Artikel Ilmiah Budaya Membaca

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Lingkungan Sekolah

Kevin Adhelacahya
Jurusan Pendidikan Fisika. FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Email : kevinadhela77@gmail.com
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan, Surakarta

Abstrak
Membaca merupakan salah satu aktifitas yang sangat bermanfaat dalam
kehidupan menusia. Terutama mempunyai peranan sosial dan memperkaya batin
karena semakin banyak seseorang membaca semakin luas cakrawala berpikirnya. Buku
adalah jendela dunia. Dengan membaca kita dapat mengetahui apa yang ada dalam
dunia ini. Pertama, membaca itu merupakan alat komunikasi, dalam masyarakat yang
berbudaya. Kedua, bacaan yang dihasilkan sebagian besar dipengaruhi oleh latar
belakang sosial seseorang. Ketiga, sepanjang masa hasil bacaan itu akan terekam. Kita
dapat menikmati ragam buku dalam lingkungan sekolah. Perpustakaan merupakan
salah satu tempat yang digunakan untuk mengakses bacaan di lingkungan sekolah.
Persoalan yang muncul adalah kurangnya minat baca para siswa dalam menunjang
pengajaran membaca. Hal ini, disebabkan kurangnya pemahaman para siswa terhadap
teks yang dibacanya, kurangnya penguasaan kosakata termasuk tidak mengerti cara
membaca yang baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Di Indonesia minat baca
masyarakat masih sangat rendah sehingga buku sangat jarang dibaca, dan perpustakaan
yang ada disekolah jarang dikunjungi. Mengingat pentingnya membaca maka
lingkungan sekolah harus peduli terhadap perpustakaan dan minat baca siswa harus
ditumbuhkan sejak usia dini. Kesadaran membaca buku sangat penting untuk
mendapatkan sesuatu yang berharga di dalam buku.

Kata Kunci : Minat baca, Membaca, Siswa, Lingkungan Sekolah.


Pendahuluan
Buku menjadi sarana pencerdasan, banyak orang menjadi pintar dan kaya
karena membaca buku. Oleh karena itu, kebiasaan membaca harus ditanamkan pada
anak sejak dini. Setiap anak harus diperkenalkan dengan bacaan agar mereka cepat
menguasai bahasa serta mahir dalam membaca. Anak merupakan investasi yang paling
berharga bagi setiap orang tua. Karena dengan hadirnya seorang anak akan
menimbulkan berbagai harapan didalam benak setiap orang tua. Setiap orang tua juga
menginginkan anak-anak mereka cerdas dan memiliki wawasan yang luas, dan
kecerdasan dapat dipupuk dalam diri anak sejak usia dini. Menumbuh kembangkan
minat baca anak pada usia dini adalah faktor utama untuk menanamkan kecerdasan
anak, karena jika anak dapat membaca sejak usia dini, maka hal itu dapat membuka
wawasan mereka lebih jauh lagi.
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis oleh seseorang. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang
kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung.
Banyak orang mengatakan bahwa buku merupakan Gudang Ilmu. Mengapa demikian?
Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas.
Slameto (1987: 57) mengatakan bahwa “minat adalah kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”. Minat selalu
diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran
yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari karena minat menambah dorongan
untuk belajar. Menurut Hurlock (1999: 114), “minat merupakan sumber motivasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas
memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat.
Hal ini akan mendatangkan kepuasan”.
Kebiasaan membaca perlu dimulai dari usia dini sejak di rumah, di sekolah
dasar, sekolah menengah pertama dan atas hingga perguruan tinggi. Tanpa kebiasaan
membaca, maka akan sangat sulit untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang kesemuanya berada dalam buku-buku. Adapun kegiatan belajar yang dilakukan
para siswa tidak terlepas dari kegiatan membaca. Baik dalam mengulang materi
pelajaran yang disajikan oleh guru maupun dalam mencari bahan pendukung dalam
mengasosiasikan keterangan guru. Begitu juga dalam mengerjakan tugas-tugas,
semuanya tidak terlepas dari kegiatan membaca. Perpustakan sekolah pada hakekatnya
adalah pusat sumber belajar bagi siswa, perpustakaan dapat pula diartikan sebagai
tempat yang didalamnya tersedia kumpulan buku-buku dan majalah. Perpustakaan
adalah pusat informasi dan sumber literatur. Perpustakaan memiliki peranan penting di
sekolah untuk menghimbau siswa agar giat membaca.
Yang menjadi permasalahan adalah kurangnya minat baca para siswa dalam
menunjang pengajaran membaca. Hal ini, disebabkan kurangnya pemahaman para
siswa terhadap teks yang dibacanya, kurangnya penguasaan kosakata siswa. Dan yang
paling ruwet lagi siswa tidak mengerti cara membaca yang baik sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Menumbuhkan minat dan budaya membaca dalam kehidupan siswa
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Walaupun kita semua tahu bahwa membaca
mempunyai dampak positif bagi kita semua, karena membaca merupakan modal dasar
bagi siswa yang sedang menjalani proses belajar mengajar, mereka dapat
mengembangkan daya imajinasinya dan yang lebih penting adalah dengan membaca
siswa bisa mendapatkan ilmu yang bermacam-macam dan kelak akan bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan orang lain. Inilah manfaat yang diperoleh dari aktifitas membaca
bagi seorang siswa.

Pembahasan
Tujuan Meningkatkan Minat Baca
Secara umum minat baca mempunyai tujuan mewujudkan suatu sistem
penumbuhan dan pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
serta mengembangkan masyarakat baca lewat pelayanan masyarakat perpustakaan
dengan penekanan pada penciptaan lingkungan baca untuk semua jenis bacaan. Nurhadi
(1987: 11), menjelaskan bahwa “tujuan membaca secara umum yaitu memperoleh
informasi yang diinginkan pembaca, memperoleh pemahaman, dan memperoleh
kesenangan. Sedangkan memperoleh tujuan membaca secara khusus yaitu memperoleh
informasi faktual, memperoleh keterangan khusus dan problematis, dan mengisi waktu
luang”.
Di lingkungan sekolah juga demikian, dengan adanya fasilitas perpustakaan
yang memadai akan menumbuhkan minat baca siswa sehingga tercipta pula masyarakat
baca di lingkungan sekolah. Tujuan dari pengembangan minat baca antara lain untuk :
1. Mendorong minat dan kebiasaan membaca di lingkungan sekolah agar tercipta
siswa yang berbudaya membaca.
2. Meningkatkan layanan perpustakaan sekolah.
3. Memiliki pengetahuan yang terkini, bukan yang sudah “basi”.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
5. Mengisi waktu luang tanpa terbuang sia-sia.
Minat baca dapat ditumbuhkan dan dikembangkan, sehingga menjadi kebiasaan
melalui penguasaan teknik membaca yang tepat. Teknik membaca yang tepat dapat
membuat membaca lebih efisien, efektif, serta menarik. Menurut Joko (2003: 62)
“Pengalaman membaca juga bermanfaat dalam memberikan semacam strategi atau
teknik seseorang untuk menilai sebuah buku. Karena, semakin banyak ia membaca, ia
akan semakin menguasai penggunaan bahasa yang baik, cara bertutur yang logis, dan
pemahaman yang lebih luas dari yang dibacanya. Kesungguhan dalam memilih juga
perlu. Kesungguhan ini muncul biasanya karena memang ada perhatian, ada rasa suka,
ada penghargaan kepada buku-buku yang dipilih.”
Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Minat Baca
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat
baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan dan kebiasaan. Sementara faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini
mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca.
Namun, selain dari faktor tersebut, masih ada faktor yang mempengaruhi menurunnya
minat baca, yaitu :
1. Teknologi yang semakin canggih. Banyaknya media hiburan seperti TV, jejaring
sosial, komputer, hand phone, VCD, tape recorder, dan lain–lain. Hal ini banyak
menyita waktu dan orang lebih memilih menikmati hiburan dibandingkan
dengan membaca buku.
2. Kurangnya kesadaran terhadap budaya membaca buku.
3. Jika masing-masing individu menanamkan rasa kesadaran akan pentingnya
membaca, tentu saja hobi membaca akan muncul dalam diri kita dan membaca
akan menjadi kebutuhan bagi diri kita.
4. Kurangnya motivasi. Motivasi dari berbagai pihak amat dibutuhkan terutama
dari dewan guru dan orang tua remaja.
Kondisi ini dikarenakan sifat malas dan budaya lainnya seperti bermain
playstation, penggunaan handphone, dan kegiatan nongkrong yang tidak perlu. “Faktor
penyebab yang lain, banyak anak-anak yang menganggap bahwa perpustakaan sekolah
hanya berfungsi sebagai gudang penyimpanan buku bukan sebagai tempat belajar siswa
dan banyak guru beranggapan bahwa pembelajaran hanya berpusat pada satu buku dan
tidak memanfaatkan sumber ilmu yang lain sehingga siswa tidak tertarik meminjam
buku dan membaca buku di perpustakaan sekolah. Selain itu, tidak memungkinkan bagi
siswa untuk mengembangkan pemikiran, ilmu, dan pengetahuannya.” (Hajar Pamadhi,
2010).
Cara Meningkatkan Minat Baca
Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak maupun remaja dalam
membaca. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang
berhubungan dengan pengetahuan. Selain itu, untuk meningkatkan minat baca di
kalangan siswa, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh sekolah maupun kalangan
siswa itu sendiri. Hal yang harus dilakukan oleh sekolah, yaitu:
 Penciptaan atmosfir kata-kata mutiara di kelas yang mendukung dengan
menempel pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan
agar siswa gemar membaca.
 Penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas judul
buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
 Memberikan pemahaman akan pentingnya membaca. Cara ini menekankan pada
siswa bahwa membaca memiliki banyak manfaat. Karena dari membaca
pengetahuan semakin luas dan akan banyak hal baru yang akan kita dapat.
Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya
meningkatkan minat bacanya, yaitu :
 Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing
di era global,
 Memiliki niat yang tulus untuk membaca,
 Menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku,
minimal satu buku setiap bulannya, bukan membeli pulsa.
 Mulailah membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu,
 Catatlah setiap ada informasi penting dari buku yang Anda baca, dan bersenang-
senang dengan buku.
Minat siswa terhadap membaca dewasa ini belumlah dapat dikatakan memadai
dalam menunjang kelancaran pengajaran membaca. Bertolak dari kenyataan tersebut
penulis mencoba mengantarkan beberapa kemungkinan upaya guru dalam
meningkatkan minat baca siswanya. Dalam pembahasan ini, penulis membahas dari
tiga faktor.
Faktor pertama, adalah faktor bahan pengajaran. Siswa memahami gagasan
dengan baik, memiliki kosakata yang banyak, menafsirkan dan mengambil suatu
kesimpulan bacaan yang tepat dan mampu melakukan kegiatan membaca secara baik
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta bahan pengajaran yang bervariasi.
Selain faktor bahan pengajaran, faktor lain yang dapat menunjang
meningkatkan minat baca adalah suasana yang baik di saat membaca, membuat catatan
dari hasil bacaan itu dengan teratur, menggunakan kamus, memanfaatkan perpustakaan
sekolah untuk kegiatan membaca. Menumbuhkan minat baca erat sekali hubungannya
dengan perpustakaan. Karena itu guru perlu memperkenalkan siswa dengan
perpustakaan. Guru member petunjuk-petunjuk kepada siswa agar mereka terampil
dalam menggunakan katalogus, mencari buku, dan mencatat keterangan-keterangan
dari buku yang mereka perlukan.
Pada waktu-waktu senggang guru menganjurkan supaya siswa pergi membaca
ke perpustakaan. Guru memberikan informasi tentang buku-buku yang baik untuk
dibaca. Akhirnya siswa akan terangsang untuk membaca, karena banyak buku-buku
yang tidak dimilikinya tersedia di perpustakaan.
Yang tak kalah pentingnya dalam meningkatkan minat baca siswa ialah faktor
guru itu sendiri. Guru harus berperan sebagai pembaca yang terbaik, guru memiliki
pengetahuan membaca yang baik, guru membagikan pengalaman membacanya kepada
siswa dan guru.
Minat membaca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak dini, tetapi hal ini
tidak terlepas dari peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca anak. Pentingnya
pedidikan keluarga merupakan konsekuensi rasa tanggung jawab orang tua terhadap
anaknya. Di dalam keluarga anak mulai mengenal hidupnya, hal ini perlu disadari
bahwa anak dilahirkan dalam lingkungan keluarga tumbuh dan berkembangnya hingga
anak melepaskan diri dari keluarga. Oleh karena itu, begitu besarnya pengaruh orang
tua terhadap anaknya maka dalam hal ini merangsang minat baca anak-anak sebagai
upaya untuk melatih membaca sejak dini.
Orang tua sebagai orang yang terdekat degan anak harus memberikan contoh
bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menjadikannya sebagai
kebiasaan sehari-hari, menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung anak untuk
membaca, seperti menyediakan perpustakaan keluarga dirumah. Orang tua harus pandai
menumbuhkan motivasi kepada anak dengan cara memberikan reward berupa suatu
bacaan yang benar-benar mereka inginkan apabila anak mencapai suatu keberhasilan,
lalu dengan menciptakan suasana membaca yang menyenangkan dengan meluangkan
waktu untuk mendampingi anak dan memperhatikannya ketika mereka membaca.
Adanya koordinasi antara orang tua dan guru tentang perkembangan belajar anak di
sekolah, sehingga orang tua dapat mengetahui bagaimana perkembangan minat baca
anak di sekolah.
Jangan pernah memaksakan kehendak Anda agar anak mau membaca.
Tumbuhkanlah minat baca anak dengan mengacu pada poin-poin di atas. Anda dapat
berkreasi sesuka Anda dalam menumbuhkan minat baca anak. Pada usia dini, anak akan
lebih banyak melakukan sesuatu sesuai nalurinya. Mereka lebih banyak menyukai
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, penuh keceriaan, dan identik dengan nilai-nilai
permainan. Oleh karena itu, hal pertama kali yang harus kita lakukan adalah
menciptakan suasana yang nyaman. Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan
keluarga di rumah. Tidak harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu.
Kumpulkan buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka ambil, tidak
terlalu tinggi, tersembunyi, apalagi terkunci.
Kemampuan membaca sejak dini ternyata tidak berhubungan dengan IQ anak,
namun sangat berhubungan dengan suasana rumah dan keluarganya. Anak-anak yang
bisa membaca sejak dini ternyata muncul dari keluarga yang memiliki perhatian dan
usaha ekstra dalam membantu mereka belajar membaca. Kemampuan membaca sejak
dini juga tidak berhubungan dengan kondisi sosial-ekonomi. Anak-anak yang bisa
membaca sejak dini ternyata memiliki orang tua yang mau menyempatkan waktu untuk
kegiatan membaca bersama anaknya, walaupun latar belakang sosial-ekonomi mereka
berbeda-beda.
Hal yang harus perhatikan untuk memulai mengajari anak belajar membaca,
adalah dengan menjadikan belajar membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan.
Jadikan kegiatan belajar membaca sebagai sebuah kegiatan yang membuat mereka
senang dan gembira, bukan sebaliknya sebagai sebuah kegiatan yang membebani
pikiran mereka.

Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa tingginya minat baca sangat dibutuhkan oleh setiap orang, terutama
bagi kalangan remaja. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara untuk meningkatkan
minat baca di kalangan remaja ini. Cara tersebut dapat dilakukan melalui lingkungan
sekolah, maupun oleh remaja itu sendiri. Hal terpenting yang harus dilakukan oleh
pelajar adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran diri akan
pentingnya membaca. Minat baca perlu ditumbuhkan sejak usia dini. Dengan membaca
membuka cakrawala pemikiran, dapat merubah prilaku, menambah pengetahuan,yang
awalnya belum tahu menjadi tahu, memperluas pikiran, menjadikan hidup lebih terarah
dan teratur karena tidak berfikiran dangkal. Dengan menumbuhkan minat baca sejak
dini maka akan meningkatkan budaya baca, yang mengakibatkan masyarakat nantinya
menjadi masyarakat yang gemar membaca. Dan membaca adalah suatu bentuk usaha
untuk memerangi kebodohan. Dengan memperkenalkan siswa pada buku dan kebiasaan
membaca tentu hal ini akan semakin membuka cakrawala siswa sejak dini. Para siswa
perlu tahu buku dan merasakan manfaatnya. Dengan begitu peranan sekolah akan
berjalan dengan lancer dengan melatih siswa gemar membaca.
Saran
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka saran penulis yaitu:
1. Marilah kita meningkatkan kesadaran diri untuk membaca. Karena membaca
akan memberikan kita manfaat yang sangat besar.
2. Sebaiknya sekolah membuat program membaca bagi siswa. Hal ini dimaksudkan
untuk mendorong para siswa agar gemar membaca dan menjadikan membaca
sebagai kebutuhan.
3. Perlunya dorongan dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca pelajar,
terutama oleh pihak keluarga dan sekolah.

Daftar Pustaka
Hurlock. (1999). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
Joko. (2003). Aku Cinta Buku Meningkatkan baca pada Anak. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Nurhadi. (1987). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung : Sinar Baru.
Pamadhi, Hajar. Sistem Pembelajaran Kurang Kembangkan Minat Baca. Kompas
23 Juni 2010.
Slameto. (1987). Belajar dan Faktor Faktor Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai