Gigantisme
Gigantisme
Gigantisme
Penyebab Gigantisme
Gigantisme disebabkan oleh produksi hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH) yang
berlebihan. Produksi hormon yang berlebihan ini biasanya terjadi akibat adanya tumor pada
kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari.
Kelenjar hipofisis terletak di bagian bawah otak. Kelenjar ini berperan menghasilkan hormon
yang mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi organ atau kelenjar lain, seperti kelenjar tiroid,
kelenjar adrenal, atau organ reproduksi. Adanya tumor pada kelenjar hipofisis akan
memengaruhi fungsi tersebut, termasuk memengaruhi produksi hormon pertumbuhan.
Selain tumor pada kelenjar hipofisis, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan produksi
hormon pertumbuhan dan akhirnya memicu gigantisme, di antaranya:
Gejala Gigantisme
Anak dengan gigantisme mengalami kelainan pada pertumbuhannya dan kelainan ini akan
terlihat semakin jelas seiring pertambahan usia anak. Beberapa gejala yang bisa muncul adalah:
Sering kelelahan
Diagnosis Gigantisme
Untuk mendiagnosa gigantisme, pertama-tama dokter akan melakukan tanya jawab seputar
keluhan dan riwayat kesehatan anak dan keluarganya. Setelah itu, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik, salah satunya dengan pengukuran antropometri.
Antropometri dilakukan mengukur dimensi tubuh yang terdiri dari tinggi, berat badan, indeks
massa tubuh (BMI), lingkar tubuh (pinggang, pinggul, dan anggota tubuh lainnya), dan ketebalan
lemak bawah kulit. Hasil pengukuran ini akan dibandingkan dengan kurva pertumbuhan.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang dengan beberapa
metode berikut:
Tes darah, untuk mengukur kadar hormon di dalam tubuh, termasuk growth hormon
Pemindaian dengan MRI dan CT scan, untuk menemukan keberadaan tumor hipofisis dan
mendiagnosis penyebab kelebihan kadar GH
Pengobatan Gigantisme
Pengobatan gigantisme bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat produksi hormon
pertumbuhan (GH) pada anak. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter
untuk mengatasi gigantisme adalah:
Operasi
Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor hipofisis yang menekan saraf dan memicu
peningkatan produksi hormon pertumbuhan (GH).
Obat-obatan
Obat-obatan dapat diberikan sebagai pengobatan pendukung setelah operasi atau jika operasi
tidak dapat dilakukan. Beberapa jenis obat yang diberikan adalah:
Analog somatostatin, seperti octreotide, lanreotide, dan pasireotide, untuk menghambat
sekresi GH, insulin, dan glukagon
Antagonis hormon pertumbuhan, seperti pegvisomant, untuk menghambat kinerja GH
dan menurunkan konsentrasi hormon IGF-1
Dopamine-receptor agonist, seperti bromocriptine dan cabergoline, untuk menurunkan
produksi GH
Komplikasi Gigantisme
Salah satu komplikasi yang dapat dialami oleh penderita gigantisme adalah kambuhnya tumor
hipofisis yang menyebabkan gigantisme, meskipun tumor ini sudah dioperasi atau diobati.
Selain itu, prosedur operasi dan radioterapi yang dilakukan untuk mengatasi gigantisme juga
dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti:
Hipogonadisme
Hipotiroidisme
Insufisiensi adrenal (kekurangan hormon adrenal)
Diabetes insipidus
Pencegahan Gigantisme
Gigantisme tidak dapat dicegah. Jika menemui gejala-gejala gigantisme pada anak, segera
periksakan ke dokter agar bisa cepat ditangani. Jika didiagnosis dan diobati sejak dini, keluhan
dan gejala bisa cepat diatasi sebelum bertambah berat.