0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
306 tayangan20 halaman

Pemilihan Staff Audit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 20

INTERNAL AUDIT

BAB 21
PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN STAF

Disusun oleh kelompok 3 :


Prita Karina Diandra (023161175)
Muhammad Rizky (023161188)
Finanda Nurkamelia (023161191)
Rendy Alif Dio A (023161194)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRISAKTI

2019

1
BAB 21

PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN STAF

Kualitas Auditor Internal

Audit internal profesional membutuhkan staf yang profesional. Lingkup yang luas dari
audit internal modern mensyaratkan pengetahuan yang luas mengenai metode-metode
dan teknik teknik audi. Persyaratan ini menetapkan standar audit yang tinggi pula dalam
audit internal-standar yang sudah tidak bisa dikompromikan lagi. Lebih baik kekurangan
staf daripada menggunakan auditor internal yang hanya dalam satu penugasan hanya
dapat merusak kredibilitas varng telah dibangun selama bertambah-tahun. Oleh karena
itu, direktur audit internal harus mempertimbangkan beberapa atribut tertentu, seperti
pengetahuan profesional, kemampuan, dan kualitas karakter, dalam melakukan
pengambilan keputusan pemilihan karyawan dan mempertahankannya.

Pendidikan mampu mengembangkan kemampuan profesional: pengalaman di dunia


nyata kemudian mulai mengasahnya. Pendidikan akan mengembangkan pengetahuan,
keahlian, dan disiplin yang penting dalam kinerja audit internal profesional. Dikarenakan
lingkup audit internal yang luas, merupakan suatu hal yang lebih penting bagi seseorang
yang dapat memahami seluruh subjek di dalamnya. Audit khusus yang dilakukan setiap
hari dilakukan oleh audit setiap kali diadakan audit-atau paling tidak memiliki akses atas
kecakapan tersebut. Seorang auditor harus memiliki kecakapan dalam keahlian utama
yang diperlukan dalam melakukan audit internal yang mendalam. Mampu memahami
orang lain, dan memiliki apresiasi akan sisanya. Standards for the Profesional Practiceof
Internal Auditing (Standars) mengilustrasikan syarat-syarat ini dan menguraikan
penerapannya. Selanjutnya, practice Advisory menjelaskannya sebagai berikut:

1. Setiap auditor internal hendaknya memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu


sebagai berikut:
a. Kecakapan dalam menerapkan standar prosedur dan teknik audit internal
diperlukan dalam setiap penugasan

2
b. Kecakapan dalam prinsip-prinsip dan teknik akuntansi diperlukan bagi seorang
auditor yang banyak bekerja dengan laporan-laporan dan catatan-catatan
keuangan.
c. Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen juga diperlukan untuk mengenali
dan mengevaluasi besarnya materialitas dan signifikansi dari penyimpangan yang
terjadi dari praktik bisnis yang baik.
d. Diperlukan apresiasi atas subjek-subjek mendasar seperti akuntansi, ilmu
ekonomi, hukum dagang, perpajakan, keuangan,metode kuantitatif, dan teknologi
informasi.
2. Auditor internal hendaknya memiliki keahlian dalam berhubungan dengan orang lain
dan mampu berkomunikasi dengan efektif.
3. Direktur audit internal hendaknya menetapkan kriteria tingkat pendidikan dan
pengalaman yang sesuai dalam mengisi posisi seorang audit internal, dengan
mempertimbangkan cakupan pekerjaan dan tingkat pertanggungjawaban yang akan
dilakukan.
4. Staf audit internal secara kolektif hendaknya memiliki pengetahuan dan keahlian
dasar yang diperlukan dalam pelaksanaan profesinya di dalam oraganisasi tersebut.

Untuk mengatasi keanekaragaman dalam audit internal, seorang auditor memerlukan


kemampuan beradaptasi dalam suatu lingkungan yang selalu berubah yang biasanya
ditemukan dalam berbagai penugasan yang mereka hadapi. Unuk dapat berhasil
berhubungan dengan orang lain, seorang auditor harus memiliki pemahaman akan hal-
hal apa saja yang dapat membuat orang tersebutbereaksi positif atau bermusuhan. Untuk
dapat menghadapi masalah-masalah yang sulit dan unik, auditor internal juga harus
memiliki tekad yang kuat. Untuk dapat memberikan opini profesional, auditor juga harus
memiliki integrasi, objektivitas, dan tanggungjawab.

Karakter-karakter tersebut kemudian dilengkapi dengan kemampuan untuk


berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis dengan pendekatan yang positif dan kuat
yang dapat menjual auditor dan audit itu sendiri, serta dengan imajinasi dan inisiatif
dalam menemukan cara-cara baru untuk mengahadapi masalah-masalah lama maka
muncullah audiotor internal modern.

3
Sumber-Sumber Auditor Internal

Calon-calon untuk posisi dalam audit internal dapat berasal dari bermacam-macam
sumber. Selain itu, beberapa organisasi audit bahkan telah melakukan langkah-langkah
alternatif dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh pihak-pihak selain auditor
profesional. Dibawah ini adalah beberapa contoh sumber dan pendekatan baru tersebut.

1. Universitas dan kampus. Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 1985,
terdapat 44 lembaga pendidikan yang menawarkan mata kuliah audit internal.
Sumber-sumber lain untuk auditor internal dapat ditemukan pada program magang
yang disponsori oleh universitas. Salah satu keuntungan dari program magang ini
adalah bantuan pada saat prosedur tutup tahun. Keuntungan lain dapat berupa
penempatan siswa magang dalam proyek khusus, yang mungkin tidak bisa dilakukan
karena kurangnya staf permanen. Beberapa penugasan yang dapat dilakukan siswa-
siswa tersebut antara lain:
 Analisis kontrol internal.
 Analisis saldo-saldo akun.
 Melakuakan observasi dan rekonsiliasi atas perhitungan fisik persediaan.
 Pengembangan aplikasi komputer.
 Riset topik-topik akuntansi dan pajak.
 Meningkatkan organisasi kertas kerja.
 Melakukan audit-audit kecil.

Profesi audit internal tidak melaukan perekrutan siswa-siswa akuntansi terbaik


seagresif akuntan publik.namun audit internal dapat menunjukkan bahwa bidang ini
memiliki tantangan dan kepuasan yang lebih besar. Disamping untuk membantu
melaksanakan proyek-proyek tertentu, penggunaan siswa magang juga dapat
dilakukan guna mengevaluasi calon-calon untuk posisis penuh waktu di bagian audit
internal.

2. Certified Public Accountant (CPA). Akuntan-akuntan muda mencari kesempatan dan


tantangan baru serta pernah bekerja untuk kantor akuntan publik dapat menjadi calon
yang menarik.

4
3. Internal Perusahaan. Seorang direktur audit internal sebenarnya memiliki sumber
yang baik di dalam lingkungannya sendiri.
4. Institute of Internal Auditors (IIA). Internal Auditor, jurnal profesional institut ini
menerima iklan untuk posisi auditor dan mempunyai keunggulan karena dikirimkan
kepada para auditor internal di seluruh dunia.
5. Internet. Pegawai-pegawai yang berpengalaman selalu berusaha untuk mencari
kesempatan-kesempatan baru. Iklan, yang memungkinkan dilakukannya diskusi
elektronik, dapat menjadi cara yang efektif untuk menarik calon-calon pelamar.

Bagaimana Memilih Seorang Auditor Internal

1. Wawancara
Wawancara dengan seorang calon auditor harus terencana dan terorganisasi
dengan baik. Wawancara tersebut sebaiknya dilakukan pada waktu yang tidak
diganggu oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain. Direktur audit internal harus
menyeleksi para calon terlebih dahulu dan untuk para calon yang potensial,
beberapa supervisor juga dapat membantu melakukan penyeleksian awal.
Wawancara itu sendiri adalah sebuah seni dan memerlukan latihan untuk
berkembang. Wawancara merupakan komunikasi dua arah.
Pertanyaan yang perlu diajukan kepada seorang calon berpengalaman meliputi:
 Tugas-tugas apa sajakah yang pernah dilaksanakan?
 Bagaimana Anda melakukan pendekatan atas tugas-tugas tersebut?
 Laporan-laporan macam apakah yang Anda buat?
 Bagaimana Anda mengembangkan pengetahuan dan pendidikan Anda?
 Mengapa Anda ingin membuat perubahan?
 Apa yang Anda sukai dari audit internal?
 Apa yang tidak Anda sukai dari audit internal?
 Tugas-tugas macam apa yang paling Anda sukai?
 Apa tujuan / sasaran hidup Anda?
 Berikan satu contoh dari keadaan yang paling sulit yang pernah Anda
hadapi.

5
Pertanyaan yang perlu diajukan kepada seorang calon yang tidak berpengalaman
meliputi:

 Bagaimanaakah konsep Anda mengenai audit internal?


 Bagaimana Anda mengetahui hal tersetbut? Mengapa Anda berpikir akan
menyukainya?
 Penugasan seperti apa yang paling Anda sukai?
 Apakah Anda memiliki minat-minat lain yang mungkin terkait dengan audit
internal?
 Apakah tujuan pribadi Anda?

2. Tes kemampuan menulis. Berikan pelamar tentang audit dan minta mereka untuk
menulis laporan dengan format yang ditentukan, misalnya mencantumkan: (a)
lator belakang informasi; (B) tujuan audit; (c) distribusi audit; (d) opini auditor;
dan (e) rekomendasi tindakan perbaikan. Di bawah ini adalah dua contoh dari
yang diterima:
1. Amplop-amplop surat yang diterima di ruangan surat dibuka oleh salah satu
dari beberapa pegawai bagian penerimaan surat. Semua bukti pembayaran
dimasukkan dalam kotak akhir hari ini. Pada saat itu, bukti-bukti yang
dimasukkan ke dalam amplop antardepartemen dan dikirim ke kasir.
2. Para pembeli di bagian pembelian yang diijinkan untuk membuat sendiri daftar
penawar prospektif, membuat permintaan penawaran, mengirim surat yang
langsung ke penawar yang dipilih, dan menerima penawaran yang melengkapi
langsung dari bagian penerimaan surat. Mereka yang melakukan pemilihan
atas Penawaran yang berhasil.

Petunjuk yang diberikan kepada pelamar yang diundang meminta untuk membuat
laporan atas-persyaratan di atas dalam istilah-istilah nonteknis yang mudah dibaca
oleh manajer yang tidak memiliki latar belakang akuntansi atau pembelian.
Diberitahu pula oleh laporan yang mereka buat akan dievaluasi menurut standar
atau laporan yang jelas, koherensi (saling berhubungan satu sama lain),

6
terstruktur, dan menggunakan bahasa yang tepat. (Catatan: Isi laporan tentang
kecenderungan yang bukan merupakan bagian dari tes.)

Evaluasi dan penilaian dari tes-tes seperti ini menimbulkan masalah dikarenakan
tidak adanya kriteria matematis yang bisa dijadikan pegangan. Namun, beberapa
ukuran yang objektif dapat diperoleh dengan memberikan angka maksimum pada
tiap-tiap standar yang mendukung dan meminta dua atau lebih penguji untuk
memberikan hasil pengujian mereka yang lengkap satu sama lain.

3. Tes kemampuan menyusun pikiran. Berikan pelamar yang memberikan 25


pertanyaan tentang masalah audit. Pernyataan-pernyataan tersebut diberikan
nomor urut, namun dengan urutan logis yang telah diacak. Minta untuk pelamar
untuk membuat ulang disetujui- ke atas untuk masuk yang sesuai dengan judul
yang telah diberikan. Judul tersebut dapat mencantumkan Tujuan, Lingkup,
Temuan-temuan Kontrol, Temuan Pelaksanaan, Opini, dan Rekomendasi. Contoh
singkat dari persetujuan atas yang disajikan pada Tampilan 21-3. lawabannya
dapat ditemukan pada Tampilan 21-4.
Tes di atas dapat membantah dengan mengurangi dua angka dari total nilai 100
di atas setiap urutan yang salah di bawah judul yang tepat, dan empati di atas
setiap pernyataan yang ada di bawah di bawah judul yang salah.
4. Tes kemampuan membedakan antara fakta dengan dugaan. Fakta adalah
sesuatu yang dimiliki yang nyata, sesuatu yang dapat dinyatakan dengan pasti,
yang disetujui yang telah dibuktikan atau dapat dibuktikan. Sementara dugaan
adalah sesuatu yang kurang memadai untuk dibuktikan sebagai fakta. Seorang
auditor yang tidak dapat membedakan antara kedua hal ini yang dimaksud
membutuhkan bantuan, karena mengumpulkan fakta-fakta, menilai, dan menarik
kesimpulan darinya-dengan tidak hanya membuat dugaan-merupakan inti dari
sebuah pekerjaan seorang auditor.
Kendala kesalahan dari menerima adalah menerima sesuatu apa adanya,
langsung mengambil kesimpulan dan menerima sesuatu yang tampak dapat
diterima dari dasar fakta yang nyata. Seorang auditor yang tidak berpengalaman-
dan sering kali pula yang sudah berpengalaman-mungkin menerima apa yang ada
hal-hal yang ada di depan mata dari subtansinya, dan kemudian sampai pada
7
kesimpulan yang kurang tepat. Diperoleh ujian yang samar, namun penuh
jebakan bagi yang tidak sadar, yang dapat mengambil keputusan yang menantang
dan akhirnya memberikan pelajaran yang berharga bagi auditor mana pun. Hal
ini menjadi suatu pertanyaan tentang apa yang tampak baik di permukaan tidak
ada yang merupakan pertanda bagi seorang auditor yang berpengalaman untuk
mendapatkan pertanyaan- pertanyaan lebih lanjut.
Tes atas kemampuan tersebut dapat disetujui pada kalimat-kalimat yang
disediakan dalam Tampilan 21-5. Nilai lebih dari 85 persen atau lebih baik dari
Istimewa; 75 persen, Baik; 60 persen, Cukup; 0 persen, Buruk; dan kurang dari
itu adalah Tidak memuaskan. Dalam contoh yang disajikan hanya sekitar lima
komentar atau pertanyaan. Pada praktiknya, akan lebih baik untuk memberikan
25 hingga 30 pertanyaan.
Sebagai hasil dari yang diberikan saat ini pada audit kinerja dan pemberian
layanan pada klien, pengetahuan tentang akuntansi menjadi kurang didukungkan
dan mendukung lebih pada pemahaman konsep-konsep operasi yang efisien dan
efektif. Pada banyak kasus, seorang auditor internal bukan spesialis akuntan,
namun bisa jadi spesialis pada disiplin-disiplin ilmu seperti bidang perawatan atau
teknik. Auditor yang memiliki gelar MBA pun semakin populer.

Bagaimana Memberikan Orientasi

Orientasi, suatu hal yang dapat dibedakan dari pelatihan, berarti memberikan
arah vang tepat kepada auditor-auditor baru Tujuannya adalah memberikan informasi
kepada para staf sehingga mereka dapat hekerja dengan produktif secepat mungkin.

Hari-hari pertama dalam suatu organisasi baru dapatuuu menjadı sebuah


pengalaman yang traumatis Para pegawai baru ingin dapat menyukai dan menghargai
lingkungan baru mereka Mereka ingin dapat merasakan bahwa mereka dapat belajar
dari orang-orang di sekeliling mereka, dan orang-orang ini juga nemiliki pengetahuan
yang cukup untuk mengajarkannya Mereka ingin merasa nyaman di pekerjaan haru
dan di departemen baru. Indra-indra mereka dapat menjadi sensitif terhadap setiap

8
ketidakbecusan atau ketidakpastian lika seseorang telah cukup lama bekerja,
menunggu pekerjaan adalah sesuatu mudah. karena mereka dapat menyibukkan diri
mereka sendiri. Namun pada harı-hari pertama, setiap penundaan, kebingungan. atau
kurangnya organisasi akan terekam dalam pikiran mereka dan dapat menimbulkan
reaksı yang tidak diinginkan.

Orientası yang akan diberikan kepada pegawai baru karenanva harus


direncanakan dan terstruktur dengan baik. Seseorang dari bagian audit yang memiliki
nalurı mengajar hendaknya diberi tugas untuk memperkenalkan auditor-auditor baru
ini kepada lingkungan baru mereka serta membimbing mereka untuk dapat
memenuhi persyaratan-persyaratan baru yang ada Pengajar in: harus dilengkapı
dengan program-program yang spesifik dan materi yang dirancang dengan baik agar
dapat mengerjakan tugasnya dengan nyaman dan penuh percaya dirı.

Pada umumnya. masa orientası berlangsung paling tidak selama tiga atau
empat harı dan hendaknya disusun menjadi lima tahap Pengenalan kepada staf:
diskusı mengenai kebijakan-kebijakan kantor dan metode-metode audit: membaca
kebijakan-kebijakan. prosedur prosedur, laporan audit. dan kertas kerja, fasilitas dan
dukungan elektronik; dan umpan balik darı karyawan baru mengenai apa yang telah
mereka pelajari Setiap tahap harus dibagı secara bebas, terdapat cukup jarak waktu
sehingga para auditor baru tersebut tidak merasa terlalu terbebanı atau menjadi
bosan.

Seberapa luas dan dalamnya orientası tersebut. tentu tergantung pada


pengalaman sebelumnya dari para 4uditor baru Si pengajar seharusnya juga telah
mengenal pengalaman tersebut. Sudah pasti seorang pegawai yang dipindahtugaskan
dalam satu organisasi, siswa yang baru lulus, dan seorang auditor Derpengalaman
masing-masing membutuhkan orientasi yang berbeda-beda.

Sebuah buku pedoman orientasi, yang memberikan informasi umum


mengenai organisasi dan bagian audit internalnya. dapat menjadi suatu cara yang
penting dalam memberikan kebutuhan referensi engenai informasi umum. Buku
pedoman tersebut hendaknya diberikan secepatnya kepada para auditor baru

9
sehingga dapat memberikan jawaban awal atas setiap pertanyaan yang mungkin
dikeluarkan. Setiap organisasi harus menyusun pedomannya masing-masing
tentunya, namun sebagai Dantuan dalam penyusunannya, contoh kerangka pemikiran
dari buku pedoman tersebut disajikan dalam Tampilan 21-6.

Orientasi,suatu hal yang dapat dibedakan dari pelatihan, berarti memberikan


arah yang tepat kepada auditor-auditor baru. Tujuannya adalah memberikan
informasi kepada para staff sehingga mereka dapat bekerja dengan produktif
secepat mungkin. Pada umumnya orientasi berlangsung paling tidak selama tiga
atau empat hari dan hendaknya disusun menjadi lima tahap :

1. Pengenalan kepada staf


2. Diskusi mengenai kebijakan-kebijakan kantorAudit Internal -Pemilihan dan
Pengembangan Staf
3. Metode-metode audit

Melakukan Monitoring

Salah satu sudut pandang dari pengembangan staf yang jarang sekali
dibahas adalah proses monitoring.keuntungan monitoring menurut Dr. Ramamoorti
yaitu :

1. Membuat proses asimilasi yang lebih mudah ke dalam organisasi dan budaya
profesional
2. Terciptanya rasa kesatuan antara mentor dan anak didiknya sehingga
mengembangkan rasa saling percaya dan kompetensi
3. Pengembangan sikap skeptisme profesional yang layak dan kemampuan untuk
menerapkan pertimbangan profesional yang baik
4. Peningkatan keahlian teknis dan manajemen, termasuk penyelesaian masalah,
kemampuan berkomunikasi dan kepeminpinan
5. Memberikan akses pada nasihat mentor yang telah berpengalaman dalam
menghadapi munculnya ketidakpastian yang tidak dapat dielekan lagi dalam
kehidupan pribadi dan prfesional seseorang

10
Program-program Pelatihan

Setiap aktivitas audit internal hendaknya memiliki program-program


pelatihanyang mampu meningkatkan konsistensi dan kualitas dari semua
pekerjaan karyawan profesional sambil sekaligus memberikan informasi mengenai
hal-hal baru dibidang ini.program ini bertujuan pencapaian individu maupun
departemen.

 Penyusunan dan jaminan persetujuan manajemen puncak atas piagam audit


yang menetapkan tugas, tanggung jawab, dan kekuasaan dari aktivitas audit
internal. Piagam audit menunjukkan standar dasar yang harus dipenuhi oleh
seluruh anggota aktivitas audit. Program-program pelatihan dirancang untuk
memenuhi standar-standar tersebut.
 Mendapatkan dukungan manajemen atas jumlah auditor yang mencukupi dan
struktur gaji yang kompetitif dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
lain di industri yang sama. Jatah cuti yang kurang, tidak adanya waktu untuk
pelatihan, dan struktur penggajian yang rendah akan dijauhi oleh karyawan
yang bagus.
 Batasi pekerjaan hanya kepada seseorang yang memenuhi kualifikasi teknis,
pendidikan, dan profesional yang dibutuhkan dalam program audit jangka
panjang organisasi.
 Pastikan bahwa seluruh auditor internal departemen mengetahui, memahami,
dan memenuhi Standards for the Professional Practice of Internal Auditing dan
Kode Etik yang dipublikasikan oleh Institute of Internal Auditors.
 Menyusun dan menyebarkan manual kebijakan dan prosedur administratif
yang membahas topik-topik seperti deskripsi kerja, rotasi penugasan
karyawan, kebijakan bepergian, dan supervisi karyawan. Manual ini akan
mendukung pelaksanaan metode dan teknik aktivitas audit yang konsisten.
 Menyusun program pelatihan internal perusahaan. Yakinkan bahwa program
tersebut dirancang dan dilaksanakan oleh staf yang tepat. Mendidik orang lain
adalah suatu cara yang pasti untuk sekaligus mengembangkan diri sendiri.

11
 Dukung dan anjurkan partisipasi di dalarn kegiatan-kegiatan dan seminar
chapter 11A. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak lain di profesi ini
dapat membuat auditor internal tetap mengiku hal-hal yang baru dan efektif.
 Terapkan program penjaminan kualitas, termasuk penelaahan independen
internal dan eksternal untuk menentukan seberapa baik atau seberapa
burukkah standar profesional telah dipenuhi.
 Rotasikan penugasan staf auditor dalam bermacam-macam jenis aktivitas,
termasuk penugasan ke organisasi non-audit. Auditor internal modern harus
seorang generalis, bukan spesialis Keanekaragaman penugasan akan
memperluas kemampuannya.
 Menyusun prosedur untuk evaluasi, bimbingan (konseling), dan pelatihan
anggota staf. Karyawan seharusnya tahu apa kebutuhan mereka dan di mana
atau bilamana mereka membutuhkan pelatihan tambahan.

Mendorong Pendidikan yang Berkelanjutan

Banyak orang termasuk audit internal berfikiran bahwa pendidikan adalah


sesuatu yang berhubungan dengan sekumpulan siswa di ruang kelas,arus perubahan
teknologi yang kuat dalam komunitas bisnis hendaknya menjadi pertanda yang jelas
seorang auditor belajar mengarungi arus tersebut atau tetap dipinggiran. Audit
internal sebagai salah satu produk kebutuhan manajeman yang relatif masih muda
dan berkembang harus selalu diperbarui untuk dapat tetap mengikuti perubahan-
perubahan yang harus dihadapi juga oleh manajemen.

Studi individual

Ide-ide tau teori baru yang dikemukakan dalam jurnal memberikan kepada kita
bahwa rasa baru atau sebuah pertanda atau program di universitaslah yang dapat
memberikan sajian penuh. Ide-ide atau teori-teori baru yang dikemukakan dalam
jurnal profesional memberikan kepada kita sebuah rasa baru atau sebuah pertanda,
tetapi hanya program studi formal di universitaslah yang dapat memberikan sajian
penuh. Setiap auditor seharusnya mengambil program formal di universitas atau
kursus online atau sekolah korespondensi, apabila tidak terdapat program tersebut di

12
universitas. Disiplin di dalam sebuah program formal universitas-adanya diskusi kelas,
pekerjaan rumah, supervisi, dan nilai-akan menumbuhkan upaya yang lebih keras dan
pemahaman bahwa hanya dengan membaca saja tidaklah cukup.

Ketika auditor sadar bahwa pihak manajemen menganggap perintah di atas


adalah sesuatu yang penting, mereka akan memikirkan kemungkinan untuk belajar
tersebut dengan lebih serius. Di bawah ini adalah eberapa langkah manajemen yang
dapat dilakukan untuk memotivasi stafnya:

 Menunjukkan keuntungan memiliki gelar CIA.


 Menyediakan katalog yang berisi program-program reguler dan
ekstension (online) dari semua perguruan tinggi lokal.
 Menjelaskan bahwa memiliki gelar $2, selain memberikan pendidikan
di banyak bidang yang dapat berguna bagi auditor internal dari segi
pekerjaannya, memberikan juga keuntungan sebagai batu loncatan
untuk kemajuan kariernya.
 Meminta stat auditor pada setiap awai tahun untuk membuat
pernyataan tertulis mengena: hal-ha apa yang dapat mereka ajukan
pada tahun itu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
mereka.
 Berdiskusi dengan stat auditor mengenai rencana jangka panjang dan
jangka pendek mereka untuk peningkatan kemampuan diri.
 Mengumumkan daftar anggota staf yang telah mengambil kursus dan
siapa-siapa saja vang telah menyelesaikannya.
 Menempatkan nama anggota organisasi audit ke dalam dattar nama
karyawan yang akan dipertimbangkan untuk kursus pelatihan
manajemen vang dibiayai oleh perusahaan.
 Menjelaskan kepada seluruh departemen audit bahwa perusahaan
sangat menghargai, da memberikan kesempatan. bagi para karyawan
yang melanjutkan pendidikan mereka.
 Meminta perusahaan untuk memberikan bea siswa untuk mengikuti
pendidikan formal (dengan didasarkan pada nilai yang diterima) .

13
Kursus-kursus seperti di atas tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi
individu yang menjalaninya, ilmu pengetahuan vang diperoleh juga akan dapat
diteruskan kepada anggota yang lain melalui pertemuan staf

Subjek Pelatihan Baru untuk Auditor Internal Senior

Institute of Internal Auditor (IIA) telah membuka Vision University, sebuah


program pelatihan bagi direktur audit internal baru. Dibentuk melalui kerja sama
dengan Louisiana State University Center for Internal Auditing. Vision University
dirancang untuk memberikan sarana-sarana yang dibutuhkan oleh seorang direktur
audit internalbaru untuk dapat langsung bekerja.Menurut IIA para partisipan dari
program ini akan:

1. Menentukan penggunaan model kontrol yang baru dalam mengatur


risiko
2. Mencari praktik-praktik terbaik yang diterapkan oleh departemen audit
yang maju
3. Menyelidiki bagaimanaaudit internal dapat bermitra dengan strategi
bisnis
4. Belajar mengenai cosourcing outsourcing
5. Mengembangkan pengetahuan mengenai alat-alat dan teknik-teknik
evaluasi kontrol yang baru muncul
6. Menentukan masalah-masalah audit, teknologi yang baru
berkembang perdagangan elektronik, dan organisasi virtual.

Pertemuan Staf

Pertemuan staf dapat digunakan untuk memperkuat pemahaman


mengenai petunjuk-petunjuk administratif yang telah ada dan topik-topik umum
seperti penulisan laporan dan membuat program audit.Pertemuan staf dapat juga
digunakan sebagai katup pengaman, dimana staf diberikan kesempatan untuk
mengungkapkan opininya mengenai maslah-masalah seperti prosedur administratif
yang tidak berjalan sebgaimana mestinya, kemungkinan promosi, penggajian,
kurangnya komunikasi, dan masalah-masalah kecil potensial lainnya yang sebaiknya

14
tidak dibiarkan dan menjadi besar.Beberapa materi yang dapat dipertimbangkan
sebagai topik pertemuan staf antara lain:

1. Membuat program audit


2. Presentasi kertas kerja
3. Penyusunan laporan audit
4. Menjelaskan temuan yang menarik
5. Penggunaan audit proses
6. Mengaudit e-business
7. Prodek baru organisasi
8. System baru organisasi
9. Masalah-masalah lingkungan
10. Presentasi oleh perwakilan dari departemen lain
11. Kontrol kualitas audit internal
12. Audit analisis
13. Penentuan risiko
14. Audit proses

Institute of Internal Auditors (IIA)

Dengan menghadiri pertemuan chapter IIA lokal, kita juga mendapatkan


kesempatan untuk mendengarkan berbagai makalah pembicaraan mengenai audit
dan topik-topik lain yang berhubungan dengannya. Menduduki jabatan sebagai
ketua komisi atau anggota akan menambah bobot seseorang dan memberikan
kesempatan untuk membuat keputusan manajemen, mencoba ide-ide baru, dan
memperluas jaringan kolega-kolega profesionalnya.

Riset

Riset adalah suatu bentuk pendidikan yang memiliki banyak keuntungan


sampingan. Seorang periset dapat menjadi seorang siswa dan juga sekaligus seorang
guru, memberikan pelajaran baik kepada diri maupun kepada orang lain
didepartemennya.Pencadangan untuk melakukan proyek riset hendaknya sudah
dibuat dalam rencana tahunan. Proyek tersebut kemudian diberikan nomor proyek

15
dan anggaran proyeknya. Preset dipilih dari staf-staf yang ada dengan
mempertimbangkan kemampuannya, penerimaan alamiahnya, dan bagaimana
riset tersebut dapat memberikan keuntungan untuknya.

Piset dapat bersifat orisinal-pengembangan sebuah ide yang sama sekali baru-
atau dapat juga terdiri atas penyusunan dan pengakumulasian berbagai informasi
untuk memutuskan apakah cara lama yang dilakukan masih valid. Topik-topik riset
dapat membahas setiap aktivitas audit yang ada, seperti:

Aplikasi sistem informasi untuk proses audit.

Teknik program tingkat lanjut untuk audit operasional.

Simulasi dan teori permainan sebagai alat audit.

Teknik kertas kerja tingkat lanjut.

Mengaudit e-business.

Metode pengevaluasian sumber daya manusia.

Metode pengukuran usaha-usaha administratif.

Cara terbaik untuk mengaudit sebuah aktivitas tertentu.

Penyusunan manual teknis bagi auditor.

Pengadaptasian teknik-teknik riset operasi untuk kebutuhan audit.

Pengembangan Profesional Berkelanjutan

Program Certified Internal Auditor (CIA) mensyaratkan pengembangan


profesional yang berkelanjutan. Untuk mempertahankan status pengembangan
profesional yang berkelanjutan, seorang peraih sertifikat CIA harus menyelesaikan
selama 100 jam, program pengembangan profesional yang dapat diterima dalam
jangka waktu tiga tahun.Program pengembangan profesional yang dapat diterima
antara lain adalah:

16
1. Program-program pendidikan di perguruan tinggi atau seminar
2. Menjadi seorang pembaca, pemimpin diskusi atau instruktur
3. Menulis seluruh buku atau artikel

Sebagai contoh spesifik, kredit dapat diberikan untuk mengikuti kursus terbuka
dengan subjek yang oerubungan dengan audit; untuk menulis artikel mengenai
selama artikel tersebut dipublikasikan; dan berpartisipasi menjadi seorang moderator
di seminar pelatihan internal perusahaan untuk staf audit baru. Namun perlu dicatat
bahwa pengalaman selama artemen audit internalnya sendiri

Program Pelatihan Internal Perusahaan

Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survei terhadap


manajemen dan staf serta melakukan penelaahan terhadap sasaran audit masing-
masing departemen. Selain itu, dilakukan analisis terhadap memo-memo ringkasan
audit, yang biasanya dibuat setelah penugasan audit berakhir, yang mencatat
perlunya sebuah subjek mendapatkan pelatihan lebih lanjut.Dibawah ini adalah
beberapa materi kursus yang berhubungan dengan audit:

Penggajian/Kompensasi Eksekutif Pelatihan terhadap kontrol kunci di


area penggajian dan konpensasi pejabat
eksekutif, program audit, studi kasus.

Kontrol Internal Penelaahan atas rekomendasi


Komisi Treadway, SAS terbaru dan
sasaran kontrol di beberapa jenis area.

Mengaudit PC dan LAN Administrasi LAN, penyimpanan data,


audit, dan keamanan.

Penelitian dan Pengembangan Kontrol atas proyek-proyek litbang,


fasilitas litbang dan pendanaan riset,
melakukan penelaahan atas sistem
manajemen proyek.

17
Audit Konstruktif Peluang penggantian biaya dala
masalah-masalah seperti kecurangan,
penyuapan, kelebihan pembebanan,
dan konflik kepentingan.

Spesialisasi dalam Audit Internal

Audit internal berkembang semakin kompleks setiap tahunnya. Dewasa ini


terdapat dua organisasi yang bergerak untuk memberikan sertifikasi spesialis
disamping Certified Internal Auditor (CIA) yang sudah umum. IIA telah
mengembangkan sertifikasi spesialis pernyataannya, yaitu certification i n cntrol self-
assessment (CCSA), disamping Board of Environmental Auditor Certification (BEAC),
yang juga telah mengembangkan sertifikasi pertamanya.Disamping lulus dari ujian,
pelamar sertifikasi CCSA harus mampu menunjukkan keahlian melakukan
fasilitas yang baik. Calon tersebut akan diamati dalam sebuah setting fasilitas,
seperti sebuah seminar atau pertemuan, dimana keampuannya akan dinilai oleh
pengamat yang memenuhi kualifikasi.

IIA telah mengembangkan sertifikasi spesialis pertamanya, yaitu certification


in control self-assessment (CCSA), di samping Board of Environmental Auditor
Certifications (BEAC), yang juga telah mengembangkan sertifikasi pertamanya.

“Sudah jelas bahwa control self-assessment (CSA) akan bertahan lama,


demikian menurut John Fernandes. "Sertifikasi ini konsisten dengan model
manajemen saat ini, dan ia membuat manajemen- dan setiap orang dalam organisasi-
untuk lebih memahami secara lengkap tanggung jawab mereka tentang kontrol.
Program sertifikasi baru ini akan mengidentifikasikan kumpulan keahlian apa yang
diperlukan untuk dapat menjadi praktisi yang berhasil, mengukur keandalan, dan
memberikan arahan dan stabilitas untuk program CSA itu sendiri.

Ujian CCSA: Ujian CCSA memulai pengenalan pertamanya pada musim gugur
tahun 1998. Meskipun IIA menangani pengembangan konseptualnya, fungsi-fungsi
yang lain diatur oleh pihak Sylvan Learning Centers. Ujian itu sendiri-yang merupakan

18
tes satu bagian selama tiga jam dan berbasis komputer ditawarkan enam hari dalam
seminggu ke seluruh dunia.

Di samping lulus dari ujian, pelamar sertifikasi CCSA harus mampu


menunjukkan keahlian melakukan fasilitasi yang baik. Calon tersebut akan diamati
dalam sebuah setting fasilitasi, seperti sebuah seminar atau pertemuan, di mana
kemampuannya akan dinilai oleh pengamat yang memenuhi kualifikasi. Ca tersebut
juga tentunya harus memenuhi persyaratan pendidikan dan juga pengalaman.

Evaluasi Staf

Sasaran utama dari evaluasi stafadalah untuk memberikan saran kepada


para karyawan mengenai status pekerjaan mereka dan mengidentifikasikan
kelemahan maupun kesempatan yang dapat mereka capai untuk meningkatkan
kontribusi secara keseluruhan pada departemen yang bersangkutan dan juga
menginformasikan kekuatan, kelemahan, dan kemajuan mereka.

Proses evaluasi harus memperhitungkan pengetahuan, keahlian, dan


disiplin ilmu yang diperlukan untuk melakukan suatu penugasan audit. Diantara
hal-hal tersebut diatas, salah satu yang penting adalah kemampuan analitis, yang
ditunjukkan melalui kemampuan dalamberfikir logis dan menyelesaikan masalah
secara sistematis

Beberapa proyek yang lain-proyek yang sebelumnya dikerjakan dengan cara


yang umum dan tidak imajinatif-mungkin saja menjadi sangat tinggi nilainya karena
dikerjakan oleh seorang auditor dengan metode yang unik atau inovatif. Semua faktor
di atas harus dipertimbangkan dalam membuat struktur sistem evaluasi agar menjadi
adil untuk setiap karyawan dan berguna bagi aktivitas tersebut.

Evaluasi pada setiap akhir audit memberikan umpan balik langsung kepada staf
auditor maupun manajemen audit mengenai kinerja audit tersebut. Hal ini
memungkinkan terjadinya diskusi dengan hasil pengerjaan audit yang masih diingat
oleh semua pihak yang berkepentingan. Melalui evaluasi berkala ini seorang auditor
yang kinerjanya memburuk akan memiliki kesempatan untuk memperbaikinya.

19
Seorang staf auditor umumnya akan bekerja dengan lebih dari seorang
supervisor selama melakukan beberapa audit di satu masa. Untuk menyeimbangkan
latar belakang dan persyaratan yang berbed2. beda dari setiap supervisor dan juga
perbedaan dari tiap-tiap proyek audit, setiap sistem evaluasi harus dilaksanakan
dalam dua bagian: pertama, evaluasi setelah setiap proyek selesai; kedua, peneiaahan
tahunan oleh direktur audit internal untuk mengompensasikan kemungkinan
perbedaan kriteria dari masing-masing supervisor. Selanjutnya, setiap staf auditor
juga berhak untuk melakukan pembicaraan empat mata dengan eksekutif atau
manajer audit paling tidak sekali dalam setahun untuk mendiskusikan sebelum
evaluasi akhir tahun dilakukan. kemajuan dan masa depan auditor tersebut.

Banyak faktor kinerja yang dapat diperhitungkan. Faktor-faktor seperti jumlah


pekerjaan, kompetens menggunakan komputer, kualitas pekerjaan. pengetalhuan
audit, keahlian audit, komunikasi lisan dan tulisan, pengetahuan mengenai prosedur-
prosedur perusahaan, hubungan dengan klien, kemaniss perencanaan, dan seberapa
baik instruksi yang diberikan telah dijalankan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan
oleh manajer atau direktur audit adalah apakah auditor tersebut telah mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan evaluasi tahun sebelumnya, seberapa baik
auditor tersebut daca memenuhi tujuan dan sasaran pribadinya, pengalaman dan
pendidikannya, partisipasi auditor daiam melanjutkan pendidikan, dan kerumitan
penugasan audit yang telah diselesaikan.

Penilai hendaknya mampu membedakan antara pencapaian dengan karakter.


Kedua-duanya adalah hal yang signifikan, namun keduanya memiliki fungsi yang
berbeda. Penilaian terhadap pencapaian dilakukan terhadap satu proyek tertentu
yang telah diselesaikan, hal ini karena setiap provek memiliki masalahnya masing-
masing. Sedangkan evaluasi terhadap karakter berhubungan dengan karakter pribadi
yang dibawa dan diterapkan oleh auditor tersebut pada pekerjaannya.

20

Anda mungkin juga menyukai