0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan3 halaman

Alifa Wilandra Putri (Komkon20092022)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 3

Nama : Alifa Wilandra Putri

Kelas : Sarjana Kebidanan B tk. II


Mata Kuliah : Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan

Rangkuman materi 19 September 2022

Pendahuluan
Dalam praktek kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas
kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang
diberi asuhan.

Komunikasi Interpersonal
Interaksi yang dilakukan antara orang ke orang atau dua arah baik verbal ataupun non verbal.

Konseling Kebidanan
Pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi interaksi yang mendalam, dan usaha
bersama bidan dengan pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam
ruang lingkup pelayanan kebidanan.

Konselor adalah orang yang memberi nasehat, memberi arahan kepada orang lain (klien) untuk memecahkan
masalahnya.
Konseli adalah orang yang mencari (membutuhkan) advis atau nasehat.

Tujuan Konseling
 Mencapai kesehatan psikologi yang positif.
 Memecahkan masalah
 Membantu perubahan pada diri individu yang bersangkutan.
 Membantu mengambil keputusan secara tepat dan cermat.
 Adanya perubahan perilaku

Hal yang harus diperhatikan bidan


1. Hambatan dalam persiapan konseling
a. Penolakan
b. Situasi fisik
c. Pengalaman konseling yang tidak menyenangkan
d. Pemahaman konseling kurang
e. Pendekatan kurang
f. Iklim penerimaan pada konseling kurang
2. Penyiapan Klien
a. Orientasi pra konseling
b. Teknik survey terhadap masalah klien
c. Memberikan informasi pada klien
d. Pembicaraan dengan berbagai topic
e. Menghubungi sumber-sumber referal.
3. Memperoleh informasi
Memperoleh Riwayat Kasus. Riwayat kasus merupakan kumpulan informasi sistematis tentang
kehidupan sekarang dan masa lalu.
4. Evaluasi psikodiagnostik
Psikodiagnostik meliputi pernyataan masalah klien, perkiraan sebab-sebab kesulitan (kemungkinan
teknik konseling dan perkiraan hasil konseling).
Teknik Konseling
1. Pendekatan authoritatian atau directive, pusat dari keberhasilan konseling adalah dari konselor.
2. Pendekatan non-directive atau conseling centred, konseli diberikan kesempatan untuk memimpin proses
konseling dan memecahkan masalah sendiri.
3. Pendekatan edetic, konselor menggunakan cara yang baik sesuai dengan masalah konseling.

Langkah – langkah konseling


1. Pendahuluan
 Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri
 Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
 Menentukan alas an klien minta pertolongan
 Membina rasa percaya (trust), penerimaan dan melakukan komunikasi
 Membuat kontrak bersama
 Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan klien
 Mengidentifikasi masalah klien
 Merumuskan tujuan bersama klien
2. Bagian inti/pokok ( Langkah Inti )
Bagian ini mencakup kegiatan mencari jalan keluar, memilih salah satu jalan keluar dan
melaksanakan jalan keluar tersebut. Langkah ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar-benar
sesuai dengan kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil dengan baik.
3. Bagian Akhir ( Langkah Akhir )
 Menciptakan realitas perpisahan
 Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
 Saling mengeksplorasi perasaan, penolakan (kehilangan), sedih, marah dan perilaku lain.
 Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling
 Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan membuat kontrak untuk pertemuan
berikutnya.

Faktor penghambat pada konseling


1. Faktor Individu
 Ketertarikan budaya
 Faktor fisik atau kepekaan panca indra, usia dan seks
 Sudut pandang terhadap nilai nilai
 Faktor sosial pada sejarah keluarga dan relasi
 Bahasa
2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi
 Tujuan dan harapan terhadap komunikasi
 Sikap terhadap interaksi
 Pembawaan diri terhadap orang lain
 Sejarah hubungan
3. Faktor situasional
Kompetensi dalam melakukan percakapan komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari
kedua belah pihak. Keadaan yang menyebabkan putusnya komunikasi adalah.
 kegagalan informasi penting
 perpindahan topik bicara
 komunikasi tidak lancar
 salah pengertian

Tujuan atau harapan dari pelayanan konseling


 Peningkatan kemampuan klien dalam upaya mengenal masalah, merumuskan alternatif pemecahan masalah,
dan manilai hasil tindakan secara tepat dan cermat.
 Klien memiliki pengalaman dalam menghadapi masalah dan pelaksanaan pemecahan masalah kesehatan.
 Adanya kemandirian dalam pemecahan masalah.
Fungsi konseling
1. Pencegahan : mencegah timbulnya masalah kesehatan.
2. Penyesuaian : membantu klien mengalami perubahan biologis, psikologis, kultural dan lingkungan .
3. Perbaikan : perbaikan terjadi bila ada penyimpangan perilaku klien
4. Pengembangan : meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta peningkatan derajat kesehatan .

Proses Konseling

1. Pembinaan hubungan baik (rapport) : Pembinaan hubungan baik dimulai sejak awal pertemuan dengan klien
dan perlu dijaga seterusnya dengan :
o Memberi salam pada awal setiap pertemuan.
o Memperkenalkan diri
o Menciptakan suasana nyaman dan aman.
o Memberikan perhatian penuh pada klien (SOLER). S : Face your clients squarely (menghadap klien)
& smile/ nod at clients (senyum/ mengganggukkan kepala). O : Open and Non Judgemental Facial
Expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai). L : Lean Towards Client
(tubuh condong kearah klien). E : Eye Contact in a culturally- Acceptable Manner (kontak mata/ tatap
mata sesuia dengan cara yang diterima budaya setempat). R : Relaxed and Friendly Manner (santai
dan sikap bersahabat).
o Bersabar.
o Tidak memotong pembicaraan klien
2. Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaanSetelah mendapatkan dan memberikan cukup
informasi sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien memecahkan masalah yang
dihadapi atau membuat perencanaan untuk mengatasi masalah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan adalah

1.fisik,
2.emosional,
3.rasional,
4.praktikal,
5.interpesonal,
6.struktural.
3. Menindaklanjuti pertemuan : Menindaklanjuti pertemuan konseling dengan membuat rangkuman,
merencanakan pertemuan selanjutnya/ merujuk klien.

Anda mungkin juga menyukai