Merdeka belajar bukan gagasan baru dalam pendidikan di Indonesia. Merdeka belajar secara tersirat... more Merdeka belajar bukan gagasan baru dalam pendidikan di Indonesia. Merdeka belajar secara tersirat dan tersurat telah disampaikan oleh beberapa tokoh pendiri bangsa Indonesia. Merdeka belajar telah disampaikan oleh Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, dan Ki Hajar Dewantara. Mereka merepresentasikan bagaimana merdeka belajar menjadi semangat dan ruh dari pendidikan Indonesia.
Perkembangan suatu ilmu akan kian berkembang dengan seiringinnya perkembangan zaman, termasuk ilm... more Perkembangan suatu ilmu akan kian berkembang dengan seiringinnya perkembangan zaman, termasuk ilmu keagamaan. Studi Islam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang dimana eksistensinya kurang begitu terlihat atau signifikan. Oleh karena itu untuk mengkritisi studi islam sangat diperlukan olah pikir yang kritis atau berfilsafat, dan filsafat ilmu merupakan salah satu bidang ilmu yang tepat untuk menguak atau membedah studi islam itu sendiri. Karena filsafat merupakan pemikiran rasional, kritis, sistematis, dan radikal dalam mengkaji suatu objek. Dengan kajian filsafat ilmu seperti ontologis, epistemologis, dan aksiologi maka kita dapat mengetahui suatu hakekat, sumber kebenaran dan kepatutan dari studi Islam. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan usaha pengembangan keilmuan yang sangat berguna dalam pengembangan studi Islam, karena dengan berbagai kajian tersebutlah nantinya akan dapat dilihat tingkat validitas dari studi islam itu sendiri. B. Rumusan Masalah
Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndi... more Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949) teori belajar Thorndike di sebut “Connectionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and error” dalam rangka menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu. Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya terhadap tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa.
Wajibnya mempelajari matematika ternyata tidak diimbangi dengan cara mengenalkan dan mengajarkann... more Wajibnya mempelajari matematika ternyata tidak diimbangi dengan cara mengenalkan dan mengajarkannya kepada murid. Citra matematika sebagai mata pelajaran yang mengerikan ditambah proses pembelajaran yang monoton menjadikan murid menjauhinya. Hal ini disebabkan guru belum memahami hakikat dari matematika yang menyenangkan jika dikemas dan ditampilkan dalam bentuk yang menarik. Perlu adanya perencanaan yang matang dan penggabungan seni mengajar yang artistik dalam membumikan matematika.
Barlow berpendapat bahwa kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewewenangan guru dala... more Barlow berpendapat bahwa kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang profesional adalah guru yang mampu melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi sebagai profesi atau sumber kehidupan. Dalam menjalankan kemampuan profesionalnya, guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi yang bersifat psikologi, meliputi:
Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum... more Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum antara lain adala:
Modifikasi yang artinya menggabungkan 2 metode pembelajaran menjadi satu. Dan penggabungan kedua ... more Modifikasi yang artinya menggabungkan 2 metode pembelajaran menjadi satu. Dan penggabungan kedua metode dalam satu waktu. Kedua metode itu yaitu metode Discovery Learning dan metode brainstorming.
Konsep tentang Emotional Spiritual Quotient (Kecerdasan Emosional dan Spiritual) adalah sebuah ko... more Konsep tentang Emotional Spiritual Quotient (Kecerdasan Emosional dan Spiritual) adalah sebuah konsep yang pertama kali dikembangkan oleh Ary Ginanjar Agustian. Bila ESQ adalah suatu perangkat spiritual engineering dalam hal pengembangan karakter dan kepribadian yang digagas berdasarkan nilai-nilai rukun iman, rukun Islam, dan ihsan, yang diharapkan pada muaranya akan menghasilkan manusia-manusia unggul dan berkualitas di sektor emosi dan spiritual yang pada gilirannya sanggup mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruh, pikiran, dan fisik dan hidupnya secara optimal, maka IESQ menggabungkan seluruh kelengkapan kecerdasan yang diberikan kepada manusia.
Uji public sebagai langkah penting untuk mengukur bisa tidaknya kurikulum baru diterapkan dalam s... more Uji public sebagai langkah penting untuk mengukur bisa tidaknya kurikulum baru diterapkan dalam sistem pendidikan. mutu guru sebagai pengajarlah yang akan menjadi indikator utama sukses atau tidaknya sebuah kurikulum mencerdaskan para siswa. Ibarat bikin kue, meski bahan-bahannya berkualitas, hasilnya dijamin tidak enak kalau yang masak tidak punya pengetahuan memasak.
1. Perbedaaan antara akhlak, moral, dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan ... more 1. Perbedaaan antara akhlak, moral, dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-Qur'an dan al-hadis.
Kebutuhan manusia memang tidak ada batasnya, akan tetapi tidak semua kebutuhan manusia itu selalu... more Kebutuhan manusia memang tidak ada batasnya, akan tetapi tidak semua kebutuhan manusia itu selalu tercapai, hal ini terkait dengan kemampuan manusia itu sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Persoalan yang dihadapi sekarang ialah apakah kebutuhan awal pebelajar itu, apa saja fungsi dan jenis-jenis dari kemampuan awal pebelajar, serta bagaimana mengidentifikasinya.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai... more Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Selain itu dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya "Saya rasa nanti sore hari akan hujan". Macam-macam perasaan Menurut Max Scheler membagi perasaan menjadi empat golongan yaitu Perasaan pengindraan, Perasaan vital, Perasaan psikis, Perasaan pribadi, dan menurut W. Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut: Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau, Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, Sedangkan menurut Drs. Agus Sujanto membagi rumpun perasaan sebagai berikut: Perasaan rendah (biologis), Perasaan luhur (rohani). Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi adalah suatu perasaan ingin melebihi dari sifat individu terhadap suatu objek sehingga cendrung berupaya untuk mengekpresikan dan mengaplikasikannya. Macam-Macam Emosi takut, Khawatir, Marah, Sebal, Frustrasi, Cemburu, Iri Hati, Dukacita, Afeksi atau Sayang, Bahagia. Intelegensi adalah kemampuan seseorang berfikir untuk memahami sesuatu dengan akal pikiran. Menurut arah atau hasilnya intelegensi ada dua macam: Intelegensi praktis, intelegensi teoritis. Jadi Emosional Intelegensi adalah kemampuan untuk menyeimbangkan pikiran dengan perasaan sehingga hubungan antar individu bisa terkendali. Emosional intelegensi menunjuk kepada suatu kemampuan untuk memahami perasaan diri masingmasing dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan menata dengan baik emosi-emosi yang muncul dalam dirinya dan dalam berhubungan dengan orang lain. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian perasaan? 2. Apakah macam-macam perasaan? 3. Bagaimana definisi emosional intelegensi? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian perasaan 2. Mengetahui macam-macam perasaan 3. Mengetahui apa yang dimaksud emosional intelegensi BAB II PERASAAN DAN EMOSIONAL INTELEGENSI A. Pengertian Perasaan Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Sedangkan menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah suatu fungsi jiwa yang dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang 1 [1]. Sementara menurut Koentjaraningrat perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif[ 2 ]. Selain itu dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya "Saya rasa nanti sore hari akan hujan"[ 3 ]. 3 [] Ibid, hal : 427 4 [] Ibid, hal : 427 bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Macam-macam perasaan Menurut Max Scheler membagi perasaan menjadi empat golongan yaitu Perasaan pengindraan, Perasaan vital, Perasaan psikis, Perasaan pribadi, dan menurut W. Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut : Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau, Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, Sedangkan menurut Drs. Agus Sujanto membagi rumpun perasaan sebagai berikut : Perasaan rendah (biologis), Perasaan luhur (rohani).
Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Untuk meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah t... more Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Untuk meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. Pendidikan harus dapat menghasilkan insan-insan yang memiliki karakter mulia, di samping memiliki kemampuan akademik dan keterampilan yang memadai. Salah satu cara untuk mewujudkan manusia yang berkarakter adalah dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran. Nilai-nilai karakter utama yang harus terwujud dalam sikap dan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses pendidikan karakter adalah jujur (olah hati), cerdas (olah pikir), tangguh (olah raga), dan peduli (olah rasa dan karsa). Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan pemuatan nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk itu guru harus mempersiapkan pendidikan karakter mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasinya. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah perlu didukung oleh keteladanan guru dan orang tua murid serta budaya yang berkarakter.
Dewasa ini sudah banyak media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi... more Dewasa ini sudah banyak media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), karena di Era Globalisasi ini
model epistemologis pendidikan seperti yang ada ini, atau ingin mengadakan perubahan yang lebih d... more model epistemologis pendidikan seperti yang ada ini, atau ingin mengadakan perubahan yang lebih dinamis-futuristis-rasional?
Dalam menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari ... more Dalam menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Salah satunya adalah teori belajar behavioristik, Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukumhukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi titik terhadap stimulans.
Istilah karakter dipakai secara khusus dalam konteks pendidikan baru muncul pada akhir abad ke-18... more Istilah karakter dipakai secara khusus dalam konteks pendidikan baru muncul pada akhir abad ke-18, dan untuk pertama kalinya dicetuskan oleh pedagog Jerman F.W. Foerster. Terminologi ini mengacu pada sebuah pendekatan idealis spiritual dalam pendidikan yang jug adikenal dengan normatif. Yang menjadi prioritas adalah nilai-nilai transeden yang dipercaya sebagai penggerak sejarah, baik bagi individu maupun bagi sebuah perubahan sosial. Namun, sebenarnya pendidikan karakter telah lama menjadi bagian inti sejarah pendidikan itu sendiri. Lahirnya pendidikan bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan kembali padagogi ideal spiritual yang sempat hilang diterjang gelombang positivisme yang dipelopori oleh filsuf Prancis Auguste comte. Forester menolak gagasan yang meredusir pengalaman manusia pada sekadar bentuk murni hidup ilmiah. Gagasan pembangunan bangsa unggul sebenarnya telah ada sejak kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Presiden soekarno menyatakan perlunya nation and character building sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa. Beliau menyadari bahwa karakter suatu bangsa yang kuat berperan besar dalam mencapai tingkat keberhasilan dan kemajuan bangsa. Namun sungguh memprihatinkan kondisi bangsa dan Negara pada era globalisasi ini. Nilai-nilai luhur yang tinggi yang bermuatan etika atau akhlak atau budi pekerti yang diwariskan oleh nenek moyang hancur begitu saja ketika disiram oleh global dan dibawa pula oleh arus global yang amat laju. Nilai-nilai luhur yang diwariskan melalui budaya, dituangkan dalam sisa-sisa pancasila dan penjabarannya yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur agama tampaknya kurang memberi bekas dalam kepribadian anak bangsa. Pentingnya pembangunan karakter/budi pekerti bangsa telah disadari oleh pemerintah. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dan instruksi presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pencepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 merupakan dasar Hukum yang penting bahwa pemerintah sangat serius untuk membangun karakter/budi pekerti bangsa. Pemerintah sekarang bertekad membangunkan karakter/budi pekerti bangsa sebagai salah satu fokus utama pembangunan nasional.
Merdeka belajar bukan gagasan baru dalam pendidikan di Indonesia. Merdeka belajar secara tersirat... more Merdeka belajar bukan gagasan baru dalam pendidikan di Indonesia. Merdeka belajar secara tersirat dan tersurat telah disampaikan oleh beberapa tokoh pendiri bangsa Indonesia. Merdeka belajar telah disampaikan oleh Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, dan Ki Hajar Dewantara. Mereka merepresentasikan bagaimana merdeka belajar menjadi semangat dan ruh dari pendidikan Indonesia.
Perkembangan suatu ilmu akan kian berkembang dengan seiringinnya perkembangan zaman, termasuk ilm... more Perkembangan suatu ilmu akan kian berkembang dengan seiringinnya perkembangan zaman, termasuk ilmu keagamaan. Studi Islam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang dimana eksistensinya kurang begitu terlihat atau signifikan. Oleh karena itu untuk mengkritisi studi islam sangat diperlukan olah pikir yang kritis atau berfilsafat, dan filsafat ilmu merupakan salah satu bidang ilmu yang tepat untuk menguak atau membedah studi islam itu sendiri. Karena filsafat merupakan pemikiran rasional, kritis, sistematis, dan radikal dalam mengkaji suatu objek. Dengan kajian filsafat ilmu seperti ontologis, epistemologis, dan aksiologi maka kita dapat mengetahui suatu hakekat, sumber kebenaran dan kepatutan dari studi Islam. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan usaha pengembangan keilmuan yang sangat berguna dalam pengembangan studi Islam, karena dengan berbagai kajian tersebutlah nantinya akan dapat dilihat tingkat validitas dari studi islam itu sendiri. B. Rumusan Masalah
Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndi... more Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949) teori belajar Thorndike di sebut “Connectionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and error” dalam rangka menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu. Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya terhadap tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa.
Wajibnya mempelajari matematika ternyata tidak diimbangi dengan cara mengenalkan dan mengajarkann... more Wajibnya mempelajari matematika ternyata tidak diimbangi dengan cara mengenalkan dan mengajarkannya kepada murid. Citra matematika sebagai mata pelajaran yang mengerikan ditambah proses pembelajaran yang monoton menjadikan murid menjauhinya. Hal ini disebabkan guru belum memahami hakikat dari matematika yang menyenangkan jika dikemas dan ditampilkan dalam bentuk yang menarik. Perlu adanya perencanaan yang matang dan penggabungan seni mengajar yang artistik dalam membumikan matematika.
Barlow berpendapat bahwa kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewewenangan guru dala... more Barlow berpendapat bahwa kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang profesional adalah guru yang mampu melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi sebagai profesi atau sumber kehidupan. Dalam menjalankan kemampuan profesionalnya, guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi yang bersifat psikologi, meliputi:
Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum... more Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum antara lain adala:
Modifikasi yang artinya menggabungkan 2 metode pembelajaran menjadi satu. Dan penggabungan kedua ... more Modifikasi yang artinya menggabungkan 2 metode pembelajaran menjadi satu. Dan penggabungan kedua metode dalam satu waktu. Kedua metode itu yaitu metode Discovery Learning dan metode brainstorming.
Konsep tentang Emotional Spiritual Quotient (Kecerdasan Emosional dan Spiritual) adalah sebuah ko... more Konsep tentang Emotional Spiritual Quotient (Kecerdasan Emosional dan Spiritual) adalah sebuah konsep yang pertama kali dikembangkan oleh Ary Ginanjar Agustian. Bila ESQ adalah suatu perangkat spiritual engineering dalam hal pengembangan karakter dan kepribadian yang digagas berdasarkan nilai-nilai rukun iman, rukun Islam, dan ihsan, yang diharapkan pada muaranya akan menghasilkan manusia-manusia unggul dan berkualitas di sektor emosi dan spiritual yang pada gilirannya sanggup mengeksplorasi dan menginternalisasi kekayaan ruh, pikiran, dan fisik dan hidupnya secara optimal, maka IESQ menggabungkan seluruh kelengkapan kecerdasan yang diberikan kepada manusia.
Uji public sebagai langkah penting untuk mengukur bisa tidaknya kurikulum baru diterapkan dalam s... more Uji public sebagai langkah penting untuk mengukur bisa tidaknya kurikulum baru diterapkan dalam sistem pendidikan. mutu guru sebagai pengajarlah yang akan menjadi indikator utama sukses atau tidaknya sebuah kurikulum mencerdaskan para siswa. Ibarat bikin kue, meski bahan-bahannya berkualitas, hasilnya dijamin tidak enak kalau yang masak tidak punya pengetahuan memasak.
1. Perbedaaan antara akhlak, moral, dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan ... more 1. Perbedaaan antara akhlak, moral, dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-Qur'an dan al-hadis.
Kebutuhan manusia memang tidak ada batasnya, akan tetapi tidak semua kebutuhan manusia itu selalu... more Kebutuhan manusia memang tidak ada batasnya, akan tetapi tidak semua kebutuhan manusia itu selalu tercapai, hal ini terkait dengan kemampuan manusia itu sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Persoalan yang dihadapi sekarang ialah apakah kebutuhan awal pebelajar itu, apa saja fungsi dan jenis-jenis dari kemampuan awal pebelajar, serta bagaimana mengidentifikasinya.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai... more Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Selain itu dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya "Saya rasa nanti sore hari akan hujan". Macam-macam perasaan Menurut Max Scheler membagi perasaan menjadi empat golongan yaitu Perasaan pengindraan, Perasaan vital, Perasaan psikis, Perasaan pribadi, dan menurut W. Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut: Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau, Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, Sedangkan menurut Drs. Agus Sujanto membagi rumpun perasaan sebagai berikut: Perasaan rendah (biologis), Perasaan luhur (rohani). Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi adalah suatu perasaan ingin melebihi dari sifat individu terhadap suatu objek sehingga cendrung berupaya untuk mengekpresikan dan mengaplikasikannya. Macam-Macam Emosi takut, Khawatir, Marah, Sebal, Frustrasi, Cemburu, Iri Hati, Dukacita, Afeksi atau Sayang, Bahagia. Intelegensi adalah kemampuan seseorang berfikir untuk memahami sesuatu dengan akal pikiran. Menurut arah atau hasilnya intelegensi ada dua macam: Intelegensi praktis, intelegensi teoritis. Jadi Emosional Intelegensi adalah kemampuan untuk menyeimbangkan pikiran dengan perasaan sehingga hubungan antar individu bisa terkendali. Emosional intelegensi menunjuk kepada suatu kemampuan untuk memahami perasaan diri masingmasing dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan menata dengan baik emosi-emosi yang muncul dalam dirinya dan dalam berhubungan dengan orang lain. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian perasaan? 2. Apakah macam-macam perasaan? 3. Bagaimana definisi emosional intelegensi? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian perasaan 2. Mengetahui macam-macam perasaan 3. Mengetahui apa yang dimaksud emosional intelegensi BAB II PERASAAN DAN EMOSIONAL INTELEGENSI A. Pengertian Perasaan Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Sedangkan menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah suatu fungsi jiwa yang dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang 1 [1]. Sementara menurut Koentjaraningrat perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif[ 2 ]. Selain itu dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya "Saya rasa nanti sore hari akan hujan"[ 3 ]. 3 [] Ibid, hal : 427 4 [] Ibid, hal : 427 bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Macam-macam perasaan Menurut Max Scheler membagi perasaan menjadi empat golongan yaitu Perasaan pengindraan, Perasaan vital, Perasaan psikis, Perasaan pribadi, dan menurut W. Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut : Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, Perasaan yang bersangkutan dengan masa lampau, Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan datang, Sedangkan menurut Drs. Agus Sujanto membagi rumpun perasaan sebagai berikut : Perasaan rendah (biologis), Perasaan luhur (rohani).
Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Untuk meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah t... more Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Untuk meraih derajat manusia seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. Pendidikan harus dapat menghasilkan insan-insan yang memiliki karakter mulia, di samping memiliki kemampuan akademik dan keterampilan yang memadai. Salah satu cara untuk mewujudkan manusia yang berkarakter adalah dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran. Nilai-nilai karakter utama yang harus terwujud dalam sikap dan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses pendidikan karakter adalah jujur (olah hati), cerdas (olah pikir), tangguh (olah raga), dan peduli (olah rasa dan karsa). Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan pemuatan nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk itu guru harus mempersiapkan pendidikan karakter mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasinya. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah perlu didukung oleh keteladanan guru dan orang tua murid serta budaya yang berkarakter.
Dewasa ini sudah banyak media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi... more Dewasa ini sudah banyak media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), karena di Era Globalisasi ini
model epistemologis pendidikan seperti yang ada ini, atau ingin mengadakan perubahan yang lebih d... more model epistemologis pendidikan seperti yang ada ini, atau ingin mengadakan perubahan yang lebih dinamis-futuristis-rasional?
Dalam menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari ... more Dalam menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Salah satunya adalah teori belajar behavioristik, Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukumhukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi titik terhadap stimulans.
Istilah karakter dipakai secara khusus dalam konteks pendidikan baru muncul pada akhir abad ke-18... more Istilah karakter dipakai secara khusus dalam konteks pendidikan baru muncul pada akhir abad ke-18, dan untuk pertama kalinya dicetuskan oleh pedagog Jerman F.W. Foerster. Terminologi ini mengacu pada sebuah pendekatan idealis spiritual dalam pendidikan yang jug adikenal dengan normatif. Yang menjadi prioritas adalah nilai-nilai transeden yang dipercaya sebagai penggerak sejarah, baik bagi individu maupun bagi sebuah perubahan sosial. Namun, sebenarnya pendidikan karakter telah lama menjadi bagian inti sejarah pendidikan itu sendiri. Lahirnya pendidikan bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan kembali padagogi ideal spiritual yang sempat hilang diterjang gelombang positivisme yang dipelopori oleh filsuf Prancis Auguste comte. Forester menolak gagasan yang meredusir pengalaman manusia pada sekadar bentuk murni hidup ilmiah. Gagasan pembangunan bangsa unggul sebenarnya telah ada sejak kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Presiden soekarno menyatakan perlunya nation and character building sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa. Beliau menyadari bahwa karakter suatu bangsa yang kuat berperan besar dalam mencapai tingkat keberhasilan dan kemajuan bangsa. Namun sungguh memprihatinkan kondisi bangsa dan Negara pada era globalisasi ini. Nilai-nilai luhur yang tinggi yang bermuatan etika atau akhlak atau budi pekerti yang diwariskan oleh nenek moyang hancur begitu saja ketika disiram oleh global dan dibawa pula oleh arus global yang amat laju. Nilai-nilai luhur yang diwariskan melalui budaya, dituangkan dalam sisa-sisa pancasila dan penjabarannya yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur agama tampaknya kurang memberi bekas dalam kepribadian anak bangsa. Pentingnya pembangunan karakter/budi pekerti bangsa telah disadari oleh pemerintah. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dan instruksi presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pencepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 merupakan dasar Hukum yang penting bahwa pemerintah sangat serius untuk membangun karakter/budi pekerti bangsa. Pemerintah sekarang bertekad membangunkan karakter/budi pekerti bangsa sebagai salah satu fokus utama pembangunan nasional.
Uploads
Papers by Arif Kurniawan