Standar Akreditasi TKRS Arjaty Daud 2022
Standar Akreditasi TKRS Arjaty Daud 2022
Standar Akreditasi TKRS Arjaty Daud 2022
FOKUS TKRS
(TKRS)
TKRS 3
TKRS 2
TKRS 1
TKRS
CV
1
dr. Arjaty W. Daud, MARS, FISQua, CERG, QRGP
Email arjatydaud19@gmail.com
Hp 0812 1830 7169
PENDIDIKAN PENGALAMAN KERJA
S-1 Fakultas Kedokteran UNSRAT- Manado , Lulus 1995
S-2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS UI, Lulus 2005 2019 : Technical Assistance WHO
PELATIHAN / SEMINAR
2022 : Fellowship ISQUA, Certified Enterprise Risk Governance 2016 - 2017 : Konsultan JCI RSK Dharmais, RS Djamil Padang, RS AWS Samarinda,
(CRMS), Qualified Risk Governance Professional RS Zainal Abidin Aceh, RS Zainal Abidin Banda Aceh
2017 : Update Acreditation JCIl 6th ed Amsterdam 2015 : Konsultan Akreditasi RS Islam Cempaka putih Jakarta, RS Advent Bandung,
2015 : Practicum Acreditation JCI 5th ed Singapore RS JMC Jakarta, RS Sutomo Surabaya
2011 : Practicum Acreditation JCI 4 th ed Seoul
FOKUS TKRS
Patient Safety Course, Singapura 2014 : Konsultan JCI RS MMC Jakarta, RS Kanujoso Blkppn, RS Sleman Jogja, RS
2010 : Safety in Healthcare, Kuala Lumpur Tarakan Kaltara
GOVERNANCE
TKRS 2
TKRS 1
TKRS 3
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USA Makasar, RS Medistra, Konsultan JCI RS kanujoso Blkppn, RS Sleman
CV
Certified Profesional Healthcare Risk Management course, 2011 : Konsultan JCI RSCM, Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien
Chicago USA, Risk Management Base Training, Joint RS Tarakan Kaltim
Commision Resources (JCR),Patient Safety Up Date, Joint
Commision International (JCI) Singapura 2010 : Konsultan Manajemen risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS
2005 : Lead Audior ISO 9001 – 2000, International Registered Lhoksemawe Aceh
Certificated Auditor (IRCA)
2009 : Konsultan Manajemen risiko & Kes Pasien RS Wahidin Makasar, RS Pelni
ORGANISASI Jakarta, Konsultan RS Aini, RS Sardjito
• 2021 : Ketua IMRS – sampai sekarang
2007 : Direktur RS Zahirah, Konsultan Manajemen risiko RS Persahabatan, RS
• 2020 : Tim Ahli Investigasi KTD Alat Kesehatan Kemkes
Dharmais
• 2018 – saat ini : Ketua Bidang Pelaporan & Analisa Insiden Komite Nasional
Keselamatan Pasien (KNKP) 2006 : Konsultan Manajemen RS Asri, Konsultan Manajemen RS Medika BSD,
• 2016 – 2018. : Sekretariat KKPRS
• 2007 – 2012. : Ketua Bidang Pelaporan Insiden KKP RS PERSI , Sterring 2003 – 2004 : Direktur Operasional RS Sentra Medika
Committe KKP RS
• 2005 - Saat ini :Ketua Institut Manajemen Risiko Klinis (IMRK) / ICRMI, 1999 – 2000 : Kepala Bagian Rehabilitasi Medik , Humas RS MMC
Member of ASQ (American Quality Society), Member of Profesional Risk
Management International Association 1999 : Asisten Konsultan WHO Umbrella Project Depkes
PENGHARGAAN
2019: Penghargaan Wanita Inspirasi Indonesia (IPEMI) 2
arjaty daud / TKRS
TATA KELOLA RS YANG BAIK
FOKUS TKRS
gOVERNANCE
TKRS 3
TKRS 2
TKRS 1
GOOD
CV
Ringkas Rapi
Rajin 5R
Resik
Rawat
FOKUS TKRS
TKRS 2
TKRS 3
TKRS 2
TKRS 1
TKRS 13
TKRS
Direktur Utama /Direktur /
Etik RS
CV
Kepala RS
TKRS. 3 – 8 TKRS 14
Pimpinan RS. Manajemen risiko
(Wadir / Kabid Medik, Keperaw,
Adm, dll)
TKRS 15
TKRS.9 – 11 Penelitian menggunakan
Kepala Unit Klinis / Non subjek manusia
Klinis
FOKUS TKRS
TKRS 2
TKRS 1
TKRS 3
TKRS
CV
Dipilih & Tanggung jawab Di evaluasi Pemilik Menetapkan visi
ditetapkan dan wewenang setiap tahun, misi RS (diarahkan
Pemilik Representatif hasilnya pemilik)
pemilik ( a-h ) didokumentasikan.
arjaty daud / TKRS 5
TANGGUNG JAWAB REPRESENTATIVE PEMILIK /DEWAS
FOKUS TKRS
b. menyetujui strategi & f. mendukung PMKP dgn
GOVERNANCE
TKRS 2
TKRS 1
TKRS 3
GOOD
CV
g. pengkajian laporan
c, menyetujui partisipasi RS dlm program PMKP setiap 3 bulan,
pendidikan profesional kes & umpan balik perbaikan,
penelitian, mengawasi mutunya evaluasi pertemuan
berikutnya tertulis.
FOKUS TKRS
b c
TKRS 3
TKRS 2
TKRS 1
TKRS
Telah
Menjalankan
CV
menetapkan
operasional RS
Regulasi Bukti tertulis TJ
sesuai TJ namun
kualifikasi Direktur telah
tidak terbatas
Direktur, Uraian dilaksanakan
(a - i) uraian
tugas, TJ & dan dievaluasi
tugasnya
wewenang oleh pemilik /
sesuai representasi
persyaratan pemilik setiap
perUU. tahun dan hasil
evaluasinya
didokumentasikan
arjaty daud / TKRS. 7
TANGGUNG JAWAB DIREKTUR
a. Mematuhi perUU
f. Merekomendasikan
kebijakan, RENSTRA, dan
anggaran kepada
b. Menjalankan visi dan Representatif pemilik /
misi RS yang telah Dewas untuk mendapatkan
ditetapkan persetujuan.
FOKUS TKRS
g. Menetapkan prioritas
TKRS 3
TKRS 2
TKRS
c. Menetapkan kebijakan RS perbaikan tingkat RS yang
CV
berdampak luas / menyeluruh di
RS yang dilakukan pengukuran
d. Memberikan tanggapan IMPRS.
terhadap setiap laporan
pemeriksaan oleh Regulator h. Melaporkan hasil pelaksanaan
program PMKP meliputi pengukuran
data dan laporan IKP setiap 3 bulan
kepada Representasi pemilik / Dewas
e.mengelola & mengendalikan
i. Melaporkan hasil pelaksanaan
SDM, keuangan dan sumber
program MR kepada Representasi
daya lainnya. pemilik / Dewan Pengawas setiap 6
arjaty daud / TKRS 8
bulan.
AKUNTABILITAS PIMPINAN RUMAH SAKIT
ELEMEN PENILAIAN TKRS 3
Pimpinan RS menyusun Misi, Rencana kerja & Kebijakan untuk
memenuhi Misi RS, merencanakan dan menentukan jenis pelayanan
klinis untuk memenuhi kebutuhan pasien yang dilayani RS.
FOKUS TKRS
TKRS 2
TKRS 1
TKRS 3
TKRS
CV
a. Direktur b. Pimpinan RS c. Pimpinan RS d. RS memberikan
menunjuk beranggung
pimpinan RS dan pimpinan unit informasi pelayanan
jawab menyusun merencanakan
dan kepala unit kepada tokoh
misi, nilai yang
sesuai dan menentukan masyarakat,para
dianut serta
kualifikasi kebijakan untuk jenis pelayanan pemangku kepentingan,
dalam melaksanakan klinis untuk Fasyankes di sekitar
persyaratan misi tsb dan memenuhi RS dan proses untuk
jabatan yang memastikan kebutuhan pasien menerima masukan
telah kebijakan & yang dilayani RS. untuk peningkatan
ditetapkan prosedur
beserta uraian pelayanannya.
dilaksanakan. arjaty daud / TKRS 9
tugas
Pimpinan rumah sakit memastikan komunikasi
yang efektif telah dilaksanakan secara
menyeluruh di RS
FOKUS TKRS
penyampaian informasi dalam lingkungan RS
TKRS 3.1
TKRS 2
TKRS 1
TKRS
secara akurat dan tepat waktu.
CV
b. Pimpinan RS memastikan bahwa komunikasi yang
efektif antara unit klinis dan nonklinis, antara PPA
dengan manajemen. antar PPA dengan pasien dan
keluarga serta antar staf telah dilaksanakan.
c. Pimpinan RS telah mengkomunikasikan visi,
misi, tujuan, rencana strategis dan kebijakan,
RS kepada semua staf.
arjaty daud / TKRS 10
Kepemimpinan RS untuk Mutu dan Keselamatan Pasien
ELEMEN PENILAIAN TKRS 4
Pimpinan rumah sakit merencanakan, mengembangkan, dan menerapkan
Program PMKP
TKRS 4
TKRS 6
DIREKTUR &
PIMPINAN RS
KOORDINASI &
Lapor PMKP INTEGRASI
TKRS 5
Lapor MR
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 7
TKRS 4
TKRS 6
3 bln /x 6 bln /x
Komite
Wadir2
Komite2 Mutu
Ka2 Unit Saluran komunikasi kepada
Staf
• Face to face
• Laporan
• Memo
KEPALA UNIT • Email
• FGD
• Buletin
arjaty daud / TKRS 12
• Story board
ELEMEN PENILAIAN TKRS 5
TKRS 5
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 7
TKRS 4
1. Direktur dan pimpinan RS menggunakan data yang tersedia (data
TKRS 6
PRIORITAS
TKRS 8
TKRS 7
TKRS 4
TKRS 5
TKRS 6
Kriteria
prioritas
PRIORITAS PERBAIKAN RS
KRITERIA PEMILIHAN
PRIORITAS PENGUKURAN & 1. Sasaran Keselamatan Pasien (6 SKP)
PERBAIKAN 2. Pelayanan klinis prioritas untuk perbaikan mis.
pelayanan berisiko tinggi dan terdapat masalah mis.
a.Masalah di rumah sakit Pelayanan HD, Pelayanan Kemoterapi dll.
b.Jumlah yang banyak
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 7
TKRS 4
3. Tujuan strategis RS mis. Menjadi RS rujukan pasien
TKRS 6
TKRS 5
(High volume) kanker. Prioritas perbaikannya mis
c.Proses berisiko tinggi
(High process) KPI meningkatkan efisiensi,
d.Ketidakpuasan pasien & mengurangi angka readmisi,
staf mengurangi masalah alur pasien di IGD atau
e.Kemudahan dalam memantau mutu layanan yang diberikan oleh
pengukuran pihak lain yang dikontrak.
f.Ketentuan Pemerintah / 4. Perbaikan sistem : perbaikan yang akan
Persyaratan Eksternal berdampak luas / menyeluruh di RS yang dapat
g.Sesuai dengan tujuan diterapkan di beberapa unit, mis. sistim pengelolaan
strategis rumah sakit obat, komunikasi serah terima dll.
h.Memberikan 5. Manajemen risiko untuk perbaikan proaktif
pengalaman pasien lebih terhadap proses berisiko tinggi yang datanya
baik (patient experience) dapat diambil dari Profil risiko, atau proses yang
telah dilakukan analisa FMEA.
6. daud
arjaty / TKRS klinis & program pendidikan
Penelitian 15
kedokteran (apabila ada)
Dampak perbaikan
Direktur dan pimpinan RS akan menilai dampak perbaikan :
• Dampak primer : hasil capaian setelah dilakukan perbaikan mis.
• target kepuasan pasien tercapai 90%, atau
• hasil kepatuhan terhadap proses yang ditetapkan misalnya,
TKRS 5
kepatuhan pelaporan hasil kritis < 30 menit tercapai 100%
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 7
TKRS 4
TKRS 6
TKRS 5
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 7
TKRS 4
tsb yang dicantumkan dalam persetujuan kontrak.
TKRS 6
2. Tenaga kesehatan yang dikontrak perlu dilakukan kredensial sesuai
ketentuan di RS.
3. Pimpinan RS menginspeksi kepatuhan layanan kontrak sesuai
kebutuhan
4. Apabila kontrak dinegosiasikan ulang atau dihentikan, rumah sakit
tetap mempertahankan kelanjutan dari pelayanan pasien
5. Semua kontrak menetapkan data mutu yang harus dilaporkan ke RS,
disertai frekuensi dan mekanisme pelaporan, serta bagaimana rumah
sakit akan merespons jika persyaratan atau ekspektasi mutu tidak
terpenuhi.
6. Pimpinan klinis dan manajerial yang terkait layanan yang dikontrak
melakukan analisis dan memantau informasi mutu yang dilaporkan
pihak yang dikontrak yang merupakan bagian dalam program PMKP RS
arjaty daud / TKRS 17
Kepemimpinan RS terkait keputusan Sumber Daya
TKRS 5
TKRS 7
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 4
TKRS 6
1. Pimpinan RS menggunakan data dan informasi mutu serta dampak terhadap
keselamatan keputusan pembelian dan penggunaan peralatan baru.
2. Pimpinan RS menggunakan data dan informasi mutu serta dampak terhadap
keselamatan pemilihan, penambahan, pengurangan dan melakukan rotasi
staf.
3. Pimpinan RS menggunakan rekomendasi dari organisasi profesional dan
sumber berwenang lainnya keputusan pengadaan sumber daya.
4. Pimpinan RS memberikan arahan, dukungan, dan pengawasan terhadap
penggunaan sumber daya Teknologi informasi Kesehatan (TIK)
5. Pimpinan RS memberikan arahan, dukungan, dan pengawasan terhadap
pelaksanaan program penanggulangan kedaruratan dan bencana.
6. Pimpinan RS memantau hasil keputusannya dan menggunakan data tsb
untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu keputusan pembelian dan
pengalokasian sumber daya arjaty daud / TKRS 18
Pimpinan rumah sakit mencari dan menggunakan data serta
informasi tentang keamanan dalam rantai perbekalan untuk
melindungi pasien dan staf terhadap produk yang tidak stabil,
terkontaminasi, rusak, dan palsu
TKRS 7.1
TKRS 5
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 4
TKRS 6
yang paling berisiko dan membuat bagan alur rantai perbekalannya.
b. Pimpinan RS menentukan titik paling berisiko dalam bagan alur rantai
perbekalan dan membuat keputusan berdasarkan risiko dalam rantai
perbekalan tersebut.
c. RS memiliki proses untuk melakukan pelacakan retrospektif terhadap perbekalan
yang diduga tidak stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu.
d. RS memberitahu produsen dan / atau distributor bila menemukan perbekalan
yang tidak stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu.
TKRS 7.1
TKRS 5
3. Tentukan titik2 berisiko (risk point)
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 4
TKRS 6
Contoh :
TKRS 5
TKRS 9
TKRS 7
TKRS 4
TKRS 6
TKRS 8
1. Terdapat struktur organisasi komite medik, komite keperawatan, dan
komite tenaga kesehatan lain yang ditetapkan Direktur sesuai perUU
yang berlaku.
2. Komite medik, komite keperawatan dan komite tenaga kesehatan lain
melaksanakan tanggung jawabnya mencakup (a-d) dalam maksud dan
tujuan.
3. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya Komite medik, komite
keperawatan, dan komite tenaga kesehatanarjaty
lain menyusun
daud / TKRS Program kerja 21
Akuntabilitas Kepala Unit Klinis / Non Klinis RS
TKRS 5
TKRS 9
TKRS 8
TKRS 7
TKRS 4
TKRS 6
ditetapkan.
2. Kepala unit kerja menyusun pedoman pengorganisasian, pedoman pelayanan
dan prosedur sesuai proses bisnis di unit kerja.
3. Kepala unit kerja menyusun program kerja yang termasuk di dalamnya
kegiatan PMKP serta manajemen risiko setiap tahun.
4. Kepala unit kerja mengusulkan kebutuhan sumber daya mencakup ruangan,
peralatan medis, teknologi informasi dan sumber daya lain yang diperlukan
unit layanan serta terdapat mekanisme untuk menanggapi kondisi jika terjadi
kekurangan tenaga.
5. Kepala unit kerja telah melakukan koordinasi dan integrasi baik dalam
unitnya maupun antar unit layanan.
arjaty daud / TKRS 22
Kepala unit layanan berpartisipasi dalam meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien dengan melakukan pengukuran indikator mutu
RS yang dapat diterapkan di unitnya dan memantau serta
memperbaiki pelayanan pasien di unit layanannya.
TKRS 11 ELEMEN PENILAIAN TKRS 10
Kepala unit klinis / non klinis melakukan pengukuran
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
1.
TKRS 12
TKRS 11
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
TKRS 12
TKRS 11
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
Mendukung komunikasi yang efektif antar tenaga profesional;
TKRS 12
a)
TKRS 11
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
TKRS 12
a. Direktur RS menetapkan Komite etik RS.
b. Komite etik telah menyusun Kode etik RS yang mengacu pada
KODERSI dan ditetapkan Direktur.
c. Komite etik telah menyusun kerangka kerja pelaporan dan
pengelolaan etik RS serta pedoman pengelolaan kode etik
RS meliputi poin (a -l) dalam maksud dan tujuan sesuai dengan
visi, misi, dan nilai-nilai yang dianut RS.
d. RS menyediakan sumber daya serta pelatihan kerangka
pengelolaan etik RS bagi praktisi kesehatan dan staf lainnya dan
memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu untuk masalah
etik. arjaty daud / TKRS 26
Kepemimpinan Untuk Budaya Keselamatan Di RS
Pimpinan RS menerapkan menerapkan, memantau dan mengambil
tindakan serta mendukung Budaya Keselamatandi seluruh area RS.
TKRS 11
Pimpinan RS menyelenggarakan pendidikan dan menyediakan
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
b.
TKRS 12
informasi (kepustakaan dan laporan) terkait budaya keselamatan bagi
semua staf yang bekerja di rumah sakit.
c. Pimpinan RS menyediakan sumber daya untuk mendukung dan
mendorong budaya keselamatan di RS.
d. Pimpinan RS mengembangkan sistem yang rahasia, sederhana dan
mudah diakses bagi staf untuk mengidentifikasi dan melaporkan
perilaku yang tidak diinginkan dan menindaklanjutinya.
e. Pimpinan RS melakukan pengukuran untuk mengevaluasi dan
memantau budaya keselamatan di RS serta hasil yang diperoleh
dipergunakan untuk perbaikan penerapannya di RS.
f. Pimpinan RS menerapkan budaya adil (just culture) terhadap staf
yang terkait laporan budaya keselamatan tersebut.
arjaty daud / TKRS 27
PROGRAM BUDAYA KESELAMATAN
TKRS 11
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
Komitmen pimpinan RS dalam mendukung staf seperti waktu kerja para staf,
TKRS 12
d)
pendidikan, metode yang aman untuk melaporkan masalah dan hal lainnya untuk
menyelesaikan masalah keselamatan.
e) Identifikasi dan mengenali masalah akibat perilaku yang tidak tidak diinginkan
(perilaku sembrono).
f) Evaluasi budaya secara berkala dengan metode seperti kelompok fokus diskusi
(FGD), wawancara dengan staf, dan analisis data.
g) Mendorong kerja sama dan membangun sistem, dalam mengembangkan budaya
perilaku yang aman.
h) Menanggapi perilaku yang tidak diinginkan pada semua staf jpada semua
jenjang di RS, termasuk manajemen, staf administrasi, staf klinis dan nonklinis,
dokter praktisi mandiri, representasi pemilik dan anggota Dewas.
arjaty daud / TKRS 28
MANAJEMEN RISIKO
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO YANG TERINTEGRASI digunakan
untuk mencegah terjadinya cedera dan kerugian di RS
TKRS 11
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
TKRS 12
a. Direktur dan pimpinan RS berpartisipasi dan menetapkan Program
manajemen risiko tingkat rumah sakit meliputi (a - d) dalam maksud dan
tujuan.
a) Operasional adalah risiko yang terjadi saat rumah sakit memberikan pelayanan
kepada pasien baik klinis maupun non klinis.
• Risiko klinis yaitu risiko operasional yang terkait dengan pelayanan kepada
pasien (keselamatan pasien) meliputi risiko yang berhubungan dengan
perawatan klinis dan pelayanan penunjang seperti kesalahan diagnostik,
bedah atau pengobatan.
TKRS 14
TKRS 11
• Risiko non klinis yang juga termasuk risiko operasional adalah risiko PPI mis
TKRS 15
TKRS 13
TKRS 10
TKRS 12
sterilisasi, laundry, gizi, kamar jenazah dll); risiko MFK (terkait fasilitas dan
lingkungan, kondisi bangunan yang membahayakan; risiko yang terkait
dengan ketersediaan sumber air dan listrik, dll;
b) Risiko Keuangan; Risiko yang disebabkan segala sesuatu yang menimbulkan
tekanan terhadap pendapatan dan belanja organisasi
c) Risiko Reputasi (citra rumah sakit yang dirasakan oleh masyarakat),
d) Risiko Strategis : Risiko yang timbul akibat penetapan dan penerapan strategi
yang kurang tepat, ketidaktepatan dalam pengambilan suatu keputusan strategis
dan kegagalan dalam menghadapi perubahan2 di lingkungan bisnis / eksternal,
termasuk dan / atau pengembangan bisnis baru. (terkait dengan rencana strategis
termasuk tujuan strategis RS)
e) Risiko Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi
TKRS 11
TKRS 13
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 10
sesuai dengan kode etik penelitian dan persyaratan lainnya
TKRS 12
sesuai peraturan perUU.
TKRS 11
risiko serta alternatif pengobatan lainnya.
TKRS 15
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 10
TKRS 12
e. Apabila penelitian dilakukan oleh pihak ketiga (kontrak),
maka pimpinan RS memastikan bahwa pihabertanggung
jawab dalam pemantauan dan evaluasi dari mutu,
keamanan dan etika dalam penelitiank ketiga tersebut.
f. Penanggung jawab penelitian melakukan kajian dan evaluasi
terhadap seluruh penelitian yang dilakukan di RS satu
tahun sekali.
g. Seluruh kegiatan penelitian merupakan bagian dari program
mutu RS dan dilakukan pemantauan serta evaluasinya
secara berkala sesuai ketetapan RS
TKRS 15
TKRS 11
TKRS 14
TKRS 13
TKRS 12
TKRS 10
Arjaty Arjaty Daud Channel arjaty_daud
arjaty daud / TKRS 33