai apa yang
dilakukan aparatur penegak hukum dalam
- Menggiatkan transaksi mengantisipasi dan mengatasi masalah-
masalah dalam penegakan hukum. Oleh karena
non-tunai. itu, dalam upaya penegakan hukum yang
terjadi dimasyarakat dapat dilakukan secara
Bahwa dalam penjabaran visi
represif dan preventif. represif merupakan
tersebut tergambar bahwa calon salah satu upaya penegakan hukum yang
dilakukan oleh aparatur penegak hukum yang
Presiden Jokowi telah menyelaraskan lebih menitiberatkan pada pemberantasan /
penindakan setelah terjadi suatu pelanggaran
upaya pemberantasan korupsi baik hukum yang dilakukan dengan penggunaan
sanksi yang disediakan oleh hukum itu sendiri
dilakukan melalui penindakan (peraturan perundang-undangan). Sedangkan
upaya preventif merupakan upaya penegakan
(represif) maupun pencegahan
hukum dengan menitikberatkan pada upaya
pencegahan sebelum terjadinya pelanggaran
hukum dan secara tidak langsung tanpa
menggunakan sarana sanksi / penghukuman.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 272

era pemerintahan Ir. Joko “Jaksa Agung diangkat dan


Widodo diberhentikan oleh
Kejaksaan merupakan lembaga Presiden”.
pemerintahan yang membantu tugas Melihat pada ketentuan peraturan
presiden dalam hal penegakan hukum perundang-undangan yang
khususnya dalam menjalankan fungsi menempatkan Kejaksaan Republik
penuntutan maupun kewenangan Indonesia sebagai lembaga
lainnya yang diberikan oleh undang- pemerintahan memiliki konsekuensi
undang. Kedudukan kejaksaan sebagai pengangkatan Jaksa Agung sebagai
lembaga pemerintah dapat dilihat pada pimpinan tertinggi Kejaksaan Republik
: Indonesia merupakan hak prerogratif
- Frase menimbang huruf c presiden. Dalam praktik
UU Kejaksaan yang ketatanegaraan di Indonesia, sering
menyebutkan menempatkan Jaksa Agung sebagai
“……Kejaksaan menteri atau setingkat menteri.
merupakan lembaga Kedudukan Jaksa Agung selaku bagian
pemerintah yang dari pemerintah memberikan dampak
melaksanakan kekuasaan tidak langsung pada kebijakan-
negara dibidang kebijakan yang diambil oleh
penuntutan….” Kejaksaan. Disini setiap kebijakan
- Pasal 2 ayat (1) UU yang diambil presiden memiliki
Kejaksaan menyebutkan dampak pada kebijakan yang dibuat
“…. Kejaksaan adalah oleh Kejaksaan selaku bagian dari
lembaga pemerintah yang pemerintah, termasuk didalamnya
melaksanakan kekuasaan dalam hal pemberantasan korupsi.
negara di bidang Adapun beberapa kebijakan
penuntutan serta Kejaksaan dalam hal pemberantasan
kewenangan lain dan pencegahan korupsi pada masa
berdasarkan undang- pemerintahan Jokowi, diantaranya :
undang. a. Pembentukan Tim Pengawal dan
- Pasal 19 ayat (2) UU Pengaman Pemerintahan dan
Kejaksaan menyebutkan Pembangunan Kejaksaan


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 273

Republik Indonesia (TP4 atau e. Melaksanakan penegakan


hukum represif ketika
TP4D). Adapun dasar
ditemukan bukti permulaan
pembentukan TP4 yaitu yang cukup setelah
dilakukan koordinasi
Keputusan Jaksa Agung
dengan Aparat Pengawasan
Republik Indonesia Nomor : Intern Pemerintah tentang
telah terjadinya perbuatan
KEP-152/A/JA/10/2015 Tanggal
melawan hukum,
1 Oktober 2015. Adapun tujuan penyalahgunaan
kewenangan dan/atau
pembentukannya untuk
perbuatan lainnyan yang
mengawal dan mengamankan berakibat menimbulkan
kerugian bagi keuangan
keberhasilan pemerintahan dan
negara.
pembangunan. Tim ini memiliki
tugas dan fungsi, yaitu : Melihat pada fokus utama
a. Mengawal, mengamankan pemerintahan presiden Jokowi
dan mendukung
adalah “pembangunan dan
keberhasilan jalannya
pemerintahan dan penguatan pada sektor ekonomi.
pembangunan melalui
Kejaksaan kemudian
upaya-upaya pencegahan /
preventif dan persuasive menerjemahkan pada
baik ditingkat pusat
pembentukan Tim TP4 guna
maupun daerah sesuai
wilayah hukum penugasan mengawal dan mengamankan
masing-masing;
pemerintahan dan pembangunan
b. Dapat memberikan
pendampingan hukum yang dilaksanakan oleh
dalam setiap tahapan
pemerintah. Dilihat pada tugas
program pembangunan dari
awal sampai akhir; dan wewenangnya serta
c. Melakukan koordinasi
komposisi seksi/bidang pada Tim
dengan Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah untuk tersebut (beranggotakan unsur
mencegah terjadinya
Intelijen Kejaksaan, Perdata dan
penyimpangan yang
berpotensi menghambat, Tata Usaha Negara dan Pidana
menggagalkan dan
Khusus) maka tim ini sudah
menilbulkan kerugian bagi
keuangan negara; menggambarkan fungsi
d. Bersama-sama melakukan
pencegahan dan penindakan
monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pekerjaan dan dalam upaya pemberantasan
program pembangunan;
korupsi. Disini Kejaksaan cermat


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 274

dalam pembentukan kebijakan APIP dan APH, terkait dukungan


hukum tersebut, mengembalikan pelaksanaan aksi pencegahan dan
hukum pidana pada hakikat pemberantasan korupsi. Terdapat
utamanya sebagai last resort hal yang menarik dari surat
(asas ultimum remedium). tersebut pada pembahasan poin
Namun masih terdapat celah ke-3, yaitu :
penyimpangan berupa, potensi - adanya prioritas
TP4 sebagai stempel halal, penanganan perkara yang
potensi adanya bagi-bagi berskala besar (big fish)
komitmen fee, pelaksanaan dan fokus pada
pengawasan yang tidak pengembalian perkara.20
independen. 


20
Coba bandingkan dengan Surat
2. Terkait penindakan. Dikeluarkan
Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
beberapa regulasi terkait Khusus (SE-JAMPIDSUS) Nomor :
1113/F/Fd.1/05/2010 Tanggal 18 Mei 2010
penanganan perkara, diantaranya Perihal Prioritas dan Pencapaian dalam
penanganan perkara tindak pidana korupsi.
: Surat Edaran Jaksa Agung Terdapat beberapa persamaan yaitu sama-sama
memprioritaskan perkara yang beskala besar
Muda Tindak Pidana Khusus (Big Fish) dan mengutamakan pengembalian
keuangan negara yang dalam SE-JAMPIDSUS
(SE-JAMPIDSUS) Nomor : B-
Nomor : 1113 tersebut menggunakan istilah
260/F/Fd.1/02/2018 Tanggal 12 pendekatan restorative justice. Adapun
sebenarnya fokus pengembalian kerugian
Februari 2018 perihal keuangan negara tersebut merupakan salah
satu tujuan pemberantasan korupsi yang
Peningkatan Kinerja dan bertujuan me-restorasi, dalam hal ini
mengembalikan keuangan negara yang dahulu
Kualitas dalam penanganan ditangan pihak yang tidak seharusnya. Dalam
SE-JAMPIDSUS B-Nomor : 260 tidak
perkara. Adapun surat edaran
memasukan perkara yang dilakukan dalam
tersebut merupakan kelanjutan skala trus menerus (still going on) seperti
pungli sebagaimana pada SE-JAMPIDSUS
dari Nota Kesepahaman antara Nomor : 1113. Padahal pungli merupakan
salah satu persoalan yang menjadi fokus dari
Kementerian Dalam Negeri Presiden Jokowi pada masa pemerintahannya.
Adapun parameter perkara korupsi yang
dengan Kejaksaan Republik dikategorikan Big Fish, berdasarkan Surat
Indonesia dan Kepolisian Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus (SE-JAMPIDSUS) Nomor
Republik Indonesia. Adapun inti 845/F/Fjp/05/2018 Tanggal 04 Mei 2018
Perihal Petunjuk Teknis Pola Penanganan
dari surat edaran tersebut terkait Perkara Tindak Pidana Khusus yang
berkualitas
bukti permualaan yang cukup, 1. Pelaku tindak pidana adalah
penyelenggara negara
terkait pola hubungan antara sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 28


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 275

- Adanya pertimbangan Tindak lanjut dari SE-


terhadap pengembalian JAMPIDSUS B-Nomor : 260
kerugian keuangan negara tersebut kemudian diterbitkannya
pada tingkat penyelidikan Surat Edaran Jaksa Agung Muda
atas dasar kemanfaatan Tindak Pidana Khusus (SE-
proses penanganannya dan JAMPIDSUS) Nomor : B-
kelancaran pembangunan 765/F/Fd.1/04/2018 Tanggal 20
nasional21 April 2018 Perihal Petunjuk
teknis penanganan perkara tindak



Tahun 1999 Tentang pidana korupsi tahap
Penyelenggara Pemerintah yang
Bersih dan Bebas KKN; penyelidikan. Dalam surat edaran
2. Melibatkan pelaku dan satu
dan/atau lebih ini kembali menekankan
kementerian/lembaga lainnya
pertimbangan terhadap
Bersama-sama dengan pelaku
dilembaga legislative dan/atau pengembalian kerugian keuangan
lembaga yudikatif dan/atau
lembaga tinggi negara lainnya, negara pada tingkat penyelidikan
baik dipusat maupun didaerah
dengan pelaku swasta; atas dasar kepentyingan stabilitas
3. Pelanggaran terhadap satu atau
lebih peraturan perundang- roda pemerintahan daerah
undangan dalam bidang
setempat dan kelancaran
pengaturan yang berbeda-beda;
4. Pembuktian menggunakan alat pembangunan nasional.
bukti konvensional Pasal 184
KUHAP ditambah dengan Adapun SE-JAMPIDSUS B-
digital evidence dan/atau
financial evidence atau scientific Nomor : 260 dan SE-
evidence;
5. Tindak pidana yang dilakukan JAMPIDSUS Nomor : 760,
pada saat bencana;
merupakan kebijakan hukum
6. Menimbulkan kerugian
keuangan negara diatas 10 yang menggunakan pendekatan
miliyar untuk delik Pasal 2 ayat
(1) atau Pasal 3 UU PTPK, ke-ekonomian hukum (Economy
sedangkan untuk delik selain
Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Approach to Law) sebagai bahan
PTPK dengan obyek senilai 1
miliyar atau lebih. pertimbangannya, hal ini selaras
21
Bahwa perumus kebijakan dengan agenda utama
memasukan pengembalian kerugian keuangan
negara pada tingkat penyelidikan sebagai pemerintahan yang
bagian pertimbangan dalam proses penanganan
perkara atas dasar kemanfaatan dan kelancaran mengutamakan pada aspek
pembangunan menunjukan pembuat kebijakan
menekankan pada aspek ke-ekonomian hukum 


hal ini dilihat dari dasar pertimbangan menyelaraskan daripada tujuan pemerintah
kemanfaatan dan kelancaran pembangunan. yang mengutamakan pada aspek
Disini pembuat kebijakan memahami dan pembangunan.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 276

percepatan pembangunan. berkualitas. Adapun tujuan


Namun ada beberapa hal yang diterbitkan surat edaran tersebut
menjadi persoalan, terkait adalah guna mewujudkan
dengan penghentian penyelidikan penanganan perkara yang
atas dasar pengembalian berkualitas dan mencegah
kerugian keuangan negara tidak praktik penyimpangan dalam
bersesuaian dengan Pasal 4 UU penanganan perkara tindak
PTPK yang intinya menyebutkan pidana khusus. Adapun isinya
pengembalian kerugian keuangan berkaitan dengan upaya
negara tidak menghapus penegakan hukum yang
pemidanaannya. Jangan sampai maksimal melalui upaya
maksud baik pembuat kebijakan preventif dan represif. Adapun
yang sudah berpikir progresif beberapa upaya yang dilakukan
dengan melatakkan asas yaitu :
kemanfaatan dan asas - Membangun zona bebas
proporsionalitas sebagai acuan tindak pidana korupsi;
utamanya, dijadikan sebagai - Koordinasi dengan aparat
ajang korupsi oleh oknum yang penegak hukum lainnya;
tidak bertanggungjawab, disini - Kerjasama dengan
perlu integritas dan pengawasan organisasi keagamaa,
yang ketat dalam pelaksanaan lembaga Pendidikan, media
kebijakan tersebut. masa, LSM, dalam rangka
3. Petunjuk teknis pola penanganan meningkatkan peran
perkara tindak pidana khusus masyarakat;
yang berkualitas. Atas dasar - Upaya penindakan dengan
Surat Edaran Jaksa Agung Muda mencari akar permasalahan
Tindak Pidana Khusus (SE- dan factor penyebab terjadi
JAMPIDSUS) Nomor penyimpangan;
845/F/Fjp/05/2018 Tanggal 04 - Upaya penindakan yang
Mei 2018 Perihal Petunjuk tidak hanya berorientasi
Teknis Pola Penanganan Perkara pada pemidanaan badan
Tindak Pidana Khusus yang namun juga pengembalian


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 277

kerugian keuangan negara yang dilakukan dengan upaya preventif


(restorative); maupun dilakukan dengan upaya
- Penindakan dengan penindakan. Upaya Kejaksaan dalam
memfokuskan pada 10 pemberantasan korupsi selarasan
(sepuluh) titik rawan dengan kebijakan pemerintahan
korupsi yaitu : sektor Jokowi, dimana menguatkan peran
pengadaan barang/jasa, APIP dalam konteks koordinasi awal,
sektor keuangan dan mengembalikan penerapan hukum
perbankan, sektor dengan menempatkan pidana sebagai
perpajakan, sektor migas, ultimum remedium (pengutamaan
sektor BUMN/BUMD, upaya administrasi). Kebijakan hukum
sektor Kepabeanan dan kejaksaan sebagaimana penjelasan
cukai, sektor penggunaan diatas merupakan suatu tatanan
APBN/APBD, sektor aset substansi hukum yang akan lebih
negara/daerah, sektor maksimal, apabila ditunjang oleh
kehutanan/pertmbangan, integritas manusianya baik penegak
sektor pelayanan umum; hukum itu sendiri maupun masyarakat.
- Penindakan yang tidak Seperti ungkapanpakar hukum Taverne
tebang pilih dan tuntas yang mengungkapkan “berikan
tanpa rasa takut (clean and kepadaku jaksa dan hakim yang baik,
fearless); maka dengan hukum yang buruk pun
- Penanganan perkara yang saya dapat membuat putusan yang
sesuai dengan Standar baik”.
Operasional Prosedur III. PENUTUP
(SOP) yang berlaku.22 Kesimpulan
Adapun kejaksaan dalam upaya Dari penjelasan diatas dapat
pemberantasan korupsi telah diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
mengupayakan penegakan hukum baik 1. Politik Hukum pemberantasan
korupsi pada era pemerintahan



22
Standar Operasional Prosedur (SOP) Presiden Jokowi memiliki
Tindak Pidana Khusus diatur dalam Peraturan
Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : kesamaan dengan pemerintahan
PERJA-039/A/JA/10/201 Tanggal 29 Oktober
2010 Tentang Tata Kelola Administrasi Teknis era SBY, dengan menerbitkan
Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus.


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 278

regulasi aksi pemberantasan dan proporsionalitas guna


pencegahan korupsi. Disamping mendukung program
itu, Presiden Jokowi juga pembangunan dan kelancaran
membentuk Tim Adhoc, yakni pemerintah.
Tim Saber Pungli yang memiliki
kemiripan pada zaman orde lama DAFTAR PUSTAKA
dan orde baru. Bahkan Presiden
BUKU
Jokowi mengeluarkan beberapa Aida Ratna Zulaiha dan Sari Angraeni,
Menerapkan Biaya Sosial
regulasi yang “mengerem” upaya
Korupsi Sebagai Hukuman
pemberantasan korupsi seperti Finansial dalam Kasus Korupsi
Kehutanan, dalam Jurnal
penerbitan Inpres Percepatan
Antikorupsi Integritas Vol.2
Pelaksanaan Proyek Strategis Nomor 1 Agustus 2016;
Nasional.
Oce Madril, Politik Hukum Presiden
2. Kejaksaan Republik Indonesi dalam Pemberantasan Korupsi
di Pemerintahan, Ringkasa
selaku lembaga pemerintah
Disertasi, Universitas Gajah
secara tidak langsung dalam Mada, Yogyakarta, 2018;
pengambilan kebijakan
Pusat Penelitian dan Pengembangan
hukumnya bernuansakan Kejaksaan Agung Republik
Indonesia, Penerapan
kebijakan yang diambil oleh
Pembuktian Terbalik dalam
pemerintah. Adapun beberapa Tindak Pidana Korupsi,
MISWAR, Jakarta, 2012.
kebijakan kejaksaan dalam
pemberantasan korupsi yang Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2000;
selaras dengan maksud
pemerintah yaitu pembentukan Soedarto, Hukum Pidana dan
Perkembangan Masyarakat
Tim TP4, terkait penindakan
dalam Kajian Hukum Pidana,
dengan beberapa regulasi (SE- Sinar Baru, Bandung, 1983;
JAMPIDSUS) yang menekankan
PERATURAN PERUNDANG-
penanganan perkara yang UNDANGAN
Undang-Undang Republik Indonesia
beraspek ke-ekonimian hukum
Nomor 31 Tahun 1999 Tentang
yang menjadikan dasar Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah
pertimbangan pada asas
diubah dengan Undang-Undang
kemanfaatan dan asas Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2001 Tentang Perubahan


Pandoe Pramoe Kartika. Politik… 279

atas Undang-Undang Republik JAMPIDSUS) Nomor :


Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 1113/F/Fd.1/05/2010 Tanggal 18
Tentang Pemberantasan Tindak Mei 2010 Perihal Prioritas dan
Pidana Korupsi Pencapaian dalam penanganan
perkara tindak pidana korupsi
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Surat Edaran Jaksa Agung Muda
Kejaksaan Republik Indonesia Tindak Pidana Khusus (SE-
JAMPIDSUS) Nomor : B-
Peraturan Presiden Republik Indonesia 260/F/Fd.1/02/2018 Tanggal 12
Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Februari 2018 perihal
Satuan Tugas Sapu Bersih Peningkatan Kinerja dan
Pungutan Liar Kualitas dalam penanganan
perkara
Peraturan Jaksa Agung Republik Surat Edaran Jaksa Agung Muda
Indonesia Nomor : PERJA- Tindak Pidana Khusus (SE-
039/A/JA/10/201 Tanggal 29 JAMPIDSUS) Nomor : B-
Oktober 2010 Tentang Tata 765/F/Fd.1/04/2018 Tanggal 20
Kelola Administrasi Teknis April 2018 Perihal Petunjuk
Penanganan Perkara Tindak teknis penanganan perkara tindak
Pidana Khusus. pidana korupsi tahap
penyelidikan.
Keputusan Jaksa Agung Republik Surat Edaran Jaksa Agung Muda
Indonesia Nomor : KEP- Tindak Pidana Khusus (SE-
152/A/JA/10/2015 Tanggal 1 JAMPIDSUS) Nomor
Oktober 2015 Tentang 845/F/Fjp/05/2018 Tanggal 04
Pembentukan Tim Pengawal dan Mei 2018 Perihal Petunjuk
Pengaman Pemerintah dan Teknis Pola Penanganan Perkara
Pembangunan Kejaksaan Tindak Pidana Khusus yang
Republik Indonesia. berkualitas

Surat Edaran Jaksa Agung Muda INTERNET


Tindak Pidana Khusus (SE- https://kbbi.web.id/epidemi.

You might also like