Dewi Lestari 050218a050 Formulasi Shampo
Dewi Lestari 050218a050 Formulasi Shampo
Dewi Lestari 050218a050 Formulasi Shampo
NIM : 050218A050
Kelas : Farmasi Transfer A
TUGAS KOSMETOLOGI
3. Klaim Shampo
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan penampilan
secara visual baik untuk pria maupun wanita. Rambut harus selalu dijaga kebersihan dan
kesehatannya. Seperti bagian tubuh yang lain, rambut juga memiliki masalahnya sendiri.
Salah satu masalah rambut yang dapat mengganggu penampilan dan keindahan rambut
adalah ketombe. Rambut yang berketombe sampai sekarang masih menjadi salah satu
penyebab berkurangnya kepercayaan diri yang dapat menghambat kenyamanan beraktivitas.
Ketombe merupakan salah satu masalah di kulit kepala dengan gejala umum adanya sisik-
sisik (pengelupasan kulit mati), gatal pada kulit kepala dan kemerahan di sekitar kulit
kepala. Ketombe dapat disebabkan oleh kulit kepala yang berminyak, hormon atau jamur.
Salah satu jamur penyebab ketombe adalah Candida albicans.
Rimpang jahe mengandung dua kandungan utama yaitu minyak atsiri 1-3% dan
oleorosin. minyak atsiri jahe terdiri dari senyawa monoterpen,, sejuiterpen hidrokarbon,
sekuiterpen alkohol zingiberol dan zingiberenol. Salah satu jenis jahe yaitu jahe merah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Karuna hermina, dkk (2007, minyak atsiri jahe
merah memiliki efek antijamur terhadap Candida albicans secara invitro dengan konsentrasi
optimal 6,25% dan ada hubungan peningkatan konsentrasi minyak atsiri jahe merah dan
peningkatan zona hambat ang terbentuk terhadap Candida ambicans. Sehingga dari uraian
tersebut saya memilih untuk membuat shampo anti ketombe dari minyak atsiri jahe merah.
Berikut formulasi shampo antiketombe dari minyak atsiri jahe merah.
4. Evaluasi Shampo
a. Uji Organoleptis
Uji organoleptis ini dilakukan dengan cara 2 gram sampo diletakkan pada gelas beaker
dengan melihat wujud, warna, aroma, dan rasa.
b. Uji viskositas
Uji viskositas ini dilakukan dengan cara sebanyak 100 gram sampo dimasukkan dalam
beaker gelas 100 ml kemudian diukur kekentalannya menggunakan viskometer
Brookfield.
c. Uji Pengukuran pH
Pengukuran pH dilakukan dengan cara 2 gram sampo dilarutkan dengan air lalu
dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH meter.
d. Uji Pengukuran Tinggi Busa
Uji stabilitas busa dilakukan dengan cara memasukkan sampo sebanyak 1 ml ke dalam
gelas ukur 250 ml ditambahkan air secara perlahan hingga mencukupi 100 ml. Dilakukan
pengocokan ke kanan dan kiri selama 10 kali. Jalankan stopwatch ketika pengocokan
dihentikan. Lalu diukur volume busa dalam gelas ukur dalam beberapa kurun waktu
e. Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan dengan meletakkan 2 g sediaan sampo dipusat antara lempeng
cawan petri dimana lempeng bagian atas dibebani dengan anak timbang seberat 25 g
diatasnya. Permukaan yang dihasilkan dengan meningkatkan beban merupakan
karakteristik daya sebar.
f. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan cara sediaan sampo yang dihasilkan dioleskan pada
kaca objek kemudian diamati bagian- bagian yang tidak tercampurkan dengan baik.