Tugas Mikrobiologi Leandro
Tugas Mikrobiologi Leandro
Tugas Mikrobiologi Leandro
DISUSUN OLEH:
LEANDRO M. Z. MANDAS
(NIM.711335119036)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulisan makalah tentang “Pemeriksaan Sampel Air Metode Tabung
Ganda” Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Tidak dipungkiri bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai
pihak, dan saya menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut makalah
ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu. Terkait dengan semua itu pada
kesempatan yang sangat berbahagia ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan
Penulis,
Leandro M. Z. Mandas
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan
penyakit. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau.
Sumber daya alam yaitu air, dapat diperoleh dari air permukaan meliputi air sungai,
Air yang ada di alam bukanlah didapat sebagai air murni, melainkan sebagai air yang
mengandung bermacam-macam zat, baik yang terlarut ataupun tersuspensi. Jenis dan
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk
fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa
organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat
seluler.
1
Uji kualitatif Coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji dugaan
(presumptive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji pelengkap (completed test).
mengetahui mutu air minum tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menghitung atau mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya
memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada
suhu 35° C. Berdasarkan hal inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya praktikum
ini untuk mengetahui teknik pengujian kualitas air dengan menggunakan metode MPN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum uji kualitas air dengan menggunakan metode MPN
adalah:
a. Untuk mengetahui teknik uji kualitas air dengan menggunakan metode MPN.
b. Untuk mengetahui kualitas dari air sumur, air sungai dan air galon.
2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil praktikum uji kualitas air dengan
metode MPN ini adalah dapat mengetahui metode uji kualitas air dengan metode
MPN sehingga dapat mengetahui kualitas dari air sumur, air sungai dan air galon yang
air, maka dapat dilakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya air yang
bersih dan bebas dari mikroba, demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan bahan esensial bagi hidupnya organisme, oleh karena itu air selalu
penuh dengan benda-benda hidup. Manusia dan makhluk-makhluk lain yang tidak
hidup di dalam air senantiasa mencari tempat-tempat tinggal dekat air supaya mudah
mengambil air untuk keperluan hidupnya, maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di
sekitar sumber air, di tepi sungai, atau di tepi danau. Sesudah manusia lebih maju,
tempat tinggalnya tidak perlu dekat air dengan sumber jauh yang disalurkan dengan
Pentingnya air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50%–70% dari seluruh
total berat badan. Tulang manusia mengandung air sebanyak 22% berat tulang, dalam
darah dan ginjal sebanyak 83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah
air yang ada di dalam organ, 80% dari darah terdiri atas air, dalam tulang mengandung
25%, sedangkan dalam urat syaraf terdapat 75% air, dalam ginjal mengandung 80% air,
dalam hati 70% air, dan otot 75% air. Kekurangan air menyebabkan penyakit batu
ginjal dan kandung kemih, karena terjadi kristalisasi unsur-unsur yang ada di dalam
cairan tubuh. Kehilangan air sebanyak 15% dari berat badan dapat mengakibatkan
kematian. Kebutuhan minum orang dewasa adalah minimum 1,5–2 liter air sehari
(Slamet, 2004).
Selain pentingnya air bagi tubuh manusia, air dibutuhkan bagi kehidupan lainnya,
baik untuk kebutuhan hidup sehari-hari yaitu keperluan untuk kebutuhan domestik
4
Air tawar bersih yang layak minum, demikian langka di perkotaan. Sungai-sungai
yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam limbah, mulai dari buangan
sampah organik, rumah tangga hingga limbah beracun dari industri. Air tanah sudah
tidak aman dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat
juga merupakan suatu substansi yang membawa malapetaka, karena air dapat
membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun (Gause,
1946).
kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat
berbahaya untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang
ada dalam tinja manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada
2.2 Bakteri Coliform
penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah untuk
patogen seperti bakteri lain, virus atau protozoa yang banyak merupakan parasit yang
hidup dalam sistem pencernaan manusia serta terkandung dalam feses. Organisme
indikator digunakan karena ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri patogen, orang
5
tersebut akan mengekskresi organisme indikator jutaan kali lebih banyak dari pada
organisme patogen. Hal inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan bila tingkat
keberadaan organisme indikator rendah maka organisme patogen akan jauh lebih
serta cepat dikenal dalam tes laboratorium serta dapat dikuantifikasikan, tidak
berkembang biak saat bakteri patogen tidak berkembang biak, jumlahnya dapat
dikorelasikan dengan probabilitas adanya bakteri patogen, serta dapat bertahan lebih
lama daripada bakteri patogen dalam lingkungan yang tidak menguntungkan (Slamet,
2004).
44°C (pada JPT hal ini dilakukan pada tahap terakhir atau saat uji kelengkapan).
Pengidentifikasian dapat dilihat dari pertumbuhan dan reaksi yang memberikan warna
berbeda pada media kultur khusus. Saat dikulutur pada media EMB, hasil positif E.
6
umumnya, E. coli merupakan bakteri yang berasal dari feses dan kehadirannya efektif
mengkonfirmasi adanya kontaminasi fekal pada badan air. Umumnya, pada feses, E.
mendasar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perhitungan langsung dan tidak
mikroorganisme pada suatu bahan pada suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuan
terlebih dahulu, sedangkan jumlah organisme yang diketahui dari cara tidak langsung
Perhitungan secara langsung, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah
dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak
cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan
yang masih hidup saja (viable count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu,
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (Metode MPN) dan kalorimeter
(cara kekeruhan atau turbidimetri). Metode perhitungan MPN sering digunakan dalam
nitrat (Dwidjoseputro, 1994).
7
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak langsung.
Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumptive test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap
pengenceran tersebut mengandung satu sel jasad renik. Beberapa tabung mungkin
mengandung lebih dari satu sel, sedangkan tabung lainnya tidak mengandung sel.
tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif sedang tabung lainnya negatif. Metode
MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang
berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan
sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini disesuaikan
2010).
contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk
padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut. Metode
dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad
renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif
8
dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam
tabung kecil (tabung durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad
renik pembentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya digunakan tiga atau
lima seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukkan ketelitian yang
lebih tinggi, tetapi alat gelas yang digunakan juga lebih banyak (Fardiaz, 1996).
Untuk metode MPN (most probable number) digunakan medium cair dalam
wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan jumlah tabung yang
positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya baik itu berupa
perubahan warna atau terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung durham. Pada
metode perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-
1
, 10-2 dan 10-3. Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel
nilai MPN, dan untuk jumlah bakterinya maka digunakan rumus (Gobel, 2008).
Tabel yang digunakan untuk menentukan nilai MPN dari tiga seri tabung berbeda
dengan tabel lima seri tabung. Kombinasi yang dipilih mulai dari pengenceran tertinggi
yagn masih menghasilkan semua tabung positif sedangkan pada pengenceran yang
berikutnya ada tabung yang negatif. Kombinasi yang diambil terdiri dari tiga
pengenceran. Jika pada pengenceran yang keempat atau seterusnya masih diketemukan
tabung yang hasilnya positif, maka jumlah tabung yang positif tersebut harus
ditambahkan pada angka kombinasi yang ketiga sampai mencapai jumlah maksimum
(Volk, 1993).
bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji
9
berspora. Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah
unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk koloni (colony forming unit) dalam
sampel. Namun, pada umumnya nilai MPN juda diartikan sebagai perkiraan jumlah
individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Metode
MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat
jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi (Lim, 1998).
yang digunakan ialah media Lactose Broth. Bakteri dapat menggunakan laktosa sebagai
sumber karbon, namun ada pula sebagian bakteri enteric yang tidak dapat
pertumbuhan bakteri gram positif dan memacu bakteri gram negatif terutama
bakteri Coliform. Hasil uji penguat yang positif atau meragukan menyatakan bahwa
sampel air tidak layak untuk diminum. Uji penguat memerlukan media selektif dan
tabung laktosa yang positif. Uji pelengkap, uji ini merupakan tahap akhir analisis
bakteri dari contoh air. Uji pelengkap dilakukan dengan pewarnaan gram (Volk, 1993).
10
BAB III
METODOLOGI
keeseehatan Lingkungan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum uji kualitas air dengan
3.2.1 Alat
a. Pipet tetes
b. Rak tabung
c. Tabung reaksi
d. Gelas ukur 10 ml
e. Tabung durham
f. Bunsen
g. Inkubator
h. Handsprayer
11
3.2.2 Bahan
c. Medium Laktose Broth (LB)
d. Medium Escherichia coli (EC)
e. Aquades steril
f. Alkohol 70%
g. Korek api
h. Spiritus
i. Label
3.3.1 Pengenceran
menggunakan pipet tetes ke dalam tabung yang telah berisi aquades steril pada
homogen. Air galon tidak dilakukan pengenceran karena telah melalui proses
sterilisasi.
12
5) Menambahkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 ke dalam tabung
6) Perlakuan pada poin 3-5 dilakukan sebanyak 3 kali pada tabung reaksi yang
lain.
masing-masing 0.5 ml/10 tetes dari tabung pengenceran 10-3 ke dalam 3 tabung
13
3.3.3 Uji Penegasan
lampiran.
14
BAB IV
10-1
+ +
Air sumur
10-1
+ +
Air Sumur
1.
10-1
+ +
Air sumur
10-3
2. + +
Air sumur
15
10-1
+ +
Air sungai
3.
10-1
+ +
Air sungai
10-2
+ +
Air sungai
4.
10-2
+ +
Air sungai
4.2 Pembahasan
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak langsung.
Metode MPN terdiri dari tiga tahap yaitu, uji dugaan (presumptive test), uji penetapan
(confirmed test), dan uji pelengkap (completed test). Metode MPN biasanya dilakukan
untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun
ntuk metode MPN (Most Probable Number) digunakan medium cair dalam
wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan jumlah tabung yang
positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya baik itu berupa
perubahan warna atau terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung durham. Pada
16
metode perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-
1
, 10-2, dan 10-3.
Adapun sampel air yang diujikan untuk mengetahui kualitas air yaitu air sumur,
air sungai Poboya dan air galon. Sebelum semua prosedur kerja dilakukan terlebih
bakteri. Langkah selanjutnya dilakukan pengenceran pada sampel air sumur dan air
sungai. Sampel air galon tidak dilakukan pengenceran karena telah melalui beberapa
proses sterilisasi sehingga mikroorganisme yang berada pada sampel air galon ikut
steril yang bertujuan untuk menimalisir jumlah bakteri yang terdapat pada medium
yang digunakan, karena aquades adalah air dari hasil fermentasi yang tidak terdapat
bakteri didalamnya sehingga pada pencampuran medium dengan bahan yang diujikan
Pada uji pendugaan dilakukan dengan menginkubasi sampel air yang telah
durham. Sebelum sampel air dari pengenceran dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang berisi medium Lactose Broth bagian pinggir dari tabung reaksi difiksasi pada api
bunsen, tujuan dari perlakuan fiksasi ini adalah untuk menjaga kesterilan dari media
broth memiliki komposisi 0.3% ekstrak beef, 0.5% pepton, dan 0.5% laktosa. Pepton
17
dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk metabolisme bakteri. Laktosa
Pada tabung reaksi diletakkan tabung durham secara terbalik, fungsi dari tabung
durham adalah untuk mengetahui terbentuknya gas gelembung atau untuk menangkap
gas yang ditimbulkan akibat adanya fermentasi laktosa menjadi asam dan gas.
penegasan berfungsi untuk meyakinkan hasil positif yang ada pada uji pendugaan.
jika terdapat reaksi fermentasi dengan media. Warna ini berasal dari adanya
Broth, dibuat dari peptone, lactose, oxgall, brilliant green, dan aquades. Fungsi dari
medium BGLB adalah untuk mendeteksi bakteri Coliform yang ada pada air. Medium
kedua yang digunakan pada uji penegasan ini adalah Medium Escherichia coli (EC)
Pada hasil pengamatan uji pendugaan hasil positif ditandai dengan adanya
gelembung pada tabung durham yang berarti terjadi proses fermentasi laktosa menjadi
asam dan gas. Pada sampel air sumur MPN 10-1 terdapat hasil positif dari ketiga tabung
tersebut. Pada MPN 10-2 terdapat ketiga tabung menunjukkan hasil yang negatif.
Sedangkan pada MPN 10-3 terdapat hasil positif pada tabung pertama dan negatif pada
MPN dengan formasi 3-0-1 nilai MPN/g dari air sumur adalah 38 atau dalam sampel
18
Setelah melakukan uji pendugaan dilanjutkan dengan uji penegasan. Hasil positif
keberadaan bakteri Escherichia coli. Pada hasil pengamatan uji penegasan air sumur
pada pengenceran MPN 10-1 pada ketiga tabung didapatkan hasil positif pada medium
BGLB dan EC, yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dan terdapat
gelembung pada tabung durham. Pada uji penegasan air sumur pada pengenceran MPN
10-2 pada semua tabung didapatkan hasil negatif. Pada uji penegasan air sumur pada
pengenceran MPN 10-3 hanya satu tabung yang didapatkan hasil positif pada medium
BGLB dan EC, yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna dan terdapat
disebabkan oleh adanya aktivitas respirasi mikroorganisme, sehingga dapat dilihat hasil
dari respirasi mikroorganisme tersebut berupa gelembung gas. Berdasarkan hal ini pada
pengujian air pada air sumur pengenceran 10-1 dan 10-3 bakteri yang terdapat pada air
bakteri Escherichia coli.
Pada hasil pengamatan uji pendugaan didapatkan pada sampel air sungai MPN
10-1 terdapat hasil negatif pada tabung pertama dan terdapat hasil positif pada tabung
kedua dan ketiga. Pada MPN 10-2 terdapat hasil positif di tabung pertama dan kedua,
dan hasil negatif pada tabung ketiga. Sedangkan pada MPN 10 -3 ketiga tabung
MPN dengan formasi 2-2-0 nilai MPN/g adalah 21 atau dalam sampel air tersebut
mengandung Coliform 21/100 ml air.
19
Pada hasil pengamatan uji penegasan air sungai pada pengenceran MPN 10 -1 dua
tabung didapatkan hasil positif pada medium BGLB dan EC, yang ditandai dengan
terjadinya perubahan warna dan terdapat gelembung pada tabung durham. Pada hasil
pengamatan uji penegasan air sungai pada pengenceran MPN 10 -2 dua tabung
didapatkan hasil positif pada medium BGLB dan EC, yang ditandai dengan terjadinya
perubahan warna dan terdapat gelembung pada tabung durham. Perubahan warna
menunjukkan hasil negatif. Berdasarkan hal ini pada pengujian air pada air sumur pada
Hal ini berarti sampel air sumur dan air sungai sudah diambang batas, karena
100 ml, tidak ada sampel yang mengandung Coliform lebih dari 10 dalam 100 ml. Jadi
dari kedua sampel tersebut sudah tidak layak/aman untuk dikonsumsi sebab jumlah
dapat dijelaskan, bahwa mikroba yang terbentuk dalam tabung reaksi memerlukan
oksigen untuk hidup, sehingga mikroba tersebut tergolong ke dalam bakteri aerob, dan
salah satu cara untuk mengenali adanya mikroba dapat dilihat dari terbentuknya gas
Pada hasil pengamatan uji pendugaan didapatkan pada sampel air galon MPN 10 -
1
, 10-2 dan 10-3 semuanya menunjukkan hasil negatif. Pada sampel air galon selanjutnya
20
tidak dilakukan uji penegasan karena sampel air tersebut tidak terdapat
mikroorganisme, karena telah melalui proses sterilisasi sehingga bakteri dan kotoran
yang terdapat sebelumnya ikut tersaring pada proses sterilisasi. Setelah dicocokkan
dengan tabel MPN bahwa perbandingan tabung positif adalah 0-0-0 nilai MPN/g adalah
dilanjutkan pada uji penegasan. Hal ini dikarenakan air galon tersebut telah mengalami
proses filterisasi, dimana pada saat proses filterisasi mikroorganisme dan kotoran lain
aman untuk dikonsumsi.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Metode yang digunakan dalam pemeriksaan kualitas air adalah metode MPN (Most
sangat rendah. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan
(presumptive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed
yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya baik itu
berupa perubahan warna atau terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung
durham.
2) Kualitas air pada sampel air sumur dan air sungai yang diuji tidak
banyak pada jenis air sampel sehingga akan berbahaya bila dikonsumsi, jumlah
air dalam air galon sudah baik sehingga dapat digunakan minum serta keperluan
22
5.2 Saran
pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya
23
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. (http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-mengukur-kualitasairdengan
Surabaya. (http://journal.unair.ac.id/index.php/mik/article/download/1430/1520). Di
Jakarta. (http://anyleite.wordpress.com/category/laporan-praktikum-mikrobiologi/) Di
Makassar. (http://anyleite.wordpress.com/category/laporan-praktikum-mikrobiologi/)
24
Prawiro, 1989. Uji Mikrobiologi Air Minum Yang Dikonsumsi oleh Masyarakat Desa Deket
Wetan Kec. Deket Kab. Lamongan. Universitas Airlangga. Jurusan Biologi Fakultas
(http://www.fmipa.unair.ac.id/artikel1/2011/Prawiro%20060610097%20%20Artikel
Pudjarwoto. 1993. Water Quality Conservatiom For The Citarum River In West Java. Great
Servais, Pierre. 2007. Fecal bacteria in the rivers of the Seine drainage network
kutip dari tulisan Sasnita Sahabuddin. 2010. Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang di
Soerjani. 1997. Laporan Pra Survey Danau Sentani Irian Jaya, dan Wilayah Sekitarnya.
Indonesia. Di kutip dari tulisan Ima Fitha Patasik. 2010. Kualitas Sumber Air Minum
25
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Cendrawasih. Jayapura. (http://journal.lib.ac.id/index.php/JIPK/article/dow
Sterrit. 1988. Microciology for Environmental and Public Health Engineers. E&F Spon Ltd.
London. Di kutip dari tulisan Mirna Sari Randa. 2012. Analisis Bakteri Coliform (Fekal
dan Non Fekal) Pada Air Sumur di Kompleks Roudi Manokwari. Jurusan Biologi
26