Icra (Infection Control Risk Assesment)
Icra (Infection Control Risk Assesment)
Icra (Infection Control Risk Assesment)
Work Experiences:
Cardiac Emergency Unit RSCM (1979 – 1984)
Cardiac Emergency Unit NCCH Harapan Kita (1984 – 1999)
Infection Prevention Control Practitioner (1999- 2006)
Head of Infection Prevention Control Practitioner (2006- 2012)
Kasub.Komite Keperawatan bidang mutu (2012-2013)
Experiences in abroad :
Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985)
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001)
Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011)
Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012)
Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012)
PENDAHULUAN HH
Mortalitas APD
Masalah Biaya
HAIs Morbiditas Tuntutan
hukum
Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
VAP,IADP
ILO,ISK
Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
INFECTION CONTROL RISK
ASSESMENT (ICRA)
PENGERTIAN ICRA
Multidisiplin ilmu
KAPAN
DILAKUKAN
ICRA
• Membuat tools
• Tentukan skor
• Membuat prioritas
• Membuat perencanaan
Risk Assesment Tools
Probability,
Impact, dan
Current Systems.
Item tambahan boleh ditambahkan jika
diperlukan
TK Risk Deskripsi kejadian
Risk
Assessment Priorities IC Plan
Objective Strategy Measure Lead Collabor
ment staff ating
Staff
Increase hand -Direct Concurent ICC Director
hygiene observation Direct Charge Nurse Nursing
organization - Hand hygiene Observation Nurse Manager Assistants
wide education Observation Nurses
Nurse Educator
-Feedback of with 100 %
HAIs rates compliance
-One on one
education when
indicated
Infection Control Risk Assessment (ICRA)
Renovasi
1. Pre Renovasi
1. Sebelum renovasi ada rapat koordinasi antara
bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan Unit
Sanitasi dan vendor
2. Komite PPIRS melakukan pengkajian resiko dan
membuat izin renovasi
3. Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi
bangunan Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi
Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak
perencana dan pelaksana proyek.
lanjutan
1. Sebelum pelaksanaan pembangunan/renovasi dan
pembongkaran bangunan, pihak pelaksana proyek
harus menutup area kerja, Komite PPIRS akan
memastikan dengan cek list” Renovasi bagunan “
dan memastikan kontraktor memasang informasi
bahwa area tersebut sedang ada
pembangunan/renovasi dan pembongkaran
bangunan sesuai standar K3RS dan PPI
2. Selama proses pembangunan pelaksana proyek
wajib mengenakan APD sesuai K3.
3. Setelah pembangunan selesai Komite PPIRS
melakukan evaluasi kembali melalui cek list renovasi
bangunan
Selama Renovasi
Selama dalam proses pembangunan, Tim pengawas
proyek (Bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan Unit
Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai surat kesepakatan
bersama antara lain :
- Pengumuman adanya proses renovasi
- Pemantauan aliran udara
- Pemantauan area sekitar renovasi ( bebas debu,
puing, dll )
- Pembersihan rutin
- Pembersihan akhir secara keseluruhan
2. Aktivitas Konstruksi berdasarkan Tipe
39
Tempatkan keset di pintu masuk & keluar dr area kerja
& diganti /dibersihkan ketika sdh tdk efektif.
Pertahankan lokasi kerja tetap bersih dengan menyapu
dan membersihkan debris setiap hari.
Pel basah seluruh area keras dengan disinfektan
setelah proyek selesai.
Vacuum seluruh area berkarpet dengan HEPA seletah
ELAS IV
proyek
Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada
penyelesaian proyek.
40
KESIMPULAN