Makalah Komunikasi
Makalah Komunikasi
Makalah Komunikasi
Disusun Oleh :
(P07131219045)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbedaan – perbedaan tersebut yang membuat suatu tantangan bagi setiap profesi,
apalagi dalam suatu pekerjaan terkadang diperlukan kolaborasi antar setiap profesi, hal itu
dilakukan agar suatu proyek yang berkaitan dengan kerjasama antar jurusan dapat berhasil.
Salah satu kunci keberhasilan dalam kerja sama tersebut adalah komunikasi, komunikasi menjadi
landasan penting karena dapat menjadi penghubung antara satu pihak dan pihak lain, termasuk
dengan pasien atau klien.
Salah satu jenis tenaga kesehatan yang memerlukan komunikasi adalah ahli gizi,
pemahaman tentang komunikasi sangat diperlukan oleh ahli gizi, terutama untuk penunjng
profesi. Salah satu tugas dari ahli gizi adalah memberikan konseling gizi, yang berarti seorang
ahli gizi memerlukan jenis pembelajaran komunikasi untuk dapat berinteraksi dengan pasiieenya,
baik secara personal seperti konseling gizi atau pun secara kelompok seperti penyuluhan.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kompetensi khusus yang mempelajari mengenai
komunikasi kesehatan. Hal tersebut untuk menjamin pasien aman dan mempermudah berbagai
informasi yang dijalankan oleh para tenaga kesehatan dan dapat merespon masalah dengan cepat
di dalam dunia kesehatan,adanya komunikasi dapat memperlancar segala kegiatan dalam dunia
ksehatan, apalagi perlu diperhatikan jika dunia kesehatan memegang peranan penting dalam
suatu kehidupan baik bermasyarakat maupun bernegara, maka perlu dilakukan dengan semua
jenis aspek penunjang, salah satunya komunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
2. Apakah tujuan komunikasi kesehatan dalam gizi ?
3. Bagaimana manfaat komunikasi dalam program gizi ?
4. Apakah pesan dari komunikasi gizi ?
5. Siapakah sasaran dari komunikasi gizi ?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian komunikasi
2. Memahami mengenai tujuan dan manfaat dari komunikasi kesehatan dalam gizi
3. Mengetahui jenis pesan dari komunikasi gizi
4. Mengetahui berbagai sasaran dari komunikasi gizi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Menurut Edi Santoso dan Mite Setiansah dalam bukunya Teori Komunikasi,
komunikasi dapat didefinisikan menjadi dua jenis aktivitas, aktivitas transaksional
dan aktivitas simbolik. Dalam aktivitas transaksional komunikasi, antara partisipan
komunikasi sejatinya membangun makna dari pesan secara kooperatif. Dengan kata
lain, dalam komunikasi, partisipan selalu menegosiasikan makna. Dalam negosiasi
ini latar belakang partisipan sangat berpengaruh dalam membangun kesamaan.
Sedangkan untuk aktivitas simbolik, komunikasi dapat diidentifikasi melalu
penggunaan simbol – simbol dalam berbagai pesan yang disampaikan. Hal ini terjadi
terutama dalam komunikasi yang menggunakan pesan – pesan verbal , misalnya
penggunaan bahasa.
3. Mengungkapkan perasaan
Ø Kognitif
Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan bagi
masyarakat terhadap ilmu gizi, contoh : Metode Ceramah,
Ø Efektif
Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide/pendapat khususnya dalam
ilmu gizi, contoh : media massa, diplomasi, penataran dll
Ø Konasi/Psikomotor
Mengubah sikap, perilaku & perbuatan seseorang atau masyarakat agar mereka dapat
menerapkan ilmu gizi khususnya dalam pola hidup sehat. contoh : kelompok 2 khalayak,
media massa, advertising, penyuluhan, penerangan.
Tujuan utama program intervensi gizi adalah perbaikan nutrisi kelompok sasaran yang
di ukur melalui indicator-indikator diet makanan, biokimia, antropometri, dan biofisik. Seluruh
indicator ini menunjukkan status gizi yang berbeda dalam masyarakat
Tujuan khusus program pendidikan gizi adalah untuk memperoleh perubahan perilaku
yang mempengaruhi status gizi.
Agar program komunikasi berjalan efektif dan dapat mengubah perilaku , target
sasaran harus di fokuskan pada isi pesan (terpapar dengan isi pesan) sehingga dapat mengingat
pesan.
Tujuan akhir dari Komunikasi gizi adalah perubahan kebiasan perilaku yang
mendukung terhadap peningkatan status gizi. Oleh karena itu, dalam perencanaan Komunikasi
gizi perlu di ketahui kebiasaan-kebiasaan di masyarakat yang buruk tersebut.
C. Manfaat Komunikasi Gizi
Secara umum manfaat adalah hal yang dapat didapat untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu.
Pada tataran teoritis, terdapat manfaat komunikasi dari dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif
adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi
informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari
satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang lainnya. Jika
pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama
seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
2. Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi
sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu efek yang
dikehendakinya pada receiver. Komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-
lambang verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh
respons. Kedua pengertian komunikasi tersebut, mengacu pada hubungan stimulus respons
antara sender dan receiver.
Membantu klien mengenali, mengatasi, dan membuat keputusan yang benar dalam
mengatasi masalah gizi yang dihadapi
Membantu klien untuk menolong diri sendiri dengan cara mengubah pikiran atau gaya
hidup mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan sikap yang positif terhadap gizi
agar bersangkutan dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang baik dalam
hidupnya sehari-hari
Membantu orang lain (klien) mengenali, mengatasi masalah gizi yang dihadapi dan
mendorong klien untuk mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi secara mudah
sehingga dpt dilaksanakan oleh klien secara efektif dan efisien
Sedangkan dalam gizi, terdapat beberapa pesan yang bisa disampaikan, pesan tersebut
diantaranya adalah :
Pesan gizi seimbang adalah suatu bentuk komunikasi yang berisi susunan
asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Pemenuhan kebutuhan gizi ini juga harus memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
mempertahankan berat badan normal guna mencegah masalah gizi.
Salah satu jenis pesan gizi yang disampaikan adalah Stunting, dalam
stunting terdapat media promosi kesehatan yang berupa semua sarana atau upaya
untuk menampilkan pesan atau informasi yang tersedia yang ingin disampaikan
oleh komunikator, pesan – pesan tersebut ditujukan kepada berbagai kalangna
masyarakat demi suksenya pencegahan stunting.
Tujuan pesan tersebut disampaikan kepada remaja, ibu hamil, serta ibu
menyusui secara khusus dan masyarakat luas secara umum. Diharapkan dengan
adanya media komunikasi tersebut dapat mempermudah jalannya program
pencegahan stunting.
Sasaran Komunikasi Gizi dikelompokkan berdasarkan jenis media komunikasi yamg digunakan
Sebagai seorang penyuluh gizi merupakan hal yang penting untuk dapat
menguasai komunikasi massa dan metode public speaking yang baik. Komunikasi
massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang
besar, biasa kelompok masyarakat tersebut memiliki jenis masalah atau latar
belakang gizi yang serupa, seperti penyuluhanpada remaja tentang anemia atau mpasi
kepada ibu menyusui yang umumnya tidak dikenal atau orang yang belum pernah
kita temui sebelumnya.
Komunikasi masa yang baik harus :
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi Pembaca :
1. Pembaca perlu membaca dengan seksama isi makalah agar tidak terjadi keselahan
persepsi
2. Mengambil informasi yang baik dalam makalah ini dan memprakteekkan dalam
kehidupan dan pekerjaan
Bagi Penulis :