Cerita Wandui-Ndiu..

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Tgl, 11 November 2022

NAMA : EVANDA SARI

KELAS : VI A

TUGAS : BAHASA WOLIO

Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis tentang cerita rakyat daerah saya
sendiri, yaitu tentang wandiu-ndiu, Cerita singkatnya, wandiu-ndiu ini adalah seorang
ibu yang menjadi putri duyung karena terlalu lama mancari ikan dilaut untuk
anaknya. Berikut ceritanya :

WANDIU-NDIU

Piamoyitu yi sangu kampo yi biwina tawo yi Wolio. Mboremo samia yayaro


temanga ana-ananamo mayidi-yidina. Apelo to dhadhiakana saeo-
saeo,kadhangiamo topasuru oinana akarajaa samia-miana, karajana kumpulu kau,
kasimpo asoa atawa pobolosiaka te giu mosaganana to faraluna saeo-saeo. Momini
mboyitu, sadhia to kinanadena saeo-saeo amarasaimpuu sstopokawa apesua
padhangia ikane to ikandeaka. Kadhangia yincia siy podhompuu tangiakana anana
kaepuna atangi saeo-saeo wakutuna akande ronamo yinda te ikane.

Piamo yitu, okaepuna tomasiaka mpuu oinana te manga oakana atangi,yinda


teunto roonamo pelu ea kande ikane. Sadhia mpuu akana ruamiana, te inana sadhia
bujua sabhara giu. Sabhara giu usahana inda membali apaunto tangina, mala
soahanda atangi. Roonamao andina sadhia atangi torosu, te inana amendeumpuu
arango tangina anana, kasimpo inana apeloakamea i emanina anana, asapo
apeloakea karona oikane itawo.

Sakawana yi bhiwina tawo oinana lausaka apongano itawo, bhea ose oikane
modhangiana yi pasi, sampe apoolia. Sapokawakana piamba ikane, oinana
ambulimo ibhanua pekangkilomea ikanena kahimpo anasu, samasasana akandemo
po bhawa-bhawa. Karajana apelo ikane samia-miana, amembalimo karajaana
oinana saeo-saeo to anana imasiakana.

Saangu waktu, oinana yieantagi umbana ea pambuli ikane ipoolina indamo


ambuli. Padha incia yitu kaepuna kemba mea manga akana asapoaka itawo antanta
oinana.

Inda mangenge aumbamo inana pokawa teemanga anana kaasimpo adawua


piamba ikanekasimpomo kaepuna aemani apasusua. Momini oinana kalondo-londo
itawo bha pene i yati. Sapolandana i yati, talu-talu miaya anana, atokidha akamata
inana abhalimo.

Obhalina tomataumpuu minaka yi aena sakawana itoputuna, akoonamo te-


apobhangumo ikane. Sakamatana oinana antagimo manga anana talumia. Momoni
mbomai sadhia inana eapaunto manga anana kasimpomo apasusu anana kaepu,
kaasimpo apaumbaea ambuli uka abhawakea ikane to manga anana sapadhana
apasusu oanana ka asapo itawo

Saeo, ruaeona, oinana malagamo ambuli akamata manga anana ibhiwina


tawo. Momini inana, oanana kaepu sadjia abhaka oinana, teamani asusu. Maka
oakana akaka sadhia apaunde incana andina, kasimpomo oakana moporitangana
alagu maasi ibhiwina tawo :

Wa inaa Wandiyu-ndiyu
Mayi paasusu andiku
Andiku Lambatambata
Akaku Laturungkoleo

Sapadhana anana alagu-lagu tee harapu mpuu, inda mangenge inana


atimbamo minaaka itawo, maka amembalimo satumpo manusia, satumpo ikane.
Sakawana ibhawona tawo, oinana inda malingu adhawu mea ikane manga anana
momangengemo antantagia.

Saeyo, ruaeo, ande apelu apokawa teinana alaguakapo lagu Wandiyu-ndiyu.


Maka samangengena sadhia aumbamo apokawa temanga anana ibhiwina tawo,
oanana motutubina karona. Sahandana kabharina akawamo talingana te-indamo
amembali apene iyati, roonamo amembalimo sambaa ikane diyu.

Terjemahan dalam bahasa indonesia sebagai berikut..

Dahulu kala, di suatu kamping dekat pantai buton, tinggalah seorang janda
miskin bersama tiga orang anaknya yang masih kecil-kecil. Untuk mencari nafkah
sehari-hari, dengan terpaksa si ibu harus bekerja seorang diri. Pekerjaan yang
dilakukan yakni mengumpulkan kayu bakar, kemudian dijual atau ditukar dengan
benda-benda lain untuk keperluan hidup sehari-hari. namun demikian, setiap kali
kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari amat sulit terpenuhi termasuk
menyediakan ikan untuk laut. Keadaan yang demikian menyebabkan si bungsu
sehari-hari menangis tatkala anak makam karena tanpa ikan.

Suatu hari, si bungsu yang amat dikasihi oleh ibu dan kakaknya ini menangis
tanpa henti dan merengek minta dihidangkan ikan. Berkali-kali kedua kakaknya,
terlebih si ibu, membujuknya dengan berbagai cara. Upaya yang ditempuh tidak
mampu meredakan tangisnya , bahkan justru sebaliknya, karena si bungsu tetap
menangis dan si Ibu tak tega untuk membiarkan anaknya menangis, lalu si ibu
berupaya mewujudkan permintaan anaknya dengan jalan mencari sendiri ikan dilaut.

Saat tiba di tepi pantai, si ibu lalu menceburkan diri ke laut, berenang,
menyelam dan menyelam lagi untuk mengejar ikan – ikan di dasar laut hingga
berhasil ditangkap. Setelah mendapatkan beberapa ekor ikan, si ibu kembali ke
rumah untuk menemui anak-anaknya yang telah menunggunya. Setibanya di rumah
ikan tangkapan dibersihkan lalu dimasak untuk selanjutnya disantap bersama.
Kegiatan mencari ikan di laut seorang diri telah merupakan tugas sehari-hari si ibu
demi si bungsu yang amat dikasihinya.

Suatu waktu, si ibu yang telah dinanti-nantikan kedatangannya untuk


membawa pulang ikan-ikan tangkapan tak kunjung tiba. Sementara itu si bungsu
terus menerus menangis meminta lauk dari ikan dan ingin menyusu. Keesokan
harinya si bungsu diajak oleh kedua kakaknya ke tepi pantai untuk menjemput ibu
mereka.

Beberapa saat kemudian si ibu datang menghampiri anak-anaknya sambil


memberikan beberapa ekor ikan. Kala itu si bungsu merengek minta di susui,
sehingga si ibu yang sebagian tubuhnya masih terendam air harus naik ke darat,
ketiga anaknya terperenjat menyaksikan tubuh ibu mereka yang telah berubah.

Perubahan itu tampak mulai dari kaki hingga lutut, yang telah bersisik dan
telah membentuk ekor ikan. Melihat ibu mereka demikian, si ibu tetap menghibur
ketiga anaknya dan menyusui si bungsu sambil menjanjikan akan kembali lagi
membawakan ikan pada anak-anaknya. Usai menyusui si bungsu, lalu pamit pada
anak-anaknya untuk kembali ke laut.hari – hari berikutnya, si ibu mulai jarang datang
menghampiri anak-anaknya ditepi pantai. Karena si ibu tak muncul-muncul juga,
sementara si bungsu tetap menanyakan ibu mereka, juga minta disusui, maka si
anak tengah berusaha menghibur si bungsu dan si sulung sambil berdendang
syahdu di tepi pantai :
Wahai ibu wahai si duyung-duyung
Kemarilah susui adikku
Adikku Lambatatambata
Kakakku Waturungkoleo

Beberapa saat usai mendendangkan syair lagu dengan penuh perasaan dan
harapan, lalu dengan penuh perasaan dan harapan, lalu muncullah si ibu dari dalam
laut dengan wujud separuh manusia dan separuh ikan. Ketika muncul ke permukaan
air, si ibu tidak lupa memberikan beberapa ekor ikan kepada anak-anaknya yang
telah lama merindukannya.

Hari demi hari, bila ingin bertemu ibu mereka, dendangkan lagu Wandiyu-diyu
lalu dilagukan. Akan tetapi bersamaan dengan perjalanan waktu, kian hari di setiap
kemunculannya menemui anak-anaknya di tepi pantai, sisik-sisik yang menutupi
tubuhnya semakin meluas hingga menutupi telinganya. Akibatnya sejak itu si ibu tak
dapat mendengarkan dendang syahdu suara anak-anaknya dan tak mampu lagi
menginjakkan kakinya ke darat kembali. Karena telah berubah menjadi seekor ikan
duyung.

You might also like