Modul LKK BLok 23 Baru FIX MAHASISWA-1 2
Modul LKK BLok 23 Baru FIX MAHASISWA-1 2
Modul LKK BLok 23 Baru FIX MAHASISWA-1 2
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan LKK ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mampu menasehati pasien tentang gaya hidup
2. Mampu memberikan konseling terapi
3. Mampu menyusun rencana manajemen kesehatan
4. Mampu melakukan edukasi, nasehat dan melatih individu maupun kelompok mengenai kesehatan
B. PELAKSANAAN
1. PANDUAN BELAJAR KONSELING
1.1 Landasan Teori
Dalam Konseling, pengambilan keputusan adalah tanggung jawab Pasien. Pada waktu Petugas membantu Pasi en terjadi
langkah-langkah komunikasi secara timbale balik yang saling berkaitan (komunikasi interpersonal) untuk membantu Pasien
membuat keputusan. Tugas pertama Tenaga Kesehatan adalah menciptakan hubungan dengan Pasien, dengan menunjukkan
perhatian dan penerimaan melalui tingkah laku verbal dan non verbal yang akan mempengaruhi keberhasilan pertemuan
tersebut. Konseling tidak semata-mata dialog, melainkan juga proses sadar yang memberdayakan ora ng agar mampu
mengendalikan hidupnya dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.
Ciri-ciri Konseling meliputi :
1. Konseling sebagai proses yang dapat membantu Pasien dalam:
a. memperoleh informasi tentang masalah kesehatan keluarga yang benar;
b. memahami dirinya dengan lebih baik;
c. menghadapi masalah-masalahnya sehubungan dengan masalah kesehatan keluarga yang dihadapinya;
d. mengutarakan isi hatinya terutama hal-hal yang bersifat sensitif dan sangat pribadi;
e. mengantisipasi harapan-harapan, kerelaan dan kapasitas merubah perilaku;
f. meningkatkan dan memperkuat motivasi untuk merubah perilakunya; dan/atau
g. menghadapi rasa kecemasan dan ketakutan sehubungan dengan masalah kesehatan keluarganya.
2. Konseling bukan percakapan tanpa tujuan
Konseling diadakan untukmencapai tujuan tertentu antara lain membantu Pasien untuk berani mengambil
keputusan dalam memecahkan masalahnya.
3. Konseling bukan berarti memberInasihat atau instruksi pada Pasien untuk sesuatu sesuai kehendak Tenaga Kesehatan
4. Konseling berbeda dengan konsultasi maupun penyuluhan
Dalam konsultasi, pemberi nasehat memberikan nasehat seakan- akan dia seorang “ahli "dan memikul
tanggungjawab yang lebih besar terhadap tingkah laku atau tindakan Pasien, serta yang dihadapi adalah
masalah. Sedangkan penyuluhan merupakan proses penyampaian informasi kepada kelompok sasaran dengan
tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat.
B. Langkah-Langkah Konseling
Pelaksanaan Konseling dilakukan dengan focus pada permasalahan kesehatan yang dihadapi Pasien.
Langkah-langkah kegiatan Konseling sebagai berikut:
1.Persiapan (P1)
a. menyiapkan tempat yang aman, nyaman dan tenang;
b. menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan;
c. menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti poster, lembar balik, leaflet, maket
(rumah sehat, jamban sehat, dan lain-lain) serta alat peraga lainnya.
2.Pelaksanaan (P2)
Dalam pelaksanaan, Tenaga Kesehatan menggali data/informasi kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
1. umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan;
2. khusus,meliput
a.identifikasi prilaku/kebiasaan;
b.identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c.dugaan penyebab; dan
d.saran dan rencana tindak lanjut.
Ada enam langkah dalam melaksanakan Konseling yang biasa disingkat dengan "SATU TUJU" (Salam,
Tanyakan, Uraikan, BanTu, Jelaskan, dan Ulangi) atau GATHER (Great Ask Tell, Help, Explain dan Return)
yaitu :
SA = Salam, Sambut:
a. Beri salam, sambut Pasien dengan hangat.
b. Tunjukkan bahwa Anda memperhatikannya, mengerti keadaan dan keperluannya, bersedia menolongnya
dan mau meluangkan waktu.
c. Tunjukkan sikap ramah.
d. Perkenalkan diri dan tugas Anda.
e. Yakinkan dia, bahwa Anda bias dipercaya dan akan menjaga kerahasiaan percakapan anda dengan Pasien.
f. Tumbuhkan keberaniannya untuk dapat mengungkapkan diri.
T - tanyakan :
a. Tanyakan bagaimana keadaan atau minta Pasien untuk menyampaikan masalahnya pada Anda.
b. Dengarkan penuh perhatian dan rasa empati.
c. Tanyakanapa peluang yang dimilikinya.
d. Tanyakan apa hambatan yang dihadapinya.
e. Beritahukan bahwa semua keterangan itu diperlukan untuk menolong mencari cara pemecahan masalah yang terbaik bagi
Pasien.
U-Uraikan
Uraikan tentang hal-hal yang ingin diketahuinya atau anda menganggap perlu diketahuinya agar lebih memahami dirinya, keadaan
dan kebutuhannya untuk memecahkan masalah. Dalam menguraikan anda bisa menggunakan media Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) supaya lebih mudah dipahami.
TU – Bantu :
Bantu Pasien mencocokkan keadaannya dengan berbagai kemungkinan yang bisa dipilihnya untuk memperbaiki
keadaannya atau mengatasi masalahnya.
J - Jelaskan :
Berikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai cara mengatasi permasalahan yang dihadapi Pasien dari segi positif dan
negatif serta diskusikan upaya untuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi. Jelaskan berbagai pelayanan yang dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah tersebut.
U - Ulangi:
Ulangi pokok-pokok yang perlu diketahui dan diingatnya. Yakinkan bahwa anda selalu bersedia membantunya. Kalau Pasien
memerlukan percakapan lebih lanjut yakinkan dia bahwa anda siap menerimanya.
Dalam melaksanakan Konseling kepada Pasien,Tenaga Kesehatan menggunakan panduan Konseling sebagaimana
contoh bagan dan daftar pertanyaan terlampir.Tenaga Kesehatan dapat mengembangkan daftar pertanyaan terhadap Pasien
dengan diagnosis penyakit lain atau sesuai kebutuhan. Tenaga Kesehatan dalam memberikan saran tindak lanjut sesuai
dengan permasalahan perilaku dm kesehatan lingkungan yang dihadapi berdasarkan pedoman teknis yang berlaku.
Deskripsi Kegiatan
Durasi : 2 x 50 minutes
Jumlah mahasiswa : 10 orang per kelompok, dibagi dalam kelompok kecil terdiri dari 5 orang
Alat dan Bahan : manual
SKENARIO
1. Seorang pasien TB datang mengambil obat ke Puskesmas lebih dari tanggal pengambilan obat yang seharusnya. Setelah
ditanya ternyata pasien tersebut mengaku tidak teratur minum obat, dengan berbagai alasan antara lain sudah bosan,
sering lupa dan perutnya tidak enak setelah minum obat. Selain itu pasien tersebut menyatakan setelah minum obat 3
bulan ini sepertinya penyakitnya sudah sembuh karena gejala yang dirasakan sudah hilang. Lakukan konseling
terhadap pasien ini !
2. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, sudah menyandang penyakit hipertensi sedang, sudah 5 tahuh merokok sigaret 10
batang perhari, lakukan konseling untuk mendorong klien menghentikan kebiasaan merokok pada klien ini!
3. Seorang ibu, A, berusia 30 tahun datang ke praktek dokter karena sering pusing. Keluhan pusing sudah dirasakan 1
tahun ini. Ibu A menyatakan pusing sering terjadi karena sulit tidur. Semenjak satu tahun ini ibu A mengalami banyak
masalah, antara lain karena suaminya selingkuh dan terbelit hutang dalam jumlah besar. Masalah tersebut membuat ibu A
sering cemas dan bahkan sempat ingin bunuh diri saja. Dia hanya bisa tidur bila minum obat penenang. Ibu A meminta
dokter memberinya lagi obat penenang, dan sebisa mungkin dosis yang besar. Lakukan konseling terhadap klien
tersebut !
4. Seorang anak berusia 5 tahun, sudah 3 hari demam disertai bintik-bintik perdarahan saat ini anak tersebut telah dirawat
diRS. Sebagai dokter keluarga anda telah melakukan kunjungan rumah untuk melengkapi profil kesehatan keluarga.Dari
inspeksi lapangan disekitar rumah banyak kaleng bekas, bekas gelas plastik akua dan tempat minum burung tidak pernah
diganti airnya. Lakukan konseling pada ayak/ibu anak tersebut!.
5. Seorang ibu, berusia 28 tahun, mempunyai 2 orang anak, datang ke dokter karena ingin menjadi akseptor KB. Ibu itu
bingung metode KB apa yang akan dipilih, karena takut efek sampingnya. Ibu tersebut pernah menggunakan KB suntik 3
bulan dan mengalami perdarahan terus menerus. Lakukan konseling terhadap klien ini !
3
PERILAKU TIDAK SEHAT
Hari : ...........................
Tanggal :.......................
DAFTAR PERTANYAAN KONSELING PENDERITA PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DENGUE
I. DATAUMUM
Nama : ....................................................................................
Umur : ................................................................................
Pekerjaan : ..................................................................................
Pendidikan : ..................................................................................
Namaorangtua/KK : ..................................................................................
AlamatRT/RW/RK : ..................................................................................
Kelurahan/Desa : ..................................................................................
12
12.Adakah Ibu/Bpk/Sdr mempunyai tempat penampungan air bersih seperti tempayan, gentong, dIrumah
atau sejenisnya?
a.Ya
b.Tidak
13.Apakah tempat penampungan air bersih seperti tempayan, gentong, drum atau sejenisnya tersebut
diberi tutup?
a.Ya
b.Tidak
14.Apakah Ibu/Bpk/Sdr secara rutin seminggu sekali menguras bak mandi, bak WC,dan tempat
penampungan air lainnya?
a.Ya
b.Tidak
15.Adakah Ibu/Bpk/Sdr memelihara tanaman dalam pot air?
a.Ya
b.Tidak
16. Apakah Ibu/Bpk/Sdr memelihara burung dalam sangkar di dalam maupun di luar rumah?
a.Ya
b.Tidak
17.Apakah tempat-tempat penampungan air yang jarang dikuras diberi bubuk larvasida/abate(zatyang
dapat membunuh jentik atau membuat nyamuk mandul)?
a.Ya
b.Tidak
18.Apakah di rumah ada talang air yang tidak mengalir dan letaknya terlindung daris inar matahari
(misalnya terlindung pohon rindang)?
a.Ya
b.Tidak
Jika penderita anak sekolah:amati sekolah
III. DUGAANPENYEBAB
Dan hasil wawancara penyebab penyakit Demam Berdarah diduga
………................……………………………………………………………….......………
IV. SARAN
Saran diarahkan kepada pesan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku
…….......…………………………………………………………................………………
13
KONSULTASI DAN RUJUKAN
I. KOMUNIKASI/KONSULTASI DOKTER PASIEN
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memulai sesi konsultasi.
2. Mengumpulkan informasi.
3. Membangun struktur konsultasi.
4. Membangun hubungan dan memfasilitasi keterlibatan pasien.
5. Melakukan penjelasan dan perencanaan.
6. Menutup sesi konsultasi.
B. PELAKSANAAN
1. PANDUAN BELAJAR HUBUNGAN DOKTER PASIEN
1.3 Landasan Teori
Komunikasi adalah penyampaian pesan yang sukses dari satu orang ke orang lain. Elemen utama dalam proses
komunikasi adalah pengiriman pesan dengan pemahaman atau pengertian seimbang. Tujuan komunikasi yaitu untuk
memberikan informasi, mempengaruhi orang, dan mengekspresikan perasaan.
Sesi Awal
Pemeriksaan Fisik
Penjelasan dan Perencanaan
Penutupan
Gambar 5
Pedoman kerangka kerja dasar Cambridge-Calgary(Sumber: Kurtz S, Silverman J, Draper J. Edisi 2005
eaching and Learning Communication Skills in Medicine. Radclife Publishing, Oxford)
Dalam konteks pelayanan kesehatan, komunikasi terapetik adalah komunikasi yang terjalin dengan baik, komunikatif,
dan menyembuhkan atau paling tidak melegakan serta membuat pasien serta keluarganya merasa nyaman dan akhirnya
puas. Elemen dasar komunikasi terapetik adalah:
b. Pembukaan diri
Hal ini memiliki beberapa keuntungan, yakni:
1. Keadaan diri
2. Mengenal diri
3. Membuat hubungan
4. Meningkatkan keintiman
c. Mendengar
Tiga langkah dalam mendengarkan aktif adalah:
1. Refleksi isi
Yaitu mengatakan kembali ucapan pasien dengan menggunakan kata-kata lain, memberi masukan kepada pasien
tentang inti dan ucapan yang baru dikatakan pasien dengan cara meringkas dan memperjelas ucapan pasien.
2. Refleksi perasaan
Yaitu mengungkapkan perasaan pasien yang teramati oleh dokter dari intonasi suara, raut wajah, dan bahasa
tubuh pasien dan hal-hal yang tersirat dari kata-kata verbal.
3. Merangkum
Merangkum mirip dengan refleksi isi namun dilakukan setelah beberapa waktu yang lama dan mencakup
beberapa informasi yang disampaikan pasien. Hal ini bertujuan untuk transisi antartopik atau untuk memberikan
14
penjelasan panjang mengenai isu pasien yang rumit.
d. Bertanya
Dalam komunikasi terapetik keterampilan bertanya mutlak diperlukan. Agar mendapat informasi yang akurat seorang
dokter harus belajar bertanya secara benar dan efektif, sehingga betul-betul mendapatkan data yang akurat. Fungsi
dari bertanya adalah:
- memunculkan ide, pandangan atau perasaan.
- membantu orang lain untuk mencapai pengertian terhadap pandangan, opini, dan perasaannya.
- memperlihatkan minat pada orang lain
- memberikan kesempatan kepada orang lain
e. Penguasaan bahasa nonverbal
Fungsi bahasa nonverbal:
- Memberikan kualitas, sikap, dan identitas
- Mendukung dan membantu bahasa verbal
- Membantu hubungan interpersonal
2 Memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan sesi, meminta persetujuan pasien bila diperlukan
3 Mengidentifikasi masalah pasien atau hal yang ingin dibicarakan pasien menggunakan pertanyaan pembuka
yang sesuai (misal: ”sakit apa?” atau ”ada masalah apa?” atau ”apa yang bisa saya bantu?”)
4 Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan pasien tanpa memotong atau mengarahkan
jawaban pasien.
5 Mengkonfirmasi masalah yang ada dan menanyakan adakah masalah lainnya (mis: ”jadi ada sakit kepala dan
capek-capek, ada lagi yang lain?”
Mengumpulkan Informasi
6 Mendorong pasien menceritakan perjalanan penyakitnya mulai awal sampai saat ini menggunakan kata-
katanya sendiri (gali apa yang menyebabkan kedatangannya hari ini)
7 Menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan tepat, dimulai dengan pertanyaan terbuka dilanjutkan
dengan pertanyaan tertutup.
8 Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian, membiarkan pasien menyelesaikan perkataannya tanpa
diinterupsi, memberikan waktu bagi pasien untuk berpikir sebelum menjawab, atau meneruskan pembicaraan
setelah jeda sejenak.
15
9 Mengamati respon pasien secara verbal maupun non-verbal (mis: mendorong pasien berbicara, memberikan
kesempatan kepada pasien untuk mengatur apa yang akan diutarakan, melakukan refleksi isi, membuat
interpretasi) dan Mengamati komunikasi verbal dan non-verbal pasien (mis: bahasa tubuh, ucapan, ekspresi
wajah), menanyakan kembali dan menanggapi secara tepat.
10 Mengklarifikasi pernyataan pasien bila kurang jelas atau meminta penjelasan lebih lanjut (mis: ”bisa jelaskan
apa yang dimaksud dengan kepala terasa melayang?”)
11 Beberapa kali merangkum pada akhir satu bagian konsultasi untuk memastikan bahwa pengertian dokter
sama dengan pasien sebelum pindah ke bagian berikutnya; meminta pasien mengoreksi bila ada interpretasi
yang kurang tepat atau meminta pasien memberikan penjelasan lebih lanjut.
15 Jika membaca, menulis catatan atau menggunakan komputer, tidak mengganggu jalannya sesi.
22 Nilai pengetahuan awal pasien: tanyakan apa yang sudah diketahui pasien sebelumnya pada awal pemberian
informasi, tentukan sampai seberapa jauh pasien menginginkan informasi.
23 Berikan penjelasan pada waktu yang tepat: hindari memberikan saran, informasi, dan harapan yang terlalu
dini.
24 Menggunakan pertanyaan dan kalimat yang mudah dimengerti dan ringkas; menghindari penggunaan istilan
medis atau menjelaskan istilah tersebut.
25 Menggunakan metode visual untuk menyampaikan informasi: diagram, model, informasi dan petunjuk
tertulis.
16
26 Cek pemahaman pasien terhadap informasi (atau perencanaan) yang diberikan: misalnya dengan meminta
pasien mengulangi dengan kata-katanya sendiri, melakukan klarifikasi bila perlu.
27 Menghubungkan penjelasan dengan pandangan pasien: terhadap pemikiran, harapan serta kekhawatiran
yang sudah disampaikan pasien.
28 Memberikan kesempatan dan mendorong pasien untuk berpartisipasi: meminta pasien untuk mengajukan
pertanyaan, meminta klarifikasi serta menyatakan keraguannya, merespon dengan tepat.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Konsultasi pada teman sejawat & mempelajari tentang Membuat rujukan tertulis
2. Sasaran Pembelajaran
Rujukan medik dapat berupa pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang dapat dilaksanakan secara lisan maupun tertulis.
1. Rujukan medik lisan :
• Dokter perujuk dan konsultan melakukan pemeriksaan bersama
• Dokter perujuk memberi keterangan selengkapnya serta mengemukakan apa yang akan diinginkannya (kesulitan /
masalah)
• Kemudian keduanya mendiskusikan hasil pemeriksaan di tempat tersendiri
• Bila ada perselisihan pendapat, jangan sampai menggoncangkan kepercayaan penderita terhadap dokter perujuk
2. Rujukan medik tertulis
• Rujukan ditulis dalam amplop tertutup diajukan oleh dokter perujuk kepada konsultan disertai keterangan yang cukup
• Dalam hal rujukan penderita, maka konsultan mengirim kembali penderita tersebut disertai pendapat dan anjuran tertulis
pula
• Bila dikehendaki oleh dokter perujuk, konsultan dapat melakukan pengelolaan atau pengobatan penderita sampai
sembuh
• Konsultan tidak dibenarkan memberitahukan kepada penderita secara langsung maupun tidak langsung tentang
kekeliruan yang mungkin dibuat oleh dokter perujuk terhadap penderita
• Pendapat dan anjuran konsultan dapat berupa pendapat final atau anjuran untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
(laboratorik, EKG, radiologik, atau penunjang lain)
18
Permasalahan yang dihadapi oleh dokter umum diharapkan untuk dapat dipecahkan oleh dokter spesialis sesuai dengan
bidangnya.
2. Dari dokter spesialis tertentu kepada dokter spesialis lain
Selain untuk keperluan diagnostik, rujukan demikian biasanya bertujuan untuk memperoleh konfirmasi tentang kemungkinan
adanya komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi dalam ruang lingkup bidang keahlian di luar spesialisasi dokter perujuk.
3. Dari dokter spesialis kepada dokter umum (di daerah tempat tinggal penderita)
19
Rujukan medik ini paling jarang terjadi, biasanya dilakukan oleh dokter spesialis atas permintan penderita dengan pertimbangan
kesulitan transportasi karena tempat tinggal penderita sangat jauh dari dokter spesialis tersebut. Tentunya tidak semua tindakan
dapat dirujuk ke bawah mengingat fasilitas, kemampuan, dan kewenangan yang ada pada dokter umum tersebut.
Dari konsultan :
Tidak memberikan jawaban konsul dengan sebenarnya karena takut anjuran atau tindakannya ditiru oleh dokter perujuk
Bekerjasama dengan dokter lain di luar kepentingan penderita (menganjurkan rujukan dengan janji imbalan)
Walau tidak diminta, mengambil alih pengelolaan penderita seterusnya (tidak mengirim kembali penderita kepada dokter perujuk)
Mencela tindakan dokter perujuk / terdahulu di hadapan penderita
Mencela hasil pemeriksaan (yang mungkin tidak sesuai dengan keadaan klinis) di hadapan penderita atau keluarganya
20
Contoh bentuk format rujukan medik dari dokter umum kepada dokter spesialis
Palembang...........................2017
Kepada YTH
Ts. Dr. ................................... SpPD
Jln. ...............................
Palembang
Dengan hormat,
Mohon konsul dan pengobatan selanjutnya penderita Tn. ............, .... tahun, dengan riwayat keluhan… dengan
Diagnosis…....; hasil pemeriksaan laboratorium terlampir
Penderita telah kami beri terapi........................................ dengan dosis ................
Atas kesediaan Ts, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
(Dr...................................)
Palembang,................... 2017
Kepada
21
Yth. Ts. …
Laboratorium PK ....X
Jalan Sudirman
Di Palembang
Dengan hormat,
Wassalam,
(dr ……………………..)
Jln Supersemar no 1341
Palembang
Dengan hormat,
Mohon perawatan penderita …, wanita, … tahun, dengan riwayat …. Dengan diagnosis …..
Pengobatan yang telah kami berikan adalah …dengan ….
Berikut kami lampirkan juga hasil pemeriksaan laboratorium.
Atas kesediaan Ts, kami ucapkan terimakasih.
Wassalam,
22
(dr ………………………)
Jalan Supersemar No 1341
Palembang
Contoh bentuk format rujukan medik dari “atas” ke “bawah” (untuk keperluan kelanjutan pengobatan)
Palembang, .............................................2017
Kepada Yth
. Ts. Dr. .........................
d/a Puskesmas .....................
di
Palembang
Dengan hormat,
Mohon kesediaan Ts untuk melanjutkan terapi penderita Ny. ............, .... tahun, dengan
Diagnosis ............................ Terapi yg diberikan … dan … setiap hari
Mohon follow up USG setelah … bulan pengobatan.
Atas kesediaan Ts, kami ucapkan terima kasih.
Wassalam,
23
(Dr.....................................................)
Internis
Jln. ................Telp................
Palembang
(...........................................)
UNTUK DIISI DAN DIKEMBALIKAN KE UNIT PENGIRIM
Nama Penderita.....................................................................No.Reg.TB..................................................................
Umur...................................................tahun Jenis kelamin: L/P
SKENARIO
1. Bp. Karim umur 59 mengeluh sesak nafas berat datang ke praktek anda, telah diberikan terapi
inhalasi ventolin 3 cc sebanyak 2 kali tetapi belum ada perbaikan. Hasil lab yang diperiksa HB:
14 mg/dL. Akan anda rujuk ke dr spesialis penyakit dalam di RSI Siti Khadijah Palembbang
2. Ibu Sri 27 tahun dengan batuk 3 minggu disertai darah, anda curigai menderita TB paru. Dikirim
ke Lab Puskesmas Rujukan Mikroskopik (PRM) yang ada dimana dokter praktik berada, untuk
pemeriksaan sputum BTA
3. Ibu Sri 27 tahun hasil emeriksaan BTA SPS 2 positif (Sewaktu dan Pagi, di diagnose TB
baru BTA positif. Telah diberi obat oleh Puskesmas obat kategori 1 selama 10 hari,
kmudian pindah ke puskesmas lain di Kabuupaten Muara Enim, sisa obat fase intensif
46 dosis, fase lanjutan 48 dosis. Buat surat rujukan pindah
4. Penderita H a s a n 1 2 tahun dengan demam 3 hari timbul bintik dikulit dan mimisan. Anda
sebagai dokter umum menyarankan pasien untuk diperiksa di Laboratorium Rhodia Hemoglobin,
Thrombocyt, Hematocrit dan Leukosit.
24
5. Penderita H a s a n 1 2 tahun dengan demam 3 hari timbul bintik dikulit dan mimisan. Hasil Lab.
Diperoleh Thrombocyt 90/LP, Hb 11 gr %, Hematocrit 30, leukosit 8000. Anda sebagai dokter umum
menyarankan pasien untuk dirujuk dan dirawat inap di rumah sakit terdekat.
6. Bpk.Achmad telah berobat ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Hermina, dengan diagnosis
hipertensi sedang. Terapi yg diberikan Valsartan 1x 40 mg pagi dan Amlodipin 1x5 mg sore setiap hari,
kan dirujuk balik ke dokter puskesmas Basuik Rahmat. Disarankan untuk di USG setelah 6 bulan
pengobatan
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI/KONSULTASI DOKTER- PASIEN
TANPA RUJUKAN
NO PARAMETER 0 1 2
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI/KONSULTASI DENGAN TEMAN SEJAWAT DAN RUJUKAN
NO PARAMETER 0 1 2
I. Sasaran Pembelajaran:
1. Mahasiswa mampu menghitung utilisasi
2. Mahasiswa mampu menghitung unit cost
3. Mahasiswa mampu menghitung kapitasi untuk praktik Klinik dokter keluarga
4. Mahasiswa mampu menghitung premi untuk digunakan dalam negosiasi dengan Bapel asuransi.
5. Mahasiswa mampu menghitung pendapatan dari fee for service diluar kapitasi (apabila jumlah peserta dengan kapitasi
dibawah angka ideal)
26
II. Bahan dan Peralatan
1. Laptop
2. Kertas jawaban
III. Teori
A. Utilisasi
a. Tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan, dinyatakan dalam persen
b. Cara perhtungngan Utilisasi: Jumlah kunjungan/jumlah populasi x 100 %
c. Manfaat: Memberikan gambaran kualitas pelayanan dan Utilisasi tinggi menunjukkan: kualitas pelayanan
buruk atau derajat kesehatan peserta buruk
d. Penting untuk menghitung kapitasi
B. Kapitasi adalah perkalian utilisasi dan unit cost: Utilisasi x Unit cost
C. Unit Cost (biaya rata-rata per jenis layanan): Jumlah pemasukan untuk suatu layanan/jumlah kunjungan untuk layanan
dimaksud (diperoleh dari data keuangan)
D. Cara perhitungan yang lengkap: Total cost/out put
E. Total cost: Biaya investasi+ biaya operasional dan biaya pemeliharaan.
F. Efektivitas Biaya
a. Biaya untuk pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh mahal atau tidak
b. Yang lebih penting adalah efektivitas biaya
c. Biaya yang efektif adalah biaya minimal yang diperlukan untuk memberikan hasil pengobatan yang optimal
atau bahkan maksimal. Besarnya relatif.
d. Untuk itu SOP sangat diperlukan, karena audit hanya dapat dilakukan bila ada acuan.
e. Provider yang mampu memberikan biaya pelayanan yang efektif, maka pada jangka panjang akan
memberikan hasil yang baik.
f. Banyak pihak tertarik bekerjasama dengan provider yang mempunyai kemampuan tersebut
g. Bagi provider keuntungan akan diperoleh dari volume pelayanan (karena pengguna jasa menjadi lebih
banyak)Efektivitas Biaya
h. Salah satu contoh biaya pelayanan yang efektif adalah meningkatkan secara maksimal kemampuan DK
untuk melakukan tindakan medis sesuai standar yang berlaku
i. Dengan menekan rujukan berarti DK telah mengefektifkan biaya yang dikeluarkan oleh pasien atau penjamin
pelayanan (perusahaan atau asuransi)
j. Untuk mampu melakukan itu DK perlu melengkapi fasilitasnya dengan baik
G. Perhitungan Kapitasi
Bahan dan Cara:
DK harus mempunyai:
a. Data kunjungan (jumlah, pola usia, jenis kelamin, dll)
b. Pola Penyakit
c. Daftar tarif dan laporan keuangan yang rinci
d. Jenis layanan yang mampu dilakukan di praktik dokel
e. SOP
Ada 3 Cara Perhitungan sederhana
a. Pada start awal dengan memperhitungkn beaya langsung dan tidak langsung serta depresiasi.
b. Menggunakan biaya real
c. Menggunakan perkalian utilisasi dan unit cost
KALKULASI
NO LANGKAH KETERANGAN
1 TH
1 Tentukan Unit layanan Setiap episode of care peserta yg datang ke PDKM
ditetapkan sebagais satu kunjungan
Diasumsikan PDKM dengan 1 DK dibantu 1 perawat
2 Tentukan kapasitas dan 1 Health Care Assistant
27
mampu memberikan pelayanan kepada 10.000 1
produksi (kunjungan) setahun kunjungan/tahun 0,000
3 Kalkulasi Biaya Langsung
Salary &benefit Dokter Keluarga permenit
Rp. 112.000.000/th dibagi 50 minggu dibagi 40 jam
perminggu dibagi 60 menit perjam 933
Biaya Dr
=Rp. 933/menit x 10 menit/kunjungan 9,330
Salary &benefit Perawat permenit
=Rp. 42.000.000 dibagi jt/Th dibagi50mg/th dibagi
40jam/minggu dibagi 60menit/jam 350
Biaya perawat
=Rp. 350/menitx 5 menit/kunjungan 1,750
Salary &benefit HCA permenit
=Rp 28.000.000/Th:50minggu/th:40jam/minggu
Biaya Health Care Assistant Dibagi 60mnt/jam 233
PERHITUNGAN KAPITASI
N
o BIAYA -BIAYA Rp.
1 Jasa medik Dr 5,000,000
2 Gaji Perawat 1,900,000
3 Gaji Health care asistance/Adm 1,250,000
4 Jaminan sosial 1,800,000
5 Obat, spuit, sarung tangan, linen, 4,165,000
reagen, desinfektans, dll
29
6 Sewa gedung, listrik, air, telpon 1,500,000
7 Stationary, barang cetakan, peme- 470,000
liharaan, kebersihan dll
8 CPD/CME(Seminar, langganan 400,000
jurnal, iuran organisasi,dll)
9 Office boy 300,000
10 Brosur, poster, leaflet, dll 300,000
11 Transport, promkes 2,650,000
12 Biaya depresiasi &amortisasi 665,000
13 Management fee 1,500,000
21,900,000
Kapitasi per peserta perbulan Rp. 8760
PENILAIAN KETRAMPILAN
Nama :
No mahasiswa :
No ASPEK YANG DINILAI Hasil penilaian
0 1 2
I Mahasiswa mampu menghitung utilisasi
II Mahasiswa mampu menghitung unt cost
III Mahasiswa mampu menghitung kapitasi partial untuk bahan
negosiasi dengan Badan Penyelenggara JPK
IV Mahasiswa mampu menghitung kapitasi penuh untuk bahan
negosiasi dengan Badan Penyelenggara JPK
TOTAL
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tetapi kurang sempurna
2= dilakukan dengan sempurna
1. Dr. Bermutu adalah seorang dokter keluarga ingin merancang klinik dokter keluarga mandiri dan dia ingin mengajukan
proposal untuk mengajukan permohonan nilai kapitasi untuk praktik dokter keluarga mandiri (solo). Jumlah mitra yang
dilayani 2500 orang. Diasumsikan dr Bermutu memberikan pelayanan pada kliennya 7.200 kunjungan pertahun.. Dr.
Bermutu memperkerjakan 1 perawat dan 1 tenaga asisten. Dengan asumsi produktifitas bekerja 50 minggu/tahun, 40
jam/minggu, dan 60 menit perjam. Waktu pelayanan per klien oleh dokter 10 menit, perawat 5 menit dan asisten 5 menit.
Biaya riil yang dikeluarkan sebagai berikut:
a. Jasa dan benefit untuk dokter diharapkan Rp.72.000.000 per tahun
b. honor untuk perawat Rp36.000.000 per tahun
c. Honor untuk administrasi Rp.24.000.000 per tahun
d. Bahan Habis pakai (BHP): Obat, spuit, sarung tangan, linen,reagen, deinfektan dll Rp.400.000/bulan
e. Biaya obat dan Bahan habis Pakai (BHP) 4.500.000/bulan
f. Biaya Laboratorium dasar dan rutin Rp. 4.000 per kunjungan
31
g. Biaya penunjang diagnostic (poto polos, EKG, USG) Rp. 1.600 per kunjungan
h. Biaya peresepan obat Rp. 11.600 per kunjungan
i. Biaya untuk sewa gedung ,listrik, telpon air Rp.28.000.000/tahun
j. ATK seperti Stationary, barang cetakan, pemeliharaan, kebersihan, dll Rp . 6.000.000/tahun
k. Biaya CPD: Seminar, langganan jurnal, iuran organisasi, dll Rp. 4.800.000/tahun
l. Biaya promosi: pengadaan brosur, poster, leaflet dan booklet Rp. 3.600.000/tahun
m. Transpor penyuluhan/home visit Rp. 2.500.000 per tahun
n. biaya lain-lain depresiasi amoratisasi Rp. 600.000 per bulan
o. Salary & benefit untuk administrator dan office boy 15.000.000/tahun
Hitunglah kapitasi perbulan untuk 2 500 jiwa yang akan dikontraknya dengan Bapel BPJS.
2. dr. Bermutu, setelah menjalani Praktik dokter keluarga mandiri selama 2 tahun ingin mengajukan permohonan
penyesuian nilai kapitasi berdasarkan utilisasi tahun 2012. Jumlah mitra yang dilayani masih tetap 2500 orang. Data
perkiraan kunjungan dan tariff dalam 1 tahun di tahun 2013 , dengan asumsi kenaikan 10 % dari data dan harga tahun
2012, sbb:
Tarif perkunjungan
Produk layan Kunjungan (Rp)
Konsultasi 30/hari 50.000
Obat-obatan 20/hari 30.000
Tindakan medis 1tindakan / 2hari 75.000
Pemeriksaan balita 1/2 hari 10.000
KB 1/10 hari 20.000
Edukasi 1/3 hari 5.000
Prenatal care 1 /5 hari 10.000
Penunjang diagnostic 1 tindakan/2 hari 20.000
a. Berapa angka utulisasi Praktik Klinik dokter keluarga tahun 2013 (Gunakan Form 1)
b. Hitunglah berapa biaya kapitasi diusulkan ke Bapel BJJS /Perusahaan asuransi untuk tahun 2013(Gunakan Form 2
Kapitasi)!
c. Hitunglah berapa biaya kapitasi (sebagian) untuk jasa medic saja, (sedangkan yang lain oleh mitra kerja: misalny
apotik) diusulkan ke Bapel BPJS/Perusahaan asuransi tahun 2013(Tetap Gunakan Form 2_Kapitasi)!
d. Berapa premi untuk kapitasi penuh rawat jelan tingkat pertama/layanan primer, bila Bapel BPJS/asuransi menetapkan
margin sebesar 20% untuk menutupi biaya operasional dan keuntungan yang diharapkan sebesar 20 %.(Gunakan
Form 3_premi)?
3. Dokter keluarga hanya melayani 1500 peserta yang membayar kapitasi jasa medic Rp. 15.000/ kapita/bulan dan sisa
waktunya ia gunakan untuk melayani kunjungan dengan pembaran secara fee for services (FFS) sebesar
Rp.25.000/kunjungan. Kapasitas ideal seorang dokter keluarg a adalah 10.000 kunjungan pertahun. Rata-rata kunjungan
per orang 4 kali/tahun Berapa estimasi potensi pendapatan dokter Bermutu perbulan.(Form 4)
Skill Lab 2
Perhitungan kapitasi Praktik dan kinerja praktik (FKTP)
1). Dr. Selamat adalah seorang dokter keluarga ingin merancang praktik dokter/dokter keluarga mandiri
dan dia ingin mengajukan proposal untuk mengajukan permohonan nilai kapitasi untuk praktik
dokter.dokter keluarga mandiri (solo). Jumlah mitra yang dilayani 2500 orang. Diasumsikan dr Selamet
memberikan pelayanan 7500 kunjungan pertahun. Dr. Selamat memperkerjakan 1 perawat dan 1 tenaga
asisten. Dengan bekerja 50 minggu/tahun, 40 jam/minggu. Biaya-biaya yang diperhitungkan dr Bermutu
adalah sebagai berikut:
Biaya Langsung perkunjungan
Jasa untuk dokter diharapkan Rp.9000.000/bulan,
honor untuk perawat Rp3,500.000/bulan
32
Health Care Asisten Rp.2000.000/bulan.
BHP: Obat, spuit, sarung tangan, linen,reagen, desinfektan dll Rp 5500/kunjungan,
Laboratorium dasar Rp.4000 perkunjungan
Penunjang diagnostik Rp.1.600 perkunjungan
Obat peresepan Rp.11.600 per kunjungan
Biaya Tidak Langsung pertahun
Selama 1 tahun biaya untuk sewa gedung ,listrik, telpon air Rp.28.800.000,0,
Rumah tangga dan kantor (Stationary, barang cetakan, pemeliharaan, kebersihan) dll
Rp . 6.000.000,0 , 1 tahun
Biaya Continuing Profesioanl Development (CPD) berupa Seminar, workshop, langganan jurnal dll
Rp. 4.500.000,0, per tahun
Baya Marketing: pengadaan brosur, poster, leaflet dan booklet Rp. 3.600.000,0 /tahun
Biaya Adminstrator &office boy Rp. 15.000.000,0 per tahun dan
Biaya lain-lain Rp. 2.400.000,/tahun
Pertanyaan:
a. Hitunglah berapa biaya kapitasi untuk 2500 orang perbulan Fasilitas Rawat jalan tingkat pertama
diusulkan ke BPJS/ perusahaan asuransi?
b. Bila jasa dokter diharapkan Rp. 10.000.000 per bulan, biaya obat, materi habis pakai disesuaikan
menjadi Rp.6600 perkunjungan, biaya lain tetap berapa kapitasi diusulkan perbulan?
2) dr. Selamat, setelah menjalani Praktik dokter keluarga mandiri selama 2 tahun ingin mengajukan
permohonan penyesuian nilai kapitasi berdasarkan utilisasi tahun 2015. Jumlah mitra yang dilayani masih
tetap 2500 orang.
Data perkiraan kunjungan dan tariff dalam 1 tahun di tahun 2016 (dengan asumsi kenaikan 10 % dari
data dan harga tahun 2015) sbb:
Produk layan Kunjungan Tarif perkunjungan (Rp)
Konsultasi 30/hari 16.500
Obat-obatan 20/hari 30.000
1tindakan /
Tindakan medis 2hari 75.000
Pemeriksaan balita 1/2 hari 10.000
KB 1/10 hari 20.000
Edukasi 1/3 hari 5.000
Prenatal care 1 /5 hari 10.000
33
1 tindakan/2
Penunjang diagnostic hari 20.000
e. Berapa angka utilisasi Praktik Klinik dokter keluarga tahun 2016 (Gunakan Form 1)
f. Hitunglah berapa biaya kapitasi diusulkan ke Bapel BPJS /Perusahaan asuransi untuk tahun
2016(Gunakan Form 2 Kapitasi)!
g. Hitunglah berapa biaya kapitasi (sebagian) untuk jasa medic saja, (sedangkan yang lain oleh mitra
kerja: misalnya apotik) diusulkan ke Bapel BPJS/Perusahaan asuransi tahun 2016 (Gunakan Form
2_Kapitasi)!
h. Berapa premi untuk kapitasi rawat jelan tingkat pertama/layanan primer, bila Bapel BPJS/asuransi
menetapkan margin sebesar 20% untuk menutupi biaya operasional dan keuntungan (Gunakan
Form 3_premi)?
i. Bila negosisiasi lewat Asosiasi FKTP dengan Badan Penyelenggara belum berhasil, bagaimana dr
Selamat mengendalikan biaya tanpa mengurangi mutu pelayanan?
3. Dokter keluarga hanya melayani 1000 peserta yang dibayar kapitasi Rp. 8.000/ kapita/bulan dan
sisa waktunya ia gunakan untuk melayani kunjungan dengan pembayaran secara fee for services
(FFS) sebesar Rp.50.000/kunjungan, obat diberikan resep ke apotik. Kapasitas ideal seorang dokter
keluarga adalah 7.500 kunjungan pertahun. Rata-rata kunjungan per orang 3 kali/tahun
a. Berapa estimasi potensi pendapatan dokter Selamat perbulan.(Form 4).
b. Berapa kapasitas kunjungan perbulan dan per hari dari pasien umum secara fee for services?
4. STANDAR PEMBAYARAN KAPITASI (Gunakan Template form 5 dan form Formula pada
excell)
Klinik Pratama Berkah sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) telah bekerjasama
dengan BPJS kesehatan. Ada tiga indikator kinerja di FKTP dengan standar sbb:
Standar/indicator kinerja
Nama indikator Target Indikator
Kasus:
Klnik pratama Berkah telah bekerjasama dengan BPJSK dengan jumlah peserta 5000 jiwa, telah
melayani peserta BPJSK pada bulan Oktober 2019 sebagai berikut:
Penyuluhan 40
Imunisasi 10
Pembinaan Posbindu 27
Senam 24
Kunjungan sehat 858
Ibu hamil 27
34
Konsultasi dan terapi 670
Peserta Prolanis DM yg
terkendali 10
Peserta Prolanis DM terdaftar 90
Peserta Prolanis Hipertensi (HT)
terkendali 20
Peserta Prolanis HT terdaftar
101
Berdasarkan kinerjanya, berapa % kah pembayaran kapitasi yang akan dibayarkan oleh BPJS Cabang
kota X pada bulan berikutnya?
7. Merancang Biaya Praktik dan biaya hidup Praktik dokter keluarga Mandiri (PDKM) selama 1
bulan kedepan, Gunakan Templat Form 7 padda excell
Dr Renstra praktik dokter keluarga mandiri telah bekerjasama dengan BPJS K, jumlah peserta 2500
orang, kapitasi perbulan Rp, 31.370.000 atau Rp 12.548 perkapita, buat Rencana biaya praktik dan biaya
hidup 1 bulan ke depan. Pada Form 7 juga terdapat rincian biaya start up (berwarna kuning ). Dalam
rancangan biaya praktik, unit cost bisa anda sesuaikan.
Berapa jenis items yg harus dibiayai? Dan items yang mana yg persentasenya relative besar? Berapakah
Nilai capaian kinerja FKTP tsb diharapkan agar pembayaran kapitasi bulan depan tetap 100%?
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mampu mengisi status umum pasien dengan lengkap dan benar.
2. Mampu mengisi status khusus pasien dengan lengkap dan benar.
35
B. PELAKSANAAN
1. PANDUAN BELAJAR
1.1 Landasan Teori
Rekam medik adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa,
penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala penyakit, dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Menurut
Undang-Undang Praktik Kedokteran, rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Sedangkan menurut Permenkes No.269a/Menkes/Per/XII/2008, rekam medik adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Bentuk rekam medik pelayanan dokter keluarga yaitu:
1. Berkas Keluarga (Family Folder/FF), merupakan kumpulan RM dari masing-masing anggota keluarga,
yang disimpan menurut nomor urut atau huruf pertama nama kepala keluarga (KK).
2. Buku Kesehatan Keluarga, merupakan suatu RM berbentuk buku, dipakai bersama oleh semua anggota
keluarga.
Isi rekam medik pelayaan dokter keluarga terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Keterangan tentang Data Dasar Keluarga(Data Base/ Family Profile)
a. Data demografi setiap anggota keluarga
b. Riwayat kesehatan setiap anggota keluarga
c. Data biologis setiap anggota keluarga
d. Keterangan tentang tindakan pencegahanpenyakit setiap anggota keluarga
e. Data tentang pelbagai faktor resiko setiapanggota keluarga
f. Data kesehatan lingkungan rumah
g. Struktur keluarga
h. Fungsi keluarga & pelaksanaannya
1.3 LangkahKerja
1. Mahasiswa diminta membaca dan memahami skenario yang telah dibagikan.
2. Mahasiswa diminta mengisi formulir rekam medik berdasarkan informasi dari skenario.
36
3. Mahasiswa diminta membuat laporan kelompok mengenai hasil pengisian rekam medik.
Skenario:
1. Nn.R, 23 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas disertai mengi sejak 4 jam yang lalu. Sebelumnya
Nn.R sudah pernah merasakan keluhan yang sama, dan dibawa berobat keluhan hilang, namun keluhan
timbul kembali jika udara dingin. Nn. R memiliki 2 orang saudara yang berusia 15 dan 18 tahun. Orang
tuanya berusia 50 tahun dan 55 tahun. Ibu dan kakak Nn.R memiliki riwayat alergi debu, oleh karena itu
didalam rumah mereka tidak menggunakan karpet. Nn. R tinggal pada lingkungan padat penduduk.
Dokter mencurigai Nn. R menderita Asma Bronkhial. sehingga diberikan tindakan terapi inhalasi dengan
nebulisasi dan keluhan membaik. Setelah membaik Nn.R diharapkan datang kembali seminggu kemudian
dan direncanakan untuk dilakukan tes alergi serta spirometri.
LKK 4 BLOK 23: Menulis Resep 1 (Formula Pre Compound: Resep Tunggal)
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menerapkan prinsip penulisan resep
37
2. Menjelaskan komponen-komponen dalam sebuah resep
3. Melakukan cara penulisan resep tunggal (formula pre compound) dengan benar(tepat dosis, bentuk sediaan, cara
pemberian dan lama pemberian obat), jelas dan lengkap
B. PELAKSANAAN
I. Landasan Teori
Resep adalah permintaan tertulis dari prescriber/penulis resep (dokter, dokter gigi, dokter hewan) kepada
dispenser/pembaca resep (apoteker pengelola apotik, asisten apoteker) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita sesuai peraturan perundangan yang berlaku. (Permenkes No 919/Menkes/Per/X/199)
Penulisan resep didasarkan pada serangkaian langkah-langkah rasional berikut:1) membuat diagnosis yang tepat;
2) mempertimbangkan patofisiologi dari diagnosis; 3) memilih tujuan terapeutik yang spesifik; 4) memilih obat pilihan
(drug of choice); 5) menentukan dosis yang tepat; 6) menyusun rencana untuk pemantauan aksi obat; 7) merencanakan
program edukasi pasien.
Resep harus ditulis dengan jelas, lengkap dan tidak mudah dihapus sehingga dapat menghindari adanya salah
perepsi. Kegagalan komunikasi dan salah interpretasi antara prescriber dan dispenser merupakan salah satu faktor
penyebab timbulnya kesalahan medikasi (medication error) yang dapat berakibat fatal bagi penderita.
Contoh kejadian kesalahan medikasi antara lain pemberian obat yang tidak tepat, dosis yang salah dan kesalahan
rute pemberian. Penyebab terjadinya kesalahan medikasi adalah salah interpretasi antara prescriber dan dispenser dalam
mengartikan resep. Misalnya tulisan tidak jelas terutama jika nama obat hampir sama, penulisan angka desimal dalam
resep, penggunaan singkatan yang tidak baku serta penulisan aturan pakai yang tidak lengkap.
Tidak ada standar global untuk pembuatan resep, setiap negara mempunyai peraturan masing-masing. Di
Indonesia Kepmenkes No.280/Menkes/SK/V/1984 menyebutkan bahwa pada resep harus dicantumkan:
1. Nama dan alamat penulis resep serta nomor izin praktek
2. Tanggal penulisan resep
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
4. Informasi tentang obat yang mencakup nama obat dan kekuatan atau konsentrasi serta bentuk
sediaan yang dikehendaki
5. Tanda tangan atau paraf penulis resep
6. Nama, umur, dan alamat pemilik resep
Berdasarkan cara peracikan obat, resep dibagi atas formula magistralis dan formula officinalis. Resep formula
magistralis atau resep racikan merupakan resep yang berisi obat/campuran obat yang disusun sendiri oleh dokter
sedangkan resep officinalis merupakan resep yang berisi obat/campuran obat dalam bentuk sediaan standar.
Komponen resep
Inscriptio
Nama dokter, nomor SIP, alamat/telp/HP/kota/tempat
Tanggal penulisan resep
Invocatio
Permintaan tertulis dokter “R/” (recipe) artinya ambilah atau berikanlah.
R/ dituliskan pada bagian kiri setiap penulisan resep
Prescriptio/Ordonatio
Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan
Sangat direkomendasikan untuk menuliskan obat dengan nama generik.
Tata Nama
− Huruf permulaan ditulis dengan huruf besar, juga yang terdiri dari 2 atau lebih
• R/ Asetosal
• R/ Efedrini Hidroklorisi
• R/ Oleum Jecorus Aselli
Kecuali huruf berikut, sebagai sifat keterangan atau sebagai pereaksi
• R/ Sulfur praecipitatum
• R/ Aqua destilata
− Nama sediaan farmasi ditulis dibelakang nama obat atau bahan obat
• R/ Parasetamol syrup
Kecuali Sera dan Vaksin :
38
• R/ Serum Antitoxicum Diphtheriae
• R/ Vaccinum Poliomyelitis
− Sediaan berupa larutan dalam air
• R/ Sol. Acidi Borici
Berapa banyak (misalnya miligram), bentuk sediaan (misalnya tablet, kapsul,
supositoria).
Singkatan yang diterima secara internasional antara lain g: gram; ml:mililiter. Hindari
desimal, tulis kata dalam bentuk utuh untuk menghindari misunderstanding. Contoh:
Levothyroxin 50 mikrogram bukan 0,050 miligram atau 50 μg.
Signatura
Tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian
Interval pemberian
Contoh:
b.d.d… (2 dd…) = bis de die = 2 kali sehari
o.4.h. = omni cuatuor hora = setiap ¼ jam
Saat pemberian
Contoh:
a.c. = ante coenam = sebelum makan
p.c. = post coenam = sesudah makan
½ h.p.c. = semi hora post coenam = ½ jam sesudah makan
Teknik cara pakai
Contoh:
part dol.applie = part dolente applicatum = oleskan pada tempat yang sakit
ext. cres = oleskan tebal
Cara pakai khusus (dapat dipakai bahasa Indonesia)
Contoh
• Pagi 2 kap.
Siang 1 kap.
Malam 2 kap.
• Penurunan dosis / “Tappering off”
hari I – IV 3 d.d. tab. 2
hari IV – VII 3 d.d. tab. I
hari VII – X 3 d.d. tab. ½
• Lain – lain :
3 d.d. tab. I (selama 10 hari)
p.r.n. 1-2 d.d. tab. I = pro renata = bila perlu
Subcriptio
Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
Berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut
Pro (diperuntukkan)
Nama, umur, dan alamat pasien
Data-data di atas adalah pokok dari sebuah resep, informasi lain dapat ditambahkan. Misalnya
Istilah resep yang dibuat segera
P.I.M. = periculum in mora (berbahaya jika ditunda)
Stat. = statim (segera)
Cito = segera
Media Pembelajaran
Penuntun LKK 4 Blok 23 FK UMP
Ruang periksa dokter
Kertas resep
DOEN 2013
FORNAS 2016
40
LKK 5 BLOK 23: Menulis Resep 2 (Formula Compound: Resep Racikan)
A. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menerapkan prinsip penulisan penulisan resep
2. Menjelaskan komponen-komponen dalam sebuah resep
3. Melakukan cara penulisan resep racikan (formula compound) dengan jelas dan lengkap
B. PELAKSANAAN
I. Landasan Teori
Resep adalah permintaan tertulis dari prescriber/penulis resep (dokter, dokter gigi, dokter hewan) kepada
dispenser/pembaca resep (apoteker pengelola apotik, asisten apoteker) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Permenkes No 919/Menkes/Per/X/199). Resep harus
ditulis dengan jelas, lengkap dan tidak mudah dihapus sehingga dapat menghindari adanya salah perepsi.
Penulisan resep didasarkan pada serangkaian langkah-langkah rasional berikut:1) membuat diagnosis yang
tepat; 2) mempertimbangkan patofisiologi dari diagnosis; 3) memilih tujuan terapeutik yang spesifik; 4) memilih obat
pilihan (drug of choice); 5) menentukan dosis yang tepat; 6) menyusun rencana untuk pemantauan aksi obat; 7)
merencanakan program edukasi pasien
Kepmenkes No. 280/Menkes/SK/V/1984 menyebutkan bahwa pada resep harus dicantumkan:
1.Nama dan alamat penulis resep serta nomor izin praktek
2.Tanggal penulisan resep
3.Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
4.Informasi tentang obat yang mencakup nama obat dan kekuatan atau konsentrasi serta bentuk sediaan yang
dikehendaki
5.Tanda tangan atau paraf penulis resep
6.Nama, umur, dan alamat pemilik resep
Berdasarkan cara peracikan obat, resep dibagi atas formula magistralis dan formula officinalis. Resep
formula magistralis atau resep racikan merupakan resep yang berisi obat/campuran obat yang disusun sendiri oleh
dokter sedangkan resep officinalis merupakan resep yang berisi obat/campuran obat dalam bentuk sediaan standar.
Pada formula magistralis sebaiknya memenuhi syarat berikut:
1.Bukan antimikroba
2.Interval pemberian obat harus sama
3.Lama hari pemberian hampir sama
4.Tidak terjadi interaksi yang berarti
5.Terurai pada bagian sama di saluran cerna
Komponen Resep
Inscriptio
Nama dokter, nomor SIP, alamat/telp/HP/kota/tempat
Tanggal penulisan resep
Invocatio
Permintaan tertulis dokter “R/” (recipe) artinya ambilah atau berikanlah.
R/ dituliskan pada bagian kiri setiap penulisan resep
Prescriptio/Ordonatio
Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan
Sangat direkomendasikan untuk menuliskan obat dengan nama generik.
Tata Nama
− Huruf permulaan ditulis dengan huruf besar, juga yang terdiri dari 2 atau lebih
• R/ Asetosal
• R/ Efedrini Hidroklorisi
• R/ Oleum Jecorus Aselli
Kecuali huruf berikut, sebagai sifat keterangan atau sebagai pereaksi
41
• R/ Sulfur praecipitatum
• R/ Aqua destilata
− Nama sediaan farmasi ditulis dibelakang nama obat atau bahan obat
• R/ Parasetamol syrup
Kecuali Sera dan Vaksin :
• R/ Serum Antitoxicum Diphtheriae
• R/ Vaccinum Poliomyelitis
− Sediaan berupa larutan dalam air
• R/ Sol. Acidi Borici
Berapa banyak (misalnya miligram), bentuk sediaan (misalnya tablet, kapsul,
supositoria).
Singkatan yang diterima secara internasional antara lain g: gram; ml:mililiter. Hindari
desimal, tulis kata dalam bentuk utuh untuk menghindari misunderstanding. Contoh:
Levothyroxin 50 mikrogram bukan 0,050 miligram atau 50 μg.
Perintah pembuatan bentuk sediaan obat yang dikehendaki
Gunakan hanya singkatan baku/standar yang dapat diketahui apoteker
Misalnya
m.f. pulv. No. XX
® campur dan buatlah serbuk sebanyak 20 bungkus
m.f. pulv. d.t.d. No. X
® campur dan buatlah serbuk dengan takaran masing-masing sesuai di atas
sebanyak 10 bungkus
m.f. ung. 20
® campur dan buatlah salep sebanyak 20 gram
M.D.S. gutt. auric.
® campur dan tandailah obat tetes telinga
Signatura
Tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian
Interval pemberian
Contoh:
b.d.d… (2 dd…) = bis de die = 2 kali sehari
o.4.h. = omni cuatuor hora = setiap ¼ jam
Saat pemberian
Contoh:
a.c. = ante coenam = sebelum makan
p.c. = post coenam = sesudah makan
½ h.p.c. = semi hora post coenam = ½ jam sesudah makan
Teknik cara pakai
Contoh:
part dol.applie = part dolente applicatum = oleskan pada tempat yang sakit
ext. cres = oleskan tebal
Cara pakai khusus (dapat dipakai bahasa Indonesia)
Contoh
• Pagi 2 kap.
Siang 1 kap.
Malam 2 kap.
• p.r.n. 1-2 d.d. cap. I = pro renata = bila perlu
Subcriptio
Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
Berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep tersebut
42
Pro (diperuntukkan)
Nama, umur, dan alamat pasien
Data-data di atas adalah pokok dari sebuah resep, informasi lain dapat ditambahkan.
R/ Metampiron 500 mg
Diazepam 2 mg
Kafein 50 mg
S.L. q.s
m.f.pulv.dtd.No.X da in cap
S.t.d.d. cap. 1 p.c.
III.Langkah Kerja
1. Mahasiswa diberikan pengarahan mengenai penulisan resep.
2. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil di ruangan yang berbeda.
3. Setiap kelompok dipandu oleh 1 pembimbing.
4. Mahasiswa akan diberikan skenario.
5. Mahasiswa membuat resep sesuai dengan skenario yang diberikan dengan jelas dan lengkap
Skenario 1
Tn T mengeluh sakit kepala sebelah. Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan dokter mendiagnosis Tn T menderita
migrein dan ingin memberikan obat racikan berupa parasetamol 500 mg dan kafein 50 mg yang dibuat dalam bentuk
kapsul dan diminum 3 kali sehari. Bagaimana penulisan resepnya?
Skenario 2
Seno, seorang laki-laki, berusia 4 tahun (BB 15kg) didiagnosis menderita ISPA dan direncanakan akan diberikan obat
puyer yang terdiri dari parasetamol, ambroksol, dan chlorpheniramine maleate. Buatlah resepnya
43
ISTILAH – ISTILAH DALAM RESEP
Singkatan singkatan resep
a, aa ,xxx ana Dari masing-masing
a. c. Ante coenam Sebelum makan
ad in lag.gutt. Ad in lagenam guttatorium Dalam botol tetes
ad. part. dolent. Ad partes dolantes Di tempat yang sakit
ad us.ext. (a.u.e) Ad usus externum Untuk pemakaian luar
ad.us.int. (a.u.i) Ad usus internum Untuk pemakaian dalam
ad usus prop. Ad usus propium Untuk pemakaian sendiri
add, ad. Adde Tambahkan
ag it. Agits, agitetur Kocok, hendaknya dkocok
agit.a.sum. Agita ante sumendum Kocok sebelum dipakai
alt.dieb. Ateris diebus Sesudah sehari, setiap dua hari
a.d. Auris dextra Telinga kanan
a.l. Auris laeva Telinga kiri
b.d.d.c. Bis de die cochlear Dua kali sehari satu sendok
makan
b.i.d. Bis in die Dua kali sehari
c.c ( coch. cib) Cochlear cibarum Sendok makan
c.th. Cochlear thea Sendok teh
d.c. Durante coenam Sementara makan
d.t.d. Da tales dosis Dengan dosis demikian
da, det. Da , detur Berikan
f.l.a. Fac lege artis Buatlah menurut keahlian
gtt. Guttata Tetes
h.d Hora decubitus Jam tidur
h.m Hora matutima Pagi hari
haust. Haustus Sekali tegyuk, minum sekaligus.
in.d In dies Sehari, dalam sehari
In.lag.ben.obt In lagena bene obturata Dalam botol tertutup rapat
i.m.m In manus medici Serahkan ke dokter
inmitt, in. lag Inmitte, in lagena Masukkan dalam botol
m. Misce Campur
44
m.f Misce fac Campur dan buat
m.d.s Misceda signa Campur dan buat aturan pakai
m.et.v Mare et vaspare Pagi dan senja
m.i Mihi ipsi Untuk saya sendiri
No. Numero Jumlah
non.in lag.org Non in lagena originale Jangan diberikan dalam botol
aslinya
45
b.d.d.c. Bis de die cochlear Dua kali sehari satu sendok makan
b.i.d. Bis in die Dua kali sehari
c.c ( coch. cib) Cochlear cibarum Sendok makan
c.th. Cochlear thea Sendok teh
d.c. Durante coenam Sementara makan
d.t.d. Da tales dosis Dengan dosis demikian
da, det. Da , detur Berikan
f.l.a. Fac lege artis Buatlah menurut keahlian
gtt. Guttata Tetes
h.d Hora decubitus Jam tidur
h.m Hora matutima Pagi hari
haust. Haustus Sekali tegyuk, minum sekaligus.
in.d In dies Sehari, dalam sehari
In.lag.ben.obt In lagena bene obturata Dalam botol tertutup rapat
i.m.m In manus medici Serahkan ke dokter
inmitt, in. lag Inmitte, in lagena Masukkan dalam botol
m. Misce Campur
m.f Misce fac Campur dan buat
m.d.s Misceda signa Campur dan buat aturan pakai
m.et.v Mare et vaspare Pagi dan senja
m.i Mihi ipsi Untuk saya sendiri
No. Numero Jumlah
Jangan diberikan dalam botol
non.in lag.org Non in lagena originale
aslinya
46
s.u.e Signa usus eksternum Tandailah obat luar
s.u.c Signa usus coenitus Tandailah tahu pakai
s.l Saccharum laetis Gula susu
Kode asal kata arti
a.c. ante cibum / cibos sebelum makan
a.d / AD aurio dexter telinga kanan
a.l. aurio laeva telinga kiri
a.s. / AS auris sinister telinga kiri
a.u. / AU auris utro kedua telinga
aa ana tiap-tiap
ad ad hingga /sampai
digunakan sesuai keinginan
ad. Lib. ad libitum
(bebas)
alt. die. alternus die setiap lain hari
alt. h. alternus hora setiap lain jam
amp. ampule 1 dosis unit
aq aqua air
b.d. bis die 2x sehari
b.i.d. bis in die 2x sehari
b.i.n. bis in noctus 2x semalam
bis bis dua kali
bol. bolus sebanyak dosis tunggal
cap capsula kapsul
cc cum cibos dengan makanan
cc cubic centimetres sentimeter kubik
comp. comsitus diloleskan
d dies hari
d.t.d dentur tales doses berikan sesuai dosis
dieb. alt. diebus alternis setiap lain hari
div. divide dibagi
emp. ex modo prescripto sesuai petunjuk
emul. emulsum cairan pengemulsi
eq. pts. equalis partis bagian yang sama
ex aq ex aqua dalam air
fl. ,fld. fluida cairan
g gram gram
gr grain grain (1 gram=15 grain)
grad. gradatim berangsur-angsur
gtt. gutta diteteskan
47
h. , hr. hora jam
h.s. hora somni waktu tidur
i, ii, iii, or iiii doses jumlah dosis
I.D. intra dermal disuntikkan di bawah kulit
I.M. intra muscularly disuntikkan ke dalam otot
I.P intra peritoneal disuntikkan di bawah selaput
I.V. intra veneously disuntikkan ke dalam nadi
inj. injectio suntikan
in p. aeq. dividiatur in partes aequales dibagi menjadi bagian yg sama
lin linimentum digosok
liq liquor solution
lot. lotion pelembab
m, min. minimum minimal
M. Misce campur
mane mane pagi hari
mcg microgram mikro gram
mEq milli equivalent mili ekuivalen
mg milligram mili gram
mist. mistura campur
mixt. mixtura mixture
ml millilitter mili liter
nebul nebula semprotan
no. numero nomor
nocte nocte malam
noct. maneq. noct maneque pagi dan malam hari
non rep. non repetatur tidak dapat diulang
npo nill per os tidak ada yg melalui mulut
o.d / OD oculus dexter mata kanan
o.l. oculus laeva mata kiri
o.m. omni mane pada pagi hari
o.n. omni nocte pada malam hari
o.s / OS oculus sinister mata kiri
o.u / OU oculo utro setiap mata
opth opthalmic pada mata
os ossa tulang
otic otical pada telinga
p.c. post cibum setelah makan
p.o. per os melalui mulut
p.p.a. phiala prius agitata dikocok dahulu
48
p.r pro rectum melalui anus
p.r.n. pro re nata sesuai kebutuhan
p.v. per vaginum melalui kelamin wanita
per per melalui
pil pilula pil
pulvis
pulv. bubuk
q quaque setiap
q._h quaque …. hora setiap …. jam
q.3h quaque 3 hora setiap 3 jam
q.a.d quaque alternis die setiap hari yang berbeda
q.d. / QD quaque die setiap hari
q.h.s quaque hora somni setiap menjelang tidur
q.i.d. quarter in die 4x sehari
q.o.d. / QOD quaque os die setiap hari yang berbeda
qq. hh. quaque hora setiap jam
q.q.h. quarter quaque hora setiap 4 jam
q.s. quantum sufficiat gunakan secukupnya
qAM quaque ante meridiem setiap pagi
ql quantum libet sebanyak yang diinginkan
q.p. quantum placeat sebanyak yang dianjurkan
qPM quaque post meridiem setiap sore
qv quantum vis sebanyak
R/ recipe ambil
rep. , rept. repetatur dapat diulang
Rx radix resep
s sine tanpa
s.a. secundum artum gunakan sesuai pertimbangan
s.i.d semel in die sekali sehari
s.o.s. si opus sit segera jika dibutuhkan
SC, subc, subq,subcut sub cutem disuntikkan di bawah kulit
Sig. / S signa, signetur tulis pada label
SL sub lingualy di bawah lidah
sol. solutio larutan
ss. semis setengah / separuh
stat. statim segera
supp. suppositorium obat perangsang
susp. suspentium penyerapan
syr. syrupus sirup
49
t.d.s ter die sumendum 3x sehari
t.i.d. ter in die 3x sehari
t.i.w. ter in w 3x seminggu
tab. tabella tablet
tal. talus seperti
tbsp. tablespoon sendok makan (15 ml)
tr, tinc., tinct. tincture larutan dlm alkohol
troche trochiscus obat batuk
tsp. teaspoon sendok teh (5 ml)
u.d. / ut dict. ut dictum sesuai petunjuk
ung. unguentum obat salep
vag. vaginum alat kelamin wanita
Sumber:
1. Katzung C Bertram. Basic and Clinical Pharmacology. 13th edition 2015
2. WHO. Guide to good prescribing. 1994
3. Penuntun LKK blok 21 FK UM Palembang tahun 2015.
50