0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan8 halaman

Jurnal Diabetes4 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 8

Idea Nursing Journal Vol. VII No.

2 2016
ISSN : 2087-2879
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS
DALAM MENJALANI PENGOBATAN DI BLUD RSUZA BANDA ACEH

The Family Support and Diabetic Patient Compliance in dr. Zainoel Abidin Hospital
Banda Aceh

Nurleli
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh
Jalan Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 110 Lamprit Banda Aceh
Email: nurleliramli@yahoo.com

ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit dengan tantangan yang besar untuk mencapai kesuksesan dalam
penatalaksanaannya karena harus dilakukan seumur hidup sehingga kejenuhan dan ketidak patuhan sering
terjadi. Salah satu elemen penting dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pada pasien DM adalah
dukungan dari keluarga. Penelitian cross sectional yang bersifat deskriptif analitik ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan penderita DM. Penelitian dilaksanakan mulai
tanggal 22 Juni s.d 10 Juli 2015 terhadap 97 penderita DM yang dipilihsecaraaccidental sampling di Poliklinik
Endokrin BLUD RSUZA Banda Aceh. Pengumpulan data diperoleh melalui jawaban responden dengan
menggunakan kuesioner. Kemudian data diolah kedalam bentuk data numerik melalui program SPSS 23 untuk
selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan koefisien korelasi Pearson dan regresi
linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antaradukungan keluarga dengan kepatuhan pasien
DM dalam menjalani pengobatan (p= .000). Mengingat pentingnya dukungan keluarga diharapkan setiap
pemberian pelayanan kesehatan pada pasien DM harus lebih menerapkan keterlibatan peran serta keluarga
untuk menghilangkan kemungkinan hambatan yang dihadapi oleh pasien DM dalam menjalani pengobatan.

Kata kunci: Dukungan keluarga, Kepatuhan berobat, Diabetes Melitus

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a disease with a major challenge to achieve success in its management. The treatment
must be done for a long time so that often leads to boredom and disobedience. The important element in
improving treatment adherence in diabetic patientis the support from the family. The descriptive cross-sectional
study was designed to determine the relationship between the family support and patient compliance. Data
collection was conducted from June 22 to July 10, 2015 on 97 patients with DM. The sample was selected by
accidental sampling in Endocrine Clinic BLUD RSUZA Banda Aceh. The data wereanalyzed using SPSS 23.0
for Pearson correlation coefficient and linear regression. The results found that there is a relationship between
family support and patient compliance (p = .000). Patient compliance was rooted in a number of family support.
Health care provider should further implement the involvement of the family to eliminate the possible barriers
faced by diabetic patients to achieve treatment compliance.

Keywords: family support, treatment adherence, DiabetesMellitus

PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) adalah salah Diabetes Mellitus (DM) meningkat dari 1,1
satu penyakit kronik yang dapat meningkatkan persen pada tahun 2007 menjadi 2,1 persen
ancaman kesehatan dan kematian pada setiap tahun 2013 (Riset Kesehatan Dasar, 2013).
individu. Pada tahun 2013, jumlah penderita Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan
Diabetes Mellitus (DM) diperkirakan prevalensi penyakit diabetes mellitus
sebanyak 382 juta jiwa di seluruh dunia dan merupakan masalah kesehatan masyarakat
diprediksi akan terus meningkat mencapai 592 yang harus mendapat perhatian khusus.
juta jiwa dalam kurun waktu kurang dari 25 DM terjadi ketika tubuh tidak dapat
tahun kedepan. Indonesia menempati urutan menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat
ke tujuh terbesar dalam jumlah penderita menggunakan insulin secara efektif. Insulin
diabetes mellitus dengan prevalensi 8,5% dari tersebut adalah hormon yang dihasilkan oleh
total penduduk (International Diabetes pankreas agar glukosa dari makanan dapat
Federation/IDF, 2013). Di Aceh, prevalensi masuk kedalam sel-sel tubuh untuk diubah
47
Idea Nursing Journal Vol. VII No. 2 2016

menjadi energi yang dibutuhkan oleh otot dan hidup yang lebih baik. Hal tersebut akan lebih
jaringan. Penderita DM tidak dapat menyerap mudah dilakukan dengan adanya dukungan
glukosa dengan baik sehingga glukosa beredar dari keluarga (Garcı´a-Pe´rez, Alvarez, Dilla,
dalam sirkulasi darah dan merusak jaringan Gill-Guillen, & Orozco-Beltran, 2013).
tubuh. Kerusakan tersebut cenderung akan Keikutsertaan anggota keluarga dalam
mengakibatkan komplikasi dan kematian memotivasi untuk mengkonsumsi obat secara
secara cepat. Menurut data dari International teratur, penyediaan makanan yang sesuai
Diabetes Federation, DM mengakibatkan 5,1 dengan diet, mengingatkan untuk melakukan
juta kematian pada tahun 2013. Yang latihan fisik, dan mengontrol kadar gula darah
bermakna bahwa setiap enam detik ada satu secara rutin merupakan bentuk peran aktif bagi
orang yang meninggal karena DM (IDF, penatalaksanaan DM. Oleh karena itu peneliti
2013). merasa penelitian ini penting untuk dilakukan
DM merupakan penyakit dengan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
tantangan yang besar untuk mencapai dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien
kesuksesan dalam penatalaksanaan dan Diabetes Melitus dalam menjalani pengobatan.
mencegah komplikasi. Penatalaksanaan DM
yang multipel terdiri dari penatalaksanaan METODE
nonfarmakologi yaitu pengontrolan kadar gula Desain penelitian berupa deskriptif
darah, pengaturan diet, latihan fisik, analitik dengan pendekatan cross-sectional
manajemen stress, menghindari rokok dan study. Penentuan sampel dilakukan dengan
pengobatan farmakologi yaitu mengkonsumsi cara accidental sampling sejumlah 97 orang
obat anti-diabetik oral dan/atau Insulin sesuai yang diperoleh melalui perhitungan rumus
jadwal (Indian Council of Medical Research, besar sampel yang dikemukakan oleh
2005). Lameshow et al. (1997).
Penatalaksanaan tersebut harus Pengumpulan data penelitian
dilakukan sepanjang hidup sehingga dilakukan dengan menggunakan kuesioner
kejenuhan dan masalah ketidakpatuhan dalam yang terdiri dari 3 bagian, yaitu: Bagian I
penatalaksanaan DM sering terjadi. Hasil karakteristik responden, bagian II kuesioner
penelitian pada 600 pasien, menunjukkan dukungan keluarga adalah modifikasi
hanya 16,6% yang patuh terhadap pengobatan kuesioner yang dikembangkan oleh La Greca
anti-diabetik, 23,3% patuh terhadap and Bearman (2002) yaitu Diabetes Social
pengaturan diet dan 31,7% patuh untuk Support Questionnaire-Family Version
melakukan latihan fisik (Sharma, Kalra, (DSSQ-Family). Bagian III yaitu kuesioner
Dhasmana, & Basera, 2014). Dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan DM
terjadinya ketidakpatuhan pada penderita DM yang diadopsi dari Adherence in Diabetes
maka akan mengakibatkan kadar gula darah Questionnaire (ADQ) yang dikembangkan
menurun atau meningkat melebihi dari batas oleh Kristensen et al. (2012). Hasil uji internal
normal sehingga akan menimbulkan consistency dengan Cronbach’s α coefficient
komplikasi bahkan kematian (IDF, 2013). kuesioner DSSQ-Family dan ADQ yaitu .95
Untuk meningkatkan kepatuhan pada dan .85.
pasien DM, sangat penting untuk mengetahui Data yang telah dikumpulkan
mengapa ketidakpatuhan terjadi. Beberapa selanjutnya dilakukan proses pengolahan data
faktor yang berhubungan dengan masalah untuk menjawab pertanyaan penelitian
ketidakpatuhan adalah demografik (status meliputi: editing, coding, entry data, dan
ekonomi rendah, tingkat pendidikan rendah, cleaning. Analisis data univariat menggunakan
dan etnik), faktor psikologis, dukungan sosial, teknik statistik deskriptif menggunakan
tenaga kesehatan dan sistem pelayanan frekuensi, persentase, mean, median, standar
kesehatan, sifat penyakit serta pengobatannya deviasi, minimal dan maksimal dengan 95%
(Boas et al., 2012; Delamater, 2006; Sharma et confident interval mean.
al., 2014). Data numerik dilakukan uji normalitas
DM sebagai penyakit kronis yang menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil
belum dapat disembuhkan, yang mungkin uji normalitas didapatkan data dukungan
dilakukan adalah mengontrol dengan gaya keluarga dan kepatuhan berobat terdistribusi
hidup yang baik agar dapat tercapai kualitas normal p value > .05. Uji statistik untuk
48
Idea Nursing Journal Nurleli

analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan untuk karakteristik responden diketahui bahwa
hipotesa penelitian dengan menggunakan sebagian besar adalah perempuan, umur rata-
koefisien korelasi (r) product-moment Pearson. rata responden adalah 56 tahun dengan
Analisa lebih lanjut dengan menggunakan persentase terbanyak (74.8%) berada pada
regresi linear untuk memprediksi skor rentang usia 28-82 tahun. Seperti yang dapat
dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien dilihat pada Tabel 1 bahwa mayoritas dari
DM dalam menjalani pengobatan. responden adalah berstatus menikah,
berpendidikan SMA dan Sarjana (29.9% dan
HASIL 40.2%) dan bekerja (61.8%).
Hasil penelitian yang diperoleh dari 97 Sebagian besar responden (70.1%)
responden di BLUD RSUZA Banda Aceh menyatakan tidak ada riwayat keluarga dengan
dijelaskan dalam tiga bagian utama yang DM. Lamanya menderita DM dari tiap
terdiri dari: (1) Karakteristik responden; (2) responden sangat variatif mulai dari 1 tahun
Analisis dukungan keluarga dan kepatuhan sampai dengan 34 tahun dengan pengobatan
berobat pada pasien DM; dan (3) Hubungan paling banyak berupa injeksi insulin.
antara dukungan keluarga dan kepatuhan Umumnya responden tidak memiliki riwayat
berobat pada pasien DM. merokok (75,3%), namun lebih dari sebagian
Berdasarkan hasil analisis statistik responden mengalami komplikasi (64,9%)
Tabel 1. Data Demografi Responden
Variabel n %

Umur (tahun)
< 30 3 3,1
30-40 5 5,2
41- 50 24 24,7
51- 60 29 29,9
> 60 36 37,1
Mean (SD) = 56.20 (11.660)
Jenis Kelamin
Laki-laki 40 41,2
Perempuan 57 58,8
Status
Menikah 77 79,4
Belum menikah 5 5,2
Cerai 1 1,0
Janda/Duda 14 14,4
Variabel n %
Tingkat Pendidikan (UU no.20 Tahun 2013
Sisdiknas) 24 24,7
Pendidikan Dasar 29 29,9
Pendidikan Menengah 39 40,2
Pendidikan Tinggi 5 5,2
Tidak sekolah
Pekerjaan
PNS 32 33
Pegawai Swasta 16 16,5
IRT 31 32
Honorer 12 12,4
Tidak Bekerja 6 6,2
Pendapatan keluarga (Rp.)
Median (IQR) = 2,000,000.00 (3,000,000)

49
Idea Nursing Journal Vol. VII No. 2 2016

Tabel 2. Karakteristik Responden


Variabel n %
Riwayat keluarga dengan DM
Ada 29 29,9
Tidak 68 70,1
Lamanya menderita DM
< 5 tahun 45 46,4
5-10 tahun 29 29,9
> 10 tahun 23 23,7
Median (IQR) = 6.00 (7)
Pengobatan DM
Oral 30 30,9
Injeksi 67 69,1
Riwayat Merokok
Ya 24 24,7
Tidak 73 75,3
Komplikasi
Ada 63 64,9
Tidak Ada 34 35,1
yang terdiri dari hipertensi, gangguan jantung, tersebut dapat disimpulkan bahwa responden
gangguan ginjal, pandangan kabur, dan kebas- memiliki kepatuhan yang baik dalam
kebas pada kaki. pengobatannya, baik dari segi farmakologi
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa maupun nonfarmakologi.
anggota keluarga yang memberi dukungan dan Pada gambar 1 menunjukkan bahwa
perawatan utama adalah pasangan hubungan dukungan keluarga dengan
(suami/istri).
Rata-rata nilai dukungan keluarga Gambar 1. Hubungan Dukungan Keluarga
responden adalah 70.46. Nilai dukungan Dengan Kepatuhan Berobat (N = 97)
keluarga terendah adalah 49 dan nilai tertinggi
adalah 97. Berdasarkan nilai rata-rata dapat
disimpulkan bahwa responden sering
mendapatkan dukungan dari keluarga.
Demikian juga dengan rata-rata sub variabel
dukungan instrumental, dukungan
informasional, dukungan penghargaan, dan
dukungan emosional, dimana responden sering
mendapatkan dukungan dari keluarga.
Rata-rata nilai kepatuhan berobat
adalah 44.10, dengan rentang nilai terendah
yaitu 28 dan nilai tertinggi adalah 64. Hal

Tabel 3. Frekuensi dan Persentase Anggota Keluarga yang Memberikan Dukungan Kepada Responden
Anggota Keluarga
n %
Yang Merawat
Suami 30 30,9
Istri 33 34
Ayah/Ibu 2 2,1
Anak 27 27,8
Saudara 5 5,2

50
Idea Nursing Journal Nurleli

Tabel 4. Analisis Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Berobat


Variabel Mean SD Max-Min 95% CI
Dukungan keluarga 70.46 10.419 49-97 68.36-72.56
- Dukungan instrumental 28.20 7.559 14-44 26.67-29.72
- Dukungan informasional 13.56 2.106 8-20 13.13-13.98
- Dukungan penghargaan 10.61 1.956 6-16 10.21-11.00
- Dukungan emosional 18.10 2.644 12-24 17.57-18.64
Kepatuhan berobat 44.10 6.227 28-64 42.85-45.36
- Nonfarmakologi 23.56 4.166 14-32 22.72-24.40
- Farmakologi 20.55 3.503 13-32 19.84-21.25

kepatuhan berobat menunjukkan pola positif. meningkat umur maka prevalensi DM dan
Dengan kenaikan nilai dukungan keluarga gangguan toleransi glukosa semakin tinggi.
akan meningkatkan kepatuhan berobat pada Jenis DM tipe 2 merupakan jenis DM yang
pasien DM. paling banyak jumlahnya yaitu sekitar 90-95%
Tabel 5. Analisis Korelasi dan Regresi dari seluruh penyandang DM dan sebagian
Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan pasien besar dialami oleh orang dewasa diatas 40
DM dalam menjalani pengobatan di BLUD tahun. Hal ini disebabkan resistensi insulin
RSUZA Banda Aceh (N = 97)
pada DM Tipe 2 cenderung meningkat pada
lansia (40-65 tahun), disamping adanya
Variabel r R2 Persamaan p
riwayat obesitas, dan adanya faktor keturunan
garis value
(Smeltzer, & Bare, (2008).
Dukungan .527 .278 Kepatuhan .000
Proses menua yang berlangsung
keluarga = 21.91 + setelah usia 30 tahun mengakibatkan
(DK) .31 (DK) perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia.
Menurut World Health Organization (WHO)
Hasil uji statistik lebih lanjut dapat pada usia diatas 30 tahun, kadar glukosa darah
disimpulkan ada hubungan yang bermakna akan naik 1-2 mg/dL/tahun pada saat puasa
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan dan akan naik 5,6-13 mg/dL pada 2 jam
penderita DM dalam menjani pengobatan (p setelah makan. Selain itu dengan pertambahan
value = .000). Hubungan dukungan keluarga usia, kemungkinan akan berpengaruh terhadap
dengan kepatuhan berobat menunjukkan penurunan kemampuan perawatan diri
positif sedang (r=.527), artinya semakin tinggi sehingga membutuhkan dukungan keluarga
nilai dukungan keluarga semakin tinggi pula yang lebih besar dalam menjalani
nilai kepatuhan penderita DM dalam menjalani pengobatannya.
pengobatan. Persamaan garis menunjukkan Mayoritas responden dalam penelitian
bahwa nilai kepatuhan dalam pengobatan akan ini adalah perempuan (58,8%). Menurut IDF
meningkat sebesar .31 (31%), bila dukungan (2013), DM merupakan salah satu penyakit
keluarga meningkat setiap satu satuan. dengan angka kejadian tinggi (8,5% dari total
Besaran koefisien determinasi dukungan penduduk) dan akan terus meningkat di
keluarga adalah .278 berarti dukungan Indonesia dan tingginya angka tersebut
keluarga menjelaskan 28% nilai kepatuhan menjadikan Indonesia berada diperingkat
dalam menjalani pengobatan, sisanya ketujuh jumlah penderita DM terbanyak
dijelaskan oleh faktor lain. didunia setelah Cina, India, USA, Brazil,
Rusia, dan Mexico. Namun hanya sedikit
PEMBAHASAN perbedaan jumlah penderita DM dilihat dari
Usia rata-rata responden adalah 56 jenis kelamin, dimana laki-laki sedikit lebih
tahun, dimana pada usia ini wanita menjadi banyak dibandingkan perempuan. Menurut
lebih beresiko mengalami Diabetes Melitus. penelitian menyatakan bahwa kepatuhan
Umur mempengaruhi resiko dan kejadian DM. cenderung dimiliki oleh perempuan sehingga
Umur sangat erat kaitannya dengan kenaikan pelaksanaan pengobatan dan perawatan
kadar glukosa darah, sehingga semakin berjalan lebih baik.
51
Idea Nursing Journal Vol. VII No. 2 2016

Pada tingkat pendidikan responden penting bagi pasien DM dalam menjalani


menunjukkan hasil bahwa sebagian besar pengobatannya, karena antara pasangan
responden mempunyai tingkat pendidikan (suami-istri) memiliki suatu ikatan lahir dan
menengah dan tinggi (29,9% dan 40,2%). batin atau hubungan yang sangat dekat yaitu
Untuk status ekonomi berdasarkan jumlah hubungan perkawinan. Pasangan akan sangat
penghasilan responden dan pasangannya, atau membantu untuk mengidentifikasi cara terbaik
responden itu sendiri jika pasangannya tidak untuk memotivasi psikologis pasien. Pasangan
bekerja atau sudah meninggal dunia. Hasil jugalah yang paling mengetahui/ memahami
penelitian menunjukkan bahwa status ekonomi untuk menafsirkan komunikasi pasien. Kasih
responden sangat variatif berkisar antara sayang, kerjasama dalam menghadapi masalah
Rp.500.000,- sampai dengan Rp.18.000.000,-. antara suami-istri akan sangat mempengaruhi
Status ekonomi dan pengetahuan tentang DM status kesehatan pasien DM.
mempengaruhi seseorang dalam melakukan Hasil penelitian dapat disimpulkan
manajemen perawatan diri dalam menjalani bahwa ada hubungan yang bermakna antara
pengobatan DM (Coffman, 2008). Keterkaitan dukungan keluarga dengan kepatuhan
antara status ekonomi dan kepatuhan berobat penderita DM dalam menjalani pengobatan (p
secara tinjauan teori dapat dijelaskan karena value = .000). Rata-rata nilai dukungan
ketidakmampuan untuk membayar pengobatan keluarga adalah 70,46 dengan standar deviasi
(Garcı´a-Pe´rez et al., 2013). Sedangkan 10,419. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
tingginya tingkat pendidikan mempunyai responden sering mendapatkan dukungan dari
potensi bagi individu dalam memahami keluarga baik dari aspek instrumental,
penyakit, perawatan diri, dan pengelolaan DM, informasi, penghargaan, dan emosional. Untuk
serta pengontrolan kadar gula darah. nilai rata-rata kepatuhan berobat adalah 44.10
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa responden memiliki
sebagian besar responden tidak memiliki kepatuhan yang baik dalam pengobatannya,
riwayat keluarga dengan DM (70,1%). baik dari segi farmakologi maupun
Lamanya responden menderita DM mulai dari nonfarmakologi.
1 tahun sampai dengan 34 tahun. Namun Menurut Coffman (2008) menyatakan
penyakit DM sering kali terdiagnosa pada saat bahwa keluarga merupakan sumber dukungan
telah mengalami komplikasi, padahal proses yang paling utama. Manusia membutuhkan
perjalanan penyakit telah terjadi bertahun- dukungan dari sesamanya yaitu berupa
tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan bahwa penghiburan, perhatian, penerimaan, atau
lebih banyak responden yang mengalami bantuan dari orang lain. Dukungan yang
komplikasi yaitu 64,9% dan mayoritas diberikan dapat berupa dukungan instrumental,
menggunakan pengobatan DM dengan injeksi dukungan informasional, dukungan
insulin (69,1%). Komplikasi pada pasien DM penghargaan, dan dukungan emosional
merupakan penyakit yang serius. Komplikasi (Peterson & Bredow (2009). Dukungan dari
dapat dikategorikan kedalam komplikasi keluarga tersebut sangat membantu pasien DM
metabolisme akut yang terjadi akibat dalam meningkatkan keyakinan akan
perubahan yang relatif akut dari kadar glukosa kemampuannya untuk melakukan perawatan
plasma. Kategori lain adalah komplikasi diri. Disamping itu juga dapat menumbuhkan
vaskuler jangka panjang baik makrovaskuler rasa aman dan nyaman yang dapat
dan mikrovaskuler yang akan mengakibatkan meningkatkan motivasi. Dengan adanya
kerusakan fungsi bagian tubuh yang terkena dukungan keluarga sangat mendukung pasien
(IDF, 2013). Komplikasi yang diperoleh dari DM dalam mencapai kepatuhan terhadap
responden terutama hipertensi, gagal ginjal, pengobatan.
gangguan jantung, pandangan kabur, serta Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
nyeri dan rasa kebas pada kaki. bahwa nilai kepatuhan dalam pengobatan akan
Anggota keluarga yang memberikan meningkat sebesar 31% bila dukungan
dukungan terbesar kepada pasien DM dalam keluarga meningkat setiap satu satuan. Ada
penelitian ini adalah pasangan (suami-istri) beberapa hal penting yang dapat dilakukan
sebesar 64,9%. Dukungan pasangan untuk mendukung anggota keluarga yang
merupakan salah satu unsur yang paling menderita DM, diantaranya dengan
meningkatkan kesadaran diri untuk mengenali
52
Idea Nursing Journal Nurleli

penyakitnya. Dukungan yang lain yaitu SARAN


dengan tinggal bersama dengan anggota Petugas kesehatan sebaiknya dalam
keluarga yang sakit dan memberi bantuan, melakukan intervensi pendidikan kesehatan
menyediakan waktu, memberikan infomasi harus mengkaji lebih detail akan aspek
yang dibutuhkan, mendorong untuk terus psikososial serta mampu mengaplikasikan
belajar dan mencari tambahan pengetahuan asuhan keperawatan secara komprehensif
tentang DM (Mills, 2008). Bentuk-bentuk dengan melibatkan peran serta keluarga untuk
kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh menghilangkan kemungkinan hambatan yang
keluarga sebagai dukungan bagi anggota dihadapi oleh pasien DM dalam menjalani
keluarganya dalam menjalani pengobatan. pengobatan. Disamping itu juga, dalam setiap
Dengan adanya dukungan keluarga akan pemberian pelayanan kesehatan pada pasien
sangat membantu pasien DM untuk dapat DM harus lebih menerapkan keterlibatan
meningkatkan keyakinan dan kemampuan keluarga dan mengidentifikasi masalah terkait
melakukan tindakan perawatan diri dan dalam dukungan keluarga.
menjalani pengobatannya. Hasil penelitian Pihak rumah sakit atau pusat
dapat disimpulkan bahwa responden sering pelayanan kesehatan dapat mengambil
mendapatkan dukungan dari keluarga dengan kebijakan yang lebih mengarah ke proses
rata-rata nilai dukungan keluarga responden edukasi kesehatan tentang pentingnya
adalah 70.46. Nilai dukungan keluarga pemberdayaan keluarga dalam memberikan
terendah adalah 49 dan nilai tertinggi adalah dukungan bagi perawatan pasien DM baik di
97. Demikian juga dengan rata-rata sub poliklinik endokrin maupun diruang rawat.
variabel dukungan instrumental, dukungan Asuhan keperawatan yang diberikan harus
informasional, dukungan penghargaan, dan komprehensif dengan berfokus pada pasien
dukungan emosional, dimana responden sering DM dan keluarga sebagai orang terdekat.
mendapatkan dukungan dari keluarga.
Rata-rata nilai kepatuhan berobat KEPUSTAKAAN
adalah 44.10, dengan rentang nilai terendah American Diabetes Association. (2010).
yaitu 28 dan nilai tertinggi adalah 64. Hal Diagnosis and classification of diabetes
tersebut dapat disimpulkan bahwa responden mellitus. Diabetes Care, 33, 62-69.
patuh dalam menjalani pengobatannya, baik
dari segi farmakologi maupun Coffman, M., J. (2008). Effect of Tangible
nonfarmakologi. Social Support and Depression on
Diabetes Self-efficacy. Journal of
HASIL Gerontological Nursing, 34, 32-39
Hasil uji statistik korelasi dan regresi
linear dapat disimpulkan ada hubungan yang Garcı´a-Pe´rez, L., Alvarez, M., Dilla, T., Gill-
bermakna antara dukungan keluarga dengan Guillen, V., & Orozco-Beltran, D.
kepatuhan penderita DM dalam menjalani (2013). Adherence to therapies in
pengobatan (p value = .000). Hubungan patients with type 2 diabetes. Journal of
dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat Diabetes Therapy, 4, 175-194.
menunjukkan positif sedang (r=.527), artinya
semakin tinggi nilai dukungan keluarga Indian Council of Medical Research. (2005).
semakin tinggi pula nilai kepatuhan penderita Guideline for Managements of Type 2
DM dalam menjalani pengobatan. Persamaan Diabetes.
garis menunjukkan bahwa nilai kepatuhan
dalam pengobatan akan meningkat sebesar .31 International Diabetes Federation. (2013).
(31%), bila dukungan keluarga meningkat Diabetes Atlas Committee, 6th edition,
setiap satu satuan. Besaran koefisien Online version of IDF Diabetes Atlas:
determinasi dukungan keluarga adalah .278 www.idf.org/diabetesatlas ISBN: 2-
artinya dukungan keluarga menjelaskan 28% 930229-85-3
nilai kepatuhan dalam menjalani pengobatan.
Kristensen, L. J., Thastum, M., Mose, A. H., &
Birkebaek, N. H. (2012). Psychometric
Evaluation of the Adherence in Diabetes
53
Idea Nursing Journal Vol. VII No. 2 2016

Questionnaire. Diabetes Care, 35, 2161- Peterson, S. J., & Bredow, T. S. (2009).
2166 Middle Range Theory: Application to
Nursing Research. Philadelphia:
La Greca, A. M., & Bearman, K. J. (2002). Lippincot William & Wilkins.
The diabetes social support
questionnaire-family version: Ramachandran, A., Snehalatha, C., Shetty, A.
Evaluating adolescents’ diabetes- S., & Nandhita, A. (2012). Trends in
specific support from family members. prevalence of diabetes in Asian
Journal of Pediatric Psychology, 27, countries. World Journal of Diabetes, 3,
665-676. 110-117.

Lameshow, S., Hosmer, J. D. W., Klar, J., & Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan
Lwanga, S. K. (1997). Besar Sampel Penelitian dan pengembangan
Dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Mada University Press: Yogyakarta. Retrieved from
http://depkes.go.id/downloads/riskesdas
Mills, L. (2008). Diabetes: Self-esteem and 2013
family support. Diakses dari Sharma, T., Kalra, J., Dhasmana, D.C., &
http://www.americanchronicle.com pada Basera, H. (2014). Poor adherence to
tanggal 3 November 2015 treatment: A major challenge in
diabetes. Journal Indian Academy of
Perkeni. (2011). Konsensus pengendalian dan Clinical Medicine, 15, 26-29.
pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia 2011. Perkumpulan Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2008). Brunner
Endokrinologi Indonesia. Retrieved & Suddarth’s textbook of medical-
from surgical nursing. Philadelpia, PA :
http://www.academia.edu/4053787/Revi Lippincott Williams & Wilkins
si_final_KONSENSUS_DM_Tipe_2_In
donesia_2011

54

Anda mungkin juga menyukai