Metode Sostac
Metode Sostac
Metode Sostac
Proposal Skripsi
Di susun oleh :
IRWAN SATRIADI
5920120016
Disetujui oleh :
Mengetahui
Ketua Prodi
TeknologiInformasi
2.2.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk
mencapai tujuan yaitu untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Setiap
perusahaan harus menyadari pentingnya kegiatan pemasaran dalam setiap bisnis.
Pemasaran berperan penting dalam membantu meningkatkan keberhasilan pada
sebuah perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana
perusahaan menjalankan aspek pemasaran dengan tepat. Oleh sebab itu, perusahaan
harus dapat menjalankan kegiatan pemasaran agar bisa menarik perhatian
konsumen untuk memilih produk yang dipasarkan oleh perusahaan.
Menurut para ahli, pemasaran memiliki beberapa definisi. Menurut Kotler
dan Armstrong (2018) definisi dari pemasaran :“We define marketing as the process
by which companies engage customers, build strong customer relationships, and
create customer value in order to capture value from customer in return” arti dari
definisi ini adalah pemasaran sebagai proses dimana perusahaan terlibat dengan
pelanggannya dan membangun hubungan pelanggan yang baik, dan menciptakan
nilai pelanggan sebagai bentuk imbalan untuk mendapatkan nilai dari pelanggan.
Menurut Tjiptono dan Diana (2020) definisi dari pemasaran adalah proses
membuat, mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa
dan gagasan untuk memfasilitasi hubungan pertukaran yang memuaskan para
pelanggan juga membentuk dan mempertahankan hubungan yang positif dengan
para pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis.
Sedangkan menurut Sedjati (2018) pemasaran mengandung arti segala usaha
atau kegiatan yang ditujukan untuk menyediakan barang atau jasa dari produsen
kepada konsumen, di mana kegiatan tersebut ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan dalam cara tertentu yang disebut pertukaran.
Berdasarkan pendapat menurut para ahli maka dapat disimpulkan pemasaran
adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
menyampaikan informasi mengenai produk atau jasa yang akan dijual kepada
pelanggan.
2.2.2 Strategi
Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani yang
merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu
strategi memiliki dasar atau skema untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi
pada dasarnya adalah alat untuk mencapai suatu tujuan. Strategi ialah suatu seni
untuk menggunakan keterampilan dan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan di bawah kondisi yang
paling menguntungkan. Menurut Fred R. David (2016) strategi didefinisikan
sebagai seni dan pengetahuan dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya.
Menurut Siagian (2016) strategi didefinisikan sebagai rangkaian keputusan
dan aksi mendasar yang dilakukan oleh manajemen puncak dan
diimpelementasikan oleh seluruh jajaran perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Menurut Hitt (2017) strategi didefinisikan sebagai serangkaian komitmen dan
tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dikembangkan oleh perusahaan
untuk meningkatkan kapabilitas utama dan meraih keunggulan kompetitif.
Berdasarkan definisi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah sebuah rangkaian keputusan atau tindakan yang dilakukan
perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.
3. Strategy
Menurut Smith (2017) strategi merupakan salah satu cara perusahaan agar
dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, dan strategi yang akan
dibuat berguna untuk mencapai target dan tujuan. Tahap strategi harus menentukan
STP (Segmentation, Target Market, and Positioning).
a. STP (Segmentation, Targeting, Positioning)
STP merupakan singkatan dari 3 rangkaian proses yang akan dilalui pada
penetapan sebuah strategi bisnis. Menurut Tjiptono dan Chandra (2017) segmentasi
pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang mempunyai kesamaan dalam
kepuasan terhadap produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2018) mengemukakan
bahwa segmentasi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :
1) Segmentasi Geografis
Pada segmentasi ini pasar ke dalam beberapa bagaian geografi seperti negara,
wilayah, kota dan desa. Wilayah geografis yang dianggap potensial dan
menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
2) Segmentasi Demografi
Pada segmentasi ini membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan. Dalam segmen
demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membuat segmen
kelompok pelanggan dalam pembuatan produk tertentu
3) Segmentasi Psikografis
Segmentasi pasar ini mengeksplorasi bagaimana konsumen dengan segmen
demografi tertentu menanggapi rangsangan suatu pemasaran.
4) Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini membedakan konsumen berdasarkan berbagai pengetahuan,
attitude, penggunaan dan respond terhadap produk.
b. Targeting
Targeting merupakan tahap selanjutnya yang dilakukan setelah segmentasi
pasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2018) mendefinisikan targeting sebagai
proses mengevaluasi berbagai segmen yang dibuat dan menentukan berapa banyak
segmen yang dapat dilayani dengan baik. Menurut Kotler dan Amstrong (2018)
menjelaskan bahwa proses evaluasi dari segmentasi dapat dibagi menjadi empat
tingkatan yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan target pasar, yaitu:
1) Undifferentiated marketing
Strategi cakupan pasar di mana perusahaan memilih untuk mengabaikan
disparasi segmen dan mengejar seluruh pasar menggunakan satu penawaran.
2) Differentiated marketing
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan menargetkan beberapa segmen dan
mendesain penawaran terpisah untuk masing-masing segmen.
3) Concentrate (niche) marketing
Strategi cakupan pasar dimana perusahaan mengejar sebagian besar
berdasarkan satu atau beberapa segmen.
4) Micromarketing
Menyesuaikan produk dan program pemasaran dengan kebutuhan dan
keinginan individu dan pelanggan lokal tertentu, termasuk pemasaran lokal dan
individu.
c. Positioning
Menurut Kotler dan Amstrong (2018) positioning merupakan tindakan untuk
mendesain penawaran perusahaan serta image sehingga menciptakan tempat dan
nilainya sendiri. Tujuan utama positioning menurut Titik Wijayanti (2017) yaitu
untuk memosisikan suatu produk agar menjadi pusat perhatian pelanggan dan
melekat diingatan konsumen tersebut dan menciptakan image produk yang
mempunyai diferensiasi dalam hal fitur ke dalam ingatan konsumen. Dengan
adanya diferensiasi dapat menciptakan keunggulan terhadap produk tersebut.
Dalam buku Marketing for Non-Marketing Managers (2019) karya Indrawati
dan kawan-kawan, menguraikan beberapa aspek yang harus dipertimbangkan
ketika menyusun strategi positioning, yaitu:
1) Brand Positioning
Brand positioning merupakan strategi dimana perusahaan dapat menjelaskan
dan mengomunikasikan keunggulan produk beserta identifikasi merek atau logo
tersebut. Brand positioning bertujuan agar konsumen merasa aware dan
langsung menuju ke arah produk tertentu jika melihat logo produk tersebut
dimana pun.
2) Product positioning
Product positioning merupakan keputusan seorang pemasar untuk mencapai
citra merek tertentu yang berkaitan dengan persaingan dalam satu segmen pasar.
Product positioning menjelaskan brand image secara jelas dan juga menjelaskan
posisi produk dalam persaingan. Product positioning memiliki dampak yang
cukup besar dalam menentukan keberhasilan jangka panjang suatu perusahaan.
Jika suatu produk gagal untuk menentukan posisi dalam persaingan, maka akan
sulit bagi produk atau brand tersebut melakukan penjualan dan sulit menarik
kembali perhatian dari konsumen. Product positioning biasanya berhubungan
dengan brand perusahaan. Akan tetapi, beberapa perusahaan yang
menggunakan product positioning untuk menggambarkan kategori produk.
Secara garis besar, product positioning membantu menjelaskan kategori
produk, keunggulan produk, dan kompetitor produk.
3) Product Repositioning
Product repositioning mengacu pada pilihan yang sengaja dibuat untuk
mengubah cara pandang konsumen terhadap suatu produk secara signifikan.
Hal ini terjadi karena pandangan konsumen terhadap citra produk cenderung
berubah akibat perubahan kebutuhan konsumen dan perkembangan teknologi
yang sangat pesat. Product repositioning merupakan tindakan yang tidak mudah
untuk dilakukan. Karena dibutuhkan usaha yang sangat besar agar konsumen
bisa melupakan pandangan terhadap citra produk lama dan menggantinya
dengan citra yang baru.
4. Tactics (Taktik)
Menurut Smith (2017) taktik merupakan langkah yang diambil untuk
menerapkan strategi tertentu. Menurut Malau (2017) marketing mix merupakan
penggabungan perencanaan kegiatan pemasaran melalui empat komponen yaitu
produk, harga, promosi dan penyalur yang digabungkan bersama-sama untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam pasar sasaran. Menurut Smith (2017) dalam
pembuatan 4P marketing mix harus menetapkan tujuan pemasaran dan diperlukan
positioning produk terlebih dahulu lalu berpikir jangka pendek dan jangka panjang.
Oleh karena itu ketika membuat strategi 4P marketing mix perlu memperhatikan
strategi STP yang telah dibuat. Berbagai macam kerangka kerja dalam marketing
mix salah satunya 4P yaitu :
1) Product (Produk)
Produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan
dari produk pesaing, sedangkan desain dapat menambah nilai atau kegunaan
produk serta karakteristiknya.
2) Price (Harga)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat
memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditentukan melalui negosiasi
antara pembeli dan penjual dengan harga yang sama untuk semua pembeli yang
ditetapkan oleh penjual.
3) Place (Distribusi)
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk menjual
produknya, terutama barang dengan cara membangun saluran distribusi, yaitu
sekelompok organisasi yang saling bergantung dalam keterlibatan proses yang
memungkinkan suatu produk tersedia bagi konsumen atau pengguna industri.
4) Promotion (Promosi)
Promosi adalah elemen yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk
pasar mengenai produk atau jasa yang baru pada perusahaan, hak dengan iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, ataupun dengan publisitas.
5. Actions (Rencana)
Setelah menentukan strategi dan taktik maka perlu disusun rencana kerja yang
terstruktur untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Menurut Smith (2017)
tahap kelima penerapan kerangka kerja rencana digital marketing adalah
mewujudkan rencana menjadi kenyataan dalam bentuk tindakan yang terukur.
a. Project Planning
Menurut Kerzner (2017) project planning adalah bagian dari manajemen
proyek yang berhubungan dengan penggunaan jadwal Gantt Chart untuk
melaporkan perkembangan dalam lingkungan proyek.
b. Control (Kontrol)
Menurut Smith (2017) control merupakan penerapan kerangka kerja perencanaan
digital marketing untuk memantau, mengevaluasi dan melakukan tolak ukur
mengenai action yang telah dilakukan sebelumnya, agar tidak menyimpang dari
tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Jika belum mencapai tujuan, mengevaluasi
kesalahan apa yang membuat pencapaian tujuan terhambat.
Start
Studi Lapangan
Identifikasi
Tujuan
Pengumpulan
Data
Pengolahan Data
Analisis
Kesimpulan
Saran
Selesai
Chaffey, Dave dan Fiona Ellis Chadwick. (2016). Digital Marketing: Strategy,
Implementation and Practice. Sixth Edition. United Kingdom. Pearson.
Cravens & Piercy (2017). Strategi Pemasaran ke-10. Edisi. New York: Edisi
Internasional McGraw-Hill.