Jurnal 6
Jurnal 6
Jurnal 6
Eneng Hernawati
Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
hernawatieneng@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini mengetahui penerapan metode demonstrasi dan
media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar Fisika siswa di
kelas X. Penggunaan metode demontrasi dan media audiovisual dalam
pembelajaran fisika dilakukan oleh dengan cara guru mempragakan
alat-alat dan video sehingga konsep fisika dapat dipahami oleh siswa.
Metodologi penelitian dalam penelitian ini adalah action reseach. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa diperoleh data pada siklus I hasil belajar
Fisika sebesar 62,06% dari jumlah siswa memperoleh skor ≥ 64 sedangkan
siklus II menunjukkan kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 89,65% dari
jumlah siswa memperoleh skor ≥ 64. Implikasi dari penelitian ini adalah
bahwa pembelajaran Fisika dengan menggunakan metode demonstrasi
dan media audiovisual dapat dijadikan metode dan media pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar.
Kata Kunci: Hasil Belajar Fisika, Metode Demonstrasi, Media
ABSTRACT
The purpose of this study was to obtain empirical data regarding the
application of demonstration methods and audiovisual media to improve
students’ physics learning outcomes in class X. Many were found in the
learning process at Madrasah Aliyah. Teachers could not bring issues /
problems found outside the classroom for students to learn in class. Teachers
have not made maximum efforts to improve the quality and effectiveness
of learning in schools to obtain meaningful learning. Teachers are required
to develop learning activities by choosing approaches that are outlined in
various learning models and methods that can develop students’ thinking
skills. The study was conducted in MAN 4 JAKARTA, especially class X.
The time for conducting research was carried out in the even semester of
P
endidikan adalah suatu
ditetapkan dalam kurikulum SMA.
proses pembelajaran
p e n g e t a h u a n , Salah satu komponen yang
keterampilan, dan kebiasaan harus dimiliki guru adalah
sekumpulan manusia yang bagaimana merancang strategi
diwariskan dari satu genereasi pembelajaran yang sesuai dengan
ke generasi selanjutnya melalui tujuan atau kompetensi yang akan
pengajaran, pelatihan, dan dicapai. Alasannya karena tidak
penelitian. Pendidikan merupakan semua tujuan bisa tercapai hanya
wahana untuk meningkatkan dan dengan satu strategi tertentu.
mengembangkan kualitas sumber Media atau metode pembelajaran
daya manusia dan seringkali juga turut menentukan keberhasilan
dijadikan tolok ukur peningkatan dan tujuan yang akan dicapai.
kualitas sumber daya manusia. Bagaimanapun lengkapnya media
atau metode pembelajarannya,
Sekolah Menengah Atas
tetapi bila guru tidak dapat
sebagai pendidikan formal yang
mengimplementasikannya dengan
lanjutan bagi anak, merupakan
tepat, maka tidak akan memiliki
sarana yang paling tepat dalam
makna dalam proses pembelajaran
membentuk konsep berpikir.
tersebut. Oleh karena itu, setiap
Kondisi ini memungkinkan
guru perlu memahami secara
anak mampu mengembangkan
baik peran dan fungsi, media
kreativitas, imajinasi, ekspresi, dan
dan metode pembelajaran
sebagainya dalam situasi belajar di
dalam melaksanakan proses
sekolah. Namun demikian, potensi
pembelajaran.
yang dimiliki peserta didik tersebut
tidak serta merta dapat muncul Fisika merupakan salah
secara optimal tanpa bantuan satu mata pelajaran pokok yang
guru di sekolah. Peranan guru diajarkan di Sekolah Menengah
merupakan unsur yang dominan Atas. Fisika merupakan ilmu yang
Science is a way of looking at the dibatasi pada aspek kognitif. Hal ini
world. Jadi disini Nash menyatakan berdasarkan materi yang diambil
bahwa Fisika itu adalah suatu cara oleh peneliti mengenai perubahan
atau metode untuk mengamati lingkungan fisik terhadap daratan
alam. Nash juga menjelaskan yang lebih mengacu pada aspek
bahwa cara Fisika mengamati kognitif siswa. Dimana aspek
dunia ini bersifat analisis, lengkap, kognitifnya yang diukur melalui tes
cermat, serta menghubungkannya dan dinyatakan dengan angka atau
antara suatu fenomena dengan nilai.
fenomena lain, sehingga
Pengertian Metode
keseluruhannya membentuk suatu
Demonstrasi menurut Wina
perspektif yang baru tentang objek
Sanjaya yang dikutip oleh
yang diamatinya.
Ambarjaya menyatakan bahwa
Berdasarkan beberapa metode demonstrasi adalah
pengertian Fisika di atas, maka metode penyajian pelajaran
dapat diartikan Fisika adalah ilmu dengan memperagakan dan
pengetahuan yang mempelajari mempertunjukkan kepada siswa
tentang alam semesta beserta tentang suatu proses, situasi, atau
isinya dan gejala-gejalanya benda tertentu, baik sebenarnya
bukan sekedar kumpulan ilmu atau hanya sekedar tiruan.
pengetahuan semata tapi Fisika Berdasarkan pendapat tersebut,
juga merupakan suatu proses metode demonstrasi digunakan
penemuan. untuk memperagakan tentang
suatu proses, situasi, atau benda
c. Pengertian Hasil Belajar tertentu terkait dengan materi
Fisika pelajaran yang dipelajari. Tujuannya
adalah menyajikan pelajaran
Berdasarkan pembahasan
dengan lebih konkret sehingga
di atas, maka yang dimaksud
materi pelajaran yang disampaikan
dengan hasil belajar Fisika adalah
akan lebih berkesan bagi siswa dan
perubahan perilaku sebagai hasil
membentuk pemahaman yang
dari belajar dan pengalaman, yang
mendalam dan sempurna.
dilihat pada tingkat penguasaan
yang telah dicapai oleh siswa Metode demonstrasi adalah
dalam mengikuti proses belajar cara penyajian pelajaran dengan
Hasil sesuai dengan tujuan meragakan atau mempertunjukkan
pendidikan yang ditetapkan. kepada siswa suatu proses, situasi,
Berhubung dengan adanya aspek atau benda tertentu yang sedang
kognitif, afektif, dan psikomotorik dipelajari, baik sebenarnya ataupun
yang penjabarannya begitu luas, tiruan, yang sering disertai dengan
maka untuk mengukur hasil belajar penjelasan lisan. Dengan metode
Fisika kelas X MAN 4 Jakarta dapat demonstrasi, proses penerimaan
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 2009.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
http://www.nwlink.com/donclark/hrd/bloom.html,
Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogjakarta: Diva
Press, 2011.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Press,
2008.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2008
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Sadiman, S Arief, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group, 2010.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo, 2011.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Winardi, Gunawan. 2002. Panduan Mempersiapkan Tulisan Ilmiah.
Bandung: Akatiga.
Yamin, Martinis. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.
Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009.