Metode Sostac

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 37

ANALISIS STRATEGI DIGITAL MARKETING

MENGGUNAKAN METODE SOSTAC


(Studi Kasus LA Digital Printing)

Proposal Skripsi

Diajukan untuk memenuhi seagian persyaratan mencapai derajat


Sarjana Komputer ( S.Kom )

Di susun oleh :

IRWAN SATRIADI
5920120016

PRODI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN
UNIQHBA
2024
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :Analisis Strategi Digital Marketing


Menggunakan Metode SOSTAC ( Studi Kasus
LA DIGITAL PRINTING )
Nama :Irwan Satriadi
NIM :5920120016
Program Studi :S1 Teknologi Informasi

Disetujui oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Joni Saputra, M.Kom


M.Afriansyah,
M.Kom
NIDN : 1234567890 NIDN : 1234567890

Mengetahui
Ketua Prodi
TeknologiInformasi

Fahmi Syuhada, M.Kom.


NIDN. 0827028403
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 9
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 10
BAB II KAJIAN LITERATUR ......................................................................... 11
2.1 Studi Literatur ........................................................................................... 11
2.2 Landasan Teori .......................................................................................... 12
2.2.1 Pemasaran .......................................................................................... 12
2.2.2 Strategi ............................................................................................... 13
2.2.3 Strategi Pemasaran ............................................................................. 14
2.2.4 Digital Marketing ............................................................................... 14
2.2.5 Model SOSTAC Plans ....................................................................... 16
2.2.6 Kerangka Penelitian ........................................................................... 25
BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 27
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 27
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 27
3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 28
3.4 Alur Penelitian .......................................................................................... 29
3.5 Metode Analisis Data ................................................................................ 32
3.6 Metode Pengolahan Data .......................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses SOSTAC (Smith, 2017) .......................................................
Gambar 2.2 Matriks SWOT ................................................................................
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................
Gambar 3.1 Penyusunan Matriks IE ....................................................................
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha percetakan adalah sebuah sekktor usaha industri kreatif yang cukup
banyak jenisnya seperti, sablon manual/digital, graphic design, digital printing,
media cetak, dan advertising. Bisnis percetakan semakin di permudah
eksistensinya, baik itu dari segi teknologicetak, operasionalisasi, dan tenaga
pendesain.Tidak hanya sekedar jasa mencetak saja, percetakan juga memperhatikan
desain dari setiap produk yang di hasilkan.
(Dirganoro, 2001).Dalam perkembangannya, usaha percetakan tidak hanya di
dominasi oleh perusahaan besar saja, namun usaha kecil dan menengah pun
memberikan andil dalam penegembangan perekonomian di Desa Beber.Oleh
karena itu di perlukan adanya pengembangan dan pembinaan yang
berkesinambungan guna meningkatkan kemajuan pada usaha kecil dan menengah
(UMKM) percetakan agar mampu mandiri dan menjadi usaha yang tangguh.Usaha
kecil menengah, di harapkan juga memiliki keunggulan di dalam memberikan
keuasan konsumen serta dapat menciptakan peluang yang lebih besar.
Peluang bisnis percetakan di Desa Beber cukup menjanjikan, banyak
kalangan usaha yang beralih ke dunia bisnis ini. Hal ini tentunya menimbulkan
persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat mendorong
produsen untuk menawarkan kelebihannya yang tidak dimiliki oleh produsen lain.
Termasuk dengan menawarkan desain yang lebih menarik, kreatif, dan inovatif.
Percetakan LA Digital Printing merupakan salah satu UMKM yang berlokasi
di Dusun Taman Indah, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok
Tengah, yang telah berkembang sejak tahun 2013, percetakan LA Digital Printing
memproduksi berbagai macam jenis Banner, Spanduk, Baliho, Stiker, Stempel dan
lain-lain. Dengan jumlah karyawan 3 orang.Dalam menjalankan usahanya
percetakan LA Digital Printing mendapatkan pembinaan serta pengembangan dari
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan.
Sejak mengawali bisnisnya Percetakan LA Digital Printing senantiasa
dihadapkan dengan berbagai macam rintangan dan hambatan, banyaknya
perusahaan yang sejenis muncul membuat Percetakan LA Digital Printng sulit
untuk mempertahankan posisi priduknya karena persaingan industri yang semakin
ketat.Konisi persaingan yang ketat merupakan masalah yang dihadapi Percetakan
LA Digital printing.Untuk itu Percetakan LA Digital printing harus dapat
merumuskan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi
perusahaan.Menurut kolter (2002) untuk mencapai suatu posisi yang lebih unggul
dibandingkan pesaing, perusahaan harus mengetahui tujuan, kekuatan dan
kelemahan serta pola reaksi perusahaan terhadap pesaing, sehingga dapat di
rumuskan suatu strategi yang sesuai.Oleh karena itu, proses perumusan strategi
sangat diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Proses
perumusan strategi, perusahaan harus mengidentivikasi factor-faktor eksternal yang
menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Menurut David 2011 dengan
mengetahui factor-faktor tersebut di harapkan perusahaan dapat membuat sejumlah
strategi alternatif untuk perusahaan dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
Melihat uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “ Analisis Strategi dDigital Marketing Menggunakan Metode
SOSTAC (Studi Kasus LA Digital Printing )”

1.2 Rumusan Masalah


Pemasaran memiliki peranan penting bagi suatu usaha untuk
mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen.Yang
perlu diperhatikan adalah penyusunan strategi pemasaran Percetakan LA Digital
Printing yang efektif dan handal untuk mencapai saranan bisnis yang telah di
tetapkan. Strategi pemasaran merupakan suatu alat yang dapat digunaka untuk
mencapai tujuan dan sasaran suatu usaha percetakan dengan cara mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki, maka
dapat di susun rumusan masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Bagaimana perencanaan pemasaran dan strategi digital marketing berdasarkan
model SOSTAC pada percetakan LA Digital Printing ?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan landasan informasi sebelumnya, batasan masalah dari sistem
yang akan di kembangkan dapat dirinci secara sfesifik sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian fokus pada percetakan LA Digital Printing.
2. Penyajian informasi tentang strategi pemasaran yang telah diterapkan di
prcetakan LA Digital Printing.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, Peneliti bertujuan untuk
menganalisis strategi pemasaran pada usaha menengah yaitu percetakan LA Digital
Printing yang berlokasi di Dusun Jurang Pos Desa Beber Kec.Batukliang Kab.
Lombok Tengah.
Penelitian yang ingin dituju adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis penerapan perencanaan pemasaran dan strategi digital marketing
berdasarkan model SOSTAC pada Percetakan LA Digital Printing.

1.5 Manfaat Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan sebelumnya, maka
diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Manfaat bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut serta
menambah literature terkaitan analisis strategi pemasaran digital marketing.
b. Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah wawasan keilmuan dan
pemahaman serta kemampuan berfikir yang telah diterima selama perkuliahan
untuk menganalisis permasalahan yang ada serta mencari penyelesaiannya.
c. Manfaat bagi Percetakan LA Digital Printing
Memberikan panduan praktis bagi industri percetakan dalam mengatur strategi
pemasarannya.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab. Setiap
bab saling terkait dan saling mendukung. Berikut adalah gambaran singkat dari
setiap bab tersebut.
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bagian pendahuluan. Bab ini memberikan gambaran untuk
membentuk kerangka berpikir seluruh penelitian, mencaku latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka,metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Merupakan dasar teoris mengenai konsep analisis strategi pemasaran, serta
pemahaman mengenai strategi pemasaran yang digunakan pada percetakan LA
Digital Printing.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Merupakan metode atau desain penelitian yang akan dilakukan, adapun isi
dari pembahasannya adalah, jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode
pengumpulan data, metode analisis data, dan alur penelitian.
BAB II
KAJIAN LITERATUR

2.1 Studi Literatur


Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode metode pengumpulan data pustaka,membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. Menurut Danial dan Warisah (2009:80),Studi
Literatur adalah merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku buku,majalah yang berkaitan dengan masalah
dan tujuan penelitian.
Adapun konsep dan teori penelitian sebelumnya sebagai berikut :
1. Zanuar Rifa’I, Husni Faqih, Dwi Meliana (2021), dengan judul “ Model
SOSTAC Untuk Penyusunan Strategi Digital Marketing Pada UMKM Dalam
Menghadapi Pandemi “. Hasil dari penelitian ini yaitu mengahasilkan strategi
digital marketing secara menyeluruh bagi UMKM, pada penelitian ini tidak
hanya membuat strategi bagi UMKM menggunakan metode SOSTAC tetapi
diterapkan lansung.
2. Wayan Karang Yudha Prawira, Made Sukarsaa Anak Agung Ngurah Hary
Susila (2021), dengan judul “ Analisis dan Implementasi E marketing Berbasis
Metode SOSTAC Pada perusahaan XYZ. Hasil penelitian ini merupakan
penerapan strategi e marketing bagi perusahaan XYZ untuk dapat
meningkatkan pemasaran perusahaan dan meningkatkan penjualan.
3. Khayrani (2022) dengan judul “ Analisis Strategi Digital Marketing Dengan
Metode SOSTAC Pada Sepatu Polienzo “. Penelitin ini bertujuan untuk
menganalisis penerapan perencanaan pemasaran dan strategi digital marketing
berdasarkan model SOSTAC.
4. Chrismasya Rosiana Tamara Simajuntak, Nazaruddin, Rulianda Purnomo
Wibowo (2024), dengan judul “ Strategi Pengembangan Digital Marketing Pada
PT.X Dengan Menggunakan Metode SOSTAC “. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui strategi pengembangan digital marketing pada PT.X dengan
menggunakan metode SOSTAC.
5. Tussi Sulistiyowati, Nur Efi Husda (2023), dengan judul “ Analisis
Implementasi Pemasaran Digital dengan Pendekatan Model SOSTAC di
Universitas Putera Batam “. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang penerapan praktis model SOSTAC dalam
kerangka Universitas Putera Batam.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk
mencapai tujuan yaitu untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Setiap
perusahaan harus menyadari pentingnya kegiatan pemasaran dalam setiap bisnis.
Pemasaran berperan penting dalam membantu meningkatkan keberhasilan pada
sebuah perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana
perusahaan menjalankan aspek pemasaran dengan tepat. Oleh sebab itu, perusahaan
harus dapat menjalankan kegiatan pemasaran agar bisa menarik perhatian
konsumen untuk memilih produk yang dipasarkan oleh perusahaan.
Menurut para ahli, pemasaran memiliki beberapa definisi. Menurut Kotler
dan Armstrong (2018) definisi dari pemasaran :“We define marketing as the process
by which companies engage customers, build strong customer relationships, and
create customer value in order to capture value from customer in return” arti dari
definisi ini adalah pemasaran sebagai proses dimana perusahaan terlibat dengan
pelanggannya dan membangun hubungan pelanggan yang baik, dan menciptakan
nilai pelanggan sebagai bentuk imbalan untuk mendapatkan nilai dari pelanggan.
Menurut Tjiptono dan Diana (2020) definisi dari pemasaran adalah proses
membuat, mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa
dan gagasan untuk memfasilitasi hubungan pertukaran yang memuaskan para
pelanggan juga membentuk dan mempertahankan hubungan yang positif dengan
para pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis.
Sedangkan menurut Sedjati (2018) pemasaran mengandung arti segala usaha
atau kegiatan yang ditujukan untuk menyediakan barang atau jasa dari produsen
kepada konsumen, di mana kegiatan tersebut ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan dalam cara tertentu yang disebut pertukaran.
Berdasarkan pendapat menurut para ahli maka dapat disimpulkan pemasaran
adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
menyampaikan informasi mengenai produk atau jasa yang akan dijual kepada
pelanggan.

2.2.2 Strategi
Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani yang
merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu
strategi memiliki dasar atau skema untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi
pada dasarnya adalah alat untuk mencapai suatu tujuan. Strategi ialah suatu seni
untuk menggunakan keterampilan dan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan di bawah kondisi yang
paling menguntungkan. Menurut Fred R. David (2016) strategi didefinisikan
sebagai seni dan pengetahuan dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya.
Menurut Siagian (2016) strategi didefinisikan sebagai rangkaian keputusan
dan aksi mendasar yang dilakukan oleh manajemen puncak dan
diimpelementasikan oleh seluruh jajaran perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Menurut Hitt (2017) strategi didefinisikan sebagai serangkaian komitmen dan
tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dikembangkan oleh perusahaan
untuk meningkatkan kapabilitas utama dan meraih keunggulan kompetitif.
Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah sebuah rangkaian keputusan atau tindakan yang dilakukan
perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.3 Strategi Pemasaran


Pengertian strategi pemasaran menurut Tjiptono (2017), strategi pemasaran
didefinisikan sebagai suatu rencana yang menggambarkan harapan perusahaan
terhadap dampak berbagai kegiatan atau program pemasaran terhadap permintaan
produk atau lini produk dipasar sasaran tertentu.
Menurut Assauri (2017) strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana
menyeluruh dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan
mengenai aktivitas yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran
suatu perusahaan.
Sedangkan menurut Cravens dan Piercy (2017) menyatakan bahwa strategi
pemasaran merupakan proses yang digerakkan oleh pasar yang mengembangkan
strategi yang memperhitungkan perubahan lingkungan dan kebutuhan untuk
memberikan nilai pelanggan yang lebih besar. Dalam hal ini, strategi pemasaran
menghubungkan organisasi dengan lingkungan serta menganggap pemasaran
sebagai fungsi yang lebih bertanggung jawab daripada fungsi lainnya dalam
kegiatan bisnis secara keseluruhan.
Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa strategi pemasaran adalah rencana yang dilakukan perusahaan untuk
menentukan target pasar dan kepuasan konsumen dengan fokus pada bauran
pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat dan mempromosikan barang atau
jasa agar lebih dikenal oleh calon konsumen untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.2.4 Digital Marketing


Menurut Chaffey dan Chadwick (2016) “Digital marketing is the application
of the internet and related digital technologies in conjunction with traditional
communications to achieves marketing objectives.”. Artinya digital marketing
merupakan pelaksanaan berdasarkan internet dan berhubungan dengan teknologi
digital dimana di dalamnya berhubungan dengan komunikasi tradisional untuk
mencapai tujuan pemasaran. Hal tersebut bisa dicapai untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai konsumen seperti profil, perilaku, nilai, dan taraf loyalitas,
lalu menyatukan komunikasi yang ditargetkan dan pelayanan online sesuai
kebutuhan masing-masing individu.
Menurut Sawicki, A (2016) mengartikan digital marketing sebagai eksploitasi
terhadap teknologi digital untuk membentuk saluran yang dapat berhubungan
dengan resipien potensial agar tujuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
konsumen dapat berjalan efektif.
Sedangkan menurut Purwana (2017) digital marketing adalah kegiatan
mempromosikan dan mencarikan pangsa pasar melalui digital secara online dengan
memanfaatkan berbagai sarana seperti jaringan sosial.
Berdasarkan pendapat menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
digital marketing adalah suatu aktifitas untuk mempromosikan sebuah merek
dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat
waktu, pribadi, dan relevan.
1. Manfaat Digital Marketing
Menurut Pangestika (2018) manfaat Digital Marketing bagi perusahaan
dalam kegiatan pemasaran produk atau jasa adalah sebagai berikut:
a. Kecepatan penrbaran. Strategi pemasaran dengan menggunakan media digital
dapat diterapkan dengan sangat cepat dalam hitungan detik. Selain itu, digital
marketing dapat diukur secara akurat dan real time.
b. Kemudahan evaluasi. Menggunakan media online, hasil dari kegiatan
pemasaran bisa langsung diketahui. Informasi seperti berapa lama produk
dilihat, berapa persen konversi penjualan dari setiap iklan dan sebagainya.
c. Jangkauan lebih luas. Karena cakupan geografis dari digital marketing yang
luas, produk dapat disebarkan ke seluruh dunia melalui internet hanya dalam
beberapa langkah.
2. Keuntungan dan Kelemahan Digital Marketing
Berikut ini keuntungan digital marketing bagi perusahaan menurut Marketer
(2017):
a. Dapat menghubungkan produsen dengan konsumen melalui internet.
b. Mendapatkan penghasilan penjualan lebih tinggi dikarenakan semakin sempit
jarak dan waktu
c. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih hemat.
d. Digital marketing membuat penjual sanggup memberikan pelayanan real-time.
e. Menghubungkan penjual dengan pelanggan melalui perangkat mobile di mana
saja dan kapan saja.
f. Mampu menaruh kestabilan bagi brand di mata konsumen berdasarkan brand
lain sebagai pesaing.
Berikut ini kelemahan digital marketing bagi perusahaan menurut Marketer (2017):
a. Konsep pemasaran online dapat dengan mudah ditiru.
b. Memunculkan banyak pesaing dikarenakan tidak ada batasan teori lagi yang
dapat menghambat perusahaan dalam memasarkan produknya.
c. Apabila terdapat reaksi balik yang negatif dari konsumen yang muncul
diinternet, dapat mengganggu reputasi perusahaan secara cepat.
d. Digital marketing terlalu bergantung dengan penggunaan teknologi
e. Tidak seluruh kalangan telah melek teknologi. Usia produktif mayoritas
teknologi yang akan mampu menerapkan digital marketing secara maksimal.

2.2.5 Metode SOSTAC Plans


Menurut Kotler pengertian SOSTAC adalah sebuah sistem sebagai dasar
untuk melaksanakan langkah-langkah dan menciptakan rencana pemasaran.
Menurut Chaffey dan Smith (2017) SOSTAC adalah metode kerangka
perencanaan pemasaran yang mudah untuk diikuti dan mampu mengidentifikasi
halhal utama yang perlu dilakukan dalam menganalisis pemasaran dan perencanaan
bisnis untuk mencapai tujuan.
SOSTAC dalam digital marketing merupakan suatu model dalam
perencanaan pemasaran (marketing plan) agar lebih efektif dalam
mengimplementasikan digital marketing pada perusahaan dan atau pemasaran
produk tertentu. SOSTAC merupakan singkatan dari Situation Analysis,
Objectives, Strategy, Tactics, Action dan Control.
SOSTAC dapat digunakan sebagai template untuk memastikan konsistensi
ketika saat melihat rencana dari berbagai tim, departemen atau kantor di seluruh
organisasi, baik secara lokal maupun global. Berikut ini adalah gambaran dari
metode SOSTAC yang dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Proses SOSTAC (Smith, 2017)
Berdasarkan pada gambar 2.1 di atas dijelaskan bahwa terdapat 6 tahapan
pada analisis SOSTAC. Ke-6 tahapan tersebut diperlukan untuk melakukan analisa
pemasaran dari perencanaan bisnis yang telah ditentukan oleh LA Digital Printing.
Berikut tahapan-tahapan model SOSTAC :
1. Situation Analysis (Analisis Situasi)
Situation analysis merupakan tahapan pertama dalam metode SOSTAC dari
E-Marketing Plan. Menurut Smith (2017) situation analysis adalah bagaimana
pemasaran secara online berinteraksi dengan mengetahui keadaan di sekitar
perusahan, apa yang terjadi, dan mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal
yang dapat mempengaruhi bisnis. Dimensi dari situation analysis adalah customer
analisis SWOT.
a. Analisis SWOT
Menurut Gurel & Tat (2017) Analisis SWOT yaitu mengevaluasi dan
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman
(threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
dilihat untuk mengetahui peluang dan ancaman pada saat ini dan masa depan.
Informasi yang didapatkan dari analisa SWOT dapat digunakan untuk
merencanakan tujuan dari SWOT ini adalah untuk membantu menemukan tujuan
yang ingin dicapai.
1) Kekuatan mencakup kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional
positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai
tujuannya.
2) Kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
3) Peluang adalah faktor atau tren yang menguntungkan dilingkungan eksternal
yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
4) Ancaman adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan
yang menjadi tantangan bagi kinerja perusahaan.
Menurut Fred R. David (2016) matriks SWOT adalah alat pencocokan yang
dapat membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi :
1) Strategi Strengths-Opportunities atau SO (kekuatan-peluang), Strategi ini
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk mendapatkan peluang-
peluang yang ada diluar perusahaan.
2) Strategi Weaknesses-Opportunities atau WO (kelemahan-peluang), Strategi ini
bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
3) Strategi Strengths-Threats atau ST (kekuatan-ancaman), Strategi ini perusahaan
berusaha menghindari atau mengurangi dampak akibat ancaman-ancaman
eksternal dengan kekuatan.
4) Strategi Weaknesses-Threats atau WT (kelemahan-ancaman), Strategi ini
merupakan strategi taktik bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal
dan menghindari ancaman. Perusahaan yang sedang mengalami beberapa
ancaman eksternal dan kelemahan internal mungkin berada dalam posisi yang
tidak aman.

Tabel 2.1 Matriks SWOT


Sumber Data Sekunder : Fred R. David (2016)
Berdasarkan matriks SWOT di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Kuadran I (SO): Pada kondisi ini situasi perusahaan berada dalam posisi yang
menguntungkan. Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan memanfaatkan
strategi kekuatan dan peluang yang ada maka perusahaan akan semakin kuat.
2) Kuadran II (WO): Meskipun perusahaan memiliki kelemahan, namun
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
3) Kuadran III (ST): Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala atau kelemahan
internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik (turn around). Melalui strategi ini
perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus
selalu mendapatkan ancaman.
4) Kuadran IV (WT): Pada kondisi ini merupakan situasi perusahaan yang sangat
tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan penyelamatan
agar terlepas dari kerugian yang lebih besar (defensive). Suatu perusahaan yang
dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal
sesungguhnya dalam posisi yang berbahaya.
2. Objectives (Tujuan)
Menurut Smith (2017) objectives yaitu menerapkan kerangka kerja rencana
digital marketing adalah fokus terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui
strategi yang akan dirumuskan. Pada langkah ini dapat digunakan berbagai macam
model salah satunya yaitu dengan 5S objectives.
1) Sell
Setiap bisnis pasti memiliki harapan untuk meningkatkan penjualan. Mereka
melakukan ini dengan mencapai prospek baru, aktif mendorong interaksi,
meningkatkan konversi dan terlibat dengan pelanggan yang potensial.
2) Serve
Serve bertujuan untuk menambah nilai bagi pelanggan melalui meningkatkan
kualitas layanan atau customer service.
3) Speak
Speak bertujuan untuk bisa lebih dekat dengan pelanggan melalui sarana
komunikasi yang efektif antara penjual dengan pelanggan.
4) Sizzle
Sizzle bertujuan untuk membangun merek sebuah produk. Kuncinya adalah
menciptakan makna dan dampak sehingga pelanggan dapat mengingat produk
yang dihasilkan.
5) Save
Save bertujuan untuk menghemat waktu dan biaya dalam mengidentifikasi
peluang untuk perbaikan. Misalnya mengurangi anggaran biaya yang sering
dikeluarkan perusahaan seperti meminimalkan metode promosi.

3. Strategy
Menurut Smith (2017) strategi merupakan salah satu cara perusahaan agar
dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, dan strategi yang akan
dibuat berguna untuk mencapai target dan tujuan. Tahap strategi harus menentukan
STP (Segmentation, Target Market, and Positioning).
a. STP (Segmentation, Targeting, Positioning)
STP merupakan singkatan dari 3 rangkaian proses yang akan dilalui pada
penetapan sebuah strategi bisnis. Menurut Tjiptono dan Chandra (2017) segmentasi
pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang mempunyai kesamaan dalam
kepuasan terhadap produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2018) mengemukakan
bahwa segmentasi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :
1) Segmentasi Geografis
Pada segmentasi ini pasar ke dalam beberapa bagaian geografi seperti negara,
wilayah, kota dan desa. Wilayah geografis yang dianggap potensial dan
menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
2) Segmentasi Demografi
Pada segmentasi ini membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan. Dalam segmen
demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membuat segmen
kelompok pelanggan dalam pembuatan produk tertentu
3) Segmentasi Psikografis
Segmentasi pasar ini mengeksplorasi bagaimana konsumen dengan segmen
demografi tertentu menanggapi rangsangan suatu pemasaran.
4) Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini membedakan konsumen berdasarkan berbagai pengetahuan,
attitude, penggunaan dan respond terhadap produk.
b. Targeting
Targeting merupakan tahap selanjutnya yang dilakukan setelah segmentasi
pasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2018) mendefinisikan targeting sebagai
proses mengevaluasi berbagai segmen yang dibuat dan menentukan berapa banyak
segmen yang dapat dilayani dengan baik. Menurut Kotler dan Amstrong (2018)
menjelaskan bahwa proses evaluasi dari segmentasi dapat dibagi menjadi empat
tingkatan yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan target pasar, yaitu:
1) Undifferentiated marketing
Strategi cakupan pasar di mana perusahaan memilih untuk mengabaikan
disparasi segmen dan mengejar seluruh pasar menggunakan satu penawaran.
2) Differentiated marketing
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan menargetkan beberapa segmen dan
mendesain penawaran terpisah untuk masing-masing segmen.
3) Concentrate (niche) marketing
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan mengejar sebagian besar
berdasarkan satu atau beberapa segmen.
4) Micromarketing
Menyesuaikan produk dan program pemasaran dengan kebutuhan dan
keinginan individu dan pelanggan lokal tertentu, termasuk pemasaran lokal dan
individu.
c. Positioning
Menurut Kotler dan Amstrong (2018) positioning merupakan tindakan untuk
mendesain penawaran perusahaan serta image sehingga menciptakan tempat dan
nilainya sendiri. Tujuan utama positioning menurut Titik Wijayanti (2017) yaitu
untuk memosisikan suatu produk agar menjadi pusat perhatian pelanggan dan
melekat diingatan konsumen tersebut dan menciptakan image produk yang
mempunyai diferensiasi dalam hal fitur ke dalam ingatan konsumen. Dengan
adanya diferensiasi dapat menciptakan keunggulan terhadap produk tersebut.
Dalam buku Marketing for Non-Marketing Managers (2019) karya Indrawati
dan kawan-kawan, menguraikan beberapa aspek yang harus dipertimbangkan
ketika menyusun strategi positioning, yaitu:
1) Brand Positioning
Brand positioning merupakan strategi dimana perusahaan dapat menjelaskan
dan mengomunikasikan keunggulan produk beserta identifikasi merek atau logo
tersebut. Brand positioning bertujuan agar konsumen merasa aware dan
langsung menuju ke arah produk tertentu jika melihat logo produk tersebut
dimana pun.
2) Product positioning
Product positioning merupakan keputusan seorang pemasar untuk mencapai
citra merek tertentu yang berkaitan dengan persaingan dalam satu segmen pasar.
Product positioning menjelaskan brand image secara jelas dan juga menjelaskan
posisi produk dalam persaingan. Product positioning memiliki dampak yang
cukup besar dalam menentukan keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan.
Jika suatu produk gagal untuk menentukan posisi dalam persaingan, maka akan
sulit bagi produk atau brand tersebut melakukan penjualan dan sulit menarik
kembali perhatian dari konsumen. Product positioning biasanya berhubungan
dengan brand perusahaan. Akan tetapi, beberapa perusahaan yang
menggunakan product positioning untuk menggambarkan kategori produk.
Secara garis besar, product positioning membantu menjelaskan kategori
produk, keunggulan produk, dan kompetitor produk.
3) Product Repositioning
Product repositioning mengacu pada pilihan yang sengaja dibuat untuk
mengubah cara pandang konsumen terhadap suatu produk secara signifikan.
Hal ini terjadi karena pandangan konsumen terhadap citra produk cenderung
berubah akibat perubahan kebutuhan konsumen dan perkembangan teknologi
yang sangat pesat. Product repositioning merupakan tindakan yang tidak mudah
untuk dilakukan. Karena dibutuhkan usaha yang sangat besar agar konsumen
bisa melupakan pandangan terhadap citra produk lama dan menggantinya
dengan citra yang baru.
4. Tactics (Taktik)
Menurut Smith (2017) taktik merupakan langkah yang diambil untuk
menerapkan strategi tertentu. Menurut Malau (2017) marketing mix merupakan
penggabungan perencanaan kegiatan pemasaran melalui empat komponen yaitu
produk, harga, promosi dan penyalur yang digabungkan bersama-sama untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam pasar sasaran. Menurut Smith (2017) dalam
pembuatan 4P marketing mix harus menetapkan tujuan pemasaran dan diperlukan
positioning produk terlebih dahulu lalu berpikir jangka pendek dan jangka panjang.
Oleh karena itu ketika membuat strategi 4P marketing mix perlu memperhatikan
strategi STP yang telah dibuat. Berbagai macam kerangka kerja dalam marketing
mix salah satunya 4P yaitu :
1) Product (Produk)
Produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan
dari produk pesaing, sedangkan desain dapat menambah nilai atau kegunaan
produk serta karakteristiknya.
2) Price (Harga)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditentukan melalui negosiasi
antara pembeli dan penjual dengan harga yang sama untuk semua pembeli yang
ditetapkan oleh penjual.
3) Place (Distribusi)
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk menjual
produknya, terutama barang dengan cara membangun saluran distribusi, yaitu
sekelompok organisasi yang saling bergantung dalam keterlibatan proses yang
memungkinkan suatu produk tersedia bagi konsumen atau pengguna industri.
4) Promotion (Promosi)
Promosi adalah elemen yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk
pasar mengenai produk atau jasa yang baru pada perusahaan, hak dengan iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, ataupun dengan publisitas.
5. Actions (Rencana)
Setelah menentukan strategi dan taktik maka perlu disusun rencana kerja yang
terstruktur untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Menurut Smith (2017)
tahap kelima penerapan kerangka kerja rencana digital marketing adalah
mewujudkan rencana menjadi kenyataan dalam bentuk tindakan yang terukur.

a. Project Planning
Menurut Kerzner (2017) project planning adalah bagian dari manajemen
proyek yang berhubungan dengan penggunaan jadwal Gantt Chart untuk
melaporkan perkembangan dalam lingkungan proyek.
b. Control (Kontrol)
Menurut Smith (2017) control merupakan penerapan kerangka kerja perencanaan
digital marketing untuk memantau, mengevaluasi dan melakukan tolak ukur
mengenai action yang telah dilakukan sebelumnya, agar tidak menyimpang dari
tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Jika belum mencapai tujuan, mengevaluasi
kesalahan apa yang membuat pencapaian tujuan terhambat.

2.2.6 Kerangka Pemikiran


Percetakan LA Digital Printing memasarkan produknya melalui digital
seperti Facebook, Instagram dan Whtasapp. LA Digital Printing berhasil
beradaptasi dengan kondisi yang dimana seiring berjalnnya waktu semakin
banyaknya perssaaingan usaha sejenis yang muncul. Dalam memecahkan masalah
yang telah ditemukan oleh penulis, maka diperlukan teori yang terkait dengan
penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini penulis menggunakan teori strategi
digital marketing dengan model SOSTAC.
Model SOSTAC yaitu model dalam perencanaan pemasaran (marketing plan)
agar lebih efektif dalam mengimplementasikan digital marketing pada perusahaan.
Menurut Chaffey dan Smith (2017) SOSTAC adalah metode kerangka perencanaan
pemasaran yang mudah untuk diikuti dan mampu untuk mengidentifikasi hal-hal
utama yang harus dilakukan dalam menganalisis pemasaran dan perencanaan bisnis
untuk mencapai tujuan. Terdapat 6 tahapan dalam model SOSTAC yaitu Situation
Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action dan Control untuk melakukan
analisa pemasaran dari perencanaan bisnis yang telah ditentukan LA Digital
Printing. SOSTAC merupakan sebuah pendekatan untuk melihat apakah strategi
pemasaran yang terlaksana sudah sistematis, terarah, efisien dan efektif.
Permasalahan ini menjadi sebuah dasar dilakukannya penelitian yang berjudul
“Analisis Strategi Digital Marketing Menggunakan Metode SOSTAC (Studi Kasus
LA Digital Printing)”, maka digambarkan konstelasi pemikiran seperti yang tertera
pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati (yusuf, 2014). Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
social dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden,
dan melakukan studi pada situasi yang alami (Yusuf, 2014). Anggito dan Setiawan
(2010), mengemukakan bahwa metode kualitatif merupakan prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
orang-orang dan prilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui dan menjelaskan secara menyeluruh mengenai visi,
misi dan tujuan organisasi serta mengidentifikasi lingkungan perusahaan dalam
menetapkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman utama yang dihadapi oleh
Percetakan LA Digital Printing serta untuk memperoleh strategi dan prioritas
alternatif strategi berdasarkan model SOSTAC.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Percetakan LA DIGITAL PRINTING
selama satu semester dimulai pada bulan februari 2024, yang berlokasi di Desa
Beber Kec.Batukliang Kab.Lombok Tengah. Lokasi ini dipilih secara sengaja
dengan pertimbangan bahwa Percetakan LA Digital Printing merupakan salah satu
usaha dibidang media cetak dan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif,
sehingga perlu melakukan perumusan strategi pengembangan bisnis.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi yang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini penulis
melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung,
melihat dan mengambil suatu data yang dibutuhkan di tempat penelitian itu
dilakukan. Observasi juga bias diartikan sebagai proses yang kompleks.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka langsung dengan narasumber dengan cara tanya jawab
langsung. Wawancara dilakukan dengan pemilik perusahaan dan pelanggan dari
Percetakan LA Digital Printing. Pelanggan memiliki peran penting dalam
kemajuan perusahaan .
3. Studi Literatur
Metode ini melibatkan pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis,
terutama arsip dan buku-buku yang berkaitan dengan isu yang diselidiki, seperti
pendapat, teori, dalil/hukum, dan topik lainnya. Dokumen ini mencakup materi
yang ditulis dan disimpan, termasuk memorabilia atau korespondensi, serta bisa
berupa bahan audiovisual.
3.4 Alur Penelitian

Start

Studi Lapangan

Identifikasi

Tujuan

Pengumpulan
Data

Observasi Wawancara Studi Literatur

Pengolahan Data

Analisis

Kesimpulan
Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart


Adapun penjelasan terkait dengan alur penelitian sampai mendapatkan
kesimpulan yakni:
1. Start
Langkah awal dalam penelitian yakni ketika peneliti menetapkan topik atau
masalah yang akan diteliti, yang didasarkan pada permasalahan yang nyata yang
ada pada objek penelitian, dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya
berdasarkan hal tersebut.
2. Studi Lapangan
Peneliti melakukan pengamatan langsung atau wawancara untuk
mengumpulkan data primer secara langsung dari lokasi atau populasi yang
sedang diteliti. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh data
primer yang lebih banyak dan mendetail, yang merupakan dasar penting untuk
analisis lebih lanjut. Selain itu, studi lapangan juga memungkinkan peneliti
untuk menangkap nuansa yang mungkin tidak terlihat dalam data sekunder atau
yang terungkap melalui interaksi langsung. Dengan demikian, pengumpulan
data langsung dari lapangan merupakan langkah kritis dalam memastikan
keakuratan dan relevansi temuan penelitian.
3. Identifikasi Masalah
Setelah menyelesaikan penelitian lapangan, langkah berikutnya bagi peneliti
adalah mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian yang perlu dijawab.
Proses ini membantu dalam merumuskan tujuan penelitian yang jelas, yang
menjadi landasan bagi langkah-langkah penelitian selanjutnya. Dengan
memahami masalah atau pertanyaan yang ingin dipecahkan, peneliti dapat
mengarahkan fokus penelitiannya dengan lebih tepat dan efektif, sehingga
meningkatkan keberhasilan dan relevansi hasil penelitian yang akan dicapai.
4. Tujuan
Dalam setiap penelitian, penting untuk memiliki tujuan yang jelas dan spesifik
sebagai panduan dalam proses penelitian. Tujuan tersebut dapat bervariasi,
mulai dari menguji hipotesis, menjelaskan fenommena yang diamati, hingga
mengidentifikasi pola tertentu dalam data. Tujuan yang jelas membantu peneliti
unntuk fokus pada hal yang penting dan relavan dalam proses pengumpulan dan
analisis data, sehingga memastikan bahwa penelitian mennghasilkan temuan
yang bermakna dan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam
bidangnya.
5. Pengumpulan Data
Tahap ini melibatkan pengumpulan data yang diperlukan unntuk mennjawab
pertanyaan penelitian. Ada dua metode umum pengumpulan data yang
disebutkan dalam :
a. Observasi
b. Wawancaraa
c. Studi Literatur
6. Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan perlu diolah dan disusun agar dapat dianalisis secara
efektif. Ini melibatkan pengkodean data, penyusunan, dan penyiapan data untuk
analisis selanjutnya.
7. Analisis atau Reduksi Data
Komponen awal dalam analisis data kualitatif adalah mengurangi data. Dalam
tahap pengurangan data, peneliti melakukan seleksi, fokus, penyederhanaan,
dan pengabstraksian dari berbagai informasi yang mendukung data yang
terkumpul selama proses pengumpulan data. Proses pengurangan ini dilakukan
secara berkelanjutan sepanjang penelitian dan dimulai sejak peneliti memilih
kasus yang akan diteliti.
8. Penyajian Data
Komponen kedua dalam analisis kualitaatif adalah penyajian data. Penyajian
data merujuk pada rangkaian informasi yang memberikan peluang bagi peneliti
untuk membuat kesimpulan dan mengambil tindakan berdasarkan hasil
penelitian. Penyajian data ini merupakan struktur organisasi dari informasi yang
terkumpul, disusun dalam bentuk deskripsi dan narasi yang komprehensif, dan
disusun berdasarkan temuan utama yang muncul selama proses pengurangan
data. Penyajian dilakukan menggunakan bahasa peneliti yang jelas, logis, dan
sistematis, sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.
9. Kesimpulan
Makna memegang peran yang sangat vital dalam penelitian kualitatif. Seorang
peneliti dituntut untuk mengungkap makna-makna yang mendasari data yang
telah dikumpulkan dengan cermat, menyeluruh, dan mendalam. Proses menarik
kesimpulan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam terhadap fenomena
yang diteliti memerlukan pertimbangan yang sangat hati-hati. Menarik
kesimpulan merupakan proses penafsiran yang dilakukan terhadap hasil analisis
dan interpretasi data yang telah dilakukan.
Dalam upaya mencapai pemahaman yang lebih dalam, peneliti harus berusaha
untuk mengaitkan temuan yang terdapat dalam data dengan teori-teori yang
relevan. Melalui pemahaman teoretis yang kokoh, peneliti dapat membantu
mengurai makna yang terkandung dalam data dan menghubungkannya dengan
kerangka pemikiran yang lebih luas.
Dalam esensi, mencapai pemahaman yang mendalam dan bermakna tentang
fenomena yang diteliti merupakan tujuan utama dari penelitian kualitatif. Hal ini
membutuhkan komitmen yang kuat, dedikasi, dan ketekunan dari peneliti untuk
memastikan bahwa penarikan kesimpulan didasarkan pada analisis yang cermat
dan penuh pertimbangan terhadap data yang telah terkumpul.

3.5 Metode Analisis Data


Metode analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2017). Data dianalisis
menggunakan teknik analisis sesuai dengan tahapan perencanaan pemasaran digital
marketing dengan model SOSTAC Situation Analysis, Objectives, Strategy,
Tactics, Action dan Control. Situation Analysis yaitu customer insight, competitor
analysis, current channel dan analisis SWOT dengan cara mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang terjadi pada LA Digital Printing.
Setelah melakukan identifikasi akan dibuat objective dengan strategi 5S objectives
(sell, serve, speak, save and sizzle). Lalu dibuat strategi dengan strategi STP
(segmentation, targeting and positioning). Kemudian tactics yang menjelaskan
strategi dengan 4P marketing mix (product, price, place and promotion). Tahap
selanjutnya yaitu action untuk mengimplementasikan tactics yang telah dibuat.
Tahap akhir yaitu control yang berfungsi mengontrol dan mengevaluasi kinerja
berdasarkan tujuan yang ditetapkan pada objectives (tahap dua).

3.6 Metode Pengolahan Data


a. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Menurut Fred R. David (2016), Matriks digunakan untuk mengevaluasi
faktor-faktor eksternal perusahaan maupun organisasi. Data-data eksternal
dikumpulkan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman
Pollenzo. Tahapan kerja untuk menganalisis matriks EFE yaitu:
1. Buat daftar faktor-faktor eksternal utama perusahaan, tentukan terlebih dahulu
peluang kemudian ancaman.
2. Tentukan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (semuanya
penting) untuk setiap faktor. Bobot diberikan untuk faktor yang
mengindikasikan kepentingan relatif faktor agar berhasil di industrinya.
3. Tentukan nilai setiap critical success factor antara 1 sampai 4, dimana (1 =
dibawah rata-rata), (2 = rata-rata), (3 = diatas rata-rata) , (4 = sangat bagus).
4. Kalikan nilai bobot dan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor bobot.
5. Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot
total untuk organisasi.
b. Matriks Internal Factor (IFE)
Menurut Fred R. David (2016) matriks IFE digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dianggap penting. Tahapan kerja untuk menganalisis matriks IFE yaitu,
sebagai berikut:
1. Membuat daftar faktor-faktor internal utama. Tentukan terlebih dahulu
kekuatan kemudian kelemahan.
2. Tentukan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (semuanya
penting) untuk setiap faktor. Bobot diberikan untuk faktor yang
mengindikasikan kepentingan relatif faktor agar berhasil di industrinya.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan faktor
(Sangat Lemah, peringkat=1), (Lemah, peringkat=2), (Kuat, peringkat=3), atau
(Sangat Kuat, peringkat=4).
4. Kalikan setiap bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor
bobot bagi masing-masing variabel.
5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot
total organisasi.
c. Matriks SWOT
Matriks SWOT atau (Strengths Weaknesses Opportunities Threats Matrix)
merupakan alat pencocokkan yang penting untuk membantu para manajer
mengembangkan empat tipe strategi yaitu (SO, Kekuatan-Peluang atau
StrengthsOpportunities), (WO, Kelemahan-Peluang atau Weaknesses-
Opportunities),(ST, Kekuatan Ancaman atau Strengths-Threats), dan (WT,
Kelemahan-Ancaman atau Weaknesses-Threats).
Terdapat delapan langkah untuk membuat matriks SWOT, sebagai berikut:
1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.
2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.
3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan.
4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.
5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi
SO dalam sel yang ditentukan.
6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi
WO dalam sel yang ditentukan.
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi
ST dalam sel yang ditentukan.
8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil
strategi WT dalam sel yang ditentukan.
d. Matriks IE
1. Matriks Internal-Eksternal atau matriks (IE) menurut Fred R. David (2016)
yaitu melibatkan perencanaan divisi organisasi dalam diagram skematik.
Matriks IE merupakan tahap masukan dari formulasi strategi yang mencakup
pemetaan dari analisis faktor internal dan eksternal yang telah didapat, yaitu
total skor bobot IFE pada sumbu horizontal dan total skor bobot EFE pada
sumbu vertikal. Pada matriks IE digunakan
2. Untuk mempertajam analisis yang telah dilakukan pada matriks IFE dan EFE
yang selanjutnya dipetakan pada matriks IE untuk memperoleh strategi bisnis
di tingkat perusahaan yang lebih jelas.
3. Gabungan matriks IFE dan EFE menghasilkan matriks IE yang berisi sembilan
macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai bobot dari matriks-
matriks IFE dan EFE. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh
strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE dapat dilihat pada
Gambar berikut ini :

Sumber : Fred R. David dan Forest R. David (2016)


Gambar 3.1 Penyusunan Matriks IE
e. Model Sostac
Pada tahap akhir akan dibuat mengenai hasil pengerjaan yang diperoleh dari
penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan metode SOSTAC :
1. Situation analysis yang terdiri dari customer insight, competitor analysis,
current channel dan analisis SWOT.
2. Objectives dari produk Pollenzo yang akan dicapai dengan 5S objectives, terdiri
dari sell, serve, save, speak dan sizzle.
3. Strategy yang dibuat berdasarkan STP (segmentation, targeting, positioning).
4. Tactics yang akan mencapai objectives dengan menggunakan 4P (product,
price, place, promotion).
5. Actions, menyusun langkah-langkah untuk ditindak lanjuti yang berisi
aktivitasaktivitas untuk marketing dan menghitung biaya yang dikeluarkan
dalam melakukan strategi. 6. Control, memantau dan mengevaluasi strategi
apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum.
DAFTAR PUSTAKA

Chaffey, Dave dan Fiona Ellis Chadwick. (2016). Digital Marketing: Strategy,
Implementation and Practice. Sixth Edition. United Kingdom. Pearson.

Chaffey, D., & Smith, P. R. (2017). Digital marketing excellence: Planning,


Optimizing, and Integrating Online Marketing. Abingdon: Routledge.

Cravens & Piercy (2017). Strategi Pemasaran ke-10. Edisi. New York: Edisi
Internasional McGraw-Hill.

David, Fred. R. (2016). Manajemen Strategik, Alih Bahasa Alexander Sindoro,


Prehallindo, Jakarta.

Gumilang, R., Ratna. (2019). Implementasi Digital Marketing Terhadap


Peningkatan Penjualan Hasil Home Industri. Vol 10 (1).

You might also like