Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kegiatan Ekstrakurik
Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kegiatan Ekstrakurik
Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Kegiatan Ekstrakurik
net/publication/332077394
CITATIONS READS
12 5,406
2 authors, including:
Ari Prayoga
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
39 PUBLICATIONS 119 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ari Prayoga on 09 September 2019.
Open access
FUNGSI- FUNGSI MANAJEMEN
DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI MADRASAH
Mia Nurdianaa, Ari Prayogab
a
mianurdiana003@gmail.com; Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Gunung Djati Bandung; Jl. A. H. Nasution No. 105 Cibiru, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40614;
b
ariprayoga24@gmail.com; Madrasah Aliyah Darussalam Sumedang; Jl. Serma Muchtar Baru No. 01
Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Jawa Barat 45323
ABSTRACT
The application of management functions in scout extracurricular activities in these three schools differs
according to the policies of the madrasa head and the madrasa/school culture so that the output is
different. This study aims to describe management functions in three madrasas/schools, starting from
planning, organizing, actuating and controlling extracurricular. The research method used is qualitative.
The results of the study indicate that (1) Planning includes activities to determine extracurricular goals,
extracurricular goals, activities schedule and extracurricular coaches; (2) Organizing includes division of
tasks, cooperation built with external parties and grouping of students; 3) Mobilization includes the
implementation of extracurricular activities, participation of students and the assessment system of
students; 4) Controlling is carried out with oral and written reporting.
ABSTRAK
Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di tiga sekolah ini
berbeda sesuai dengan kebijakan kepala madrasah dan budaya madrasah atau sekolah tersebut
sehingga output nya pun berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi
manajemen di tiga madrasah atau sekolah, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan ekstrakurikuler. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Perencanaan meliputi kegiatan menentukan tujuan ekstrakurikuler, sasaran
ekstrakurikuler, jadwal kegiatan dan pembina ekstrakurikuler; (2) Pengorganisasian meliputi
pembagian tugas, kerjasama yang dibangun dengan pihak eksternal dan pengelompokan peserta didik;
3) Penggerakan meliputi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, partisipasi peserta didik dan sistem
penilaian peserta didik; 4) Pengawasan dilaksanakan dengan pelaporan secara lisan dan tertulis.
RIWAYAT NASKAH,
Dikirim 25 November 2018
Diterima 05 Desember 2018
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menampung peserta didik dan dibina
agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses
pendidikan diperlukan pembinaan secara terkoordinasi dan terarah. Selama
menempuh pendidikan selain menerima jenis pendidikan yang bersifat
intrakurikuler, yaitu program pendidikan dan pengajaran yang terdiri dari mata
pelajaran yang sesuai dengan muatan kurikulum pendidikan, sekolah juga perlu
menyelenggarakan program ekstrakurikuler yang berfungsi untuk membina dan
mengembangkan secara optimal bakat dan minat yang dimiliki siswa (Mulya Yuli,
2017).
Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda, Madrasah Ibtidaiyah
Terpadu Assalafiyyah dan Sekolah Dasar Muhammadiyah 8 mengadakan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka untuk membekali peserta didik agar memiliki keterampilan,
kecakapan dan mampu mengembangkan minat bakatnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda
terbagi menjadi dua, yaitu ektrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstrakurikuler wajib diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 sampai kelas 5, yakni
ekstrakurikuler pramuka, karate, taekwondo, futsal dan menggambar. Kegiatan
latihan rutin ekstrakurikuler pramuka di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda
dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu pada pukul 13.00 – 15.00 WIB. Materi yang
diberikan saat latihan rutin mengacu pada Syarat Kecakapan Umum peserta didik
sehingga setiap kali latihan ada beberapa poin yang terisi. Hanya yang menjadi
permasalahan tidak ada pembaharuan program kerja di ekstrakurikuler pramuka dan
belum lengkapnya administrasi perindukan siaga.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu
Assalafiyyah dilaksanakan setiap hari Jumat pada pukul 13.00 – 15.00 WIB. Pembina
Pramuka di madrasah ini 8 orang terdiri dari 6 orang putri dan 2 orang putra.
Program kerja latihan rutin yang dilakukan mengacu pada Syarat Kecakapan Umum
peserta didik. Permasalahan yang ditemukan dalam pengelolaan ekstrakurikuler
pramuka yaitu kurang lengkapnya administrasi pramuka dan tidak ada pembaharuan
program kerja setiap tahunnya.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SD Muhammadiyah 8 dilaksanakan hari
Sabtu. Acuan dalam kegiatan latihan rutin yaitu Syarat Kecakapan Umum.
Permasalahan yang ditemukan di sekolah ini yaitu belum adanya pembina khusus
yang menangani ekstrakurikuler pramuka sehingga latihan rutin tidak
diselenggarakan setiap minggu dan belum adanya penyusunan program kerja baik
satuan atau program latihan mingguan.
Manajemen Ekstrakurikuler Pramuka dalam Petunjuk Pelaksanaan Administasi
Satuan Pramuka No. 041 Tahun 1995 terdiri dari Perencanaan Ekstrakurikuler
Pramuka meliputi pembuatan rencana kerja Gugusdepan, pembuatan program kerja
dan pelaksanaan musyawarah Gugusdepan. Pengorganisasian Ekstrakurikuler
Pramuka meliputi pengelompokkan rencana kerja Gugus depan menjadi program
kerja satuan pramuka, rapat untuk pembinaan dan kegiatan, pembagian tugas antara
pembina Gugusdepan dan pembina satuan, pembuatan administrasi Gugusdepan
perindukan siaga. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka meliputi pembuatan
program kerja satuan, program latihan mingguan. Sedangkan Pengawasan atau
Pengendalian Ekstrakurikuler Pramuka meliputi pelaksanaan supervisi, monitoring
dan pelaporan terkait program kerja yang dilakukan oleh Pembina atau Mabigus,
pembina satuan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja satuan,
pembina Gugusdepan melakukan pelaporan formal ke Kwartir Ranting dan Kwartir
Cabang dan evaluasi pribadi peserta didik dicatat dalam buku catatan pribadi peserta
didik. Maka permasalahan yang terjadi pada tiga sekolah tersebut yakni kelengkapan
administrasi pramuka perindukan siaga dan penggalang di setiap Gugusdepannya
tidak lengkap dan tidak adanya pembaharuan program kerja satuan dan program
latihan mingguan secara tertulis yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka.
Penelitian ini bertujuan mengetahui fungsi–fungsi manajemen
ekstrakurikuler pramuka dimulai dari perencanaan ekstrakurikuler,
pengorganisasian ekstrakurikuler, penggerakan ekstrakurikuler dan pengawasan
ekstrakurikuler di tiga sekolah/madrasah.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, kualitatif yaitu metode
yang bertujuan untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi secara rinci pada saat
penelitian berlangsung. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan maksud
mendeskripsikan suatu pengelolaan yang terjadi di suatu lokasi, dengan harapan
dapat dijadikan contoh atau model pada lokasi lain yang faktor-faktornya sama
dengan setting lokasi yang diteliti (Sugiyono, 2016).
Penelitian kualitatif sering kali disebut dengan penelitian fenomenologis.
Dalam Jurnal Pendidikan Islam (Irawan, 2016) menjelaskan bahwa penelitian
fenomenologis yaitu: “The approachs of phenomenological research involves a
return to experience in order to obtain comprehensive descriptions that provide the
basis for a reflective structural analysis that portrays the essences of the experience.
The approach “seeks to disclose and elucidate the phenomena of behaviour as they
manifest themselves in their perceived immediacy.”
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan sistem
(system approach). Pendekatan ini memungkinkan pendekatan yang bersifat
deskriptif, eksplanatoris, dan komprehensif. Sifat pendekatan deskriptif berusaha
menjawab “apa yang terjadi”, sedangkan eksplanatoris menjawab “mengapa” dan
“bagaimana”(Supiana, 2008).
SIMPULAN
Perencanaan ekstrakurikuler yaitu dimulai dari penentuan jenis kegiatan, sasaran
kegiatan, tujuan kegiatan, sistem penilaian, peran orangtua dalam ekstrakurikuler
dan penentuan program kerja. Pengorganisasian Ekstrakurikuler Pramuka yaitu
pembagian tugas untuk menjadi pembina yaitu wali kelas dan pembina yang diambil
dari eksternal madrasah yang telah mengikuti minimal Kursus Mahir Dasar (KMD).
Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka tidak dijadwalkan secara khusus oleh
pemerintah tetapi ditentukan oleh kebijakan dari masing-masing madrasah.
Pengawasan Ekstrakurikuler Pramuka dilaksanakan oleh kepala sekolah, koordinator
ekstrakurikuler dan pembina ekstrakurikuler pramuka. Dari hasil penelitian di tiga
lokasi ini, peneliti menyimpulkan bahwa manajemen kegiatan ekstrakurikuler
pramuka di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Assalafiyyah lebih unggul dilihat dari segi
perencaan kegiatan, kelengkapan administrasi regu, implementasi program kerja
lebih banyak yang terlaksana dan pengawasan yang dilakukan tidak hanya saat
kegiatan latihan tetapi ketika mengikuti kompetisi. Madrasah ini juga telah
mendapatkan beberapa prestasi dalam bidang kegiatan ekstrakurikuler pramuka baik
tingkat kecamatan atau pun kabupaten.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan. (2016). Paradigma Keilmuan Manajemen Pendidikan Islam. Manageria: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Volume I (Nomor 02 November 2016 M/1438 H).
Jahari, J. (2013). Manajemen Madrasah. Bandung: Alfabeta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Kepramukaan Nomor 63 Tahun (2014).
Mulya Yuli, A. (2017). Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Meningkatkan
Kualitas Sekolah. Jurnal Pendidikan Islam, Volume II (Nomor 01), 1–15 Januari – Juni
2017.
Septiani, & Wiyono. (2012). Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Meningkatkan Kualitas
Sekolah. Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume XXI (Nomor 05 Maret 2012), 424–433.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (24th ed.). Bandung:
Alfabeta.
Supiana. (2008). Sistem Pendidikan Madrasah Unggulan: di Madrasah Aliyah Negri Insan
Cendikia Tangerang, Madrasah Aliyah Negri 1 Bandung, dan Madrasah Aliyah Negri
Darussalam Ciamis. Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat Departemen Agama RI.
Ubaidah, S. (2014). Manajemen Ekstrakurikuler dalam Meningkatkan Mutu Sekolah. Al Fikrah:
Jurnal Kependidikan Islam, Volume V (Nomor 01).
Yacoeb. (2013). Konsep Manajemen Dalam Perspektif Al-Qur’an: Suatu Analisis dalam Bidang
Administrasi Pendidikan. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Volume XIV (Nomor 01 Agustus
2013).