G9 - Lembar Kerja Tetes Mata Fenileprin
G9 - Lembar Kerja Tetes Mata Fenileprin
G9 - Lembar Kerja Tetes Mata Fenileprin
KELOMPOK : G-9
ANGGOTA :
1. Bela Selvyana Dea Pitaloka 201810410311326
2. Zetty Cahya Ningtiaz 201810410311332
3. Noor Khalida Apriliani 201810410311337
4. Adella Oktavia Tri Ajeng 201810410311340
5. Novita Dewi Anggraeni 201810410311343
PRAFORMULASI
I. A. TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT
Farmakologi :
Fenilefrin merupakan agen simpatomimetik yang bekerja langsung. Fenilefrin
menyebabkan mydriasis melalui stimulasi reseptor alfa-adrenergik. Hampir tidak ada efek
sikloplegik. Fenilefrin merupakan agonis alfa, dengan efek alfa-1A dan alfa -1B. Reseptor
adrenergik alfa tidak penting dalam respon saliran humor aqueous, oleh karena itu tidak ada
efek pada tekanan intraokular pada glaucoma sudut terbuka. Molekul fenilefrin berbeda dari
adrenalin hanya dengan substitusi atom hydrogen untuk gugus hidroksil pada posisi 4
daricincin benzena Mydriasis maksimal terjadi dalam 10 - 90 menit dengan pemulihan
setelah 5 - 7 jam (Phenylephrine Product Information. 2017).
Efek Samping dan Pencegahan :
Fenilefrin merupakan obat simpatomimetik yang memiliki aktivitas utama alfa-agonis
yang memiliki durasi aksi lebih lama dari noradrenaline sehingga respon vasopressor dan
menyebabkan peningkatan tekanan darah jangka panjang. Phenylephrine menyebab kan
takikardi atau reflek bradikardia dan harus dihindari pada beberapa penyakit jantung iskemik.
Pasien dengan diabetes mellitus atau hyperplasia prostat harus menghindari phenylephrine
(Martindale: The Complete Drug Reference, 38th edition p. 1673).
Phenylephrine tetes mata 10% memiliki efek tetes mata yang kuat, sehingga harus
dihindari penggunaan pada bayi, pasien usia lanjut, pasien dengan penyakit jantung,
hipertensi, arteriosklerosis, kejadian fatal telah dilaporkan pada pasien dengan keturunan
penyakit jantung (Martindale: The Complete Drug Reference, 38th edition p. 1673).
Farmakokinetik:
Fenilefrin mempunyai bioavaibilitas oral yang rendah karena absorbs tidak biasa dan
metabolisme lintas pertama (first pass metabolism) oksidamonoamina di usus dan hati.
Ketika diinjeksi secara subkutan dan intramuscular membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit
untuk bereaksi, injeksi subkutan dan intramuscular efektif untuk 1 sampai 2 jam, sedangkan
injeksi intravena efektifsampai 20 menit (Martindale: The Complete Drug Reference, 36th
edition p. 1568).
B. TINJAUAN SIFAT FISIKAKIMIA BAHAN OBAT
1. Rumus Molekul : C9H13NO2
(Martindale, p.1568)
2. Data kelarutan dalam berbagai pelarut :
Bubuk kristal putih atau hampir putih. Sedikit larut dalam air dan alkohol; hemat larut
dalam metil alkohol. Ini larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali
hidroksida. Simpan dalam wadah kedap udara. Lindungi dari cahaya. (Martindale,
p.1568)
3. Data Stabilitas :
Hasil ini menunjukkan bahwa 2% fenilefrin hidroklorida larutan tetes mata stabil
secara fisik, kimiawi dan mikrobiologis selama paling sedikit 60 hari bila disimpan
dalam amber botol kaca pada suhu kamar. Dibandingkan dengan yang sudah ada
persiapan rumah sakit yang sangat rumit, itu umur simpan ditingkatkan menjadi 60
hari memungkinkan penggabungan ukuran batch 40 atau lebih tinggi, dan
memungkinkan untuk menunggu hasil uji sterilitas, dengan menghormati masa
karantina sebelum farmasi merilis dan mengeluarkan produk. (Formulation and
stability study of a pediatric 2% phenylephrine hydrochloride eye drop solution 5,
2014.)
5. Data lain :
● Kristal putih atau praktis putih hingga krem, tidak berbau, berasa pahit(FI V
hal 420)
● Putih Atau praktis putih, tidak berbau, berbentuk kristal (Martindaleedisi 36
hal 1565)
● Tidak kurang dari 17,0% dan tidak lebih dari 17,7%, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan. Lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang saksama
lebih kurang 300 mg zat, larutkan dalam 5 ml air. Tambalikan 5 ml asam
asetat glasial P dan 50 ml metanol P kemudian eosin Y LP. Titrasi dengan
perak nitrat 0,1 N LV. (Farmakope Indonesia Edisi V Jilid 1 Hal 429 )
Farmakokinetik:
Phenylephrine memiliki bioavailabilitas oral rendah karena penyerapan tidak
teratur dan metabolisme first-pass oleh monoamine oxidase diusus dan hati. Bila
disuntikkan secara subkutan atau intramuskulardibutuhkan 10 sampai 15 menit untuk
beraksi (mencapai efek), injeksisubkutan dan intramuskular efektif sampai sekitar 1 jam
dan sampaisekitar 2 jam. Injeksi intravena efektif selama sekitar 20 menit (Martindale:
The Complete Drug Reference, 36th edition p. 1568).
II. SPESIFIKASI PRODUK
A. SPESIFIKASI PRODUK
Mutu 25 Oktober
2021
Bentuk Sediaan
Ophthalmic Solution (Tetes Mata)
Pemerian
Larutan steril fenilefrin hidroklorida dalam air untuk tetes mata,
mengandung fenilefrin hidroklorida tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dan 102,5% C9H13NO2.HCl
Rujukan
-
Karakteristik Fisis/
Massa Molekul : 203,67 g/mol
Kimiawi
pH : 4,0-7,5
Sifat : Lipofilik
TitikLebur :140℃ - 145℃
Spesifikasi Lain
-
Spesifikasi
Lihat Spesifikasi No. ………… Dari No. …………….
Kemasan dan
Penandaan
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat dan terhindar dari cahaya
(Wadahgelap) dan panas dengan ukuran tidak lebih dari 15ml.
Simpan dalam suhu 20℃-25℃
B. SPESIFIKASI BAHAN
Pemerian Hablur putih atau praktis putih; tidak berbau; berasa pahit.
Batas kadar Fenilefrin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C9H13NO2.HCl, dihitung terhadap zat
kering.
(FI VI hal 568)
Spesifikasi lain -
Frekuensi pengujian -
ulang
Karakteristik pH : 4.0-7,5
fisis/kimia
bau : tidak berbau
BM : 203,67
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Simpan pada
suhu 25°, masih diperbolehkan pada suhu antana 15° dan 30°.
III. BENTUK SEDIAAN, DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
1) Bentuk dan volume sediaan yang dibuat :
Bentuk sediaan : Fenilefrin HCL tetes mata 0,12 %
Dosis : 1,2mg/mL
pH : 4,0 – 7,5 (United State Pharmacopeia Akorn Inc.)
(Farmakope Indonesia Edisi V Jilid I, United State Pharmacopeia Akorn Inc.)
2) Dosis pemberian tetes mata:
Usia > 1 tahun: satu tetes larutan oftalmik fenilefrin hidroklorida 2,5 % atau 10 %
diberikan dalam jangka waktu 3-5 menit. Maksimal pemberian 3 tetes per mata per
hari.
3) Anak-anak < 1 tahun: satu tetes larutan oftalmik fenilefrin hidroklorida 2,5 %
diberikan dalam jangka waktu 3-5 menit, maksimum 3 tetes per mata.
(United State Pharmacopeia Akorn Inc.)
ium Chloride
Sodium Hydroxide Qs qs pH
adjustment
Hydrochloric Acid Qs qs pH
adjustment
Sumber : INTERNATIONAL APPLICATION PUBLISHED UNDER THE PATENT
COOPERATION TREATY (PCT)
Lampiran :
B. Phenylephrine hydrochloride eye drops 10%
Fenilefrine HCL 10 g 50 g
Lampiran :
C. Phenylephrine eye-drops Strong (A.P.F)
Bahan Jumlah
Fenilefrin HCL 10 g
Disodium edetat 50 mg
Bahan Jumlah
Disodium edetat 50 mg
Lampiran :
E. Phenyleprine and Zinc Sulfate Ophthalmic Drops
PERHITUNGAN TONISITAS
1. Fenilephrin HCL = 0,12/100 x 20 ml = 0,024 g
Nilai eq fenilephrine terhadap Nacl = 0,30
0,30 x 0,24 g = 0,072 g
2. Sodium Metabisulfit = 0,2/100 x 20 ml = 0,04 g
Nilai eq sodium metabisulfite terhadap Nacl = 0,65
0,65 x 0,04 g = 0,026 g
3. Dinitrate edetat = 0,1/100 x 20 ml = 0,02 g
Nilai eq dinitrate edetat terhadap Nacl = 0,20
0,20 x 0,02 g = 0,004 g
4. Benzalkonium klorida = 0,01/100 x 20 ml = 0,002
Nilai eq = 1,0
1,0 x 0,002 = 0,002 g
5. Nacl = 0.9-(0.072+0.026+0.004)=0.798 g
Tuliskan fungsi, kelarutan, pH stabilitas dan cara sterilisasi dari masing-masing komponen.
Phenylpehrine Bahan Aktif Mudah larut dalam air 4,0 – 7,5 Disterilkan dengan
Hydrochloride dan dalam etanol (FI cara filtrasi dan
V, 428) (USP 38) disterilkan selama 1
jam (kisaran 45 hingga
60 menit) pada 1210C
dalam autoclave pada
15 psi
( Dari cara sterilisasi tsb. Simpulkan cara sterilisasi sediaan yang Saudara buat)
CARA STERILISASI SEDIAAN : Sterilisasi Filtrasi. Disterilkan selama 1 jam
(kisaran 45 hingga 60 menit) pada 121 C dalam autoclave pada 15 psi.
0
PELAKSANAAN
El-FINEYES
Tetes Mata Steril
Komposisi:
EL-FINEYES EYE EYE
DROP Phenylephrine HCL DROP
0,12% EL-FINEYES
INDIKASI,KONTRA
INDIKASI, EFEK
SAMPING, DOSIS,
ATURAN PAKAI
OBAT LIHAT DI
C BROSUR
Penyimpanan:
Disimpan di suhu
ruang, hindari sinar
PHENYLEPRINE matahari langsung PHENYLEPRINE
HCL 0,12% HCL 0,12%
Kemasan Primer
LAMPIRAN
1.