Hendrikus Reyaan - Log Book Kegiatan KMB 2
Hendrikus Reyaan - Log Book Kegiatan KMB 2
Hendrikus Reyaan - Log Book Kegiatan KMB 2
Pencapaian
Kegiatan Evaluasi
Hari / Preceptor (self assessment dari kegiatan yang
No (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi dari Refleksi
Tanggal akademik sudah dilakukan dibandingkan
yang dilakukan) kegiatan tersebut)
dengan target dan standard)
1 Rabu, 7 Avin Maria, Melakukan persiapan S : Tidak dapat terkaji Pada persiapan klien dan perawat Pada tindakan ini merupakan hal
Juli 2021 Ns., M.Kep klien dan perawatan O : KU : pasien tampak sakit pasca bedah syaraf harus yang baru bagi saya karena saya
paska operasi kasus sedang, Kesadaran : Apatis, memperhatikan kondisi pasien dan beru pertama medapatkan dan
bedah syarat (Pasang Post Operasi ke ICU, memastikan pasien aman untuk mempersiapkan pasien bedah
VP Shunt) Terpasang drain pada dilakukan tindakan operasi beda sayarf sehingga dapat menjadi
bagian kepala, Terpasang syaraf, dalam hal ini pemasangan pengalaman bagi saya untuk
Pada Bpk. M.A manitol masuk 125cc IV, VP shunt. Pada pasien mengalami belajar lebih mendalam tentang
dengan diagnosa Sonde 250 masuk, pembengkakan otak atau edema sistem saraf pada manusia.
medis Edema serebri, memberikan obat serebri (cerebral edema) adalah Selain itu dalam hal ini harus di
Cephalgia, Hipertensi, amplodipine 10 mg/PO, kondisi di mana terjadi pembesaran perhatikan karena pada kondisi
SAH memberika obat asam otak akibat adanya penumpukan yang tergolong parah dan tidak
trakneksamat 10 mg/IV cairan dalam otak. Pembengkakan mendapatkan penanganan,
A : Risiko perfusi serebral otak dapat menimbulkan gejala pembengkakan otak dapat
tidak efektif berupa pusing, bahkan kesulitan menyebabkan kematian.
P : Monitor Tingkat kesadaran, berbicara. VP shunt Alat ini Prosedur bedah saraf ini
observasi perdarahan dan dipasang melalui prosedur digunakan untuk mendiagnosis
drain pembedahan dan berfungsi untuk dan mengobati penyakit saraf
mengurangi penumpukan cairan akibat adanya kelainan pada
otak. Prosedur bedah saraf ini pembuluh darah otak,
digunakan untuk mendiagnosis dan
mengobati penyakit saraf akibat
kelainan pembuluh darah otak.
2 Rabu, 7 Avin Maria, Melakukan S: Tidak dapat terkaji Tindakan restrain ini harus Dalam hal ini indikasi restrain
Juli 2021 Ns., M.Kep pencegahan O: Pasien mengalami memperhatikan keadaan pasien meliputi perilaku amuk yang
mencederai diri penerunana kesedaran, agar tidak terjadi masalah atau membahayakan diri sendiri
dengan restrain fisik Pasien tampak sedikit gangguan seperti cedera fisik, maupun orang lain, perilaku
gelisah gangguan sirkulasi ataupun agitasi yang tidak dapat
Pada Bpk. M.A - E = 3, V = 2, M = 4 membuat kulit menjadi kemerahan. dikendalikan dengan pengobatan
dengan diagnosa - Terpasang restrain pada Restrain adalah tindakan langsung Namun dalam hal ini sebagai
medis Edema serebri, pergelangan tangan kiri dengan menggunakan kekuatan perawat kita harus tahu cara dan
Cephalgia, Hipertensi, dan kanan fisik pada individu yang bertujuan teknik nya agar tidak
SAH A: Risko cedera untuk membatasi kebebasan dalam membahayakan pasien, seperti
P : Lanjutkan Intervensi bergerak.. Restrain dengan alat membuat lecet tangan atau justru
- Obeservasi tanda – tanda mekanis menggunakan peralatan malah menghambat aliran darah
vital yang dipasang pada pergelangan karena ikatan restrain tersebut.
- Monitor capilary refil time tangan untuk mencegah agar pasien Selain itu pasien dalam keadaan
tidak mencederai diri sendiri dan penurunan kesadaran sehingga
mencabut peralatan yang di pasang. masih dalam keadaan orientasi
yang kurang dan gelisah.
3 Kamis, 8 Avin Maria, Melakukan S : Pasien mengatakan Pemeriksaan mini mental state Dalam hal ini pemeriksaan ini
Juli 2021 Ns., M.Kep pemeriksaan terkadang sering lupa examination (MMSE) umumnya dapat membantu untuk
menggunakan Tools karena pengaruh usia yang dilakukan pada pasien yang mengetahui tingkat kemampuan
MMSE (Mini Mental lanjut dicurigai mengalami demensia berfikir dan daya ingat pada
State Examination) O : Pasien tampak kooperatif, khususnya pada lansia. Pasien pasien geriatrik, sehingga
Kesadaran : CM, pasien sering kali malu mengakui sebagai perawat nantinya dapat
Pada SA dengan tidak mampu meniru gangguan kognitif yang dialaminya membantu dalam menentukan
diagnosa medis Urti gambar yang ada karena sehingga pemeriksa perlu perencanaan karena pasien yang
Ca Prostat metatase kekuatan otot yang menyadari dan mengantisipasi hal dihadapi memiki kemampuan
tulang belakang, menurun, Usia pasien = 75 ini. Selain itu pemeriksaan ini harus untuk mengingat yang rendah.
hiponatremia Ec tahun, Skor MMSE = 24 menggunakan tools MMSE.
Anorexia geriatri (dimensia sedang) Pemeriksaan harus dilakukan
A : Risiko kerusakan memori dengan tepat seperti pemeriksa
P : Ajarkan terapi kognitf, jika tidak boleh melakukan hal-hal yang
perlu mungkin menjadi petunjuk bagi
pasien untuk menjawab atau
memperbaiki jawaban.
4 Kamis, 8 Avin Maria, Melakukan perubahan S : Pasien menganatakan agak Log roll adalah sebuah teknik yang Pada pelaksanaan tindakan ini
Juli 2021 Ns., M.Kep posisi dengan metode sakit saat dibalik dan susah digunakan untuk memiringkan harus dilakukan dengan benar
logrool untuk miring klien yang badannya setiap saat agar tidak membahayakan bagi
O : Pasien tampak berbaring di dijaga pada posisi lurus sejajar pasien dan tidak terjadi cedera
Pada SA dengan tempat tidur, kekuatan otot (seperti sebuah batang kayu). yang lebih parah, sehingga harus
diagnosa medis Urti ekstermitas atas kanan = 2, Asuhan yang benar harus dilakukan dilakukan dengan tepat dan
Ca Prostat metatase kiri = 2, ekstermitas bawah untuk mencegah cidera tambahan. benar serta sesuai teknik.
tulang belakang, kanan = 3, kiri = 3, pasien Teknik ini membutuhkan 2-5
hiponatremia Ec tampak tidak bisa miring perawat. Untuk klien yang
Anorexia geriatri kanan dan kiri, aktivitas mengalami cidera servikal, seorang
dibantu anaknya perawat harus mempertahankan
A : Gangguan mobilitas fisik kepala dan leher klien tetap sejajar
P : Lakukan ROM pasif jika
memungkinkan
5 Kamis, 8 Avin Maria, Melakukan pengkajian Pengkajian Keperawatan : Salah satu masalah pada sistem Merawat pasien dengan
Juli 2021 Ns., M.Kep diagnosa, rencana, persarafan adalah cedera kepala gangguan sistem persarafan
tindakan dan evaluasi DS : Tidak dapat terkaji sedang, pada cedera kepala ini khususnya pada pasien dengan
keperawatan dan DO : Kesadaran : Somnomlent, mengakibatkan pasien mengalami cedera kepala sedang merupakan
keterampilan E=3, V=3, M=4, terpasang penurunan kesadaran, sehingga salah pengalaman yang cukup
profesional pada NGT, terpasang O2 NRM 8 memperluhkan perawatan dan baru karena saya dapat belajar
pasien dengan LPM, terpasang kateter, pemberian yang optimal untuk tentang bagaimana memberikan
gangguan sistem membantu perawatan diri, meningkatkan kesehatan dan asuhan keperawatan secara
persarafan terpasang WSD, TD : kemampuan terkait fungsi otak. optimal dan melaksanakan
128/76 mmHg, Nadi : Sebagai perawat dalam proses keperawatan yang sesuai
Pada Sdra EDP 107x/menit, SPO2: 99%, memberikan asuhan keperawatan untuk membantu proses
dengan diagnosa suhu : 36,3OC, Hb : 8,7g%, harus diberikan secara optimal penyembuhan dan pemulihan.
medis Cedera kepala AL : 11,4, HMT : 32,5, termasuk perawatan diri, Selain itu juga saya dapat
sedang, AT : 283, RO Thorax : pencegahan perdarahan, pemberian memberikan implentasi
Hematopeumothoraks, Gambaran Hematthorax manitol, observasi tingkat berdasarkan EBN dengan Head
Fraktur Costa 5-10 sinistra, multiple farktur kesadaran dan memnuhi kebutuhan up 30 derajat.
5,6,7,8,9,10,11 sinistra, pasien.
besar Cor Normal.
Terapi Pengobatan
1. Matintol 3 x 125 mg
2. Cefriaxone 3 x 1 g
3. Asam Tranknesamt 3 x
500 mg
4. Citicolin 2 x 500 mg
5. Ketorolac 3 x 30 mg
6. Lansoprazole 2 x 30 mg
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko perfusi jaringan
serebral tidak efektif b.d
2. Pola napas tidak efektif b.d
deformitas dinding dada
3. Nyeri akut b.d agen
pencedera fisik
4. Deficit perawatan diri b,d
kelemahan
5. Gangguan mobilitas fisik
b.d penurunan kekuatan
otot
6. Risiko jatuh b.d penurunan
tingkat kesadaran
7. Risiko Infeksi b.d gangguan
sirkulasi
Rencana Tindakan
1. Manajemen peningkatan
TIK
2. Pemantauan respirasi
3. Manajemen nyeri
4. Dukungan perawatan diri
5. Dukungan ambulasi
6. Pencegahna Jatuh
Pelaksanaan Tindakan :
08 / 07 / 2021
Jam 07.30
Memandikan pasien di tempat
tidur
Jam 07.50
Memberikan obat Cefriaxone 1
gr / IV
Memberikan obat lansoprazole
300 mg / IV
Memberikan obat asam
traknezamat 500 mg / IV
Memberikan obat mannitol 125
mg / drip Infus
Memberikan obat citicoline
500 mg / IV
Memberikan obat ketorolac 30
mg / IV
Jam 08.15
Memberikan makan melalui
selang NGT dengan susu 250
cc
Jam 10.00
Melakukan head up 30 derajat
Jam 10.50
Melakukan observasi Tanda –
tanda vita
Memantau tanda – tadan
pemantauan tekanan intra
Kranial
Memonitor urine output
Jam 13.00
Memberikan makan melalui
selang NGT dengan susu 250
cc
Eavluasi Keperawatan :
S : Tidak dapat dikaji
O : Kesadaran : Somnolent,
pasien tampak tenang, TD :
137/86 mmHg, Nadi :
104x/menit, RR : 22
x/menit, Suhu Tubuh :
36,3oC, pasien terpasang
kateter, terpasang NGT,
terpasang infus RL 28
TPM, terpasang O2 NRM,
terpasang WSD dengan
tekanan 20
A : Risiko perfusi serebral
tidak efektif, nyeri akut,
pola napas tidak efektif,,
risiko perdarahan, gangguan
mobilitas fisik, risiko
infeksi,
P : Monitor tingkat kesadaran
dan observasi vital sign
6 Jumat, 9 M.I Ekatrina, Melakukan pemberian S : Tidak dapat terkaji Pada pemberian transfusi darah Tindakan pemberian tranfusi
Juli 2021 Ns. M.Kep transfuse darah O : Kesadaran : Somnomlent, adalah proses menyalurkan darah darah merupakan hal yang
dengan PRC golongan E=3, V=3, M=4, terpasang atau produk berbasis darah dari satu mungkin tidak asing bagi saya
darah O (HB : 8,7g%) NGT, terpasang O2 NRM 8 orang ke sistem peredaran orang karena sering sekali saya
LPM, terpasang kateter, lainnya. Transfusi darah dilakukan melakukan tindakan ini, namun
Pada Sdr EDP dengan membantu perawatan diri, pada kondisi medis tertentu dalam terkadang pemantauan masih
Cedera kepala sedang, terpasang WSD, TD: hal ini pada pasien mengalami belum optimal dilakukan,
Hematopeumothoraks, 118/86, Nadi : 96x/menit, penurunan kadar hemoglobin sehingga hal ini menjadi
Fraktur Costa 5-10 SPO2 : 100%, Suhu : sehingga memerluhkan tranfusi perhatian bagi saya untuk lebih
36,5OC, tranfusi masuk 30 darah agar dapat meningkatkan berhati – hati dalam memberikan
TPM, jenis PRC, golongan transpotrasi oksigen dan nutrisi ke tranfusi darah karena sama saja
darah O, tidak ada tanda – sel. Selain itu pada tindakan kita memasukan barang asing
tanda alergi selama transfusi darah ini harus kedalam tubuh pasien.selain itu
pemberian tranfusi memperhatikan golongan darah juga perlu pemantauan dan
pasien, jenis darah yang diberikan, doubel check dalam melakukan
indikasi pemberian, perluh ketatnya tranfusi darah.
monitor tanda – tanda vital, reaksi
alergi dan pemantauan selama
tranfusi dan setelah tranfusi darah.
7 Sabtu, 10 Avin Maria, Melakukan Range Of S : Tidak dapat terkaji Range of Motion (ROM) Dalam hal ini tindakan ROM
Juli 2021 Ns., M.Kep Motion pada kasus O : Kesadaran : Somnomlent, merupakan salah satu terapi merupakan hal yang sederhana
patologis E=3, V=3, M=4, terpasang pemulihan dengan cara latihan otot namun mempunyai dampak yang
NGT, terpasang O2 Nassal untuk dapat mempertahankan cukup signifikat bagi pasien
Pada Bpk MA dengan Canula 4 LPM, kekuatan kemampuan pasien menggerakkan yang mengalami kelemahan otot
diagnosa medis Otot : Ekstermitas atas persendian secara normal dan atau keterbatas gerak. Pada
PENKES, Edema kanan = 3, kiri = 3, lengkap. Melakukan mobilisasi tindakan ROM ini dilakukan
serebri, SAH Ekstermitas bawah kanan = persendian dengan latihan ROM secara pasif agar pasien tidak
3, kiri = 3, setelah dapat mencegah berbagai mengalami kekakua sendi dan
dilakukan tindakan tampak komplikasi seperti nyeri karena tulang serta melancarkan aliran
adanya tonus otot dan tekanan, kontraktur, tromboplebitis, darah khusunya pada pasien
massa otot. dekubitus sehingga mobilisasi dini yang bedrest. Selain itu
A : Risiko perfusi serebral penting dilakukan secara rutin dan pemulihan pada pasien yang
tidak efektif, gangguan kontinyu. Memberikan latihan mengalami penurunan kesadaran
mobilitas fisik ROM secara dini dapat dan keterbatasan gerak adalah
P : Lakukan ROM secara rutin meningkatkan kekuatan otot karena dengan cara terapai fisik yaitu
sesuai intruksi dapat menstimulasi motor unit latihan Range of Motion (ROM).
sehingga semakin banyak motor
unit yang terlibat maka akan terjadi
peningkatan kekuatan otot,
kerugian pasien hemiparese bila
tidak segera ditangani maka akan
terjadi kecacatan yang permanen
8 Sabtu, 10 M.I Ekatrina, Melakukan skrinig S : Pasien mengatakan nafus Skrining dapat mengidentifikasi Pada penilaian status gizi pasien
Juli 2021 Ns. M.Kep gizi makan berkurang, selama semua pasien malnutrisi yang masuk rumah sakit sangat
sakit ada penurunan berat dinilai (tinggi sensitivitas) dengan penting dilakukan secara rutin
Pada SA dengan badan sekitar 4-5 Kg skirining positif mengidentifikasi karena dapat menggambarkan
diagnosa medis Urti O : Pasien tampak berbaring di bahwa tidak ada pasien yang status gizi pasien saat itu,
Ca Prostat metatase tempat tidur, BB = 45, TB = bernutrisi baik (tinggi nilai positif mendeteksi pasien-pasien yang
tulang belakang, 168, LP = 69, IMT = 15,94 prediktif). Mini nutritional berisiko tinggi malnutrisi, dan
hiponatremia Ec (Kurus), albumin = 2.9, assessment (MNA) merupakan membantu mengidentifi kasi
Anorexia geriatri Skor Skring gizi (MNA)= 7 instrumen terpilih karena cukup perawatan gizi secara spesifik
(Risiko malnutrisi) sederhana, lengkap dalam menilai pada masing-masing pasien,
A : Risiko defisit nutrisi faktor-faktor yang mungkin sehingga dukungan nutrisi yang
P : Lakukan skring gizi secara berperan pada status nutrisi, tepat dapat diterapkan untuk
berkala penilaian nutrisi mini (MNA) meningkatan status gizi pasien
merupakan alat spesifik yang
didisain untuk tujuan mengidentifi
kasi risiko malnutrisi pada lansia
9 Sabtu, 10 M.I Ekatrina, Perawatan WSD : S : Tidak dapat terkaji Pada tindakan WSD dilakukan Pada tindakan perawatan WSD
Juli 2021 Ns. M.Kep ganti balutan, ganti O : Terpasang WSD, tekanan : karena pasien mengalami merupakan hal yang baru saya
botol, membuang 20, terpasang balutan baru, Hematopeumothoraks sehingga karena saya baru pertama kali
cairan tidak ada tanda – tanda perlu dilakukan WSD untuk merawat pasien dengan
infeksi, cairan keluar 100 cc mengeluarkan cairan. WSD sendiri Hematopeumothoraks, namun
Pada Sdra EDP berwarna merah, tampak merupakan merupakan tindakan dalam hal ini perawatan WSD
dengan diagnosa adanya undulasi invasif yang dilakukan secara kontinue untuk mencegah
medis Cedera kepala A : Risiko infeksi untukmengeluarkan udara, cairan komplikasi dan dapat dilakukan
sedang, P : Lakukan perawatan WSD (darah, pus) dari rongga pleura, pencegahan sedini mungkin.
Hematopeumothoraks, sesuai intruksi rongga thoraks danmediastinum Pemantauan perlu dilakukan
Fraktur Costa 5-10 dengan menggunakan pipa terhadap patensi pemasangan
penghubung sehingga fungsi WSD (tidak ada sumbatan,
kardiopulmonal dapat dipulihkan tertekuk pada selang, selang
dan dipertahankan.WSD adalah tidak lepas) dan resiko terhadap
pemasangan drainage dari rongga terjadinya infeksi sekunder pada
dada yangdihubungkan dengan pipa area penusukan selang drainese.
khusus ke dalam botol yang berisi sebagai perawat memiliki peran
air. Pada perawatan WSD ini yang penting dalam pemantauan
dilakukan untuk mengeluar cairan terhadap pemasangan dan
yang ada pada botol dan perawatan WSD untuk
mengobservasi cairan yang disiap memastikan WSD dapat
dari dalam rongga thorax. berfungsi secara
10 Sabtu, 10 M.I Ekatrina, Melakukan Postural S: Pasien mengatakan lebih Postural drainase merupakan Postural drainase merupakan hal
Juli 2021 Ns. M.Kep drainase lega dan batuk – batuk intervensi untuk melepaskan yang saya jarang lakukan,
terasa berkurang sekresi dari berbagai segmen paru namun setelah melakukan
Pada Bpk N dengan O: Pasien tampak rileks, dengan menggunakan pengaruh tindakan ini meningbulkna
diagnosa medis VES terpasang O2 Nassal Canula gaya gravitasi. Mengingat kelainan manfaat pasien dapat
Multifokal, Hipotensi, 3 LPM, dahak tampak pada paru bisa terjadi pada berbagai mengeluarkan secret meskipun
Astma, Disorder keluar sedikit berwarna lokasi maka dilakukan pada belum maksim, namun jika di
traumatic putih, suara napas ronchi berbagai posisi disesuaikan dengan lakukan dengan optimal makan
A: Bersihan jalan napas tidak kelainan parunya. Postural drainase dapat memberikan feek yang
efektif dapat dilakukan untuk mencegah baik untuk melancarkan system
P : Observasi status terkumpulnya sekret dalam saluran pernapasan.
pernapasan dan lakukan nafas tetapi juga mempercepat
nebulizer jika pengeluaran sekret sehingga tidak
memungkinkan terjadi atelektasis.
Pencapaian
Preceptor Kegiatan Evaluasi
Hari / (self assessment dari kegiatan yang
No klinik / (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi dari Refleksi
Tanggal sudah dilakukan dibandingkan
akademik yang dilakukan) kegiatan tersebut)
dengan target dan standard)
1 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Melakukan pengkajian S : Tidak dapat dikaji Sasaran keenam keselamatan Sebagai perawat yang
Juli 2021 M.Kep ulang jatuh dengan O : Kesadaran : pasien yaitu mengurangi pasien memberikan asuhan pengajian
skala morse Somnomlent, E=3, V=3, risiko jatuh. Pasien jatuh diartikan risiko jatuh adalah hal yang
M=4, terpasang NGT, sebagai insiden di rumah sakit yang sangat pentig karena merupakan
Pada Bpk MA dengan terpasang O2 Nassal sering terjadi yang dapat salah satu sasaran keselamatan
diagnosa medis Canula 4 LPM, kekuatan mengakibatkan cedera serius pasien, selain itu perlu
PENKES, Edema Otot : Ekstermitas atas bahkan kematian, sehingga Pasien diperhatikan karena menjadi
serebri, SAH kanan = 3, kiri = 3, jatuh masih menjadi hal yang harus sesuatu yang sangat penting
Ekstermitas bawah diperhatikan oleh perawat yang dalam hal ini pasien yang pada
kanan = 3, kiri = 3, Skor merawat pasien. Dalam hal ini assessmen awal dinyatakan
Jatuh = 45 (Risiko penanganan pasien resiko jatuh dan beresiko rendah untuk jatuh
sedang) untuk memanajemen resiko pasien dapat mendadak menjadi
A : Risiko Jatuh jatuh tersebut yang dapat dilakukan beresiko tinggi, hal tersebut
P : Lakukan pencegahan yaitu pengkajian saat pertama kali dapat terjadi karena perubahan
jatuh dengan mengunci pasien masuk maupun pengkajian mendadak kodisi pasien serta
tempat tidur dan ulang yang dilakukan secara penyesuaian pengobatan,
memastikan pengaman berkala atau periodik jika terjadi sehingga sebaiknya dilakukan
telah terpasang perubahan fungsi fisiologis pada pengkajian setiap pergantian shif
pasien, termasuk pemberian obat atau secara periodik untuk
serta mengambil tindakan untuk mencegah kejadian jatuh.
mengurangi semua risiko yang
telah diidentifikasi tersebut. Risiko
jatuh dilakukan dengan
mengggunakan tools untuk
memantau risiko jatuh berdasarkan
skor yang didapatkan.
2 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Mengkaji risiko S : Pasien mengatakan lebih Luka dekubitus merupakan salah Pada pasien yang mengalami
Juli 2021 M.Kep dekubitus (Skala nyaman saat di pasang satu masalah yang sering bedrest harus dilakukan
Braden) Kasur selama di ruang ditemukan pada pasien yang sedang pengkajian dekubitus hal ini
rawat dalam perawatan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya
Pada SA dengan O : Kesadaran : CM, E=4, (khususnya di ruang intensif/kritis). kejadian dekubitus karena hal ini
diagnosa medis Urti V=5, M=6, Ekstermitas Dekubitus (luka tekan) terjadi akan menyebabkan kerusakan
Ca Prostat metatase atas kanan = 3, kiri = 3, karena adanya tekanan yang lama integritas pada kulit dan
tulang belakang, Ekstermitas bawah dan mengalami gesekan pada tubuh menyebabkan luka dan bisa
hiponatremia Ec kanan = 3, kiri = 3, Skor pasien yang mengalami tekanan menjadi infeksi, sehingga
Anorexia geriatri Jatuh = 35 (Risiko biasanya pada daerah bokong. sebagai perawat yang merawat
sedang), skor braden Mencegah pasien mengalami pasien memiliki kemampuan
risiko dekubitus = 10 dekubitus adalah wajib dilakukan dalam melakukan pengkajian
(risiko tinggi dekubitus) oleh perawat sebagai pemberi dekubitus dan melakukan
A : Risiko Jatuh asuhan pada pasien yang sedang tindakan untuk mencegah
P : Lakukan pencegahan dirawat. Sebagai perawat yang dekubitus. Dekubitus sangat
untuk mencegah merawat pasien harus bisa menilai berbahaya dan perlu
dekubitus tingkat risiko terjadinya dekubitus diperhatikan oleh tenaga
pada pasien. kesehatan.
3 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Melakukan perawatan S : Tidak dapat dikaji Perawat kulit yang dilakukan untuk Pada tindakan perawatan kulit
Juli 2021 M.Kep kulit pada klien resiko O : Kesadaran : mengurangi risiko dekubitus atau dilakukan pada klien yang
tinggi Somnomlent, E=3, V=3, luka pada kulit dan atau jaringan di mengalami bderest hal ini
M=4, terpasang NGT, bawahnya, biasanya disebabkan menjadi salah satu hal yang
Pada Bpk MA dengan terpasang O2 Nassal oleh adanya penonjolan tulang, harus diperhatikan oleh perawat,
diagnosa medis Canula 4 LPM, tidak ada sebagai akibat dari tekanan atau yang mana terkadang kita tidak
PENKES, Edema tanda – tanda dekubitus, kombinasi tekanan dengan gaya memperhatikan hal kecil seperti
serebri, SAH melakukan massgae geser dan atau gesekan.. Untuk ini, namun berdampak pada
punggung dengan mengurangi kemungkinan kesehatan pasien. Dalam hal ini
minyak zaitun, perkembangan dekubitus pada pencegahan dekubitus
punggung tampak lebuh semua pasien, perawat harus merupakan prioritas dalam
lembab dan sedikit halus melakukan berbagai macam perawatan pasien dan tidak
A : Risiko luka tekan tindakan pencegahan, seperti terbatas pada pasien yang
P : Lakukan mobilisasi perawat menjaga kebersihan kulit mengalami keterbatasan pada
miring kanan/kri pasien, untuk mempertahankan mobilisasi
integritas kulit, mengajarkan pasien
dan keluarga untuk pencegahan dan
memberikan asuhan keperawatan
mengenai cara mencegah dekubitus
4 Senin, 12 Avin Maria, Ns., Melakukan edukasi S : Keluarga pasien Pada pencegahan kejadian jatuh Memberikan edukasi tentang
Juli 2021 M.Kep klien yang beresiko mengatakan paham harus dilakukan edukasi kepada pencegahan jatuh memang hal
jatuh tinggi kepada dengan penjelasan dan pasien maupun keluarga pasien yang wajib dilakukan oleh
kelaurga pasien akan menemani pasien untuk memastikan bahwa pasien seorang perawat, dalam hal ini
untuk tidak terjadi jatuh aman dan sesuai sasaran terkadang kita tidak mengetahui
Pada Bpk MA dengan O : Keluarga tampak jelas keselamatan pasien, selain itu bahwa pasien yang dirawat
diagnosa medis tentang penjelasan yang edukasi perlu diberikan agar mengalami perburukan atau
PENKES, Edema diberikan, pengaman keluarga dapat menjaga dan sesuai yang dapat menyebabkan
serebri, SAH termpat tidur telah melindungi pasien, edukasi yang jatuh sehingga perlu ada edukasi
terpasang, tempat tidur dapat diberikan seperti meminta kepada keluaga untuk dapat
telah terkunci keluarga mendampingi pasien, mendapingi dan menemai pasien
A : Risiko Jatuh mengajurkan keluarga untuk selalu dan menjaga lingkungan yang
P : Lakukan pengkajian menaikan pengaman tempat tidur aman bagi keselamatan pasien.
risiko secara periodik dan meminta melapor jika ada
tanda perburukan pasien khusunya
pada pasien dengan kelemahan
anggota gerak dan penurunan
kesadaran.
5 Selasa, 13 M. I Ekatrina, Melepas NGT S : Pasien mengatakan Prosedur melepas selang Pada dasarnya melepas NGT
Juli 2021 Ns., MSN sedikit terganggu dengan nasogastrik merupakan prosedur adalah sesuatu tindakan yang
Pada Sdra EDP selang di hidung yang dilakukan pada pasien yang sangat simpel namun harus
dengan diagnosa O : Kesadaran : CM, NGT tidak lagi memerlukan dekompresi dilakukan dengan berhati – hati,
medis Cedera kepala ditarik tidak ada lambung, pasien yang mampu karena harus dilakukan dengan
sedang, hambatan maupun tidak makan per oral, atau pasien yang cepat agar pasien merasa lebih
Hematopeumothoraks, ada perdarahan, pasien tidak perlu lagi prosedur nyaman dan aman, selain itu
Fraktur Costa 5-10 tampak rileks. pembilasan lambung. Dalam hal ini juga tindakan melepas NGT
A : Risiko infeksi pasien sudah mengalami dilakukan agar tidak terjadi
P : Anjurkan pasien untuk peningkatan kesadaran dan sudah infeksi.
minum dan makan bisa berkominukasi serta latihan
secara perlahan untuk makan per oral. Dalam
melakukan tindakan pelepasan
selang NGT harus dilakukan sesuai
prosedur yang benar dan harus
dilakukan dengan cepat dan hati –
hati agat tidak terjadi hal yang
dapat membahayakan pasien.
6 Selasa, 13 Avin Maria, Ns., Pemeriksaan fisik S : Tidak dapat terkaji Pada pemeriksaan sistem saraf Melakukan pemeriksaan fisik
Juli 2021 M.Kep pada gangguan sistem O : Kesadaran : Apatis, E : dilakukan untuk menilai keadaan mungkin adalah sesuatu yang
persarafan 4, V : 4, M : 5, Pasien atau kelainan yang terjadi pada wajar tetapi dalam melakukan
terpasang drain pada pasien dengan gangguan sistem pemeriksaan fisik pada
Pada Bpk MP dengan bagian kepala, terpasang saraf seperti pada pasien gangguan sistem persarafan
diagnosa medis Stroke kateter urine, tidak ada mengalami stroke. Pada ganggaun harus dilakukan secara tepat
perdarahan, Hipertensi luka pada kulit, sistem saraf terjadi karena karena penyakit pada sistem
emergency, terpasang 02 Nassal gangguan, kelainan, atau kerusakan saraf dapat terjadi secara
Bradikardi Canul 5 LPM, terpasang yang terjadi pada sistem saraf perlahan dan menyebabkan
manitol 125cc sudah manusia, sehingga memengaruhi hilangnya fungsi secara bertahap
masuk, TD : 178.97, fungsinya. Sistem saraf adalah (degeneratif). Namun, kondisi
Nadi : 48x/menit, RR : sistem penghubung yang sangat ini juga bisa terjadi secara tiba-
18x/menit, SPO2 : 99% kompleks yang dapat mengirim dan tiba dan menyebabkan masalah
A : Risiko perfusi serebral menerima informasi dalam jumlah yang mengancam jiwa (akut).
tidak efektif besar secara bersamaan. Dalam
P : Monitor tingkat melakukan pemeriksaan fisik
kesadaran, tanda – tanda sistem saraf harus dilakukan
vital dengan teknik yang benar seperti
pada umumnya yaitu harus
memperhatikan inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi yang harus
dilakukan dengan tepat dan tetap
dilakukan secara head to toe untuk
menilai ada tidaknya kelainan pada
pasien atau masalah pada pasien
sehingga dapat membantu dalam
proses asuhan keperawatan.
7 Selasa, 13 Avin Maria, Ns., Melakukan S: Tidak dapat terkaji Penyakit stroke adalah masalah Pada pemeriksaan neurologis
Juli 2021 M.Kep Pemeriksaan O: Pasien tampak berbaring kesehatan yang terjadi saat asupan pada pasien dengan stroke
neurologi dasar : di tempat tidur, darah menuju ke otak terganggu merupakan hal yang baru bagi
GCS, Pupil, Fungsi Kesadaran : CM, E = 4, atau sama sekali terhenti, sehingga saya sehingga hal ini membantu
motoric, Tingkat V = 4, M = 6 Pupil : jaringan otak kekurangan oksigen saya dalam mengembangkan dan
keparahan stroke Anisokor, 2/2, skor dan nutrisi. Akibatnya, dalam meningkatkan kemampuan
dengan Skala NIHSS, NIHSS : 7, Rankin Score hitungan menit saja, sel-sel otak dalam melakukan pemeriksaan
Tingkat kecacatan / : 1, Indeks Barthel : 0, mulai mati. Kondisi ini tergolong fisik neurlogis dasar serta
ketunaan dengan skala skring fungsi menelan : sebagai penyakit yang serius dan menambah pemahaman dan
Rankin adanya gangguan dapat membahayakan nyawa, oleh pengetahian saya.
menelan, refelsk sebab itu membutuhkan
Pada Bpk MP dengan Babinski : +, tidak ada pertolongan medis segera. Untuk
diagnosa medis Stroke reflex patella, kekuatan menilai keparahan stroke perluh
perdarahan, Hipertensi otot : dilakukan pemeriksaan neurologis
emergency, 3 3 dasar untuk menilai status
Bradikardi 3 2 neurologis pada pasien stroke.
Pencapaian
Preceptor Kegiatan Evaluasi (self assessment dari kegiatan
Hari /
No klinik / (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi dari yang sudah dilakukan Refleksi
Tanggal
akademik yang dilakukan) kegiatan tersebut) dibandingkan dengan target dan
standard)
1 Senin, 19 M.I Ekatrina, Pemeriksaan fisik S: Pasien mengatakan sesak pada Pada pelaksanaan tindakan Pemeriksaan fisik merupakan hal
Juli 2021 Ns., MSN pada pasien dengan dada seperti terengap – engap pemeriksaan fisik system wajib dilakukan dalam
ganggauan system serta terkadang batuk - batuk pernapasan harus melakukan melakukan pengkajian
pernapasan O: Pasien tampak sesak, RR : monitoring status pernafasan keperawatan, namun dalam hal
32x/menit, SPO2 : 89-90%, seperti observasi saturasi ini pemeriksaan fisik system
Adanya retraksi dada, irama oksigen, frekuensi pernapasan, pernapasan adalah hal yang
Pada Bpk IH dengan napas cepat dan dangkal, suara napas tambahan, sudah sering dilakukan oleh saya
diagnose medis terdengar suara napas ronchi, kepatenan jalan napas, namun sehingga diharapkan
Dysponoe, TB miliar, pergerakan dada simetris, kedalaman, irama napas, retraksi meningkatkan kemampuan saya
Desaturasi teraba getaran sama di kedua dada serta ada tidaknya dalam melakukan pemeriksaan
lapang paru, terpasang 02 penggunaan otot bantu napas. fisik siste pernapasan
NRM : 12 LPM
A : Pola napas tidak efektif,
Bersihan Jalan Napas tidak
efektif
P : Observasi status pernafasan
(frekuensi, irama, kedalaman,
saturasi dan suara napas
tambahan)
2 Rabu, 21 Avin Maria, Melakukan S : Pasien mengatakan minum Untuk mejaga keseimbangan Dalam hal ini pada pasien
Juni 2021 Ns., M.Kep Monitoring dan sedikit sedikit sesuai anjuran cairan dan elektrolit tubuh harus masalah gagal ginjal perluh
evaluasi dr Triharnoto, minum sehari 3 memiliki jumlah, haluaran air monitoring dan evaluasi
keseimbangan cairam gelas atau 2000 cc / 24 Jam dan distribusi cairan dan keseimbangan cairan, dalam hal
O: Input elektrolit yang mencukupi, serta ini saya perluh melakukan
Pada Bpk M dengan Minum : 600 cc pengaturan komponen- monitoring sehingga tidak terjadi
Bromkopneumonia, Makan : 450 cc komponen tersebut. Sehingga kelebihan cairan, terapi untuk
CRF, Anemia Obat – obat : 50 cc tubuh mampu untuk mencegah kelebihan beban
Total = 1100 cc mempertahankan kesehatan dan cairan adalah pembatasan asupan
Output kelangsungan hidupnya. cairan dan garam. Untuk
Urine : 870 Sehingga perluh adanya memperlambat kebutuhan akan
Feses : 100 monitoring dan evaluasi dialysis dapat juga dengan
IWL : 38,75 keseimbangan cairan khusunya menggunakan diuretic. Saat
Total = 1009 cc pada pasien dengan masalah gagal ginjal kronik memburuk
Balnace Cairan penyakit ginjal Masalah oliguria biasanya akan muncul,
Input – Output = keperawatan yang biasa timbul merupakan tanda dan gejala
1100 – 1009 = + 91 cc pada pasien dengan gagal ginjal kelebihan beban cairan.. Bila
A : Risiko Hipovelemia kronik adalah kelebihan volume tidak melakukan pengukuran
P : Anjurkan pasien untuk cairan tubuh. Intervensi asupan dan haluaran cairan akan
melakukan membatasan cairan keperawatan yang spesifik agak mengakibatkan, edema,
bervariasi sesuai dengan kondisi hipertensi, edema paru hingga
patologis yang mendasarinya gagal jantung
dan tingkat kelebihan volume
cairan. Pada pasien gagal ginjal
kronik, pengkajian status cairan
yang berkelanjutan sangatlah
penting, yang meliputi
melakukan pembatasan asupan
dan pengukuran haluaran cairan
yang akurat.
Rabu, 21 Avin Maria, Melakukan terapi S : Pasien mengatakan masih Skrining fungsi kognitif pasca Dari hasil pemeriksaan MoCA-
Juni 2021 Ns., M.Kep kognitif binggung hari, tanggal dan stroke sangat diperlukan untuk INA dokter dapat memberikan
jam, menyebutkan di rumah mengetahui adanya gangguan edukasi mengenai langkah-
Pada Bpk MP dengan sakit kognitif yang akan berpengaruh langkah pencegahan perburukan
diagnosa medis Stroke O : Pasien tampak koopratif, pada kemampuan melakukan fungsi kognitif dan dapat
perdarahan, Hipertensi tetapi kadang masih kurang aktivitas hidup sehari-hari. memberikan terapi
emergency, focus, pasien belum mampu Dengan mengetahui gangguan medikamentosa yang sesuai
Bradikardi menjawab orientasi dengan kognitif pada pasien pasca stroke apabila sudah dirasa perlu.
baik, pasien mampu lebih dini, maka dapat dilakukan Adapun cara yang paling mudah
menggulang yang telah di upaya untuk mencegah dilakukan di rumah pada pasien
sampaikan, pasien masih terjadinya perburukan kondisi pasca stroke untuk mencegah
belum bisa visuospasial kognitif pasien dan akhirnya perburukan fungsi kognitif yaitu
dengan baik, pasien dapat dapat memperbaiki kualitas dengan tetap membiarkan pasien
berbicara dengan baik hidup pasien pasca stroke. bersosialisasi dengan lingkungan
meskipun kadang tidak Montreal Cognitive Assessment sekitar, memberikan dorongan
kedengaran dengan baik, Indonesia (MoCA-INA) adalah semangat kepada pasien agar
pasien dapat menunjukan salah satu alat skrining singkat selalu optimis dalam menjalani
benda – benda yang tunjuk yang dirancang secara original hidup, serta melakukan aktivitas
A : Risiko kerusakan memori untuk mengidentifikasi yang dapat menstimulasi
P : Lakukan terapi MoCA-INA, gangguan kognitif pada pasien di kognitif.
secara berkala klinik memori. MoCA terdiri
dari satu lembar halaman
pemeriksaan, 30 point tes,
dilakukan kurang lebih 10 menit,
dan item yang dievaluasi adalah:
kemampuan visuospasial, fungsi
eksekutif, recall memori jangka
pendek, atensi, konsentrasi,
memori kerja, bahasa, dan
orientasi waktu serta tempat.
3 Kamis, 22 M.I Ekatrina, Melakukan asuhan Pengkajian : Sistem pernapasan dapat Pada tindakan pemberian asuhan
Juni 2021 Ns., MSN keperawatan pada DS: Pasien mengatakan sesak mengalami berbagai gangguan, keperawatan pada pasien dengan
pada pasien yang pada dada seperti terengap – baik karena kelainan sistem gangguan pernapasan harus
mengalami gangguan engap pernapasan atau akibat infeksi mengobservasi dan memonitor
system pernafasan DO: Pasien tampak sesak, RR : kuman. Respirasi manusia, status pernapasan terutama
(Pengkajian, Diagnosa 32x/menit, SPO2 : 89-90%, mulai dari hidung hingga paru- dalam hal ini pasien mengalami
Keperawatan, Adanya retraksi dada, irama paru rentan mengalami masalah desaturase sehingga hal ini perlu
Perencanaan, napas cepat dan dangkal, kesehatan dan terserang penyakit untuk pemantauan saturasi
Implementasi dan terdengar suara napas ronchi, sistem pernapasan. Gejala oksigen pasien dan pemberian
Evaluasi) selama 1 x terpasang 02 NRM : 12 LPM, gangguan sistem pernapasan oksigen serta mempertahankan
24 Jam RO Thorax: TB Miliier. biasanya dapat berupa sesak kepatenan jalan napas.
napas. Salah satu masalah
Pada Bpk IH dengan Terapi Pengobatan system pernafasan pada pasien
diagnose medis 1. Asistromicin 2 x 0,5 mg adalah Dysponoe, TB miliar,
Dysponoe, TB miliar, 2. Curcuma 1 x 10 mg tab Desaturasi sehingga pasien perlu
Desaturasi 3. Acetylcysteine 2 x 200 mg mendapatkan perawatan dan
tab penanganan dengan tepat karena
4. Lansoprazole 2 x 30 mg mempengaruhi organ vital dan
Diagnosa Keperawatan : harus dilakukan asuhan
1. Pola napas tidak efektif b.d keperawatan dengan tepat.
hambatan upaya napas
2. Bersihan Jalan Napas tidak
efektif proses infeksi
Perencanaan :
1. Kriteria Hasil (Status
pernafasan) :
a. Frekuensi Napas dalam
rentang normal (12-20
x / menit)
b. Dyspnoe menurun
c. Kedalaman Napas
membaik
2. Rencana tindakan (Manajemen
Jalan Napas) :
a. Observasi status
pernafasan (frekuensi,
irama, kedalaman, saturasi
dan suara napas)
b. Anjurkan posisi semi
flowler
c. Berikan oksigen sesuai
kebutuhan
d. Kolaborasi pemberian
obat – obatan
Pelaksanaan Tindakan
21 / 07 / 2021
Jam 08. 00
- Mengobservasi status
pernapasan
- Memberikan obat
asistromicin 0,5 mg / IV
- Memberikan obat curcuma
- Memberikan obat
Acetylcysteine 200 mg / PO
- Memberikan obat
lansoprazole 30 mg / IV
-
Jam 08.15
- Memberikan terapi nebulizer
dengan Ventolin
-
Jam 10.00
- Mengatur posisi semi
floelwer
Jam 12.05
- Menaikan tekanan oksigen
NRM menjadi 15 LPM
Evaluasi keperawatan :
Jam 12.00
S : Pasien mengatakan sesak
cukup berkurang
O : Pasien tampak rileks,
kedalaman pernapasan dalam
dan cepat, RR : 28 x/menit,
SPO2 : 90-91%, Adanya
rettraksi dada, irama napas
teratur, terdengar suara napas
ronchi di paru kiri, terpasang
02 NRM : 15 LPM.
A : Pola napas tidak efektif,
Bersihan Jalan Napas tidak
efektif
P : Observasi status pernafasan
(frekuensi, irama, kedalaman,
saturasi dan suara napas
tambahan)
4 Jumat, 23 M.I Ekatrina, Melakukan chest S : Pasien mengatakan lebih enak Fisioterapi dada merupakan Chest phisiotheraphy atau
Juli 2021 Ns., MSN phisiotheraphy dan napas lebih lega setelah salah satu tindakan untuk fisioterapi dada adalah terapi
nebulizer dan di berikan ches membantu mengeluarkan dahak atau intervensi sederhana yang
Pada Bpk IH dengan fisioterapi di paru dengan menggunakan dapat dilakukan tanpe
diagnose medis O : Tampak keluar dahak pengaruh gaya gravitasi. memperluhkan alat khusus,
Dysponoe, TB miliar, berwarna putih ke kuningan, Fisioterapi dada adalah tindakan namun dalam hal ini di
Desaturasi RR : 26x/menit, pasien tampak dengan melakukan teknik perluhkan keterampilan yang
rileks, irama napas teratur, clapping (menepuknepuk) dan sesuai demgan SOP agar
terpasang 02 NMR 15 LPM teknik vibrasi (menggetarkan) tindakan lebij aman dan efektif
A : Bersihan jalan napas tidak pada pasien dengan gangguan dilakukan.
efektif sistem pernafasan. Tujuan utama
P : observasi status pernapasan dilakukannya fisioterapi dada
adalah untuk membersihkan
obstruksi jalan nafas,
mengurangi hambatan jalan
nafas, meningkatkan pertukaran
gas dan mengurangi kerja
pernafasan.
5 Jumat, 23 Avin Maria, Melakukan alih baring S : Cucu pasien mengatakan Alih baring merupakan tindakan Dalam melakukan Tindakan ini
Juli 2021 Ns., M.Kep dengan bantal pasien sering lemas, dan yang dilakukkan untuk memang harus memerluhkan
tampak sedikit kemerahan mengubah posisi pasien untuk komitmen dan kerja sama dari
Pada Ny. SM dengan bokong belakang, mengganti titik tumpu berat keluarga, dimana keluarga
Observasi PENKES, O : Pasien tampak berbaring di badan, mempertahankan membantu dalam memirinkan
Hipokalemia tempat tempat, Kesadaran : sirkulasi darah pada area yang pasien, sehingga risiko luka
CM, E : 4, V : 2, M :5, Resiko tertekan, mengurangi tekanan, tekan tidak terjadi. Selain itu
decubitus = 14, bagian badan dan gaya gesek pada kulit. juga harus mempertimbangkan
belakang tampak kemerahan, Dekubitus bisa dihindari dengan keadaan pasien.
terpasang intravena kateter, melakukan alih baring setiap 2
pasien tampak lemas, pasien jam sekali.
tampak bisa miring kanan dan
kiri, diganjel dengan bantal di
bagian samping
2 2
1 1
Pelaksanaan Tindakan :
28 / 07 / 2021
Jam 07.30
Mengidentifikasi factor risiko
jatuh
Jam 08.00
Menghitung skor risiko jatuh
dengan Morse Fails Scale
Memberikan obat Dipenhidramint
10 mg / IV
Memberikan obat mertigo 6 mg
PO
Jam 08.15
Menganjurkan keluarga untuk
mendampingi pasien
Jam 11.00
Memastikan rem dan handrail
terpasang baik
Evaluasi Keperawatan :
S : Pasien mengatakan pusing
berkurang
O : Pasien tampak rileks, pasien
tampak sakit sedang, TD :
149/93 mmHg, Nadi =
97x/menit
A : Risiko jatuh
P : Anjurkan pasien bedrest
Pencapaian
Preceptor Kegiatan Evaluasi
Hari / (self assessment dari kegiatan yang
No klinik / (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi dari Refleksi
Tanggal sudah dilakukan dibandingkan
akademik yang dilakukan) kegiatan tersebut)
dengan target dan standard)
1 Senin, 26 Avin Maria, Ns., Pemeriksaan fisik S : Pasien mengatakan pada Sistem integumen adalah suatu Pemeriksaan fisik integument
Juli 2021 M.Kep gangguan system bagian kaki tidak terasa sistem organ membedakan, mungkin adalah hal yang sudah
Integument nyeri hanya terkadang memisahkan, melindungi, dan biasa di lakukan katena hal ini
nyeri menginformasikan manusia merupajan observasi yang
Pada Bpk WA dengan O : Luka pada kaki kanan terhadap lingkungan sekitarnya. dilakukan pada saat perawatan
Ulkus Pedis, DM tampak kemerahan Sistem integumen ini meliputi kulit, luka, sehingga harus dilakukan
setelah dilakukan rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar perawatan dan selama perawatan
debridement 2 hari lalu, keringat dan produknya seperti luka harus mengobservasi
tidak ada pus, tidak ada misalnya keringat atau lendir. keadaan luka sehingga nantinya
berwarna kemerahan, Seluruh bagian tubuh manusia di dapat mengetahui adanya
lebar luka ± 6 cm, bagian terluar dibungkus oleh pertumbuhan jaringan baru atau
kedalaman ± 1 cm, tidak sistem, yang disebut dengan sistem penyembuhan luka atau justru
ada tanda – tanda infeksi, integumen. Jadi sistem integumen tidak serta mengetahui adanya
kulit tampak kering, adalah bagian sistem organ pada infeksi atau tidak pada luka.
turgor kulit elestis. manusia di bagian terluar. Sesuai Selain itu perlu dilakukan
A : Risiko infeksi dengan fungsinya, beberapa organ pengamatan pada kulit terkait
P : Lakukan perawatan luka pada integumen memiliki fungsi warna, turgor kulit dan
dengan prontosan, diberi yaitu untuk menutup organ atau kelembapan kulit
prontosil gel dan ditutup jaringan pada manusia di bagian
kasa luar. Salah satu masalah pada
system integument adalah luka atau
ulkus, dalam hal ini pasien
mengalamani ulkus gangrene pedis.
Dalam pemeriksaan fisik system
integument khususnya luka harus
memperhatikan kedalaman, lebar
luka, warna cairan serta tanda –
tanda infeksi.
2 Selasa, 27 M.I Ekatrina, Memasang NGT S : Pasien mengatakan Pada pemasanga NGT harus Pemasangan NGT harus tetap
Juli 2021 Ns., MSN terasa ganjel saat dilakukan sesuai SOP yang benar, memperhatikan teknik dan
Pada Ny D.W dengan pemasangan NGT dalam pelaksanaan tindakan selang melakukan sesuai SOP karena
diagnosa medis O : NGT terpasang pada nasogastrik dimasukkan melalui pemasangan NGT bisa juga
Vomitus frequen, hidung sebelah kanan, lubang hidung, kemudian selang menimbulkan komplikasi
Riwayat Laparatomi tidak ada terkanan, akan masuk terus melalui esofagus seperti misalnya kesalahan
tahun 2019, Anemia, terpasang NGT ukuran (kerongkongan) dan ujungnya penempatan NGT, trauma pada
Hipokalemia, 12 berada di dalam lambung. Ujung saluran hidung, rasa tidak
Pankreastitis A : Risiko aspirasi, Risiko selang nasogastrik harus dipastikan nyaman, ujung selang yang
infeksi berada di posisi yang tepat, baik tersumbat, dan aspirasi. Selain
P : Monitor tanda – tanda dari pemeriksaan saat pemasangan itu memungkinan meningkatkan
vital setelah pemasangan atau dengan foto rontgen. Bagian Tekanan intra cranial.
NGT dari selang nasogastrik di luar
hidung akan difiksasi dengan
perekat dan harus dipastikan tidak
tertarik keluar/ berubah posisinya.
Selain itu perluh di pastikan NGT
masuk ke lambung atau tidak
dengan memberikan udara dan
didengar dengan stestoskop.
3 Selasa, 27 M.I Ekatrina, Irigasi NGT S : Pasien mengatakan Tindakan ini untuk mengeluarkan Pada tindakan irigasi NGT ini
Juli 2021 Ns., MSN setelah pemasangan cairan lambung pada pasien merupakan hal yang baru bagi
Pada Ny D.W dengan NGT mual berkurang pankreatitis akut, pemasangan pipa saya sehingga hal ini harus
diagnosa medis O : Tampak keluar cairan nasogastrik atau nasogastric tube dilakukan sesuai dengan SOP,
Vomitus frequen, 550cc, warna kehijauan, (NGT) merupakan prosedur selain itu tindakan ini dilakukan
Riwayat Laparatomi distensi abdomen pemasangan pipa melalui lubang harus melihat indikasi
tahun 2019, Anemia, berkurang hidung turun ke nasofaring pemasangan agar dapat
Hipokalemia, A : Risiko aspirasi kemudian ke lambung. Prosedur ini dilakukan tepat dan benar. selain
Pankreastitis P : Observasi warna dan bermanfaat untuk tujuan diagnosis itu perawatan merupakan hal
jumlah cairan NGT maupun terapi. Dalam hal ini yang beru sehingga harus
indikasi yang sering yaitu untuk dilakukan benar dan harus
untuk mengevaluasi isi lambung. mengamati dan mengobservasi
cairan NGT yang keluar.
2 Rabu, 28 M.I Ekatrina, Pemeriksaan fisik S : Pasien mengatakan Pada dasarnya sistem pencernaan Pada pemeriksaan fisik sistem
Juli 2021 Ns., MSN pada pasien dengan hanya bisa makan sedikit makanan dalam tubuh manusia pencernaan harus dilakukan
gangguan sistem ¼ Kali dan masih merasa terjadi di sepanjang saluran dengan tepat dan benar agar
percernaan mual dan muntaH sekali pencernaan dan dibagi menjadi 3 hasil yang diharapkan lebih baik,
O : Peristaltik usus = bagian, yaitu proses penghancuran sehingga dapat memberikan
Pada Ny D.W dengan 6x/menit, tidak ada makanan yang terjadi dalam mulut hasil yang optimal selain itu dari
diagnosa medis distensi abdomen, hingga lambung. Selanjutnya pemeriksaan fisik ini diharapkan
Vomitus frequen, terpasang kateter, pasien adalah proses penyerapan sari - sari dapat menegakan diagnosa
Riwayat Laparatomi tampak lemas dan makanan yang terjadi di dalam keperawatan dan mengetahui
tahun 2019, Anemia, kekuatan ekstermitas usus. Kemudian proses pengeluaran keluahan atau masalah pada
Hipokalemia, menurun, bibir tampak sisa - sisa makanan melalui anus. pasien.
Pankreastitis pucat, mulut tampak Pemeriksaan fisik keperawatan
bersih, konjungtiva pada sistem gastrointestinal dimulai
anemis. dari survei umum terhadap setiap
A : Risiko defisit nutrisi kelainan yang terlihat atau
P : Anjurkan pasien untuk mengklarifikasi dari hasil
makan sedikit tapi sering pengkajian anamnesis.
9 Kamis, 29 M.I Ekatrina, Melakukan asuhan Pengkajian Keperawatan Sistem pencernaan terdiri dari Masalah gangguan system
Juli 2021 Ns., MSN keperawatan pada DS: Pasien mengatakan mulut, kerongkongan, lambung, pencernaan ini menghambat
pada pasien yang merasa mual dan muntah usus halus, usus besar dan anus. pasien dalam memenuhi nutrisi
mengalami gangguan 1 kali tadi pagi, belum Dimana semua organ itu karena pasien mengalami
system pencernaan makan dan kalua makan merupakan satu kesatuan yang vomitus sehingga mual dan
(Pengkajian, Diagnosa cepat muntah tidak bisa dipisahkan. Fungsi utama muntah. Penyakit atau gangguan
Keperawatan, DO: Pasien tampak sakit dari sistem pencernaan yaitu yang menyerang ini akan
Perencanaan, sedang, Kesadaran : CM, sebagai pencerna nutrisi tubuh. menghambat sistem kerja organ-
Implementasi dan pasien tampak lemas, BB Namun meskipun begitu, bukan organ yang lainnya. Maka
Evaluasi) salama 1x24 : 48 KG, TB 157 CM, berarti sistem pencernaan pada diperlu di berikan asuhan
Jam tidak afa distensi tubuh manusia akan selalu aman keperawatan yang tepat agar
abdomen, peristaltic usus karena adanya nutrisi yang banyak. masalah system pencernaan ini
Pada Ny D.W dengan = 8 x / menit, bibir Pintu atau jalan masuknya zat dari dapat teratasi.
diagnosa medis tampak pucat, bagian luar dengan bebas ternyata akan
Vomitus frequen, depan atas dan bawah menimbulkan banyak gangguan
Riwayat Laparatomi tampak ompong, pasien atau penyakit pada sistem
tahun 2019, Anemia, tampak mual, Kalium : pencernaan. Dimana penyakit
Hipokalemia, 2,8 tersebut akan mengganggu atau
Pankreastitis mengancam orang yang
Terapi Pengobatan menderitanya. Pada pasien
1. Cefazolin 2 x 1 g mengalami masalah vomitus
2. Sotatic 3 x 5 mg sehingga perluh di lakukan
3. Kalipar3 x 10 mg Tindakan yang sesuai dan tepat
4. Lanzoprazole 2 x agar pasien tidak mengalami mual
500 mg dan muntah.
5. Vit Albumun Tab 1
x 500 mg
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko deficit nutrisi b.d
ketidakmampuan
mencerna makanan
2. Nausea b.d gangguan
pankreas
3. Risiko
ketidakseimbangan
elektolit b.d muntah
Perencanaan
1. Manajemen nutrisi
2. Manajemen cairan
3. Pemantauan Elektrolit
Pelaksanaan Tindakan
26 / 07 / 2021
Jam 07.15
Memberikan obat sotatic 5
mg / IV
Jam 09.10
Melakukan koreksi KCL 2,5
meq dalam RL 500 habis
dalam 8 jam
Jam 11.00
Mengobservasi tanda –
tanda vital
Memonitor asupan gizi
pasien
Jam 12.30
Mengajurkan pasien untuk
makan sedikit tapi sering
Evaluasi Keperawatam :
S : Pasien mengatakan mual
berkurang tetapi sudah
makan sedikit – sedikit
O : Pasien tampak sakit
sedang, terpasang infus
RL 20 TPM, pasien
tampak tidak muntah,
makanan habis ¼,
minum 1 gelas
A : Risiko deficit nutrisi
P : Kolaborasi pemberian
obat anti emetic
5 Jumat, 30 M.I Ekatrina, Melakukan perawatan S: Pasien mengatakan pada Perawatan luka adalah tindakan Dalam hal perawatan luka
Juli 2021 Ns., MSN luka grade II dan III bagian kaki terasa sakit merawat luka dengan upaya untuk merupana hal yang sangat sering
saat di rawat luka mencegah infeksi, membunuh atau saya lakukan, namun pada
Pada Bpk WA dengan O: Luka tampak menghambat pertumbuhan pelaksanaan masih
Ulkus Pedis, DM kemerahan, tidak ada kuman/bakteri pada kulit dan menggunakan prinsip
pus, tidak ada darah, jaringan tubuh lainnya. Hal ini konvesional, selain itu teknik
tidak bengkak, tampak bertujuan untuk mencegah infeksi perawatan luka telah
adanya granulasi, luka bakteri dan mempercepat proses berkembang pesat Teknik
nekrosis di nekrotomi penyembuhan secara alami. Dalam konvensional menggunakan
dibersihkan dengan hal ini pada perawatan luka harus kasa, antibiotik, dan antiseptik,
prontosan sol diberi memperhatikan prinsi steril. sedangkan teknik modern
prontosan gel di tutup Dampak teknik perawatan luka menggunakan balutan sintetik
kassa. akan mempengaruhi proses seperti balutan alginate, balutan
A: Risiko Infeksi regenerasi jaringan sebagai akibat foam, balutan hidropolimer,
P: Lakukan perawatan luka dari prosedur membuka balutan. balutan hidrofiber, balutan
tiap 2 hari hidrokoloid, balutan transparan
film, dan balutan absorben.
Yogyakara, 31 Juli 2021
Preseptor Akademik Kepala Ruang Preseptee
Pencapaian
Kegiatan Evaluasi
Hari / Preceptor (self assessment dari kegiatan yang
No (tuliskan kegiatan (tuliskan hasil evaluasi dari Refleksi
Tanggal akademik sudah dilakukan dibandingkan
yang dilakukan) kegiatan tersebut)
dengan target dan standard)
1 7 Agustus Avin Maria, Mengkolaborasi kan Menghubungi dr Triharnoto Pelayanan kesehatan yang bermutu Dalam menjalankan tugasnya
2021 Ns., M.Kep berbagai aspek dalam melaporkan ada pasien CKD merupakantanggungjawab pemberi perawat tidak dapat
pemenuhan kebutuhan dari IGD melaporkan kondisi pelayanan Kesehatan secara melakukannya seorang diri,
kesehatan klien pasien dan hasil lab. Intruksi komperhensif, baik itu dari dokter, perawat akan berkolaborasi
dewasa dr. Trinarnoto nanti akan visite, perawat, nutrisionist, terapi, dan dengan tim medis lain seperti
konsul bagian interni. profesi kesehatan lainnya dokter, analis kesehatan, ahli
Dokter yang merawat: Kolaborasi lebih menekankan pada gizi, apoteker, farmasi dan
1. dr. Triharnoto Menghubungi dr. Levina, Sp. tanggungjawab bersama dalam lainnya. Oleh sebab itu perawat
2. dr Djefri PD untuk memberitahu ada manajemen perawatan pasien harus mengerti dan memahami
3. dr Levina pasien baru dengan Abses dengan proses pembuatan manfaat, prisip dan kaitan
mandibula, Anemia, CKD, keputusan. Perawat dengan profesi kolaborasi dengan patient safety
Pada M dengan CKD, Hipokalemia, sepsis, stroke. lain akan membangun suatu sehingga tujuan asuhan
Abses mandibula, Instruksi dr. Levina adalah komunikasi dengan melibatkan keperawatan tehadap pasien
Anemia, Hipokalemia, berikan kalipar, lansoprazole pasien dan atau keluarga dalam dapat tercapai. Sehingga perluh
sepsis, stroke. tablet dan diet cair, lain – lain upaya memberikan pelayanan adanya kemampuan dalam
tunggu visite. kesehatan sesuai dengan kebutuhan berkomunikasi dan menjalin
pasien. Hubungan interprofesional kerja sama dengan tim
Memberitahukan kepada ahli yang terjalin secara baik, adanya Kesehatan liannya.
gizi tentang diet cair yang komunikasi terbuka serta interaksi
diberikan. yang baik antar profesionalakan
meningkatkan interprofessional
collaborative careyang akan
berdampak pada kepuasan kerja
dan outcome perawatan pasien
selama dirawat.
2 9 Agustus Avin Maria, Melakukan tindakan S : Tidak dapat terkaji Restraint adalah suatu metode atau Dalam melakukan Tindakan ini
2021 Ns., M.Kep pencegahan O : Kesadaran : aptis, E : 3 = cara pembatasan cara restriksi yang harus dilakukan dengan resep
mencederai diri V : 4 = M = 4, pasien disengaja terhadap gerakan / dokter yang sesuai dan dalam
dengan restrain obat tampak tenang setelah perilaku seseorang. Obat-obatan melakukan tindakan ini harus
diberikan haloperidol 0,5 dianggap sebagai suatu restraint memperhatikan keadaan pasien.
Pada M dengan Abses mg, pasien tampak masih di hanya jika penggunaan obat-obatan Seperti pada pasien yang dirawat
mandibula, Anemia, restain kedua tangan, tersebut tidak sesuai dengan standar ini sering gelisah dan apatis
CKD, Hipokalemia, terpasang NRM 8 LPM, sehingga perlu dilakukan
terapi pasien dan penggunaan obat-
sepsis, stroke. terpasang DC, terpasang restarain dengan obat untuk
obatan ini hanya ditujukan untuk
NGT membantu mengontrol perilaku.
A : Risiko jatuh mengontrol perilaku pasien Pemberian obat-obatan sebagai
P : Monitor tingkat kesedaran membatasi kebebasan bergerak bagian dari tata laksana pasien
pasien. Dalam hal ini pemberian tidak dianggap sebagai restraint.
obat diberikan adalah haloperidol
yang merupakan obat membantu
mengobati sindrom Tourette, yaitu
kondisi dengan gejala berupa
gerakan atau suara yang tidak
terkontrol dan berulang-ulang.