Pengaruh Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan: Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan
Pengaruh Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan: Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan
Pengaruh Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan: Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan
Citra Berliani
Berliani_citra@yahoo.co.id
Akhmad Riduwan
ABSTRACT
This research is aimed to test the influence of good corporate governance, financial performance, and firm size to
the firm value of LQ45. The sample of this research is the LQ45 Company which is listed in Indonesia Stock
Exchange in 2011-2015 periods. The total sample research is 20 company which has been determine by using
purposive sampling. The analysis method from this research has been done by using multiple regressions
analysis technique. The result of this research shows that: (a) managerial ownership has positive influence to the
firm value because the existence of managerial ownership will decrease agency conflict in the company; (b)
institutional ownership has positive influence to the firm value because the ownership becomes monitoring
mechanism which guarantees the enhancement the prosperity of the stockholders.(c) independent commissioner
has positive influence to the firm value because the large numbers of the members of independent commissioner
reflects that commissioner has conducted supervision and they are in a good coordination and in maintaining the
balance of the majority and the minority of stockholders; (d) the ROA has positive influence to the firm value
because when the ROA is getting high, it shows good financial performance; (f) firm size does not have any
influence to the firm value because firm size is not an important factor in investing.
Keywords: Good Corporate Governance, Financial Performance, Firm Size, Firm Value.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Good Corporate Governance, kinerja keuangan, dan
ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan LQ45. Sampel yang diambil adalah perusahaan LQ45
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2015. Total sampel penelitian adalah 20
perusahaan yang ditentukan melalui purposive sampling. Metode analisis dari penelitian ini
menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a)
Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena adanya kepemilikan
manajerial maka akan mengurangi konflik keagenan di dalam perusahaan; (b) Kepemilikan
institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena kepemilikan ini menjadi
mekanisme monitoring yang menjamin peningkatan kemakmuran para pemegang saham; (c)
Komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena komisaris independen
yang banyak menandakan bahwa komisaris independen melakukan pengawasan serta koordinasi
yang baik dalam menjaga keseimbangan pemegang saham mayoritas dan minoritas; (d) ROA
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena semakin tinggi ROA, menunjukkan kinerja
keuangan perusahaan baik; (e) ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena semakin
tinggi ROE, semakin tinggi perusahaan menghasilkan keuntungan; (f) Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena ukuran perusahaan bukan faktor penting untuk
dipertimbangkan dalam investasi.
Kata kunci: Good Corporate Governance, kinerja keuangan, ukuran perusahaan, nilai
perusahaan.
1037
Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan... - Berliani, Citra
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis yang pesat seperti saat ini banyak perusahaan bersaing untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba yang tinggi dan meningkatkan nilai
perusahaan. Laba dan nilai perusahaan yang tinggi memberikan kemakmuran kepada para
pemegang saham. Namun dalam mencapai tujuan tersebut, muncul konflik yang terjadi
antara manajer dan pemgang saham yang disebut dengan agency problem. Agency problem
muncul karena pihak manajer tidak memberikan informasi kepada pihak pemegang saham
mengenai keadaan sesungguhnya perusahaan demi kepentingannya sedangkan pemegang
saham juga memiliki kepentingan sehingga memunculkan agency theory.
Konflik ini dapat diminimalkan dengan menerapkan suatu mekanisme yaitu mekanisme
tata kelolah perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), dimana mekanisme ini
digunakan untuk mensejajarkan kepentingan antara pihak pengelolah perusahaan dengan
pemilik perusahaan (pemegang saham). Penerapan Good Corporate Governance melalui
pelaksanaan prinsip-prinsip nya merupakan langkah yang penting karena berkaitan dengan
meningkatnya nilai perusahaan. Good Corporate Governance diharapkan akan menjadi alat
untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa perusahaan mampu memberikan
return atas dan yang telah mereka investasikan.
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang juga mempengaruhi nilai
perusahaan, karena semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka akan semakin
tinggi pula nilai perusahaan di mata investor. Bagi suatu perusahaan, kinerja keuangan
haruslah ditingkatkan dan dijaga agar menarik minat investor untuk beinvestasi karena
investor umumnya akan mencari perusahaan yang mempunyai kinerja yang terbaik untuk
menanamkan modalnya.
Selain Good Corporate Governance, kinerja keuangan, ukuran perusahaan dianggap
mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin besar ukuran perusahaan maka
akan semakin mudah perusahaan untuk memperoleh sumber pendanaan baik secara
eksternal dan internal. Ukuran perusahaan yang besar akan lebih mendapatkan perhatian
investor, kreditor maupun para pemakai informasi keuangan lainnya dibandingkan dengan
perusahaan kecil.
LQ45 merupakan nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling liquid serta memiliki
nilai kapitalisasi pasar yag besar hal itu merupakan indicator likuidasi. Indeks LQ45
menggunakan 45 saham yang merupakan saham-saham dengan transaksi terbanyak di
Bursa Efek Indonesia (Nurhayati, 2010). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan? (2) Apakah
kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan? (3) Apakah
komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan? (4) Apakah Return On
Assets berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan? (5) Apakah Return On Equity
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan? (6) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan?. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah,
maka tujuan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : (1) Untuk menguji apakah
kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. (2) Untuk
menguji apakah kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. (3) Untuk menguji apakah komisaris independen mempunyai pengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. (4) Untuk menguji apakah Return On Assets mempunyai
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. (5) Untuk menguji apakah Return On Equity
mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. (6) Untuk menguji apakah ukuran
perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
1038
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 6, Nomor 3, Maret 2017 ISSN : 2460-0585
Teori Keagenan
Teori keagenan merupakan teori dasar yang digunakan dalam memahami isu Good
Corporate Governance, dimana teori tersebut menjelaskan mengenai hubungan kontraktual
antara principal dengan agent dalam hal pengelolahan perusahaan. Dalam hal ini pihak
principal merupakan pihak yang mendelegasikan pekerjaan kepada pihak lain, yaitu pihak
agent. Pihak agent melakukan pekerjaan yang didelegasikan, namun atas namaprincipal
dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan.
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen yang secara
aktif ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan (Direktur dan Komisaris).
Kepemilikan manajerial diukur dari jumlah prosentase saham yang dimiliki (Wahidahwati,
2002 dalam Thaharah, 2016). Menurut Jensen dan Meckling (1976) kepemilikan saham oleh
manajemen yang rendah maka akan ada kecenderungan akan terjadi perilaku opportunistic
manajer yang akan meningkat juga. Dengan adanya kepemilikan saham manajerial ini maka
akan dipandang manajemen akan mensejajarkan kepentingan diantara dua pihak yaitu
kepentingan yang dimiliki oleh manajemen dengan kepentingan pemegang saham, sehingga
manajer juga akan merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang telah diambil
serta resiko sebagai konsekuensi dari kesalahan dalam mengambil keputusan.
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan proporsi pemegang saham yang dimiliki oleh
pemilik institusional. Menurut Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan
institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan
yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Keberadaan investor institusional
dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam pengambilan strategis
sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba.
1039
Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan... - Berliani, Citra
Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi oleh pihak
manajemen, anggota dewan komisaris lainnya, pemegang saham pengendali, serta bebas
dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk
bertindak independen demi kepentingan perusahaan (KNKG, 2006). Effendi (2016)
menyatakan salah satu manfaat utama keberadaan direktur independen dan komisaris
independen adalah untuk melindungi kepentingan pemegang saham minoritas dan
pemangku kepentingan lainnya serta menjaga prinsip kesetaraan (fairness).
Kinerja Keuangan
Munawir, 1998 (dalam Rahayu, 2010) menyatakan kinerja keuangan merupakan suatu
prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang
pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Rasio yang digunakan dalam
menilai kinerja keuangan perusahaan pada penelitian ini adalah rasio profitabilitas. Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh sebuah
perusahaan dalam periode tertentu. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah ROA dan
ROE.
Return On Asset
Return on Asset merupakan salah satu rasio dari profitabilitas. Rasio ini menunjukkan
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan atas jumlah keseluruhan
aktiva yang tersedia didalam perusahaan. ROA ini mengukur seberapa efektif perusahaan
dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba (Fahrizal, 2013).
Apabila rasio ini tinggi, maka menunjukkan total aktiva yang dipergunakan mampu
mengahsilkan laba bagi perusahaan. Namun sebaliknya, apabila rasio ini rendah maka
menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan untuk beroperasi perusahaan tersebut
mendapatkan kerugian.
Return On Equity
Return On Equity merupakan alat analisis keuangan untuk mengukur profitabilitas. Rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan berdasarkan modal
tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham
(Hanafi dan Halim, 1996 dalam Fahrizal, 2013). Dengan ROE yang semakin besar, maka
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi
para pemegang saham.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan skala untuk mengklasifikasi mengenai besar atau kecil
nya suatu perusahaan. Menurut Sobirin (2007) ukuran perusahaan bisa diukur dengan
menggunakan total aktiva, jumlah karyawan, dan total penjualan dari perusahaan tersebut.
Apabila ukuran perusahaan besar maka pasar relative akan membayar lebih mahal dengan
harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar juga.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan gambaran dari seberapa baik atau buruk manajemen
dalam mengelolah perusahaan tersebut, hal ini dapat dilihat dari segi kinerja keuangannya
pada bagaimana suatu perusahaan menggunakan asset serta modal yang dimiliki guna
memperoleh laba yang maksimal. Nilai perusahaan dianggap sangat penting karena
dianggap mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Nilai perusahaan
tercermin dari harga saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek. Jika harga
saham meningat, maka nilai perusahaan tersebut juga meningkat, demikian juga dengan
1040
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 6, Nomor 3, Maret 2017 ISSN : 2460-0585
kekayaab dari para pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi menyebabkan daya tarik
bagi para investor untuk melakukan investasi terhadap perusahaan tersebut.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan
Agency problem bisa dikurangi bila manajer mempunyai kepemilikan saham dalam
perusahaan (Jensen dan Meckling dalam Etty, 2009). Adanya kepemilikan saham ini,
manajemen akan menyelaraskan kepentingan antara pihak manajemen dan pihak pemegang
saham. Selain itu, adanya kepemilikan ini manajer akan termotivasi untuk meningkatkan
kinerja nya yang berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan. Karena dengan
meningkatnya nilai perusahaan maka akan meningkat juga kemakmuran pemegang saham.
Firdausya et al. (2013) menyatakan kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Dengan memperhatikan uraian yang diatas maka dirumuskan
hipotesis pertama.
H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
1041
Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan... - Berliani, Citra
METODA PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2003:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. Adapun yang menjadi
obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam LQ45 pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama 5 periode antara 2011 sampai dengan 2015. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih
sampel adalah sebagai berikut : (1) perusahaan yang termasuk kelompok saham LQ45
periode yang diteliti, yaitu periode 2011 sampai dengan periode 2015, (2) perusahaan yang
termasuk dalam kelompok saham LQ45 selama 5 periode berturut-turut, yaitu pada periode
2011 sampai dengan periode 2015, (3) perusahaan yang menyajikan laporan keuangan
dengan menggunakan mata uang rupiah periode 2011-2015.
1042
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 6, Nomor 3, Maret 2017 ISSN : 2460-0585
yang berada didalam maupun diluar negeri. Kepemilikan institusional dapat dihitung
dengan (Antonia, 2008) :
∑
∑
f. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diukur dengan melihat total aktiva yang dimiliki suatu perusahaan
dalam laporan keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan
log natural dari total assets (Klapper dan Love, 2002 dalam Darmawati et al. 2005).
Variabel Dependen
Nilai Perusahaan
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.Indikator dari nilai
perusahaan adalah dilihat dari harga sahamnya.Apabila harga suatu saham perusahaan
tinggi maka nilai perusahaan tersebut juga tinggi, dimana kemakmuran para pemegang
saham juga maksimum. Nilai perusahaan dapat dilihat dengan menghitung PBV (Price
Book Value) dengan rumus sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2006) yaitu :
Pengujian Hipotesis
1043
Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan... - Berliani, Citra
Statistik Deskriptif
Tabel 1
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Kep M 100 0.00 2.03 .16 .47
Kep I 100 17.96 84.99 59.01 13.45
KoIn 100 .29 .80 .46 .13
ROA 100 1.80 40.38 11.73 9.19
ROE 100 5.41 125.81 24.80 23.27
SIZE 100 29.42 34.44 31.55 1.46
PBV 100 1.02 58.48 5.33 9.99
Valid N
100
(listwise)
Sumber : Output SPSS
1044
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 6, Nomor 3, Maret 2017 ISSN : 2460-0585
perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 29,42 dan nilai maksimum sebesar 34,44. Nilai
rata-rata ukuran perusahaan sebesar 31,55 dan nilai standar deviasi sebesar 1,46. Variabel
nilai perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 1,02 dan nilai maksimum sebesar 58,48.
Nilai rata-rata nilai perusahaan sebesar 5,33 dan nilai standar deviasi sebesar 9,99.
Tabel 2
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .127 1.205 .105 .916
Kep M .268 .084 .163 3.201 .002
Kep I .008 .003 .145 2.729 .008
KoIn .809 .324 .141 2.498 .014
ROA .029 .012 .345 2.483 .015
SIZE -.062 .044 -.118 -1.420 .159
LN_ROE .583 .160 .424 3.636 .000
a. Dependent Variable: LN_PBV
Sumber : Output SPSS
1045
Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan... - Berliani, Citra
Hasil perhitungan dari aplikasi program SPSS 23 pada analisi regresi linier berganda untuk
persamaan regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .895a .802 .789 .35640
a. Predictors: (Constant), LN_ROE, Kep M, SIZE, Kep I, KoIn , ROA
b. Dependent Variable: LN_PBV
Sumber : Output SPSS
Hasil dari uji koefisien determinasi diketahui bahwa nilai Adj R2 memiliki nilai sebesar
0,789 atau 78,9 % menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance, Return On
Asset, Return On Equity dan Ukuran Perusahaan mampu menjelaskan variabel Nilai
perusahaan sebesar 78,9% sedangkan sisanya 21,1% dijelaskan oleh variabel lain selain
variabel yang diajukan dalam penelitian ini.
Berdasarkan tabel 4, menunjukkan bahwa nilai signifikan F hitung sebesar 0,000. Karena
nilai signifikan F hitung lebih kecil dari nilai signifikan ( , ≤ , 5).
Dengan demikian model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau
dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan oleh masing-masing model
regresi tersebut secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
1046
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 6, Nomor 3, Maret 2017 ISSN : 2460-0585
1047
Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan... - Berliani, Citra
Pembahasan
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh
positif terhadap nilai perusahan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kepemilikan saham
oleh pihak manajemen mampu meningkatkan nilai perusahaan. Adanya kepemilikan
manajerial ini dapat dijadikan mekanisme untuk mengurangi konflik keagenan yang terjadi
dalam perusahaan, dimana kempemilikan manajerial akan menyelaraskan kepentingan
antara pihak manajemen dan pihak pemilik perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan Firdausya et al. (2013) bahwa semakin besar kepemilikan
ini maka nilai perusahaan akan semakin besar, hal ini dapat diartikan bahwa semakin
dengan adanya kepemilikan manajerial semakin besar dapa juga dijadikan suatu mekanisme
yang efektif dalam mengurrangi konflik yang terjadi dalam perusahaan. Selain itu, dengan
kepemilikan saham yang besar dalam perusahaan tersebut diharapkan lebih memotivasi
pihak manajemen untuk bekerja secara efektif dan efisien, agar nilai perusahaan terus naik.
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kepemilikan
institusional mampu meningkatkan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional memiliki
arti penting dalam memonitoring perusahaan. Keberadaan nya ini dianggap menjadi
mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap pengambilan keputusan. Mekanisme
monitoring ini akan menjamin peningkatan kemakmuran dari para pemegang saham serta
menghalangi manajer melakukan tindakan opportunistic. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Askara (2013) yang menyatakan bahwa semakin
besar jumlah kepemilikan saham institusional dalam suatu perusahaan maka semakin besar
nilai perusahaan. Dengan tingginya kepemilikan oleh institusi maka akan meningkatkan
pengawasan terhadap perusahaan.
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan semakin banyak komisaris
independen dalam perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya,
semakin sedikit komisaris independen maka semakin rendah nilai perusahaan. Hal ini
sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suhartati et al. (2011) jumlah
dewan komisaris independen signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan
mempunyai arah positif sehingga semakin banyak dewan komisaris maka semakin
meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil statistik menunujukan bahwa return on asset berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa Return On Asset mampu meningkatkan nilai
perusahaan. Dengan kata lain semakin tinggi Return On Asset maka semakin meningkatkan
nilai perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Ulupui (2007)
dan Yuniasih dan Wirakusuma (2007) bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan, yang menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh
earning power dari asset perusahaan. Semakin tinggi earning power semakin efisien perputaran
asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan.Hal ini
menunjukkan bahwa semakin kinerja keuangan perusahaann baik, semakin meningkat nilai
perusahaan.
Hasil pengujian statistik menunjukan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa return on equity mampu
meningkatkan nilai perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi Return On Equity maka
semakin tinggi tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sehingga akan
meningkatkan nilai perusahaan. ROE adalah rasio yang digunakan mengukur kinerja
manajemen dalam mengelolah modal untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi ROE, maka
semakin tinggi perusahaan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
Hal ini akan membuat para investor tertarik untuk menanamkan sahamnya pada
perusahaan yang memberikan keuntungan yang besar pada pemegang saham, sehingga hal
1048
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 6, Nomor 3, Maret 2017 ISSN : 2460-0585
ini akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dj (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan. Dj mengatakan bahwa profitabilitas menunjukan
tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan
operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan
setelah bunga dan pajak, sehingga dengan profitabilitas yang tinggi dapat memberikan nilai
tambah kepada perusahaannya yang tercermin pada harga sahamnya.
Hasil pengujian statistik menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak
memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan, artinnya ukuran perusahaan tidak
mampu meningkatkan nilai perusahaan. Tidak adanya pengaruh ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan dikarenakan ukuran perusahaan sudah bukan menjadi faktor
yang penting bagi para investor untuk berinvestasi. Selain itu, investor juga memiliki
kecenderungan untuk lebih melihat faktor lain yang dianggap lebih mempengaruhi tingkat
pengembalian yang dihasilkan perusahaan yang akan lebih menarik minat investor
melakukan investasi. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Meidiawati
(2015) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Meidiawati (2015) berpendapat bahwa ukuran perusahaan bukan merupakan
pertimbangan investor dalam melakukan investasi. Investor tidak melihat besar atau
kecilnya perusahaan, namun investor cenderung memperhatikan faktor-faktor lain seperti
profitabilitas dan struktur modal yang lebih mempengaruhi tingkat pengembalian
investasinya.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) kepemilikan manajerial berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya
kepemilikan manajerial maka akan mengurangi konflik keagenan yang terjadi dalam
perusahaan serta memotivasi para manajer untuk menningkatkan kinerjanya sehingga
berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan; (2) kepemilikan institusional berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional memiliki arti penting dalam memonitoring perusahaan. Mekanisme monitoring
akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham serta menghalanhi manajer
melakukan tindakan opportunistic. Selain itu, dengan adanyamonitoring yang dilakukan
akan mendorong manajer untuk meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak pada
meningkatnya nilai perusahaan; (3) Ukuran komisaris independen berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan semakin banyaknya
jumlah dewan komisaris independen dalam perusahaan menandakan bahwa komisaris
independen melakukan pengawasan dan koordinasi dengan baik dalam menjaga
keseimbangan antara kepentingan pemgang saham mayoritas dan minoritas sehingga
berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan; (4) Return On Asset berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi ROA
semakin tinggi nilai perusahaan, dimana nilai perusahaan ditentukan oleh earning power
maka semakin efisien perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh
perusahaan. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan baik, dimana semakin
meningkat nilai perusahaan; (5) Return On Equity berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi ROE maka semakin tinggi
perusahaan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Hal ini akan
membuat para investor tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan yang
1049
Pengaruh Good Corporate Governance, Kinerja Keuangan... - Berliani, Citra
memberikan keuntungan yang besar pada pemegang saham, sehingga hal ini meningkatkan
nilai perusahaan; (6) Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran perusahaan bukan menjadi faktor penting bagi
investor untuk berinvestasi, namun investor lebih memiliki kecenderungan untuk melihat
faktor lain yang dianggap lebih mempengaruhi tingkat pengembalian investasi yang
dihasilkan perusahaan.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya akan lebih baik memperluas obyek penelitian seperti seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel yang lebih besar akan
dapat menggeneralisasi semua jenis indusri akan memberikan hasil yang valid atau hasil
yang mendekati sebenarnya. Selain itu, disarankan untuk menambah variabel lain diluar
penelitian ini seperti struktur modal, kebijakan hutang, kebijakan deviden dan beberapa
variabel pengukur lainnya yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Bagi investor,
sebelum melakukan investasi sebaiknya melakukan analisis laporan keuangan dengan
menggunakan rasio serta melihat praktik tata kelolah persuahaan tersebut telah berjalan
dengan baik atau tidak.Hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk pertimbangan dalam
mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan keputusan investasi.Bagi perusahaan,
yang menerapkan Good Corporate Governance.Informasi dari hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan strategi untuk meningkatkan
nilai perusahaan. Hendaknya perusahaan mampu menjalankan Corporate Governance dengan
baik, efektif, serta konsisten, karena adanya pelaksanaan Good Corporate Governance ini maka
nilai perusahaan akan dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Antonia, M. 2008. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan Komisaris
Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi Komite Audit
Independen Terhadap Manajemen Laba.Tesis. Universitas Diponegoro.
Askara, H. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan.Skripsi.Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Boediono, G. SB. 2005. Kualitas Laba : Studi Pengaruh Mekanisme Corporate
Governancedan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur.
Simposium Nasional Akutansi VIII Solo.15-16 September.
Brigham, E. F., dan J. Houston. 2006. Fundamentals of Financials Management (Dasar-dasar
Manajemen Keuangan). Edisi Kesepuluh. Salemba Empat. Jakarta.
Darmawati, D., R. G. Rahayu, dan Khomsiyah. 2005. Hubungan Corporate Governance dan
Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 8(1):65-81.
Dj, A. M. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Deviden
Sebagai Variabel Moderating). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Denpasar.
Effendi, M. A. 2016. The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi.
Edisi kedua. Salemba Empat. Jakarta.
Etty, M. 2009. Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibility dan
Corporate financial Performance dalam Satu Continum. Jurnal Akutansi dan Keuangan
11(1): 30-41.
Fahrizal, H. 2013. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity(ROE), Dan
Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi.Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Firdausya, Z. S., F. Swandari, dan W. Effendi. 2013. Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance Pada Nilai Perusahaan.Jurnal Wawasan Manajemen 1(3):407-423.
1050
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Volume 6, Nomor 3, Maret 2017 ISSN : 2460-0585
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Jensen, M., dan W. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost
and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3(2): 305-306.
Komite Nasional Kebijakan Governance.2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia. KNKG. Jakarta.
Lastanti, H. S. 2004. Hubungan Struktur Corporate Governance dengan Kinerja Keuangan
dan Reaksi Pasar.Konferensi Nasional Akuntansi: Peran Akuntan dalam Membangun Good
Corporate Governance.
Meidiawati, K. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas,
Struktur Modal, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi.Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya (STESIA). Surabaya.
Nurhayati, M., dan H. Medyawati. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Good
Corporate Governance Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan yang Terdaftar Dalam LQ45 pada Tahun 2009-2011. Jurnal Akuntansi :1-13
Prasetyorini, B. F. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen 1(1):183-196.
Rahayu, S. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance
Sebagai Variabel Pemoderasi.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Semarang
Sobirin, A. 2007.Budaya Organisasi. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Alphabeta.
Bandung.
Suhartati, T., S. Warsini, dan N. Sixpria.2011. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Dan Praktik Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis 10(2):95-105.
Suryani, I. D. 2010.Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Semarang.
Thaharah, N. 2016. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan LQ45. Skripsi.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA). Surabaya.
Ulupui, I. G. K. A. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan
Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi Di BEJ). Jurnal Akuntansi dan
Bisnis 2: 88-102
Yuniasih, N. W. dan M. G. Wirakusuma.2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good
Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi.Skripsi. Universitas Udayana.
Bali.
Wardoyo, dan T. M. Veronica.2013. Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social
Responsibility Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan.Jurnal Dinamika
Manajemen 4(2):132-149.
1051