PKM Sate Jamput
PKM Sate Jamput
PKM Sate Jamput
PENDAHULUAN
Anak muda zaman sekarang tidak lepas dari yang namanya jajanan. Jajanan
sudah menjadi makanan ringan sehari-hari dan telah menjadi budaya masyarakat.
Jajanan sekarang, kebanyakan masih belum memenuhi kriteria gizi yang baik.
Padahal, menurut Zulaikhah (2005) dalam jurnal Kandungan Gizi Jamur Tiram
dikettahui bahwa jajanan yang baik dapat memberikan asupan energi (22.5%), protein
(35,6%), Fe(42,1%), vitamin A (31,3%), dan vitamin C (37,3%).
Ada macam-macam bahan yang dapat diolah sebagai jajanan, antara lain yang
berasal dari hewan dan nabati. Sebagian besar jajanan diolah dari bahan hewani,
padahal sebagian bahan dari hewani mengandung kolestrol (rambak dan cilok),
sehingga berpengaruh buruk bagi kesehatan. Pengolahan jajanan sebagian besar
menggunakan minyak goreng/digoreng, sehingga menambah resiko kolestrol tinggi.
Tidak demikian dengan bahan nabati, bahan yang berasal dari nabati hampir
tidak ada yang mengandung kolestrol sehingga aman dikonsumsi oleh tubuh. Banyak
sekali contoh jajanan yang berbahan baku nabati, seperti kripik gadung, kripik talas,
dan kripik sukun. Jamur crispy juga termasuk dalam jajanan yang berasal dari nabati.
Meskipun jamur memiliki kandungan gizi yang baik (jamur tiram putih), tapi jika
pengolahannya tidak sesuai maka kandungan gizi dalam jamur akan berkurang.
Kebanyakan sekarang, pemanfaatan jamur tiram putih diolah menjadi crispy
(digoreng), sehingga kandungan gizi jamur akan berkurang dan juga akan menambah
kolestrol yang berasal dari minyak goreng tersebut.
1
jajanan yang memiliki kandungan gizi tinggi, tetapi harganya dapat dijangkau
masyarakat dengan pengolahan dan pengemasan yang sehat.
Komposisi jajanan yang akan disajikan adalah jamur tiram putih yang dioah
menjadi sate jamur dengan berbagai macam bumbu seperti barbeque, bumbu sate asli,
balado dan lain-lain. Cara pengolahan dibakar (seperti sate pada umumnya) agar cita
rasa dan aroma terjaga dan bebas kolestrol (non minyak goreng) dengan kemasan
yang ramah lingkungan (menggunakan daun pisang). Kandungan gizi dan khasiat
jamur tiram memiliki kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang lengkap,
termasuk asam amino esensial yang dibutuhkan manusia.Selain itu jamur tiram
mengandung vitamin B1, B2 dan beberapa garam mineral dari unsur-unsur
Ca,P,Fe,Na dan K.Kandungan serat jamur mulai 7,4% sampai 27,6% sangat baik bagi
pencernaan.
No Komposisi Prosentase(%)
1 Protein 27
2 Karbohidrat 58
3 Abu 9,3
4 Lemak 1,6
5 Serat 11,5
6 Kalori 265,5 kl
Sumber: AGBI Parung Kudu, Lebak Bandung (BPS, 2011)
Berdasarkan fakta tersebut jajanan inovasi sate “JAMPUT” yang bernilai gizi
tinggi dan bebas kolestrol dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat serta membuka peluang menjadi jajanan favorit baru masyarakat, karena
masih minimnya produk olahan jamur.Oleh karena itu, kami memilih jamur selain
sebagai inovasi baru juga ingin berperan dalam menjaga kesehatan banyak
masyarakat khususnya di kota Jember dalam bentuk jajanan yang sehat dan bergizi
tinggi.
2
1. Minimnya jajanan sehat dan kaya gizi yang belum mencukupi kebutuhan
energi harian.
2. Jamur tiram putih kaya protein nabati dan kalori belum banyak dimanfaatkan
sebagai jajanan.
3. Konsep penyajian produk yang kreatif dan ramah lingkungan sehingga
meningkatkan selera konsumen.
1. Meningkatkan nilai jual jamur tiram putih sebagai pangan sehat dan kaya gizi.
2. Menambah keragaman pangan yang sehat dengan harga terjangkau bagi
masyarakat.
3. Meningkatkan keterampilan (softskill) berwirausaha.
4. Membantu asupan energi harian.
Produk yang dihasilkan adalah sate jamur tiram putih. Sate jamur tiram putih
yang dibuat menyajikan variasi menu jamur yang sehat, murah, dan kaya gizi. Sate
Jamur tiram putih ini diharapkan nantinya dapat dijalankan oleh mahasiswa dan
memiliki keuntungan bisnis yang menjanjikan.
1.5 Kegunaan
3
6. Dapat mengenal sebuah produk jajanan Sate Jamur Tiram Putih “JAMPUT”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk masa depan kami.
Tujuannya selain ingin mendapat keuntungan dan tambahan uang saku, usaha ini
diharapkan dapat meringankan beban orang tua kita sehingga tidak perlu membiayai
uang saku, lalu ingin memperbaiki kondisi gizi masyarakat di Jember lewat jajanan
ini, karena secara manusiawi, masyarakat Jember memiliki tingkat ketertarikan tinggi
akan suatu inovasi jajanan.
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan jamur tiram sebagai bahan
pangan alternatif. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah mengangkat
keunggulan jamur sebagai sumber protein nabati serta karbohidrat yang lebih mudah
dicerna dan lebih murah. “Sate Jamput” memiliki beberapa variasi rasa,yaitu:
4
c. “Sate Jamput” rasa balado.
Sate jamur tiram putih ini dijual dengan harga Rp 15.000 per porsi. Penentuan
harga Rp 15.000 per porsi dengan pertimbangan bahwa sasaran utama produk satu
jamur adalah mahasiswa dan masyarakat kalangan menengah ke bawah, sehingga
harga jual yang tidak terlalu tinggi akan membantu memperlancar proses penjualan.
Harga tersebut juga ditentukan berdasarkan perhitungan dengan biaya produksi Sate
Jamput, sehingga telah diperhitungkan besarnya nilai keuntungan yang akan
diperoleh.
Tempat produksi sate jamput ini di Jl. Dr Mawardi kelurahan kebun handil,
Thehok, Jambi. Dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut strategis dan dekat
dengan pasar tradisional, sehingga mempermudah dalam mengakses bahan baku.
Secara umum, dalam memasarkan produk yang baru, maka sektor promosi
merupakan hal yang sangat penting untuk kami perhatikan. Hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mempromosikan produk kami yaitu:
5
Penyebaran informasi secara langsung dilakukan oleh kelompok “Sate
Jamput” dengan cara promosi dari mulut ke mulut. Cara promosi demikian
dimulai pada teman-teman kami. Dengan begitu, diharapkan dapat memberi
kejelasan produk yang lebih efektif dan setelah itu, diharapkan konsumen
akan dapat menyebarkan keunggulan produk kami kepada lebih banyak orang.
6
Proses pembuatan Sate Jamput dilakukan secara manual dengan menggunakan
tusuk sate. Penggunaan tusuk sate dipilih karena tusuk sate merupakan bahan yang
ekonomis dan dapat dikatakan menarik bagi konsumen. Penggunaan tusuk sate juga
berdasarkan alasan bahwa pada umumnya sate selalu menggunakan tusuk sate.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
7
b) Persiapan dan pengadaan bahan baku serta bumbu-bumbu untuk langkah
awal memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku yang lengkap akan
memudahkan saat proses produksi seuatu usaha.
3.1.3 Tahap Pengadaan Produk
a) Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal untuk
mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam
jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal yang perlu dilaksanakan untk
mengetahui cita rasa produk, pengemasan produk, takaran produk per
sajian serta penampilan produk. Sampel yang telah dibuat kemudian
dibuat sebagai acuan untuk mengenali selera masyarakat dan dapat
dijadikan sebagai tolok ukur produk yang bagaimana yang sesuai dengan
selera masyarakat.
3.2 Produksi
3.2.1 Tahap pelaksanaan kegiatan
a) Proses produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha,
kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapapn tersebut meliputi
persiapan bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan produk,
pengemasan, dan juga pemasaran kepada konsumen
b) Salah satu kegiatan produksi adalah pemasaran. Pemasaran merupakan
kegiatan yang sangat penting karena dengan pemasaran, produk yang
dihasilkan dapat dipasarkan kepada konsumen. Pemasaran dapat
dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi pemasaran yang efektif
dan menarik konsumen, misalnya melalui mekanisme penentuan
segmentasi pasar dan pemasaran melalui media-media sosial yang atraktif
dan dapat menarik konsumen. Pemasaran juga harus memperhatikan
segmentasi konsumen dan segmentasi lokasi pemasaran, kegiatan
promosi dan kegiatan perluasan usaha atau pangsa pasar.
c) Promosi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan produk kepada
konsumen. Hal ini dilakukan dengan membuat pamflet-pamflet yang di
design dengan sedemikian rupa dan berisi informasi tentang gambaran
produk, penawaran barang dan harga, cara pemesanan, diskon yang
diberikan kepada pelanggan serta mengenai lokasi penjualan produk.
Sasaran pamflet ini adalah tempat-tempat umum yang potensial untuk
dikunjungi banyak orang, seperti pasar, alun-alun kota, kantor-kantor
pemerintah, lembaga pendidikan, dan pada tempat-tempat strategis
8
misalnya di daerah perempatan atau pertigaan jalan raya yang sering
dilalui oleh banyak orang.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. tiram 25.000/kg
sate 7.000/bks
k makanan 000/pcs
2.000/btg
t .000/btg
9
n 0.000/lt
k goring .000/lt
Jumlah .000
10
a. Nama Lengkap : Farhan Agesi
b. NPM : 201721017
c. Jurusan : SI Keperawatan
d. Perguruan Tinggi : STIKBA
e. Alamat Rumah dan No HP :
f. Email :
5. Anggota Pelaksana Kegiatan IV
a. Nama Lengkap : Luki Welin Hapsari
b. NPM : 201721022
c. Jurusan : SI Keperawatan
d. Perguruan Tinggi : STIKBA
e. Alamat Rumah dan No HP :
f. Email :
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Nel Efni, S.Pd, M.Pd
b. NIDN/NIDK : 1016126802
c. Alamat Rumah dan No HP : 081366401106
7. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemristedikti : Rp
b. Sumber lain : Rp
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 jam/Minggu
Jurusan/Departemen/Program Studi/Pembimbing
11
(Nel Efni, S.Pd, M.Pd ) (Meka Niawati )
12
Menyetujui Ketua Pelaksana
Kegiatan
Jurusan/Departemen/Program Studi/Pembimbing
( ) ( )
NIP/NIK. NIDN/NIDK.
13