Esai Raja Shaka
Esai Raja Shaka
Esai Raja Shaka
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2022. Kurikulum ini
menggantikan kurikulum 2013 dan dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital.
Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dari kurikulum sebelumnya,
yaitu:
• Fleksibilitas, yaitu memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk memilih perangkat
ajar dan asesmen sesuai dengan kebutuhan.
• Berpusat pada peserta didik, yaitu mengutamakan kebutuhan dan minat peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Penerapan kurikulum merdeka di sekolah diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi
pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan,
mendorong peserta didik untuk menjadi mandiri dan kreatif, serta menjawab tantangan pendidikan
di era digital.
Peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan kurikulum merdeka diharapkan dapat
mengalami beberapa dampak positif, yaitu:
Guru yang menerapkan kurikulum merdeka diharapkan dapat mengalami beberapa dampak
positif, yaitu:
• Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator dan pendamping peserta didik, karena
kurikulum merdeka menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Orang tua yang memiliki anak yang mengikuti pembelajaran dengan kurikulum merdeka
diharapkan dapat mengalami beberapa dampak positif, yaitu:
• Meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan dan minat anak, karena kurikulum merdeka
menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
• Meningkatkan peran orang tua dalam pendidikan anak, karena kurikulum merdeka
mendorong orang tua untuk terlibat dalam proses pembelajaran anak.
• Kesiapan satuan pendidikan, yaitu kesiapan guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
lainnya dalam menerapkan kurikulum merdeka.
• Kesiapan peserta didik, yaitu kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang
lebih fleksibel dan berpusat pada peserta didik.
• Kesiapan orang tua, yaitu kesiapan orang tua untuk mendukung penerapan kurikulum
merdeka.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Namun, penerapan kurikulum ini harus dilakukan secara bertahap dan
memperhatikan kesiapan satuan pendidikan, peserta didik, dan orang tua. Dengan dukungan dari
semua pihak, diharapkan kurikulum merdeka dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan
bermakna bagi peserta didik.
Untuk mengatasi tantangan penerapan kurikulum merdeka, perlu dilakukan beberapa hal, yaitu:
• Peningkatan dukungan orang tua, yaitu dengan memberikan informasi dan sosialisasi
kepada orang tua tentang kurikulum merdeka.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan penerapan kurikulum merdeka dapat berjalan dengan
lancar dan mencapai tujuannya.
Kurikulum Merdeka itu seperti benih harapan yang punya potensi besar buat menumbuhkan
generasi yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman. Tapi, benih ini juga
menghadapi tantangan. Buat menumbuhkan harapan Kurikulum Merdeka, butuh pemeliharaan
kolektif dari guru, kepala sekolah, pemerintah, dan orang tua. Tantangan Kurikulum Merdeka kayak
gulma yang bisa menghambat pertumbuhan. Buat mengurai tantangan ini, perlu langkah strategis.
Dengan perawatan yang tepat dan kerja sama yang erat, Kurikulum Merdeka diyakini akan
membuahkan hasil yang manis. Generasi muda yang mandiri, kreatif, dan berwawasan luas akan
bermunculan. Kurikulum Merdeka bukan sekadar kebijakan, melainkan titik awal transformasi
pendidikan Indonesia.
Daftar Acuan
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/keunggulan-kurikulum-merdeka/
https://blog.kejarcita.id/tantangan-dan-transformasi-pendidikan-dalam-kurikulum-merdeka/