Resume Ilmu Fiqih (Shalat)

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

MATA KULIAH

ILMU FIQIH

Nama : AULIA WINEKA


NIM : 24.025

Prodi: Ekonomi Syariah

SHALAT WAJIB
A.pengertian Shalat Wajib

Shalat wajib adalah ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang
sudah baligh dan berakal sehat pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Shalat
wajib terdiri dari lima waktu yaitu shalat subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya.
Shalat wajib merupakan salah satu rukun Islam yang kedua setelah syahadat.
Secara bahasa, shalat berarti doa. Sedangkan secara istilah, shalat adalah
ibadah yang terdiri dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dilakukan
dengan syarat tertentu, mulai dari takbir dan diakhiri dengan salam. Shalat
adalah sarana perjalanan menuju Allah SWT dan mi’rajnya kaum beriman.
B.Rukun Shalat

Rukun shalat wajib adalah unsur-unsur yang harus ada dalam shalat agar
shalat tersebut sah. Jika salah satu rukun shalat ditinggalkan atau tidak
dilakukan dengan benar, maka shalat tersebut batal. Rukun shalat wajib ada 14
yaitu:

1.Niat

Niat shalat tentu berbeda-beda tergantung shalat yang ditunaikan. Niat bisa
diucapkan juga dalam bahasa Indonesia.

2. Takbiratul Ihram

Saat melakukan ini, lafal yang dibacakan adalah “Allahuakbar” sambil


mengangkat kedua telapak tangan ke samping telinga.

3. Berdiri tegak bagi yang mampu

Selanjutnya, rukun shalat yang harus dilakukan adalah bersedekap (melipat


kedua tangan dengan tangan kanan di atas tangan kiri) sambil berdiri tegak.
Meski demikian, Islam memudahkan umatnya dengan memberikan keringanan
untuk duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.

4. Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat

Membaca surat al-Fatihah ketika shalat adalah wajib, sementara membaca


surat pendek setelahnya tidak diwajibkan.

5. Rukuk dengan tuma’ninah

Ketika rukuk, bacaan yang diucapkan adalah berikut sebanyak 3 kali:

‫ُس ْبَح اَن َر ِّبَى اْلَعِظْيِم َوِبَح ْمِدِه‬


Artinya: “Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.”

6. I’tidal dengan tuma’ninah

Sebangunnya dari rukuk, langkah selanjutnya adalah mengangkat kedua


tangan seperti saat takbir sambil membaca:

‫َس ِمَع اللُه ِلَمْن َحِمَدُه‬


Artinya: “Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya”

Lalu diikuti dengan bacaan i’tidal sebagai berikut:

‫َر َّبَنا َلَك اْلَح ْمُد ِمْل َء الَّس َمَواِت َوِمْل َء اَأْلْر ِض َوِمْل َء َما ِش ْئَت ِمْن َش ْي ٍء َبْعُد‬
Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan
sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

7. Sujud dua kali dengan tuma’nina

Ketika sujud, bacaan yang diucapkan adalah berikut sebanyak 3 kali:

‫ُس ْبَح اَن َر ِّبَي اَأْلْعَلى َوِبَح ْمِدِه‬


Artinya: “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

Ketika duduk di antara dua sujud, bacaan yang diucapkan adalah berikut:

‫رب اْغِفرلي َواْر َح ْمِنى واجبرني َواْر َفْعِني َواْر ُز ْقِنى َواْهِدِنى َوَعاِفِنى َواْعُف َعِّنى‬
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku,
tinggikanlah derajatku, berilah rezeki, dan petunjuk untukku.”

9. Duduk tasyahud akhir dengan tuma’ninah

Berbeda dengan duduk di antara dua sujud dan tasyahud awal yang
posisinya menduduki kaki kiri, duduk tasyahud akhir dilakukan dengan
bersimpuh menduduki lantai dan posisi telapak kaki kanan tegak.

10. Membaca tasyahud akhir

Berikut bacaan tasyahud akhir:


‫َأ‬
‫الَّتِح َّياُت اْلُمَباَر َكاُت الَّصَلَواُت الَّطِّيَباُت ِلَّلِه الَّس َالُم َعَلْيَك ُّيَها الَّنِبُّى َوَر ْح َمُة الَّلِه َوَبَر َكاُتُه الَّس َالُم‬
‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ الَّلُهَّم‬, ‫ ْش َهُد ْن َال ِإَلَه ِإَّال الَّلُه َو ْش َهُد َّن ُمَح َّمًدا َعْبُدُه َوَر ُس وُلُه‬, ‫َعَلْيَنا َوَعَلى ِع َباِد الَّلِه الَّصاِلِح يَن‬
، ‫ َكَما َصَّلْيَت َعَلى ِإْبَر اِهيَم َوَعَلى آِل ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َوَعَلى آِل ُمَح َّمٍد َوَعَلى آِل ُمَح َّمٍد‬، ‫َصِّل َعَلى ُمَح َّمٍد‬
‫ َوَعَلى آِل‬، ‫ َكَما َباَر ْكَت َعَلى ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َوَعَلى آِل ُمَح َّمٍد‬، ‫ الَّلُهَّم َباِرْك َعَلى ُمَح َّمٍد‬، ‫ِإَّنَك َحِميٌد َمِج يٌد‬
‫ ِإَّنَك َحِميٌد َمِج يٌد‬، ‫ِإْبَر اِهيَم‬
Artinya: “Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti
rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi
lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang
Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang
sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”

11. Membaca salawat saat tasyahud akhir

Ini juga perbedaan lainnya di dari tasyahud awal dan akhir. Di tasyahud
akhir, ada bacaan shalawat pada nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang ada di bagian kedua
bacaan di atas (mulai dari Allahumma shalli ...).

12. Membaca salam yang pertama

Gerakan ini adalah tanda berakhirnya shalat, bacaan salam yang diucapkan
ketika shalat adalah:

‫لَّس اَل ُم َعَلْيُكْم َوَر ْح َمُة لَّٰله‬


Assalamualaikum wa rahmatullah

13. Tertib

Poin ini mengartikan bahwa setiap rukun shalat harus dilakukan sesuai
dengan urutannya, tidak saling mendahului.

C.Syarat Wajib Shalat


Syarat sah shalat adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan shalat sehingga shalat seseorang menjadi sah. Jika salah satu
syarat sah shalat tidak terpenuhi, maka shalat tersebut tidak sah dan harus
diulangi. Syarat sah shalat ada lima yaitu:

1. Suci badan, pakaian dan tempat salat dari najis


2. Suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil
3. Menutup aurat
4. Telah masuk waktu salat
5. Menghadap kiblat

D.Hal-hal yang Membatalkan Shalat

Hal-hal yang membatalkan shalat adalah hal-hal yang jika dilakukan oleh
seseorang saat sedang salat maka salatnya menjadi batal dan harus diulangi.
Hal-hal yang membatalkan salat antara lain:

1. Sengaja berbicara atau mendengar orang berbicara


2. Sengaja makan atau minum
3. Sengaja mengeluarkan najis atau angin
4. Sengaja mengubah posisi tubuh sehingga tidak menghadap kiblat lagi
5. Sengaja melakukan gerakan yang banyak dan tidak ada hubungannya
dengan salat
6. Sengaja tertawa terbahak-bahak
7. Hilang akal sehat karena gila atau pingsan
8. Hilang kesadaran karena tidur atau pingsan
9. Hilang suci karena haid atau nifas bagi wanita

E.Manfaat Shalat

1.Teguh Hati dan Terhindar dari Sifat Bakhil

Keteguhan hati ini diperoleh ketika menghadapi berbagai macam masalah


dalam kehidupan, sekaligus akan dihindarkan dari sifat pelit.

2. Menghapus Dosa-dosa Kecil

Dengan mengerjakan sholat lima waktu maka dosa-dosa kecil seorang


muslim akan terhapus. Nabi Muhammad mengibaratkan sholat sebagai sungai
yang terdapat di depan rumah seorang muslim. Jika ia mandi di sungai tersebut
sehari sebanyak lima kali, maka segala kotoran yang melekat di badannya akan
hilang.

3. Meraih Kebahagian Hidup

Melaksanakan sholat lima waktu secara benar dan khusyuk akan membuat
seorang muslim memperoleh kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat.

4. Menyucikan Diri dari Sifat-sifat Buruk

Allah SWT berfirman dalam surah Al Ankabut ayat 45,


‫َأ‬ ۗ‫اْتُل َما ُأوِح َي ِإَلْيَك ِمَن اْلِكَتاِب َوَأِقِمالَّصاَل َةۖ ۖ ِإَّن الَّصاَل َة َتْنَهٰى َعِن اْلَفْح َش اِءَواْلُمْنَكِر‬
‫ۗ َوَلِذْكُر الَّلِه ْكَبُر ۗ ۗ َوالَّلُه‬
‫َيْعَلُم َما َتْصَنُعوَن‬
Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu
(Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih
besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”

5.Melatih Disiplin dan Konsentrasi

Sholat melatih disiplin dan konsentrasi seseorang ketika menyelesaikan


pekerjaan. Secara logika, jika seseorang mampu melaksanakan sholat dengan
khusyuk maka dia juga mampu menghadirkan Allah dalam hatinya.

Orang yang khusyuk sholatnya merasa selalu diawasi oleh Allah SWT, karenanya
ia akan selalu berbuat yang baik dan tidak melakukan tidak penyelewengan.
Sebab, ia takut akan murkanya Allah SWT.

F.Pentingnya Shalat

Dari sekian ayat dalam surat-surat yang terdapat Al-Qur’an tersebut


menunjukkan betapa pentingnya kedudukan shalat dalam kehidupan. Diantara
pentingnya Shalat dalam kehidupan adalah sebagai berikut:

1. Shalat adalah tolak ukur amal, yang berarti bahwa kualitas amal seseorang
ditentukan oleh Shalatnya. Hal ini seperti disebutkan dalam hadist
Rasulullan yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirdzi, “hal pertama yang
akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah Shalat. Apabila baik
Shalatnya, maka akan baik pula amal-amal lainnya. Dan apabila Shalatnya
rusak, maka akan rusak pula amal-amal lainnya,”
2. Shalat adalah tiang agama. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah
yang diriwayatkan oleh Baihaqi “Shalat itu adalah tiang agama (Islam),
maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan
agama; dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah
merubuhkan agama”
3. Shalat adalah kunci surga. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah yang
diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir yang dikutip dari kitab Ihya Uumuddin
karya Imam Ghazali.
4. Shalat merupakan perintah langsung dari Allah swt tanpa perantara
malaikat kepada Nabi Muhhamad saw ketika perjalanan Isra dan Mi’raj.
5. Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan
maksiyat. Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45, “Bacalah apa yang
telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”
6. Shalat sebagai pengingat kita kepada Allah swt, seperti yang dituliskan
dalam Surat Ta Ha ayat 14, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada
Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat
untuk mengingat Aku.”

G.Ganjaran Meninggalkan Salat Lima Waktu

Salat lima waktu hukumnya wajib. Ada pun azab / ancaman bagi orang yang
meninggalkan salat lima waktu yakni sebagai berikut:
1. Salat Subuh
Satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30
tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
2. Salat Zuhur
Satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang
umat Islam.
3. Salat Ashar
Satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan
ka’bah.
4. Salat Magrib
Satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orang tua.
5. Salat Isya
Satu kali meninggalkan tidak akan di ridha Allah SWT tinggal di bumi atau
di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.
Siksa di dunia orang yang meninggalkan salat fardhu

1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya. Allah SWT akan


menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
2. Orang yang meninggalkan salat tidak mempunyai tempat di dalam Islam.
3. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari
Allah SWT.
4. Allah tidak akan mengabulkan doanya.
5. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.

H.Niat Shalat Wajib

1. Niat Sholat Subuh

‫ُأَصِّلى َفْرَض الُّصْبح َر َكعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء لله َتَعاَلى‬
Artinya: “Saya berniat sholat fardu Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.
2. Niat Sholat Dzuhur

‫ُاَصِّلْي َفْرَض الُّظْهِر َأْر َبَع َر َكعَاٍت ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء لله َتَعاَلى‬
Artinya: “Saya berniat sholat fardu Zuhur empat rakaat menghadap kiblat
karena Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.
3. Niat Sholat Ashar

‫ُأَصِّلى َفْرَض الَعْصِرَأْر َبَع َر َكعَاٍت ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء لله َتَعاَلى‬
Artinya: “Saya berniat sholat fardu Asar empat rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.

4. Niat Sholat Maghrib


‫ُأَصِّلى َفْرَض الَمْغِرِب َثَالَث َر َكعَاٍت ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء لله َتَعاَل‬

Artinya: “Saya berniat sholat fardu Magrib tiga rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.
5.Niat Sholat Isya

‫ُأَصِّلى َفْرَض الِعَش اءِ َأْر َبَع َر َكعَاٍت ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء لله َتَعاَلى‬
Artinya: “Saya berniat sholat fardu Isya empat rakaat menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala/Ma’mum karena Allah Ta’ala/Imam karena Allah Ta’ala”.
SHALAT SUNNAH

A.Pengertian Shalat Sunnah

Shalat sunah adalah beragam jenis salat yang dianjurkan untuk dikerjakan,
akan tetapi tidak diwajibkan. Seorang muslim tidak berdosa ketika tidak
melaksanakan shalat sunah, sedangkan melaksanakannya berarti memperoleh
pahala. Shalat sunah terbagi lagi menjadi dua, yaitu shalat sunah muakkad dan
shalat sunah ghairu muakkad. Shalat sunah muakkad adalah salat sunah yang
dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti
shalat dua hari raya muslim dan salat tarawih. Sedangkan shalat sunah ghairu
muakkad adalah shalat sunah yang dianjurkan tanpa anjuran dengan penekanan
yang kuat.

B.Jenis Shalat Sunnah

1. Sholat sunnah yang mengiringi sholat wajib


Sholat sunnah yang mengiringi sholat wajib atau sholat fardhu lima rakaat
adalah sholat sunnah rawatib. Berdasarkan hukumnya, sholat rawatib dibagi
menjadi dua, di antaranya sholat sunnah muakkad dan sholat sunnah ghairu
muakkad.
Sunnah muakkad artinya hukum pengerjaan menjadi sunah yang sangat
dianjurkan. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:
 Dua rakaat sebelum shalat subuh.
Niat Shalat:

‫ُاَصِّلى ُس َّنَة َقْبِلَّيًة الُّصْبِح َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِةِ للِه َتَعاَلى‬

Artinya: “Aku niat melakukan shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat, sambil
menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”
 Dua rakaat sebelum shalat dzuhur.
Niat Shalat:

‫ُاَصِّلى ُس َّنَة َقْبِلَّيًة الُّظْهِر َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِةِ للِه َتَعاَلى‬

Artinya: “ Aku niat melakukan shalat sunat sebelum dzuhur 2 rakaat,


sambil menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”
 Dua rakaat sesudah shalat dzuhur.
Niat Shalat :
‫ُاَصِّلْي ُس َّنَة الُّظْهِر َر ْكَعَتْيِن َبْعِدَّيًة ُمْس َتْقِبَل ْالِقْبَلِة َاَداًء ِلَّلِه َتَعاَلى‬

Artinya: “Saya sholat sunnah ba’diyah dzuhur dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
 Dua rakaat sebelum shalat ashar
Niat shalat :
‫ُاَصِّلْي ُس َّنَة اْلَعْصِر َر ْكَعَتْيِن َقْبِلَّيًة ُمْس َتْقِبَل ْالِقْبَلِة َاَداًء ِلَّلِه َتَعاَلى‬
Artinya: “Aku niat shalat qabliyah ashar dua rakaat menghadap kiblat
karena Allah.”
 Dua rakaat sesudah shalat maghrib.
Niat Shalat:
‫ُاَصِّلى ُس َّنًة اْلَمْغِرِب َر ْكَعَتْيِن َبْعِدَّيًة ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِةِ للِه‬

Artinya, “Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah magrib 2 rakaat,


menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
 Dua rakaat sesudah shalat isya.
Niat Shalat:
‫ُاَصِّلى ُس َّنًة اْلِعَش اِء َر ْكَعَتْيِن َبْعِدَّيًة ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِةِ للِه َتَعاَلى‬

Artinya: “Aku niat mengerjakan shalat sunnah sesudah Isya 2 rakaat,


menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.”
Sementara itu, sunnah ghairu muakkad berarti sunnah yang tidak begitu
dianjurkan. Berikut macam-macam shalat sunnah rawatib ghairu muakkad,
 Dua rakaat sebelum shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak
empat rakaat, dua rakaat pertama menjadi sunnah muakkad dan dua
rakaat setelahnya adalah ghairu muakkad.
 Dua rakaat sesudah shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak
empat rakaat, dua rakaat pertama hukumnya menjadi sunnah muakkad.
Kemudian dua rakaat berikutnya berhukum ghairu muakkad.
 Empat rakaat sebelum shalat ashar.
 Dua rakaat sebelm shalat maghrib.
 Dua rakaat sebelum salat isya.
2. Sholat sunnah yang tidak mengiringi sholat wajib
Pembagian sholat sunnah yang tidak mengiringi sholat wajib kembali dibagi
menjadi dua jenis. Berdasarkan pelaksanaannya, sholat ini terbagi menjadi
sholat yang dikerjakan sendirian (munfarid) dan sholat yang dikerjakan dengan
berjamaah.
 Sholat yang dikerjakan sendirian terdiri dari :
1. Shalat tahajud (dilakukan di malam hari setelah bangun tidur)
Niat shalat : ‫ُأَصِّلْي ُس َّنَة الَتَهُّجِد َر ْكَعَتْيِن ِلّٰلِه َتَعاَلى‬
Artinya:”Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena
Allah ta’ala.”
2. Shalat dhuha (dilaksanakan setelah matahari terbit hingga
menjelang waktu sholat zuhur)
Niat shalat: ‫ُاَصِّلى ُس َّنَة الَّضٰح ى َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َاَداًءِ للِه َتَعاَلى‬
Artinya:”Aku niat shalat sunah dhuha dua rakaat, karena Allah
ta’ala.”
3. Shalat isyraq (dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu
tombak)
Niat Shalat: ‫أصلى سنة اإلشراق ركعتين لله تعالى‬
Artinya: “Aku niat shalat sunnah isyraq dua rakaat karena Allah.”
4. Shalat sunnah wudhu (dilaksanakan setiap kali selesai berwudu)
Niat Shalat: ‫ُأَصِّلي ُس َّنَة اْلُوُضوِء َر ْكَعَتْيِن ِللِه َتَعاَلى‬
Artinya, “Saya niat shalat sunah Wudu dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
5. Shalat tahiyyatul masjid (dikerjakan oleh jamaah yang sedang masuk
ke masjid)
Niat Shalat: ‫ُأَصِّلي َتِح َّيَة اْلَمْسِج ِد َر ْكَعَتْيِن ُس َّنًة ِلّٰلِه َتَعاَلى‬
Artinya, “Saya shalat Tahiyatul Masjid dua rakaat sunnah karena
Allah ta’ala.”
6. Shalat safar (dikerjakan ketika seorang muslim akan bepergian)
Niat Shalat: ‫ُأَصِّلي ُس َّنَة الَّس َفِر َر ْكَعَتْيِن ِلّٰلِه َتَعاَلى‬
Artinya: “Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah
ta’âla,”
7. Shalat istikharah (shalat sunnah yang mempunyai keutamaan untuk
meminta petunjuk kepada Allah )
Niat Shalat: ‫ُأَصِّلْي ُس َّنَة اِاْلْس ِتَخاَر ِة َر ْكَعَتْيِن ِلّٰلِه َتَعاَلى‬
Artinya: “Aku berniat sholat istikharah dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
8. Shalat witir (dilakukan pada waktu setelah melaksanakan shalat Isya
hingga terbit fajar atau menjelang adzan subuh)
Niat Shalat: ‫ ِإَماًما( ِلَّلِه َتَعاَلى‬/ ‫َأَصَّلى ُس َّنَة ِمَن اْلِوْتِر َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة )َمْأُمْوًما‬
Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan shalat sunnah witir dua rakaat
dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala.”
9. Shalat sunnah taubat (dilakukan oleh seseorang yang menyesali
perbuatan dosa yang telah dilakukannya dan berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi)
Niat Shalat:
‫أصلى ُس َّنَة الَّتْوَبِة َر ْكَعَتْيِن ِلَّلِه َتَعاَل‬
Artinya: “Saya niat shalat taubat dua raka’at Lillahi Ta’aalaa.”
10. Shalat Sunnah tasbih (dilakukan pada bulan Ramadhan,
terutama di sepuluh malam terakhir Ramadhan)
Niat Shalat: ‫ُأَصِّلْي ُس َّنَة الَتْسِبْيِح َر ْكَعَتْيِن ِللِه َتَعاَلى‬
Artinya: Aku berniat melaksanakan shalat sunnah Tasbih, sebanyak
dua rakaat semata-mata karena Allah Ta’ala.
 Shalat yang dikerjakan berjamaah terdiri dari:
1. Shalat khusuf (dikenal dengan sebutan shalat gerhana bulan)
Niat Shalat:
‫ُأَصَّلى الُس َّنَة ِلُح ُس ْوِف اْلَقَمِر َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة ِلَّلِه َتَعاَلى‬
Artinya: “Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat menghadap
kiblat karena Allah.”
2. Shalat kusuf ( dikenal dengan sebutan sebagai shalat gerhana matahari)
Niat Shalat:
‫ُأَصَّلى الُس َّنَة ِلُكُس ْوِف الَّش ْمِس َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة ِلَّلِه تعالى‬
Artinya: “Saya niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat
menghadap kiblat karena Allah.”
3. Shalat istisqa ( dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan)
Niat Shalat:
‫َالّٰلُه َاْكَبْر‬.‫ُاَصِّلى ُس َّنًة اِإلْس ِتْس َقاِء َر ْكَعَتْيِن إَماًما ِلّٰلِه َتَعاَلى‬
Artinya: “Aku berniat sholat istisqa dua rakaat sebagai imam karena Allah
Ta’ala.
4. Shalat hari raya ( Idul Fitri dan Idul Adha)
Niat Shalat Idul Fitri :
sebagai imam : ‫ُاَصِّلى ُس َّنًة ِلِعْيِد الِفْطِر َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء ِإَماًما للِه َتَعاَلى‬
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat
dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
Sebagai makmum : ‫ُاَصِّلى ُس َّنًة ِلِعْيِد الِفْطِر َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء َمْأُمْوًما ِللِه َتَعاَلى‬
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat
dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Niat Shalat Idul Adha :
Sebagai imam : ‫ ِللِه َتَعــــــــاَلى‬.‫ُأَصِّلْي ُس َّنًة لِعْيِد ْاَألْضَح ى َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة ِإَماًما‬
Artinya: “Aku berniat shalat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat
sebagai imam karena Allah
Sebagai makmum : ‫ُأَصِّلْي ُس َّنًة لِعْيِد ْاَألْضَح ى َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َمْأُمْوًما ِللِه‬
‫َتَعــــــــاَلى‬
Artinya: “Aku berniat shalat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat
sebagai makmum karena Allah ta’ala.”
5. Shalat tarawih ( salah satu shalat sunah di bulan Ramadan yang
dilaksanakan selepas Isya dan sebelum witir )
Niat Shalat:
Sebagai imam: ‫ُاَصِّلى ُس َّنَة الَّتَر اِوْيِح َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء ِإَماًماِ للِه َتَعاَلى‬
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunah Tarawih dua rakaat dengan
menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”

Sebagai makmum

‫ُاَصِّلى ُس َّنَة الَّتَر اِوْيِح َر ْكَعَتْيِن ُمْس َتْقِبَل اْلِقْبَلِة َأَداًء َمْأُمْوًما ِللِه َتَعاَلى‬
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunah Tarawih dua rakaat dengan
menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”

C.Manfaat Shalat Sunnah

Manfaat melaksanakan shalat sunnah ada banyak sekali diantara nya:


1.Amalan Tambahan
penyempurna shalat – shalat wajib yang masih belum sempurna atau kurang.
2. Penyebab Masuk Surga
Rasulullah SAW bersabda, “Aku bermalam bersama Rasulullah SAW, maka aku
menyediakan untuknya air wudhu dan keperluannya. Nabi berkata, ‘Mintalah
(kepadaku),’ Maka aku berkata, ‘Aku minta kepadamu agar aku dapat
menemanimu di surga.’ Nabi bersabda: ‘Ada lagi yang lainnya?’ Aku menjawab:
‘Hanya itu.’ Nabi bersabda: ‘Jagalah aku atas dirimu dengan memperbanyak
bersujud.’ (HR Muslim, Abu Daud, dan Nasa’i)
3. Meninggikan Derajat
Akan meninggikan derajat dan menghapus kesalahan bagi orang yang
mengerjakannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Hendaknya engkau memperbanyak sujud kepada
Allah, karena tidaklah engkau sujud kepada Allah satu kali, melainkan Allah akan
mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan dari dirimu.”
(HR Muslim)
4. Mendatangkan Berkah dan Kebaikan
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika salah seorang dari kalian menunaikan shalat di masjid, hendaklah ia
menjadikan rumahnya sebagai bagian dari shalatnya (mengerjakan di rumah).
Karena sesungguhnya Allah akan menurunkan kebaikan di rumahnya dari
shalatnya itu.” (HR Muslim dari Jabir)
5.Mempertebal Cinta Allah SWT
Shalat sunnah akan mendatangkan cinta Allah SWT kepada hamba-Nya. Bila
Allah SWT telah mencintainya, maka Allah SWT akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari hamba-Nya itu.
6.Bukti Rasa Syukur
Shalat sunnah memiliki hikmah sebagai bentuk rasa syukur seorang hamba
kepada penciptanya. Nabi Muhammad SAW bahkan pernah shalat tahajud
sampai kedua kakinya bengkak demi menunjukkan rasa syukur beliau kepada
Allah SWT.
7.Terhindar dari Keji dan Munkar
Selain sebagai bukti dari wujud syukur kita kepada Allah SWT, shalat sunnah
memiliki hikmah mengendalikan diri kita dari perbuatan keji dan munkar.
8.Memperkuat Diri
Memperbanyak shalat sunnah juga dapat memperkuat diri dalam menghadapi
tantangan hidup tanpa keluh kesah. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ma’arij
ayat 19-23 yang artinya:
“Sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah lagi kikir. Apabila
ditimpa keburukan (kesusahan), ia berkeluh kesah. Apabila mendapat kebaikan
(harta), ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang selalu
setia mengerjakan salatnya,”
9.Semakin Ingat dengan Allah SWT
Dengan memperbanyak shalat sunnah, seorang muslim akan semakin banyak
mengingat Allah SWT dan selalu berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga, ia akan
selalu merasa diawasi oleh-Nya dan tidak akan berbuat dosa maupun perbuatan
keji lainnya.

ISTINJA

A.Pengertian Istinja
Istinja adalah kegiatan membersihkan najis yang keluar dari kemaluan
atau dubur menggunakan air,batu, tisu atau benda bersih dan suci lainnya
istinja merupakan bagian dari adab-adab sehari-hari dalam Islam dan
dianggap penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Kata istinja
berasal dari bahasa Arab, yaitu istijmar yang berarti membuang sisa buang
air. Dalam bahasa Indonesia istinja sama artinya dengan cebok. Istinja
sebaiknya dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kesopanan di tempat-
tempat khusus seperti kamar mandi atau toilet.
B. Hukum Istinja
Hukum istinja berbeda-beda tergantung jenis najis yang keluar,yaiitu:
 Wajib, jika najis yang keluar kotor dan basah, seperti air seni, madzi, dan
kotoran manusia.
 Sunnah, jika najis yang keluar tidak kotor, seperti cacing
 Mubah, jika beristinja dari keringat
 Makruh, jika yang keluar adalah kentut
 Haram, jika beristinja dengan benda hasil gashab

C. Tata Cara Istinja


 Membaca doa masuk toilet, yaitu “bismillahi allahumma inni a'udzubika
minal khubutsi wal qobaisi “yang artinya “ya Allah aku berlindung padamu
dari godaan iblis jantan dan betina”.
 Membuang kotoran di lubang kakus bukan di dinding atau lantai toilet.
 Duduk saat buang air kecil, apalagi buang air besar.
 Melakukan istinja menggunakan tangan kiri.
 Membaca doa ketika keluar dari toilet.
 Membaca tempat najis dengan air yang suci.
 Jongkok untuk memastikan agar bersihkan basuhan air itu tidak mengenai
tempat lain.
 Usap hingga terasa kesat.
 Jika istinja dengan batu, minimal menggunakan tiga batu, atau satu namun
memiliki tiga sisi.
 Najis yang dibersihkan bukan najis yang sudah kering.
 Najis yang keluar tidak berpindah ke anggota tubuh yang lain semisal
selangkangan paha dan lain-lain.

1. Wajib : wajib adalah perintah yang harus dikerjakan, dan orang yang
meninggalkannya akan berdosa.
2. Sunnah: sunnah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan
memperoleh pahala, sementara jika ditinggalkan maka tidaklah
berdosa.
3. Mubah : mubah adalah hukum yang menyatakan bahwa suatu
perbuatan boleh dilakukan atau ditinggalkan, tanpa adanya tuntutan
untuk mengerjakannya atau tidak.
4. Makruh: makruh adalah hukum syariat Islam yang menyatakan bahwa
suatu perbuatan dilarang tetapi tidak bersifat pasti makruh merupakan
lawan kata dari sunnah.
5. Haram : haram adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah subhanahu wa
ta'ala dan rasulnya orang yang melanggar akan berdosa, sedangkan
orang yang meninggalkannya akan dijanjikan pahala.

You might also like