M. Ari
M. Ari
M. Ari
(kopi kampus)
Di susun oleh :
MUHAMAD ARI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
TAHUN 2024
i
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Alloh, dzat Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak
pernah diketahui oleh manusia. Kami harus bersimpuh menghaturkan syukur hanya karena
pertolongan dan karunia-Nya laporan hasil penelitian yang berjudul “Analisis proses
pembuatan kopi kampus ” dapat diselesaikan dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian ini tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak. Untuk itu sudah sepantasnya kami
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada berbagai pihak yang
telah membantu terselesaikannya laporan penelitian ini
Terakhir peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu sumbangsih kritik dan saran dari pembaca selalu kami nantikan demi
perbaikan laporan penelitian ini. Meskipun banyak kelemahan disana-sini tetapi kami
berharap laporan hasil penelitian ini dapat bermanfaat, amin.
ii
DAPTAR ISI
KATA PENGATAR............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................................Lata
r Belakang ........................................................................................................1
1.2............................................................................................................................Editi
fikasi masalah dan rumusan masalah............................................................3
1.3............................................................................................................................Rum
usan Masalah....................................................................................................3
1.4............................................................................................................................Mak
sud dan Tujuan ................................................................................................4
1.4.1 maksud penelitian ..................................................................................4
2.1 kopi..................................................................................................................... 5
BAB IV PEMBAHSAN
BAB V PENUTUB
1` ...............................................................................................................................
...............................................................................................................................5.2
Saran 11
DAFTAR PUS....................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan
penting sebagai sumber devisa negara.
Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga
merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani
kopi di Indonesia (Rahardjo 7: 2012), Kopi merupakan kebutuhan yang memiliki
khasiat untuk kesehatan yaitu dapat mengurangi resiko diabetes, sebagai pembangkit
stamina, mengurangi sakit kepala dan melegakan nafas (Budiman, 45: 2012).
Persaingan pasaran kopi kian ketat itu bisa dilihat dari banyaknya
produkproduk kopi yang beredar di pasaran yang ada di Indonesia, hal tersebut terjadi
karena kopi adalah minuman penyegar yang paling sering dikonsumsi. Data statistik
yang dikeluarkan oleh badan pusat statistik tahun 2000 menunjukan bahwa rata-rata
tingkat konsumsi kopi instan di Indonesia adalah 12,5 gram per minggu, sedangkan
rata-rata konsumsi Teh adalah 11,2gram per kapita per minggu.
Berdasarkan data statistik tersebut, kopi bahkan dikonsumsi paling banyak
dibandingkan dengan bahan minuman lainnya seperti coklat instan, coklat bubuk dan
sirup. Perkembangan kopi di Indonesia selama delapan tahun dengan laju
pertumbuhan sebesar 4,73% pertahun, sedangkan 2 konsumsi perkapita menunjukan
pertumbuhan (8,14 Kg/Th).”Sumber Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia”
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar didunia setelah Brazil,
Vietnam, dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan
sisanya 33% untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan hasil survei LPEM UI tahun
1989 adalah sebesar 500 gram/ kapita/ tahun. Dewasa ini kalangan pengusaha kopi
memperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai 800 gram/ kapita/
tahun. Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan konsumsi kopi
telah mencapai 300 gram/ kapita/ pertahun. Indonesia adalah satu-satunya negara
produsen kopi yang memiliki spesialti terbanyak didunia.
1
Beberapa nama kopi spesialti di Indonesia yang telah dikenal di manca negara
dan menjadi bagian dari menu origin di café di kota-kota besar dunia diantaranya
adalah Gayo Coffee, Mandheling Coffee, Java Coffee, dan Toraja Coffee. Sedangkan
beberapa nama yang saat ini dikenal diantaranya adalah Bali Kintamani, Prianger
Coffee, Flores Coffee, dan Papua Coffee.
Permintaan akan kopi Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat,
mengingat kopi Robusta Indonesia mempunyai keunggulan karena Body yang
dikandungnya lebih kuat, sedangkan kopi Arabika yang dihasilkan oleh berbagai
daerah di Indonesia mempunyai karakteristik cita rasa (acidity, aroma, flavor) yang
unik dan ekselen. Produksi kopi Indonesia pada tahun 2013 mencapai 750.000 ton. 3
Peningkatan tersebut disebabkan karena cuaca yang mendukung untuk pembungaan
dan pembentukan buah kopi.
Pengaruh cuaca merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi tingkat
produksi kopi nasional. Secara komersial ada dua jenis kopi yang di hasilkan di
Indonesia yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Tanaman kopi arabika dapat tumbuh
dan berbuah optimal pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, sedangkan kopi
Robusta pada ketinggian 600-800 m diatas permukaan laut. Mengingat di Indonesia
lahan dengan ketinggian 1000 m diatas permukaan laut pada umumnya berupa hutan,
maka perkembangan kopi Arabika terbatas.
Dari total produksi kopi 750.000 tahun 2012, kopi Arabika menghasilkan
hampir 15.000ton dari luas areal 250.000 hektar, sedangkan kopi Robusta
menghasilkan 600.000ton dari luas areal 1,05 hektar. Jawa Barat (Prianger/
Pangalengan) merupakan daerah pertama di Indonesia yang menghasilkan kopi untuk
ekspor secara komersial pada awal abad 18, dari kopi wilayah pengalengan tersebut,
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) menguasai perdagangan kopi dunia
selama beberapa tahun pada akhirnya kopi tersebut dikenal sebagai “Cup of Java”.
Jawa Barat saat ini memiliki perkembangan kopi yang cukup pesat & potensial karena
tingkat antusiasme petani terhadap tanaman kopi sangat tinggi dan juga kondisi
geografis dan alam yang cocok untuk pengembangan tanaman kopi.
Tanaman Kopi Jawa Barat terbagi menjadi dua jenis yaitu Kopi Arabika dan
Robusta. Kopi Arabika cocok ditanam di dataran tinggi sedangkan Kopi Robusta
untuk ditanam di dataran rendah, secara ekonomi nilai jual Kopi Arabika lebih mahal
4 daripada Kopi Robusta. Sesuai dengan Data Statistik Perkebunan tahun 2015 bahwa
2
rata-rata produksivitas kopi Arabika di Jawa Barat sebesar 951 kg per Ha, sedangkan
Kopi Robusta Produktivitas rata-rata sekitar 784 kg per Ha.
Luas areal Kopi Arabika sekitar 16.808 Ha sedangkan kopi Robusta sekitar
15.750 Ha. Kopi Java Preanger Jawa Barat yang merupakan Kopi Arabika telah
mempunyai sertifikasi Indikasi Geografis yang merupakan suatu jaminan pasar
tentang mutu yang dihasilkan bagi para konsumen/Buyer sehingga mempunyai nilai
tambah yang signifikan, sehingga Provinsi Jawa Barat mempunyai kopi berkualitas
yang dapat dibanggakan tentang citarasanya.
Beberapa kopi dari daerah jawa barat menjadi pemenang dalam kontes kopi
tingkat nasionakdan pernah menjadi kopi dengan nilai jual tertinggi dalam lelang kopi
di SCAA 2016 atlanta. Seiring tingginya permintaan kopi untuk pasar dalam dan luar
negeri, pemerintahan kota Bandung akan memperluas lahan perkebunan kopi di
kawasan perbukitan dan pegunungan. Selama ini, kopi asal kabupaten Bandung
sangat diminati pasar internasional dengan harga tinggi, bahkan menyabet sejumlah
penghargaan bergengsi.
3
1.4. Maksud dan Tujuan
1.4.1. Maksud penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah mengumpulkan informasi yang akan digunakan untuk
menganalisis kepuasan pelanggan terhadap kopus.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kopi
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan
ekstraksi biji tanaman kopi. Terdapat empat jenis kopi yang tekenal didunia, yaitu
Kopi Arabika, Kopi Robusta dan Kopi Liberika. Di Indonesia, tanaman kopi dikenal
sejak tahun 1696. Jenis kopi yang pertamakali ditanam di Indonesia adalah kopi
Arabika (Coffea Arabika) (Gumulya & Helmi, 2017). Pada umumnya kopi Arabika
tumbuh baik di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Jenis kopi lainya yaitu kopi
Robusta (Coffea canephora). Kopi robusta banyak ditanam didaerah Ngrangkah
Pawon (Kediri), Banggelan (Malang), Malangsari, dan Kaliselogiri (Banyuwangi),
Jawa Timur. Kopi Robusta tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah.
Saat ini kopi merupakan salah satu komunitas perdagangan dunia terbesar kedua
setelah minyak. Perdagangan kopi bernilai lebihdari $12 miliar dolar setiap tahun
terutama dari negara negara berkembang sebagai prosuden dan negara-negara industri
sebagai konsumen (Sativa et al., 2014). (Sativa et al., 2014).
Kopi tubruk merupakan kopi hitam yang paling sederhana. Kopi tubruk ini
awalnya berasal dari daerah Jawa dan Bali. Dikarenakan perkembangan zaman dan
migrasi penduduk, metode ini pun hampir digunakan diseluruh indonesia. Kopi tubruk
juga metode yang paling tua, metode seduh ini awalnya diperkenalkan oleh pedagang
dari timur tengah pada era kolonial. Proses pembuatan kopi ini masih sangat
sederhana dan tradisional(Widayanti et al., 2012). Berdasarkan jenisnya, kopi 7
olahan yang ada dipasaran dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kopi tubruk dan kopi
instan.
Kopi tubruk adalah minuman kopi yang dibuat dengan mendidihkan biji kopi
bersama dengan gula, saat diseduh minuman kopi tersebut juga meninggalkan ampas,
sedangkan kopi instan dapat berupa campuran kopi, gula dan susu, yang melalui
proses granulasi terlebih dahulu kemudian dikemas dengan bahan aluminium foil,
toples, maupun botol. Dalam penyajiannya kopi instan tidak meninggalkan ampas .
2. Kandungan Kopi
5
Didalam kopi memiliki beberapa kandungan di dalamnya yaitu sebagai berikut a.
Kafein Kafein merupakan alkaloid murni yang terkandung dalam biji kopi. Kopi yang
telah disangrai mengandung 1,2% kafein, suatu senyawa yang rasanya pahit yang
memberi pengaruh stimulasi pada seduhan kopi. Kafein tidak hanya terdapat pada
kopisaja, tetapi juga terdapat pada teh dan cokelat (Zindany et al., 2017). b. Kafestol
dan Kahweol Kafestoladalah komponen yang terdapat didalam kopidapat
meningkatkankadar kolesterol dengan mengganggu metabolisme kolesterol melalui
gangguan pada reseptor di dalam usus (Insan and Kurniawaty, 2016) Kahweol adalah
senyawayang larut dalam lemak, yang berada dalam minyak yang berada pada biji
kopi dan memiliki efek anti karsinogenik. Senyawa ini biasanya sering ditemukan
pada kopi, spesifik pada kopi arabica, senyawa ini juga dapat menyebabkan degradasi
zat beracun dan protektif terhadap aflatoksin (Zindany et al., 2017). 8 c. Trigonelin
Senyawa lain yang terdapat dalam seduhan kopi dalam jumlah yang relatif tinggi yaitu
5% dari seluruh senyawa yang larut dalam seduhan kopi adalah triginelin.
Dibandingkan dengan kafein, trigonelin memiliki daya kepahitan hanya sekitar
seperempat dari kafein. Selama proses penyaringan trigonelin diubah menjadi asam 9
nikotinat (nikotinic acid), karena itu setiap cangkir kopi mengandung rata-rata 0,5 mg
nikotinat.
3. Jenis Jenis kopi a. Kopi Bubuk Pengolahan kopi bubuk hanya ada tiga tahapan
yaitu: penyangraian (roasting), penggilingan (grinding) dan pengemasan. Dimana
kopi ini diolah dengan cara di tubruk. Penyangraian sangat menentukan warna dan
cita rasa produkkopi yang akan dikonsumsi sedangkan penggilingan yaitu
menghaluskan partikel kopi sehingga dihasilkan kopi coarse (bubuk kasar), medium
(bubuk sedang), fine (bubuk halus), very fine (bubuk amat halus). Pilihan kasar
halusnya bubuk kopi berkaitan dengan cara menyeduh kopi yang digemari oleh
masyarakat (Wulandari et al., 2020). b. Kopi Arabika kopi arabika ialah jenis kopi
tradisional dengan cita rasa terbaik. Pada umumnya kopi ini ditanam di negara-negara
dengan iklim tropis atau subtropis. Kopi ini memiliki ciri - ciri biji picak, daun hijau
tua dan berombak-ombak. Abesinia, pasumah, marago dan congensis (Wulandari et
al., 2020) 9 c. Kopi Robusta Kopi Robusta adalah tanaman budidaya berbentuk pohon
yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Daunnya berbentuk bulat
telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan dengan batang, cabang,
dan ranting-rantingnya. Permukaan atas daun mengkilat, tepi rata, pangkal tumpul,
6
panjang 5-15 cm, lebar 4,0- 6,5 cm, pertulangan menyirip, tangkai panjang 0,5-1,0
cm, dan berwarna hijau (Abduh, 2018) 4. Manfaat Kopi Jadi kita semua tau bahwa
minuman kopi ini tidak mengandung alkohol di dalamnya nah mungkin karena hal ini
maka banyak masyarakat yang sangat menyukai kopi. Selain sebagai minuman, kopi
juga dapat digunakan dalam industrimakanan sebagai penambah rasa misalnya dalam
industri makanan ringan dan permen. Selain itu kopi juga bermanfaat seperti a.
Mencegah penyakit saraf. Kandungan antioksidan di dalam kopi akan mencegah
kerusakan sel yang dihubungkan dengan parkinson. b. Meningkatkan mood, mental,
kewaspadaan, dan kemampuan kognitif. Manfaat terbaikdari konsumsi kopi atau
kafein adalah kemampuannya meningkatkan mood, pemforma fisik dan mental c.
Kafein mengurangi derita sakit kepala. Penelitian menemukan kafein yang terdapat
dalam kopi atau teh (dalam jumlah tertentu) sanggup menolong mengobati sakit
kepala. Menurut Seimur Diamond, M.D, dari Chicago’s Diamond Headache Clinic,
penderita migrain dalam kategori ringan dapat disembuhkan dengan secangkir kopi 10
pekat d. Kopi dapat meningkatkan penampilan mental dan memori karena kopi dapat
merangsang banyak daerah dalam otak yang dapat mengatur tetap terjaga, rangsangan,
mood dan konsentrasi. (Luis 2019). 5. Dampak konsumsi kopi berlebihan Selain
mempunyai manfaat kopi juga mempunyai kerugian jika kita mengkonsumsinya secra
berlebih, macam macam kerugian jika kita mengkonsumsi secara berlebih yaitu a.
Konsumsi kopi secara berlebihan akan meningkatkan jumlah darah dan kolesterol
yang buruk LDL (Low Density lipoprotein). b. Minum kopi dapat meningkatkan
resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of Meurology,
menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan
resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah (Gunawan et al., 2021). c.
Kopi dapat meningkatkan kecepatan detak jantung dan dilatasi pembuluh darah arteri
yang memberi pengaruh bertambah derasnya aliran darah ke ginjal (Maulina et al.,
2020). d. Minum kopi yang terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan
wanita,apalagi kalau dikombinasikan dengan alkohol. Bagi wanita usia menopause,
minum kopi dalam jumlah bnyak bisa menambah resiko kekeroposan tulang
(osteoporosis) (Utami & Welas, 2019).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan melihat seberapa kepuasan konsumen terhadap kopus, kopus
adalah usaha mahsiswa yang baru-buru ini di buka oleh mahsiswa pertanian yaitu prayoga ari
Santoso yang terletak di Universitas Antakusuma.
Teknik Pengumpulan Data Adapun jenis data dan teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain :
a. Data primer
Data yang dikumpulkan langsung dan sumbernya, yaitu:
1) Observasi, merupakan kegiatan pengumpulan data berdasarkan pengamatan
langsung ke universitas antakusuma, fokus pengamatan pada kepusan konsumen.
2) Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data melalui wawancara dan tanya
jawab dengan sumber atau pihak-pihak yang terkait diantaranya konsumen kopus
yang menjadi sampel penelitian.
b. Data sekunder
8
Metode penelitian menggunakan metode rasionalistik kualitatif. Metode
penelitian ini mengamati pelanggan di kopus dan berinteraksi dengan mereka untuk
untuk mengetahui bagai mana kepusan mereka terhadap kopus. Pengamatan dan
interaksi difokuskan pada pada Tingkat kepusan pelanggan terhadap produk kopus
dan pelayan yang di berikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
ringan.
9
yang kurang. Contohnya kursi dan meja yang kurang
konsumen.
Untuk penelitian ini saya di bantu sama mas Prayoga Ari Santoso selaku pemilik kopus itu
sendi yang terletak di depan lep fakultas tehnik mesin samping lapangan voli.
10
BAB V
PENUTUB
5.1. Kesimpulan
Proses pembuatan kopi dan kulitas prduk yang yang di jual kopus sudah cukup memuaskan
konsumen tapi untuk pasilitas yang di sediakan kurang menuhi kapasitas konsumen karena
masuh banyak konsumen yang tidak mendapatkan tempat untuk bersantai kerena pasilitas
yang masih terbatas.
5.2. saran
Penelitian ini di maksud kan untuk mengkur kepuasan pelanggan terhadap produk dan
pasilitas yang di berikan kopus terhadap konsumen. Untuk saran kepada pemilik kopus untuk
menambah pasilitas seperti kursi ,meja dan menu jualan seperti makan ringan buat konsumen.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_kopi
12