2405-Article Text-8246-1-10-20220804
2405-Article Text-8246-1-10-20220804
2405-Article Text-8246-1-10-20220804
ABSTRACT
The project activity is a new paradigm learning process which contains elements
of the Pancasila student profile which are developed in children as a
strengthening of the concept of character education in the implementation of an
independent curriculum. SDN Banjaran 3 as one of the participating schools of the
driving school program (PSP) in implementing the project is designed using a
theme that is in accordance with the characteristics of the education unit for 1
(one) year of implementation. Problems faced regarding changes in behavioral
attitudes are reflected in the child's character being felt to increase as a result of
efforts to return children after online learning PJJ (distance learning) where
children look less focused, lack a sense of respect if they meet they look
indifferent, also when memorizing and worship movements during practice exams.
sixth grade (6) felt the need to strengthen again. The research design chosen was
qualitative with the aim of describing the application of strengthening character
education with the subject of 22 children in grade 4 SD Banjaran 3 Kediri City.
The main source of data mining was documentation of a series of learning
processes from planning, introduction to work titles were analyzed descriptively.
The results show that the process of character education through projects from
the beginning of planning, providing knowledge, implementation to the degree of
work requires mentoring and also innovative teacher efforts in motivating children
and the support of parents from the surrounding community is needed in an effort
to create a Pancasila student profile.
Keywords: character, project, profile of Pancasila students, elementary school
ABSTRAK
Kegiatan projek merupakan proses pembelajaran paradigm baru dimana memuat
elemen profil pelajar Pancasila yang dikembangkan pada diri anak sebagai
penguatan konsep pendidikan karakter dalam implementasi kurikulum merdeka.
SDN Banjaran 3 sebagai salah satu sekolah peserta program sekolah penggerak
(PSP) dalam penerapan projeknya di rancang menggunakan tema yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan selama 1 (satu) tahun pelaksaannya.
Permasalahan dihadapi tentang perubahan sikap perilaku tercermin dari karakter
anak dirasakan meningkat sebagai dampak upaya mengembalikan anak setelah
pembelajaran online PJJ (pembelajaran jarak jauh) dimana anak terlihat kurang
fokus, kurang rasa sikap menghormati jika ketemu terlihat cuek, juga saat hafalan
dan gerakan ibadah saat ujian praktik kelas enam (6) dirasa perlu penguatan lagi.
Rancangan penelitian yang dipilih adalah kualitatif yang bertujuan mendeskrisikan
tentang penerapan penguatan pendidikan karakter dengan subjek siswa kelas 4
SD Banjaran 3 Kota Kediri sejumlah 22 anak.Penggalian data bersumber utama
dokumentasi rangkaian proses pembelajaran dari perencanaan, pengenalan
sampai gelar karya dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukan proses
pendidikan karakter melalui projek dari awal perencanaan, pemberian
pengetahuan, pelaksaan sampai pada gelar karya dibutuhkan pendampingan dan
1026
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
juga upaya guru secara inovatif dalam memotivasi anak serta dibutuhkan
dukungan orang tua masyarakat sekitar dalam upaya memujudkan profil pelajar
Pancasila.
Kata Kunci: karakter, projek, profil pelajar pancasila, SD
PENDAHULUAN
Karakter ditunjukan sebagai perilaku seseorang yang didasarkan pada
nilai-nilai sesuai norma-norma yang berlaku dan harus dilakukan sebagai
proses pembentukan hasil pendidikan. Pendidikan karakter memiliki tujuan
dapat meningkatkan mutu dari penyelenggaraandan hasil dari pendidikan di
lakukan oleh sekolah dimana arah utama pada pencapaian pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang,
sesuai tujuan pendidikan nasional. Tumbuh dan berkembangnya karakter
yang baik akan mendorong peserta didik tumbuh dengan kapasitas dan
komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan
segalanya dengan benar serta memiliki tujuan hidup. Masyarakat juga
berperan membentuk karakter anak melalui orang tua dan lingkungannya
(Supriyadi, 2009).
Permasalahan utama dihadapi dengan dampak yang diperoleh anak
disadari setelah kembali melakukan pembelajaran secara tatap muka
menunjukan sikap-sikap yang kurang positif seperti kurang konsentrasi
dalam menerima pembelajaran, bertemu guru harus diingatkan menyapa
terlebih dahulu, dan penulis merasakan sebagai pendidik saat pembelajaran
anak sering merasa bosan dan mudah mengeluh. Penyebab ini memang
dirasakan setelah pelaksanaan pembelajaran saat pandemic dengan PJJ
berimbas pada karakteri dan diri siswa mengalami perubahan perilaku
tersebut. Saat masa pandemi ini banyak hal yang mengalami perubahan
dalam banyak segi terutama dalam ekonomi dan Pendidikan, dalam dunia
pendidikan “learning loss” sebagai hasil dari dampak penutupan sekolah
selama masa merebaknya corona. The Education and Development Forum
(2020), dalam (Dewi Pratiwi, 2021) mengartikan bahwa learning loss adalah
situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik
umum atau khusus atau kemunduran secara akademis, yang terjadi karena
kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidakberlangsungannya proses
pendidikan.
Menteri pendidikan menanggapi kejadian dampak PJJ pada sisea
melakukan perubahan kebijakan pendidikan yang akan menekankan
pendidikan secara menyeluruh/holistik melalui Program Sekolah Penggerak .
Upaya pembentukan PSP (Program Sekolah Penggerak ) untuk mewujudkan
visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila
berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang
mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan
SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru)
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id. Mencermati ini berarti akan
dimulai dari SDM itu fokus gurunya terlebih dahulu dalam melakukan
perubahan terkait dinamika proses pembelajaran menuju paradigm baru
profil pelajar Pancasila yang melekat dalam tujuan nasional pendidikan.
Tantangan ini juga dilakukan sebagai satuan pendidikan yang terpilih
sebagai salah satu PSK di Kota Kediri ikut mensukseskan program Mas
1027
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
METODE
Penelitian yang dipilih berdesain kualitatif dimana penulis akan
menguraikan sifatnya hanya menggambarkan serta menjabarkan temuan di
lapangan tanpa memerlukan hipotesis. Langkah yang akan dilakukan penulis
akan melakukan pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, serta
mengakhirinya dangan kesimpulan yang didasarkan pada analisis data
secara deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data akan menggunakan
observasi dan studi dokumentasi secara kesluruhan proses yang akan
dideskrisikan sesuai dengan tujuan penelitian yang dirumuskan. Penelitian ini
dilakukan di SD Banjaran 3 pada semester 2 tahun ajaran 2021/2022 dengan
subjek sejumlah 22 siswa kelas 4 dengan merujuk materi mata pelajaran
Agama dan modul ajar projek yang dikembangkan.
1028
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
1029
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
1030
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
1031
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
1032
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
1033
“Strategi Menghadapi Sistem Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Untuk Generasi Indoneisa yang unggul dan Tangguh”
menguatkan sebagai unjuk hasil karya tetapi utamanya pada proses yang
dilakukan selama melakukan projek tersebut.
Saran yang dapat diberikan oleh penulis sebaiknya satuan pendidikan
dapat menyusun perencanaan modul projek dengan baik dan diakhir
kegiatan dilakukan refleksi untuk penyusunan tahap selanjutnya dan apabila
ingin melihat konsistensi karakter yang ditanamkan pada anak tidak berhenti
dalam kegiatan projek saja.
DAFTAR RUJUKAN
Aini, N., & Asror, M. (2022). IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER DI MASA PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) PADA
JENJANG SD/MI. Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian
Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 8(1), 16–24.
https://doi.org/10.26740/jrpd.v8n1.p16-24
Dewi Pratiwi, W. (2021). Learning loss : Jurnal EDUKASI NONFORMAL,
1(1), 147–153.
Kusuma, A. I. (2017). STRATEGI MANAJEMEN SEKOLAH DASAR DALAM
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. Jurnal JPSD (Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar), 4(1), 77.
https://doi.org/10.26555/jpsd.v4i1.a9590
Lestariningrum, A. (2021). Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Nilai-nilai
Pancasila Masa Pandemi Pada Anak Usia Dini Abstrak. Journal Of
Modern Early Childhood Education, 01(01), 11–18.
Megawangi, R. (2009). Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Vokasional (SNPV), 1–8.
Pengembangan, P. (n.d.). Projek Penguatan.
Supriyadi, E. (2009). Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Vokasional (SNPV), 1–8.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131666734/penelitian/2-pengembangan-
pendidikan-karakter-di-sekolah.pdf
Salinan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN
ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 009/H/KR/2022
TENTANG DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR
PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA
Wulandari, R., Ayu, N., Dewi, N., & Lamopia, I. W. G. (2020). Representasi
Peran Guru dalam Pembentukan Pendidikan Karakter bagi Siswa
Sekolah Dasar di SDN 3 Tonja Denpasar. Madaniya, 1(1), 9–18.
https://madaniya.pustaka.my.id/journals/contents/article/view/2
1034