597-Article Text-1851-1-10-20220810

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Pengabdian Masyarakat

Dharma Andalas
Vol.01 No.01(2022) E-issn :
http://jurnal.unidha.ac.id/index.php/JPMDA https://doi.org/10.47233/jpmda.v1i1.597

Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Mojoroto Jetis


Mojokerto
F Feriyanto*1, Rizky Oktaviana Eko Putri2, Taswirul Afkar3
1,2Program
Studi Pendidikan Matematika, 3 Program Studi Bahasa Indonesia
*e-mail: muhammad.feriyanto@unim.ac.id1, rizky_putri@unim.ac.id2, taswirulafkar@unim.ac.id 3

Abstract
The COVID-19 pandemic has a big impact on the education sector. The learning process is not optimal
because it cannot be done directly, so learning is getting left behind (learning loss). As a result, the Ministry of
Education and Culture issued a policy related to a Merdeka’ curriculum. The Merdeka’ curriculum is a
curriculum that focuses on essential content so that students are able to explore and strengthen concepts. SD
Negeri Mojoroto is one of the elementary schools located on the border of Jetis and Dawar Blandong sub-
districts. Based on observations, Mojoroto Elementary School teachers still have difficulty understanding the
independent curriculum. Because it is still considered new and there has been no socialization from any party.
The implementation method is the preparation stage, implementation stage and evaluation stage. As for the
results of this activity, the preparation stage resulted in the need for an introduction to an independent
curriculum, preparation of materials and service instruments. At the implementation stage, presentations and
questions and answers were held. While the evaluation stage resulted in a questionnaire response of
participants in the good category. And suggestions in the form of increasing the duration of the training and
video appearances as well as ice breaking to attract the attention of participants.

Keywords: Curriculum, merdeka, implementation, learning

Abstrak
Pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap bidang pendidikan. Proses pembelajaran berjalan
tidak maksimal dikarenakan tidak dapat dilakukan secara langsung, sehingga pembelajaran semakin
tertinggal (learning loss). Akibatnya Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan terkait kurikulum
merdeka. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang berfokus pada konten-konten yang esensial
sehingga siswa mampu mendalami dan penguatan konsep. SD Negeri Mojoroto merupakan salah satu
Sekolah Dasar yang berada di perbatasan kecamatan Jetis dan Dawar Blandong. Berdasarkan hasil
observasi, guru SDN Mojoroto masih kesulitan dalam memahami kurikulum merdeka. Karena masih dirasa
baru dan belum ada sosialisasi dari pihak manapun. Metode pelaksanaan yaitu tahap persiapan, tahap
implementasi dan tahap evaluasi. Adapun hasil kegiatan ini adalah tahap persiapan dihasilkan kebutuhan
pengenalan kurikulum merdeka, penyusunan materi dan instrumen pengabdian. Pada tahap implementasi
dilakukan presentasi dan tanya jawab. Sedangkan tahap evaluasi dihasilkan angket respon peserta dalam
kategori baik. Dan saran berupa penambahan durasi pelatihan dan penampilan video serta ice breaking
untuk menarik perhatian peserta.

Kata kunci: kurikulum, merdeka, implementasi, pembelajaran

This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license

Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol. 01 No. 01 Juli 2022 142
1. PENDAHULUAN
Sebelumnya yaitu pada tahun 2017 Kemendikbud mengeluarkan kurikulum 2013 revisi
yang merupakan perbaikan dan menyempurnakan dari kurikulum sebelumnya. Aspek
penyederhanaan ini merujuk pada aspek penilaian guru terhadap peserta didik, penerapan 5M
(mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan menciptakan) serta struktur mata
pelajaran dan lama waktu belajar di sekolah (Rizkia et al., 2021). Masuk pertengahan tahun 2020,
dengan adanya pandemi COVID-19 memiliki dampak yang sangat signifikan dalam semua bidang,
termasuk salah satunya adalah bidang pendidikan. Proses pembelajaran berjalan sangat tidak
maksimal dikarenakan tidak dapat dilakukan secara langsung/tatap muka, sehingga
pembelajaran semakin tertinggal dan dapat dikatakan sebagai learning loss. Untuk itu, pada awal
tahun 2021 Kemendikbudristek menginstruksikan kebijakan baru terkait penggunaan kurikulum
2013 revisi dan kurikulum darurat COVID (kurikulum 2013 yang disederhanakan). Menurut
(Arifa, 2022) penerapan kurikulum darurat COVID bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi
seluruh satuan pendidikan dalam melakukan pengelolaan pembelajaran sehingga substansi
materi yang esensial menjadi lebih mudah.
Akhirnya pada tahun 2022, dalam rangka memulihkan pembelajaran akibat pandemic
COVID Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan baru yakni kurikulum merdeka. (Nurani et
al., 2022) menuturkan bahwa kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang mengakomodasi
pembelajaran yang sangat bervariasi dan berfokus pada konten-konten yang esensial sehingga
siswa mampu mendalami konsep dan penguatan konsep dengan waktu yang cukup. Adapun
kelebihan dari kurikulum merdeka antara lain: lebih sederhana dan mendalam; guru diberikan
kebebasan dalam melakukan pembelajaran sesuai tahap capaian dan perkembangan siswanya;
dengan menitikberatkan pembelajaran yang relevan dan interaktif melalui kegiatan projek.
Berdasarkan (Nugraha, 2022), implementasi kurikulum merdeka sangat dipengaruhi oleh
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini dikarenakan penggunaan platform yang
bertujuan sebagai sarana informasi praktik baik guru, siswa maupun akademisi. Selain itu, hasil
penelitian (Rahayu et al., 2022) menegaskan bahwa penerapan kurikulum merdeka tidak mudah
dikarenakan banyak sekali hambatan yang ditemui yang melibatkan kerjasama antara kepala
sekolah, guru, dinas, orang tua dan pihak-pihak terkait sehingga pelaksanaan kurikulum merdeka
mampu terlaksana secara optimal. Lebih lanjut, (Arifa, 2022) tantangan penerapan kurikulum
merdeka antara lain: kesiapan kompetensi, ketrampilan, pola pikir guru sebagai pelaksana
pendidikan, kesiapan infrastruktur serta sarana prasarana yang akan digunakan dalam
pelaksanaannya.
Untuk itu, dalam mempersiapkan kompetensi, ketrampilan dan pla piker pendidikan
terhadap penerapan kurikulum merdeka, peneliti bermaksud melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat terkait pelatihan implementasi kurikulum merdeka di SD Negeri Mojoroto
Mojokerto. SD Negeri Mojoroto merupakan salah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada di dalam
hutan pada perbatasan kecamatan Jetis dan Dawar Blandong. SDN Mojoroto terletak kurang lebih
18 km dari kota Mojokerto. Sekolah yang berdiri pada tahun 1969 ini masih bisa dikatakan
berkembang. Hal ini dikarenakan sekolah dengan akreditasi B dan menjadi sasaran praktik
kegiatan kampus mengajar angkatan 3 yang merupakan salah satu program Kemendikbudristek
dalam pelaksanakan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan, SDN Mojoroto masih kesulitan dalam
memahami kurikulum merdeka, terutama penerapan dalam pembelajaran. Kepala Sekolah
mengatakan bahwa kurikulum merdeka diberikan kebebasan dalam pelaksanaan pembelajaran,
namun Bapak/Ibu guru masih bingung bagaimana bentuk kebebasan yang dimaksud. Selain itu,
belum pernah dilakukan kegiatan sosialisasi atau pelatihan terkait implementasi kurikulum
merdeka di sekolah tersebut. Sehingga tim peneliti bermaksud melaksanakan kegiatan
pengabdian berupa pelatihan implementasi kurikulum merdeka di SDN Mojoroto Mojokerto.
Terkait kegiatan implementasi program merdeka belajar sudah banyak sekolah yang mulai

Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol. 01 No. 01 Juli 2022 143
menerapkan. Namun masih minim publikasi terkait hasil dan analisis implementasi kurikulum
merdeka. Salah satu hasil penelitian oleh (Sudarto et al., 2021) SDN 24 Macanang telah melakukan
implementasi kurikulum merdeka, namun masih sederhana dan diharapkan adanya sosialisasi
terkait implementasi kurikulum merdeka. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka sangatlah
dirasa perlu diadakan kegiatan pengabdian berupa pelatihan implementasi kurikulum merdeka
di SDN Mojoroto Mojokerto.

2. METODE

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah presentasi dengan memberikan


materi kepada para peserta yang dalam hal ini adalah para guru di sekolah mitra, diskusi dengan
peserta, melakukan sesi tanya jawab dan evaluasi kegiatan melalui angket/kuisioner. Adapun
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap
persiapan, tahap implementasi dan tahap evaluasi kegiatan pengabdian.

Pada tahap persiapan meliputi koordinasi dengan pihak sekolah mitra untuk
mendiskusikan perihal kondisi dan kebutuhan mitra, dan menentukan jadwal kegiatan serta
menyusun materi dan instrument pengabdian masyarakat. Sedangkan pada tahap implementasi
memberikan materi tentang kebijakan kurikulum merdeka, gambaran merdeka belajar, sampai
pada penilaian/asesmen yang digunakan dalam kurikulum merdeka. Terakhir adalah tahap
evaluasi dengan refleksi kegiatan dan pemberian angket respon untuk mengevaluasi kegiatan
pengabdian terkait beberapa indikator antara lain: kesesuaian kegiatan pengabdian dengan
kebutuhan mitra, kesesuaian materi dengan tujuan pelatihan, manfaat yang didapatkan oleh
peserta, dan beberapa poin lain yang menyatakan respon peserta setelah mengikuti kegiatan
pengabdian. Evaluasi ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pelaksanaan
kegiatan pengabdian dan menjadi bahan perbaikan untuk kegiatan pengabdian berikutnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di atas, maka
deskripsi hasilnya adalah sebagai berikut.
1) Tahap persiapan
Berdasarkan observasi awal yaitu koordinasi dengan pihak sekolah mitra SDN
Mojoroto yang dilakukan pada tanggal 18 Juni 2022. Koordinasi diwakili oleh Kepala
SDN Mojoroto yang merupakan kepala sekolah di tiga SDN di Kab.Mojokerto. Hasil
dari koordinasi ini adalah kebutuhan sekolah mitra yang paling mendesak saat ini
adalah pengenalan kurikulum merdeka di satuan pendidikan sekolah dasar. Karena
dengan adanya perubahan yang mengarah pada penyempurnaan dari Kurikulum
2013. Dengan adanya perubahan kurikulum merdeka, dan masih belum ada kegiatan
sosialisasi atau pengenalan implementasi kurikulum merdeka di tingkat satuan
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sehingga Bapak/Ibu guru kelas di SDN Mojoroto Jetis
belum memiliki gambaran yang jelas terkait perihal tersebut. Selain itu, dari
koordinasi dengan pihak sekolah diputuskan akan dilaksanakan pelatihan
implementasi kurikulum merdeka bagi guru SDN Mojoroto Jetis Mojokerto pada
tanggal 23 Juni 2022. Pemilihan tanggal ini sesuai kesepakatan dengan Bapak/Ibu
guru dengan pertimbangan sebelum kegiatan pembagian raport dan liburan sekolah.

Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol. 01 No. 01 Juli 2022 144
Gambar 1. Observasi Awal dengan Kepala SDN Mojoroto Jetis Mojokerto
Pada tahap ini juga dilakukan penyusunan materi dan instrument pengabdian kepada
masyarakat yaitu angket. Adapun materi yang akan disampaikan pada kegiatan
pengabdian ini adalah kebijakan kurikulum merdeka, gambaran merdeka belajar,
sampai pada penilaian/asesmen yang digunakan dalam kurikulum merdeka. Selain
itu, dibuat angket respon peserta yang akan diberikan pada akhir kegiatan. Angket
respon bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pelaksanaan kegiatan
pengabdian dan menjadi bahan perbaikan untuk kegiatan pengabdian berikutnya.
2) Tahap implementasi
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2022, mulai pukul 09.00 WIB
s/d selesai. Tahap ini dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan durasi kurang
lebih 4 jam secara luring dengan bantuan media elektronik, seperti LCD, laptop dan
lain sebagainya. Dalam kegiatan pelatihan ini dilakukan presentasi dari tiga
narasumber dengan dibantu empat mahasiswa yang bertugas sebagai pembuka acara,
kesekretariatan dan fasilitator. Sebanyak 7 guru/peserta dan turut berpartisipasi
dalam kegiatan pelatihan. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, sambutan kepala
sekolah dan pemberian materi dari narasumber. Adapun respon Kepala SDN Mojoroto
yang disampaikan dalam sambutan ini adalah sangat senang, menerima dengan baik,
dan beruntung dengan adanya kegiatan pelatihan ini dapat memberikan gambaran
yang jelas terkait implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan sekolah
dasar.

Gambar 2. Kegiatan Pelatihan IKM di SDN Mojoroto Jetis Mojokerto


Selama pemberian materi oleh narasumber, Bapak/Ibu sangat antusias dalam
mengikuti materi yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan mimic wajah dan
respon positif yang dapat dilihat secara langsung pada Gambar 3.

Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol. 01 No. 01 Juli 2022 145
Gambar 3. Respon Peserta Kegiatan Pelatihan IKM di SDN Mojoroto Jetis Mojokerto
Di akhir pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, dilakukan sesi Tanya jawab. Pertanyaan
yang disampaikan oleh peserta sebagian besar, masih penasaran dan bingung dengan
penerapan kurikulum merdeka secara rinci. Selain itu, para peserta menyampaikan
kegiatan pelatihan ini tidak cukup jika dilakukan hanya 1x pertemuan.
Berikut adalah cuplikan materi yang disampaikan pada kegiatan pelatihan.

Gambar 4. Cuplikan Materi Pelatihan


3) Tahap evaluasi
Tahap ini dilakukan di akhir kegiatan pelatihan ini yaitu dengan refleksi dan
pemberian angket respon peserta. Hasil kegiatan refleksi adalah peserta mampu
menyimpulkan bahwa kurikulum merdeka ini merupakan kurikulum yang fleksibel,
dikarenakan disesuaikan dengan kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Selain itu,
hasil refleksi lainnya adalah peserta masih bingung dalam teknis pelaksanaan
pembelajaran masing-masing mata pelajaran, terutama di tingkat satuan pendidikan
sekolah dasar ini guru berbasis kelas dan mata pelajaran berupa tematik. Sehingga
sangat diperlukan adanya pelatihan penerapan kurikulum merdeka selanjutnya.
Adapun hasil dari angket respon peserta pada kegiatan pelatihan ditunjukkan pada
diagram berikut:

Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol. 01 No. 01 Juli 2022 146
Hasil Angket Respon Pelatihan IKM
4,40 4,29 4,29 4,29
4,20 4,14 4,14

Nilai
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
4,00

3,80
Indikator

Menambah wawasan Kemenarikan Materi


Kesesuaian Materi Kesesuaian dan Ketepatan Waktu
Kesigapan Panitia Kesesuaian Metode
Interaksi Instruktur dengan Peserta Pemberian Kesempatan Bertanya
Kejelasan Materi Penguasaan Materi oleh Instruktur

Gambar 5. Rekapitulasi Hasil Angket Respon Pelatihan IKM


Adapun dampak yang dirasakan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan ini
adalah peserta mendapatkan wawasan yang cukup terkait implementasi kurikulum merdeka.
Selain itu respon peserta berdasarkan aspek materi, metode dan instruktur pelatihan
mendapatkan rata-rata 4,11 dengan skala 1 s/d 5 atau dengan kategori baik. Sedangkan saran
peserta terkait pelaksanaan pelatihan ini adalah waktu pelaksanaan seminar kurang lama, perlu
ditambah alokasi waktunya. Penambahan video dan ice breaking juga sangat diperlukan dalam
pelaksanaan pelatihan, sehingga peserta tidak mengantuk dan bosan. Selain itu, dengan adanya
pelatihan ini berguna untuk mendapatkan gambaran terkait Kurikulum Merdeka yang terbilang
baru dan peserta belum mendapatkan informasi apapun dari luar, terutama sosialisasi dari pihak
Dinas.
Berdasarkan paparan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan keunggulan dari
kegiatan pelatihan ini adalah materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan sekolah mitra,
dalam hal ini dibuktikan dengan hasil angket respon dan interaksi antara instruktur dan peserta
yang tertarik dengan kegiatan pelatihan ini. Sedangkan kelemahan dari kegiatan pelatihan ini
adalah durasi waktu kegiatan pelatihan yang terbilang kurang lama. Akan tetapi kelemahan ini
dapat diatasi dengan adanya sosialisasi implementasi kurikulum merdeka dari pihak Dinas
Pendidikan Kab.Mojokerto bersama pengawas.

4. KESIMPULAN
Kesimpulan dari serangkaian kegiatan pelatihan ini antara lain: langkah-langkah
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu tahap persiapan, tahap
implementasi dan tahap evaluasi kegiatan pengabdian. Tahap persiapan dihasilkan kebutuhan
sekolah mitra yang paling mendesak saat ini adalah pengenalan kurikulum merdeka di satuan
pendidikan sekolah dasar. Selain itu, dilakukan penyusunan materi dan instrument pengabdian.
Adapun materi yang akan disampaikan pada kegiatan pengabdian ini adalah kebijakan kurikulum
merdeka, gambaran merdeka belajar, sampai pada penilaian/asesmen yang digunakan dalam
kurikulum merdeka. Pada tahap implementasi dihasilkan kegiatan pelatihan dengan metode
presentasi dan tanya jawab dengan durasi kurang lebih 4 jam secara luring dengan bantuan media
elektronik, seperti LCD, laptop dan lain sebagainya.
Sedangkan pada tahap evaluasi dihasilkan kegiatan refleksi yaitu peserta mampu
menyimpulkan bahwa kurikulum merdeka ini merupakan kurikulum yang fleksibel, dikarenakan
disesuaikan dengan kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Hasil angket respon peserta terkait

Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol. 01 No. 01 Juli 2022 147
pelaksanaan pelatihan ini dalam kategori baik. Namun disarankan untuk menambah durasi
pelatihan dan penampilan video serta ice breaking untuk menarik perhatian peserta.

DAFTAR PUSTAKA
Arifa, F. N. (2022). Implementasi kurikulum merdeka dan tantangannya. Pusat Penelitian Badan
Keahlian DPR RI, XIV(9), 6. https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/detail-ikm/
Nugraha, T. S. (2022). Kurikulum Merdeka untuk Pemulihan Krisis Pembelajaran. Inovasi
Kurikulum, 2, 160. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/jik.v19i2.45301
Nurani, D., Anggraini, L., Misiyanto, & Mulia, K. R. (2022). Serba-serbi kurikulum merdeka.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/upload/filemanager/download/2022/v3 Buku Saku
Kurikulum Merdeka_compressed.pdf
Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini. (2022). Implementasi
Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu, 6(4), 6313–6319.
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3237
Rizkia, N., Sabarni, S., Azhar, A., Elita, E., & Fitri, R. D. (2021). Analisis Evaluasi Kurikulum 2013
Revisi 2018 Terhadap Pembelajaran Kimia Sma. Lantanida Journal, 8(2), 168.
https://doi.org/10.22373/lj.v8i2.8119
Sudarto, Hafid, A., & Amran, M. (2021). Analisis Implementasi Program Merdeka Belajar di SDN
24 Macanang dalam Kaitannya dengan Pembelajaran IPA/TemaIPA. Seminar Nasional Hasil
Penelitian 2021, 1(1), 406–417. https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/view/25268

Jurnal Pengabdian Masyarakat Dharma Andalas Vol. 01 No. 01 Juli 2022 148

You might also like