Buku Manajemen Mutu Pendidikan - Lantip Diat P
Buku Manajemen Mutu Pendidikan - Lantip Diat P
Buku Manajemen Mutu Pendidikan - Lantip Diat P
PENDIDIKAN
i
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Pasal 2:
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana
Pasal 72:
ii
MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN
2016
iii
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKIAN
Oleh:
LANTIP DIAT PRASOJO
ISBN: 978-602-6338-11-2
Edisi Pertama, Oktober 2016
iv
Kata Pengantar
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin...penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT., atas segala nikmat yang diberikan sehingga buku ini dapat
terselesaikan tanpa rintangan yang berarti.
vi
Daftar Isi
JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................... vii
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU TERPADU ........... 1
1.1. Pendahuluan ......................................................................... 1
1.2. Kajian Teori TQM dan Translasinya dalam
Pendidikan ............................................................................ 2
1.3. Elemen-elemen Dasar Konsep TQM.................................. 4
BAB II
MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN........... 5
2.1. Model-Model Standar Mutu dan Implementasinya
dalam Bidang Pendidikan ................................................... 5
2.2. British Standard 5750 dan Equivalen Internasionalnya
ISO9000 .................................................................................. 12
2.3. Pentingnya Pendidikan Mempertimbangkan BS5750 .... 13
2.4. Tujuan BS5750 dan ISO9000 ............................................... 13
2.5. Filosofi dalam BS5750 dan ISO9000 ................................... 14
2.6. BS5750 dan Penjaminan Kualitas ....................................... 14
2.7. Auditing (Pemeriksaan) Kualitas Sistem ........................... 15
2.8. Hubungan Antara BS5750/ISO9000 dan TQM ................ 15
vii
2.9. The Malcolm Baldrige Award ................................................. 17
2.10. Implementasi Malcom Baldrige Award dalam Bidang
Pendidikan ............................................................................ 22
2.11. Standard Singapore Quality Award (SQA) ........................... 24
2.12. The Deming Prize (Penghargaan Deming) ......................... 39
BAB III
AKREDITASI BADAN REGISTRASI ...................................... 46
3.1. Sertifikasi, Registrasi, dan Akreditasi................................ 46
3.2. Kebutuhan dan Manfaat...................................................... 47
3.3. Kewajiban Produk ............................................................... 52
3.4. Organisasi Akreditasi ......................................................... 53
3.5. Pedoman ISO/IEC ............................................................... 60
3.6. Prosedur Akreditasi ............................................................. 68
BAB IV
PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN................................................................................ 75
4.1. Strategi Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
Pendidikan ............................................................................ 75
4.2. Model Interaksi Sistem Manajemen Mutu........................ 78
4.3. Pengembangan Prosedur dalam penjaminan Mutu ....... 79
BAB V
MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL ........ 85
viii
5.1. Fitur Persaingan Global ....................................................... 85
5.2. Strategi dan Rencana Aksi Manajemen Kualitas ............. 88
5.3. Kontrol Kualitas di Negara-Negara Sosialis..................... 92
5.4. Peran dan Keterlibatan Pemerintah dan Asosiasi ........... 94
ix
x
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU
TERPADU
1.1. Pendahuluan
Manajemen mutu (QM) adalah perencanaan dan kontrol
kualitas produk dan jasa dalam sebuah perusahaan secara eksplisit
dan sistematis. Tanggung jawab atas kualitas dan jaminan kualitas
menjadi tugas dari manajemen menengah hingga manajemen
puncak serta pekerja di lantai toko. Petugas inspektur atau
pengawas kontrol kualitas seringkali menjadi petugas yang paling
bertanggung jawab atas manajemen kualitas. Dalam TQM semua
tanggung jawab perusahaan akan mempengaruhi secara langsung
terhadap kualitas kerja, proses, dan produk yang dihasilkan.
Manajemen mutu modern lebih terkait dengan ekonomi, perilaku
manusia, dan isu-isu organisasi perusahaan, dan persaingan di
pasar.
Kualitas dan jaminan kualitas telah dianggap penting untuk
mengangkat ekonomi keluar dari resesi. Komponen organisasi
pendidikan makin menyadari pentingnya kualitas dengan
perubahan tatanan dunia telah menciptakan tantangan baru bagi
mereka. Dalam kualitas, permintaan dan jaminan kualitas
2
bertujuan untuk menarik dan memuaskan pelanggan. Organisasi
pendidikan harus memiliki sistem jaminan kualitas sebagai bagian
dari manajemen mereka.
Organisasi pendidikan berusaha merancang output mereka
dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan merencanakan
serta mengendalikan semua proses dan kegiatan dengan standar
kualitas tinggi. Pencegahan kegagalan telah dilakukan di semua
fungsi dan tahapan proses manajemen pendidikan. Cara ini disebut
Total Quality Management (TQM) yang telah merevolusi organisasi
pendidikan dan melibatkan setiap anggota staf dalam perbaikan
mutu berkelanjutan. Input dan stakeholder pendidikan ikut
berpartisipasi untuk memperoleh manfaat dari kualitas yang baik.
Organisasi pendidikan seharusnya berusaha memenuhi
tuntutan stakeholder di pasar global dengan menawarkan output
yang berkualitas luar biasa dan jaminan kualitas yang dapat
diandalkan. Permintaan stakeholder untuk kualitas tinggi ikut
menentukan peran organisasi pendidikan dalam mengelola
persaingan yang efektif dalam dunia pendidikan.
Prinsip 2: Leadership
Kepemimipinan dibutuhkan untuk mencapai sasaran.
Kepemimpinan yang dapat meyakinkan bahwa sasaran dan tujuan
organisasi dapat tercapai.
Kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana agar setiap orang
mau terlibat dalam mencapai sasaran.
c. Pengukuran:
Hasil kualitas:
a) Produk dan layanan hasil kualitas.
b) Proses bisnis, operasional, dan dukungan layanan.
c) Hasil kualitas suplier.
d. Tujuan:
Kepuasan pelanggan:
a) Menentukan keperluan pelanggan dan harapan-harapan
mereka.
b) Manajemen hubungan pelanggan.
c) Standar layanan pelanggan.
d) Komitmen pada pelanggan.
e) Resolusi untuk peningkatan kualitas.
f) Menentukan kepuasan pelanggan.
g) Hasil kepuasan pelanggan.
h) Perbandingan kepuasan pelanggan.
Konsep yang dijadikan sebagai persyaratan untuk
memenangkan Malcom Baldrige Quality Award seperti yang
diungkapkan oleh (Evan & Linsay, 1993) adalah:
a) kualitas didefinisikan oleh pelanggan
b) pemimpin senior perusahaan menerangkan dengan jelas
dan kreatif tentang nilai-nilai kualitas dan menerapkan
nilai-nilai itu dalam bisnis.
c) kualitas terbaik, sistem perencanaan yang mantap, sistem
pelaksanaan yang tepat, dan sistem pengawasan yang ketat.
d) perbaikan yang terus-menerus harus merupakan bagian
dari sistem dan seluruh proses manajemen.
e) perusahaan-perusahaan harus mempunyai tujuan yang
jelas, startegi dan operasi, serta kualitas kepemimpinan
yang handal.
20
f) setiap waktu harus cepat tanggap terhadap seluruh operasi
untuk mencapai kualitas yang diharapkan.
g) keputusan dan operasi perusahaan harus berdasarkan fakta
dan data.
h) seluruh karyawan harus mendapatkan pelatihan dan
pengembangan dengan sebaik-baiknya.
i) disain kualitas dan kerusakan serta kesalahan harus dapat
dicegah oleh elemen-elemen utama dalam sistem kualitas.
j) perusahaan-perusahaan perlu persayaratan kualitas
komunikasi dalam meningkatkan kualitas kinerjanya.
Kriteria pemenang meliputi kualitas: perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran, dan proses umpan balik.
Perusahaan-perusahaan harus unggul dalam hal kualitas:
(1) kepemimpinan, (2) informasi dan analisisnya, (3)
perencanaan strategi kualitas, (4) penggunaan sumber daya
manusia, (5) asuransi kualitas atas produk dan jasa layanan,
(6) kualitas hasil, (7) kepuasaan pelanggan.
Criteria for Performance Excellence:
a) Leadership: How upper management leads the organization, and
how the organization leads within the community.
b) Strategic planning: How the organization establishes and plans
to implement strategic directions.
c) Customer and market focus: How the organization builds and
maintains strong, lasting relationships with customers.
d) Measurement, analysis, and knowledge management: How
the organization uses data to support key processes and manage
performance.
e) Human resource focus: How the organization empowers and
involves its workforce.
f) Process management: How the organization designs, manages
and improves key processes.
System
Faculty &
Staff Focus
Driver 5. 0
Organizational
Performance Student Learning Results;
7. 0 Students & S.H focus
Information results.
And Analysis
4. 0 Budgetary, Financial &
Leadership market results.
1. 0 Goal
Faculty & Staff results
Student, Stake
Holder &
Market Organizational Effectiveness
Focus Process results.
3. 0 Management
6. 0
Strategic
Planning
2. 0
BEACON
INNOVATION
BUSINESS EXCELLENCE
PLANNING
LEADERSHIP
CUSTOMERS
PROCESSES
RESULTS
INNOVATION
INFORMATION
EXCELLENCE
PEOPLE
LEARNING
Perencanaan
Yang terfokus pada proses perencanaan organisasi itu, bagaimana
persyaratan-persyaratan inti terintegrasi ke dalam rencana-rencana
organisasi itu dan bagaimana rencana-rencana ini disosialisasikan,
serta bagaimana kinerjanya.
Informasi
Yang terpusat pada manajemen informasi dan pemakaian informasi
komparatif dan benchmarking untuk mendukung pengambilan
keputusan pada semua tingkat dari organisasi.
Orang-orang
Yang terpusat pada bagaimana organisasi menyerap potensi yang
penuh dari kekuatan pekerja itu untuk menciptakan suatu
organisasi yang berkinerja tinggi, penekanan pada pelatihan
pekerja dan pengembangan karier, kesehatan dan kepuasan, dan
kinerja serta sosialisasi, dan harus sesuai dengan tujuan serta
sasaran organisasi itu.
Proses-proses
Yang terpusat pada proses inti organisasi yang digunakan untuk
mencapai tujuan, termasuk proses-proses inovasi, proses-proses
produksi, penyaluran, dan proses-proses manajemen mitra.
Pelanggan-pelanggan
Yang terfokus pada bagaimana organisasi menentukan
persyaratan-persyaratan pelanggan dan pasar, membangun
MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 27
Hasil
Yang dapat menguji kinerja dan perbaikan-perbaikan organisasi itu
dalam bidang-bidang penting organisasi tersebut, seperti
mengukur tingkat kinerja organisasi tersebut terkait dengan
pesaing-pesaingnya.
Driver
Para eksekutif senior menetapkan arah organisasi dan mencari
peluang masa depan untuk organisasi.
Sistem
Sistem meliputi satu set proses-proses yang dirumuskan dengan
baik untuk memenuhi persyaratan-persyaratan kinerja organisasi
itu.
Hasil-hasil
Hasil-hasil digunakan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan
kinerja organisasi.
Penjelasan masing-masing kriteria SQA
1). Kepemimpinan
a) Para manajer Senior sudah mengembangkan suatu visi dan
misi yang jelas bersih yang dengan mudah dipahami dan
mengarahkan organisasi ke arah keunggulan
b) Para manajer Senior melibatkan karyawan dalam
berkomunikasi tentang sasaran organisasi dan nilai-nilai
mutu.
28
c) Visi, misi dan sasaran dari organisasi itu secara teratur
disosialisasikan kepada semua tingkat karyawan melalui
berbagai program-program seperti juga di dalam aktivitas
yang sehari-hari.
d) Para manajer Senior secara pribadi dan dengan nyata
melibatkan diri dalam aktivitas perbaikan kinerja.
e) Sasaran organisasi disosialisasikan oleh pengurus senior
secara sistematis ke semua tingkat organisasi.
f) Para manajer Senior secara pribadi dilibatkan di dalam
pengenalan kelompok-kelompok dan individu untuk
sumbangan-sumbangan mereka kepada perbaikan mutu
dan kinerja.
g) Para manajer Senior mendorong staf dan menyediakan
peluang bagi mereka untuk mencoba gagasan-gagasan baru,
eksperimen, menginovasi dan mengambil resiko-resiko
yang bertanggung jawab.
h) Karyawan pada semua tingkat mengkonfirmasikan bahwa
Pengurus Senior betul-betul mendukung.
i) Karyawan menunjukkan suatu perasaan(pengertian yang
kuat dari identitas dan komitmen ke arah visi organisasi itu,
dan menanamkan nilai-nilai tersebut di dalam pekerjaan
yang sehari-hari mereka.
j) Para manajer Senior mengevaluasi kepemimpinan mereka
sendiri melalui berbagai sumber dari umpan balik dan
mulai bertindak untuk memperbaiki kepemimpinan
mereka.
k) Organisasi mempunyai suatu kebijakan dan sasaran yang
dirumuskan dengan baik dalam hubungan dan
sumbangannya kepada masyarakat dan lingkungan di mana
itu beroperasi.
2) Perencanaan
3) Informasi
a) Data dan informasi secara hati-hati terpilih untuk membantu
di dalam pengambilan keputusan manajemen, dan untuk
30
menjejaki kinerja organisasi itu berhadap-hadapan tujuan
perusahaan nya.
b) Information menggunakan untuk pengukuran pekerjaan dan
merencanakan menutup(meliput suatu spektrum lebar dari
bidang-bidang termasuk keuangan, penjualan dan
memasarkan, produksi, mutu produk dan jasa, mutu
penyalur dan kepuasan pelanggan.
c) Organisasi mengintegrasikan data di berbagai aspek dari
kinerja ke dalam beberapa indikator utama untuk menjejaki
menyeluruh kinerja.
d) Organisasi mempunyai satu yang efektif dan sistem
terintegrasi untuk mengumpulkan dan mengatur data dan
informasi yang digunakan di dalam manajemen yang sehari-
hari dan untuk memandu perbaikan-perbaikan kinerja.
e) Semua information ditugaskan pemilik-pemilik yang
meninjau ulang dan memastikan ketelitian, keandalan dan
layanan khusus information.
f) Organisasi secara teratur memperoleh pengetahuan baru
yang diperlukan untuk menciptakan nilai untuk stakeholders.
g) Organisasi sudah menciptakan sistem untuk menangkap dan
menyebarkan pengetahuan.
h) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk meneliti data dan informasi untuk mendukung
perencanaan dan tinjauan ulang organisasi.
i) Organisasi secara teratur mengevaluasi dan memperbaiki
manajemen data dan informasinya.
j) Organisasi menggunakan komparatif information dan atau
analisa kompetitif untuk membuat penyempurnaan sasaran.
k) Organisasi mempunyai suatu proses yang sistematis untuk
mengumpulkan dan meneliti data komparatif dan informasi
untuk memandu perbaikan-perbaikan kinerja.
5) Proses
a) Organisasi mempunyai suatu proses yang sistematis untuk
memperoleh, mengevaluasi dan gagasan-gagasan kreatif dari
semua sumber.
b) Organisasi mempunyai suatu proses yang sistematis untuk
menerjemahkan persyaratan-persyaratan pelanggan dan
harapan-harapan ke dalam desain produk atau layanan,
produksi dan penyerahan.
c) Para pihak eksternal (pelanggan-pelanggan, para penyalur,
para mitra bisnis) dilibatkan di dalam aspek kunci dari proses
desain.
d) proses-proses Inovasi dan desain dievaluasi dan perbaikan-
perbaikan dibuat untuk mempersingkat proses, memperbaiki
mutu desain dan mengurangi biaya-biaya.
e) Proses-proses kunci organisasi itu mempunyai sasaran hasil
dan arah jelas (peningkatan mutu) yang terhubung dengan
sasaran bisnis dan mutu.
6). Pelanggan
a) Ada suatu metoda yang logis untuk segmen dasar
pelanggan, yang berperan untuk meningkatkan kinerja
bisnis.
b) Organisasi mempunyai suatu metode untuk menentukan
kedua persyaratan-persyaratan pelanggan yang sekarang
34
dan yang akan datang dan harapan-harapan oleh segmen
pelanggan.
c) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk membandingkan, meneliti dan meringkas berbagai
sumber dari umpan balik pelanggan ke dalam informasi
yang dapat dituntut.
d) Persyaratan-persyaratan dan harapan-harapan pelanggan
secara sistematis digunakan sebagai masukan-masukan di
dalam proses perencanaan, dan menyatukan dengan bisnis
dan perbaikan yang strategis merencanakan.
e) Beberapa metoda-metoda digunakan untuk memastikan
kepuasan pelanggan.
f) Melayani pelanggan dengan baik sehingga kepuasaan
pelanggan tercapai.
g) Kontak pelanggan dengan karyawan perlu dilatihkan untuk
mengatur hubungan-hubungan pelanggan dan kesenangan
pelanggan-pelanggan.
h) Ada suatu sistim untuk memastikan prompt dan resolusi
efektif semua keluhan pelanggan.
i) Data keluhan pelanggan secara sistematis dirangkum dan
digunakan untuk memulai tindakan korektif.
j) Organisasi mempunyai metoda-metoda dan indikator yang
berbeda untuk mengukur kepuasan pelanggan.
k) Kemampuan organisasi itu untuk mencukupi pelanggan-
pelanggan sudah dikenali dalam wujud pelanggan
menganugerahkan, atau wujud-wujud lain rencana-rencana
pengenalan.
l) Organisasi secara teratur mengevaluasi dan memperbaiki
proses-proses dan metoda-metoda untuk menentukan
persyaratan-persyaratan pelanggan dan harapan-harapan,
7) Hasil
a) Ada suatu mata rantai yang jelas antara strategi dari
organisasi dan apa yang diukur.
b) Organisasi mempunyai indikator utama dari pelanggan,
keuangan dan pasar, orang-orang, penyalur dan mitra, dan
kinerja keuangan dan operasional.
c) Semua hasil-hasil mempunyai target-target dan trend tiga
tahun ke depan.
d) Hasil-hasil bersifat absolut sehubungan dengan pesaing-
pesaing atau standar industri.
e) Hasil-hasil harus konsisten atau melebihi target-target.
f) Ada jelas pertalian dari hasil-hasil untuk mendekati dan
penyebaran.
g) Trend kurang baik dijelaskan dan tindakan korektif yang
diambil atau direncanakan.
h) Ada perbandingan-perbandingan di dalam industri, seperti:
pencarian organisasi untuk tahu dari yang terbaik.
i) Organisasi menunjukkan best-in-class meningkatkan
sebagian orang atau kebanyakan dari indikator utamanya.
2 Planning 80
2.1 Strategy Development & Deployment 80
3 Information 80
3.1 Management of Information 55
3.2 Comparison & Benchmarking 25
4 People 110
4.1 Human Resource Planning 20
4.2 Employee Involvement & Commitment 20
Employee Education, Training &
4.3 30
Development
4.4 Employee Health & Satisfaction 20
4.5 Employee Performance & Recognition 20
5 Process 100
5.1 Innovation Process 40
5.2 Process Management and Improvement 40
6 Customers 110
6.1 Customer Requirements 40
6.2 Customer Relationship 40
6.3 Customer Satisfaction 30
7 Results 400
7.1 Customer Results 140
7.2 Financial and Market Results 90
7.3 People Results 80
7.4 Operational Results 90
Amerika Utara
Di Amerika Serikat, ASQC membentuk sebuah perusahaan.
Anak perusahaannya sepenuhnya dimiliki secara independen yaitu
RAB yang dibentuk tahun 1989. Tujuannya "membangun
pengakuan internasional tentang praktik pendaftaran AS, sehingga
organisasi-organisasi AS yang menilai dan mendaftar sistem mutu
akan diterima secara internasional untuk menghilangkan satu
58
hambatan nontarif yang potensial" (ASQC / RAB, 1990). Badan ini
mulai menerima aplikasi untuk akreditasi pada tahun 1990.
National Institute of Science and Technology (NIST) dari
Departemen Perdagangan tampaknya juga tertarik dalam
akreditasi bersama dengan pihak lain, dan telah melakukan sidang
di Washington, DC, tentang masalah tersebut.
Kanada membentuk badan akreditasi nasional melalui SCC.
Pada tahun 1990, industri, bisnis, dan pemerintah sangat
mendukung dewan untuk membentuk Manajemen Mutu Sistem
Registrasi Akreditasi. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan
registrasi internasional dan untuk membantu perusahaan-
perusahaan Kanada untuk mendapatkan akses pasar ke luar negeri.
Sebuah komite ad hoc dibentuk, dan mengajukan Kriteria dan Tata
Cara Akreditasi Organisasi Sistem Mutu (CANP10, 1991).
Program akreditasi Kanada yang sejajar program akreditasi lain
untuk sertifikasi dan organisasi pengujian (SCC), dikembangkan
atas dasar pedoman internasional. Orientasi internasional untuk
menghindari akreditasi untuk standar regional seringkali
membatasi perdagangan internasional dan menjadi hambatan
perdagangan. Timbal balik internasional diharapkan. Mengingat
fakta bahwa pendekatan global yang konsisten untuk pendaftaran
tidak ada, SCC memfasilitasi perjanjian bilateral atau multilateral
antara badan akreditasi nasional. Tentu saja, penerimaan akreditasi
ini oleh pendaftar yang beroperasi di Kanada dan oleh klien mereka
juga merupakan tujuan penting. Tapi tidak masalah karena
registrar mewajibkan akreditasi dan cara itu akan menguntungkan
mereka dan juga klien mereka. Pendanaan seringkali menjadi
masalah, tapi akhirnya diselesaikan. Pada bulan Desember 1991
kriteria dan prosedur itu telah dipublikasikan sebagai standar
nasional Kanada. Hal ini membuka jalan untuk mengundang dan
memproses aplikasi oleh pendaftar untuk menjadi terakreditasi.
Asia Pasifik
Di Australia dan Selandia Baru yang sesuai trans-tasman
mendirikan Lembaga Akreditasi Bersama untuk Australia dan
Selandia Baru (JAS-ANZ) pada tahun 1991. Hubungan dengan
pemerintah diformalkan kedalam MOU. Dewan ini memberikan
mekanisme struktur penilaian kesesuaian dan metode, untuk
menciptakan kondisi yang memberikan kepercayaan kepada
produsen, konsumen, agen, dan mitra perdagangan internasional
dan Australia dan New Zealand. Badan ini mendirikan Lembaga
Akreditasi Sistem Manajemen Mutu (QMSAB) dengan misi untuk
menerapkan dan memelihara struktur dan kriteria untuk
harmonisasi penilaian kesesuaian Sistem Manajemen Mutu, dan
untuk memberikan keyakinan dan kredibilitas dalam proses
pendaftaran pemasok di Australia dan Selandia Baru, dan di
tingkat internasional.
Pendaftar sistem mutu di bawah skema transnasional ini
diperlukan untuk mengesahkan penggunaaan seri ISO 9000 atau
yang setara dan menjadi siap untuk dinilai kesesuaiannya dengan
operasi kriteria standar nasional dari ISO/TEC Guides 40 dan 48
dan QMSAB yang berhubungan dengan sistem manajemen mutu,
sertifikasi produk, sertifikasi personil, dan akreditasi Laboratorium.
Jepang menetapkan skema akreditasi laboratorium pada tahun
1991, karena telah menjadi pemimpin dunia dalam sertifikasi
produk. Skema akreditasi Jepang mewujudkan empat alternatif
• akreditasi Langsung dari badan penilaian asing oleh badan
akreditasi Jepang
60
• Saling pengakuan antara badan akreditasi dan saling
menerima dari hasil akreditasi
Persyaratan Umum untuk Penerimaan Lembaga Sertifikasi.
Sertifikasi kesesuaian didefinisikan sebagai "tindakan oleh pihak
ketiga, yang menunjukkan bahwa kepercayaan yang disediakan itu
telah sesuai dengan standar tertentu atau dokumen normatif”.
Definisi ini diterima untuk Pedoman Penilaian Pihak ketiga dan
Pendaftaran Sistem Mutu Pemasok (panduan ISO / IEC48, edisi
1986). Panduan ini menyangkut pendaftaran dan akreditasi. Dalam
panduan ini konsep kepercayaan berperan penting dan
menggambarkan elemen dasar manusia yang terlibat. Pemasok
atau pembeli harus memiliki keyakinan pada keputusan oleh salah
satu badan akreditasi untuk sertifikasi, registrasi, atau akreditasi.
Untuk menciptakan dan mendukung keyakinan tersebut dalam
pikiran individu yang terlibat dan memberikan perhatian, Eropa
membentuk organisasi CEN / CENELEC yang disiapkan dan
diterbitkan untuk sistem mutu (ISO 9000 series diadopsi sebagai
EN 29000 series) dan untuk sertifikasi, registrasi, akreditasi dan
tujuh Standar baru Eropa (EN 45000 series). Hal yang sama berlaku
untuk negara-negara non eropa. Pendaftaran tidak akan diakui jika
registrar tidak terakreditasi. Ini berarti bahwa badan akreditasi
harus menerapkan pedoman internasional masing-masing. Jika
pedoman nasional yang tersedia dan digunakan, maka harus
adopsi dari ISO atau berdasarkan panduan ISO/IEC.
• Surveillance
• Perubahan sistem mutu
• Penggunaan simbol badan akreditasi penilaian atau logo
• Publisitas
• Kerahasiaan
• Penyalahgunaan pendaftaran
• Suspensi pendaftaran
• Tindakan korektif
• Penarikan / pembatalan
• Pelaksanaan perubahan aturan sistem
• Banding / sengketa
Ketika petugas merasa puas dengan standar yang
dijalankan, pendaftaran diberikan, dokumen dikeluarkan, dan
nama suppliser dimasukkan dalam pencatatan penerbitan. Setelah
pendaftaran, surveilans memverifikasi kesesuaian data. Registrar
dengan persetujuan pemasok, menunjuk agen untuk melakukan
pengawasan dan penilaian awal. Badan penilaian menjamin
kerahasiaan yang dijaga oleh staf dan agen.
Pendaftaran dapat dicabut bila terjadi perubahan dalam skema
penilaian dan pendaftaran, pemasok mengirimkan komentar dan
diberikan waktu yang cukup untuk membuat koreksi. Banding dan
perselisihan tunduk pada prosedur banding dalam panduan untuk
badan penilaian.
3.6.Prosedur Akreditasi
Ada kesamaan besar antara prosedur akreditasi dan
pendaftaran ketika mereka pada dasarnya bertujuan memperkuat
3.8. Ringkasan
Produk harus disertifikasi dengan sistem jaminan mutu
terdaftar dan pendaftar harus diakreditasi karena akreditasi
merupakan pengakuan resmi oleh badan publik yang berwenang.
Tidak semua negara memiliki badan akreditasi, meskipun
pendaftar terakreditasi di tempat lain bisa beroperasi di dalamnya.
Tujuan utama dari akreditasi oleh registrar bertujuan menjaga
kepentingan masyarakat dan untuk memfasilitasi penerimaan
akreditasi internasional yang memperkuat regulasi bisnis dan
ekonomi pasar bebas. Inggris dan negara eropa lainnya, mencoba
mempelopori akreditasi ini dengan pendekatan global baru yaitu
Komisi Eropa untuk penilaian kepatuhan. Dengan akreditasi
internasional dari pendaftar, penerimaan global dari pendaftaran
itu telah meningkat. Terutama bagi negara-negara kecil yang tidak
memiliki badan akreditasi sendiri, maka badan internasional di
bawah ISO harus ditetapkan. Dengan kualitas pelayanan
pendaftaran perlu dipastikan melalui akreditasi, maka diperlukan
akreditasi secara global. Penyedia layanan pada tingkat ini dapat
bertanggung jawab. Sejauh ini, standar dan pedoman ISO
menjamin integritas pendaftaran dan akreditasi sampai batas
akreditasi internasional, badan pengawas dan kontrol. Beberapa
langkah untuk mengembangkan badan internasional ISO telah
dilakukan. Persyaratan dan prosedur untuk badan akreditasi
74
sebagaimana ditentukan oleh pedoman ISO harus sesuai dengan
pendaftar.
Skema untuk kualifikasi dan mengawasi, auditor bekerja
untuk pendaftar juga dikontrol oleh badan akreditasi, dengan
mengacu pada standar ISO. Akreditasi auditor internasional akan
mnenjamin kesamaan kondisi dan jasa secara global. Banyak dari
audit ini dilakukan dalam skala global, yaitu untuk kepentingan
pendaftar asing dan pemasok atau pembeli asing. Pada akhirnya,
jaminan kualitas sistem manajemen, audit, sistem pendaftaran, dan
akreditasi pendaftar dan auditor akan memperkuat manajemen
kualitas global dan menjamin persaingan yang adil dan efektif.
Minat dan ketergantungan para pelanggan pada kualitas yang
memuaskan dari produk dan jasa, di mana pun mereka berada
memerlukan manajemen kualitas global.
PROSES
Organisasi
Budaya,
Pengembangan
Nilai, Quality
Etos
kerja
SUMBER
DAYA ISI
PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 77
PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 79
PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 81
4.3.2. Prosedur
PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 83
Jurusan:
Waktu Pelaksanaan:
Pakar/person/ dosen yang diundang dan hadir dalam diskusi
adalah:
84
No Nama Jabatan Tanda Tangan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
BAB V
MANAJEMEN MUTU
DAN PERSAINGAN GLOBAL
a. Penelitian
Penelitian oleh akademisi dan praktisi yang teoritis
maupun empiris dan berkisar dari mempersiapkan standar
untuk mengembangkan baru metode Scientific dengan bantuan
komputer kontrol kualitas dan sistem pakar. Orang Jepang
telah sangat mampu memajukan penelitian dan aplikasi dari
hasilnya. Deming menemukan penonton lebih antusias sana
daripada di Amerika Utara selama tahun 1950. Ini telah
berubah dalam beberapa tahun terakhir dalam menghadapi
tekanan meningkat dari kompetisi internasional dan
kebutuhan untuk berjuang untuk bertahan hidup. Sebuah
survei dari 1990 prioritas manajemen penelitian akademik
pejabat eksekutif dan kepala (CEO) di Kanada menunjukkan
bahwa CEO kualitas peringkat layanan pelanggan kedua di
atas 10 prioritas, terhadap akademisi bisnis yang kedelapan
peringkat itu saja. Masih belum shin-penyok perhatian yang
diberikan kepada manajemen mutu di sekolah bisnis Amerika,
dalam penelitian serta dalam mengajar. Lebih banyak
penelitian kapal ¬ antara perguruan tinggi mitra, bisnis, dan
pemerintah diperlukan. Hal ini sangat berbeda di Jepang dan
Eropa.
Di Jepang dan Jerman khusus lembaga penelitian untuk
manusia berkualitas, pengelolaan telah dibentuk yang
melakukan proyek bersama dengan business dan pemerintah.
Teknik desain statistik yang dikembangkan oleh Taguchi
mungkin adalah contoh paling menonjol dari penelitian yang
sukses Jepang dengan aplikasi di seluruh dunia.
Studi ini membahas 102 bidang praktek manajemen
yang terkait dengan mutu, dengan 10 tercakup dalam laporan
pertama. Data ini menunjukkan tingkat yang lebih besar dari
104
konsistensi antara dunia praktik manajemen yang luas di masa
depan. Hasil dari studi pertama (penelitian) sebagai berikut:
1) Dalam 500 perusahaan yang disurvei kinerja kualitas
ditinjau kurang dari setahun, atau tidak sama sekali,
sebesar 18 persen dari AS, 14 persen dari Kanada, 9 persen
dari Jerman, dan 2 persen dari perusahaan-perusahaan
Jepang
2) Perusahaan Jerman dan Jepang menempatkan lebih penting
pada incorporating penelitian pelanggan ke dalam desain
produk dan layanan baru ketimbang mereka di Amerika
Utara.
3) Sepertiga dari AS dan Jepang,-seperempat dari Kanada, dan
kurang dari sepersepuluh dari bisnis Jerman menempatkan
penekanan utama pada pesaing dalam proses
perencanaanstrategis.
4) Jepang lebih menekankan pada penggunaan rutin simplifi
proses reduksi kation dan siklus-waktu dibandingkan
negara-negara lain.
5) Semua negara, kecuali Jepang, berharap untuk
meningkatkan keterlibatan karyawan dalam kualitas yang
berhubungan dengan tim. Jepang memiliki tingkat tertinggi
partisipasi karyawan.
c. Keterlibatan Asosiasi
Pemerintah dan asosiasi di arena global beroperasi
dalam kontak dekat dan saling bergantung. Sebagian besar
negara memiliki organisasi khusus bagi para profesional
berkualitas dan komite untuk kualitas mengelola urusan
pemerintah. Sebagian besar dari mereka bekerja sama secara
erat internasional. The juse dan ASQC adalah yang paling
banyak dikenal dan dihormati. Di Eropa EOQC
mengintegrasikan pekerjaan dan jasa individu asosiasi
anggota nasional. Akademi Internasional untuk Kualitas
(IAQ) diciptakan untuk mendukung dan mempromosikan
gerakan kualitas di seluruh dunia.
Banyak bisnis dan asosiasi perdagangan telah rekan-
rekan internasional dan supranasional di mana mereka
adalah anggota. Ini juga berpartisipasi dalam memajukan
manajemen mutu dalam bidang khusus mereka minat dan
perhatian. Konferensi Banyak dari tions ¬ asosiasi menarik
kehadiran internasional dan dipublikasikan dan diatur
sebagai konferensi dunia. Bahkan Hari Kualitas Dunia setiap
tahun pada bulan November, mulai 1989, diprakarsai
bersama oleh juse, ASQC, dan EOQC untuk menarik
perhatian global terhadap masalah kualitas. Pada kesempatan
peristiwa pemimpin nasional biasanya mengeluarkan khusus.
Perdana Menteri Kanada menekankan bahwa "sukses di
pasar global akan datang hanya ketika peningkatan kualitas
menjadi pusat segala sesuatu yang kita lakukan dalam bisnis,
pemerintahan, dan pendidikan."
DAFTAR PUSTAKA
Lantip Diat Prasojo - 139
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL PENULIS
Dr. Lantip Diat Prasojo. Lahir di
Magetan, 25 April 1974. Saat ini tercatat
sebagai dosen tetap di Prodi Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
dan Pascasarjana UNY. Penulis
menyelesaikan S1 Teknik Elektro di
UGM, S2 Manajemen Pendidikan di UNY
(memperoleh gelar Magister Pendidikan
dalam waktu 19 bulan dengan predikat
Cumlaude) dan S3 Prodi
Administrasi/Manajemen Pendidikan
UPI Bandung (memperoleh gelar Doktor dalam waktu 2 tahun
dengan predikat Cumlaude). Beberapa mata kuliah yang diampu
adalah Manajemen Strategik, TQM, Praktik Manajemen
Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Sistem Informasi Manajemen
(SIM), TIK Manajemen dan Manajemen Perkantoran. Penulis
pernah ditugasi UNY sebagai Ketua Laboratorium Jurusan
Administrasi Pendidikan, Koordinator ISO Pascasarjana UNY,
Manajer LIMUNY Puskom UNY, Sekretaris Eksekutif Rektor UNY,
dan Sekretaris Prodi S2 dan S3 Manajemen Pendidikan
Pascasarjana UNY. Selain itu, penulis juga pernah membantu Dirjen
PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional dalam Proyek
BERMUTU, Fasilitator tingkat nasional untuk diklat kepala sekolah,
Narasumber Nasional di P2TK Dikmen, Tim CPD (Continuous
Professional Development) untuk Kepala Sekolah di seluruh
Indonesia dan sebagai Asesor BAN PT Kemdiknas. Penulis dapat
dihubungi melalui email: lantip1975@gmail.com.