Fisika Bangunan
Fisika Bangunan
Fisika Bangunan
B. Penghawaan buatan
Selain memanfaatkan udara alami, di dalam bangunan biasanya penguna
menambahkan sistem udara buatan untuk menstabilkan temperatur dalam
ruang. Biasanya hal ini dilakukan terhadap ruang-ruang yang tidak dapat
dijangkau oleh udara alami yang masuk melalui ventilasi. Sistem udara buatan
ini bisa mengunakan AC, Kipas angin dsb. Untuk mendapatkan kondisi ruangan
yang memenuhi thermal comfort atau kondisi yang harus memenuhi
persyaratan tertentu sesuai dengan yang kita inginkan, tanpa adanya
ketergantungan dengan lingkungan luar, maka digunakan penghawaan buatan
(air conditioning). Penghawaan buatan di sini memiliki pengertian bahwa udara
dalam ruang dikondisikan berdasarkan beban kalor yang terjadi pada ruangan
tersebut. Agar memberi kondisi yang nyaman secara terus-menerus dalam
suatu bangunan, sistem-sistem penghawaan harus mempertahankan
keseimbangan antara kondisi-kondisi termal dan atmosfer dalam dan kondisi-
kondisi iklim yang terus-menerus berubah di luar ruangan dan di dalam ruangan
itu sendiri. Jika suasana panas, sistem harus memberi cukup udara sejuk untuk
mengatasi panas yang diperoleh dari luar. Dalam keadaan dingin, ia harus
memberi cukup panas untuk menggantikan panas yang hilang..
Tujuan dari sistem pengendalian penghawaan ini adalah memberikan kondisi-
kondisi suhu dan suasana yang nyaman, yang dicapai dengan mengolah dan
mendistribusikan udara yang disejukkan ke seluruh bangunan.
Hal yang dapat dilakukan agar ruangan mencapai temperatur yang nyaman :
3. Faktor akustik
Akustik adalah ilmu tentang bunyi. Bunyi adalah gelombang getaran mekanis
dalam udara atau benda padat yang masih bisa ditangkap oleh telinga normal
manusia. Rentang frekuensi 20-20.000 Hz Grend piano 25-4.200 Hz Percakapan
manusia 600-4.000 Hz
Akustik Ruang terdefinisi sebagai bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang
terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi. Akustik sendiri berarti
gejala perubahan suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari alam. Akustik
ruang sangat berpengaruh dalam reproduksi suara, misalnya dalam gedung rapat
akan sangat mempengaruhi artikulasi dan kejelasan pembicara.
Akustik ruang banyak dikaitkan dengan dua hal mendasar, yaitu :
pada intinya sistem akustik ruang adalah cara menata suatu ruang agar suara tidak
terjadinya gangguan suara pada ruangan-ruangan seperti hall, panggung,
auditorium, atau studio, itu menurut saya (pemikiran simple saja, hehehe). ada
beberapa cara mendesain akustik ruang yaitu dengan material penutup dinding,
bentuk dinding dan ceilling, pengaturan tata suaranya sendiri, tekstur permukaan
dinding, dan lain-lain.
pantulan dinding : merupakan bidang masiv yang akan memantulkan jika tidak
terdapat bahan yang bisa menyerap gelombang cahaya pada dinding tersebut.
untuk menghindari suara pantul yang bisa mengaburkan suara langsung maka
diperlukan bahan penyerap suara untuk melapisi dinding, bahan dan material bisa
bermacam-macam seperi gypsum, kalsiboard, polyester. selain material, tekstur
juga bisa digunakan untuk mengakali pemantulan suara, menggunakan tekstur
bergerigi bisa membuat bias pemantulan suara menjadi pecah dan tidak terdengar
lagi di telinga. Contoh tekstur akustik pengendalian bising di sydney opera house.
Salah satu tujuan rekayasa akustik adalah pengurangan kebisingan yang tidak
diinginkan, yang bisa disebut dengan pengendalian kebisingan Kebisingan yang
tidak diinginkan bisa memiliki dampak bagi kesehatan hewan dan manusia hingga
hilangnya pendengaran
4. Faktor gempa
Bangunan anti gempa yang mempunyai kualitas yang baik, hendaknya tidak hanya
di bangun di daerah rawan gempa. Kematian yang diakibatkan oleh gempa
kebanyakan karena bahan bangunan atau konstruksi bangunan yang tidak
memenuhi standar baku. Cacat dan luka parah tertimpa beton menambah deretan
korban gempa.
- Beton
Beton adalah bagian umum pada bangunan, beton dapat di buat dengan
mencapur Pasir(ageregat halus, kerikil (ageregat kasar) air dan semen
Salah satu jenis beton adalah beton bertulang
Beton bertulang merupakan bagian terpenting dalam membuat rumah menjadi
tahan gempa. Pengerjaan dan kualitas dari beton bertulang harus sangat
diperhatikan karena dapat melindungi besi dari pengaruh luar, misalnya korosi.
Para pekerja atau tukang suka menganggap remeh fungsinya. Penggunaan alat
bantu seperti molen atau vibrator sangat disarankan untuk menghasilkan beton
dengan kualitas tinggi.
Oleh karena itu, merujuk revisi peraturan baru bangunan tahan gempa di Indonesia,
dalam perancangan suatu gedung beton setidaknya harus mengacu pada peraturan
SNI 03-2847-2002, yaitu Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan
gedung, dan SNI 03-1726-2002, yaitu Tata cara perencanaan ketahana gempa
untuk bangunan gedung, sedangkan untuk bagian-bagian yang tidak ada dalam
peraturan SNI 2002, selama belum terbit peraturan baru dapat menggunakan
referensi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulaninfosipil.blogspot.co.id/2012/02/pencahayaan-alami-dan-buatan.html
www.slideshare.net/ZurainahSaid/2-sistem-pengudaraan
https://jfkoernia.wordpress.com/category/gubuk-audio/page/2/
http://rerewidi.blogspot.co.id/2012/03/konstruksi-bangunan-tahan-gempa.html