0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan17 halaman

Logbook Kegiatan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

LOGBOOK KEGIATAN

Nama Preseptee : Hendrikus Reyaan


Stase : Keperawatan Medikal Bedah 2
Tempat praktik : EG 4
Minggu : 1 (7 – 10 Juli 2021)
Pencapaian
Kegiatan Evaluasi
Hari / Preceptor (self assessment dari kegiatan yang
No (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi dari Refleksi
Tanggal akademik sudah dilakukan dibandingkan
yang dilakukan) kegiatan terse but)
dengan target dan standard)
1 Rabu, 7 Avin Maria, Ns., Melakukan persiapan S : Tidak dapat terkaji Pada persiapan klien dan perawat Pada tindakan ini merupakan hal
Juli 2021 M.Kep klien dan perawatan O : KU : Apatis, Post pasca bedah syaraf harus yang baru bagi saya karena saya
paska operasi kasus Operasi ke ICU, memperhatikan kondisi pasien dan beru pertama medapatkan dan
bedah syarat (Pasang Terpasang drain pada memastikan pasien aman untuk mempersiapkan pasien bedah
VP Shunt) bagian kepala, dilakukan tindakan operasi beda sayarf sehingga dapat menjadi
Terpasang manitol syaraf, dalam hal ini pemasangan pengalaman bagi saya untuk
Pada Bpk. M.A masuk 125cc IV, Sonde VP shunt. Pada pasien mengalami belajar lebih mendalam tentang
dengan diagnosa 250 masuk, memberikan pembengkakan otak atau edema sistem saraf pada manusia.
medis Edema serebri, obat amplodipine 10 serebri (cerebral edema) adalah Selain itu dalam hal ini harus di
Cephalgia, Hipertensi, mg/PO, memberika obat kondisi di mana terjadi pembesaran perhatikan karena pada kondisi
SAH asam trakneksamat 10 otak akibat adanya penumpukan yang tergolong parah dan tidak
mg/IV cairan dalam otak. Pembengkakan mendapatkan penanganan,
A : Risiko perfusi serebral otak dapat menimbulkan gejala pembengkakan otak dapat
tidak efektif berupa pusing, bahkan kesulitan menyebabkan kematian.
P : Monitor Tingkat berbicara. VP shunt Alat ini Prosedur bedah saraf ini
kesadaran, observasi dipasang melalui prosedur digunakan untuk mendiagnosis
perdarahan dan drain pembedahan dan berfungsi untuk dan mengobati penyakit saraf
mengurangi penumpukan cairan akibat adanya kelainan pada
otak. Prosedur bedah saraf ini pembuluh darah otak,
digunakan untuk mendiagnosis dan
mengobati penyakit saraf akibat
adanya kelainan pada pembuluh
darah otak.
2 Rabu, 7 Avin Maria, Ns., Melakukan S: Tidak dapat terkaji Tindakan restrain ini harus Dalam hal ini indikasi restrain
Juli 2021 M.Kep pencegahan O: Pasien mengalami memperhatikan keadaan pasien meliputi perilaku amuk yang
mencederai diri penerunana kesedaran, agar tidak terjadi masalah atau membahayakan diri sendiri
dengan restrain fisik Pasien tampak sedikit gangguan seperti cedera fisik, maupun orang lain, perilaku
gelisah gangguan sirkulasi ataupun agitasi yang tidak dapat
Pada Bpk. M.A - E = 3, V = 2, M = 4 membuat kulit menjadi kemerahan. dikendalikan dengan pengobatan
dengan diagnosa - Terpasang restrain pada Restrain adalah tindakan langsung Namun dalam hal ini sebagai
medis Edema serebri, pergelangan tangan kiri dengan menggunakan kekuatan perawat kita harus tahu cara dan
Cephalgia, Hipertensi, dan kanan fisik pada individu yang bertujuan teknik nya agar tidak
SAH A: Risko cedera untuk membatasi kebebasan dalam membahayakan pasien, seperti
P : Lanjutkan Intervensi bergerak.. Restrain dengan alat membuat lecet tangan atau justru
- Obeservasi tanda – mekanis menggunakan peralatan malah menghambat aliran darah
tanda vital yang dipasang pada pergelangan karena ikatan restrain tersebut.
- Monitor capilary refil tangan untuk mencegah agar pasien Selain itu pasien dalam keadaan
time tidak mencederai diri sendiri dan penurunan kesadaran sehingga
mencabut peralatan yang di pasang. masih dalam keadaan orientasi
yang kurang dan gelisah.
3 Kamis, 8 Avin Maria, Ns., Melakukan S : Pasien mengatakan Pemeriksaan mini mental state Dalam hal ini pemeriksaan ini
Juli 2021 M.Kep pemeriksaan terkadang sering lupa examination (MMSE) umumnya dapat membantu untuk
menggunakan Tools karena pengaruh usia dilakukan pada pasien yang mengetahui tingkat kemampuan
MMSE (Mini Mental yang lanjut dicurigai mengalami demensia berfikir dan daya ingat pada
State Examination) O : Pasien tampak khususnya pada lansia. Pasien pasien geriatrik, sehingga
kooperatif, Kesadaran : sering kali malu mengakui sebagai perawat nantinya dapat
Pada SA dengan CM, pasien tidak mampu gangguan kognitif yang dialaminya membantu dalam menentukan
diagnosa medis Urti meniru gambar yang ada sehingga pemeriksa perlu perencanaan karena pasien yang
Ca Prostat metatase karena kekuatan otot menyadari dan mengantisipasi hal dihadapi memiki kemampuan
tulang belakang, yang menurun, Usia ini. Selain itu pemeriksaan ini harus untuk mengingat yang rendah.
hiponatremia Ec pasien = 75 tahun, Skor menggunakan tools MMSE.
Anorexia geriatri MMSE = 24 (dimensia Pemeriksaan harus dilakukan
sedang) dengan tepat seperti pemeriksa
A : Risiko kerusakan tidak boleh melakukan hal-hal yang
memori mungkin menjadi petunjuk bagi
P : Ajarkan terapi kognitf, pasien untuk menjawab atau
jika perlu memperbaiki jawaban, misalnya
menggelengkan kepala ketika
jawaban pasien salah.
4 Kamis, 8 Avin Maria, Ns., Melakukan pengkajian S : Tidak dapat terkaji Salah satu masalah pada sistem Merawat pasien dengan
Juli 2021 M.Kep diagnosa, rencana, O : Kesadaran : persarafan adalah cedera kepala gangguan sistem persarafan
tindakan dan evaluasi Somnomlent, E=3, V=3, sedang, pada cedera kepala ini khususnya pada pasien dengan
keperawatan dan M=4, terpasang NGT, mengakibatkan pasien mengalami cedera kepala sedang merupakan
keterampilan terpasang O2 NRM 8 penurunan kesadaran, sehingga salah pengalaman yang cukup
profesional pada LPM, terpasang kateter, memperluhkan perawatan dan baru karena saya dapat belajar
pasien dengan membantu perawatan pemberian yang optimal untuk tentang bagaimana memberikan
gangguan sistem diri, terpasang WSD, meningkatkan kesehatan dan asuhan keperawatan secara
persarafan memberikan manitol kemampuan terkait fungsi otak. optimal dan melaksanakan
125cc, Injeksi asam Sebagai perawat dalam proses keperawatan yang sesuai
Pada Sdra EDP traneksamat 500 mg / memberikan asuhan keperawatan untuk membantu proses
dengan diagnosa IV, memberikan sonde harus diberikan secara optimal penyembuhan dan pemulihan.
medis Cedera kepala 250 cc. TD : 128/76 termasuk perawatan diri, Selain itu juga saya dapat
sedang, mmHg, Nadi : pencegahan perdarahan, pemberian memberikan implentasi
Hematopeumothoraks, 97x/menit, SPO2: 99%, manitol, observasi tingkat berdasarkan EBN dengan Head
Fraktur Costa 5-10 suhu : 36,3OC kesadaran dan memnuhi kebutuhan up 30 derajat.
A : Risiko perfusi jaringan pasien.
serebral tidak efektif,
risiko jatuh, risiko
perdarahan, defisit
perawatan diri, hambatan
mobilitas fisik
P : Monitor tingkat
kesadaran dan observasi
tanda – tanda vital
5 Jumat, 9 Avin Maria, Ns., Melakukan pemberian S : Tidak dapat terkaji Pada pemberian transfusi darah Tindakan pemberian tranfusi
Juli 2021 M.Kep transfuse darah O : Kesadaran : adalah proses menyalurkan darah darah merupakan hal yang
dengan PRC golongan Somnomlent, E=3, V=3, atau produk berbasis darah dari satu mungkin tidak asing bagi saya
darah O (HB : 8,7g%) M=4, terpasang NGT, orang ke sistem peredaran orang karena sering sekali saya
terpasang O2 NRM 8 lainnya. Transfusi darah dilakukan melakukan tindakan ini, namun
Pada Sdr EDP dengan LPM, terpasang kateter, pada kondisi medis tertentu dalam terkadang pemantauan masih
Cedera kepala sedang, membantu perawatan hal ini pada pasien mengalami belum optimal dilakukan,
Hematopeumothoraks, diri, terpasang WSD, penurunan kadar hemoglobin sehingga hal ini menjadi
Fraktur Costa 5-10 TD: 118/86, Nadi : sehingga memerluhkan tranfusi perhatian bagi saya untuk lebih
96x/menit, SPO2 : darah agar dapat meningkatkan berhati – hati dalam memberikan
100%, Suhu : 36,5 OC, transpotrasi oksigen dan nutrisi ke tranfusi darah karena sama saja
tranfusi masuk 30 TPM, sel. Selain itu pada tindakan kita memasukan barang asing
PRC golongan darah O, transfusi darah ini harus kedalam tubuh pasien.selain itu
tidak ada tanda – tanda memperhatikan golongan darah juga perlu pemantauan dan
alergi selama pemberian pasien, jenis darah yang diberikan, doubel check dalam melakukan
tranfusi indikasi pemberian, perluh ketatnya tranfusi darah.
monitor tanda – tanda vital, reaksi
alergi dan pemantauan selama
tranfusi dan setelah tranfusi darah.
6 Sabtu, 10 Avin Maria, Ns., Melakukan Range Of S : Tidak dapat terkaji Range of Motion (ROM) Dalam hal ini tindakan ROM
Juli 2021 M.Kep Motion pada kasus O : Kesadaran : merupakan salah satu terapi merupakan hal yang sederhana
patologis Somnomlent, E=3, V=3, pemulihan dengan cara latihan otot namun mempunyai dampak yang
M=4, terpasang NGT, untuk dapat mempertahankan cukup signifikat bagi pasien
Pada Bpk MA dengan terpasang O2 Nassal kemampuan pasien menggerakkan yang mengalami kelemahan otot
diagnosa medis Canula 4 LPM, kekuatan persendian secara normal dan atau keterbatas gerak. Pada
PENKES, Edema Otot : Ekstermitas atas lengkap. Melakukan mobilisasi tindakan ROM ini dilakukan
serebri, SAH kanan = 3, kiri = 3, persendian dengan latihan ROM secara pasif agar pasien tidak
Ekstermitas bawah dapat mencegah berbagai mengalami kekakua sendi dan
kanan = 3, kiri = 3, komplikasi seperti nyeri karena tulang serta melancarkan aliran
setelah dilakukan tekanan, kontraktur, tromboplebitis, darah khusunya pada pasien
tindakan tampak adanya dekubitus sehingga mobilisasi dini yang bedrest. Selain itu
tonus otot dan massa penting dilakukan secara rutin dan pemulihan pada pasien yang
otot. kontinyu. Memberikan latihan mengalami penurunan kesadaran
A : Risiko perfusi serebral ROM secara dini dapat dan keterbatasan gerak adalah
tidak efektif, gangguan meningkatkan kekuatan otot karena dengan cara terapai fisik yaitu
mobilitas fisik dapat menstimulasi motor unit latihan Range of Motion (ROM).
P : Lakukan ROM secara sehingga semakin banyak motor
rutin sesuai intruksi unit yang terlibat maka akan terjadi
peningkatan kekuatan otot,
kerugian pasien hemiparese bila
tidak segera ditangani maka akan
terjadi kecacatan yang permanen
7 Sabtu, 10 Avin Maria, Ns., Perawatan WSD : S : Tidak dapat terkaji Pada tindakan WSD dilakukan Pada tindakan perawatan WSD
Juli 2021 M.Kep ganti balutan, ganti O : Terpasang WSD, karena pasien mengalami merupakan hal yang baru saya
botol, membuang tekanan : 20, terpasang Hematopeumothoraks sehingga karena saya baru pertama kali
cairan balutan baru, tidak ada perlu dilakukan WSD untuk merawat pasien dengan
tanda – tanda infeksi, mengeluarkan cairan. WSD sendiri Hematopeumothoraks, namun
Pada Sdra EDP cairan keluar 100 cc merupakan merupakan tindakan dalam hal ini perawatan WSD
dengan diagnosa berwarna merah, tampak invasif yang dilakukan secara kontinue untuk mencegah
medis Cedera kepala adanya undulasi untukmengeluarkan udara, cairan komplikasi dan dapat dilakukan
sedang, A : Risiko infeksi (darah, pus) dari rongga pleura, pencegahan sedini mungkin.
Hematopeumothoraks, P : Lakukan perawatan rongga thoraks danmediastinum Pemantauan perlu dilakukan
Fraktur Costa 5-10 WSD sesuai intruksi dengan menggunakan pipa terhadap patensi pemasangan
penghubung sehingga WSD (tidak ada sumbatan,
fungsikardiopulmonal dapat tertekuk pada selang, selang
dipulihkan dan dipertahankan.WSD tidak lepas) dan resiko terhadap
adalah pemasangan drainage dari terjadinya infeksi sekunder pada
rongga dada yangdihubungkan area penusukan selang drainese.
dengan pipa khusus ke dalam botol sebagai perawat memiliki peran
yang berisi air. Pada perawatan yang penting dalam pemantauan
WSD ini dilakukan untuk terhadap pemasangan dan
mengeluar cairan yang ada pada perawatan WSD untuk
botol dan mengobservasi cairan memastikan WSD dapat
yang disiap dari dalam rongga berfungsi secara optimal dan
thorax dan mencegah infeksi. infeksi dapat dicegah.

Yogyakara, 11 Juli 2021


Preseptor Akademik Kepala Ruang Preseptee

(Avin Maria, Ns., M.Kep) (Yuni Krismawati, A.Md.Kep.) (Hendrikus Reyaan)


LOGBOOK

Nama Preseptee : Hendrikus Reyaan


Stase : Keperawatan Medikal Bedah 2
Tempat praktik : EG 4
Minggu : 2 (12 – 17 Juli 2021)
Pencapaian
Preceptor Kegiatan Evaluasi
Hari / (self assessment dari kegiatan yang
No klinik / (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi dari Refleksi
Tanggal sudah dilakukan dibandingkan
akademik yang dilakukan) kegiatan terse but)
dengan target dan standard)
1 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Melakukan pengkajian S : Tidak dapat dikaji Sasaran keenam keselamatan Sebagai perawat yang
Juli 2021 M.Kep ulang jatuh dengan O : Kesadaran : pasien yaitu mengurangi pasien memberikan asuhan pengajian
skala morse Somnomlent, E=3, V=3, risiko jatuh. Pasien jatuh diartikan risiko jatuh adalah hal yang
M=4, terpasang NGT, sebagai insiden di rumah sakit yang sangat pentig karena merupakan
Pada Bpk MA dengan terpasang O2 Nassal sering terjadi yang dapat salah satu sasaran keselamatan
diagnosa medis Canula 4 LPM, kekuatan mengakibatkan cedera serius pasien, selain itu perlu
PENKES, Edema Otot : Ekstermitas atas bahkan kematian, sehingga Pasien diperhatikan karena menjadi
serebri, SAH kanan = 3, kiri = 3, jatuh masih menjadi hal yang harus sesuatu yang sangat penting
Ekstermitas bawah diperhatikan oleh perawat yang dalam hal ini pasien yang pada
kanan = 3, kiri = 3, Skor merawat pasien. Dalam hal ini assessmen awal dinyatakan
Jatuh = 45 (Risiko penanganan pasien resiko jatuh dan beresiko rendah untuk jatuh
sedang) untuk memanajemen resiko pasien dapat mendadak menjadi
A : Risiko Jatuh jatuh tersebut yang dapat dilakukan beresiko tinggi, hal tersebut
P : Lakukan pencegahan yaitu pengkajian saat pertama kali dapat terjadi karena perubahan
jatuh dengan mengunci pasien masuk maupun pengkajian mendadak kodisi pasien serta
tempat tidur dan ulang yang dilakukan secara penyesuaian pengobatan,
memastikan pengaman berkala atau periodik jika terjadi sehingga sebaiknya dilakukan
telah terpasang perubahan fungsi fisiologis pada pengkajian setiap pergantian shif
pasien, termasuk pemberian obat atau secara periodik untuk
serta mengambil tindakan untuk mencegah kejadian jatuh.
mengurangi semua risiko yang
telah 5 diidentifikasi tersebut.
Risiko jatuh dilakukan dengan
mengggunakan tools untuk
memantau risiko jatuh berdasarkan
skor yang didapatkan.
2 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Mengkaji risiko S : Tidak dapat dikaji Luka dekubitus merupakan salah Pada pasien yang mengalami
Juli 2021 M.Kep dekubitus (Skala O : Kesadaran : satu masalah yang sering bedrest harus dilakukan
Braden) Somnomlent, E=3, V=3, ditemukan pada pasien yang sedang pengkajian dekubitus hal ini
M=4, terpasang NGT, dalam perawatan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya
Pada Bpk MA dengan terpasang O2 Nassal (khususnya di ruang intensif/kritis). kejadian dekubitus karena hal ini
diagnosa medis Canula 4 LPM, kekuatan Dekubitus (luka tekan) terjadi akan menyebabkan kerusakan
PENKES, Edema Otot : Ekstermitas atas karena adanya tekanan yang lama integritas pada kulit dan
serebri, SAH kanan = 3, kiri = 3, dan mengalami gesekan pada tubuh menyebabkan luka dan bisa
Ekstermitas bawah pasien yang mengalami tekanan menjadi infeksi, sehingga
kanan = 3, kiri = 3, Skor biasanya pada daerah bokong. sebagai perawat yang merawat
Jatuh = 45 (Risiko Mencegah pasien mengalami pasien memiliki kemampuan
sedang), skor braden dekubitus adalah wajib dilakukan dalam melakukan pengkajian
risiko dekubitus = 10 oleh perawat sebagai pemberi dekubitus dan melakukan
(risiko tinggi dekubitus) asuhan pada pasien yang sedang tindakan untuk mencegah
A : Risiko Jatuh dirawat. Sebagai perawat yang dekubitus. Dekubitus sangat
P : Lakukan pencegahan merawat pasien harus bisa menilai berbahaya dan perlu
untuk mencegah tingkat risiko terjadinya dekubitus diperhatikan oleh tenaga
dekubitus pada pasien. kesehatan.
3 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Melakukan perawatan S : Tidak dapat dikaji Perawat kulit yang dilakukan untuk Pada tindakan perawatan kulit
Juli 2021 M.Kep kulit pada klien resiko O : Kesadaran : mengurangi risiko dekubitus atau dilakukan pada klien yang
tinggi Somnomlent, E=3, V=3, luka pada kulit dan atau jaringan di mengalami bderest hal ini
M=4, terpasang NGT, bawahnya, biasanya disebabkan menjadi salah satu hal yang
Pada Bpk MA dengan terpasang O2 Nassal oleh adanya penonjolan tulang, harus diperhatikan oleh perawat,
diagnosa medis Canula 4 LPM, tidak ada sebagai akibat dari tekanan atau yang mana terkadang kita tidak
PENKES, Edema tanda – tanda dekubitus, kombinasi tekanan dengan gaya memperhatikan hal kecil seperti
serebri, SAH melakukan massgae geser dan atau gesekan.. Untuk ini, namun berdampak pada
punggung dengan mengurangi kemungkinan kesehatan pasien. Dalam hal ini
minyak zaitun, perkembangan dekubitus pada pencegahan dekubitus
punggung tampak lebuh semua pasien, perawat harus merupakan prioritas dalam
lembab dan sedikit halus melakukan berbagai macam perawatan pasien dan tidak
A : Risiko luka tekan tindakan pencegahan, seperti terbatas pada pasien yang
P : Lakukan mobilisasi perawat menjaga kebersihan kulit mengalami keterbatasan
miring kanan/kri pasien, untuk mempertahankan mobilisasi
integritas kulit, mengajarkan pasien
dan keluarga untuk pencegahan dan
memberikan asuhan keperawatan
mengenai cara mencegah dekubitus
4 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Melakukan edukasi S : Keluarga pasien Pada pencegahan kejadian jatuh Memberikan edukasi tentang
Juli 2021 M.Kep klien yang beresiko mengatakan paham harus dilakukan edukasi kepada pencegahan jatuh memang hal
jatuh tinggi kepada dengan penjelasan dan pasien maupun keluarga pasien yang wajib dilakukan oleh
kelaurga pasien akan menemani pasien untuk memastikan bahwa pasien seorang perawat, dalam hal ini
untuk tidak terjadi jatuh aman dan sesuai sasaran terkadang kita tidak mengetahui
Pada Bpk MA dengan O : Keluarga tampak jelas keselamatan pasien, selain itu bahwa pasien yang dirawat
diagnosa medis tentang penjelasan yang edukasi perlu diberikan agar mengalami perburukan atau
PENKES, Edema diberikan, pengaman keluarga dapat menjaga dan sesuai yang dapat menyebabkan
serebri, SAH termpat tidur telah melindungi pasien, edukasi yang jatuh sehingga perlu ada edukasi
terpasang, tempat tidur dapat diberikan seperti meminta kepada keluaga untuk dapat
telah terkunci keluarga mendampingi pasien, mendapingi dan menemai pasien
A : Risiko Jatuh mengajurkan keluarga untuk selalu dan menjaga lingkungan yang
P : Lakukan pengkajian menaikan pengaman tempat tidur aman bagi keselamatan pasien.
risiko secara periodik dan meminta melapor jika ada
tanda perburukan pasien khusunya
pada pasien dengan kelemahan
anggota gerak dan penurunan
kesadaran.
5 Selasa, 13 Avin Maria, Ns., Melepas NGT S : Pasien mengatakan Prosedur melepas selang Pada dasarnya melepas NGT
Juli 2021 M.Kep sedikit terganggu dengan nasogastrik merupakan prosedur adalah sesuatu tindakan yang
Pada Sdra EDP selang di hidung yang dilakukan pada pasien yang sangat simpel namun harus
dengan diagnosa O : Kesadaran : CM, NGT tidak lagi memerlukan dekompresi dilakukan dengan berhati – hati,
medis Cedera kepala ditarik tidak ada lambung, pasien yang mampu karena harus dilakukan dengan
sedang, hambatan maupun tidak makan per oral, atau pasien yang cepat agar pasien merasa lebih
Hematopeumothoraks, ada perdarahan, pasien tidak perlu lagi prosedur nyaman dan aman, selain itu
Fraktur Costa 5-10 tampak rileks. pembilasan lambung. Dalam hal ini juga tindakan melepas NGT
A : Risiko infeksi pasien sudah mengalami dilakukan agar tidak terjadi
P : Anjurkan pasien untuk peningkatan kesadaran dan sudah infeksi.
minum dan makan bisa berkominukasi serta latihan
secara perlahan untuk makan per oral. Dalam
melakukan tindakan pelepasan
selang NGT harus dilakukan sesuai
prosedur yang benar dan harus
dilakukan dengan cepat dan hati –
hati agat tidak menjadi hal yang
dapat membahayakan pasien.
7 Selasa, 13 Avin Maria, Ns., Pemeriksaan fisik S : Tidak dapat terkaji Pada pemeriksaan sistem saraf Melakukan pemeriksaan fisik
Juli 2021 M.Kep pada gangguan sistem O : Kesadaran : Apatis, E : dilakukan untuk menilai keadaan mungkin adalah sesuatu yang
persarafan 3, V : 4, M : 5, Pasien atau kelainan yang terjadi pada wajar tetapi dalam melakukan
terpasang drain pada pasien dengan gangguan sistem pemeriksaan fisik pada
Pada Bpk MP dengan bagian kepala, terpasang saraf seperti pada pasien gangguan sistem persarafan
diagnosa medis Stroke kateter urine, tidak ada mengalami stroke. Pada ganggaun harus dilakukan secara tepat
perdarahan, Hipertensi luka pada kulit, sistem saraf terjadi karena karena penyakit pada sistem
emergency, terpasang 02 Nassal gangguan, kelainan, atau kerusakan saraf dapat terjadi secara
Bradikardi Canul 5 LPM, terpasang yang terjadi pada sistem saraf perlahan dan menyebabkan
manitol 125cc sudah manusia, sehingga memengaruhi hilangnya fungsi secara bertahap
masuk, TD : 178.97, fungsinya. Sistem saraf adalah (degeneratif). Namun, kondisi
Nadi : 53, RR : 18x / sistem penghubung yang sangat ini juga bisa terjadi secara tiba-
menit, SPO2 : 99% kompleks yang dapat mengirim dan tiba dan menyebabkan masalah
A : Risiko perfusi serebral menerima informasi dalam jumlah yang mengancam jiwa (akut).
tidak efektif besar secara bersamaan. Dalam
P : Monitor tingkat melakukan pemeriksaan fisik
kesadaran, tanda – tanda sistem saraf harus dilakukan
vital dan observasi dengan teknik yang benar seperti
bradikardi pada umumnya yaitu harus
memperhatikan inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi yang harus
dilakukan dengan tepat dan tetap
dilakukan secara head to toe untuk
menilai ada tidaknya kelainan pada
pasien atau masalah pada pasien
sehingga dapat membantu dalam
proses asuhan keperawatan.
8 Rabu, 14 Avin Maria, Ns., Melepas kateter urine S : Pasien mengatakan Dalam melakukan tindakan Pada tindakan melepas kateter
Juli 2021 M.Kep kateter sudah dipasang melespas kateter harus merupakan prosedur yang cukup
Pada Sdra EDP sejaka 1 minggu yang memperhatikan waktu pemasangan sederhana. Kebanyakan orang
dengan diagnosa lalu sejak masuk yang mana hal ini untuk mencegah agak kesulitan untuk melepas
medis Cedera kepala O : Kesadaran terjadinya infeksi, pada tindakan kateter sendiri. Namun jika dapat
sedang, Composmentis, kateter melepas kateter harus dilakukan membuat pasien merasakan
Hematopeumothoraks, urine dilepas dengan sesuai SOP yang ada, sehingga ketidaknyamanan yang
Fraktur Costa 5-10 pengunci 15cc, tidak ada lebih aman dan sesuai dengan signifikan, sehingga harus
hambatan saat penarikan prosedur yang tepat. Serta dalam diperhatikan SOP terutama harus
kateter tindakan ini harus memperhatikan memperhatikan cairan pengunci
A : Risiko infeksi kenyamanan dan privasi pasien. sudah di keluarkan sehingga
P : Lakukan pemasangan ketika penarikan tidak terjadi
kateter yang baru ruptur.
9 Rabu, 14 Avin Maria, Ns., Melakukan S : Pasien mengatakan Pemasangan kateter urine atau Tindakan pemasangan kateter
Juli 2021 M.Kep pemasangan kateter sedikit sakit saat kateterisasi adalah prosedur untuk mungkin hal yang sudah tidak
urin Laki – laki dimasukan selang memasukkan selang kateter melalui asing bagi saya dalam
kencing saluran kencing (uretra) menuju melakukan tindakan ini, namun
Pada Sdra EDP O : Kesadaran kandung kemih. Di sinilah air tindakan ini harus dilakukan
dengan diagnosa Composmentis, kateter kencing ditampung sementara dengan teknik steril sehingga
medis Cedera kepala urine terpasang dengan sebelum dikeluarkan dari tubuh. harus di perhatikan tingkat
sedang, pengunci 15cc, tidak ada Perlu diketahui bahwa penggunaan kesterilannya sehingga pasien
Hematopeumothoraks, hambatan saat kateter dapat meningkatkan risiko tidak mengalami risiko infeksi.
Fraktur Costa 5-10 memasukan kateter, infeksi saluran kemih. Jadi,
terpasang kateter urine pastikan Anda menjaga
16, urine keluar kebersihannya dan berkonsultasilah
berwarna kuning dengan dokter bila memiliki
sebanyak 50cc. pertanyaan seputar pemakaian
A : Risiko infeksi kateter urine. Sehingga harus
P : Lakukan perawatan dilakukan sesuai dengan SOP yang
kateter berlaku.
10 Rabu, 14 Avin Maria, Ns., Monitor tanda
Juli 2021 M.Kep perburukan fungsi
pernapsan
Pada Bpk N dengan
diagnosa medis VES
Multifokal, Hipotensu,
Astma, Disorder
traumatic
11 Rabu, 14 Avin Maria, Ns., Memandikan pasien
Juli 2021 M.Kep dengan kondisi kritis

Pada Bpk N dengan


diagnosa medis VES
Multifokal, Hipotensu,
Astma, Disorder
traumatic
Rabu, 14 Avin Maria, Ns., Memberikan oksigen :
Juli 2021 M.Kep non-rebreathing mask

Pada Bpk N dengan


diagnosa medis VES
Multifokal, Hipotensu,
Astma, Disorder
traumatic
Kamis, 15 Avin Maria, Ns., Memasang NGT
Juli 2021 M.Kep
Kamis, 15 Avin Maria, Ns., Irigasi NGT
Juli 2021 M.Kep
Kamis, 15 Avin Maria, Ns., Perawatan drain
Juli 2021 M.Kep
Jumat, 16 Avin Maria, Ns., Melakukan perubahan
Juli 2021 M.Kep posisi dengan metode
logrool

Melakukan
mobilisaasi dengan
alat bantu jalan
Melatih klien berjalan
dengan alat bantu
walker
Mempersiapkan
pasien yang akan
diberikan transfuse
dan produk darah
yang membutuhkan
observasi khusus
Melakukan perawatan
mulut pasien
dengan penurunan
kesadaran

Yogyakarta, …………
Preseptor Akademik Preseptor Klinik Preseptee

(……………………………) (……………………………) (……………………………)


LOGBOOK

Nama Preseptee :
Stase :
Tempat praktik :

No Tanggal Preceptor Kegiatan Evaluasi Pencapaian Refleksi


klinik/akademik (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi (self assessment dari kegiatan yang
yang dilakukan) dari kegiatan tersebut) sudah dilakukan dibandingkan
dengan target dan standard)
1
2
3

Yogyakarta, …………
Preseptor Akademik Preseptor Klinik Preseptee

(……………………………) (……………………………) (……………………………)


LOGBOOK

Nama Preseptee :
Stase :
Tempat praktik :

No Tanggal Preceptor Kegiatan Evaluasi Pencapaian Refleksi


klinik/akademik (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi (self assessment dari kegiatan yang
yang dilakukan) dari kegiatan tersebut) sudah dilakukan dibandingkan
dengan target dan standard)
1
2
3

Yogyakarta, …………
Preseptor Akademik Preseptor Klinik Preseptee

(……………………………) (……………………………) (……………………………)


LOGBOOK

Nama Preseptee :
Stase :
Tempat praktik :

No Tanggal Preceptor Kegiatan Evaluasi Pencapaian Refleksi


klinik/akademik (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi (self assessment dari kegiatan yang
yang dilakukan) dari kegiatan tersebut) sudah dilakukan dibandingkan
dengan target dan standard)
1
2
3

Yogyakarta, …………
Preseptor Akademik Preseptor Klinik Preseptee

(……………………………) (……………………………) (……………………………)


LOGBOOK

Nama Preseptee :
Stase :
Tempat praktik :

No Tanggal Preceptor Kegiatan Evaluasi Pencapaian Refleksi


klinik/akademik (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi (self assessment dari kegiatan yang
yang dilakukan) dari kegiatan tersebut) sudah dilakukan dibandingkan
dengan target dan standard)
1
2
3

Yogyakarta, …………
Preseptor Akademik Preseptor Klinik Preseptee

(……………………………) (……………………………) (……………………………)

Anda mungkin juga menyukai