0% found this document useful (0 votes)
61 views13 pages

Jurnal: Review: Peran Nanopartikel Dalam Menghambat Pertumbuhan Parasit Plasmodium Penyebab Malaria

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 13

VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2021 ISSN 2548 – 611X

JURNAL
BIOTEKNOLOGI & BIOSAINS INDONESIA

Homepage Jurnal: http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JBBI

REVIEW: PERAN NANOPARTIKEL DALAM MENGHAMBAT


PERTUMBUHAN PARASIT Plasmodium PENYEBAB MALARIA
Review: The Role of Nanoparticles in Inhibiting the Growth of the Plasmodium
Parasite Causing Malarial Disease
Diah Anggraini Wulandari*1, Muhammad Safaat2
1Pusat Penelitian Bioteknologi – LIPI, Jl. Raya Bogor, Km 46, Cibinong, Jawa Barat 16911
2Pusat Penelitian Kimia – LIPI, Jl. Puspitek Serpong, Tanggerang Selatan, Banten, 15314

*Email: diahanggrainiw@gmail.com

ABSTRACT
Malaria is a health problem in Indonesia with the most cases in eastern parts of Indonesia.
This study provides an overview of the potential of nanoparticles in inhibiting malaria vectors
and the growth of Plasmodium parasites that causes malaria based on the latest literature as
reference materials and future research ideas. Nanoparticle can be synthesized using three
methods i.e. physical, chemical and biological synthesis. The use of nanoparticles with
biological method is highly recommended because they are practicable, environmentally
friendly, non-toxic, and easy to reproduce compared to physico-chemically synthesized
nanoparticles. Nanoparticles synthesized from several plants can inhibit the growth of
Plasmodium parasites with IC50 3–78 𝜇g mL–1. This activity is classified as high to moderate in
inhibiting the growth of the Plasmodium parasite that causes malaria. The mechanism of
inhibition of Plasmodium growth is by increasing the pH of food vacuole due to the reaction of
nanoparticles with Ferriprotoporphyrin IX. The high pH in the food vacuole will interfere with
metabolic activity by inhibiting the activity of aspartate and cysteine protease enzymes so that
the parasites will die.

Keywords: malarial disease, metal, nanoparticles, Plasmodium parasite, toxicity

ABSTRAK
Malaria merupakan masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia khususnya di beberapa
wilayah timur Indonesia. Kajian ini memberikan gambaran potensi nanopartikel dalam
menghambat vektor malaria maupun pertumbuhan parasit Plasmodium penyebab malaria
berdasarkan literatur terbaru sebagai bahan acuan maupun ide-ide penelitian di masa
mendatang. Nanopartikel dapat disintesis menggunakan tiga metode yaitu fisika, kimia dan
biologi. Penggunaan nanopartikel dengan metode biologi sangat direkomendasikan karena
lebih mudah diterapkan, ramah lingkungan, bersifat non-toksik, dan mudah diperbanyak
dibandingkan dengan nanopartikel yang disintensis dari fisiko-kimia. Nanopartikel yang
disintesis dari beberapa tanaman dapat menghambat pertumbuhan parasit Plasmodium
dengan IC50 3–78 μg mL–1. Aktivitas ini tergolong tinggi hingga sedang dalam menghambat
pertumbuhan parasit Plasmodium penyebab malaria. Mekanisme penghambatan
pertumbuhan Plasmodium dengan cara meningkatkan pH vakuola makanan akibat reaksi
nanopartikel dengan feriprotoporpirin IX. Tingginya pH pada vakuola makanan akan
mengganggu aktivitas metabolisme dengan cara menghambat aktivitas enzim aspartat dan
sistein protease sehingga parasit akan mati.

Kata Kunci: logam, malaria, nanopartikel, parasit Plasmodium, toksisitas

Received: 15 February 2021 Accepted: 19 June 2021 Published: 26 June 2021

124
J Bioteknol Biosains Indones – Vol 8 No 1 Thn 2021

PENDAHULUAN katalis, zat pelapis permukaan, dan


antibakteri. Nanopartikel dapat berupa obat
Malaria merupakan masalah kesehatan yang tertanam dalam suatu matriks polimer
yang dihadapi Indonesia, bahkan dunia, (nanosfer), atau obat yang dimasukkan ke
khususnya di negara-negara tropis. Penyakit dalam inti hidrofilik atau hidrofobik yang di
malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium kelilingi kapsul (nanokapsul). Penelitian
yang menginfeksi sel darah merah dan nanopartikel sebagai alternatif obat baru
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles belum banyak dilakukan di Indonesia.
betina. Terdapat 229.000.000 kasus malaria Makalah ini dapat menjadi bahan acuan
di seluruh dunia, dan diperkirakan kematian penelitian ke depan mengenai potensi
mencapai 409.000 pada tahun 2019 (WHO nanopartikel dalam menghambat
2021). Kematian akibat malaria tersebar di pertumbuhan Plasmodium penyebab malaria,
enam negara, yaitu Nigeria (23%), Republik sehingga dapat dijadikan alternatif obat baru
Kongo (11%), Republik Tanzania (5%), untuk mengatasi kasus malaria di Indonesia.
Burkina Faso (4%), Mozambik (4%), dan Beberapa penelitian menyatakan bahwa
Niger (4%). Kasus malaria di Indonesia dari nanopartikel banyak diaplikasikan dalam
tahun ke tahun mengalami peningkatan bidang medis, seperti nanopartikel perak
khususnya di daerah endemis. Tercatat pada digunakan sebagai agen terapi luka (wound
tahun 2017 terdapat 39 kabupaten/kota di healing) (Sigh et al. 2016), drug delivery
Indonesia endemis malaria dengan kasus (Martien et al (2012), obat kanker dan
tertinggi terdapat di Papua, Papua Barat, dan kemoterapi (Tian et al. 2007). Penelitian lain
NTT. Sedangkan kasus malaria pada tahun oleh Panneerselvam et al. (2011)
2019 yaitu 250.644 kasus degan kasus menyatakan bahwa nanopartikel logam yang
tertinggi, 86%, terjadi di provinsi Papua disintesis menggunakan tanaman
sebanyak 216.380 kasus (Kemenkes 2019). Andrographis paniculata, Catharanthus
Persentase kasus malaria di Indonesia dapat roseus, Euphorbia prostrata dapat
dilihat pada Gambar 1. menghambat pertumbuhan P. falciparum,
Saat ini obat malaria yang beredar di sedangkan nanopartikel titanium yang
pasaran dan ampuh dalam mengatasi disintesis dari tanaman Calotropis gigantea
malaria yaitu artemisinin-based combination dapat menghambat pertumbuhan semua
therapy (ACT), namun artemisinin dan jenis Plasmodium (Marimuthu et al. 2011).
turunannya telah resisten di beberapa Oleh karena itu penulis berupaya melakukan
wilayah Asia Tenggara seperti Kamboja, kajian mendalam mengenai peran dan
Myanmar dan Thailand (WHO 2019). potensi nanopartikel logam untuk
Resistensi obat malaria pun terjadi di menghambat pertumbuhan parasit
Indonesia. Kemenkes (2019) menyatakan Plasmodium penyebab malaria. Kajian ini
bahwa resistensi Plasmodium terhadap bertujuan untuk memberikan informasi
sulfadoksin-pirimetamin terjadi di beberapa potensi nanopartikel logam dalam
tempat di Indonesia, seperti Kalimantan menghambat parasit Plasmodium penyebab
Timur dan Papua Barat. Berbagai upaya telah malaria dan mekanisme penghambatannya
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk berdasarkan literatur terbaru. Kajian ini
mengatasi masalah tersebut. Pemerintah
Indonesia pun telah mancanangkan
Indonesia bebas malaria pada tahun 2030.
Untuk mendukung program tersebut maka
perlu dilakukan upaya pencarian dan
pengembangan obat baru atau kombinasi
dengan obat yang sudah ada. Salah satu
solusi yang ditawarkan melalui makalah ini
yaitu dengan menggunakan nanopartikel.
Nanopartikel adalah partikel koloid yang
berukuran kurang dari satu mikron.
Nanopartikel telah banyak diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang
Gambar 1. Presentase kasus malaria di Indonesia
kesehatan, antara lain sebagai detektor, (Sumber: Kemenkes 2019)

125
Review: Peran Nanopartikel Dalam Menghambat Pertumbuhan Parasit... Wulandari dan Safaat

Tabel 1. Keunggulan dan kelemahan metode sintesis nanopartikel

Metode Keunggulan Kelemahan Referensi


Fisika • Nanopartikel lebih stabil • Butuh area luas Kruis et al. 2000;
• Ukuran nanopartikel sangat kecil • Energi besar Magnusson et al.
• Tingkat kemurnian koloid logam • Kenaikan suhu lingkungan 1999; Tsuji et al.
yang dihasilkan lebih tinggi 2002
Kimia • Distribusi ukuran lebih seragam • Mudah teraglomerasi Yulizar et al. 2016;
• Waktu sintesis cepat • Mudah teragregasi Kim et al. 2006
• Ukuran nanopartikel sangat kecil • Pemanfaatan bahan kimia tidak ramah
lingkungan
Biologi • Tidak berbahaya (non toksik) • Teragregasi pada kondisi asam (pH < 2) Saifuddin et al.
• Ramah lingkungan • Distribusi ukuran partikel lebih bervariasi 2009;
• Rendah energi • Membutuhkan alat bantu untuk Sathishkumar et al.
• Ukuran dan morfologi nanopartikel mempercepat sintesis, seperti microwave 2009
dapat dikontrol
• Stabil

diharapkan dapat menjadi acuan dan suspensi yang stabil. Nanopartikel logam yang
memberikan rekomendasi penelitian- disintesis secara biologi lebih banyak disukai
penelitian di masa mendatang dalam dibandingkan dengan nanopartikel yang
pengembangan obat untuk mengatasi kasus disintesis secara fisiko-kimia. Hal ini
malaria. disebabkan nanopartikel yang disintesis
secara biologi bersifat non-toksik, tidak
Nanopartikel mencemari lingkungan, reproducible, memiliki
Nanopartikel telah banyak dimanfaatkan morfologi yang baik dan mudah di-scale up
sebagai katalis, agen pembawa obat (carrier), serta mudah diaplikasikan dalam bidang
alat diagnostik, pengkontras dalam foto medis (Singh et al. 2015). Keunggulan dan
(Imaging), antibakteri dan antioksidan, serta kelemahan sintesis nanopartikel dapat dilihat
antikanker (Marimuthu et al. 2011). Struktur pada Tabel 1.
Nanopartikel dapat tersusun dari atom logam, Nanopartikel logam mempunyai
nonlogam (organik), atau campuran. struktur tiga dimensi berbentuk solid. Partikel
Nanopartikel bersifat hidrofobik dan ini dibuat dengan cara mereduksi ion logam
permukaan nanopartikel sering dilapisi oleh menjadi logam yang tidak bermuatan (nol).
suatu polimer atau molekul biorecognition Reaksi proses pembentukan nanoparikel
untuk meningkatkan biokompatibilitas dan dengan cara ion logam bermuatan seperti Au,
mengarahkan molekul biologis secara selektif Pt, Ag, Pd, Co, Fe direduksi dengan zat
(Sigh et al. 2016). Sifat hidrofobik nanopartikel pereduksi seperti natrium sitrat, natrium
menyebabkan nanopartikel tidak membentuk borohidrat (NaBH4), dan alkohol. Kemudian

Gambar 2. Penampakan nanopartikel yang dilihat menggunakan SEM pada perbesaran 20.000× (Sumber: Dewi et al. 2019)

126
J Bioteknol Biosains Indones – Vol 8 No 1 Thn 2021

dalam proses tersebut akan terjadi transfer (deposisi spesi) terlarut pada permukaan
elektron dari zat pereduksi menuju ion logam padat (molecular addition). Nanopartikel
sehingga terbentuklah nanopartikel. Sintesis perlu distabilkan dengan menambahkan
nanopartikel dipengaruhi oleh konsentrasi reagen pelindung permukaan (surface-
reaktan, capping agent, suhu dan protecting reagents) seperti ligan organik
pengadukan (Ijaz et al. 2020). Penampakan atau material capping anorganik (Devantha
nanopartikel logam dapat dilihat pada dan Thalla 2018).
Gambar 2. Selain kedua metode di atas, dewasa
ini banyak dilakukan sintesis nanopartikel
Sintesis nanopartikel menggunakan metode biologi (green
Sintesis nanopartikel dilakukan synthesis) karena lebih aman dan ramah
dengan dua metode yaitu top-down dan lingkungan. Sintesis nanopartikel secara
bottom-up. Metode top-down yaitu sintesis biologi dilakukan dengan menggunakan
nanopartikel secara fisika dengan cara ekstrak tumbuhan, mikroorganisme, fungi
pemecahan material besar menjadi material dan alga. Kandungan senyawa aktif seperti
berukuran nanometer. Metode dilakukan alkaloid, asam amino, enzim, fenolik,
dengan penggabungan material berukuran protein, polisakarida, saponin, tanin,
sangat kecil, seperti kluster, menjadi terpenoid dalam organisme tersebut
partikel berukuran nanometer tanpa berfungsi sebagai reduktor yang dapat
mengubah sifat bahan (Paolo et al. 2012). menjadi agen penstabil dalam sintesis
Teknik dasar dari pembentukan nanopartikel (Akhtar et al. 2013). Shah et al.
nanopartikel logam meggunakan metode (2015) menyatakan bahwa nanopartikel
fisika adalah mengaplikasikan tekanan logam seperti emas, perak, platinum,
mekanik, radiasi dengan energi yang tinggi palladium dapat disintesis dari tanaman,
serta energi panas dan listrik untuk jamur, alga, dan mikroorganisme dan telah
membuat material bulk mengalami abrasi, diaplikasikan sebagai antibakteri dan katalis.
meleleh, menguap/terkondensasi. Penelitian Dubey et al. (2010) menyatakan
Beberapa metode yang sering digunakan bahwa nanopartikel perak dan emas dengan
adalah high energy ball milling, kondensasi diameter 16 dan 11 nm yang disintesis dari
gas inert (Abdullah et al. 2008), deposisi tanaman Tanacetum vulgare (buah tansi)
uap fisika, laser ablation (Ijaz et al. 2020) memiliki sifat yang stabil. Selain itu,
dan pirolisis dengan laser (Devatha dan beberapa ekstrak tanaman seperti Pyrus sp.
Thalla 2018). (buah pir) dan Coffea sp, Laurus Sp, Opuntia
Sedangkan metode bottom-up sp (Kaktus), Allum sp (Onion) telah
merupakan proses sintesis nanopartikel menunjukkan kemampuannya dalam
secara kimia dengan melibatkan reaksi kimia mereduksi ion Au (III) untuk membentuk
dari sejumlah material awal (prekursor) nanopartikel Au (Chaves-Sandoval et al.
sehingga dihasilkan material lain yang 2016). Beberapa jenis nanopartikel logam
berukuran nanometer dengan cara yang disintesis menggunakan metode
pembentukan nanopartikel garam dengan biologi dapat dilihat pada Tabel 2.
mereaksikan asam dan basa yang Nanopartikel logam dapat
bersesuaian (Patra dan Baek 2014). Sintesis diaplikasikan sebagai detektor, katalis, zat
nanopartikel logam secara kimia dilakukan pelapis permukaan, dan antibakteri dan
dengan pembentukan atom logam dari antiparasit Plasmodium. Nanopartikel yang
reduksi prekursor logam menggunakan banyak diaplikasikan dalam kehidupan
reduktor kimia, seperti NaBH4, etilen glikol, bidang medis adalah nanopartikel perak
dan trisodium sitrat. Atom logam yang dan emas. Nanopartikel perak dan emas
terbentuk akan mengalami nukleasi yang memiliki sifat yang stabil dan potensial
diikuti dengan pertumbuhan (growth) yang untuk dimanfaatkan sebagai katalis,
akan menghasilkan nanopartikel. Nukleasi detektor (sensor) optik, antioksidan dan
dapat terjadi karena larutan yang antimikroba (Wang et al. 2018). Selain itu,
supersaturated (super jenuh) tidak stabil nanopartikel logam tersebut memiliki
secara termodinamika. Setelah inti (nuclei) serapan dan sebaran cahaya yang sangat
terbentuk dari larutan, ia akan mengalami efisien dibandingkan bahan lainnya
pertumbuhan melalui reduksi ion atau atom (Prasetia et al. 2019).

127
Review: Peran Nanopartikel Dalam Menghambat Pertumbuhan Parasit... Wulandari dan Safaat

Tabel 2. Nanopartikel hasil sintesis dari metode bilologi (green synthesis)

Jenis Tanaman Nanopartikel Agen Pereduksi Ukuran Referensi


Artemisia dracunculus AuNP Ekstrak 35–50 nm Wacławek et al. 2018
Carica papaya (papaya) AgNP Ekstrak daun, ekstrak buah 16–40 nm Banala et al. 2015
Annona squamosa AuNP Ekstrak kulit 2–11 nm Gangapuram et al. 2018
Dalbergia coromandeliana AuNP 4’methylenedioxyis oflavone ~10,5 nm Umamaheswari et al. 2018)
Cannabis sativa AuNP Ekstrak air batang 12–20 nm Singh et al. 2019
Green tea Fe NP Ekstrak daun 5–60 nm Lourenco et al. 2019
FeNP, 20–80 nm;
Eucalyptus Ekstrak daun Zayadi et al. 2019
AuNP 14,5 nm
Dodonaea FeNP Ekstrak 50–60 nm Shankar et al. 2004
Sargassum crassifolium AuNP Ekstrak 25–200 nm Ouano et al. 2018
AuNP, Carrageenan
Alga merah 8–35 nm Chen et al. 2018
AgNP oligosaccharides (CAO)
Limbah sayuran AuNP Ekstrak limbah sayuran 7–60 nm Mythili et al. 2018
Ricinus communis AuNP Ekstrak daun 2,5–10,5 nm Abdelghany et al. 2019
Buah Naga AuNP Ekstrak buah 10–20 nm Divakaran et al. 2019
Larutan madu yang
Madu AuNP 9–18 nm Boldeiu et al. 2019
dimurnikan
Sargassum dentifolium AgNP Ekstrak 113–155 nm Saber et al. 2017
Sargassum myriocystum AgNP Ekstrak 30–150 nm Balaraman et al. 2020
Mahdavi et al. 2013;
Sargassum muticum AgNP Ekstrak 4,3–6,6 nm
Namvar et al. 2015

Potensi nanopartikel tomentosum menunjukkan penghambatan


Penelitian mengenai nanopartikel telah pada parasit P. falciparum 3D7 dengan IC50
banyak berkembang. Penggunaan 82,41 dan 72,45 µg mL–1. Beberapa hasil
nanopartikel saat ini bukan hanya sebagai penelitian nanopartikel logam yang disintesis
katalis, namun juga dapat digunakan dalam dari bahan alam dan aktif dalam menghambat
bidang kesehatan. Penggunaan pertumbuhan parasit Plasmodium dapat
nanopartikel dalam bidang kesehatan dilihat pada Tabel 3.
khususnya dalam menghambat parasit Berdasakan hasil penelitian pada Tabel
Plasmodium sudah mulai dikembangkan 3, nanopartikel logam perak dan emas paling
karena teknologi ini sangat menjanjikan potensial dalam menghambat perrtumbuhan
dalam mengendalikan vektor maupun parasit P. falciparum 3D7, P. falciparum Dd2,
parasit Plasmodium penyebab malaria di dan Trypanosoma brucei dengan nilai
masa mendatang. Beberapa penelitian penghambatan IC50 3–78 µg mL–1. Suatu
membuktikan bahwa nanopartikel logam senyawa dapat dikatakan aktif dalam
yang disintesis dari jamur Cochliobolus menghambat pertumbuhan Plasmodium jika
lunatus, Aspergillus niger, Chrysosporium nilai IC50 < 50 µg mL–1. Nanopartikel logam
tropicum memiliki aktivitas kuat dalam yang disintesis dari tanaman Syzygium
membunuh vektor malaria Anopheles jambos, Eclipta prostrata, Eudrilus eugeniae,
stephensi (Rahman et al. 2019). Kamaraj et β-Caryophyllene (Murraya koenigii) memiliki
al. (2017) juga menyatakan bahwa aktivitas penghambatan tinggi dengan IC50
nanopartikel Ag yang disintesis <50 µg mL–1, sedangkan nanopartikel yang
menggunakan B-Caryophyllene dari Murraya disintesis dari tanaman Codium tomentosum,
koenigii dapat menghambat pertumbuhan P. Azadirachta indica, Pteridium aquilinum
berghei (NK65) dan P. falciparum 3D7 memiliki aktivitas sedang dengan nilai IC50
dengan nilai IC50 2,34 ± 0,07 µg mL–1. Dalam 50–100 µg mL–1. Penghambatan
penelitian lain, Murugan et al. (2015) pertumbuhan parasit P. falciparum pada
menjelaskan bahwa nanopartikel logam yang nanopartikel logam dapat dilihat pada
disintesis dari Azadirachta indica dan Codium Gambar 3.

128
J Bioteknol Biosains Indones – Vol 8 No 1 Thn 2021

Tabel 3. Potensi Nanopartikel logam dalam penghambat pertumbuhan parasit Plasmodium penyebab malaria

Ukuran Aktivitas Hasil


NP Bahan Alam Bentuk Referensi
Partikel (nm) Antimalaria IC50 (µg mL–1)*
AuNP Callistemon 37 Bulat bola T. brucei Viabilitas (50 µg mL–1): Rotimi et al.
citrinus 103.19 ± 0.56% 2019
(tidak aktif)
AgNP 𝛼-amilase 22–44 Segitiga P. falciparum 3,75 Mishra et al.
hingga (3D7) 2013
segienam
AgNP Ashoka 5–20 Bulat bola P. falciparum 8 Mishra et al.
(3D7) 2013
AgNP Neem 2–8 Bulat bola P. falciparum 30 Mishra et al.
(3D7) 2013
AuNP Kulit S. jambos 10.34 ± 1.01 Bulat bola P. falciparum 49,54 ± 2,34 Dutta et al.
(3D7) 2017
AuNP Daun S. jambos 5.24 ± 1.18 Bulat bola P. falciparum 45,49 ± 1,40 Dutta et al.
(3D7) 2017
AgNP Kulit S. jambos 8.51 ± 1.63 Bulat bola P. falciparum 24,22 ± 2,44 Dutta et al.
(3D7) 2017
AgNP Daun S. jambos 5.58 ± 1.84 Bulat bola P. falciparum 28,97 ± 3,21 Dutta et al.
(3D7) 2017
PdNP E. prostrata P. berghei 23,04 mg kg–1 Rajakumar dan
(NK65) Rahuman 2011
AgNP Ulva lactuca 20–35 Kubus P. falciparum 76,33 Murugan et al.
(3D7) 2015
AuNP Auranofin – – P. falciparum 2,1 µM Caroli et al.
(3D7) 2012
TiO2 Momordica 34,6–70,4 Bulat bola P. falciparum 53,42 Gadhi et al.
charantia (3D7) 2018
AgNP β-Caryophyllene 5–100 Bulat bola P. falciparum 2,34 ± 0,07 Kamaraj et al.
(M. koenigii) (29,42) (3D7) 2017
AgNP Eudrilus 4–10 Bulat bola P. falciparum 49,3 Jaganathan
eugeniae (3D7) et al. 2016
AgNP Azadirachta P. falciparum 82,41 Murugan
indica seed kernel (3D7) et al. 2015
AgNP Codium P. falciparum 72,45 Murugan
tomentosum (3D7) et al. 2015
AgNP Pteridium P. falciparum 78,12 Panneerselvam
aquilinum (3D7) et al. 2011
AgNP S. jambos P. falciparum 29,09 Dewi
(Dd2) et al. 2019
AuNP S. jambos P. falciparum 34,49 Dewi
(Dd2) et al. 2019
*Semua nilai dinyatakan dalam satuan µg mL–1, kecuali yang dinyatakan dalam satuan yang berbeda

Morfologi P. falciparum yang protease dan sistein protease (Plasmepsin,


dipaparkan pada nanopartikel dengan Falsipain) yang berfungsi melepaskan ikatan
konsentrasi 15 µg mL–1 selama 24 jam peptida dari protein globulin sehingga
menunjukkan penghambatan pertumbuhan terbentuk asam amino-asam amino yang
dan kerusakan membran sel. Kerusakan ini diperlukan untuk sintesis protein oleh
terjadi karena terganggunya struktur dan Plasmodium. Nanopartikel logam
fungsi dari vakuola makanan sehingga mengakibatkan perubahan bentuk pada
mengakibatkan tidak terbentuknya pigmen vakuola makanan Plasmodium dengan cara
parasit (Hemozoin). Hemoglobin yang menurunkan jumlah pigmen malaria dan
terdapat di dalam vakuola makanan pembengkakan mitokondria. Mekanisme
mengalami degradasi oleh enzim aspartat nanoparitikel dalam menghambat

129
Review: Peran Nanopartikel Dalam Menghambat Pertumbuhan Parasit... Wulandari dan Safaat

pertumbuhan Plasmodium diperkirakan sama mengikat feriprotoporpirin IX melalui ikatan -


dengan obat malaria lainnya seperti klorokuin C=N-NH- dan substitusi 2-pyridyl sehingga
dan sulfadoksin pirimetamin yaitu dengan dapat menghambat pembentukan hemozoin
cara menghambat proliferasi feriprotoporpirin yang merupakan hasil sisa metabolisme
IX dan peningkatan pH dalam vakuola. parasit dalam fase tropozoit eritrosit
Hemoglobin di dalam vakuola makanan mencerna hemoglobin. Hemoglobin
mengalami degradasi menjadi heme bebas merupakan sumber nutrisi bagi kelangsungan
dan protein globin. Mekanisme nanopartikel hidup parasit (Saha et al. 2019).
di dalam vakuola makanan adalah Mekanisme lain yang diduga dapat
menghambat reaksi polimerase sehingga menghambat pertumbuhan parasit adalah
heme tidak mengalami detoksifikasi dengan adanya kenaikan pH pada vakuola. Reaksi
cara berikatan dengan feriprotoporpirin IX antara nanopartikel dan feriprotoporpirin IX
yang membentuk senyawa yang bersifat akan meningkatkan pH dalam vakuola
toksik terhadap sel parasit itu sendiri makanan yang mengakibatkan gangguan
sehingga pada konsentrasi tertentu dapat pada metabolisme di dalam vakuola
melisiskan membran parasit (Latifah et al. makanan sehingga parasit mati. Perubahan
2020). Mekanisme penghambatan pH akan menghambat aktivitas enzim
nanopartikel dapat dilihat pada Gambar 4. aspartat dan sistein protease sehingga
Senyawa yang berasal dari nanopartikel metabolisme parasit terganggu.

a b

100 µm 100 µm

Gambar 3. Morfologi penghambatan nanopartikel logam perak terhadap pertumbuhan Plasmodium falciparum 3D7
penyebab malaria (a) kontrol negatif/ tanpa paparan (b) pemaparan menggunakan nanopartikel logam
(Sumber: Dutta et al. 2017)

Gambar 4. Mekanisme nanopartikel dalam menghambat pertumbuhan parasite Plasmodium penyebab malaria (1)
Nanopartikel yang mengandung gugus N-H (2) feriprotoporpirin IX, (3) feriprotoporpirin IX

130
J Bioteknol Biosains Indones – Vol 8 No 1 Thn 2021

Tabel 4. Toksisitas nanopartikel terhadap sel pada uji in vitro dan in vivo

Konsentrasi Waktu Jenis Mekanisme


NP Jenis Sel Referensi
Inhibisi Paparan Pengujian Penghambatan
Al2O3 1–10 24 jam HBMVECs MTT Menurunkan viabilitas Demir et al.
µM sel, menurunkan 2013
fungsi mitokondria
Al2O3 500–2000 72 jam Sel darah Micronucleus Genotoxicity Demir et al.
mg kg–1 mencit 2013
Silika 25–200 3–24 jam Hepatocellular DCFH-DA Meningkatkan ROS, Sun et al.
µg mL–1 carcinoma cells 5,5,6,6- meningkatkan stres 2011
(HepG2) tetraethylbenzimi oksidatif dan merusak
dazo- mitokondria
lylcarbocyanide
iodine
Perak 0–20 0–20 jam Human MTT DCFH-DA Meningkatkan ROS, Foldbjerg et
µg mL–1 alveolar menurunkan viabilitas al. 2011
cell line sel
Zinc 10–100 24–48 jam Human cervix MTT Meningkatkan ROS, Wu dan
oxide µg mL–1 carcinoma cell menurunkan Zhang 2018
line (HEp-2) viabilitas sel
Zinc 14–20 12 jam in vivo MTT Menurunkan viabilitas Sharma
oxide µg mL–1 sel, kerusakan DNA. et al. 2012
Apoptosis
Iron 25–200 2 jam Murine macro- MTT Menurunkan Lee et al.
oxide µg m–1 phage cells viabilitas sel 2014
Titanium 1800 10 hari In vivo Micronucleus Kerusakan DNA dan Kazimirova
oxide µg/mouse genotoxicity et al. 2019
Titanium 10–50 6–24 jam Human ELISA Trypan Meningkatkan stress Baranowska
oxide µg mL–1 lung cells blue oksidatif dan -Wójcik et al.
sitotoksisitas 2020

Peningkatan pH ini menurunkan kapasitas tahap in vitro maupun in vivo. Nanopartikel


membran sel yang diduga juga dapat merangsang pembentukan oxidative
menghambat transport intraseluler seperti species dan berkontribusi terhadap
jalur endocytic vesicles yang membawa timbulnya respons inflamasi. Interaksi ini
hemoglobin ke dalam vakuola makanan merangsang berbagai redox cycling
atau jalur enzim lisosom (enzim protease) cascade yang mengurangi antioksidan
ke dalam vakuola makanan. Keadaan ini endogen dan menyebabkan stres oksidatif.
mengakibatkan parasit menjadi mati Penelitian Bahadar et al. (2016)
(Sherman 1998). Namun mekanisme ini menyatakan bahwa nanopartikel dapat
perlu dibuktikan secara ilmiah, sehingga menyebabkan toksiksitas karena
kajian ini dapat menjadi acuan atau kemampuannya dalam menginduksi
pengembangan ide mengenai mekanisme penghasilan reactive oxygen species (ROS)
penghambatan nanopartikel terhadap berlebih. Permukaan nanopartikel bersifat
pertumbuhan parasit Plasmodium. tidak stabil sehingga dapat berinteraksi
dengan sistem imun. Nanopartikel yang
Toksisitas nanopartikel bersifat non toksik memiliki permukaannya
Meskipun nanopartikel telah banyak yang stabil sehingga tidak mudah
dimanfaatkan sebagai drug delivery vehicle berinteraksi dengan sel limpa (spleen) dan
atau carrier obat, sebagai antibakteri, sel imun. Beberapa jenis nanopartikel yang
antiparasit maupun bidang medis lainnya, bersifat toksik pada uji in vitro dan in vivo
resiko toksisitas pada nanopartikel masih dapat dilihat pada Tabel 4.
sangat mungkin terjadi. Hingga saat ini Pemanfaatan dan penelitian mengenai
belum terdapat data bukti klinis efek toksik nanopartikel telah berkembang pesat dalam
bahan nanopartikel pada manusia. Namun, dekade terakhir. Perkembangan nanopartikel
beberapa uji toksisitas telah dilakukan pada yang pesat ini merupakan tantangan dan

131
Review: Peran Nanopartikel Dalam Menghambat Pertumbuhan Parasit... Wulandari dan Safaat

peluang untuk dapat dimanfaatkan dalam Nano Saintek 1: 33–57


semua sector, khususnya dalam bidang Akhtar MS, Panwar J, Yun YS (2013)
Kesehatan, Nanopartikel sangat potensial Biogenic synthesis of metallic
dan menjanjikan dalam menghambat nanoparticles by plant extracts. ACS
pertumbuhan parasit Plasmodium seperti Sustainable Chem Eng 1: 591–602. doi:
yang telah dijelaskan di atas, namun gap 10.1021/sc300118u
pada penelitian ini masih perlu dikaji Bahadar MH, Maqbool F, Niaz K, Abdollahi M
mendalam untuk meningkatkan efektivitas (2016) Toxicity of nanoparticles and an
dan peran nanopartikel sebagai obat overview of current experimental
antimalaria. Melalui tulisan ini diharapkan models. Iran Biomed J 20: 1–11.
penelitian di masa mendatang dapat lebih doi: 10.7508/ibj.2016.01.001
fokus pada mekanisme aksi dari nanopartikel Balaraman P, Balasubramanian B, Kaliannan
logam dalam menghambat pertumbuhan D, Durai M, Kamyab H, Park S,
Plasmodium. Permasalahan yang dihadapi Chelliapan S, Lee CT, Maluventhen V,
saat ini pada kasus malaria adalah resistensi Maruthupandian A (2020) Phyco-
obat yang sudah ada seperti klorokuin dan synthesis of silver nanoparticles
sulfadoksin pirimetamin, sehingga penelitian mediated from marine algae
nanopartikel logam ke depan dapat Sargassum myriocystum and its
berkontribusi memberikan solusi obat baru potential biological and environmental
maupun obat kombinasi dalam applications. Waste Biomass Valor 11:
menyelesaikan masalah resistensi obat 5255–5271. doi: 10.1007/s12649-020-
malaria. 01083-5
Banala RR, Nagati VB, Karnati PR (2015)
KESIMPULAN Green synthesis and characterization of
Carica papaya leaf extract coated silver
Nanopartikel logam disintesis melalui nanoparticles through X-ray diffraction,
metode fisika, kimia dan biologi (alami). electron microscopy and evaluation of
Nanopartikel yang disintesis dari bahan alam bactericidal properties. Saudi J Biol Sci
atau tanaman memiliki aktivitas yang baik 22: 637–644. doi:
dengan keaktifan tinggi hingga sedang dalam 10.1016/j.sjbs.2015.01.007
menghambat pertumbuhan parasit Baranowska-Wójcik E, Szwajgier D,
Plasmodium penyebab malaria dengan nilai Oleszczuk P, Winiarska-Mieczan A
IC50 8–82 µg mL–1. Mekanisme penghambatan (2020) Effects of titanium dioxide
nanopartikel yaitu dengan cara menggangu nanoparticles exposure on human
fungsi dari vakuola makanan sehingga health - A review. Biol Trace Elem
mengakibatkan tidak terbentuknya pigmen Res 193: 118–129. doi:
parasit (Hemozoin) melalui reaksi ikatan 10.1007/s12011-019-01706-6
nanopartikel dengan feriprotoporpirin IX. Boldeiu A, Simion M, Mihalache I, Radoi A,
Reaksi ini berakibat pada meningkatnya pH di Banu M, Varasteanu P, Nadejde P,
vakuola makanan. Tingginya pH pada vakuola Vasile E, Acasandrei A, Popescu RC,
makanan akan menggangu aktivitas Savu D, Kusko M (2019) Comparative
metabolisme dengan cara menghambat analysis of honey and citrate stabilized
aktivitas enzim aspartat dan sistein protease gold nanoparticles: In vitro interaction
sehingga parasit akan mati. with proteins and toxicity studies. J
Photochem Photobiol B: Biol 197:
DAFTAR PUSTAKA 111519. doi:
10.1016/j.jphotobiol.2019.111519
Abdelghany AM, Oraby AH, Asnag GM Caroli A, Simeoni S, Lepore R, Tramontano
(2019) Structural, thermal and electrical A, Via A (2012) Investigation of a
studies of polyethylene oxide/starch potential mechanism for the inhibition of
blend containing green synthesized SmTGR by auranofin and its implication
gold nanoparticles. J Mol Struct 1180: for Plasmodium falciparum inhibition.
15–25. doi: 10.1016/j.molstruc.2018.11.095 Biochem Biophys Res Commun 417:
Abdullah M, Virgus Y, Nirmin, Khairurrijal 576–581. doi:
(2008) Review: Sintesis nanopartikel. J 10.1016/j.bbrc.2011.12.009

132
J Bioteknol Biosains Indones – Vol 8 No 1 Thn 2021

Chaves-Sandoval BE, Ibnez-Hernandez nanoparticles: Green synthesis,


MAA, Gracia-Franco F, Galindo-Perez characterization and in vitro study.
EJ, Abrica-González P, Martínez- Biomed Pharmacother 91: 567–580.
Jiménez A, Balderas López JA (2016) doi: 10.1016/j.biopha.2017.04.032
Biological synthesis and Foldbjerg R, Dang DA, Autrup H (2011)
characterization of gold nanoparticles Cytotoxicity and genotoxicity of silver
(AuNPs) using plant extracts. J nanoparticles in the human lung cancer
Nanomater Mol Nanotechnol 5: 4. cell line, A549. Arch Toxicol 85: 743–
doi: 10.4172/2324-8777.1000192 750. doi: 10.1007/s00204-010-0545-5
Chen X, Zhao X, Gao Y, Yin J, Bai M, Wang Gadhi TA, Hernandez S, Castellino M,
F (2018) Green synthesis of gold Chiodoni A, Husak T, Barrera G, Allia P,
nanoparticles using carrageenan Russo N, Tagliaferro A (2018) Single
oligosaccharide and their in vitro BiFeO3 and mixed
antitumor activity. Mar Drugs 16: 277. BiFeO3/Fe2O3/Bi2Fe4O9 ferromagnetic
doi: 10.3390/md16080277 photocatalysts for solar light driven
Demir E, Turna F, Vales G, Kaya B, Creus A, water oxidation and dye pollutants
Marcos R (2013) In vivo genotoxicity degradation. J Ind Eng Chem 63: 437–
assessment of titanium, zirconium and 448. doi:10.1016/j.jiec.2018.03.004
alumunium nanoparticles, and their Gangapuram BR, Bandi R, Alle M, Dadigala
microparticulated forms, in Drosophila. R, Kotu GM, Guttena V (2018)
Chemosphere 93: 2304–2310. doi: Microwave assisted rapid green
10.1016/j.chemosphere.2013.08.022 synthesis of gold nanoparticles using
Devatha CP, Thalla AK (2018) Chapter 7 - Annona squamosa L peel extract for the
Green synthesis of nanomaterials. In: efficient catalytic reduction of organic
Bhagyaraj SM, Oluwafemi OS, pollutants. J Mol Struct 1167: 305–315.
Kalarikkal N, Thomas S (Eds). doi: 10.1016/j.molstruc.2018.05.004
Synthesis of Inorganic Nanomaterials: Ijaz I, Gilani E, Nazir A, Bukhari A (2020)
Advances and Key Technologies. Pp Detail review on chemichal, physical
169–184. Woodhead Publishing, and green synthesis, classification,
Duxford UK. doi: 10.1016/B978-0-08- characterization and application of
101975-7.00007-5 nanoparticles. Green Chem Lett Rev
Dewi AKT, Kartini, Sukweenadhi J, Avanti C 13: 223–245. doi:
(2019) Karakter fisik dan aktivitas 10.1080/17518253.2020.1802517
antibakteri nanopartikel perak hasil Jaganathan A, Murugan K, Panneerselvam
green synthesis menggunakan ekstrak C, Madhiyazhagan P, Dinesh D,
air daun sendok (Plantago major L.). Vadivalagan C, Aziz AT,
Pharm Sci Res 6: 69–81. Chandramohan B, Suresh U,
doi: 10.7454/psr.v6i2.4220 Rajaganesh R, Subramaniam J,
Divakaran D, Lakkakula JR, Thakur M, Nicoletti M, Higuchi A, Alarfaj AA,
Kumawat MK, Srivastava R (2019) Munusamy MA, Kumar S, Benelli G
Dragon fruit extract capped gold (2016) Earthworm-mediated synthesis
nanoparticles: Synthesis and their of silver nanoparticles: A potent tool
differential cytotoxicity effect on breast against hepatocellular carcinoma,
cancer cells. Mater Lett 236: 498–502. Plasmodium falciparum parasite and
doi: 10.1016/j.matlet.2018.10.156 malarial mosquitoes. Parasitol Int 65:
Dubey SP, Lahtinen M, Sillanpaa M (2010) 276–284. doi: 10.1016/j.parint.2016.02.003
Green synthesis and characterizations Kamaraj C, Balasubramani G, Siva C, Raja
of silver and gold nanoparticles using M, Balasubramanian V, Raja RK,
leaf extract of Rosa rugosa. Colloids Tamilselvan S, Bennelli G, Parumal P
Surf A Physicochem Eng Asp 264: 34– (2017) Ag nanoparticles synthesized
41. doi: 10.1016/j.colsurfa.2010.04.023 using B-caryophyllene isolated from
Dutta PP, Bordoloi M, Gogoi K, Roy S, Marruya koenigii: Antimalarial
Narzary B, Bhattacharryya DR, (Plasmodium falciparum 3D7) and
Mohapatra PK, Mazumder B (2017) anticancer activity (A549 and HeLa cell
Antimalarial silver and gold lines). J Clust Sci 28: 1667–1684. doi:

133
Review: Peran Nanopartikel Dalam Menghambat Pertumbuhan Parasit... Wulandari dan Safaat

10.1007/s10876-017-1180-6 10.3390/molecules18055954
Kazimirova A, Baranokova M, Staruchova M, Marimuthu S, Rahuman AA, Rajakumar G,
Drlickova M, Volkovova K, Dusinska M Santhoshkumar T, Kirthi AV,
(2019) Titanium dioxide nanoparticles Jayaseelan C, Bagavan A, Zahir AA,
tested for genotoxicity with the comet Elango G, Kamaraj C (2011) Evaluation
and micronucleus assays in vitro, ex of green synthesized silver
vivo, and in vivo. Mutat Res 843: 57–65. nanoparticles against parasites.
doi: 10.1016/j.mrgentox.2019.05.001 Parasitol Res 108: 1541–1549.
Kemenkes (2019) Buku Saku Tatalaksana doi: 10.1007/s00436-010-2212-4
Kasus Malaria. Dirjen Pencegahan dan Martien R, Adhyatmika, Irianto IDK, Farida V,
Pengendalian Penyakit, Kementerian Sari DP (2012) Perkembangan
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta teknologi nanopartikel sebagai sistem
Kim D, Jeong S, Moon J (2006) Synthesis of penghantaran obat. Majalah
silver nanoparticles using the polyol Farmaseutik 8: 133–144. doi:
process and the influence of precursor 10.22146/farmaseutik.v8i1.24067
injection. Nanotechnology 17: 4019– Mishra A, Kaushik NK, Sardar M, Sahal D
4024. doi: 10.1088/0957- (2013) Evaluation of antiplasmodial
4484/17/16/004 activity of green synthesized silver
Kruis FE, Fissan H, Rellinghaus B (2000) nanoparticles. Colloids Surf B
Sintering and evaporation Biointerfaces 111: 713–718.
characteristics of gas-phase synthesis doi: 10.1016/j.colsurfb.2013.06.036
of size-selected PbS nanoparticles. Murugan K, Benelli G, Panneerselvam C,
Mater Sci Eng B 69-70: 329–334. doi: Subramaniam J, Jeyalalitha T, Dinesh D,
10.1016/S0921-5107(99)00298-6 Nicoletti M, Hwang JS, Suresh U,
Latifah N, Subarnas A, Chaerunisaa (2020) Madhiyazhagan P (2015) Cymbopogon
Antimalaria medicine and its citratus-synthesized gold nanoparticles
mechanism: A review. Majalah boost the predation efficiency of copepod
Farmasutika 5: 39–48. doi: Mesocyclops aspericornis against
10.24198/mfarmasetika.v5i1.25927 malaria and dengue mosquitoes. Exp
Lee JH, Ju JE, Kim BI, Pak PJ, Coi EK, Lee Parasitol 153: 129–138. doi:
HS, Chung N (2014) Rod‐shaped iron 10.1016/j.exppara.2015.03.017
oxide nanoparticles are more toxic than Mythili R, Selvankumar T, Srinivasan P,
sphere‐shaped nanoparticles to murine Sengottaiyan A, Sabastinraj J, Ameen
macrophage cells. Environ Toxicol F, Al-Sabri A, Kamala-Kannan S,
Chem 33: 2759–2766. doi: Govarthanan M, Kim H (2018) Biogenic
10.1002/etc.2735 synthesis, characterization and
Lourenço IM, Pieretti JC, Nascimento MHM, antibacterial activity of gold
Lombello CB, Seabra AB (2019) Eco- nanoparticles synthesised from
friendly synthesis of iron nanoparticles vegetable waste. J Mol Liq 262: 318–
by green tea extract and cytotoxicity 321. doi: 10.1016/j.molliq.2018.04.087
effects on tumoral and non-tumoral cell Namvar F, Azizi S, Ahmad MB, Shameli K,
lines. Energ Ecol Environ 4: 261–270. Mohamad R, Mahdavi M, Tahir PM
doi: 10.1007/s40974-019-00134-5 (2015) Green synthesis and
Magnusson MH, Deppert K, Malm JO, Bovin characterization of gold nanoparticles
JO, Samuelson L (1999) Gold using the marine macroalgae
nanoparticles: Production, reshaping, Sargassum muticum. Res Chem
and thermal charging. J Nanoparticle Intermed 41: 5723–5730. doi:
Res 1: 243–251. doi: 10.1007/s11164-014-1696-4
10.1023/A:1010012802415 Ouano JJS, Que MCO, Basilia BA, Alguno AC
Mahdavi M, Namvar F, Ahmad MB, Mohamad (2018) Controlling the absorption spectra
R (2013) Green biosynthesis and of gold nanoparticles synthesized via
characterization of magnetic iron oxide green synthesis using brown seaweed
(Fe₃O₄) nanoparticles using seaweed (Sargassum crassifolium) extract. In:
(Sargassum muticum) aqueous extract. Amemiya T, Lei X, Peng XQ (Eds). Key
Molecules 18: 5954–5964. doi: Engineering Materials, pp. 78–82. Trans

134
J Bioteknol Biosains Indones – Vol 8 No 1 Thn 2021

Tech Publications, Switzerland. doi: (2019) Hydrazonophenol, a food


10.4028/www.scientific.net/KEM.772.78 vacuole-targetes and
Panneerselvam C, Ponarulselvam S, ferriprotoporphyrin IX-interacting
Murugan K (2011) Potential anti- chemotype prevents drug-resistant
plasmodial activity of synthesized silver malaria. ACS Infect Dis 5: 63–73. doi:
nanoparticle using Andrographis 10.1021/acsinfecdis.8b00178
paniculata Nees (Acanthaceae). Arch Saifuddin N, Wong CW, Nur Yasumira AA
Appl Sci Res 3: 208–217 (2009) Rapid biosynthesis of silver
Paolo M, Paolo A, Alessandro C (2012) nanoparticles using culture supernatant
Nanoparticles. In: Bhushan B (Ed). of bacteria with microwave irradiation.
Encyclopedia of Nanotechnology. e-J Chem 6: 61–70. doi:
Springer, Dordrecht. doi: 10.1007/978- 10.1155/2009/734264
90-481-9751-4_236 Sathishkumar M, Sneha K, Won SW, Cho
Patra JK, Baek KH (2014) Green CW, Kim S, Yun YS (2009) Cinnamon
nanobiotechnology: Factors affecting zeylanicum bark extract and powder
synthesis and characterization mediated green synthesis of nano-
techniques. J Nanomater 2014: crystalline silver particles and its
417305. doi: 10.1155/2014/417305 bactericidal activity. Colloids Surf B
Prasetia E, Firdaus ML, Elvianawati (2019) Biointerfaces 73: 332–338. doi:
Upaya peningkatan sensitivitas 10.1016/j.colsurfb.2009.06.005
nanopartikel perak untuk analisis ion Shah M, Fawcett D, Sharma S, Tripathy SK,
merkuri (II) secara citra digital dengan Poinern GEJ (2015) Green synthesis of
penambahan NaCl. J Alotrop 3: 139–147 metallic nanoparticles via biological
Rahman K, Khan SU, Fahad S, Chang MX, entities. Materials (Basel) 8: 7278–
Abbas A, Khan WU, Rahman L, Ul Haq 7308. doi: 10.3390/ma8115377
Z, Nabi G, Khan D (2019) Nano- Shankar SS, Rai A, Ahmad A, Sastry M (2004)
biotechnology: A new approach to treat Rapid synthesis of Au, Ag, and bimetallic
and prevent malaria. Int J Au core – Ag shell nanoparticles using
Nanomedicine 14: 1401–1410. neem (Azadirachta indica) leaf broth. J
doi: 10.2147/IJN.S190692 Colloid Interface Sci 275: 496–502.
Rajakumar G, Rahuman AA (2011) Larvicidal doi: 10.1016/j.jcis.2004.03.003
activity of synthesized silver nanoparticles Sharma V, Singh P, Pandey AK, Dhawan A
using Eclipta prostrata leaf extract (2012) Induction of oxidative stress,
against filariasis and malaria vectors. DNA damage and apoptosis in mouse
Acta Trop 118: 196 203. liver after sub-acute oral exposure to
doi: 10.1016/j.actatropica.2011.03.003 zinc oxide nanoparticles. Mutat Res
Rotimi L, Ojemaye MO, Okoh OO, 745: 84–91. doi:
Sadimenko A, Okoh AI (2019) 10.1016/j.mrgentox.2011.12.009
Synthesis, characterization, Sherman IW (1998) Malaria: Parasite
antimalarial, antitrypanocidal and Biology, Pathogenesis, and Protection.
antimicrobial properties of gold American Society for Microbiology
nanoparticle. Green Chem Lett Rev 12: Press, Washington DC
61–68. doi: Sigh P, Kim YJ, Zhang D, Yang DC (2016)
10.1080/17518253.2019.1569730 Biological synthesis of nanoparticles
Saber H, Alwaleed EA, Ebnalwaled KA, from plants and microorganisms.
Sayed A, Salem W (2017) Efficacy of Trends Biotechnol 34: 588–599. doi:
silver nanoparticles mediated by Jania 10.1016/j.tibtech.2016.02.006
rubens and Sargassum dentifolium Singh AK, Tiwari R, Singh VK, Singh P,
macroalgae; caharacterization and Khadim SR, Singh U, Laxmi, Srivastava
biomedical aplplication. Egypt J Basic V, Hasan SH, Asthana RK (2019)
Appl Sci 4: 249–255. doi: Green synthesis of gold nanoparticles
10.1016/j.ejbas.2017.10.006 from Dunaliella salina, its
Saha SJ, Siddiqui AA, Pramanik S, Saha D, characterization and in vitro anticancer
De R, Mazumder S, Debsharma S, Nag activity on breast cancer cell line. J
S, Banerjee C, Bandyopadhyay U Drug Deliv Sci Technol 51: 164–176.

135
Review: Peran Nanopartikel Dalam Menghambat Pertumbuhan Parasit... Wulandari dan Safaat

doi: 10.1016/j.jddst.2019.02.023 10.1007/s11356-018-2510-4


Singh P, Kim YJ, Wang C, Mathiyalagan R, El- Wang L, Wu Y, Xie J, Wu S, Wu Z (2018)
Agamy Farh M, Yang DC (2015) Characterization, antioxidant and
Biogenic silver and gold nanoparticles antimicrobial activities of green
synthesized using red ginseng root synthesized silver nanoparticles from
extract, and their applications. Artif Cells Psidium guajava L. leaf aqueous
Nanomed Biotechnol 44: 811–816. doi: extract. Mater Sci Eng C Mater Biol
10.3109/21691401.2015.1008514 Appl 86: 1–8.
Sun L, Li Y, Liu X, Jin M, Zhang L, Du Z, Guo doi: 10.1016/j.msec.2018.01.003
C, Huang P, Sun Z (2011) Cytotoxicity WHO (2019) Global Malaria Programme.
and mitochondrial damage caused by World Health Organization
silica nanoparticles. Toxicol In Vitro 25: https://www.who.int/malaria/about_us/
1619–1629. doi: 10.1016/j.tiv.2011.06.012 en/. Accessed 4 Oct 2020
Tian J, Wong KKY, Ho CM, Lok CN, Yu WY, WHO (2021) World Malaria Report 2020: 20
Che CM, Chiu JF, Tam PKH (2007) Years of Global Progress and
Topical delivery of silver nanoparticles Challenges. World Health Organization.
promotes wound healing. Chem Med https://www.who.int/publications/i/item/
Chem 2: 129–136. doi: 9789240015791. Accessed 19 April
10.1002/cmdc.200600171 2021
Tsuji T, Iryo K, Watanabe N, Tsuji M (2002) Wu H, Zhang J (2018) Chitosan-based zinc
Preparation of silver nanoparticles by oxide nanoparticle for enhanced
laser ablation in solution: Influence of anticancer effect in cervical cancer: A
laser wavelength on particle size. Appl physicochemical and biological
Surf Sci 202: 80–85. doi: perspective. Saudi Pharm J 26: 205–
10.1016/S0169-4332(02)00936-4 210. doi: 10.1016/j.jsps.2017.12.010
Umamaheswari C, Lakshmanan A, Yulizar Y, Kadja GTM, Safaat M (2016) Well-
Nagarajan NS (2018) Green synthesis, exposed gold nanoclusters on
characterization and catalytic Indonesia natural zeolite: A highly
degradation studies of gold active and reusable catalyst for the
nanoparticles against congo red and reduction of p-nitrophenol. Reac Kinet
methyl orange. J Photochem Photobiol Mech Cat 117: 353–363. doi:
B, Biol 178: 33–39. doi: 10.1007/s11144-015-0916-2
10.1016/j.jphotobiol.2017.10.017 Zayadi RA, Abu Bakar F, Ahmad MK (2019)
Wacławek S, Gončuková Z, Adach K, Elucidation of synergistic effect of
Fijałkowski M, Černík M (2018) Green eucalyptus globulus honey and Zingiber
synthesis of gold nanoparticles using officinale in the synthesis of colloidal
Artemisia dracunculus extract: Control biogenic gold nanoparticles with
of the shape and size by varying antioxidant and catalytic properties.
synthesis conditions. Environ Sci Pollut Sustain Chem Pharm 13: 100156. doi:
Res int 25: 24210–24219. doi: 10.1016/j.scp.2019.10015

136

You might also like