Naskah Publikasi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI

DI SDN MANGKUBUMEN KIDUL NO.16 SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II


Pada jurusan Administrasi Pendidikan
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh

IRMA HARI SASANTI

Q 100 090 006

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI
DI SDN MANGKUBUMEN KIDUL NO.16 SURAKARTA

Irma Hari Sasanti. Q 100090006. The Learning Management of Acceleration


Program in SDN Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta. Thesis. Postgraduate
Program. Muhammadiyah Surakarta University. 2017. Mentor:
Prof.Dr.Sutama, M.Pd. Email : irmaharisasanti@gmail.com

ABSTRACT

Organizing acceleration Program is very important because by giving the


appropriate education service for the students’ need with intelligence ability and
special talent will give the chances for students in developing their intelligence and
talent well, therefore it is hoped that those children will grow being the intelligent,
skillful, and have good morals to welcome the bright future of this nation in facing
the globalization era.This is so important so a good management system including
planning, acting, and evaluating in organizing the acceleration program is really
needed.The purposes of this research are for: 1) to know and to describe planning,
acting, and evaluating the learning activity of acceleration program in SDN
Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta including the curriculum development,
supporting facilities and infrastructures, the teacher recruitment and also the student
recruitment of acceleration program. 2) to know and to describe the supporting and
inhibiting facts of acceleration program in SDN Mangkubumen Kidul No. 16
Surakarta.This research is a qualitative research which uses ethnographic design to
understand deeply about acceleration learning program in SDN Mangkubumen Kidul
No. 16 Surakarta. The techniques in collecting the data are observing, review, and
document analysis. The document analysis through data reduction, presentation of
data, and verification.
The result shows that the learning management of acceleration program in
SDN Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta: 1) The curriculum development has not
fully referring to deferential curriculum and has not fully giving attention about the
development of interest and talent of students CIBI (Cerdas Istimewa Bakat
Istimewa) in SDN Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta. 2) The facilities and
infrastructure for acceleration students is quite adequate. 3) The students recruitment
is appropriate in accordance with the guidelines in accepting students acceleration
program. 4) The learning process of acceleration program is very well where we can
find the student activity. 5) Supervision goes pretty well but not in maximum level
because supervision has not involved the parents and psychologists. 6) The
supporting factor of learning management in SDN Mangkubumen Kidul No. 16 is the
support of all school stakeholder such as IOM (Ikatan Orang Tua Murid), while the

1
obstacle factor is the lack of teachers that specially handle students CIBI (Cerdas
Istimewa Bakat Istimewa).
Suggestions for SDN Mangkubumen Kidul No. 16 in developing the
acceleration program are: 1) To reach the optimum achievement especially the
management of CIBI school needs to develop effective and differential curriculum. 2)
To handle social obstacle and boringness of students it is suggested to the teacher to
prepare means of learning especially lesson plan which leads to cooperative learning
so the students can do interaction with other students. 3) It should be held special
selection and training continually for teachers who will teach in acceleration program
so that it will obtain the competent teacher in his field.

Key words: management, acceleration, special intelligence.

ABSTRAK

Penyelenggaraan program akselerasi sangat penting karena dengan


memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa akan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk dapat mengembangkan kecerdasan dan bakatnya dengan sebaik-
baiknya, dengan demikian diharapkan anak tersebut dapat tumbuh menjadi manusia
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia untuk menyongsong masa
depan bangsa yang gemilang dalam menghadapi persaingan global.Sedemikian
pentingnya sehingga dalam penyelenggaraan program akselerasi dibutuhkan sistem
pengelolaan yang baik, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi
pembelajaran program akselerasi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui dan
mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran program
akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta yang meliputi
pengembangan kurikulum, sarana prasarana pendukung pembelajaran, rekruitmen
guru, serta rekruitmen peserta didik program akselerasi. 2) mengetahui dan
mendeskripsikan fakta pendukung dan penghambat program akselerasi di SDN
Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
menggunakan desain etnografi untuk memahami secara mendalam tentang
pembelajaran program akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis
dokumen. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran program
akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta: 1) Pengembangan
kurikulum belum sepenuhnya mengacu pada kurikulum berdeferensiasi dan belum
sepenuhnya memperhatikan tentang pengembangan minat dan bakat siswa Cerdas
Istimewa Bakat Istimewa (CIBI) di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta. 2)
Sarana dan prasarana untuk siswa akselerasi sudah cukup memadai. 3) Perekrutan

2
siswa sudah sesuai dengan pedoman penerimaan siswa program akselerasi. 4) Proses
pembelajaran program akselerasi sudah sangat baik dimana keaktifan siswa sudah
nampak. 5) Supervisi sudah berjalan cukup baik,namun belum maksimal, karena
supervisi belum melibatkan orang tua murid dan psikolog. 6) Faktor pendukung
dalam pengelolaan pembelajaran di SDN Mangkubumen Kidul No. 16 adalah
dukungan dari seluruh stake holder sekolah,diantaranya dukungan dari Ikatan Orang
Tua Murid(IOM), sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya tenaga guru
yang khusus menangani siswa Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CIBI).
Saran untuk SDN Mangkubumen Kidul No.16 dalam pengembangan
program akselerasi adalah: 1)Untuk mencapai hasil yang maksimal khusunya
pengelolaan anak CIBI sekolah perlu mengembangkan kurikulum yang efektif. dan
berdiferensiasi. 2) Untuk mengatasi kendala sosial dan kejenuhan siswa disarankan
agar guru mempersiapkan sarana pembelajaran khususnya RPP yang mengarah pada
pembelajaran kooperatif, sehingga siswa bisa melakukan interksi dengan siswa yang
lainnya. 3) Seharusnya diadakan seleksi dan pelatihan khusus secara periodik bagi
guru yang akan mengajar di program akselerasi sehingga diperoleh guru yang
berkompeten dalam bidangnya.

Kata Kunci: pengelolaan pembelajaran, akselerasi, cerdas istimewa.

1. PENDAHULUAN

Kualitas sumber daya manusia merupakan sektor penting dalam menunjang


tercapainya tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional membutuhkan
kualitas sumber daya manusia yang unggul baik dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, olahraga, berbudi pekerti luhur, dan mempunyai ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Anak berbakat istimewa merupakan sumber daya yang dapat
memberikan sumbangan yang bermakna bagi kemajuan bangsa dan negara.
Dasar pemikiran diselerenggarakan dan dikembangkan terus upaya
pendidikan bagi anak berbakat adalah bahwa memberikan layanan pendidikan yang
sesuai dengan potensi anak berbakat.Dengan menyiapkan sumber daya manusia
yang potensial yang akan dapat mendorong kemajuan bangsa. Salah satu bentuk
pendidikan bagi anak berbakat adalah program percepatan (acceleration), yaitu
pemberian layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat
istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi kesempatan kepada mereka
untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat
dibanding teman-temannya.

3
Dalam Undang undang No.2 tahun 1989 tentang Sisdiknas pasal 24 ayat 6:
“Setiap peserta didik pada satuan pendidikan mempunyai hak menyelesaikan
program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan” dan Undang-undang
Sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 5 ayat 4: “Warga Negara yang cerdas dan
berbakat istimewa memerlukan pendidikan khusus”. Pendidikan khusus yang
dimaksud tersebut adalah penyelengaraan program percepatan belajar atau
akselerasi.
Sedemikian pentingnya penyelenggaraan program akselerasi, sehingga
dibutuhkan manajemen yang baik, meliputi perencanaan pembelajaran pada program
akselerasi, pelaksanaan pembelajaran pada program akselerasi, dan evaluasi
pembelajaran pada program akselerasi. Esensi dari program akselerasi adalah
memberikan pelayanan kepada siswa yang mempunyai bakat istimewa dan
kecerdasan luar biasa untuk mengikuti program percepatan dalam menempuh
pendidikannya.
Pembelajaran peserta didik diharapkan memberikan kesempatan kepada anak
untuk berinteraksi dengan lingkungannya, mengajarkan bagaimana menghargai orang
lain, dan mengendalikan emosi. Karena kecerdasan seseorang tidak hanya ditentukan
oleh tingkat intelektualnya saja, kecerdasan emosional juga sangat menentukan.
SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta setelah melalui berbagai
konsultasi, kajian dan analisis, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
masyarakat , khususnya terhadap peserta didik cerdas istimewa mulai Tahun
Pelajaran 2005/2006 SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta memperoleh
kepercayaan atau ditunjuk oleh pemerintah sebagai sekolah penyelenggara Program
Percepatan Belajar (Akselerasi). Kalau pada program reguler masa tempuh belajar di
SD adalah 6 tahun, maka pada program akselerasi masa tempuh belajar di SD hanya
5 tahun.
SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta sebagai sebuah lembaga
pendidikan formal penyelenggara program akselerasi setingkat SD, tentu saja dalam
manajemen penyelenggaraan program ini memiliki kekhasan tersendiri jika
dibandingkan dengan penyelenggaraan program serupa di sekolah-sekolah yang lain.
Permasalahan-permasalahan pun muncul dalam penyelenggaraan program
percepatan belajar ini, mulai dari penetapan guru program percepatan belajar sampai
dengan pelaksanaan proses belajar mengajar. Permasalahan lain yang muncul adalah
terutama dalam pengelolaan kurikulum. Kurikulum yang diterapkan dikelas
akselerasi lebih banyak dibanding dengan kelas-kelas regular yang diselenggarakan
oleh sekolah-sekolah lain, sementara semua kurikulum tersebut harus diselesaikan
lebih cepat satu tahun dari yang semestinya.

4
SDN Mangkubumen kidul No.16 Surakarta menerapkan kurikulum diknas. SDN
Mangkubumen Kidul No.16 berusaha mengelola kurikulum program kelas akselerasi
tanpa meninggalkan visi dan misi serta tujuan dari SDN Mangkubumen Kidul No.16
Surakarta didirikan. Partisipasi dari semua pihak dalam penyelenggaraan program
kelas akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta sangat diharapkan
oleh pihak sekolah, dengan harapan agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang
pengelolaan kelas akselerasi di sekolah dan diharapkan menjadi kajian yang berarti
bagi pengembang kelas akselerasi di sekolah-sekolah lain di masa yang akan datang.
Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis menyusun thesis dengan judul
“PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DI SDN
MANGKUBUMEN KIDUL NO.16 SURAKARTA”

2. METODE PENELITIAN
Berdasarkan fokus penelitian, maka jenis penelitan yang tepat adalah kualitatif.
Sasaran yang akan diteliti adalah pelaksanaan suatu proses, yaitu pengelolaan
pembelajaran program akselerasi di SD Negeri Mangkubumen Kidul no.16
Surakarta dengan keseluruhan fungsi manajemennya.
Sugiyono, (2006: 15) mensintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsfat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrument kunci.
Dari penjelasan diatas, penulis mencoba untuk menganalisis penelitiannya dengan
menggunakan metode kualitatif, melalui observasi secara langsung dan kemudian
menuliskan hasilnya dalam bentuk kata-kata. Gumanty Ary, Tatang (2016:14)
menjelaskan sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan,
dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data yang
diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil
observasi peneliti terhadap pengelolaan pembelajaran di SDN Mangkubumen Kidul
No.16 Surakarta. Data Sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono,
2007: 193)

5
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan pembelajaran program akselerasidi SD Negeri Nomor 16


Mangkubumen Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, diawali dari penyusunan
kurikulum, silabus, dan RPP kelas Akselerasi. Identifikasi anak Cerdas Istimewa dan
Berbakat Istimewa (CIBI) yang dilakukan oleh SD Negeri Mangkubumen Kidul No.
16 Surakarta dilakukan melalui seleksi psikotes yang dilakukan bekerjasama dengan
lembaga Konsultan Psikologi Anava Surakarta.
Berdasarkan hasil analisis dokumen yang ada di SD Negeri Mangkubumen
Kidul No. 16 Surakarta, dapat diketahui bahwa berbagai persyaratan yang harus
dimiliki oleh siswa program akselerasi antara lain: (1) penampilan fisik, yang
meliputi tata cara siswa berpakaian, perhatian siswa terhadap lingkungan dan sikap
siswa terhadap guru; (2) IQ, standar IQ untuk masuk kelas program akselerasi telah
ditetapkan minimal 125; (3) komunikasi, siswa akselerasi hasus memiliki
komunikasi yang bagus pada saat dilakukan wawancara termasuk didalamnya adalah
sikap hormat siswa terhadap guru; (4) hasil belajar, hasil belajar siswa program
akselerasi ditentukan rata-rata 8.0 dan lulus tes; (5) respon, siswa yang diterima di
kelas akselerasi harus memiliki respon yang baik pada saat wawancara dan memiliki
daya tanggap yang baik serta tanggungjawab yang baik.
Data dokumen menunjukkan bahwa penentuan seleksi masuk kelas akselerasi
dilakukan terhadap nilai 3 mata pelajaran di sekolah dan hasil tes IQ yang
diselenggarakan oleh Lembaga Psikologi Anava. Nilai minimal untuk ketiga mata
pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam
minimal 8.0, adapun hasil tes IQ minimal adalah 128.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran program
akselerasi di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta: 1) Pengembangan
kurikulum belum sepenuhnya mengacu pada kurikulum berdeferensiasi dan belum
sepenuhnya memperhatikan tentang pengembangan minat dan bakat siswa Cerdas
Istimewa Bakat Istimewa (CIBI) di SDN Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta. 2)
Sarana dan prasarana untuk siswa akselerasi sudah cukup memadai. 3) Perekrutan
siswa sudah sesuai dengan pedoman penerimaan siswa program akselerasi. 4)
Proses pembelajaran program akselerasi sudah sangat baik dimana keaktifan siswa
sudah nampak. 5) Supervisi sudah berjalan cukup baik,namun belum maksimal,
karena supervisi belum melibatkan orang tua murid dan psikolog. 6) Faktor
pendukung dalam pengelolaan pembelajaran di SDN Mangkubumen Kidul No. 16
adalah dukungan dari seluruh stake holder sekolah,diantaranya dukungan dari
Ikatan Orang Tua Murid(IOM), sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya
tenaga guru yang khusus menangani siswa Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CIBI).

6
Hasil penelitian pengelolaan pembelajaran bagi anak Cerdas Istimewa dan
Berbakat Istimewa (CIBI) di SD Negeri Nomor 16 Mangkubumen Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta meliputi: a) Adanya dukungan memadai dari seluruh stake
holder sekolah; b) Dukungan non materiil yang diberikan stake holder adalah
berupa adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh IOM dalam membantu
mendukung kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan networking.
Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam pengelolaan pembelajaran bagi
anak Cerdas Istimewa dan Berbakat Istimewa (CIBI) di SD Negeri Nomor 16
Mangkubumen Kecamatan Laweyan Kota Surakarta antara lain adalah kurangnya
guru yang menguasai pengelolaan anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa.
Kekurangan tenaga pendidik ini diatasi dengan megadakan tenaga pendidik khusus
berupa psikolog yang dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga
Psikologi Anava Surakarta. Faktor penghambat berupa kurangnya kemampuan guru
dalam penguasaan materi diatasi dengan pemberian tugas tambahan dengan
memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi informasi. Temuan ini didukung
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Margrain (2012), Reid (2013),
Ferguson (2003), maupun Douglass dan Tieso (2014). Hasil-hasil penelitian yang
mereka lakukan menyimpulkan bahwa untuk menangani anak berkebutuhan khusus
diperlukan guru khusus yang memahami karakteristik anak-anak tersebut sehingga
dapat memfasilitasi perkembangan mereka secara optimal. Penelitian yang
dilakukan oleh Sambu, Kalla, dan Njue (2014) dengan judul ”Educating Learners
Identified by Teachers as Gifted and Talented i Primary Schools in Wareng
Distric,Uasin County, Kenya”, menyimpulkan bahwa guna mengatasi kelemahan
berupa keterbatasan yang ada pada mereka, guru berusaha memberikan tugas-tugas
tambahan kepada siswa.

4. SIMPULAN

4.1 Perencanaan Pembelajaran Program Akselerasi di SD Negeri


Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta
a. Perencanaan diawali dari proses identifikasi anak CIBI, perekrutan,
penyusunan kurikulum, silabus, RPP, bahan ajar bagi anak-anak Cerdas
Istimewa dan Berbakat Istimewa (CIBI).
b. Kemampuan anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa diketahui melalui
penerimaan siswa baru. Seleksi peneriaan siswa dilakukan melalui persyaratan
antara lain: tes akademik, tes psikologi, tes kesehatan, dan kesediaan calon
siswa dan orang tua.

7
c. Prosedur penerimaan tersebut ditempuh atas pertimbangan bahwa anak cerdas
istimewa dan berbakat istimewa memiliki kemampuan intelegensia di atas rata-
rata, kesanggupan belajar secara menonjol, berpikir kreatif dan produktif,
kemampuan memimpin dan kemampuan dalam seni.
d. Anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa mempunyai kepekaan yang
berlebihan karena dia mampu memahami sesuatu sebelum orang lain.
e. Anak cerdas istimewa dan berbakat istimewasangat menghargai berpikir logis.
Sehingga anak berbakat sering dianggap nakal, bandel, aneh-aneh. Oleh sebab
itu dalam penerimaan siswa baru program akselerasi menempuh prosedur
khusus untuk penerimaan siswa baru.
f. Proses identifikasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan multifaktor
atau multidimensional. Pelaksanaannya dilakukan melalui tes dan wawancara.
Tes yang digunakan berupa tes tes akademik, tes psikologi, tes kesehatan, dan
kesediaan calon siswa dan orang tua. Pelaksanaan identifikasi dilakukan dengan
bekerjasama dengan lembaga Psikologi Anava Surakarta.
g. Pengorganisasian dilakukan dengan menempatkan anak CIBI ke dalam kelas
khusus yaitu kelas akselerasi.

4.2 Pelaksanaan Pembelajaran Program Akselerasi di SD Negeri Mangkubumen


Kidul No.16 Kecamatan Laweyan Kota Surakarta
a. Pelaksanaan dilakukan dengan penerapan kurikulum terdiferensiasi yang
diterapkan pada program percepatan belajar di SD Negeri Mangkubumen Kidul
No. 16 Surakarta dilakukan pada materi, proses, produk, dan lingkungan belajar
dengan melalui tiga jalur yaitu: enrichment (pengayaan), extension
(pendalaman), dan acceleration (percepatan). Diferensiasi kurikulum bagi
siswa cerdas dilakukan melalui tiga jalur yaitu: enrichment (pengayaan) yaitu
kegiatan belajar yang memungkinkan perluasan materi kurikulum, extension
(pendalaman) yaitu kegiatan belajar yang memungkinkan investigasi bidang
studi secara lebih mendalam, dan acceleration (percepatan) yaitu kegiatan
belajar yang memungkinkan untuk menyelesaikan materi belajar dalam waktu
yang lebih singkat. Isi materi pelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum harus
lebih berbobot dan menantang dibanding dengan isi materi pelajaran yang
standar bagi kelas reguler.
b. Evaluasi dilakukan dengan mengikuti evaluasi harian, tes akhir semester dan
Ujian Nasional.
c. Evaluasi pembelajaran dilakukan sebulan sekali dalam bentuk supervisi oleh
kepala sekolah kepada guru.

8
4.3 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengelolaan Pembelajaran
Program Akselerasi di SD Negeri Mangkubumen Kidul No.16 Kota
Surakarta.
a. Faktor pendukung dalam pengelolaan pembelajaran bagi anak cerdas istimewa
dan berbakat istimewa di SD Negeri Mangkubumen Kidul No. 16 Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta meliputi: 1) Adanya dukungan memadai dari seluruh
stake holder sekolah; 2) Dukungan non materiil yang diberikan stake holder
adalah berupa adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh IOM dalam
membantu mendukung kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan networking
b. Faktor penghambat dalam pembelajaran bagi anak cerdas istimewa dan
berbakat istimewa di SD Negeri Mangkubumen Kidul No.16 Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta adalah kurangnya tenaga guru yang khusus
menangani anak-anak tersebut dan kurangnya kemampuan guru dalam
mengikuti cara belajar anak yang sangat cepat. Kekurangan tenaga pendidik ini
diatasi dengan mengadakan tenaga pendidik khusus berupa psikolog yang
dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga Psikologi Anava
Surakarta. Faktor penghambat berupa kurangnya kemampuan guru dalam
penguasaan materi diatasi dengan pemberian tugas tambahan dengan
memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi informasi.

DAFTAR PUSTAKA
Altun, Fatma., and Hikmet Yazici. 2010. “Learning styles of the gifted students in
Turkey.” Procedia Social and Behavioral Sciences 9 (2010) 198–202,
diunduh dari http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016.
Akbar Hawadi, Reni,dkk. 2006. Akselerasi. Jakarta: PT Grasindo.
Capern, Trevor., and Lorraine Hammond. 2014. “Establishing Positive Relationships
with Secondary Gifted Students and Students with Emotional/ Behavioural
Disorders: Giving These Diverse Learners What They Need.” Australian
Journal of Teacher Education Vol. 39, No. 4, Article 3, pp: 46-67, diunduh
dari http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016.
Celik-Sahin, Gigdem., and Otto Schimdt. 2014. “Teaching English Activities for the
Gifted and Talented Students.” Journal for the Education of the Young
Scientist and Giftedness 2014, Volume 2, Issue 1, 53-67, diunduh dari
http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016.

9
Chessor, Danuta. 2013. “The Impact of Grouping Gifted Students On Motivation.”
The European Journal of Social & Behavioural Sciences (eISSN: 2301-2218),
pp: 1334 – 1352, diunduh dari http://www.proquest.umi.com , pada 18
September 2016.
Douglass, Marcy J., and Carol Tieso. 2014. “Twice Exceptional: Gifted Students with
Learning Disabilities”. Journal of Educational Management Vol. 1 No. 1, pp:
1-12, http://www.proquest.umi.com. diakses pada 12 Mei 2016.
Eko Supriyanto, 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas
Istimewa.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
E Mulyasa, 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Gumanti, Tatang Ary,dkk. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Hasibuan, Malayu.S.P.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kahyaoglu, Mustafa. 2013. “A comparision between gifted students and non-gifted
students’ learning styles and their motivation styles towards science learning.”
Academic Journal of Educational Research and Review Vol. 8 No. 12, pp:
890-896, diunduh dari http://www.proquest.umi.com , pada 18 September
2016.
Karaduman, Gulsah Batdal. 2013. “Underachievement in Gifted Students.”
International Journal on New Trends in Education and Their Implications
Volume: 4 Issue: 4 Article: 15, October 2013., pp: 165-172, diunduh dari
http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016.
Margrain, V., & Farquhar S., 2012. “The Education of Gifted Children in the Early
Years: A First Survey of Views, Teaching Practices, Resourcing and
Administration Issues”. The New Zealand Journal of Gifted Education, Vol.
17 No. 1, 2012, pp: 1-13, http: www.proquest.umi.com diakses pada 3 Mei
2016.
Munro, John. 2012. “Effective strategies for implementing differentiated instruction.”
Paper. Presented at the 2013 Asia Pacific Conference on Giftedness – Sydney
in July 2013, diunduh dari http://www.proquest.umi. com , pada 18 September
2016.
Murdock-Smith, Jennifer. 2013. “Understanding The Social and Emotional Needs of
Gifted Children.” Rivier Academic Journal, Volume 9, Number 2, Fall 2013,
pp: 1-4, diunduh dari http://www.proquest.umi.com , pada 18 September
2016.

10
Muslich, Masnur, 2007.KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Malang: Bumi
Aksara.
Persson, Roland S. 2010. “Experiences of Intellectually Gifted Students in an
Egalitarian and Inclusive Educational System: A Survey Study.” Journal for
the Education of the Gifted, Vol. 33, No. 4, 2010, pp. 536–569, diunduh dari
http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016
Purwanto, Ngalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
PT.Rosdakarya.
Reid, Michelle. 2011. “Teaching implications of gifted and talented learners within
the mainstream classroom.” Journal of Student Engagement: Education
Matters, Vol. 1 Issue 1, Article 5, pp: 29-32, diunduh dari
http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016.
Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah. Bengkulu: PT Refika Aditama.
Sambu, Mary Cheptanui., Jilio Sharamo Kalla., Sera Wanja Njue. 2014. “Educating
Learners Identified by Teachers as Gifted and Talented in Primary Schools in
Wareng District, Uasin Gishu County, Kenya”. International Journal of
Humanities and Social Science Vol. 4 No. 11 (1), pp: 232-245, http:
www.proquest.umi.com diakses pada 3 Mei 2016.
Subotnik, Rena F., Paula Olszewski-Kubilius., dan Frank C. Worrell. 2011.
“Rethinking Giftedness and Gifted Education: A Proposed Direction Forward
Based on Psychological Science.” Psychological Science in the Public Interest
12(1) 3 –54., diunduh dari http://www.proquest.umi.com , pada 18 September
2016.
Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Swan, Bonnie., Xuan-Lise Coulombe-Quach., Angela Huang., Jaime Godek.,
Deborah Becker., and Yan Zhou. 2015. “Meeting the Needs of Gifted and
Talented Students: Case Study of a Virtual Learning Lab in a Rural Middle
School.” Journal of Advanced Academics 2015, Vol. 26(4) 294 –319, diunduh
dari http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016.
Tim FKIP UMS, 2004. Manajemen Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
Van Tassel-Baska, Joyce. 2008. “What Works in Curriculum for the Gifted.” Journal
for the Education of the Gifted, Vol. 1 No. 1, 1-20, diunduh dari
http://www.proquest.umi.com , pada 18 September 2016.
Wiriatmadja, Rochiati, 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

11
W Mantja, 2010. Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: PT
Elang Mas.
Yang, Yang. 2013. “Identification of young, gifted children: An analysis of
instruments and recommendations for practice”. Gifted Child Quarterly, Vol.
1, No. 1, 2013, pp: 1-27, http: www.proquest.umi.com diakses pada 3 Mei
2016.

12

You might also like