1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Prosiding Kedokteran http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v7i1.

26710

Gambaran Hasil Operasi Katarak Matur dan Imatur dengan Metode Phacoemulsifikasi
di Rumah Sakit Salamun Tahun 2019

Ghina Ghaniaputri Gunawan, Muhammad Fitriandi Budiman, Djonny Djuarsa


Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Indonesia
Email: gghaniaputri@gmail.com, muhammadfitriandibudiman@unisba.ac.id, djonnydjuarsa@unisba.ac.id

ABSTRACT: More than 50% of blindness that occurs in society is caused by cataracts. Cataracts classification
based on their stage are incipient, immature, mature, and hypermature cataracts. The most effective cataract
treatment is surgery. Currently the most often method used with fast healing and low complication rates is
phacoemulsification. The visual outcome after surgery or visual outcome was categorized into good outcome (6
/ 6-6 / 18), borderline outcome (<6 / 18-6 / 60), and poor outcome (<6/60). This study aims to determine the
difference in the visual outcome of immature and mature cataract surgery patients with the phacoemulsification
method at Salamun Hospital. This research method is descriptive with a cross-sectional design using secondary
data from January-December 2019 and obtained 34 medical record data that meet the inclusion criteria. The
results showed the highest frequency was the 18 immature stage patients, 21 female patients, and the largest age
group was 70-79 years. The visual outcome frequencies of mature and immature cataract patients after
phacoemulsification surgery were 22 patients with good outcome, 8 patients with borderline, and 4 patients with
poor outcome. In conclusion, the phacoemulsification method has good outcomes in both types of cataracts at
Salamun Hospital in 2019.
Keywords: cataract, surgical outcome, phacoemulsification

ABSTRAK: Lebih dari 50% kebutaan yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh katarak. Klasifikasi katarak
berdasarkan stadiumnya yaitu katarak insipient, imatur, matur, dan hipermatur. Pengobatan katarak yang paling
efektif adalah operasi. Saat ini metode yang paling sering digunakan dengan penyembuhan cepat dan tingkat
komplikasi rendah yaitu phacoemulsifikasi. Hasil penglihatan setelah operasi atau visual outcome di kategorikan
menjadi good outcome (6/6-6/18), borderline outcome (<6/18-6/60), dan poor outcome (<6/60). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan visual outcome pasien operasi katarak imatur dan matur dengan metode
phacoemulsifikasi di RS Salamun. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan desain cross-sectional
menggunakan data sekunder periode Januari-Desember 2019 dan didapatkan 34 data rekam medis yang
memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan frekuensi tertinggi yaitu stadium imatur sebanyak 18
pasien, jenis kelamin perempuan sebanyak 21 pasien, dan kelompok usia terbanyak yaitu 70-79 tahun. Frekuensi
visual outcome pasien katarak matur dan imatur setelah operasi phacoemulsifikasi yaitu 22 pasien dengan good
outcome, 8 pasien dengan borderline, dan 4 pasien dengan poor outcome. Simpulan, metode phacoemulsifikasi
memiliki outcome yang baik pada kedua jenis katarak di Rumah Sakit Salamun tahun 2019.
Kata kunci: katarak, operasi katarak, phacoemulsifikasi, visual outcome
lainnya
Dari semua kebutaan yang terjadi di
1 PENDAHULUAN
masyarakat, lebih dari 50% disebabkan oleh
Diperkirakan terdapat 2,2 miliar orang di dunia katarak. Klasifikasi katarak berdasarkan
yang memiliki gangguan penglihatan atau stadiumnya yaitu katarak insipient, imatur, matur,
kebutaan, dengan setidaknya 1 miliar diantaranya dan hipermatur. Pengobatan katarak yang paling
memiliki gangguan penglihatan yang bisa dicegah efektif adalah dengan operasi, tidak ada pengobatan
atau bahkan belum ditangani. Secara luas gangguan secara medis yang bisa dilakukan untuk
penglihatan bisa disebabkan oleh gangguan pengobatan katarak. Saat ini metode yang paling
refraksi, katarak, penyakit degeneratif, glaukoma, sering digunakan dengan penyembuhan cepat dan
diabetic retinopathy, corneal opacity, trachoma dan tingkat komplikasi rendah yaitu phacoemulsifikasi.
496
Gambaran Hasil Operasi Katarak Matur dan Imatur dengan Metode … | 497
Operasi metode phacoemulsifikasi kebanyakan operasi katarak metode phacoemulsifikasi serta
dilakukan pada pasien dengan katarak imatur karakteristik jenis kelamin, usia dan tingkat
karena pada katarak jenis ini penghancuran nucleus pendidikan. Hasil analisis tersebut disajikan dalam
lebih mudah dan edema kornea yang terjadi lebih bentuk tabel distribusi frekuensi dan uraian.
sedikit. Sedangkan pada katarak matur, metode 3 HASIL
operasi dengan phacoemulsifikasi akan lebih sulit
karena nucleus sudah mengeras sehingga tenaga Setelah pengambilan data, didapatkan sebanyak 34
yang dikeluarkan oleh mesin phaco akan lebih data yang memenuhi kriteria inklusi. Berikut tabel
besar dan bisa menyebabkan edema kornea yang hasil penelitian:
lebih besar ataupun kerusakan permanen. Tabel 1. Gambaran karakteristik pasien operasi
Pengobatan katarak dapat memberikan hasil katarak phacoemulsifikasi
yang berbeda-beda pada jenis katarak yang berbeda
pula. Menurut penelitian yang dilakukan Ambreen Karakteristik n=34
Stadium katarak
Gul pada tahun 2019 metode operasi Matur 5
phacoemulsifikasi pada katarak matur memang Imatur 29
menjadi tantangan bagi dokter mata, tetapi dengan
teknik yang tepat dapat mendapatkan visual Jenis kelamin
Perempuan 21
outcome yang baik dengan tingkat komplikasi Laki-laki 13
rendah. Kelompok usia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 40-49 tahun 3
visual outcome pasien operasi katarak imatur dan 50-59 tahun 8
matur dengan metode phacoemulsifikasi sehingga 60-69 tahun 8
70-79 tahun 13
dapat memberikan informasi tentang stadium 80-89 tahun 2
katarak yang paling sering dilakukan operasi Tingkat pendidikan
metode phacoemulsifikasi serta karakteristiknya. SD 11
Peneliti sudah melakukan survey pendahuluan SLTP 5
ke Rumah Sakit Salamun Bandung, bahwa di SLTA 17
Perguruan tinggi 1
rumah sakit ini sudah memiliki mesin phaco sejak
lama dan pada tahun 2019 terdapat 185 pasien
Tabel 1 menggambarkan karakteristik pasien
katarak yang dilakukan operasi phacoemulsifikasi
operasi katarak phacoemulsifikasi di Rumah Sakit
dengan hasil yang beragam
Salamun Bandung tahun 2019. Frekuensi
2 METODE berdasarkan stadium terdapat pada stadium imatur
Penelitian ini sudah mendapat persetujuan etik oleh sebanyak 29 pasien kemudian jenis kelamin dengan
Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas frekuensi tertinggi terdapat pada perempuan yaitu
Kedokteran Universitas Islam Bandung dengan sebanyak 21 pasien. Berdasarkan usia, frekuensi
nomor: 069/KEPK-Unisba/X/2020. terbanyak terdapat pada kelompok usia 70-79 tahun
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu sebanyak 13 pasien dan berdasarkan tingkat
dengan pendekatan cross sectional. Subjek pendidikan frekuensi tertinggi terdapat pada SLTA.
penelitian ini adalah pasien yang melakukan follow Tabel 2. Distribusi visual outcome berdasarkan
up setelah operasi katarak dengan metode follow up
phacoemulsifikasi di Rumah Sakit Salamun
periode Januari – Desember 2019 yang diambil
Berdasarkan tabel 2 terdapat sebanyak 33
dengan total sampling dan memenuhi kriteria
pasien yang melakukan follow up pada 24 – 36 jam
inklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
setelah operasi kemudian follow up pada 6 – 8
pasien katarak senilis dewasa pada stadium matur
minggu setelah operasi memiliki frekuensi pasien
atau imatur yang dilakukan operasi dengan metode
terendah yaitu sebanyak 15 pasien.
phacoemulsifikasi. Pengambilan data dilakukan
pada bulan September hingga November 2020. Tabel 3. Rata-rata lama operasi dan phaco time
Data yang sudah diperoleh kemudian di analisis
secara deskriptif dengan menghitung frekuensi dari
lama operasi, dan visus pada pasien follow up
Kedokteran
498 | Ghina Ghaniaputri Gunawan, et al.
kornea8, yang berfungsi untuk menjaga kejernihan
Visual outcome
kornea. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
Good Borderline Poor Total telah dilaksanakan yaitu karakteristik kelompok
usia pasien operasi katarak matur dan imatur
outcome outcome outcome dengan frekuensi tertinggi adalah kelompok usia 70
– 79 tahun, dimana pada usia tersebut terjadi
Follow
up perubahan pada lensa akibat penuaan.
Frekuensi tertinggi pasien katarak matur dan
24 – 36 5 18 10 33 imatur yang dilakukan operasi phacoemulsifikasi di
jam Rumah Sakit Salamun tahun 2019 berjenis kelamin
7 – 14 10 12 4 26
perempuan. Hasil serupa juga didapatkan pada
hari penelitian Fransiska dkk. dimana pasien katarak
senilis terbanyak terdapat pada jenis kelamin
3–4 16 5 3 24 perempuan. Menurut penelitian yang dilakukan
minggu oleh Sofija Andjelic pada tahun 2012, hormon
6–8 11 2 2 15 estrogen pada wanita dapat berperan dalam
minggu kataraktogenesis atau pembentukan katarak.10
Peran hormon inilah yang mungkin menjadi alasan
Stadium Lama operasi Phaco time mengapa pasien katarak perempuan lebih banyak
katarak dari laki-laki.
Pasien yang dilakukan operasi katarak
Matur 27 menit 2 menit 45 detik phacoemulsifikasi, frekuensi pasien tertinggi
terdapat pada katarak imatur yaitu sebanyak 29
Imatur 26 menit 2 menit 2 detik pasien. Pada katarak matur terjadi pengerasan pada
seluruh bagian lensa, sehingga menimbulkan
beberapa kesulitan dalam penanganannya. Metode
Berdasarkan tabel 3, rata-rata lama operasi dan operasi yang dipilih harus mempertimbangkan
phaco time pada stadium katarak matur lebih lama komplikasi yang mungkin terjadi.
dibanding katarak imatur yaitu secara berturut-turut Phacoemulsifikasi pada lensa katarak yang
27 menit dan 2 menit 45 detik. mengeras memerlukan energi ultrasonik yang
Keterbatasan pada penelitian ini yaitu tinggi dengan waktu yang lebih lama. Sebagian dari
diantaranya terdapat data pasien yang tidak sesuai energi ini diubah menjadi energi panas yang bisa
dengan kriteria inklusi, seperti memiliki riwayat menimbulkan corneal burn, dan kerusakan pada
penyakit diabetes mellitus dan jenis katarak lain endotel kornea. Teori ini sejalan dengan hasil
seperti katarak komplikata sehingga tidak bisa penelitian di Rumah Sakit Salamun tahun 2019
dijadikan sampel penelitian oleh peneliti serta dimana terdapat rata-rata lama operasi dan phaco
belum diketahui apakah terdapat hubungan antara time yang lebih lama pada katarak matur, ini juga
outcome operasi dengan faktor resiko yang dimiliki mungkin menjadi landasan mengapa dokter mata
pasien. lebih memilih metode selain phacoemulsifikasi
4 PEMBAHASAN untuk pengobatan katarak matur.
Follow up setelah operasi yang dianjurkan oleh
Usia merupakan salah satu faktor risiko katarak, American Optometric Association adalah 24-36
semakin bertambahnya usia maka sifat lensa juga jam, 7-14 hari, 2-4 minggu dan 6-8 minggu setelah
akan berubah. Lensa berfungsi untuk operasi. Pasien katarak matur dan imatur yang
memfokuskan cahaya yang masuk ke mata, pada dilakukan operasi phacoemulsifikasi di Rumah
kondisi penuaan kemampuan lensa ini akan Sakit Salamun Tahun 2019 tidak seluruhnya
menurun sehingga cahaya yang masuk ke dalam melakukan follow up sesuai rekomendasi AOA.
mata tidak difokuskan melainkan dihamburkan. Terjadi penurunan jumlah pasien follow up dimana
Perubahan ini dimulai dari usia 40 tahun, kemudian terdapat sebanyak 33 pasien yang melakukan
meningkat hingga 2 kali lipat saat usia 65 tahun dan follow up pada 24-36 jam setelah operasi dan
mencapai tiga kali lipat pada usia 77 tahun.7 terdapat sebanyak 15 pasien yang melakukan
Penuaan juga menurunkan jumlah sel endotel
Volume 7, No. 1, Tahun 2021 ISSN: 2460-657X
Gambaran Hasil Operasi Katarak Matur dan Imatur dengan Metode … | 499
follow up pada 6-8 minggu setelah operasi. Follow Berdasarkan tabel 4.5 baik stadium katarak
up setelah operasi penting untuk melihat apakah matur atau imatur memiliki frekuensi visual
penyembuhan pasien tepat dan apakah perlu outcome terbanyak pada good outcome. Menurut
pengurangan atau penambahan obat. penelitian yang dilakukan Ambreen Gul pada tahun
Hasil penelitian ini menujukan 4 pasien katarak 2019 metode operasi phacoemulsifikasi pada
imatur yang memiliki poor outcome terdiri dari dua katarak matur memang menjadi tantangan bagi
perempuan dan dua laki-laki, kemudian dokter mata, tetapi dengan teknik yang tepat seperti
berdasarkan kelompok usia frekuensi terbanyak two stage capsulorrhexis dan penggunaan
terdapat pada kelompok usia 70-79 tahun. tambahan capsule dye dapat mendapatkan visual
Berdasarkan pendidikan terdapat masing-masing outcome yang baik dengan tingkat komplikasi
satu pasien pada pendidikan SD, SLTP, SLTA, dan rendah. Teknik operasi yang dilakukan oleh dokter
perguruan tinggi. Berdasarkan follow up keempat mata Rumah Sakit Salamun mungkin menjadi salah
pasien ini, sebanyak 2 pasien yang melakukan satu alasan mengapa katarak stadium matur
seluruh rekomendasi follow up dengan outcome memiliki frekuensi tertinggi pada good outcome.
pada setiap follow up buruk, 1 pasien tidak datang Menurut penelitian yang dilakukan Ni Nyoman
pada 6-8 minggu dan 1 pasien lagi tidak datang Santi dkk. (2014) pendidikan memiliki pengaruh
pada 3-4 minggu dan 6-8 minggu. terhadap kejadian katarak dimana pada pasien
Beberapa alasan terjadinya poor visual outcome dengan pendidikan rendah memiliki risiko lebih
yaitu diantaranya riwayat kondisi medis yang tinggi untuk terjadi katarak dibandingkan dengan
dimiliki pasien, pelaksanaan tindakan operasi, yang memiliki pendidikan tinggi. Pendidikan
gangguan refraksi, ataupun komplikasi rendah dikelompokan mulai dari tidak sekolah
pascaoperasi yang tidak membaik. Menurut sampai lulus SMP, sedangkan pendidikan tinggi
penelitian yang dilakukan Farzeen Khalid pada dikelompokan dari tamat SMA dan lebih tinggi.
tahun 2013, alasan utama terjadinya borderline dan Pendidikan rendah berdampak pada
poor visual outcome adalah komorbid oftalmik ketidakpahaman dan ketidaksadaran masyarakat
yang sudah dimiliki pasien seperti retinopati terhadap gejala katarak yang muncul. Pendidikan
diabetik, glaukoma dan penyakit makular. rendah tidak berkaitan langsung dengan katarak,
Stadium, usia, jenis kelamin dan tingkat tetapi biasanya berhubungan dengan pekerjaan,
pendidikan mungkin berkaitan dengan beberapa seseorang dengan pendidikan rendah biasanya akan
alasan mengapa poor visual outcome terjadi pada bekerja menjadi petani, nelayan atau buruh
pasien katarak. Pengambilan kesimpulan visual sehingga cenderung lebih sering terpapar sinar
outcome ini peneliti ambil berdasarkan hasil matahari langsung dimana radiasi sinar ultraviolet
pemeriksaan pada saat follow up terakhir pasien. matahari yang diserap oleh lensa akan
Salah satu faktor yang mendorong terjadinya menyebabkan lensa menjadi keruh. Belum
komplikasi pascaoperasi katarak adalah diketahui apakah visual outcome setelah operasi
ketidakpatuhan pasien terhadap instruksi dan katarak berhubungan dengan tingkat pendidikan
follow up pascaoperasi. Sebelum melakukan pasien.
operasi katarak, beberapa pemeriksaan preoperatif 5 KESIMPULAN
dapat dilakukan untuk menentukan apakah akan
terdapat komplikasi pascaoperasi atau tidak. Visual outcome pasien operasi katarak dengan
Keterampilan operator dalam melakukan tindakan metode phacoemulsifikasi memiliki total good
operasi juga harus diperhatikan, menurut penelitian outcome sebanyak 22 pasien, borderline outcome
yang dilakukan Tri Winarti tahun 2019 terdapat sebanyak 8 pasien dengan dan poor outcome
perbedaan komplikasi yang bermakna pada operasi sebanyak 4 pasien. Menurut data yang di dapat di
phacoemulsifikasi berdasarkan tingat keterampilan Rumah Sakit Salamun tahun 2019 metode
operator.15 Komplikasi tersering pasien katarak phacoemulsifikasi memiliki outcome yang baik
pada 24 jam pertama adalah edema kornea, tetapi pada kedua jenis katarak. Karakteristik visual
biasanya akan membaik dalam waktu satu outcome berdasarkan usia, jenis kelamin dan
minggu.14 Edema kornea pada 24 jam pertama ini pendidikan berbeda-beda pada setiap stadium serta
yang mungkin menjadi alasan mengapa terjadi operasi katarak matur memiliki rata-rata lama
visus menurun pada pasien pascaoperasi katarak. operasi dan phaco time lebih tinggi daripada
imatur.
Kedokteran
500 | Ghina Ghaniaputri Gunawan, et al.
Ucapan Terima Kasih Gracella FL, Sutyawan IWE, Triningrat AAMP.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Karakteristik penderita katarak senilis di
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah tahun
Rumah Sakit Salamun Bandung, serta semua pihak 2014. E-Jurnal Med. 2017;81(1):22-32.
yang telah membantu peneliti dalam Andjelic S, Hawlina M. Cataractogenesis. 2016
menyelesaikan penelitian ini. Sept 5;94(7):551-7.
Penelitian ini tidak terdapat konflik Moustafa GA. Optimization of cataract surgery
kepentingan, dan penelitian ini menggunakan dana follow-up: A standard set of questions can
mandiri dari peneliti predict unexpected management changes at
postoperative week one [Internet]. 2019
DAFTAR PUSTAKA [cited 2020 Feb 15]. Available from:
https://journals.plos.org/plosone/
Liste S. Blindness and vision impairment [Internet].
article?id=10.1371/journal.pone.0221243#a
WHO. 2018. [diunduh 20 Des 2019].
bstract0
Tersedia dari: https://www.who.int/news-
Cook C. How to Improve the Outcome of Cataract
room/fact-sheets/detail/blindness-and-
Surgery. Comunity Eye Health. 2014. p. 37–
visual-impairment
8.
Ismandari F. Infodatin situasi gangguan penglihatan
Hashmi FK, Khan QA, Chaudhry TA, Ahmad K.
[Internet]. Kementrian Kesehatan RI. 2018.
Visual outcome of cataract surgery. J Coll
Tersedia dari:
Physicians Surg Pakistan. 2013;23(6):448–
https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php
9.
?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin
Kobia-Acquah E. Visual outcome after cataract
-Gangguan-penglihatan-2018.pdf
surgery at the Sunyani Regional Hospital,
Renu Jogi. Basic Ophtalmology Fourth Edition.
Ghana. 2018;
Edisi ke-4. New Delhi: Jaypee; 2013.
Winarti T, Mahayana IT, Setyowati R, Pawiroranu
Kara-Junior N. Phacoemulsification versus
S. Perbandingan komplikasi antara
extracapsular extraction: governmental
fakoemulsifikasi dan manual Small-Incision
costs. [Internet] Ophthalmology
Cataract Surgery (mSICS) pada operasi
Department, Hospital das Clínicas da
katarak massal: Sebuah penelitian kohort
Faculdade de Medicina da Universidade de
retrospektif. J Community Empower Heal.
São Paulo - São Paulo/SP, Brazil; 2010
2019;2(1):87–101.
[diunduh 16 Feb 2020]. Tersedia dari:
Ulandari NNST, Astuti PAS, Adiputra N. Pekerjaan
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
dan Pendidikan sebagai Faktor Risiko
PMC2862669/
Kejadian Katarak pada Pasien yang Berobat
Agung A. Hasil tajam pengelihatan pasca operasi
di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kota
katarak senilis di RSUP Sanglah Denpasar
Mataram Nusa Tenggara Barat. Public Heal
periode Oktober 2016 - Juni 2017. Intisari
Prev Med Arch. 2014;2(2):121.
Sains Medis. 2019;10(2):263–7.
Hadini MA, Eso A, Wicaksono S. Analisis Faktor
Ambreen Gul, Sairam Ahmed, Samana Ali, Ali
Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian
Raza, Phacoemulsification in senile white
Katarak Senilis di RSU Bahteramas Tahun
mature cataracts, Pak. J. Ophthalmol. 2019;
2016. J Medula [Internet]. 2016;3(2):256–
35 (4): 1-6
67. Tersedia dari:
Thomas J. Straylight effects with aging and lens
http://ojs.uho.ac.id/index.php/medula/article
extraction [Internet]. American Journal of
/view/2552
Ophtalmology. 2007. p. 358–63. Available
from:
https://www.sciencedirect.com/science/artic
le /abs/pii/S000293940700520X
Cetinkaya S, Gurdag T, Akcam N, Dadaci Z, Acir
NO. Phacoemulsıfıcation in Eyes with
White Mature Cataract. 2015;3(October
2011):701–4.
Volume 7, No. 1, Tahun 2021 ISSN: 2460-657X

You might also like