Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Stasiun Rawa Buntu Mahata Serpong Tower B2 Dengan Struktur Beton Bertulang Nayla Azka
Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Stasiun Rawa Buntu Mahata Serpong Tower B2 Dengan Struktur Beton Bertulang Nayla Azka
Perencanaan Struktur Gedung Rumah Susun Stasiun Rawa Buntu Mahata Serpong Tower B2 Dengan Struktur Beton Bertulang Nayla Azka
Nayla Azka
15315016
Sulardi, ST., MT.
ABSTRACT
A building can be built with a high level of construction safety and can reduce
construction costs by utilizing the properties of reinforced concrete so that it can work
within its limits. The Mahata Serpong Tower B2 Building Construction Project has 21
floors and is designed using reinforced concrete with the Dual System method according
to SNI 1726-2012. The results of calculations with the Dual System produce stability
produces an earthquake θmax = 0,0909 ≤ 0,25. Components of reinforced concrete
structures are planned based on SNI 2847-2013 regulations. Where the results of
calculations for the upper structure consisting of floor plates with thickness (h) = 150
mm. The recapitulation of the reinforcement of the floor slab results in the reinforcement
and pitch of the X and Y D10 - 150 and D10-250 shear reinforcement. The beam with
dimensions of 400 x 650 produces a pedestal over 6D19, a lower pedestal 4D19, a top
field 4D19 and a lower field 5D19, while the cross reinforcement on the pedestal D10-
100 and for stirrup field D19-300. Column K1 with dimensions of 600 x 1100 produces
reinforcement support and field 30D25 with stirrups for support D13-100 and for stirrups
field D13-150. Shear Wall Pier 2 has a thickness of 400 mm, with an arm length of 2700
mm and a body length of 5400 mm producing each boundary element of 1200 mm and
2000 mm. Bored pile foundation is used 0,8 m in diameter with bearing capacity of 380.22
tons. The number of foundation requirements in one group are 2, 3 and 6 drill poles. The
planned budget for a 21-storey building is Rp. 36,792,955,324.
1
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
ABSTRAK
Suatu bangunan dapat dibangun dengan tingkat keamanan konstruksi yang
tinggi serta dapat menekan biaya pembangunan dengan memanfaatkan sifat-sifat beton
bertulang agar dapat bekerja pada batas kemampuannya. Proyek Pembangunan Gedung
Rumah Susun Mahata Serpong Tower B2 ini mempunyai 21 lantai serta didesain
menggunakan beton bertulang dengan metode Sistem Ganda (Dual System) sesuai SNI
1726-2012. Hasil perhitungan dengan Sistem Ganda menghasilkan kestabilan akibat
gempa θmax = 0,0909 ≤ 0,25. Komponen struktur beton bertulang direncanakan
berdasarkan peraturan SNI 2847-2013. Di mana hasil perhitngan untuk struktur atas yang
terdiri dari pelat lantai dengan tebal (h) = 150 mm. Rekapitulasi penulangan pelat lantai
menghasilkan tulangan tumpuan dan lapangan arax x dan y D10 – 150 serta tulangan
susut D10-250. Balok dengan dimensi 400 x 650 menghasilkan tulangaan tumpuan atas
6D19, tumpuan bawah 4D19, lapangan atas 4D19 dan lapangan bawah 5D19, sedangkan
tulangan sengang pada tumpuan D10-100 dan untuk sengkang lapangan D19-300. Kolom
K1 dengan dimensi 600 x 1100 menghasilkan tulangan tumpuan dan lapangan 30D25
dengan sengkang untuk tumpuan D13-100 dan untuk sengkang lapangan D13-150.
Dinding Geser pier 2 mempunyai tebal 400 mm, dengan panjang lengan 2700 mm dan
panjang badan 5400 mm menghasilkan masing-masing boundary element sebesar 1200
mm dan 2000 mm. Fondasi bored pile digunakan diameter 0,8 m dengan daya dukung
ijin tiang sebesar 380,22 ton. Jumlah kebutuhan pondasi pada satu kelompok terdapat 2,
3 dan 6 buah tiang bor. Rencana Anggaran Biaya untuk gedung 21 lantai sebanyak Rp
36.792.955.324,-.
Kata Kunci : Pelat Lantai, Balok, Kolom, Dinding Geser, Beton Bertulang.
2
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
3
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
4
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
3. Pembebanan
Menentukan jenis dan besaran
beban-beban yang bekerja pada
struktur yang direncanakan
berdasarkan SNI 03-1727-2013 Beban
Minimum untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur lain.
4. Analisis Struktur
Melakukan analisis struktur
dari pemodelan yang telah dibuat.
Analisis struktur dilakukan dengan
bantuan program ETABS. Analisis
struktur ini bertujuan untuk mengetahui
respons struktur akibat adanya kinerja
gaya luar pada bangunan. Gaya luar
yang akan diperhitungkan adalah gaya
vertikal dari beban mati dan beban
hidup, serta gaya horizontal/ lateral dari
beban gempa. Gambar 1 Diagram Alir Perencanaan
5. Gaya-Gaya Dalam
Hasil dari kombinasi 4. DATA PERENCANAAN
pembebanan yang akan menghasilkan 4.1. Data Umum Proyek
gaya-gaya dalam untuk setiap kombinasi Data umum proyek untuk
yang dilakukan. memenuhi penulisan Tugas Akhir adalah
6. Kontrol Analisis sebagai berikut:
Kontrol yang dilakukan untuk 1. Nama Proyek : Rumah Susun
analisis gempa adalah kontrol Stasiun Rawa Buntu Mahata
simpangan, kontrol rotasi dan kontrol Serpong Tower B2
translasi, sedangkan untuk analisis 2. Lokasi Proyek : Jl. Stasiun
penulangan struktur yaitu kontrol Rawa Buntu, Serpong, Kota
regangan, kontrol tegangan dan kontrol Tangerang Selatan
lendutan.
7. Pendetailan Struktur 4.2. Data Struktur
Seluruh kontrol dipenuhi maka, Data struktur atas Proyek
dilakukan analisis terhadap kombinasi Pembangunan Rumah Susun Mahata
pembebanan (gempa dan grafitasi) Serpong Stasiun Rawa Buntu adalah
melalui program ETABS dan akan sebgai berikut:
didapatkan gaya-gaya dalam yang 1. Tipe Bangunan : Gedung
bekerja pada member struktur tersebut. Rumah Susun
Dengan gaya-gaya yang didapatkan, 2. Tinggi Bangunan : 94,5 m
selanjutnya dapat dihitung kebutuhan 3. Jumlah Lantai : 21 Lantai
tulangan.
5
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
6
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
7
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
Tabel 5 Simpangan Antar Tingkat Ijin momen dan dinding geser (shearwall)
Y – Dir harus dilakukan sebagai syarat Sistem
Ganda.
Tabel 6 Joint Reactions Akibat Gempa
EX
Load FX
Story Joint Label
Case/Combo kgf
Base 1 EX -2767,8776
Base 2 EX -4001,307
Base 3 EX -4339,0733
Base 4 EX -4605,6514
Base 5 EX -4615,0333
Base 6 EX -4645,3201
Base 7 EX -4576,7441
Base 8 EX -4611,6908
Base 9 EX -4320,2589
Base 10 EX -2740,6104
Base 12 EX -4816,1057
Base 13 EX -4541,0622
Perhitungan kontrol efek P- Base 14 EX -4817,2878
Delta pada Lantai 2 akibat gempa arah Y Base 15 EX -4570,9142
Base 16 EX -5693,1605
adalah sebagai berikut:
Base 17 EX -5827,2333
Py ΔIe Base 18 EX -6692,3969
θ=
Vy h sx Cd Base 19 EX -5839,889
Base 11 EX -4343,336
20445294 23,001 1 Base 20 EX -4262,1474
θ=
724736,6397 4500 5,5 Base 21 EX -7469,6436
Base 22 EX -7361,3649
θ = 0,024 Base 23 EX -6275,6918
Perhitungan untuk θmax adalah Base 24 EX -6198,5136
Base 25 EX -8782,7704
sebagai berikut: Base 26 EX -7277,6432
0,5 Base 29 EX -5037,2424
θ max = 0,25 Base 30 EX -4949,9703
β Cd Base 31 EX -3561,7904
Base 32 EX -3496,6987
0,5
θ max = 0,25 Base 33 EX -2068,5524
1 5,5 Base 34 EX -4146,83
Base 35 EX -176313,7109
θmax = 0,0909 < 0,25 Base 36 EX 16588,5372
Base 37 EX 13026,4279
Kerena nilai θ < 0,1, maka tidak
Base 38 EX -169243,4999
disyaratkan untuk diperhitungkan Base 39 EX -23464,0454
terhadap P-Delta, dan nilai θ < θmax, Base 40 EX -219889,1458
sehingga struktur masih dalam kondisi Base 41 EX -6187,3518
Jumlah -724736,6003
stabil.
Nilai total EX = -724737, akibat
5.3. Analisis Sistem Gempa
beban gempa arah X (EX) shearwall dan
Pengecekan terhadap gaya
kolom menahan gaya geser pada lantai
geser desain yang ditahan oleh pemikul
dasar sebesar:
8
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
9
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
10
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
11
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
4. Shearwall P7
a. Tebal Struktur 400 mm.
b. Tulangan longitudinal D25-
200
Gambar 10 Shearwall P1, P3, P4, P5, c. Tulangan Transversal
P8 dan P9 (Hoop) D13-200
• Untuk lengan 6 kaki
2. Shearwall P6 • Untuk badan 8 kaki
a. Tebal Struktur 400 mm d. Tulangan Transversal
b. Tulangan longitudinal D25- (Sengkang) D13-150
200
c. Tulangan Transversal
(Hoop) 4 kaki D13-200
d. Tulangan Transversal
(Sengkang) D13-150
Gambar 13 Shearwall P7
Gambar 11 Shearwall P6
5.8. Fondasi
3. Shearwall P2 Diameter tiang rencana = 0,8 m.
a. Tebal Struktur 400 mm. Kedalaman fondasi berdasarkan bore
b. Tulangan longitudinal hole BH-5 didapat 32 m, diambil
D25-200 berdasarkan nilai N-SPT pada data
c. Tulangan Transversal boting log yang menunjukan pada
(Hoop) D13-200 kedalaman tersebut sudah mencapai
• Untuk lengan 6 kaki tanah keras (NSPT = 40).
• Untuk badan 8 kaki Berdasarkan hasil prhitungan,
d. Tulangan Transversal didapat daya dukung tiang izin (Qa) =
(Sengkang) D13-150 320,216 ton. Hasil perhitungan didapat
jumlah tiang yang digunakan pada
struktur kolom dan shearwall sebagai
berikut:
Tabel 16 Jumlah Tiang
Gambar 12 Shearwall P2
12
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
6.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan,
didapatkan hasil kesimpulan
berdasarkan tujuan penulisan Tugas
Akhir adalah sebagai berikut:
1. Struktur gedung bertingkat 21
lantai di rencanakan sesuai SNI
03-1726-2012 dengan
Gambar 14 Denah Fondasi Bored Pile menggunakan sistem penahan
gempa Dual System. Pada
5.9. Rencana Anggaran Biaya Rumah Susun Mahata Tower
Berdasarkan hasil perhitungan B2 Serpong, rata-rata
dari pengalian antara Analisa Harga simpangan antar lantai arah X
Satuan Pekerjaan (AHSP) dan Bill of sebesar 29,9 mm, sedangkan
Quantity (BOQ) maka didapat arah Y sebesar 52,2 mm dan
rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya simpangan antar lantai yang
(RAB). Adapun total biaya yang diijinkan rata-rata sebesar 90
diperoleh dari hasil perhitungan untuk mm. kestabilan rata-rata akibat
gedung 21 lantai ini dapat dilihat pada gempa yang terjadi pada
tabel berikut: gedung mahata pada arah X
sebesar 0,0268, sedangkan arah
Tabel 18 Rekapitulasi Rencana Y sebesar 0,0433 dan
Anggaran Biaya kesetabilan maksimum 0,0909.
HARGA
TOTAL HARGA
URAIAN PEKERJAAN SAT VOL SATUAN
(Rp) (Rp) 2. Struktur atas direncanakan
I Pekerjaan Struktur Pelat
1
Pemasangan 1 m2 Bekisting
Pelat Lantai
m2 4269,959 Rp 586.596 Rp 2.504.741.621 sesuai SNI 03-2847-1013,
Pembesian Pelat Lantai 100 kg
2
Besi Ulir
Pengecoran 1 m3 Beton 30
m3 1629,716 Rp 1.945.455 Rp 3.170.538.889
maka didapatkan hasil sebagai
3 m3 1681,371 Rp 1.746.321 Rp 2.936.213.673
Mpa Ready Mixed
3
Ulir
Pengecoran 1 m3 Beton 30
m3 1683,97 Rp 1.746.321 Rp 2.940.752.174
lantai dengan ketebalan (h)
Mpa Ready Mixed
13
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
14
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016
15