Profesionalisme Guru
Profesionalisme Guru
Profesionalisme Guru
BAB 1
PENDAHULUAN
3. Tujuan pembahasan
Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar
pendidikan,juga untuk menambah wawasan kita mengenai profesionalisme guru, dan
diharapkan kita akan menjadi calon guru yang profesional.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kamus bahasa Indonesia edisi kedua (1991), guru diartikan sebagai orang
yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam bahasa Arab disebut ”
Mu’alim”, dalam bahasa inggris ”teacher” memiliki arti sederhana yakni ” A person whose
occuption is teaching others” ( Mc. Leod,1989) artinya seseorang yang pekerjaannya
mengajar orang lain.
Undang – undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, yakni sebagaimana
tercantum dalam bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 1 sebagai berikut guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama, mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan dasar dan menegah.
Di dalam UU sistem pendidikan nasional tahun 2003 pada pasal 39 ayat 2 menjelaskan:
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Secara sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya
dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan yang
lainnya.
2.2 Peran guru profesionalisme dalam proses belajar mengajar
2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi guru professional Secara garis besarnya faktor-faktor
yang mempengaruhi guru profesional antara lain sebagai berikut:
a. Status Akademik
Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang bersifat profesi. Secara sederhana
pekerjaan yang bersifat profesi adalah pekerjaan yang hanya dilakukan oleh mereka
yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan lainnya.
Untuk menciptakan tenaga –tenaga profesional tersebut pada dasarnya disekolah
dibina dan dikembangkan dari sebagai segi diantaranya:
1. Segi toritis yaitu dilembaga atau sekolah - sekolah keguruan yang membina dan
menciftakan tenaga-tenaga profesional ini diberikan ilmu - ilmu pengetahuan
selain ilmu pengetahuan yang harus disampaikan kepada anak didik,juga
diberikan ilmu –ilmu pengetahuan khusus unuk menunjang kepropfesionalannya
sebagai guru yang berupa ilmu mendidik, ilmu jiwa , didaktik metodik
administrasi pendidikan dan sebagainya.
2. Segi praktis yaitu secara praktis dapat diartikan dengan berdasarkan praktek
adalah cara melakukan apayang tersebut dalam teori ( W.J.S. Porwadarminta
1999:99 )
b. Pengalaman belajar
Dalam menghadapi anak didik tidaklah mudah untuk mengorganisir mereka, dan
hal tersebut banyak menjadi keluhan, serta banyak pula dijumpai guru yang
mengeluh karena sulit untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan dan menggairahkan. Hal tersebut dikarenakan guru kurang mampu
untuk menguasai dan menyesuaikan diri terhadap proses belajar mengajar yang
berlangsung.
c. Mencintai profesi sebagai guru
Rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan rasa cinta akan mendorong
individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dan pengorbanan. Seseorang yang
melakukan sesuatu dengan tanpa adanya rasa cinta biasanya orang yang keadaannya
dalam paksaan orang lain, maka dalam melaksanakan hak nya itu dengan merasa
terpaksa. Dalam melakukan sesuatu akan lebih berhasil apabila disertai dengan
adanya rasa mencintai terhadap apa yang dilakukannya itu..
d. Berkepribadian
Secara bahasa kepribadian adalah keseluruhan sifat- sifat yang merupakan watak
seseorang. Dalam proses belajar mengajar kepribadian seorang guru ikut serta
menentukan watak kepada siswanya. Dalam proses belajar mengajar kepribadian
seorang guru sangat menentukan terhadap pembentukan kepribadian siswa untuk
menanamkan akhlak yang baik sebagai umat manusia
Mendidik adalah prilaku yang universal artinya pada dasarnya semua orang dapat
melakukannya, orang tua mendidik anaknya, pemimpin mendidik bawahannya ,
pelatih mendidik anak asuhnya dan sudah barang tentu guru mendidik muridnya.
Tetapi bagaimana cara mendidik yang lebih efektif dibanding dengan cara mendidik
yang biasa. Dihadapan anak, guru dianggap sebagai orang yanng mempunyai
kelebihan dibanding dengan orang – orang yanng dikenal oleh mereka. Oleh sebab
itu guru harus mampu bertindak sesuai dengan kedudukannya seperti yang
dinyatakan oleh Kent Wiliam yaitu:
Sebagai hakim
Sebagai wakil masyarakat
Sebagai narasumber
Sebagai wasit
Sebagai penolong siswa
Sebagai objek identifikasi
Sebagai pereda ketegangan atau kecemasan
Sebagai pengganti orang tua
Sebagai objek penumpahan masalah dan kekecewaan
1. Kompetensi pribadi
Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama
Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi
Memlki pengetahuan tentanng demokrasi
Memiliki pengetahuan tentang estetika
Setia terhadap harkat dan martabat manusia.
3.Kompetensi sosial
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Istilah profesional aslinya adalah kata sifat dari kata ” profession ” (pekerjaan )
yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan. Sebagai kata benda, profesional lebih
berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan profesi sebagai
mata pencaharian.(Mc. Leod,1989) Profesionalisme guru merupakan kondisi,arah
,nilai,tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.
Adapun guru yang profesional itu sendiri adalah guru yang berkualitas, berkompetensi,
dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajar serta mampu
mempengaruhi proses belajar siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar
siswa yang lebih baik.
Peran guru profesionalalisme dalam proses dari pada administrasi dan
manajemen proses belajar mengajar : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan ,
pembinaan kerja, pengkoordinasian , pelaporan, anggaran
Faktor- faktor yang mempengaruhi guru profesional : status akademik,
pengalaman belajar, mencintai profesi sebagai guru, berkepribadian.
Syarat- syarat menjadi guru profesional :
Menuntut adanya keteramplilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang mendalam
Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya
Menuntut tingkat pendidikan keguruan yang memadai
Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya
Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupannya
1. Peningkatan kesejahteraan
2. Kurangi beban guru dari tugas-tugas administrasi yang sangat menyita waktu.
3. Penyelenggaraan pelatihan dan sarana
4. Pembinaan perilaku kerja.
5. Penciptaan waktu luang.
6. Memahami tuntutan standar profesi yang ada
7. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan
8. Membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi
profesi.
9. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan
bermutu tinggi kepada konstituen
10. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi mutakhir agar senantiasa tidak ketinggalan
dalam kemampuannya mengelola pembelajaran
3.2 SARAN
Penyusun makalah ini manusia biasa banyak kelemahan dan kekhilafan. Maka
dari itu penyusun menyarankan pada pembaca yang ingin mendalami masalah
profesionalisme guru ,setelah membaca makalah ini membaca sumber lain yang lebih
lengkap. Marilah kita belajar untuk menjadi calon guru yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.2. Meyakini sifat-sifat Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah, sifat-sifat
mustahil serta sifat jaiz Allah.
2.2. Menampilkan perilaku mengimani sifat-sifat Allah.
3.2. Mengidentifikasi sifat-sifat Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah
beserta bukti/dalil naqli dan aqlinya, sifat-sifat mustahil, serta sifat jaiz Allah.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz Allah.
2.Menjelaskan pembagian sifat-sifat wajib dan mustahil Allah yang nafsiyah, salbiyah,
ma’ani, dan ma’nawiyah.
3. Menyebutkan sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, dan sifat jaiz Allah.
4. Menunjukkan dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz Allah.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar, dan merefleksi tentang
sifat-sifat Allah diharapkan mampu:
1. Meyakini sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah, sifat-
sifat mustahil, serta sifat jaiz Allah.
2. Menampilkan perilaku orang yang mengimani sifat-sifat Allah.
3. Mengidentifikasi sifat-sifat Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
4. Mengidentifikasi bukti/dalil naqli dan aqlinya, sifat-sifat mustahil, serta sifat jaiz Allah.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama (2x40’)
1. Sebagai seorang hamba, maka manusia wajib mengenal Allah dengan cara mengenal
sifat-sifat-Nya.
2. Allah memiliki tiga macam sifat, yaitu: sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
3. Sifat wajib Allah adalah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah yang sesuai dengan
keagungan-Nya sebagai pencipta alam seisinya.
4. Sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari sifat wajib Allah, yaitu sifat yang tidak
mungkin ada dan tidak layak disandarkan pada dzat Allah sebagai pencipta alam
semesta.
5. Sifat jaiz Allah berarti sifat kebebasan Allah, yaitu kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai
Tuhan alam semesta.
6. Sifat wajib dan sifat mustahil Allah ada 20 yang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu: nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
7. Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan zat-Nya, yaitu apabila sifat dengan
zat-Nya dipisahkan, maka zatnya akan hilang. Sifat nafsiyah hanya satu yaitu wujud
yang berarti ada.
8. Sifat salbiyah adalah sifat meniadakan adanya sifat sebaliknya dan tidak bisa
digambarkan oleh akal pikiran manusia. Allah Maha Suci dan tidak mungkin mempunyai
sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat tersebut. Sifat salbiyah ada lima,
yaitu: Qidam, tidak ada permulaan; Baqa’, tidak ada kesudahannya; Mukhalafatul
lilhawadisi, berlainan dengan makhluk; Qiyamuhu binafsihi, berdiri
sendiri; dan Wahdaniyah, tidak berbilang/Maha Esa.
9. Sifat ma’ani adalah sifat yang memastikan bahwa Allah bersifat dengan sifat-sifat
tersebut. Sifat ini abstrak, ada pada zat Allah yang dapat dibayangkan oleh pikiran
manusia, dan ada buktinya. Sifat ma’ani ada tujuh, yaitu: Qudrat, Allah itu
Berkuasa; Iradat, Allah itu Berkehendak; Ilmu, Allah itu Mengetahui; Hayat, Allah itu
Maha Hidup; Sama‘, Allah itu Maha Mendengar; Basar, Allah itu Maha Melihat; Kalam,
Allah itu Maha Berfirman.
10. Sifat ma’nawiyah adalah sifat yang merupakan kelaziman atau keharusan dari sifat-sifat
ma’ani. Sifat ma’nawiyah ada tujuh, yaitu: Qadiran, Maha Kuasa; Muridan, Maha
Berkehendak; ’Aliman, Maha Mengetahui; Hayyan, Maha Hidup; Sami‘an, Maha
Mendengar; Basiran, Maha Melihat; Mutakalliman, Maha Berfirman.
11. Sifat mustahil Allah ada 20, yaitu: Adam )(عدم, artinya tidak ada. Hudus )(حد ث, artinya
baru. Fana )(فناء, artinya rusak. Mumasalatu lil hawadisi )(مماثلة للحوادث, artinya
menyerupai yang baru. Ihtiyaju ligairihi )(احتياج لغيره, artinya membutuhkan yang
lainnya. Ta‘adud )(تعدد, artinya berbilang. ‘Ajz )(عجز, artinya lemah. Karahah )(كرحة,
artinya terpaksa. Jahl )(جهل, artinya bodoh. Maut )(موت, artinya mati. Samam )(صمم,
artinya tuli. ’Umyun )(عمي, artinya buta. Bukmun )(بكم, artinya bisu. Ajizan )(عجيزا,
artinya maha lemah. Mukrahah )(مكرها, artinya maha terpaksa. Jahilan )(جاهال, artinya
maha bodoh. Mayyitan )(ميتا, artinya maha mati. Asamma )(اصمى, artinya maha
tuli.A‘ma )(اعمى, artinya maha buta. Abkam )(ابكم, artinya maha bisu.
12. Sifat jaiz bagi Allah adalah satu, yaitu:
ُفِع ُل ك َّل ُمم ِك ٍن اَو ت َر ُكه
Artinya: ”Memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak
memperbuatnya.”
Pertemuan kedua (2x40’)
Dalil sifat-sifat Allah:
a. Sifat Wujud
س ًّمى يُدَبهِ ُر األَم َر
َ س َوالقَ َم َر ُك ٌّل يَج ِري أل َ َج ٍل ُّم َ شم َّ س َّخ َر ال َ ت بِغَي ِر َع َم ٍد ت ََرونَ َها ث ُ َّم است ََوى َعلَى العَر ِش َو ِ س َم َاوا َّ ّللاُ الَّذِي َرفَ َع ال
ه
َّ
. َت لَعَل ُكم بِ ِلقَاء َربهِ ُكم تُوقِنُون ِ ص ُل اآليَا يُفَ ِ ه
Artinya: ”Allahlah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas (menguasai) Arsy, dan menundukkan matahari
dan bulan. Masingmasing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur
urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) supaya kamu
meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.” (Q.S. Ar-Ra’du: 2)
b. Sifat Qidam
...الخ ُرِ ه َُو االَ َّو ُل َوا
Artinya: ”Dialah Allah yang awal dan yang akhir...” (Q.S. Al-Hadid: 3)
c. Baqa
ُُك ُّل شَيءٍ هَا ِلكٌ إِاله َوج َهه
Artinya: ”... Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah...” (Q.S. Al-Qasas : 88)
d. Sifat Mukhalafatu Lilhawadisi
.ير ُ ص ِ س ك َِمث ِل ِه شَي ٌء َوه َُو الس َِّمي ُع ال َب َ لَي
Artinya: ”Dan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia (Allah).” (Q.S. Asy-Syura: 11)
e. Sifat Qiyamuhu Binafsihi
.ُ ي ال َح ِميد ُّ ِّللاُ ه َُو الغَن َّ أَنت ُ ُم الفُقَ َراء ِإلَى
َّ ّللاِ َو
Artinya: ”... kamulah yang membutuh-kan Allah; sedangkan Allah, Dialah yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Fatir: 15)
f. Wahdaniyah
سدَتَاَ َّللاُ لَف َّ لَو َكانَ فِي ِه َما آ ِل َهةٌ ِإال
Artinya: ”Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu
telah rusak binasa.” (Q.S. Al-Anbiya: 22)
g. Qudrat
ٌ ّللا َعلَى ُك هِل شَيءٍ قَد
ِير َّ إِ َّن
Artinya: ”... Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al-Baqarah: 20)
h. Iradat
ُِإنَّ َما أَم ُرهُ ِإذَا أ َ َرادَ شَيئا ً أَن يَقُو َل لَهُ ُكن فَيَ ُكون
Artinya:”Sesungguhnya apabila Dia (Allah) menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya,
‘Jadilah!’ maka jadilah.” (Q.S. Yasin: 82)
i. Ilmu
ورُ ُالر ِحي ُم الغَفَّ اء َو َما يَع ُر ُج فِي َها َوه َُو ِ س َم َّ نز ُل ِمنَ ال ِ ض َو َما يَخ ُر ُج ِمن َها َو َما َي ِ يَعلَ ُم َما يَ ِل ُج فِي األَر
Artinya: ”Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa
yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya, dan Dia-lah yang Maha
Penyayang lagi Maha Pengampun.”(Q.S. Saba: 2)
j. Hayat
ي القَيُّو ُم الَ ت َأ ُخذُهُ ِسنَةٌ َوالَ نَو ٌم ُّ ّللاُ الَ ِإلَـهَ ِإالَّ ه َُو ال َح
ه
Artinya: ”Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur...” (Q.S. Al-Baqarah: 255)
k. Sama’
ّللاُ ه َُو الس َِّمي ُع العَ ِلي ُم ض هرا ً َوالَ نَفعا ً َو ه َ ّللاِ َما الَ يَم ِلكُ لَ ُكمُون ه ِ قُل أَت َعبُد ُونَ ِمن د
Artinya: ”Katakanlah, ’Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak
dapat memberi mudarat kepadamu, dan tidak (pula) memberi manfaat?’ Dan Allah-
lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Maidah: 76)
l. Bashar
ير
ُ ص ِ ِإنَّهُ ه َُو الس َِّمي ُع ال َب
Artinya: ”... Sesungguhnya Allah zat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S.Al-Isra:
1) m. Kalam
ً سى تَك ِليما َ ّللاُ ُموَو َكلَّ َم ه
Artinya: ”Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (Q.S. an-Nisa’:164)
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
Scientific: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan.
2. Model
Direct instruction (pembelajaran langsung).
3. Metode
Artikulasi (membuat atau mencari pasangan untuk mengetahui daya serap peserta didik).
I. Penilaian
1. Penilaian sikap
a. Jenis/teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen penilaian : Lembar observasi
c. Instrumen penilaian
No. Aspek Skor (1-4)
1 Tanggung Jawab 4
a. Berupaya menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan
b. Menggunakan waktu secara efisien untuk mengerjakan seluruh
tugas
c. Menjalankan peran secara sukarela
d. Melaporkan setiap peristiwa yang memerlukan penanganan guru
2 Disiplin 4
a. Hadir tepat waktu
b. Mengikuti seluruh proses pembelajaran
c. Mentaati prosedur belajar sesuai tugas
d. Selesai tepat waktu
No. Aspek Skor (1-4)
3 Kerja sama 4
a. Melibatkan diri dan mengambil peran secara aktif dalam kelas
b. Berbagi tugas dengan siswa lain (tidak mendominasi)
c. Tidak mengganggu siswa lain
d. Membantu mempersiapkan dan merapikan peralatan pembelajaran
Jumlah Skor 12
d. Pedoman penskoran
1) Penskoran
Skor 4, jika seluruh indikator ditunjukkan oleh siswa yang diamati
Skor 3, jika tiga indikator ditunjukkan oleh siswa yang diamati
Skor 2, jika dua indikator ditunjukkan oleh siswa yang diamati
Skor 1, jika hanya satu indikator ditunjukkan oleh siswa yang diamati
2) Pengolahan skor
Skor maksimum : 12
Skor perolehan peserta didik : SP
Nilai yang diperoleh peserta didik : SP/12 X 4
3) Rentang nilai
Nilai Predikat
0,00˂Nilai≤1,00 D
1,00˂Nilai≤1,33 D+
1,33˂Nilai≤1,66 C-
1,66˂Nilai≤2,00 C
2,00˂Nilai≤2,33 C+
2,33˂Nilai≤2,66 B-
2,66˂Nilai≤3,00 B
3,00˂Nilai≤3,33 B+
3,33˂Nilai≤3,66 A-
3,66˂Nilai≤4,00 A
2. Penilaian pengetahuan
a. Jenis/teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrumen penilaian : Uraian
c. Instrumen penilaian
No Butir Soal Kunci Jawaban Skor
1 Apa pengertian sifat Sifat wajib Allah adalah sifat-sifat yang pasti 4
wajib Allah? dimiliki oleh Allah yang sesuai dengan
keagungan-Nya sebagai pencipta alam seisinya.
2 Apa yang dimaksud Sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari sifat 4
dengan sifat wajib Allah, yaitu sifat yang tidak mungkin ada
mustahil Allah? dan tidak layak disandarkan pada dzat Allah
sebagai pencipta alam semesta.
3 Apa pengertian sifat Sifat jaiz Allah berarti sifat kebebasan Allah, 4
jaiz Allah? yaitu kebebasan yang dimiliki-Nya sebagai
Tuhan alam semesta.
4 Tuliskan 20 sifat Wujud, Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lilhawadisi, 4
wajib Allah? Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah, Qudrat,
Iradat, Ilmu, Hayat,
Sama’, Basar, Kalam, Qadiran, Muridan,
’Aliman, Hayyan, Sami’an, Basiran, dan
Mutakalliman.
No Butir Soal Kunci Jawaban Skor
5 Tuliskan 20 sifat Adam, Hudus, Fana, Mumasalatu lil hawadisi, 4
mustahil Allah? Ihtiyaju ligairihi, Ta‘adud, ’Ajzun, Karahah,
Jahlun, Maut, Shamam, ’Umyun, Bukmun,
’Ajizan, Mukrahah, Jahilan, Mayyitan,
Ashamma, A’ma, dan Abkam.
6 Apa pengertian sifat Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan 4
nafsiyah? dengan zat-Nya, yaitu apabila sifat dengan zat-
Nya dipisahkan, maka zatnya akan hilang.
7 Apa pengertian sifat Sifat salbiyah adalah sifat meniadakan adanya 4
salbiyah? sifat sebaliknya dan tidak bisa digambarkan
oleh akal pikiran manusia. Allah Maha Suci dan
tidak mungkin mempunyai sifat-sifat yang
berlawanan dengan sifat-sifat tersebut.
8 Apa saja sifat yang Qidam, Baqa’, Mukhalafatul lilhawadisi, 4
termasuk kelompok Qiyamuhu binafsihi, dan
sifat salbiyah? Wahdaniyah.
9 Apa saja sifat yang Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Basar, 4
termasuk kelompok Kalam.
sifat ma’ani?
10 Apa saja sifat yang Qadiran, Muridan, ’Aliman, Hayyan, 4
termasuk kelompok Sami’an,
sifat maknawiyah? Basiran, dan Mutakalliman.
Jumlah 40
d. Pedoman penskoran
1) Penskoran
Skor 4, jika jawaban benar dan lengkap
Skor 3, jika jawaban benar tetapi kurang lengkap
Skor 2, jika sebagian jawaban benar dan kurang lengkap
Skor 1, jika hanya sebagian jawaban yang benar dan tidak lengkap
2) Pengolahan skor
Skor maksimum : 40
Skor perolehan peserta didik : SP
Nilai yang diperoleh peserta didik : SP/40 X 4
3) Rentang nilai
Nilai Predikat
0,00˂Nilai≤1,00 D
1,00˂Nilai≤1,33 D+
1,33˂Nilai≤1,66 C-
1,66˂Nilai≤2,00 C
2,00˂Nilai≤2,33 C+
2,33˂Nilai≤2,66 B-
2,66˂Nilai≤3,00 B
3,00˂Nilai≤3,33 B+
3,33˂Nilai≤3,66 A-
3,66˂Nilai≤4,00 A
3. Penilaian keterampilan
a. Jenis/teknik penilaian : Unjuk kerja
b. Bentuk instrumen penilaian : Lembar penilaian unjuk kerja
c. Instrumen penilaian
No Butir Soal Indikator Skor
1 Tulislah salah satu ayat al-Qur’an yang menjadi Bentuk huruf 4
dalil sifat-sifat Allah! Keindahan
Kerapian
2 Berilah syakal (harakat) ayat tersebut secara Harakat fathah 4
lengkap! Harakat kasroh
Harakat domah
Harakat sukun
Harakat tasdid
3 Bacalah ayat tersebut dengan tartil! Makharijulhuruf 4
Tajwid
4 Artikan ayat tersebut dengan benar! Jelas 4
Runtut
5 Presentasikan kesimpulan isi kandungan ayat Jelas 4
tersebut Runtut
Penguasaan materi
Jumlah skor 20
d. Pedoman penskoran
1) Penskoran
Skor 4, jika semua indikator terpenuhi dan benar
Skor 3, jika semua indikator terpenuhi dan kurang benar
Skor 2, jika sebagian indikator terpenuhi dan kurang benar
Skor 1, jika sebagian indikator terpenuhi dan tidak benar
2) Pengolahan skor
Skor maksimum : 20
Skor perolehan peserta didik : SP
Nilai yang diperoleh peserta didik : SP/20 X 4
3) Rentang nilai
Nilai Predikat
0,00˂Nilai≤1,00 D
1,00˂Nilai≤1,33 D+
1,33˂Nilai≤1,66 C-
1,66˂Nilai≤2,00 C
2,00˂Nilai≤2,33 C+
2,33˂Nilai≤2,66 B-
2,66˂Nilai≤3,00 B
3,00˂Nilai≤3,33 B+
3,33˂Nilai≤3,66 A-
3,66˂Nilai≤4,00 A
Mengetahui
Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran,
Al-Qur’an Hadist
A. Pengertian Al-Qur’an dan Hadist
AL-Qur;an adalah kitab suci yang memuat firman-firman (wahyu) Allah, sama benar
dengan yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul
Allah SWT sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mulai di Mekkah
kemudian di Madinah untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup
dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Al Qur’an
terdiri dari 30 juz, 114 surat, lebih dari 6362 ayat, 74.499 atau 325.345 huruf.
Hadist adalah ucapan Rasulullah SAW tentang sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan
manusia atau tentang suatu hal, atau disebut pada Sunnah Qauliyyah. Dari sudut sifat (atribut
shahi) atau tidaknya si periwayat, hadist dapat dipecah menjadi 3, yaitu:
1. Hadist Shahih (benar), dimana perawinya terkenal orang baik dan boleh dipercayai.
Ciri-cirinya itu menyambung hingga ke Rasul, kualitas rawi diikat dari sanad yakni silsilah
hadist yang disampaikan.
2. Hadist Hasan (baik), dimana perawinya tidak mencapai derajat perawi hadis shahih
disebabkan ada sedikit cacatnya.
3. Hadist Dhaif (lemah), dimana perawinya diragukan keberadaannya (kebenarannya).
2. Unsur-unsur Hadist
Sanad, adalah silsilah atau ahli hadist sanad berarti jalan yang dapat menghubungkan
matan hadist kepada Nabi Muhammad SAW.
Matan, adalah isi hadist itu sendiri.
Rawi, adalah orang yang meriwayatkan, menyampaikan suatu hadist.
RIjal Al-Hadist, adalah tokoh-tokoh yang meriwayatkan hadist.
D. Fungsi Al-Qur’an dan Hadist
1. Fungsi Al-Qur’an
a. Petunjuk bagi manusia
b. Sumber pokok ajaran agama
c. Peringatan dan pelajaran bagi manusia
d. Sumber hokum yang pertama dan paling utama
e. Sebagai pedoman bagi manusia
2. Fungsi Hadist
a. Penguat dan penyokong kepada hokum-hukum yang terdapat didalam Al-Qur’an.
b. Penjelas, penguat, dan penafsir bagi ayat-ayat Al-Qur’an.
c. Menjadi tasyri, atau yang menentukan suatu hokum yang tidak ada di AL-Qur’an.
2. Baiat khalifah
Setelah khalifah terpilih lalu dilakukan pembaiatan. Baiat artinyasumpah janji atas
amanah berupa jabatan yang diterimanya. Jika seorang khalifah yang telah dibaiat lalu
dia tidak bisa menjalankan amanahnya maka bisa dilakukan pencopotan jabatan
.
B. Pengertian Ibadah
Ibadah secara khusus adalah taat dan doa, sedangkan secara umum ialah menurut
Fuqaha “segala hokum yang dikerjakan untuk mengharapkan pahala diakhirat, dikerjakan
sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah SWT” Jadi, ibadah adalah kewajiban setiap
hamba, ibadah juga merupakan tujuan hidup manusai dan semuanya itu akan dipertanggung
jawabkan.
Allah Ta’ala tidak akan menerima suatu amalan kecuali setelah terpenuhinya dua
syrata yang sangat mendasar, yaitu amalan tersebut harus dilandasai dengan keikhlasan hanya
kepada Allah SWT, dan pelaksanaan amalan tersebut harus sesuai dengan petunjuk
Rasulullah SAW.
Lingkungan Hidup
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 “Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang
dnegan seluruh benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan Hidup :
1) Jenis dan jumlah masing-masing lingkungan hidup
2) Hubungan atau interaksi antar manusia dalam lingkungan hidup
3) Kelakuan aatau kondisi unsur lingkungan hidup.
4) Factor non material seperti, suhu, cshaya, dan lain-lain
5) Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan ekonomi, sedangkan kondisi ekonomi
akan berpengaruh terhadap keadaan social dan penduduk.