Hukum Kerja Sama Ekonomi Internasional
Hukum Kerja Sama Ekonomi Internasional
Hukum Kerja Sama Ekonomi Internasional
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era global ini hampir setiap negara melakukan kerjasama
internasional untuk memenuhi kebutuhannya. Kerjasama antar negara adalah
terjalinnya hubungan antara satu negara dengan negara lainnya melalui
kesepakatan untuk mencapai tujuan. Kerjasama antarnegara bentuknya
bermacam-macam, mulai kerjasama ekonomi, perdagangan dan lain-lain.
Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan
internasional.
Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang lebih luas
daripada perdagangan internasional. Dengan demikian kerja sama ekonomi
internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya
dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan
memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan
adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling
menguntungkan. Bongkar muat barang (petikemas) sebagai wujud nyata
adanya perdagangan internasional.
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
rakyat untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional,
yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan,
kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-
masing.
Dalam pengaturan dan penataan kerjasama ekonomi internasional,
hukum internasional telah menunjukkan peranannya yang sangat besar,
terutama dalam hubungan perdagangan internasional. Kerjasama ekonomi
internasional disebabkan karena adanya perbedaan endowment, produktivitas,
human capital, skala ekonomi, dll. Bentuk kerjasama internasional dalam
bidang ekonomi biasanya melalui perdagangan internasional. Tujuan
1
perdagangan internasional antara lain: memperluas aktivitas suatu negara
dalam perdagangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Secara payung hukum, perlu dilakukan harmonisasi dan unifikasi
hukum. Harmonisasi hukum bertujuan mencari kerseragaman prinsip-prinsip
yang bersifat fundamental dari berbagai sistem hukum yang ada. Sedangkan
unifikasi hukum, penyeragaman mencakup penghapusan dan penggantian
suatu sistem hukum dengan sistem hukum yang baru yang lebih sesuai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kerjasama internasional?
2. Bagaimana faktor-faktor penyebab kerja sama antarnegara?
3. Bagaimana peran hukum internasional dalam ekonomi?
4. Bagaimana contoh kerjasama internasional dalam bidang ekonomi?
5. Bagaimana kerjasama internasional dimana indonesia berperan
didalamnya?
6. Bagaimana dampak kerja sama ekonomi antarnegara bagi perekonomian
indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian kerjasama internasional.
2. Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor penyebab kerja sama
antarnegara.
3. Untuk mengetahui bagaimana peran hukum internasional dalam ekonomi.
4. Untuk mengetahui bagaimana contoh kerjasama internasional dalam
bidang ekonomi.
5. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama internasional dimana indonesia
berperan didalamnya.
6. Untuk mengetahui bagaimana dampak kerja sama ekonomi antarnegara
bagi perekonomian indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Meningkatkan kestabilan dalam bidang ekonomi, politik sosial,
budaya,dan pertahanan keamanan.
6. Memelihara ketertiban dan perdamaian dunia.
7. Meningkatkan dan mempererat tali persahabatan antarbangsa di dunia.
Selain itu kerjasama antar negara juga memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Memperlancar hubungan ekonomi baik dalam bentuk pertukaran hasil
produksi dan faktor- faktor produksi serta memperlancar sistem
pembayaran antarnegara.
2. Menciptakan kerja sama secara timbal balik antarnegara melalui
perjanjian ataupun melalui badan/organisasi internasional dan nasional.
Perkembangan dan masa depan negara akan menjadi lebih sulit bila
menutup dirinya untuk tidak mengadakan kontak kerja sama dengan negara
lain. Tidak ada satupun negara yang akan sanggup menjamin eksistensinya
kedepan bila dalam penyelesaian masalah yang dihadapi sendirian, mereka
butuh kerjasama (cooporate) terutama di bidan ekonomi. Pada awalnya
kerjasama sama ekonomi hanya sebatas pada kegiatan ekspor dan impor
saja. Tetapi dengan makin luasnya pengaruh globalisasi ekonomi, semakin
dirasakan dampaknya terhadap aktivitas pembangunan suatu negara. Agar
kerjasama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama
antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi.
4
Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara berbeda-
beda baik dari segi jenis dan jumlahnya. Ada negara yang memiliki
sumber daya alam yang melimpah, namun ada juga negara yang
memiliki sedikit sumber daya alam. Contohnya Indonesia kaya akan
sumber daya alam berupa bahan baku, namun negara Arab Saudi
sedikit menghasilkan bahan baku untuk industri, padahal kebutuhan
mereka akan bahan baku sangat besar. Dengan demikian negara-
negara yang sedikit menghasilkan bahan baku akan melakukan kerja
sama dengan negara yang kaya akan bahan baku industri, dengan
tujuan agar kebutuhan bahan baku dapat terpenuhi.
b. Perbedaan iklim dan kesuburan tanah
Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan
negara lain akan menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya
Indonesia dan beberapa negara lainnya yang beriklim tropis, curah
hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan menghasilkan padi,
kopi, teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan negara-negara seperti di
Eropa yang beriklim sedang tidak cocok untuk jenis tanaman
tersebut, sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-negara
tropis.
c. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta keterampilan antara satu negara dengan negara lain tidak sama.
Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan
Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi dibandingkan negara-negara berkembang seperti di
Afrika dan sebagian Asia. Adanya perbedaan tersebut, negara-negara
berkembang dapat melakukan kerja sama dengan negara-negara
maju. Dengan demikian negara-negara berkembang dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologinya.
d. Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah negara dengan negara
lain dapat memicu konflik antarnegara bahkan menjadi konflik
internasional. Untuk meredakan konflik atau ketegangan perlu
5
adanya kerja sama, sehingga tidak memperbesar konflik yang telah
ada. Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan diri
dengan RRC yang berideologi komunis, memerlukan kerja sama
dalam bidang politik dengan negara yang berideologi liberal seperti
Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar masalah-masalah yang
timbul dapat diselesaikan di meja perundingan.
2. Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Kesamaan
Berikut ini beberapa kesamaan yang mendorong kerja sama
antarnegara.
a. Kesamaan sumber daya alam
Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat
mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara. Misalnya beberapa
negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang
diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting
Countries).
b. Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis)
Negara-negara yang terletak di suatu wilayah yang memiliki
kondisi geografis yang sama sering mengadakan kerja sama untuk
kepentingan wilayah dari masing-masing negara anggotanya.
Misalnya negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara
membentuk kerja sama melalui organisasi ASEAN, dan sebagainya.
c. Kesamaan ideologi
Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat
mendorong suatu negara melakukan kerja sama. Sebagai contoh
NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah kerja sama
negara-negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal. Selain itu,
negara-negara yang tidak memihak pada blok Barat ataupun blok
Timur membentuk kerja sama dalam organisasi Nonblok.
d. Kesamaan agama
Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa
negara untuk bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya OKI
(Organisasi Konferensi Islam), yaitu kelompok organisasi negara-
negara Islam. Mereka bergabung dalam OKI sebagai respon atas
6
peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang dilakukan
oleh Israel.
7
penggantian suatu sistem hukum dengan sistem hukum yang baru yang
lebih sesuai.
Perjanjian perdagangan internasional mengikat berdasarkan
kesepakatan para pihak yang membuatnya. Karena itu, perjanjian
perdagangan internasional hanya akan mengikat suatu negara apabila negara
tersebut sepakat untuk meratifikasinya. ketika suatu negara telah
meratifikasi, maka negara tersebut wajib untuk mengundangkannya ke
dalam aturan hukum nasionalnya. Perjanjian internasional yang telah
diratifikasi tersebut kemudian menjadi bagian dari hukum nasional negara
tersebut.
Dalam menjalankan fungsinya, hukum internasional tergantung
kepada subjek hukumnya, yaitu:
1. Negara: subjek hukum terpenting dalam perdagangan itnernasional,
negara yang memiliki kedaulatan, bisa membentuk organisasi
internasional bisa mengadakan perjanjian internasional yang mengatur
transaksi perdagangan.
2. Organisasi perdagangan interanasional melakukan regulasi-regulasi
seperti hak cipta, merek dagang, disain industri, paten, HAKI, dst.
3. Individu, pelaku utama perdagangan internasional. Apabila individu
merasa bahwa hal-hal bidang perdagangannya terganggu, ia dapat
meminta bantuan negaranya untuk memajukan klaim terhadap negara
yang merugikannya ke hadapan badan-badan peradilan internasional
Namun, kelemahan perdagangan internasional dalam hukum
internasional yaitu: hukum perdagangan internasional masih pragmatis dan
pesimis, aturan dalam hukum dagang internasional kurang objektif didalam
memaksakan" negara-negara untuk tunduk pada hukum. Jadi, negara
memiliki kekuatan politis dan ekonomi dalam memanfaatkan perdagangan
sebagai sarana kebijakan politisnya.
8
WTO memiliki prinsip yaitu Non diskriminasi, liberasi
perdagangan, stabilitas hubungan perdagangan di mana mekanisme
WTO dibangun untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah
perdagangan antar Negara.
2. IMF (International Monetary Fund)
IMF adalah sebuah badan yang member pinjaman agar Negara
tersebut dapat mempertahankan nilai mata uangnya dan mampu
membayar hutang luar negeri. Tujuan IMF yaitu meningkatkan stabilitas
keuangan internasional.
3. EEC (European Economic Community)
EEC lebih dikenal dengan istilah (Masyarakat Ekonomi Eropa),
disingkat MEE. MEE merupakan organisasi negara-negara Eropa yang
didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 berdasarkan Perjanjian Roma,
Italia.Tujuan EEC atau MEE adalah menyusun politik perdagangan
bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota
Eropa Barat
4. AFTA (Asean Free Trade Area)
AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. AFTA bertujuan meningkatkan
daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN
sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan
meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.
5. OPEC (Organization Petrolium Exporting Countries)
OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima negara
pengekspor minyak yaitu Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan
Venezuela tahun 1960. tujuannya :
a. Memenuhi kebutuhan minyak dunia dengan saling menguntungkan.
b. Mengatur pemasaran minyak sehingga tidak terjadi perang harga di
antara sesama negara penghasil minyak.
c. Menentukan jumlah produksi minyak dunia.
9
hal turut serta menciptakan perdamaian dunia. Oleh sebab itu, seringkali
Indonesia menduduki posisi-posisi penting dalam organisasi internasional
tersebut.
Macam macam organisasi internasionaldimana Indonesia memiliki
andil besar didalamnya:
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau yang dalam bahasa
inggrisnya disebut United Nations (UN) merupakan organisasi dilevel
internasional yang beranggotakan hampir seluruh negara-negera yang
ada didunia. Organisasi ini bertujuan untuk menjembatani hal-hal yang
menyangkut perdamaian dunia, keamanan internasional, hukum
internasional, keadilan sosial, hak asasi manusia, pengembangan
ekonomi dan hal-hal lainnya. Hubungan Indonesia di PBB mengalami
pasang surut, Indonesia pernah aktif menjadi majelis umum, dewan
keamanan, dewan ekonomi dan sosial, dewan hak asasi manusia di PBB,
selain itu Indonesia juga pernah mundur dari PBB.
2. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
Salah satu contoh organisasi internasional yang diikuti Indonesia
adalah Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) atau yang berarti
kerjasama internasional dibidang ekonomi yang beranggotakan beberapa
negara diwilayah Asia Pasifik. Organisasi ini didirikan pada tahun 1989
dan bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan serta menjalin hubungan yang lebih baik didalam
komunitas negara-negara dikawasan Asia Pasific. Indonesia memiliki
peran penting didalam APEC karena Indonesia merupakan negara
dengan pertumbuhan ekonomi ke-3 terbesar didunia setelah China dan
Indonesia, selain itu Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah APEC
tahun 1994 di Bogor dan 2013 di Bali.
3. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Indonesia
merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak didunia. Oleh
sebab itu bukan sesuatu yang aneh jika Indonesia telah menjadi anggota
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sejak tahun 1969. OKI sendiri
10
merupakan sebuah organisasi internasional yang terdiri dari berbagai
negara yang memiliki perwakilan tetap di PBB. Saat ini organisasi OKI
beranggotakan 57 negara dan sebagian dari negara-negera tersebut
bukanlah negara dengan mayoritas penduduk muslim. Sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar didunia, Indonesia memiliki peran
penting didalam OKI terlebih dalam upaya menciptakan perdamaian
dikawasan Timur Tengah.
4. The Group of Twenty (G20)
Organisasi internasional lainnya yang beranggotakan Indonesia
adalah The Group of Twenty (G20). Organisasi ini merupakan organisasi
yang terdiri dari negara-negara dengan perekonomian besar didunia (19
negara ditambah dengan Uni Eropa). Tujuan dari G20 itu sendiri adalah
sebagai wadah bagi negera-negara industri dan berkembang untuk
membahas permasalahan-permasalahan penting dalam perekonomian
dunia secara bersama-sama. Dikancah internasional, kelompok ini
terbilang elit karena notabene merupakan kelompok yang memberikan
sumbangan bagi 90% PNB (Pendapatan Nasional Bruto), 80% dari
seluruh perdagangan dunia, dan dua pertiga penduduk bumi.
5. Association of South East Asian Nations (ASEAN)
Keikutsertaan Indonesia dalam organisasi internasional tidak hanya
dilevel global melainkan juga dilevel regional. Indonesia merupakan
satu dari sepuluh anggota Association of South East Asia Nations
(ASEAN) atau yang dalam bahasa Indonesianya berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa di Asian Tenggara (Perbara). Indonesia memiliki peran
penting dalam organisasi internasional ini karena merupakan salah satu
pendiri terbentuknya organisasi ASEAN. Tujuan terbentuknya ASEAN
adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekomoni, keadilan sosial,
pengembangan budaya antara negara-negera anggota serta menjaga
perdamaian dan stabilitas dikawasan ASEAN.
11
Kerja sama ekonomi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik
yang sifatnya regional maupun internasional, tentunya akan memberikan
dampak bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini dampak dari kerja sama
ekonomi antarnegara.
1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap
Perekonomian Negara Indonesia
a. Meningkatkan Keuangan Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak
manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui
kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman
keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan.
Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat
meningkatkan keuangan negara.
b. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat
di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara
dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan
negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat
regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan
perekonomian negara yang bersangkutan.
c. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik
bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya di
Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk
meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain
itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru,
sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang
perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh
dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin
12
banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar
pembangunan negara.
e. Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini
disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di
setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga
dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan per-dagangan yang
menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian
adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan
impor dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan.
Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
2. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap
Perekonomian Negara Indonesia
a. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat
Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan
menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan
pembangunan yang lebih baik.
a. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain,
dapat menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur
tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil
pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat
merugikan rakyat.
b. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara
memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal
ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya
terjadi banyaknya pengangguran.
c. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong
masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal
ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia.
2. Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara diantaranya adalah
karena adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan meliputi perbedaan
sumber daya alam, iklim dan kesuburan tanah, ilmu pengetahuan dan
teknologi, ideologi. Sementara karena kesamaan meliputi karena daya
alam sumber, keadaan wilayah (kondisi geografis), ideologi, agama.
3. Bentuk kerjasama internasional dibagi menjadi beberapa macam.
Kerjasama internasional dilihat dari bentuknya dibagi menjadi kerjasama
ekonomi bilateral, kerjasama ekonomi regional, kerjasama ekonomi
multilateral/internasional, kerjasama ekonomi multilateral regional.
Sementara dilihat dari bidangnya dibagi menjadi kerjasama bidang
ekonomi, kerjasama bidang sosial, kerja sama bidang pertahanan atau
politik.
4. Dalam pengaturan dan penataan kerjasama ekonomi internasional, hukum
internasional telah menunjukkan peranannya yang sangat besar, terutama
dalam hubungan perdagangan internasional. Kerjasama ekonomi
internasional disebabkan karena adanya perbedaan endowment,
produktivitas, human capital, skala ekonomi, dll. Bentuk kerjasama
internasional dalam bidang ekonomi biasanya melalui perdagangan
internasional. Tujuan perdagangan internasional antara lain: memperluas
aktivitas suatu negara dalam perdagangan dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar masih jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam materinya,
15
bahasa yang tidak baku maupun penyampaian isi makalah. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan dan menghargai kritik dan saran dari pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
Nuraeni, Silvya, Deasy, Arifin; 2010. Regionalisme dalam Studi Ilmu Hubungan
Sinar Grafika.
http://darfians.blogspot.co.id/2013/04/peran-hukum-internasional-dalam-
ekonomi.html
17
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerjasama Internasional................................................. 3
B. Faktor-Faktor Penyebab Kerja Sama Antarnegara........................... 4
C. Peran Hukum Internasional Dalam Ekonomi.................................. 7
D. Contoh Kerjasama Internasional Dalam Bidang Ekonomi.............. 9
E. Kerjasama Internasional Dimana Indonesia Berperan Didalamnya 10
F. Dampak Kerja Sama Ekonomi Antarnegara Bagi Perekonomian
G. Indonesia.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
18
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu,
Penulis
19
i
MAKALAH
HUKUM EKONOMI
Hukum Kerjasama Ekonomi Internasional
Disusun Oleh :
Muhammad Arif Budiman : 1316130198
M. Irwan Prawinata : 1516130138
Dosen Pengampu :
Ferawati RoHayani SH, MH
20
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2017
21