Buku Manajemen Mutu Pendidikan - Lantip Diat P

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 153

MANAJEMEN MUTU

PENDIDIKAN

LANTIP DIAT PRASOJO

i
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta

Pasal 2:

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana

Pasal 72:

1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan


sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan
(2) dipidanakan dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil Pelanggaran Hak
Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1)
dipidanakan dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

ii
MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN

LANTIP DIAT PRASOJO

2016

iii
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKIAN

Oleh:
LANTIP DIAT PRASOJO

ISBN: 978-602-6338-11-2
Edisi Pertama, Oktober 2016

Diterbitkan dan dicetak oleh:


UNY Press
Jl. Gejayan, Gg. Alamanda, Komplek Fakultas Teknik UNY
Kampus UNY Karangmalang Yogyakarta 55281
Telp: 0274 – 589346
Mail: unypress.yogyakarta@gmail.com
© 2016 LANTIP DIAT PRASOJO
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
Anggota Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI)

Desain Sampul: Muh. Yazid


Tata Letak: Aqmar

Isi di luar tanggung jawab percetakan

LANTIP DIAT PRASOJO


MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
-Ed.1, Cet.1.- Yogyakarta: UNY Press 2016
ix + 141 hlm; 16 x 23 cm
ISBN: 978-602-6338-11-2
1. Manajemen Mutu Pendidikan
1.judul

iv
Kata Pengantar
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin...penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT., atas segala nikmat yang diberikan sehingga buku ini dapat
terselesaikan tanpa rintangan yang berarti.

Belakangan ini sudah banyak buku yang membahas


tentang Manajemen Mutu, tetapi masih ditemukan kekurangan di
berbagai sisi. Hampir seluruh buku yang beredar hanya
membahas mutu pada dunia bisnis tetapi belum menyentuh
bidang pendidikan, sehingga untuk menguasainya, pembaca
harus membeli banyak buku, belum lagi dihadapkan dengan
masalah kualitas isi buku, tentunya hal ini merupakan investasi
yang sangat mahal.

Buku ini hadir untuk memberi pemahaman dasar tentang


Manajemen Penjaminan Mutu Pendidikan, sebelum lebih jauh
mendalaminya. Pembahasan yang singkat, padat, jelas, dan
disertai berbagai ilustrasi gambar, serta model-model standar
mutu.

Buku ini ditujukan untuk berbagai kalangan pembaca


maupun kalangan umum yang tertarik dengan manajemen mutu
pendidikan. Buku ini dapat dijadikan referensi untuk bidang
Manajemen Mutu Pendidikan.

Secara singkat, buku ini membahas berbagai hal yang


terkait dengan Manajemen Mutu Pendidikan, seperti konsep mutu
terpadu, model-model standar mutu pendidikan, akreditasi dan
badan registrasi, perkembangan manajemen mutu global dan lain-
lain.
v
Pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa
terima atas kontribusi berbagai pihak, diantaranya adalah:

 Jajaran Pimpinan Pascasarjana UNY.


 Prodi S2 dan S3 Manajemen Pendidikan PPs UNY.
 Orang tua dan Keluargaku tercinta
Anda dapat berinteraksi dengan memberikan pertanyaan
atau saran mengenai materi buku demi perbaikan isi buku pada
edisi berikutnya melalui alamat e-mail: lantip1975@gmail.com

Yogyakarta, Juli 2016

Lantip Diat Prasojo

vi
Daftar Isi
JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................... vii

BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU TERPADU ........... 1
1.1. Pendahuluan ......................................................................... 1
1.2. Kajian Teori TQM dan Translasinya dalam
Pendidikan ............................................................................ 2
1.3. Elemen-elemen Dasar Konsep TQM.................................. 4

BAB II
MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN........... 5
2.1. Model-Model Standar Mutu dan Implementasinya
dalam Bidang Pendidikan ................................................... 5
2.2. British Standard 5750 dan Equivalen Internasionalnya
ISO9000 .................................................................................. 12
2.3. Pentingnya Pendidikan Mempertimbangkan BS5750 .... 13
2.4. Tujuan BS5750 dan ISO9000 ............................................... 13
2.5. Filosofi dalam BS5750 dan ISO9000 ................................... 14
2.6. BS5750 dan Penjaminan Kualitas ....................................... 14
2.7. Auditing (Pemeriksaan) Kualitas Sistem ........................... 15
2.8. Hubungan Antara BS5750/ISO9000 dan TQM ................ 15
vii
2.9. The Malcolm Baldrige Award ................................................. 17
2.10. Implementasi Malcom Baldrige Award dalam Bidang
Pendidikan ............................................................................ 22
2.11. Standard Singapore Quality Award (SQA) ........................... 24
2.12. The Deming Prize (Penghargaan Deming) ......................... 39

BAB III
AKREDITASI BADAN REGISTRASI ...................................... 46
3.1. Sertifikasi, Registrasi, dan Akreditasi................................ 46
3.2. Kebutuhan dan Manfaat...................................................... 47
3.3. Kewajiban Produk ............................................................... 52
3.4. Organisasi Akreditasi ......................................................... 53
3.5. Pedoman ISO/IEC ............................................................... 60
3.6. Prosedur Akreditasi ............................................................. 68

BAB IV
PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN................................................................................ 75
4.1. Strategi Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
Pendidikan ............................................................................ 75
4.2. Model Interaksi Sistem Manajemen Mutu........................ 78
4.3. Pengembangan Prosedur dalam penjaminan Mutu ....... 79

BAB V
MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL ........ 85

viii
5.1. Fitur Persaingan Global ....................................................... 85
5.2. Strategi dan Rencana Aksi Manajemen Kualitas ............. 88
5.3. Kontrol Kualitas di Negara-Negara Sosialis..................... 92
5.4. Peran dan Keterlibatan Pemerintah dan Asosiasi ........... 94

RINGKASAN .................................................................................. 112


DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 139
PROFIL PENULIS ........................................................................... 141

ix
x
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU
TERPADU

1.1. Pendahuluan
Manajemen mutu (QM) adalah perencanaan dan kontrol
kualitas produk dan jasa dalam sebuah perusahaan secara eksplisit
dan sistematis. Tanggung jawab atas kualitas dan jaminan kualitas
menjadi tugas dari manajemen menengah hingga manajemen
puncak serta pekerja di lantai toko. Petugas inspektur atau
pengawas kontrol kualitas seringkali menjadi petugas yang paling
bertanggung jawab atas manajemen kualitas. Dalam TQM semua
tanggung jawab perusahaan akan mempengaruhi secara langsung
terhadap kualitas kerja, proses, dan produk yang dihasilkan.
Manajemen mutu modern lebih terkait dengan ekonomi, perilaku
manusia, dan isu-isu organisasi perusahaan, dan persaingan di
pasar.
Kualitas dan jaminan kualitas telah dianggap penting untuk
mengangkat ekonomi keluar dari resesi. Komponen organisasi
pendidikan makin menyadari pentingnya kualitas dengan
perubahan tatanan dunia telah menciptakan tantangan baru bagi
mereka. Dalam kualitas, permintaan dan jaminan kualitas
2
bertujuan untuk menarik dan memuaskan pelanggan. Organisasi
pendidikan harus memiliki sistem jaminan kualitas sebagai bagian
dari manajemen mereka.
Organisasi pendidikan berusaha merancang output mereka
dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan merencanakan
serta mengendalikan semua proses dan kegiatan dengan standar
kualitas tinggi. Pencegahan kegagalan telah dilakukan di semua
fungsi dan tahapan proses manajemen pendidikan. Cara ini disebut
Total Quality Management (TQM) yang telah merevolusi organisasi
pendidikan dan melibatkan setiap anggota staf dalam perbaikan
mutu berkelanjutan. Input dan stakeholder pendidikan ikut
berpartisipasi untuk memperoleh manfaat dari kualitas yang baik.
Organisasi pendidikan seharusnya berusaha memenuhi
tuntutan stakeholder di pasar global dengan menawarkan output
yang berkualitas luar biasa dan jaminan kualitas yang dapat
diandalkan. Permintaan stakeholder untuk kualitas tinggi ikut
menentukan peran organisasi pendidikan dalam mengelola
persaingan yang efektif dalam dunia pendidikan.

1.2 Kajian Teori TQM dan Translasinya dalam Pendidikan


Untuk memahami secara lengkap mengenai konsep TQM,
pertama kali kita mesti mengetahui konsep manajemen kualitas
yang mendasari perkembangan industri. Konsep kontrol
kualitas sebagai sebuah disiplin ilmu mulai gencar
dikembangkan di AS pada sekitar tahun 1920an. Saat itu kontrol
kualitas dimaksudkan secara sederhana untuk mengontrol
ataupun membatasi produk yang gagal dalam proses industri.
Karena dalam ide pengontrolan tersebut adalah mengawasi
output proses manufaktur dan memisahkan produk yang jelek
dan bagus.

KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU TERPADU


Lantip Diat Prasojo - 3

Ide bahwa kontrol jaminan kualitas dapat diterapkan pada


proses administratif dan industri jasa menggugah beberapa ahli
manajemen untuk lebih ekspansif membahasnya. Shewhart
menerapkan statistik terhadap proses industri pada era Perang
Dunia I, dengan menggunakan alat matematis ini ia memonitor
proses. Konsep Shewhart mengungkapkan bahwa metode
manajemen proses secara statistik dapat menyediakan peringatan
yang dini dan menjadikan proses lebih sesuai sebelum
menghasilkan produk yang cacat. Kemudian Deming dan Juran
menggunakan konsep Shewhart untuk mengontrol proses, variasi
limit, dan peningkatan kualitas.
Filosofi TQM ini terus berkembang berdasarkan ide Deming
yang kemudian dikenal sebagai Bapak TQM. Yang menarik, filosofi
manajemen kualitas yang dikemukakan Deming pertama kali
dikembangkan sebelum Perang Dunia II. Deming mengemukakan
bahwa manajemen kualitas harus pervasif, dan berfokus pada
pemisahan produk bagus dari yang jelek, dan tanggung jawab atas
kualitas ada di pundak seluruh orang. Deming juga menyadari
bahwa sebagian besar permasalahan kualitas terletak dalam sistem.
Setelah era Deming di AS, TQM dikembangkan oleh
Jenderal Douglas McArthur yang terpilih menjadi Gubernur Militer
di Jepang. Dengan mengundang Deming sebagai konsultan
manajemen untuk membangun dasar industri Jepang. Jepang
sangat menuruti saran Deming agar menggunakan metode yang
mencegah pembuatan produk yang gagal. Jepang melihat ini
sebagai cara yang alami untuk mencegah munculnya sampah, dan
juga sebagai cara untuk memaksimalkan produktivitas. Hasilnya
dapat terlihat, Jepang mendominasi hampir setiap pasar yang
mereka masuki, baik berupa barang elektronik, kamera, mobil,
sepedamotor, dll. Jepang kemudian memberikan kontribusi
terhadap filosofi TQM dalam area pengurangan variabilitas,
4
pemecahan masalah, kerja kelompok, menentukan dan memuaskan
keinginan pelanggan. Taguchi dan Ishikawa banyak memberikan
kontribusi dalam disiplin ilmu ini.
Sementara Jepang melangsungkan revolusi kualitas,
Feigenbaum, Juran, Deming, Crosby juga mengembangkan filosofi
manajemen lain serta penekanan pada persyaratan dan motivasi
pekerja yang mesti ditambahkan dalam konsep TQM agar dapat
memenuhi tantangan peningkatan kualitas.

1.3 Elemen-Elemen Dasar Konsep TQM


Elemen-elemen dasar konsep TQM adalah
a. Komitmen manajemen yang teguh terhadap kualitas
b. Fokus terhadap permintaan dan harapan konsumen
pelanggan
c. Pencegahan pembuatan produk cacat lebih diutamakan
d. Menyadai bahwa tanggung jawab menyangkut kualitas
adalah universal
e. Pengukuran kualitas
f. Pendekatan pengembangan yang berkelanjutan dalam
melakukan bisnis
g. Tindakan korektif yang sampai ke akar permasalahan
h. Pelibatan pekerja dan pemberdayaan
i. Team work yang sinergi
j. Pengembangan proses
k. Berpikir secara statistik
l. Benchmarking
m. Pengurangan inventori
n. Pengembangan nilai
o. Pengelompokan pemasok
p. Pelatihan

KONSEP DASAR MANAJEMEN MUTU TERPADU


BAB II
MODEL-MODEL STANDAR
MUTU PENDIDIKAN

2.1 Model-Model Standar Mutu dan Iplementasinya dalam


Bidang Pendidikan

2.1.1 Standar Sistem Mutu ISO 9000:2000


Standar internasional ini menentukan persyaratan bagi
sistem manajemen mutu bila sebuah organisasi: 1) Perlu
memperagakan kemampuannya untuk taat azas memberikan
produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan
yang berlaku, dan 2) Bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan
melalui penerapan sistemnya secara efektif, termasuk proses
perbaikan berlanjut dari sistemnya dan kepastian kesesuaiannya
pada persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

2.1.2 Tujuan ISO 9000


a. Memastikan bahwa sistem mutu yang diterapkan memenuhi
tuntutan dan berjalan dengan efektif.
b. Memacu tindakan–tindakan perbaikan oleh bagian terkait
untuk mencapai Continuous Improvement.
6
c. Kepentingan registrasi atau sertifikasi Hasil Audit mayor
persyaratan ISO 9000 dan audit minor penyimpangan kecil
terhadap dokumentasi, tapi secara umum dilaksanakan
observasi.
d. Tidak ada ketidaksesuaian tetapi terdapat gejala yang
menunjukkan kecenderungan akan terjadi ketidaksesuaian atau
tidak efisien.

Sertifikat ISO 9001 adalah


 Diberikan kepada setiap organisasi yang menerapkan ISO 9000
dan lulus audit oleh Badan Sertifikasi dengan auditor yang
bersertifikat IRCA (International Register of Certificated Auditors)
 Dikeluarkan oleh badan sertifikasi dan berlaku 3 tahun
 Setiap periode tertentu (biasanya 6 bulan ), lembaga sertifikasi
akan melakukan kunjungan pengawasan untuk memastikan
bahwa perusahaan masih menerapkan sistem secara konsisten

Seri ISO 9000 : 2000 adalah


�ISO 9000: Fundamentals and Vocabulary
�ISO 9001: Quality Management Systems Requirements
�ISO 9004: Quality Management Systems Guidelines
�ISO 19011: Management System Auditing

Isi Persyaratan ISO 9001:2000


� Clause 1 Ruang lingkup
� Clause 2 Referensi
� Clause 3 Definisi
� Clause 4 Persyaratan Sistem Manajemen Mutu
� Clause 5 Tanggung Jawab Manajemen
� Clause 6 Manajemen Sumber Daya
� Clause 7 Realisasi Produk

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 7

� Clause 8 Pengukuran , Analisis , dan Penyempurnaan

Perubahan ISO 9000 :2000


� ISO 9001, 9002, 9003 bergabung dalam 1 standar yaitu ISO 9001
sehingga menjadi :
ISO 9000 : Fundamentals and vocabulary
ISO 9001 : Requirements
ISO 9004 : Guidelines for Performance
Struktur dari 20 elemen menjadi 4 elemen: 1) Management
responsibilities (1,2,5,16), 2) Resource management (1,9,18), 3)
Process management (2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,15,19), dan 4)
Measurement, analysis, improvement (1,10,13,14,17,20). Penekanan
lebih kepada : 1) Continual improvement methods, 2) Resource
planning and management, 3) Customer ’s satisfaction, 4)
Process_based management approach.

3 Prinsip ISO 9000 Versi 2000


� Berfokus pada pelanggan
� Kepemimpinan
� Keterlibatan setiap orang
� Pendekatan proses
� Pendekatan sistem manajemen
� Peningkatan terus menerus
� Pendekatan fakta untuk pengambilan keputusan
� Hubungan yang baik dengan pemasok

Prinsip 1 : Customer Focus


Karena organisasi tergantung pada pelanggannya maka :
o Perlu mengerti kebutuhan pelanggan sekarang dan yang akan
datang
8
o Pimpinan perlu mengkomunikasikan perlunya memenuhi
customer req.(5.1)
o Customer req. telah ditentukan (5.2)
o Req. yang tidak disebutkan tapi diperlukan telah ditetapkan
(7.2.1)
o Pengaturan komunikasi dengan pelanggan telah diatur dan
diimplementasikan (7.2.3)
o Monitoring informasi tentang terpenuhi/tidaknya customer req.

Prinsip 2: Leadership
Kepemimipinan dibutuhkan untuk mencapai sasaran.
Kepemimpinan yang dapat meyakinkan bahwa sasaran dan tujuan
organisasi dapat tercapai.
Kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana agar setiap orang
mau terlibat dalam mencapai sasaran.

Prinsip 3: Involvement of People


Sukses organisasi tergantung dari orang -orang yang terlibat
didalamnya , sehingga diperlukan keterlibatan semua orang untuk
mencapai sasaran organisasi.

Prinsip 4: Process Approach


“Hasil yang lebih baik bisa didapatkan jika aktifitas dan sumber
daya yang dibutuhkan dalam aktifitas tersebut diatur sebagai
sebuah proses ”

Prinsip 5: System Approach to Management


“Agar dapat berfungsi secara efektif , organisasi perlu
mengidentifkasi dan mengatur proses -proses yang saling
berinteraksi sebagai sebuah sistem ”

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 9

Prinsip 6: Continual Improvement


Continual improvement harus menjadi sasaran permanent
organisasi diperlukan :
� QMS yang selalu disempurnakan (4.1)
� Kebijakan mutu dan sasaran mutu (5.3)
� Staf yang kompeten (6.2.1,6.2.2)
�Pengukuran , monitor untuk mencapai kesesuaian (8.1)

Prinsip 7: Factual Approach to Decision Making


Keputusan didasarkan pada analisis data

Prinsip 8: Mutually Benefical Supplier Relationship


Perlunya kerjasama dengan supplier untuk memberikan nilai
tambah bagi kedua pihak Audit Mutu Internal

Audit Mutu Internal


Siapa dan apa saja yang diaudit ?
�struktur organisasi
�prosedur operasional dan administratif
�sumber daya manusia , peralatan dan material
�area kerja , operasi kerja dan proses kerja
�dokumen , laporan , dan arsip/catatan kerja

4 Implementasi ISO 9000 dalam Bidang Pendidikan


ISO 9000 merupakan hal baru dalam bidang pendidikan. BSI
membimbing proses penerapan standar tersebut dalam bidang
pendidikan dan hanya mengadakan Trainning pada tahun 1992. ISO
belum memiliki aturan untuk pendidikan dan pelatihan, walaupun
dalam prosesnya juga mengembangkan aspek tersebut. Karena
bahasa asal yang dipakai dalam standar tersebut diterapkan dalam
bidang industri dan belum dikenal di kalangan orang pendidikan.
10
Untuk itu perlu dipertimbangkan translansinya ke dalam konteks
pendidikan.
Satu konsep standar yang perlu digarisbawahi adalah
bahwa kualitas sistem harus dapat meyakinkan output selalu
dalam kualitas yang konsisten. Hal ini menyebabkan masalah
metodologi dalam pendidikan, dimana produk tidak dapat diukur
secara konsisten standarnya tanpa memperhatikan keunggulan
kualitas sistem. Peserta didik bukan produk tetapi pelanggan
utama, dan berbagai pihak lebih setuju jika program pendidikan
dan atau proses pengajaranlah yang dikualifikasikan sebagai
produk. Akan tetapi definisi produk diadopsi dalam bidang
pendidikan tetap dinilai tidak mungkin untuk memproduksi
produk pendidikan secara konsisten. Masalahnya adalah dalam
pendidikan itu sendiri, khususnya dikaitkan dengan industri jasa
lainnnya, dimana interaksi antara pelanggan dan suplier mengubah
kualitas layanan yang diberikan. Semua guru menyadari bahwa
tidak ada dua kelas yang sma karena kelas terdiri dari individu-
individu yang berbeda pula karakteristiknya.
Dengan demikian, hal tersebut perlu dipertimbangkan
kebijakan kualitas dan implementasi strategi perlu
dipertimbangkan pengaruhnya pada konsistensi interaksi staf dan
peserta didik. Untuk alasan ini, banyak yang berpendapat bahwa
sekolah, akademi, dan universitas lebih baik meninggalkan konsep
ISO9000 dan menunggu adanya standar bagi industri jasanya yang
menawarkan pendekatan secara lebih rasional khususnya dalam
masalah pendekatan konsistensi kualitas industri jasa.
Dalam suatu indutri, untuk memperoleh standar ISO 9000
diperlukan waktu kerja kurang lebih 18 bulan, demikian pula
halnya bagi lembaga pendidikan. Dengan demikian beban kerja
untuk mencapai standar tersebut juga perlu dipertimbangkan.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 11

Tabel 1. ISO 9000 Suatu Translasi dalam Pendidikan


ISO 9000 Translasi dalam Pendidikan
1. Tanggung jawab Komitmen manajemen
manajemen terhadap kualitas
2.
Quality System Quality System

3. Perjanjian dengan pelanggan


Contract Review internal dan eksternal
4. Pengawasan dokumen
Pengawasan dokumen
5. Seleksi dan kebijakan
Purchasing (pembelian) pengakuan
6. Dukungan layanan bagi
Purchaser Supplied murid termasuk
Product kesejahteraan, bimbingan dan
tutorial
7. Catatan kemajuan siswa
Product Identification &
Trace Ability
(kemampuan)
8. Pengembangan kurikulum,
Process control desain, penyampaian strategi
belajar
9. Perkiraan dan pengujian
Inspeksi dan pengujian
10. Konsistensi metode perkiraan
Inspeksi, pengukuran dan
perlengkapan tes
11. Catatan perkiraan dan
Inspeksi dan status tes prosedur termasuk pencatatan
prestasi
12
12. Diagnosa prosedur dan
Pengawasan produk yang metoda identifikasi kegagalan
tidak biasa dan prestasi
13. Tindakan korekstif bagi siswa
Tindakan korektif yang gagal atau tidak
mencapai prestasi. Sistem ini
dihubungkan dengan adanya
keluhan-keluhan
14. Fasilitas fisik dan lingkungan,
Penanganan, dan program-program lain
penyimpanan, yang ditawarkan misalnya,
pengepakan, dan fasilitas olah raga, klub,
pengiriman persatuan siswa dan
sebagainya
15. Pencatatan kualitas
Pencatatan kualitas
16. Pelatihan diri, pengembangan
Trainning diri, termasuk prosedur untuk
memperkirakan efektivitas
Trainning
17. Metode review, monitoring
Teknik statistic dan evaluasi

2.2 British Standard 5750 dan Equivalen Internasionalnya ISO


9000

Memperhatikan dan mempertimbangkan minat yang


ditunjukkan dalam alur pendidikan dalam British Standard 5750
dan Equivalen Internasionalnya ISO9000. Hal ini menarik minat di
kedua bagian Atlantik. Sebagimana 17.000 perusahaan didaftar
pula pada BS5750, maka tidak mengejutkan jika para ahli
MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 13

pendidikan meneliti apakah standar kualitas ini juga telah


memegang peranan di lembaganya. Pertumbuhan Education
Business Partnership dan gerakannya telah merangsang minat
terhadap metodologi bisnis termasuk BS5750.

2.3 Pentingnya Pendidikan Mempertimbangkan BS5750


BS5750 dan ISO9000 merupakan alat pemasaran yang
potensial dan berpengaruh, khususnya bagi organisasi yang dapat
mencantumkan logo registrasi tersebut pada produknya sebagai
simbol kualitas produk. Ini juga dapat menempatkan lembaga
pendidikan (FE dan HE) dalam posisi monopoli jika
BS5750/ISO9000 diberikan oleh Trainning and Enterprise Council
atau Scotish Lokal Enterprise Company setempat bagi suatu kontrak
pelatihan. BS5750 identik dengan Standar Eropa EN29000, standar
kualitas internasional setara dengan standar kualitas Amerika
Serikat Q90. Hal ini dapat disejajarkan dengan suatu hubungan
internasional atau perjanjian (kontrak) secara internasional.

2.4 Tujuan BS5750 dan ISO9000


BS5750 pertama kali dipublikasikan tahun 1979 dalam suatu
nama Quality System. Aslinya ada dalam Kementrian Pertahanan
(Departemen Pertahanan) dan sistem NATO, yang disebut dengan
AQAP (Allied Quality Assurance Procedures). BS5750 terdiri dari
empat bagian. Pertama, dapat diaplikasikan pada organisasi yang
mendesain, mengembangkan produk atau proses sebagai bagian
penting dari organisasi bisnis. Contoh, organisasi yang mencari
akreditasi bagian 1 adalah Business and Technology Education Council,
sebagaimana keterlibatannya dalam desain kualifikasi. Kedua,
diterapkan pada mayoritas organisasi dan oleh BSI dapat
diterapkan pada kebanyakan lembaga pendidikan. Bagian ini dapat
diaplikasikan pada organisasi yang terlibat dalam produksi dan
14
instalasi. Ketiga, adalah bagi organisasi yang terlibat dalam
pengujian dan pemeriksaan produk. Keempat, merupakan bagian
yang menjadi pedoman bagi ketiga bagian lain. BS5750 bagian 1
dengan ISO9001, bagian 2 identik dengan ISO9000 dan seterusnya.

2.5 Filosofi dalam BS5750 dan ISO9000


Filosofi yang ada dalam BS5750 dan ISO9000 adalah bahwa
kualitas sebaiknya dibangun dalam sistem dan di dalam prosedur
organisasi. Inspeksi setelah produksi (Post Production Inspection)
tidak cukup untuk meyakinkan kualitas. Penetapan suatu sistem
jaminan kualitas akan berimplikasi adanya upaya pencegahan
sebelum terjadi kesalahan dan harus memperbaikinya. Kualitas
dibangun dalam setiap tahapan desain, melalui pembelian,
produksi, pemasaran dan distribusi dalam suatu sistem manajemen
yang resmi guna meyakinkan adanya kesesuaian antara produk
atau jasa dengan spesifikasinya. Tujuannya adalah untuk
memproduksi suatu output yang konsisten dan memenuhi tujuan.
Penetapan dalam pendidikan, misalnya setiap aktivitas
didokumentasikan yang dikonsentrasikan pada bagaimana
program diberikan, termasuk seleksi, wawancara, pelantikan,
disiplin, taksiran, catatan prestasi, nasihat dan bimbingan, dan lain-
lain.

2.6 BS5750 dan Penjaminan Kualitas


BS5750/ISO9000 hanya kesatuan standar untuk kualitas
sistem. Ini bukan standar yang harus dicapai oleh lembaga atau
peserta didiknya. Staf lembaga bersama-sama dengan
pelanggannya merupakan penengah bagi standar belajar dan
mengajar.
BS5750/ISO9000 tidak dapat menjamin konsistensi standar
diantara lembaga-lembaga yang ada. Tetapi ini merupakan suatu

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 15

pertimbangan penting karena begitu banyak perhatian yang


diberikan dalam pendidikan khususnya di Inggris terutama yang
berkaitan dengan konsistensi standar. BS5750 dan ISO9000
dikembangkan dalam lingkungan komersial di mana pasaran
dilihat dari ketentuan standar, dan ini disejajarkan dengan nilai
uang.

2.7 Auditing (Pemeriksaan) Kualitas Sistem


Pemeriksaan kualitas sistem dilakukan oleh internal dan
eksternal Auditor, untuk Eksternal Auditor perlu dipersiapkan
pembayaran (fee). Sejumlah lembaga akreditasi dapat melakukan
audit. Lembaga akreditasi diawasi oleh National Accreditation
Council for Certification Bodies dan didaftar pada Departemen
Perdagangan dan Industri setelah dilaksanakan audit. Badan yang
menunjukkan minat dalam pendidikan dan pelatihan adalah BSI
Quality Assurance. Organisasi yang Quality System-nya memperoleh
registrasi/spesifikasi BS5750/ISO9000 dapat mencantumkan logo
tersebut untuk kepentingan pemasaran dan publikasi. Standar
diberikan untuk kurun waktu tertentu, biasanya tiga tahun, hingga
pada akhir audit dilakukan kembali. Jika organisasi tidak dapat
memelihara sistem kualitasnya dan tidak mencapai standar yang
ditentukan, maka nomor registrasinya dapat dicabut. Depertemen
Perdagangan dan Industri mengawasi daftar organisai yang nomor
registrasinya dicabut. Jika suatu industri memutuskan untuk
mencapai standar, maka harus memiliki komitmen jangka panjang
untuk menjaganya.

2.8 Hubungan Antara BS5750/ISO9000 dan TQM


Hubungan antara TQM dan BS5750/ISO9000 merupakan
topik yang diperdebatkan. Hubungan aktual antara TQM dan
BS5750/ ISO9000 akan menjadi hal yang aneh di setiap lembaga.
16
TQM tidak mengusahakan taraf solusi. Setiap lembaga pendidikan
memiliki budaya yang unik, budaya khusus tersebut
membutuhkan lingkungan eksternal yang khusus pula untuk
mengoperasikannya. Dengan demikian membutuhkan pernyataan
bahwa dimana TQM dan BS5750/ISO9000 dapat dilaksanakan
secara bersama dan dinilai saling melengkapi. BS5750/ISO9000
bukan merupakan standar TQM.
Terdapat sejumlah kemungkinan untuk melihat hubungan
antara TQM dan BS5750/ISO9000. Dalam TQM Peter Hingley dan
Edward Sallis mengidentifikasikan empat model dari hubungan
antara BS5750/ISO9000 dan TQM, yaitu:
a) BS5750/ISO9000 dapat menjadi langkah awal bagi pelaksanaan
Total Quality. BS5750/ISO9000 menangani prosedur
infrastruktur yang mendahului perubahan budaya dan sikap
yang lebih sulit. Dengan memperoleh BS5750/ISO9000 lembaga
memiliki Kitemarked Confidence (Tanda Kepercayaan) untuk
kemudian menangani TQM.
b) Model kedua sangat mirip dengan model pertama, posisi
BS5750/ ISO9000 merupakan jantung TQM, sehingga standar
ini menjadi fondasi bagi peningkatan selanjutnya.
c) BS5750/ISO9000 memiliki peranan kecil dalam TQM pada skala
besar. BS5750/ISO9000 hanya dilihat sebagai elemen dalam
usaha bersama yang lebih besar. Dalam model ini kualitas
ditunjukkan oleh partisipasi aktif dalam usaha kerja dalam
suatu tim peningkatan dan bukan sekedar prosedur di atas
kertas.
d) Model ke-empat ini memandang dengan cara yang berbeda
terutama dalam meninjau hubungan antara BS5750/ISO9000
dan standar kualitas eksternal. Menurut model ini
BS5750/ISO9000 dianggap tidak relevan, karena dipandang
sebagai birokrasi dalam pendidikan.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 17

2.9 The Malcolm Baldrige Award


Pada bulan Oktober 1982, presiden Amerika Serikat Reagen
menandatangani untuk peraturan studi nasional/konferensi
produktivitas. Selanjutnya, pada tahun 1983, pusat kualitas dan
produktivitas Amerika Serikat mengkualitaskan agar setiap
tahun pemerintahnya memberikan Malcom Baldrige Quality
Award bagi perusahaan-perusahaan yang berprestasi. Malcom
Baldrige adalah sekretaris Commerce Malcom Baldrige yang
meninggal karena kecelakaan sebelum diangkat menjadi
anggota senat. Ia telah menandatangi hukum-hukum pada
tanggal 20 Agustus 1987. Hukum-hukum itu bertujuan: (1)
membantu merangsang perushaan-perusahaan dalam
meningkatkan kualitas dan produktivitas agar mampu bersaing
secara sehat dan meningkatkan keuntungannya, (2) menjadi
contoh perusahaan-perusahaan lainnya dalam upaya
meningkatkan kualitas dan produktivitasnya, (3) memberikan
pedoman dan kriteria yang dapat digunakan dalam dunia bisnis,
industri, pemerintahan dalam menilai peningkatan kualitas dan
menyiapkan pedoman khusus untuk pengusaha di luar Amerika
yang berminat tentang cara memenej kualitas di perusahaan
(Evan & Linsay, 1993). The Malcolm Balridge Award dapat
disejajarkan dengan Deming Prize di Jepang yang dinilai sangat
prestisius. Award ini didesain untuk menanamkan kesadaran
pada perusahaan-perusahaan di Amerika bahwa mereka harus
unggul dalam prestasi kualitas dan manajemen kualitas, di
samping itu penghargaan ini didesain untuk mempromosikan:
a. Kesadaran akan kualitas.
b. Pemahaman akan pentingnya kualitas.
c. Pembagian informasi tentang strategi yang sukses dan
keuntungan yang diperoleh selama implementasi.
18
Adapun kriterianya meliputi:
a. The Driver
Kepemimpinan:
a) Kepemimpinan Senior Executive.
b) Nilai kualitas.
c) Manajemen kualitas.
d) Tanggung jawab umum.
b. The System
a) Informasi dan analisis:
1) Skup dan data manajemen kualitas dan informasi.
2) Perbandingan kompetitif dan Benchmark (tanda yang
menentukan).
3) Analisis data dan informasi kualitas.
b) Strategi perencanaan kualitas:
1) Strategi proses perencanaan kualitas.
2) Tujuan kualitas dan rencana.
c) Penggunaan sumber daya manusia:
1) Manajemen sumber daya manusia.
2) Keterlibatan pegawai.
3) Pendidikan dan pelatihan kualitas.
4) Kesadaran pegawai dan pengukuran performa.
5) Kesiapan pegawai dan moral.
d) Jaminan kualitas produk dan jasa:
1) Desain dan pengenalan kualitas produk dan jasa.
2) Proses Quality Control.
3) Proses peningkatan yang berkesinambungan.
4) Perkiraan kualitas.
5) Dokumantasi.
6) Proses bisnis dan dukungan kualitas layanan.
7) Kualitas suplier.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 19

c. Pengukuran:
Hasil kualitas:
a) Produk dan layanan hasil kualitas.
b) Proses bisnis, operasional, dan dukungan layanan.
c) Hasil kualitas suplier.
d. Tujuan:
Kepuasan pelanggan:
a) Menentukan keperluan pelanggan dan harapan-harapan
mereka.
b) Manajemen hubungan pelanggan.
c) Standar layanan pelanggan.
d) Komitmen pada pelanggan.
e) Resolusi untuk peningkatan kualitas.
f) Menentukan kepuasan pelanggan.
g) Hasil kepuasan pelanggan.
h) Perbandingan kepuasan pelanggan.
Konsep yang dijadikan sebagai persyaratan untuk
memenangkan Malcom Baldrige Quality Award seperti yang
diungkapkan oleh (Evan & Linsay, 1993) adalah:
a) kualitas didefinisikan oleh pelanggan
b) pemimpin senior perusahaan menerangkan dengan jelas
dan kreatif tentang nilai-nilai kualitas dan menerapkan
nilai-nilai itu dalam bisnis.
c) kualitas terbaik, sistem perencanaan yang mantap, sistem
pelaksanaan yang tepat, dan sistem pengawasan yang ketat.
d) perbaikan yang terus-menerus harus merupakan bagian
dari sistem dan seluruh proses manajemen.
e) perusahaan-perusahaan harus mempunyai tujuan yang
jelas, startegi dan operasi, serta kualitas kepemimpinan
yang handal.
20
f) setiap waktu harus cepat tanggap terhadap seluruh operasi
untuk mencapai kualitas yang diharapkan.
g) keputusan dan operasi perusahaan harus berdasarkan fakta
dan data.
h) seluruh karyawan harus mendapatkan pelatihan dan
pengembangan dengan sebaik-baiknya.
i) disain kualitas dan kerusakan serta kesalahan harus dapat
dicegah oleh elemen-elemen utama dalam sistem kualitas.
j) perusahaan-perusahaan perlu persayaratan kualitas
komunikasi dalam meningkatkan kualitas kinerjanya.
Kriteria pemenang meliputi kualitas: perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran, dan proses umpan balik.
Perusahaan-perusahaan harus unggul dalam hal kualitas:
(1) kepemimpinan, (2) informasi dan analisisnya, (3)
perencanaan strategi kualitas, (4) penggunaan sumber daya
manusia, (5) asuransi kualitas atas produk dan jasa layanan,
(6) kualitas hasil, (7) kepuasaan pelanggan.
Criteria for Performance Excellence:
a) Leadership: How upper management leads the organization, and
how the organization leads within the community.
b) Strategic planning: How the organization establishes and plans
to implement strategic directions.
c) Customer and market focus: How the organization builds and
maintains strong, lasting relationships with customers.
d) Measurement, analysis, and knowledge management: How
the organization uses data to support key processes and manage
performance.
e) Human resource focus: How the organization empowers and
involves its workforce.
f) Process management: How the organization designs, manages
and improves key processes.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 21

g) Business/organizational performance results: How the


organization performs in terms of customer satisfaction, finances,
human resources, supplier and partner performance, operations,
governance and social responsibility, and how the organization
compares to its competitors (http://www.msn.com/Malcom
Baldrige Award.html)

Skor pencapaian Kriteria Baldrige berkisar dari 0 sampai


dengan 1000. Kriteria Baldrige mengklasifikasikan sebuah
organisasi berdasarkan total skor yang diperoleh: Early
Development (0-250), Early Result (251-350), Early Improvement
(351- 450), Good Performance (451-550), Emerging Industry Leader
(551-650), Industry Leader (651- 750), Benchmark Leader (751-875),
dan World Leader ( 876-1000).

BALDRIGE AWARD CRITERIA FRAMEWORK

System

Faculty &
Staff Focus
Driver 5. 0
Organizational
Performance Student Learning Results;
7. 0 Students & S.H focus
Information results.
And Analysis
4. 0 Budgetary, Financial &
Leadership market results.
1. 0 Goal
Faculty & Staff results
Student, Stake
Holder &
Market Organizational Effectiveness
Focus Process results.
3. 0 Management
6. 0

Strategic
Planning
2. 0

* 2002 Award Criteria

Gambar 1. Kerangka Kerja Kriteria Baldrige


22

The Baldrige Scoring System is Very Demanding

 Sound, Systematic Approach Throughout


1000  Fact-based Improvement Process
 Approach Is Well Deployed
 Good to Excellent Performance and Improvement
Trends vs. Industry/Benchmark Standards
800
PAST BALDRIGE AWARD
WINNERS
 Sound, Systematic Approach in Most Areas
 Problem Prevention vs. Reaction
 No Major Gaps in Deployment
600 2 to 4 internal  Good Performance and Improvement
assessments Trends in Key Areas
(QFRs) plus 4 to
8 years focused
TQM effort
400  Beginning of a Systematic Approach
 Most Processes Not Well-Defined or Measured
Typical  Significant Gaps Exist in Deployment
range for  Some Areas of Good Performance
200 first QFR Improvement
 Many Key Areas Lack Good Data

Gambar 2. Model Malcom Baldrige dan sistem penskorannya


(sumber: http://www.msn.com/Malcom Baldrige Award.html)

2.10 Implementasi Malcom Baldrige Award dalam Bidang


Pendidikan
Malcom Baldrige Award ini didesain untuk menanamkan
kesadaran pada organisasi-organisasi bahwa mereka harus unggul
dalam prestasi kualitas dan manajemen kualitas. Dalam bidang
pendidikan juga dituntut hal serupa sehingga perlu
dipertimbangkan translansinya ke dalam konteks pendidikan.
Dalam dunia pendidikan implementasi Malcom Baldrige
Award harus memenuhi kriteria kualitas dalam hal: perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran, dan proses umpan balik. Lembaga-
lembaga pendidikan harus unggul dalam hal kualitas: (1)
kepemimpinan, (2) informasi dan analisisnya, (3) perencanaan

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 23

strategi kualitas, (4) penggunaan sumber daya manusia, (5)


asuransi kualitas atas produk dan jasa layanan, (6) kualitas hasil, (7)
kepuasaan pelanggan.
Tabel 2. Malcom Baldrige Award Suatu Translasi dalam
Pendidikan
Malcom Baldrige Award Translasi dalam Pendidikan
1. Kepemimpinan menerangkan dengan jelas dan
kreatif tentang nilai-nilai kualitas
dan menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam lembaga
pendidikannya.
2. Kualitas informasi dan ketepatan
Informasi dan analisis analisis.
3. Sistem perencanaan yang mantap,
Perencanaan Strategis sistem pelaksanaan yang tepat,
kualitas dan sistem pengawasan yang
ketat.
4. Penempatan dan kualitas SDM
Penggunaan sumber daya melalui studi lanjut dan pelatihan
manusia terencana dan teratur.
5. Memperhatikan kualitas input
Asuransi kualitas atas (siswa), proses (proses
produk dan jasa layanan pembelajaran), output (lulusan).
6. Jaminan kualitas lulusan sehingga
Kualitas hasil dapat dimanfaatkan stakeholders,
misalnya: dunia kerja,
masyarakat,dll
7. kualitas didefinisikan oleh
Kepuasan pelanggan pelanggan sehingga kepuasan
stakeholders menjadi tujuan
utama.
24
2.11 Standard Singapore Quality Award (SQA)

2.11.1 Kriteria-kriteria SQA:

Kriteria-kriteria SQA membentuk dasar untuk evaluasi dan


umpan balik bagi kinerja para pekerja. Kriteria-kriteria yang
direkomendasikan:
1) Pemahaman persyaratan-persyaratan untuk bisnis dan
keunggulan organisasi
2) Praktek peningkatan kinerja dan kemampuan organisasi.
3) Pembagian informasi terbaik antar organisasi-organisasi

2.11.2 Core Values (Nilai-nilai Inti)

Kriteria-kriteria SQA dibangun di atas himpunan dari nilai-nilai inti


dan konsep-konsep. Nilai-Nilai dan konsep-konsep ini sebagai
dasar/pondasi untuk mengintegrasikan persyaratan-persyaratan
pokok kinerja di dalam kerangka kriteria-kriteria. Adapun nilai-
nilai inti tersebut adalah:
a) Kepemimpinan Visioner
b) Mutu yang berpusat pada pelanggan
c) Berfokus pada inovasi
d) Pelajaran pribadi dan organisasi
e) Penilaian diri dan mitra
f) Ketangkasan
g) Sistem yang berpusat pada ilmu pengetahuan
h) Tanggung jawab pada masyarakat
i) Berorientasi pada hasil
j) Perspektif sistem
Singapore Quality Award Framework

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 25

Nilai-nilai inti terintegrasi ke dalam suatu kerangka yang


menyeluruh berisikan tujuh kategori yang membangun Model
SQA.

BEACON
INNOVATION
BUSINESS EXCELLENCE

PLANNING
LEADERSHIP

CUSTOMERS
PROCESSES

RESULTS
INNOVATION
INFORMATION
EXCELLENCE

PEOPLE

LEARNING

PEOPLE PROCESS SERVICE


EXCELLENCE EXCELLENCE EXCELLENCE

Gambar 3. Model SQA


Sumber:
http://www.spring.gov.sg/Content/WebPage.aspx?id=0e082fc7-
f1cf-464f-9857-3e692dfe69be
Penjelasan Gambar:
26
Kepemimpinan
Yang mana menguji sistem kepemimpinan, tujuan, visi dan nilai-
nilai organisasi itu, serta tanggung jawabnya kepada masyarakat
dan lingkungan.

Perencanaan
Yang terfokus pada proses perencanaan organisasi itu, bagaimana
persyaratan-persyaratan inti terintegrasi ke dalam rencana-rencana
organisasi itu dan bagaimana rencana-rencana ini disosialisasikan,
serta bagaimana kinerjanya.

Informasi
Yang terpusat pada manajemen informasi dan pemakaian informasi
komparatif dan benchmarking untuk mendukung pengambilan
keputusan pada semua tingkat dari organisasi.

Orang-orang
Yang terpusat pada bagaimana organisasi menyerap potensi yang
penuh dari kekuatan pekerja itu untuk menciptakan suatu
organisasi yang berkinerja tinggi, penekanan pada pelatihan
pekerja dan pengembangan karier, kesehatan dan kepuasan, dan
kinerja serta sosialisasi, dan harus sesuai dengan tujuan serta
sasaran organisasi itu.

Proses-proses
Yang terpusat pada proses inti organisasi yang digunakan untuk
mencapai tujuan, termasuk proses-proses inovasi, proses-proses
produksi, penyaluran, dan proses-proses manajemen mitra.

Pelanggan-pelanggan
Yang terfokus pada bagaimana organisasi menentukan
persyaratan-persyaratan pelanggan dan pasar, membangun
MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 27

hubungan-hubungan dengan pelanggan-pelanggan, dan


menentukan kepuasan mereka.

Hasil
Yang dapat menguji kinerja dan perbaikan-perbaikan organisasi itu
dalam bidang-bidang penting organisasi tersebut, seperti
mengukur tingkat kinerja organisasi tersebut terkait dengan
pesaing-pesaingnya.

Model tersebut mempunyai unsur-unsur dasar berikut:

Driver
Para eksekutif senior menetapkan arah organisasi dan mencari
peluang masa depan untuk organisasi.

Sistem
Sistem meliputi satu set proses-proses yang dirumuskan dengan
baik untuk memenuhi persyaratan-persyaratan kinerja organisasi
itu.

Hasil-hasil
Hasil-hasil digunakan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan
kinerja organisasi.
Penjelasan masing-masing kriteria SQA
1). Kepemimpinan
a) Para manajer Senior sudah mengembangkan suatu visi dan
misi yang jelas bersih yang dengan mudah dipahami dan
mengarahkan organisasi ke arah keunggulan
b) Para manajer Senior melibatkan karyawan dalam
berkomunikasi tentang sasaran organisasi dan nilai-nilai
mutu.
28
c) Visi, misi dan sasaran dari organisasi itu secara teratur
disosialisasikan kepada semua tingkat karyawan melalui
berbagai program-program seperti juga di dalam aktivitas
yang sehari-hari.
d) Para manajer Senior secara pribadi dan dengan nyata
melibatkan diri dalam aktivitas perbaikan kinerja.
e) Sasaran organisasi disosialisasikan oleh pengurus senior
secara sistematis ke semua tingkat organisasi.
f) Para manajer Senior secara pribadi dilibatkan di dalam
pengenalan kelompok-kelompok dan individu untuk
sumbangan-sumbangan mereka kepada perbaikan mutu
dan kinerja.
g) Para manajer Senior mendorong staf dan menyediakan
peluang bagi mereka untuk mencoba gagasan-gagasan baru,
eksperimen, menginovasi dan mengambil resiko-resiko
yang bertanggung jawab.
h) Karyawan pada semua tingkat mengkonfirmasikan bahwa
Pengurus Senior betul-betul mendukung.
i) Karyawan menunjukkan suatu perasaan(pengertian yang
kuat dari identitas dan komitmen ke arah visi organisasi itu,
dan menanamkan nilai-nilai tersebut di dalam pekerjaan
yang sehari-hari mereka.
j) Para manajer Senior mengevaluasi kepemimpinan mereka
sendiri melalui berbagai sumber dari umpan balik dan
mulai bertindak untuk memperbaiki kepemimpinan
mereka.
k) Organisasi mempunyai suatu kebijakan dan sasaran yang
dirumuskan dengan baik dalam hubungan dan
sumbangannya kepada masyarakat dan lingkungan di mana
itu beroperasi.
2) Perencanaan

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 29

a) Perencanaan adalah suatu proses pengulangan tertutup dan


yang sistematis, menyertakan tinjauan ulang dan modifikasi-
modifikasi reguler bila perlu.
b) Proses perencanaan menggunakan masuk dari bermacam
orang-orang pada semua tingkat sepanjang organisasi.
c) Analisis organisasi dengan data internal (kinerja operasional,
indikator mutu, dll.) dan data eksternal (umpan balik
pelanggan, intelijen pasar, trend industri, dll.) dalam proses
perencanaannya.
d) Rencana-rencana organisasi harus sistematis sehingga sampai
ke semua tingkatan, dan tujan perusahaan diterjemahkan ke
dalam sasaran hasil individu dan setiap departemen.
e) Organisasi secara teratur mengevaluasi proses
perencanaannya, dan melakukan perbaikan untuk
pembenahan perencanaan, ketelitian perencanaan dan
penyebaran rencana.
f) Sasaran jangka pendek dan jangka panjang bersifat
menyeluruh, mencakup semua aspek kunci dari bisnis, dan
dirumuskan dengan baik di dalam terminologi yang terukur.
g) Yang diprioritaskan target-target sedang menantang dan
terjangkau.
h) Proses perencanaan menghasilkan satu menyeluruh
perencanaan bisnis, tidak hanya suatu yang keuangan atau
rencana anggaran.
i) Organisasi mempunyai indikator dan data yang sesuai yang
secara teratur dimonitor untuk menjejaki prestasi tentangnya
rencana-rencana dan target-target.

3) Informasi
a) Data dan informasi secara hati-hati terpilih untuk membantu
di dalam pengambilan keputusan manajemen, dan untuk
30
menjejaki kinerja organisasi itu berhadap-hadapan tujuan
perusahaan nya.
b) Information menggunakan untuk pengukuran pekerjaan dan
merencanakan menutup(meliput suatu spektrum lebar dari
bidang-bidang termasuk keuangan, penjualan dan
memasarkan, produksi, mutu produk dan jasa, mutu
penyalur dan kepuasan pelanggan.
c) Organisasi mengintegrasikan data di berbagai aspek dari
kinerja ke dalam beberapa indikator utama untuk menjejaki
menyeluruh kinerja.
d) Organisasi mempunyai satu yang efektif dan sistem
terintegrasi untuk mengumpulkan dan mengatur data dan
informasi yang digunakan di dalam manajemen yang sehari-
hari dan untuk memandu perbaikan-perbaikan kinerja.
e) Semua information ditugaskan pemilik-pemilik yang
meninjau ulang dan memastikan ketelitian, keandalan dan
layanan khusus information.
f) Organisasi secara teratur memperoleh pengetahuan baru
yang diperlukan untuk menciptakan nilai untuk stakeholders.
g) Organisasi sudah menciptakan sistem untuk menangkap dan
menyebarkan pengetahuan.
h) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk meneliti data dan informasi untuk mendukung
perencanaan dan tinjauan ulang organisasi.
i) Organisasi secara teratur mengevaluasi dan memperbaiki
manajemen data dan informasinya.
j) Organisasi menggunakan komparatif information dan atau
analisa kompetitif untuk membuat penyempurnaan sasaran.
k) Organisasi mempunyai suatu proses yang sistematis untuk
mengumpulkan dan meneliti data komparatif dan informasi
untuk memandu perbaikan-perbaikan kinerja.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 31

l) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis


terhadap proses-proses organisasi-organisasi dan
mengadopsi praktek-praktek terbaik untuk memperbaiki
kinerja operasional.

4) Sumber daya Manusia (Human Resource/HR)


a) HR dilibatkan di dalam proses perencanaan strategik,
menyediakan masukan-masukan dan mengembangkan
rencana-rencana yang sesuai untuk mendukung rencana
jangka pendek dan panjang organisasi itu.
b) HR perencanaan adalah proaktif dibanding reaktif,
mencakup semua hal-hal penting termasuk perekrutan,
ingatan, pelatihan dan pengembangan, rangkaian
kepemimpinan, keikutsertaan karyawan, sosialisasi dan
penghargaan, hubungan-hubungan tenaga kerja manajemen
dan kepuasan karyawan.
c) Organisasi mempunyai suatu mekanisme-mekanisme yang
luas untuk mendorong keikutsertaan karyawan pada semua
tingkat, mempromosikan kerjasama sekelompok dan
potensi yang inovatif tentangnya karyawan.
d) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk mengidentifikasi pelatihan dan pengembangan
memerlukan untuk semua tingkat karyawan,
mempertimbangkan persyaratan-persyaratan ketrampilan-
ketrampilan dan inventori ketrampilan-ketrampilan yang
ada.
e) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk menilai efektivitas dari pelatihan dan pengembangan
yang dialami oleh karyawan.
f) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk mengukur kepuasan karyawan, memperoleh umpan
32
balik dari karyawan, dan mematuhi isu-isu timbul dari
umpan balik seperti itu.
g) Organisasi mempunyai suatu sistim efektif dan yang adil
untuk mengukur kinerja karyawan.
h) Organisasi mempunyai suatu penghargaan yang luas dan
rencana-rencana pengenalan bahwa kinerja dukungan
tinggi, perilaku kreatif dan yang inovatif, dan terhubung
dengan tujuan perusahaan dan nilai-nilai.
i) Organisasi secara teratur mengevaluasi dan memperbaiki di
atasnya HR proses perencanaan, keikutsertaan karyawan,
proses pelatihan dan pengembangan, pendekatan kepuasan
karyawan, dan sistem pengenalan dan penghargaan.

5) Proses
a) Organisasi mempunyai suatu proses yang sistematis untuk
memperoleh, mengevaluasi dan gagasan-gagasan kreatif dari
semua sumber.
b) Organisasi mempunyai suatu proses yang sistematis untuk
menerjemahkan persyaratan-persyaratan pelanggan dan
harapan-harapan ke dalam desain produk atau layanan,
produksi dan penyerahan.
c) Para pihak eksternal (pelanggan-pelanggan, para penyalur,
para mitra bisnis) dilibatkan di dalam aspek kunci dari proses
desain.
d) proses-proses Inovasi dan desain dievaluasi dan perbaikan-
perbaikan dibuat untuk mempersingkat proses, memperbaiki
mutu desain dan mengurangi biaya-biaya.
e) Proses-proses kunci organisasi itu mempunyai sasaran hasil
dan arah jelas (peningkatan mutu) yang terhubung dengan
sasaran bisnis dan mutu.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 33

f) Proses-proses kunci secara sistematis dan secara teratur


ditinjau untuk memastikan standar prestasi atau target-target
ditetapkan.
g) Organisasi mempunyai suatu sistem untuk meneliti sebab
utama, mengambil tindakan korektif dan mencegah kejadian
masa depan ketika suatu proses gagal untuk menemukan
patokan-patokan atau target-target yang ditetapkan.
h) Ada suatu metoda-metoda yang komprehensif dan secara
teratur menilai mutu dan kinerja dari proses-proses bisnis
organisasi itu dan mendukung proses-proses tersebut.
i) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk mematuhi hasil-hasil dari berbagai penilaian-penilaian
terhadap proses-proses inti seperti juga proses-proses
pendukung.
j) Organisasi mengidentifikasi dan memilih para penyalur dan
para mitra yang mendukung strategi organisasi.
k) Organisasi mempunyai metoda-metoda untuk
mengkomunikasikan dan secara proaktif memastikan bahwa
para penyalur mempunyai kemampuan dan kapasitas.
l) Organisasi mempunyai rencana-rencana dan tindakan-
tindakan untuk membantu para penyalur kunci memperbaiki
kemampuan-kemampuan mereka untuk meningkatkan mutu
dan persyaratan-persyaratan waktu.

6). Pelanggan
a) Ada suatu metoda yang logis untuk segmen dasar
pelanggan, yang berperan untuk meningkatkan kinerja
bisnis.
b) Organisasi mempunyai suatu metode untuk menentukan
kedua persyaratan-persyaratan pelanggan yang sekarang
34
dan yang akan datang dan harapan-harapan oleh segmen
pelanggan.
c) Organisasi mempunyai suatu pendekatan yang sistematis
untuk membandingkan, meneliti dan meringkas berbagai
sumber dari umpan balik pelanggan ke dalam informasi
yang dapat dituntut.
d) Persyaratan-persyaratan dan harapan-harapan pelanggan
secara sistematis digunakan sebagai masukan-masukan di
dalam proses perencanaan, dan menyatukan dengan bisnis
dan perbaikan yang strategis merencanakan.
e) Beberapa metoda-metoda digunakan untuk memastikan
kepuasan pelanggan.
f) Melayani pelanggan dengan baik sehingga kepuasaan
pelanggan tercapai.
g) Kontak pelanggan dengan karyawan perlu dilatihkan untuk
mengatur hubungan-hubungan pelanggan dan kesenangan
pelanggan-pelanggan.
h) Ada suatu sistim untuk memastikan prompt dan resolusi
efektif semua keluhan pelanggan.
i) Data keluhan pelanggan secara sistematis dirangkum dan
digunakan untuk memulai tindakan korektif.
j) Organisasi mempunyai metoda-metoda dan indikator yang
berbeda untuk mengukur kepuasan pelanggan.
k) Kemampuan organisasi itu untuk mencukupi pelanggan-
pelanggan sudah dikenali dalam wujud pelanggan
menganugerahkan, atau wujud-wujud lain rencana-rencana
pengenalan.
l) Organisasi secara teratur mengevaluasi dan memperbaiki
proses-proses dan metoda-metoda untuk menentukan
persyaratan-persyaratan pelanggan dan harapan-harapan,

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 35

memanage hubungan-hubungan pelanggan dan mengukur


kepuasan pelanggan.
m) Ada kemajuan di luar kepuasan pelanggan kepada
kesetiaan pelanggan dan ingatan.

7) Hasil
a) Ada suatu mata rantai yang jelas antara strategi dari
organisasi dan apa yang diukur.
b) Organisasi mempunyai indikator utama dari pelanggan,
keuangan dan pasar, orang-orang, penyalur dan mitra, dan
kinerja keuangan dan operasional.
c) Semua hasil-hasil mempunyai target-target dan trend tiga
tahun ke depan.
d) Hasil-hasil bersifat absolut sehubungan dengan pesaing-
pesaing atau standar industri.
e) Hasil-hasil harus konsisten atau melebihi target-target.
f) Ada jelas pertalian dari hasil-hasil untuk mendekati dan
penyebaran.
g) Trend kurang baik dijelaskan dan tindakan korektif yang
diambil atau direncanakan.
h) Ada perbandingan-perbandingan di dalam industri, seperti:
pencarian organisasi untuk tahu dari yang terbaik.
i) Organisasi menunjukkan best-in-class meningkatkan
sebagian orang atau kebanyakan dari indikator utamanya.

8) Award Criteria Weightage

Preface: Organisational Profile


1. Organisation Description
2. Organisation Challenges
36

Categories/Items Point Values


1 Leadership 120
1.1 Senior Executive Leadership 50
1.2 Organisational Culture 50
Responsibility to Community and the
1.3 20
Environment

2 Planning 80
2.1 Strategy Development & Deployment 80

3 Information 80
3.1 Management of Information 55
3.2 Comparison & Benchmarking 25

4 People 110
4.1 Human Resource Planning 20
4.2 Employee Involvement & Commitment 20
Employee Education, Training &
4.3 30
Development
4.4 Employee Health & Satisfaction 20
4.5 Employee Performance & Recognition 20

5 Process 100
5.1 Innovation Process 40
5.2 Process Management and Improvement 40

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 37

5.3 Supplier and Partnering Process 20

6 Customers 110
6.1 Customer Requirements 40
6.2 Customer Relationship 40
6.3 Customer Satisfaction 30

7 Results 400
7.1 Customer Results 140
7.2 Financial and Market Results 90
7.3 People Results 80
7.4 Operational Results 90

TOTAL POINTS 1000


(Sumber:http://www.spring.gov.sg/Content/WebPage.aspx?id=0
e082fc7-f1cf-464f-9857-3e692dfe69be)

3 Implementasi SQA dalam Bidang Pendidikan


Dalam bidang pendidikan implementasi SQA harus
memperhatikan model framework dan kriteria-kriteria SQA. Model
Framework SQA dibangun melalui kepemimpinan, perencanaan,
informasi, orang-orang, proses-proses, pelanggan-pelanggan, dan
hasil. Kriteria-kriteria SQA dibangun di atas himpunan dari nilai-
nilai inti dan konsep-konsep. Nilai-Nilai dan konsep-konsep ini
sebagai dasar/pondasi untuk mengintegrasikan persyaratan-
persyaratan pokok kinerja di dalam kerangka kriteria-kriteria.
Adapun nilai-nilai inti tersebut adalah: Kepemimpinan Visioner,
Mutu yang berpusat pada pelanggan, Berfokus pada inovasi,
Pelajaran pribadi dan organisasi, Penilaian diri dan mitra,
38
Ketangkasan, Sistem yang berpusat pada ilmu pengetahuan,
Tanggung jawab pada masyarakat, Berorientasi pada hasil,
Perspektif sistem.
Tabel 3. SQA suatu Translasi dalam Pendidikan
SQA Translasi dalam Pendidikan
1. Kepemimpinan Sistem kepemimpinan, tujuan,
visi dan nilai-nilai Lembaga
Pendidikan, serta tanggung
jawabnya kepada masyarakat
dan lingkungan.
2. Perencanaan Lembaga Pendidikan berfokus
pada proses perencanaan,
bagaimana persyaratan-
persyaratan inti terintegrasi ke
dalam rencana-rencana
lembaga pendidikan itu dan
bagaimana rencana-rencana
ini disosialisasikan, serta
bagaimana kinerjanya.
3. Orang-orang (Guru, Berpusat pada bagaimana
Kepsek, TU) organisasi menyerap potensi
yang penuh dari kekuatan
pekerja itu untuk menciptakan
suatu organisasi yang
berkinerja tinggi, penekanan
pada pelatihan pekerja dan
pengembangan karier,
kesehatan dan kepuasan, dan
kinerja serta sosialisasi, dan
harus sesuai dengan tujuan
serta sasaran organisasi itu.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 39

4. Berpusat pada manajemen


Informasi informasi dan pemakaian
informasi komparatif dan
benchmarking untuk
mendukung pengambilan
keputusan pada semua tingkat
dari lembaga pendidikan.
5. Berpusat pada proses inti
Proses-proses (proses pembelajaran yang digunakan
pembelajaran) untuk mencapai tujuan,
termasuk proses-proses
inovasi, proses-proses
produksi, penyaluran, dan
proses-proses manajemen
mitra.
6. Lembaga pendidikan berfokus
Pelanggan (stakeholders) pada bagaimana menentukan
persyaratan-persyaratan
pelanggan dan pasar,
membangun hubungan-
hubungan dengan pelanggan-
pelanggan, dan menentukan
kepuasan mereka.
7. Kualitas lulusan sehingga
Hasil (lulusan) dapat bermanfaat bagi dunia
kerja dan masyarakat

2.12 The Deming Prize (Penghargaan Deming)


Deming Prize merupakan penghargaan pribadi di Jepang
atas kualitas yang berhasil dicapai, karena dalam hal ini Deming
40
berjasa dalam pengembangan kualitas di Jepang.Banyak pelajaran
berharga yang dapat diambil dari Deming Prize ini.
Konsep Deming menyatakan bahwa dengan memperbaiki
kualitas melalui proses produksi, maka biaya dapat diturunkan dan
produktivitas dapat ditingkatkan. Jadi reaksi berantai Deming
tersebut, pada hakekatnya adalah usaha peningkatan produktivitas
melalui pendekatan baru bagi kualitas. Pendekatan baru ini pada
gilirannya menuntut pengetahuan baru yang dibangun oleh tiga
unsur, yaitu: (1) the system of profound knowledge (sistem
pengetahuan yang mendalam), (2) 14 butir kewajiban manajemen
sebagai penerapan unsur pertama tersebut, (3) Plan-Do-Check-Action
(PDCA) cycle sebagai alat untuk melaksanakan perbaikan proses
secara kontinyu.
Empat belas butir kewajiban manajemen itu secara garis
besar menurut (Deming, 1986) adalah sebagai berikut:
a. Rumuskan dan umumkan tujuan dan maksud organisasi
kepada seluruh perusahaan.
b. Laksanakan falsafah baru.
c. Hayati maksud infeksi untuk memperbaiki proses dan
penurunan biaya.
d. Jangan memilih kontraktor dan supplier termurah.
e. Lakukan perbaikan terhadap sistem produksi barang dan jasa
secara konsisten kontinyu.
f. Selenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan
kemauan karyawan.
g. Ajarkan dan laksanakan kepemimpinan.
h. Hilangkan rasa takut. Ciptakan rasa saling percaya. Ciptakan
iklim untuk inovatif dan kreatif.
i. Optimalkan pencapaian tujuan dan maksud organisasi melalui
kerjasama ini.
j. Hilangkan paksaan terhadap karyawan.

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 41

k. Hilangkan kuota numerik produksi, ganti dengan mempelajarai


metode untuk memperbaikinya.
l. Sisihkan rintangan yang dapat menghilangkan rasa kebanggaan
kerja karyawan.
m. Dukung usaha pendidikan dan peningkatan kualitas.
n. Ambil langkah-langkah transformasi.
Memenangkan deming Prize untuk kesempurnaan Total
Quality Control merupakan obsesi beberapa nama besar di dalam
bisnis Jepang. Terdapat beberapa kategori hadiah. Hadiah
diberikan pada perusahaan besar, suatu divisi, suatu pabrik dan
perusahaan menengah dan kecil. Ada pula Deming Prize yag
diberikan pada perorangan, khususnya bagi mereka yang telah
memberikan kontribusi luar biasa pada teori statistik. Sebagai
tambahan ada pula Japanese Quality Control Medal, yang ditetapkan
pada tahun 1969, yaitu bagi perusahaan yang ikut berkompetisi
selama lima tahun setelah memenangkan Deming Prize. Untuk
mengikuti kualifikasi ini perusahaan harus mengajukan lamaran.
Selanjutnya ahli dari luar mengaudit kualitas perusahaan-
perusahaan tersebut untuk menentukan pemenangnya.
Perusahaan-perusahaan yang pernah memenangkannya adalah
Toshiba, Toyota, dan Daihatsu.
Kriteria hadiah ini dinilai sangat sulit dan hal ini telah
dikritik. Hadiah ini telah memberikan pengaruh yang besar,
sehingga hal ini menjadi alasan bagi Amerika Serikat untuk
memberikan Malcolm Balridge Award pada tahun 1987. Aspek-aspek
yang dinilai dalam Deming Prize, meliputi: kebijakan perusahaan
dan tujuan perusahaan, struktur organisasi, termasuk kerjasama
antar divisi dan penggunaan Quality Circles, pendidikan, termasuk
pendidikan Quality Control, pendidikan subcontractor, pendidikan
dalam proses pengawasan statistik, penggunaan informasi,
termasuk informasi statistik, analisis statistik dan hasilnya,
42
standarisasi, pengawasan sistem, termasuk kontribusi Quality
Circles, jaminan kualitas, termasuk pengembangan produk baru,
prosedur keselamatan, pengukuran dan inspeksi, audit kualitas,
pengaruh peningkatan kualitas, termasuk dampak lingkungan,
ketepatan pengiriman, kemampuan pelayanan, keuntungan,
keamanan dan rencana perusahaan di masa depan, termasuk
rencana jangka panjang.

3 Implementasi Deming Prize dalam Bidang Pendidikan


Implementasi Deming Prize dalam bidang pendidikan juga
harus berfokus pada kualitas. Dengan Deming Prize lembaga
pendidikan diharapkan mampu untuk mengembangkan kualitas.
Oleh karena itu, implementasi Deming Prize dalam bidang
pendidikan perlu suatu translasi tertentu dalam bidang
pendidikan.
Konsep Deming menyatakan bahwa dengan memperbaiki
kualitas melalui proses produksi (dalam pendidikan disebut proses
pembelajaran), maka biaya dapat diturunkan dan produktivitas
(lulusan) dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Jadi reaksi
berantai Deming tersebut, pada hakekatnya adalah usaha
peningkatan produktivitas melalui pendekatan baru bagi kualitas.
Pendekatan baru ini pada gilirannya menuntut pengetahuan baru
yang dibangun oleh tiga unsur, yaitu: (1) the system of profound
knowledge (sistem pengetahuan yang mendalam), (2) 14 butir
kewajiban manajemen sebagai penerapan unsur pertama tersebut,
(3) Plan-Do-Check-Action (PDCA) cycle sebagai alat untuk
melaksanakan perbaikan proses pembelajaran secara kontinyu.

Tabel 4.Deming Prize suatu Translasi dalam Pendidikan


Deming Prize Translasi dalam Pendidikan
1. The system of profound Lembaga pendidikan perlu

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 43

knowledge. suatu sistem pengetahuan


yang mendalam sehingga
kualitas lulusan terjamin dari
unsur pengetahuan dan
tanggung jawabnya kepada
masyarakat serta lingkungan.
2. 14 butir kewajiban Pimpinan dan semua unsur
manajemen sebagai SDM lembaga pendidikan
penerapan unsur pertama perlu menerapkan 14 butir
kewajiban manajemen agar
pengelolaan dalam lembaga
tersebut dapat berjalan dengan
baik
3. Plan-Do-Check-Action sebagai alat untuk
(PDCA) cycle. melaksanakan perbaikan
proses pembelajaran secara
kontinyu.

4 Investasi pada Personal


Investor in People (IIP) pertama disebarluaskan pada bulan
Oktober 1991. Ini berbeda dari BS5750. IIP merupakan standar
pengembangan sumber daya manusia dan pelatihan dalam TQM.
IIP diawasi oleh Departemen Tenaga Kerja dan dikembangkan oleh
National Task People. Tanggung jawab administrasi oleh Trainning
and Enterprise Councils and Local Enterprise Companies.
IIP didasarkan pada pengalaman keberhasilan organisasi di
Inggris yang telah menyadari bahwa pekerja yang memiliki
keterampilan dan dimotivasi merupakan hal yang penting bagi
keberhasilan mereka.IIP memberikan metodologi untuk
pengembangan staf yang dapat membantu pencapaian tujuan
44
organisasi. Elemen-elemen penting yang dipuaskan bagi suatu
organisasi agar menjadi IIP adalah:
a. Komitmen umum dari atasan untuk mengembangkan seluruh
staf untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Rencana tertulis dari lembaga yang mengidentifikasikan tujuan
organisasi dan targetnya. Rencana ini juga mengidentifikasi
kebijakan pelatihan dan sumber-sumber yang tersedia untuk
mengembangkannya. Rencana harus terbuka dan dapat
dipahami oleh seluruh staf.
c. Pengkajian ulang secara teratur terhadap pelatihan dan
pengembangan staf secara keseluruhan.
d. Lakukan latihan dan pengembangan individual melalui
karirnya.
e. Evaluasi investasi dalam pelatihan dan pengembangan serta
suatu evaluasi dari efektivitas proses pengembangan staf.

Menjadi Suatu Investor In People


Proses implementasi IIP terdiri dari empat tahap, yaitu:
Tahap pertama, komitmen lembaga terhadap standar yang
ditentukan. Untuk menjalankan komitmen ini diperlukan dua alat
yang disediakan oleh TECs dan LECs. Alat-alat tersebut adalah
Manager Survey, yang didesain untuk Senior Manager, dan Employee
Survey. Manager Survey berisikan sejumlah seri pernyataan yang
berkaitan dengan sistem agar Senior Manager dapat memperkirakan
lembaga mereka berdasarkan standar nasional. Employee Survey,
berisikan kuesioner bagi para staf untuk mengetahui pendapat
mereka tentang kebijakan pengembangan staf dan pelaksanaannya,
serta mensurvei persepsi mereka tentang komitmen pihak
manajemen untuk menguji staf mereka.Kuesioner bagi pegawai
dapat dimodifikasi dalam lingkungan khusus dan kebanyakan

MODEL-MODEL STANDAR MUTU PENDIDIKAN


Lantip Diat Prasojo - 45

lingkungan institusi berharap untuk menggunakannya termasuk


dalam konteks pendidikan.
Tahap Kedua, mengikuti rencana tindakan dan proses
perencanaan strategi merupakan hal yang penting untuk
meningkatkan performa lembaga. Pada tahap ini dimasukkan
dalam rencana strategi lembaga dan dibuat bagi seluruh staf.Tahap
ini diikuti oleh tindakan penting untuk meningkatkan kebijakan,
prosedur dan pelaksanaannya.
Tahap Akhir, adalah evaluasi. Alat yang ada menyediakan
alat evaluasi yang berguna serta menentukan kriteria pencapaian
lembaga. Perlu dicatat bahwa eksistensi skema penilaian resmi
merupakan hal yang penting, walaupun tidak esensi, peran
pentingnya adalah dalam penyediaan fakta bahwa lembaga telah
sesuai dalam memenuhi kebutuhan stafnya, di mana
pengembangan staf tersebut penting untuk mencapai tujuan
lembaga.

5 Investor In People dalam Bidang Pendidikan


Investor In People dikembangkan untuk bisnis, tetapi dinilai
layak untuk diterapkan dalam dunia pendidikan, karena
pendidikan adalah tentang investasi manusia. Sejumlah sekolah
dan perguruan tinggi telah melihat kemungkinan untuk
menerapkan konsep tersebut dalam inisiatif pengembangan
kualitas. Kesulitan utama adalah bahwa sekolah memiliki
kebebasan untuk menggunakan sumber pengembangan staf,
sehingga konsistensi strategi sulit untuk diukur.
a. Seperti juga BS5750/ISO9000, Investor In People tidak menjamin
kualitas dan yang paling penting adalah bahwa lembaga
mengembangkan suatu proses manajemen yang sistematik
untuk mengembangkan staf secara efektif.
BAB III
AKREDITASI BADAN REGISTRASI

3.1. Sertifikasi, Registrasi, dan Akreditasi


Produk, jasa, dan proses yang disertifikasi harus memenuhi
peraturan perundang-undangan demi alasan perlindungan
keamanan, kesehatan lingkungan, dll, harus dipastikan dengan
akreditasi oleh lembaga independen yang beroperasi di bawah
pengawasan Pemerintah.
Ada tiga kegiatan, yaitu sertifikasi, registrasi, dan akreditasi, yang
dirancang untuk menjamin kualitas produk dan jasa.
Akreditasi merupakan pengakuan resmi oleh badan publik yang
berwenang dan juga didefinisikan sebagai suatu pengakuan formal
bahwa organisasi itu kompeten untuk melakukan tugas-tugas
tertentu. Tugas-tugas itu mungkin berupa akreditasi laboratorium,
sertifikasi produk, atau kualitas sistem pendaftaran.
Untuk itu perlu memahami struktur hirarkis sertifikasi,
registrasi, dan akreditasi yaitu sebagai berikut :
1. Proses sertifikasi, menempati tingkat terendah
2. Pendaftaran sistem jaminan kualitas/ registrasi berada di
tengah dan
3. Akreditasi berada di tingkat paling atas
Lantip Diat Prasojo - 47

Pelanggan biasanya berhubungan langsung dengan produk dan


jasa, sehingga perusahaan harus memilki sistem jaminan kualitas,
pemerintah dan masyarakat sebagai penentu akreditasi.
Pemerintah, industri, bisnis, standar lembaga, dll, bekerja sama di
semua tiga tingkat untuk memfasilitasi sertifikasi, registrasi, dan
akreditasi, misalnya dengan memberlakukan peraturan atau
menetapkan standar.
Sistem hirarki nasional ini bisa menghasilkan sebuah sistem
jaminan kualitas yang komprehensif dengan lingkup masyarakat
luas yang memiliki keterkaitan dengan banyak hukum dan
organisasi internasional. Akreditasi pendaftar sistem mutu,
berfungsi untuk melakukan registrasi di banyak negara.
Tujuan skema akreditasi nasional yaitu :
1. Untuk menetapkan kriteria dan prosedur akreditasi untuk
pendaftar
2. Untuk memfasilitasi pengakuan akreditasi bersama oleh
lembaga akreditasi yang berbeda
3. Untuk memfasilitasi penerimaan akreditasi, pendaftaran,
dan sertifikasi internasional

3.2. Kebutuhan dan Manfaat


Dalam ekonomi pasar bebas dan terpusat, pemasok perlu
diatur, dan konsumen dilindungi. Kebijakan pemerintah harus
dapat meminimalkan regulasi bisnis tanpa mengorbankan
kepentingan konsumen, sehingga diperlukan akreditasi sertifikasi
dan badan registrasi nasional dan internasional. Jika tidak,
keselamatan publik dan kepentingan lain tidak terjamin. Akreditasi
lembaga sertifikasi, produk dan pendaftaran sistem mutu, tidak
akan berjalan tanpa kepemimpinan pemerintah dan juga tanpa
kualitas yang valid.
48
Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan berbagai macam
skema pendaftaran dan menyarankan pilihan layanan tersebut.
Bagaimana kualitas itu agar valid dan reliabel, dan bagaimana
jaminan mutu diperoleh melalui registrasi? Jawabannya terletak
pada standardisasi skema pendaftaran dan aplikasi yang adil, dan
konsisten.
Dengan standar kualitas sistem jaminan domestik dan
internasional yang diterima di banyak negara, perlu
mempertimbangkan keefektifan jangka panjang dalam
meningkatkan perdagangan global, kebutuhan untuk
pendaftaran sistem manajemen mutu, dan akreditasi pendaftar
dan auditor mereka.
Reg Shaugnessy, ketua Komite Teknis ISO untuk Standar
Manajemen Mutu Kanada, bersama dengan para ahli internasional
lainnya, menyatakan kebutuhan ini.
Skema Akreditasi dirancang untuk menertibkan lingkungan yang
bingung dan kontraproduktif dari banyaknya sertifikasi dan badan
registrasi. Beberapa skema menawarkan penilaian pihak ketiga
dalam lingkup luas namun penilaian pihak kedua juga harus
dilibatkan. Garis pemisah yang tidak jelas, akan menyebabkan
kesalahpahaman dan konflik.

1. Dampak dari masyarakat Eropa


Ujung tombak gerakan internasional akreditasi Eropa, telah
memainkan peran utama juga dalam sistem pendaftaran di pasar.
Diatur atau tidak diatur negara Eropa, pemasok diwajibkan
memiliki sistem mutu terdaftar, dengan petugas terakreditasi oleh
badan akreditasi yang diakui. Diakui, artinya pemerintah harus
mengadakan lisensi badan-badan akreditasi secara berkala,
terutama jika bukan bagian dari pemerintah.

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 49

Pada bulan Mei 1985, Dewan EC kementerian memutuskan


pendekatan baru untuk harmonisasi teknis dan standar.
Berdasarkan panduan ini, komisi menerima dokumen EC dengan
judul Pendekatan Global untuk Sertifikasi dan Pengujian Instrumen
untuk menjamin Kualitas Produk pabrik. Pendekatan global
menekankan persyaratan untuk bukti kompetensi teknis dari
produsen, dari laboratorium pengujian, dan para pendaftar.
Pendaftar, yang beroperasi terutama di pasar non regulasi, harus
menunjukkan kompetensi mereka dalam bidang tertentu dengan
cara yang sama melalui laboratorium pengujian, yaitu melalui
akreditasi.
Kadang ada tumpang tindih, apakah organisasi sedang
melakukan akreditasi atau pendaftaran, baik itu accreditor atau
registrar. Hal ini disebabkan oleh penggunaan dari istilah
akreditasi atau pendaftaran dalam setiap kasus, harus dipenuhi
pada perusahaan yang mencari pendaftaran, pendaftar mencari
akreditasi, atau dukungan pemerintah akreditor mendapatkan
standar dan pedoman yang berlaku di setiap tingkat.
Langkah-langkah Eropa telah berdampak pada negara
industri lainnya, di mana skema akreditasi telah ditetapkan atau
dimulai. Di Eropa, Inggris menjadi contoh penting bagi akreditasi
dan memberikan pengaruh yang menentukan. Kebutuhan untuk
akreditasi ini secara luas diakui dan ditindaklanjuti dalam
pandangan manfaat utama dan keunggulan kompetitif.

2. Manfaat Akreditasi dan Pendaftar (registrasi)


Perkembangan politik di Eropa memerlukan akreditasi
nasional dan internasional. Dengan terakreditasi, registrar memiliki
keuntungan diakui oleh dunia bisnis, pemerintah, nasional dan
internasional. Akreditasi memberikan kredibilitas dan kepercayaan
untuk pendaftaran dan audit terkait. Ini menunjukkan bahwa
50
pendaftar sesuai dengan pedoman internasional dan kompeten
untuk menilai kepatuhan klien mereka dengan standar sistem
mutu.
Adapun manfaat akriditasi dan Pendaftar (registrasi) adalah :
• Memastikan kualitas layanan pendaftar dan kepatuhan
terhadap standar
• Pemanfaatan, transfer, dan penyebaran pengalaman
internasional
• Konsistensi dan keandalan pendaftaran nasional dan
internasional
• Meningkatkan penerimaan dan kredibilitas pendaftaran dan
penggunaan standar sistem mutu nasional dan internasional
• Memfasilitasi perjanjian timbal balik dan penerimaan
pendaftaranlintas batas negara pada skala global
• Memastikan efektivitas pendaftaran global dan
pengurangan biaya melalui harmonisasi dan aksi bersama
• Penegakan kepatuhan terhadap standar internasional dan
nasional dan panduan
• Memfasilitasi kerjasama badan akreditasi dan pendaftar
• Memfasilitasi akses ke pasar luar negeri dan perdagangan
bebas antara negara-negara

Negara-negara industri tidak mensyaratkan akreditasi


sehingga banyak kasus. Pemerintah sering enggan untuk bergerak,
dan tidak diberitahu dan diinduksi oleh mereka yang menyediakan
layanan pendaftaran di negara itu.
Beberapa pendaftar yang tidak memiliki akses akreditasi di negara
mereka sendiri sering bergabung dengan registrar asing yang
terakreditasi. Alternatif lain untuk registrar mencari akreditasi
adalah menerapkan ke badan akreditasi asing. Dengan pendaftaran
dan bantuan akreditasi untuk mendapatkan keuntungan di pasar

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 51

global, pengaturan internasional tersebut diterima karena


menguntungkan.
Akreditasi terkait erat dengan kebutuhan untuk melayani
kepentingan publik dan menghindari kendala birokrasi sekecil
mungkin. Adapun perangkap/jebakan/dampak negatif meliputi :
• Menambahkan lapisan lain birokrasi
• Risiko campur tangan pemerintah yang tidak semestinya
dalam bisnis
• Hambatan perdagangan
• Harapan tidak realistis
Pengalaman berharga dari badan sertifikasi nasional dapat
dengan mudah diabaikan oleh organisasi akreditasi baru karena
segala sesuatu yang baru, pada kenyataannya lebih mahal daripada
birokrasi di masa lalu. Bidang yang menjadi perhatian adalah
ketidakjelasan hubungan TQM dan program jaminan kualitas.
Perusahaan yang terdaftar masih banyak menyediakan produk-
produk yang tidak memuaskan pelanggan mereka. Tentu saja,
sistem mutu terdaftar dan registrar terakreditasi tidak dapat
mengesampingkan ketidakpuasan pelanggan. Dari sudut pandang
akreditasi, tidak ada perbedaan antara akreditasi laboratorium dan
akreditasi sistem jaminan kualitas. Perbedaannya adalah bahwa
akreditasi pengujian laboratorium membutuhkan waktu lebih lama
dan lebih matang dibandingkan dengan pendaftaran sistem
kualitas. Kepentingan internasional dalam kualitas produk dari segi
keselamatan, kesehatan, dan kualitas hidup konsumen, di mana
pun produk tersebut diproduksi dan dijual, mendorong ISO untuk
mempersiapkan panduan sertifikasi dan lembaga sertifikasi.
Inisiatif internasional dan kepemimpinan oleh ISO dan
standar nasional dari seluruh dunia telah melembagakan akreditasi
pendaftar. Sementara standar sistem mutu internasional berasal
dari beberapa negara Anglo Saxon telah didukung oleh ISO dari
52
awal. Tidak hanya anggota ISO melihat kebutuhan standar ISO
9000 agar diadopsi secara global, pendaftar sendiri menekankan
perlunya aksi internasional sebagai kekuatan pendorong utama.

3.3. Kewajiban Produk


Telah ada kecenderungan di beberapa negara untuk
mengadopsi undang-undang tentang kewajiban produk. Di
Amerika Serikat, kewajiban produk telah dilakukan selama
bertahun-tahun, dan doktrin kewajiban produk menyebar secara
internasional.
Berkenaan dengan kewajiban produk, pengujian dan sistem
jaminan mutu dapat mengurangi risiko cacat disebabkan oleh
produk. Adopsi sistem jaminan kualitas, persyaratan pengujian,
dan akreditasi bukan cara pertahanan dalam litigasi kewajiban
produk, tetapi sebagai bukti dalam hubungan kontrak. Kewajiban
hukum badan akreditasi telah dibahas oleh Ann Margaret
Gilmour. " Pengalaman menunjukkan bahwa menerima bukti-
bukti dengan peraturan yang berlaku dan standar harus didasarkan
pada objektivitas dan kompetensi pendaftaran dan badan
akreditasi.”
Konsep kewajiban yang telah digunakan di seluruh dunia :
• Kontrak kewajiban. Kontrak itu mungkin berisi
keterbatasan tanggung jawab dari salah satu pihak.
• Kewajiban Noncontractual (kewajiban dalam perbuatan
melawan hukum). Orang yang menyebabkan cedera atau
kerusakan harus dikompensasi untuk itu.
• Kewajiban tanpa kesalahan.
• Kewajiban produk, Tanggung jawab produsen (dan lain-
lain) untuk mengkompensasi cacat atau kerusakan yang
disebabkan oleh barang yang rusak, yang merupakan
kewajiban non contractual, dan di beberapa negara ada

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 53

kecenderungan untuk kewajiban tanpa kesalahan (misalnya,


Amerika Serikat).
Dalam hal tanggung jawab yang ketat, produsen tidak bisa
membela diri bahwa sistem kualitas mereka telah terdaftar, dan
registrasi terakreditasi, tetapi hanya sebagai bukti-hati dalam
hubungan kontrak.
Akreditasi secara umum didefinisikan sebagai pengakuan
formal bahwa suatu organisasi dianggap kompeten untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Badan akreditasi/ pendaftaran
tidak menjamin bahwa setiap produk akan menjadi sempurna. Tapi
badan akreditasi bertanggung jawab atas kelalaian dalam operasi
mereka. Mereka harus mengikuti prosedur mereka yang setuju
dengan standar yang berlaku.
Dalam penilaian kesesuaian internasional, akreditasi
laboratorium adalah yang paling sangat terorganisir. Kode Standar
GATT ditangani dengan akreditasi sebagai cara untuk
meminimalkan pengujian sebagai hambatan perdagangan. Pada
tahun 1977 International Laboratory Accreditation Conference
(ILAC) menciptakan skema akreditasi nasional untuk laboratorium.
ILAC memelopori akreditasi penilaian sistem mutu dan sertifikasi.
Dengan menerapkan konsep dasar dan prinsip-prinsip yang
mengatur sertifikasi dan pendaftaran untuk merancang dan
menerapkan skema akreditasi akan membantu menghindari
jebakan, mengurangi risiko kerugian, dan mendorong dukungan
dan penerimaan publik.

3.4. Organisasi Akreditasi


Sampai saat ini tidak banyak badan akreditasi pendaftar di
dunia. Maka bisa dipastikan bahwa suatu negara harus memiliki
satu lembaga. Staf harus sangat berpengetahuan dan
berpengalaman dan independen dari operasi registrar.
54
Pelayanan publik harus diberikan atas dasar nonprofit, harus
beroperasi dekat dengan pemerintah atau oleh cabang pemerintah.
Beberapa pemerintah mungkin lebih membela pendaftar di negara
mereka agar terakreditasi di tempat lain, untuk menghindari biaya
dan kewajiban. Akibatnya, meskipun pemerintah dapat mengatur
akreditasi dan sering mendukung secara finansial, biasanya tidak
memperpanjang layanan ini untuk pendaftar asing. Beberapa
registrar terakreditasi bisa beroperasi dengan sukses di negara-
negara tanpa skema akreditasi untuk pendaftar. Dengan kata lain,
akreditasi nasional menjadi praktis internasional, kecuali
didasarkan dan dikendalikan secara nasional.
ISO, dalam direktori Badan Registrasi Sistem Mutu (ISO 1992),
mencantumkan lembaga akreditasi berikut:
• Skema Akreditasi Bersama Australia dan Selandia Baru
(JAS-ANZ)
• Dewan Standar Kanada, Canada
• Raad voor de Certificatie, Belanda
• Dewan Akreditasi Nasional untuk Lembaga Sertifikasi
(NACCB), Inggris Raya
• American National Akreditasi Program Biro Sistem Mutu
(ANSI / RAH), Amerika Serikat
Badan standar nasional anggota ISO diminta untuk menyerahkan
nama-nama pendaftar untuk direktori ini. Beberapa lembaga
akreditasi tidak termasuk dalam daftar ini, yang ditunjuk oleh
otoritas standar mereka sebagai pendaftar akreditasi:
• Belgisch Nasional Comite 'voor de Accreditatie van
Certificaties (BINNACQS), Belgia
• Minsk Akkrediterings Ordning, Denmark
• Traegergemeinschaft fuer Accreditierungen GmbH, Jerman
• Certificazione Sistemi Qualita, Italia
• Norsk Akkritering, Norwegia

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 55

• Dewan Teknis Akreditasi Swedia (SWEDAC), Swedia


Dengan kebutuhan untuk akreditasi pendaftar sistem mutu
semakin diakui, hanya sedikit negara yang memiliki organisasi
semacam itu. Di Eropa, pedoman untuk badan akreditasi menjadi
dasar untuk memulai dan mendirikan organisasi di tingkat
nasional. Organisasi Standar Eropa CEN/CENELEC telah memulai
Organisasi Eropa untuk Pengujian dan Sertifikasi (EOTC).
Pendaftar bekerjasama lintas batas-batas nasional mereka untuk
kepentingan bersama dan masyarakat. Struktur organisasi untuk
organisasi akreditasi adalah sebagai berikut: Dewan penasihat,
Komite teknis khusus, dan Komite industri khusus sektor.
Perjanjian kelompok untuk harmonisasi dan mempromosikan
perjanjian bilateral dan multilateral dan infrastruktur administratif
yang disediakan oleh CEN / CENELEC.

Badan Akreditasi Inggris


Badan akreditasi Inggris telah berdiri selama beberapa
tahun dan tampaknya berfungsi dengan baik. Departemen
Perdagangan dan Industri Inggris (DIT) ditunjuk NACCB untuk
merekomendasikan akreditasi perusahaan untuk mendaftar
pemasok di bawah standar DIT. NACCB didirikan tahun 1982 dan
dioperasikan oleh pemerintah untuk mengelola Standar, Kualitas
dan Daya Saing Internasional.
Dewan memiliki anggota dari bisnis, pemerintah, lembaga,
dan badan-badan sertifikasi. Badan Registrasi diperlukan oleh
NACCB untuk memenuhi persyaratan ketat dalam cara mereka
melakukan pendaftaran, memperoleh penilai, menjamin kualitas
layanan mereka, dan memelihara catatan mereka. Dalam Direktori
1992 ISO, ada 35 pendaftar dengan rentang yang sangat berbeda
dari produk dan jasa dan industri di mana pendaftaran dilakukan.
Delapan belas badan ini, yaitu sekitar 50 persen, telah diakreditasi
56
melalui NACCB, badan akreditasi hanya di Inggris. BSI adalah
yang terbesar dan paling dikenal secara internasional.
Banyak badan pendaftaran di Inggris tidak terakreditasi
oleh NACCB namun dikendalikan melalui badan lainnya, baik
asosiasi industri atau accreditors asing. Salah satu alasan tidak
terakreditasi adalah bahwa calon pendaftar harus benar-benar
menerapkan sistem kualitas ISO 9000 dan harus menunjukkan
penerapan sistem mutu manajemen internal seperti yang
dipersyaratkan oleh EN 45012 sebelum mereka dapat mengajukan
akreditasi. Penilai NACCB memeriksa sistem manajemen dan
mengamati audit yang dilakukan oleh beberapa badan. Dengan
kata lain, registrar dalam tahap proses akreditasi sementara
beroperasi penuh.
Akreditasi registrar oleh Inggris tidak sah, meskipun
banyak juga pendaftar tersebut beroperasi secara internasional.
Penilaian dan akreditasi hanya berlaku untuk operasi di Inggris.
Hubungan NACCB dengan badan-badan akreditasi yang sama
masih harus dilakukan.

Negara Eropa Lainnya


Dewan Belanda untuk Sertifikasi di Belanda (RVC)
didirikan pada bulan Juli 1981 atas prakarsa Departemen Urusan
Ekonomi Belanda. Dewan itu sendiri merupakan badan swasta
dengan dukungan pemerintah. Anggota diundang dari berbagai
organisasi dan pemerintah. Tujuh belas pendaftar yang beroperasi
di Belanda tidak diakreditasi oleh RVC. RVC telah mengakreditasi
beberapa pendaftar asing, tidak semua dengan cabang-cabang di
Belanda.
Di Perancis, Asosiasi Perancis untuk Quality Assurance
(AFAC) terdiri dari sejumlah badan registrasi yang bekerjasama
dalam pendaftaran. Setiap lembaga harus diakreditasi oleh Dewan

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 57

Manajemen AFAC, seperti yang diusulkan oleh Komite Akreditasi


dan Banding. AFAC bekerjasama dalam EC, dan untuk
pengoperasian AFAC, diterapkan standar Eropa EN 45012 yang
mencakup sistem mutu sertifikasi lembaga.
Jerman telah mengikuti rekomendasi dari pendekatan
global komisi Eropa untuk membentuk badan akreditasi umum
yang meliputi baik pasar komersial regulasi dan non-regulasi. Ini
merupakan organisasi baru untuk akreditasi di seluruh lembaga
yaitu Deutscher Akkreditierungsrat WAR. Pemerintah sebagai
regulator, accreditors dari sektor swasta, dan lembaga nasional
standar (DIN) adalah anggota dewan DAR.
Di negara lain akreditasi di pasar diatur dan non-regulasi
dengan badan yang terpisah. Lembaga untuk menegakkan regulasi
tersebut lebih ketat dikontrol oleh pemerintah nasional dalam
bidang komersial dan bisnis.
Untuk akreditasi pendaftar, DAR bertanggung jawab ke
badan sertifikasi Deutsche Akkreditierungstelle Electrotechnik,
yang sekarang disebut Deutsche Traegergemeinschaft fillar
Akkreditierung (DTA). Badan ini mengelola penilaian kesesuaian
untuk semua modul dari pendekatan global Komisi Eropa dan
bekerja sama dengan EQNet untuk harmonisasi akreditasi
pendaftar dan sistem pendaftaran berkualitas. Standar EN 45012
dan EN 29000 (ISO 9000) telah diterapkan oleh DTA.

Amerika Utara
Di Amerika Serikat, ASQC membentuk sebuah perusahaan.
Anak perusahaannya sepenuhnya dimiliki secara independen yaitu
RAB yang dibentuk tahun 1989. Tujuannya "membangun
pengakuan internasional tentang praktik pendaftaran AS, sehingga
organisasi-organisasi AS yang menilai dan mendaftar sistem mutu
akan diterima secara internasional untuk menghilangkan satu
58
hambatan nontarif yang potensial" (ASQC / RAB, 1990). Badan ini
mulai menerima aplikasi untuk akreditasi pada tahun 1990.
National Institute of Science and Technology (NIST) dari
Departemen Perdagangan tampaknya juga tertarik dalam
akreditasi bersama dengan pihak lain, dan telah melakukan sidang
di Washington, DC, tentang masalah tersebut.
Kanada membentuk badan akreditasi nasional melalui SCC.
Pada tahun 1990, industri, bisnis, dan pemerintah sangat
mendukung dewan untuk membentuk Manajemen Mutu Sistem
Registrasi Akreditasi. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan
registrasi internasional dan untuk membantu perusahaan-
perusahaan Kanada untuk mendapatkan akses pasar ke luar negeri.
Sebuah komite ad hoc dibentuk, dan mengajukan Kriteria dan Tata
Cara Akreditasi Organisasi Sistem Mutu (CANP10, 1991).
Program akreditasi Kanada yang sejajar program akreditasi lain
untuk sertifikasi dan organisasi pengujian (SCC), dikembangkan
atas dasar pedoman internasional. Orientasi internasional untuk
menghindari akreditasi untuk standar regional seringkali
membatasi perdagangan internasional dan menjadi hambatan
perdagangan. Timbal balik internasional diharapkan. Mengingat
fakta bahwa pendekatan global yang konsisten untuk pendaftaran
tidak ada, SCC memfasilitasi perjanjian bilateral atau multilateral
antara badan akreditasi nasional. Tentu saja, penerimaan akreditasi
ini oleh pendaftar yang beroperasi di Kanada dan oleh klien mereka
juga merupakan tujuan penting. Tapi tidak masalah karena
registrar mewajibkan akreditasi dan cara itu akan menguntungkan
mereka dan juga klien mereka. Pendanaan seringkali menjadi
masalah, tapi akhirnya diselesaikan. Pada bulan Desember 1991
kriteria dan prosedur itu telah dipublikasikan sebagai standar
nasional Kanada. Hal ini membuka jalan untuk mengundang dan
memproses aplikasi oleh pendaftar untuk menjadi terakreditasi.

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 59

Tiga pertama pendaftar Kanada yang terakreditasi pada akhir 1992:


Institut Manajemen Mutu, Dewan Standar Umum Kanada, dan
Warnock Hersey Profesional Services Ltd

Asia Pasifik
Di Australia dan Selandia Baru yang sesuai trans-tasman
mendirikan Lembaga Akreditasi Bersama untuk Australia dan
Selandia Baru (JAS-ANZ) pada tahun 1991. Hubungan dengan
pemerintah diformalkan kedalam MOU. Dewan ini memberikan
mekanisme struktur penilaian kesesuaian dan metode, untuk
menciptakan kondisi yang memberikan kepercayaan kepada
produsen, konsumen, agen, dan mitra perdagangan internasional
dan Australia dan New Zealand. Badan ini mendirikan Lembaga
Akreditasi Sistem Manajemen Mutu (QMSAB) dengan misi untuk
menerapkan dan memelihara struktur dan kriteria untuk
harmonisasi penilaian kesesuaian Sistem Manajemen Mutu, dan
untuk memberikan keyakinan dan kredibilitas dalam proses
pendaftaran pemasok di Australia dan Selandia Baru, dan di
tingkat internasional.
Pendaftar sistem mutu di bawah skema transnasional ini
diperlukan untuk mengesahkan penggunaaan seri ISO 9000 atau
yang setara dan menjadi siap untuk dinilai kesesuaiannya dengan
operasi kriteria standar nasional dari ISO/TEC Guides 40 dan 48
dan QMSAB yang berhubungan dengan sistem manajemen mutu,
sertifikasi produk, sertifikasi personil, dan akreditasi Laboratorium.
Jepang menetapkan skema akreditasi laboratorium pada tahun
1991, karena telah menjadi pemimpin dunia dalam sertifikasi
produk. Skema akreditasi Jepang mewujudkan empat alternatif
• akreditasi Langsung dari badan penilaian asing oleh badan
akreditasi Jepang
60
• Saling pengakuan antara badan akreditasi dan saling
menerima dari hasil akreditasi
Persyaratan Umum untuk Penerimaan Lembaga Sertifikasi.
Sertifikasi kesesuaian didefinisikan sebagai "tindakan oleh pihak
ketiga, yang menunjukkan bahwa kepercayaan yang disediakan itu
telah sesuai dengan standar tertentu atau dokumen normatif”.
Definisi ini diterima untuk Pedoman Penilaian Pihak ketiga dan
Pendaftaran Sistem Mutu Pemasok (panduan ISO / IEC48, edisi
1986). Panduan ini menyangkut pendaftaran dan akreditasi. Dalam
panduan ini konsep kepercayaan berperan penting dan
menggambarkan elemen dasar manusia yang terlibat. Pemasok
atau pembeli harus memiliki keyakinan pada keputusan oleh salah
satu badan akreditasi untuk sertifikasi, registrasi, atau akreditasi.
Untuk menciptakan dan mendukung keyakinan tersebut dalam
pikiran individu yang terlibat dan memberikan perhatian, Eropa
membentuk organisasi CEN / CENELEC yang disiapkan dan
diterbitkan untuk sistem mutu (ISO 9000 series diadopsi sebagai
EN 29000 series) dan untuk sertifikasi, registrasi, akreditasi dan
tujuh Standar baru Eropa (EN 45000 series). Hal yang sama berlaku
untuk negara-negara non eropa. Pendaftaran tidak akan diakui jika
registrar tidak terakreditasi. Ini berarti bahwa badan akreditasi
harus menerapkan pedoman internasional masing-masing. Jika
pedoman nasional yang tersedia dan digunakan, maka harus
adopsi dari ISO atau berdasarkan panduan ISO/IEC.

3.5. Pedoman ISO/IEC


Dasar akreditasi pendaftar adalah ISO / IEC Guide 48,
karena pendaftar harus mematuhi ketentuan tersebut. Panduan ini
disusun oleh Komite ISO pada Penilaian Kesesuaian (ISO/CASCO)
dan telah disetujui pada tahun 1986. Pihak ketiga mengikuti
penilaian dan pendaftaran sistem panduan kualitas yang bertujuan

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 61

memastikan keputusan yang konsisten dan dapat diandalkan,


sehingga memfasilitasi penerimaan dan pengakuan internasional.
Registrar juga harus sesuai dengan Persyaratan Umum untuk
Penerimaan Lembaga Sertifikasi (IOC / IEC Guide 40, 1983).
Ketentuan umum untuk proses mendaftarkan sistem mutu akan
diuraikan dalam buku petunjuk ini. Referensi di Panduan 48 dibuat
dengan standar ISO 9000 danISO Guide 2 dan ISO 8402. Berikut ini
adalah beberapa prinsip yang dijelaskan di Panduan 48:
• skema pendaftaran beroperasi disektor industry masing-
masing perusahaan dan terkait dengan produk, proses, atau
jasa yang disediakan. Namun pendaftaran tidak
terpengaruh dengan sertifikasi produk, dll
• Kriteria umum untuk operasi registrar harus dilengkapi
untuk skema pendaftaran di sektor industri dan dengan
tingkat kesehatan dan risiko keselamatan yang tinggi.
Pedoman penyusunan suplemen sistem penilaian kualitas
(QSAS) ada dalam Lampiran A Guide 48. Dokumen QSAS
harus dipersiapkan oleh registrar bekerjasama dengan
pemasok. Semua peraturan dan standar produk harus
tercantum, termasuk standar ISO 9000.
• ketaatan terhadap ketentuan di Panduan 48 untuk
memastikan bahwa pendaftar mengoperasikan skema
penilaian dan pendaftaran yang konsisten dengan standar
nasional dan internasional. Konsistensi dan kehandalan ini
akan memfasilitasi penerimaan nasional dan internasional.
• Aplikasi penilaian harus dilakukan pada form yang
ditampilkan dalam Lampiran B dari panduan dan harus
berhubungan dengan sistem mutu pemasok dilokasi yang
ditentukan. Pemohon harus mengkonfirmasi dengan tanda
tangan bahwa semua aturan akan ia dipenuhi.
62
• Registrar harus membantu klien dalam mempersiapkan
aplikasi lengkap, menginformasikan klien tentang skema
penilaian, dan harus memberikan alasan untuk setiap
penolakan aplikasi.
• Harus ada penilaian awal dan kunjungan informal untuk
membantu persiapan penilaian formal.
• Pemasok harus memiliki sistem mutu yang terdokumentasi
sesuai dengan standar sistem mutu yang berlaku .

Dokumentasi ini akan dinilai dan perlu dimodifikasi, sebelum


dimulainya kunjungan penilaian formal.
• Tim penilai harus memiliki minimal satu ahli dalam
teknologi yang bersangkutan dan penilai memimpin.
Pemasok dapat menolak penilai dengan alasan konflik
kepentingan. Prosedur penilaian seperti yang dijelaskan
dalam panduan ini mengikuti prosedur audit dibahas dalam
Bab 3 tentang audit dan terutama dengan ISO 10011 standar
audit.
• Bentuk dokumen pendaftaran diberikan dalam Lampiran C.
Penggunaan dokumen untuk publisitas, termasuk logo
registrar, dibatasi. Pemasok tidak bisa mengklaim atau
menyiratkan bahwa produk, proses, atau jasa telah
disertifikasi dengan pendaftaran ini.
• Kriteria umum bisa berubah bila diterapkan pada sektor
tertentu.
Kriteria dan persyaratan untuk pendaftar di Panduan 48 diuraikan
ditopik berikut:
• Aplikasi untuk penilaian
• Penilaian Prosedur
• Penerbitan dokumen pendaftaran
• Memodifikasi lingkup pendaftaran pemasok

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 63

• Surveillance
• Perubahan sistem mutu
• Penggunaan simbol badan akreditasi penilaian atau logo
• Publisitas
• Kerahasiaan
• Penyalahgunaan pendaftaran
• Suspensi pendaftaran
• Tindakan korektif
• Penarikan / pembatalan
• Pelaksanaan perubahan aturan sistem
• Banding / sengketa
Ketika petugas merasa puas dengan standar yang
dijalankan, pendaftaran diberikan, dokumen dikeluarkan, dan
nama suppliser dimasukkan dalam pencatatan penerbitan. Setelah
pendaftaran, surveilans memverifikasi kesesuaian data. Registrar
dengan persetujuan pemasok, menunjuk agen untuk melakukan
pengawasan dan penilaian awal. Badan penilaian menjamin
kerahasiaan yang dijaga oleh staf dan agen.
Pendaftaran dapat dicabut bila terjadi perubahan dalam skema
penilaian dan pendaftaran, pemasok mengirimkan komentar dan
diberikan waktu yang cukup untuk membuat koreksi. Banding dan
perselisihan tunduk pada prosedur banding dalam panduan untuk
badan penilaian.

Adopsi Internasional dari Panduan 48 di Eropa


Pendekatan global biasanya membahas kesesuaian penilaian
berkaitan dengan produsen, pengujian dan sertifikasi laboratorium,
dan badan akreditasi. Pada bulan September 1989, Organisasi CEN
/ CENELEG Standar Eropa menerbitkan Kriteria Umum Lembaga
Sertifikasi Sistem Mutu (EN 45012 standard).
64
Pada prinsipnya, EN 45012 berkaitan dengan pendaftaran
sistem kualitas. EN 45012 masuk ke dalam standar seri 45000 EN.
Seri ini menetapkan criteria bagi pemberian fasilitas yang terlibat
dalam pengujian dan sertifikasi. Standar akan membantu proses
pengakuan antara fasilitas, pengembangan akreditasi nasional yang
harmonis, dan nominasi fasilitas oleh pemerintah Eropa seperti
yang dipersyaratkan oleh Direksi Eropa.
Standar Eropa ini menetapkan kriteria umum bahwa badan
akreditasi wajib mengikuti pendaftaran sistem mutu, terlepas dari
sektor yang terlibat. Kualitas sistem pendaftaran memberikan
jaminan bahwa pemasok mengikuti standar yang berlaku. Penilaian
pihak ketiga dan pendaftaran sistem mutu pemasok terhadap
kriteria seperti diuraikan dalam EN 45012, menjamin kesesuaian
sistem dan juga dapat menjadi dasar untuk jaminan mutu produk
dan sertifikasi. Pendaftaran yang berbeda dengan sertifikasiakan
menghasilkan jaminan yang berbeda.
Standar EN 45012 dimaksudkan untuk saling membantu
pengakuan skema pendaftaran dan pengembangan skema
akreditasi nasional. Dasar kriteria EN 45012 adalah ISO / IEC
Guides 40 dan 48, yang menggabungkan dokumen standar Eropa
yang disiapkan di bawah mandate Komisi Masyarakat Eropa dan
Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, oleh CEN gabungan /
CENELEC kelompok kerja sertifikasi. Menurut aturan umum CEN
/CENELEC, negara-negara berikut terikat untuk menerapkan
standar Eropa: Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Perancis,
Jerman, Yunani, Islandia, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda,
Norwegia, Portugal, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris.

Eropa EN 45000: Serangkaian Pengujian, Sertifikasi, dan Badan


Akreditasi

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 65

• EN 45001: Persyaratan umum pengoperasian laboratorium


pengujian
• EN 45002: kriteria untuk penilaian laboratorium pengujian
• EN 45003: kriteria umum badan akreditasi laboratorium
• EN 450011: criteria untuk sertifikasi operasi badan sertifikasi
produk
• 450012: untuk lembaga sertifikasi operasi sistem mutu
• EN 450013: kriteria untuk sertifikasi lembaga sertifikasi
personil
• EN 450014: Persyaratan deklarasi kepatuhan pemasok
Dua prinsip penting EN 45012 adalah
• Ketika dokumen normatif standar atau lainnya selain EN
45012 digunakan, pendaftar harus menunjukkan bahwa ia
mematuhi sistem kualitas sebanding
• Pemasok harus memiliki akses jasa registrar, tidak ada
kondisi keuangan dan perkecualian harus diterapkan.
Kriteria registrar harus mengatasi dan mematuhi EN 45012, berupa
1. Persyaratan umum. Semua pemasok harus mematuhi
skema, tidak memihak, tidak diskriminatif (keuangan
dan lain-lain) pada pelamar.
2. Administrasi struktur. Sebuah dewan pengurus
(anggota dengan minat yang relevan dan tidak ada
kepentingan mendominasi) dan staf operasi harian yang
bebas dari kepentingan komersial.
3. Mengatur tanggung jawab dewan. Menetapkan
kebijakan dan mengawasi pelaksanaannya,
pengendalian keuangan, dan membangun komite.
4. Struktur organisasi dokumentasi. Struktur organisasi,
pendanaan keuangan, aturan pendaftaran dan prosedur,
dan status hukum.
66
5. Pendaftaran personel. Kompeten untuk tugas, catatan
pada kualifikasi, pengalaman pelatihan,, tugas
terdokumentasi, dan tanggung jawab. Persyaratan yang
sama bagi agen dan sub kontraktor.
6. Dokumentasi dan kontrol perubahan. Isu-isu saat ini
yang tersedia, seperti perubahan dan kontrol
amandemen, digantikan dokumen dihapus. Pemasok
terdaftar diberitahu tentang perubahan.
7. Catatan. Penilaian dan pengawasan individu,
keselamatan, keamanan, kerahasiaan, periode retensi.
8. Penilaian pendaftaran dan pengawasan prosedur.
Prosedur dan sistem kualitas yang dibutuhkan oleh
pemasok (misalnya standar), surveilans.
9. Penilaian, registrasi, dan pengawasan fasilitas. Staf
keahlian dan peralatan, perjanjian dengan subkontraktor
(persyaratan yang sama).
10. Buku manual tentang Kualitas. Termasuk pernyataan
kebijakan, status hukum, organisasi, prosedur, rincian
tentang personel, daftar subkontraktor.
11. Kerahasiaan di semua tingkatan.
12. Publikasi. Pencatatan, deskripsi skema pendaftaran, dan
prosedur banding.
13. Internal audit dan ulasan.
14. Pengendalian penggunaan sertifikat pendaftaran.
15. Pemasok terdaftar mencatatkan keluhan sistem mutu.
16. Prosedur untuk penarikan dan pembatalan sertifikat
pendaftaran.

EN 45012 menekankan struktur organisasi pendaftaran,


sementara Panduan 48 berkonsentrasi pada aspek operasional
penilaian pihak ketiga. Kedua standar sesuai dengan prosedur

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 67

pendaftaran, namun EN 45012 pada Panduan 48 adalah panduan


yang lebih lengkap untuk pendaftar dan orang-orang yang
mengakreditasi mereka.
Di Inggris, BSI mengadopsi EN 45012 sebagai standar Inggris, BS
7512, pada tahun 1989. Kedua dokumen tersebut identik.
Kepatuhan dengan standar Inggris tidak dengan sendirinya
memberikan kekebalan dari kewajiban hukum. Kanada
menerapkan skema akreditasi pada tahun 1992. Standar itu
berdasarkan pada ISO dan panduan Eropa, termasuk beberapa
kemajuan lebih lanjut dalam bidang registrasi dan akreditasi.
Organisasi pendaftaran ini berbeda dalam beberapa bagian dari
ISO/TEC Panduan 48 dan juga dari Eropa EN 45012. Didalamnya
dimasukkan prinsip-prinsip ISO 10011 dan dirancang untuk
memfasilitasi akreditasi tentang prinsip-prinsip dan prosedur
pendaftaran. SCC, badan akreditasi nasional, telah menerbitkan
Kriteria dan Tata Cara Akreditasi Organisasi Sistem Kualitas
CANP10, Desember 1991. Dokumen ini menetapkan kriteria,
persyaratan, dan prosedur sertifikasi akreditasi organisasi oleh
SCC.
Pendaftaran organisasi diakreditasi oleh SCC untuk
memenuhi kriteria, untuk memberikan informasi kepatuhan, dan
untuk mengkonfirmasi kesediaan untuk mematuhi setiap kriteria.
Penilaian sistem mutu suatu perusahaan harus dilakukan sesuai
dengan ISO 10011, Kanada mengadopsi seri CAN/CSAQ10011.
Dalam CANP10, 46 persyaratan itu dikelompokkan di
bawah 10 kriteria:
1. Basis administrasi. Organisasi, prosedur, dokumentasi,
kebijakan.
2. Independensi operasi. Tidak ada kepentingan tunggal
mendominasi dalam dewan direksi, remunerasi auditor
tidak tergantung pada hasil audit.
68
3. Sumber daya manusia. Staf yang kompeten, auditor
mengikuti ISO 10011, registrar tidak mendelegasikan
tanggung jawab eksternal, para ahli dipekerjakan dan di
bawah kondisi pelatihan untuk staf.
4. Sumber daya Fisik. Administrasi, fasilitas, dokumentasi
yang tersedia untuk staf.
5. Sistem Kualitas. Prosedur terdokumentasi baik dalam
panduan manual mutu, pengendalian dokumen dan
catatan, maupun audit internal.
6. Prosedur Pendaftaran. Pada prinsipnya sama dengan
prosedur akreditasi, yang akan dijelaskan pada bagian
selanjutnya dalam bab ini.
7. Pendaftaran ketersediaan. Siap untuk memberikan
pertimbangan penuh untuk aplikasi apapun.
8. Catatan. Sistem pencatatan yang komprehensif, menjaga
catatan dan kerahasiaan, memfasilitasi audit.
9. Publikasi. Daftarterbaru tentang sistem mutu terdaftar,
pemeliharaan, dan pendistribusian daftar ini.
10. Kemampuan Nasional. Mampu merespon permintaan
nasional untuk pendaftaran oleh otoritas pengawas,
produsen, dan pihak berkepentingan lainnya.
Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi oleh pendaftar adalah
dukungan dari standar nasional Kanada, sistem, partisipasi dalam
mengembangkan program pendaftaran internasional, dan
pengajuan dari setiap iklan dan materi promosi ke SCC, badan
akreditasi untuk persetujuan. Akhirnya, standar ini menjelaskan
prosedur yang mengarah ke akreditasi oleh SCC.

3.6.Prosedur Akreditasi
Ada kesamaan besar antara prosedur akreditasi dan
pendaftaran ketika mereka pada dasarnya bertujuan memperkuat

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 69

kepercayaan dalam skema pengambilan keputusan masing-masing.


Keputusan untuk mendaftar sistem mutu pemasok ini dipandu
langsung oleh badan akreditasi dan keputusan akreditasi dari
registrar mengikuti aturan yang sama.
Langkah-langkah untuk memulai dan menerapkan skema
akreditasi sebagai berikut:
1. Konsep dan kebutuhan harus dipelajari dengan baik oleh
tim proyek, pemerintah harus responsif terhadap kebutuhan
dan inisiatif.
2. Struktur organisasi dan administrasi, sponsor, dan
keanggotaan harus ditentukan.
3. Staf harus dipekerjakan dan sumber daya yang diperoleh,
prosedur operasional tertulis, dan sistem dokumentasi
harus dirancang dengan baik.
4. Independensi dan kompetensi dari badan akreditasi harus
terlihat dan meyakinkan.
5. Auditor seleksi, pelatihan, pengawasan, dll, harus
dipastikan.
6. Persetujuan pemerintah dan dukungan harus diperoleh dan
pengakuan internasional harus dipastikan.
Operasi audit dan akreditasi harus teliti dan sering ditinjau
bertahap. Pendaftar harus berpartisipasi dalam mencapai kerjasama
dan penerimaan nasional dan internasional.
ISO/IEC Guide 40, edisi 1983, menguraikan prosedur akreditasi
tersebut. Prosedur itu digunakan bersama dengan ISO/IEC Guide
48 edisi 1986, sebagai dasar untuk Standar Eropa EN 45012 dan
dokumen serupa di negara lain. Di Amerika Serikat, RAB, dan di
Kanada, SCC, menggunakan dokumen internasional untuk
mengembangkan prosedur akreditasi. Kebijakan ini bertujuan
menjamin harmonisasi internasional dan penerimaan pendaftar
terakreditasi.
70
“Lofgren” menggambarkan proses yang digunakan oleh RAB
dalam akreditasi registrar sistem mutu :
1. Evaluasi prosedur registrar terdokumentasi baik, termasuk
manual mutu, terhadap kriteria EN 45012.
2. Penilaian kinerja aktual registrar dibandingkan dengan
prosedur terdokumentasi di fasilitas registrar dan selama
penilaian penukaran registrar tentang sistem kualitas
pemasok.
3. Evaluasi Independen dari penilaian registrar.
4. Pengawasan terus menerus, termasuk penilaian ulang
penuh periodik.
5. Kesempatan banding atas keputusan yang tidak
menguntungkan.
6. Pencatatan pendaftar terakreditasi dalam direktori.
7. Direktori daftar pemasok yang telah didaftarkan oleh
pendaftar terakreditasi.

Dewan Standar dokumen Kanada CANP10 menggambarkan proses


akreditasi sangat mirip dengan yang di atas:
• Registrar menyerahkan aplikasi untuk informasi akreditasi
mengenai kriteria dan persyaratan yang ditetapkan dalam
standar.
• Setiap aplikasi ditinjau oleh staf SCC dan kemudian dinilai
oleh subkomite penasihat.
• Subkomite tersebut mempelajari pengajuan dan melakukan
penilaian laporan dan rekomendasi yang dikirim ke komite
penasihat.
• Komite penasihat, pada gilirannya, mengirimkan laporan
dan rekomendasi kepada komite eksekutif dan penyerahan
lalu dibahas dan diputuskan oleh dewan.

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 71

• Setelah terakreditasi, daftar pemasok terdaftar mencakup


hasil penelitian setelah dilakukan akreditasi.
• Organisasi terakreditasi tersebut harus diaudit setiap
tahunnya. Registrar menginformasikan SCC tentang
perubahan tersebut.
Akreditasi dapat ditarik bila ada perubahan. Registrar
memiliki hak banding. Mereka memverifikasi dokumentasi
aplikasi, penerapan kebijakan dan prosedur, dan kecukupan staf
dan fasilitas pemohon.

3.7. Menuju Skema Akreditasi Internasional


Harmonisasi standar dan kegiatan penilaian yang
berkesesuaian, persamaan pendaftaran dan akreditasi, menciptakan
lingkungan untuk pengakuan dan memfasilitasi perdagangan
antara negara-negara.
Ada prasyarat penting berupa standar menggambarkan
sistem mutu, ISO 9000 series. Pada 1991 hampir 50 negara telah
mengadopsi sistem mutu tersebut sebagai standar nasional.
Standar-standar tersebut digunakan di seluruh dunia untuk
membantu mengembangkan audit dalam perusahaan, audit sistem
mutu pemasok, dan juga audit pihak ketiga dan pendaftaran
selanjutnya.
Pembeli dan pemasok, menyetujui penilaian pihak ketiga
dan pendaftaran. Tetapi hal ini membutuhkan kepercayaan
terhadap kompetensi dan integritas pendaftar dan auditor. Untuk
itu harus ada akreditasi untuk organisasi pendaftaran. Orientasi
global dan interaksi akreditasi ini sungguh penting karena
bermanfaat bagi semua pihak. Akreditasi ini mempromosikan
perdagangan bebas dan adil melintasi batas-batas nasional.
Negara berkembang dan negara lain juga memiliki kebutuhan yang
sama untuk sistem mutu yang efektif di perusahaan mereka untuk
72
layanan pendaftaran dan akreditasi. Perusahaan-perusahaan ini
berkisar dari perusahaan multinasional besar hingga pemasok lokal
kecil. Sementara beberapa negara membentuk badan akreditasi
mereka sendiri untuk akreditasi pendaftar, di sisi lain pendaftar
harus mengajukan akreditasi asing. Untuk itu perlu badan
internasional untuk akreditasi pendaftar .
Dikarenakan pembangunan internasional sekuensial
nasional menyebabkan standar di badan akreditasi nasional
biasanya dekat dengan pemerintah. Ketika ada lebih dari satu
badan akreditasi di suatu negara, seperti yang terjadi di Amerika
Serikat, mungkin pemerintah masing-masing harus menunjuk
badan yang jelas dalam rangka memiliki kendali.

Akreditasi internasional dari pihak ketiga


Pendaftar yang beroperasi di beberapa negara tentu tertarik
pada auditor yang kompeten dan berpengalaman untuk melakukan
audit di lebih dari satu negara. Meskipun standar untuk sistem
kualitas mungkin sama antara negara-negara, bahasa, budaya,
kondisi bisnis, dan gaya manajemen bervariasi. Penafsiran standar
ini bervariasi dan di Kanada, misalnya, standar ISO 9000 diadopsi
dengan suplemen. Auditor ini memberikan sertifikasi untuk
kemampuan audit internasional khusus.
Pedoman ISO 10011 telah secara luas diadopsi dan
digunakan oleh pendaftar dan badan akreditasi yang sama. Standar
audit internasional bagian 2 mengatur kualifikasi auditor dan
skema akreditasi pelatihan auditor yang konsisten dengan ISO
10011 di beberapa negara yang memberikan kursus ditingkat yang
sama dan pendekatan dan konten yang sama. Misalnya, di Inggris
NACCB telah menyediakan pendaftaran asesor dan penilai kepada
Lembaga Penjaminan Mutu (IQA) dan dewan penilai.

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


Lantip Diat Prasojo - 73

Singkatnya, harmonisasi akreditasi internasional terletak pada


badan akreditasi nasional, yang didukung oleh pemerintah mereka.
Dewan ini berlaku untuk kedua organisasi pendaftaran dan untuk
auditor yang dipekerjakan. Dengan demikian dapat mencegah
konflik perdagangan, mendorong prinsip pasar bebas dan praktik,
dan memperkuat manajemen jaminan kualitas global.

3.8. Ringkasan
Produk harus disertifikasi dengan sistem jaminan mutu
terdaftar dan pendaftar harus diakreditasi karena akreditasi
merupakan pengakuan resmi oleh badan publik yang berwenang.
Tidak semua negara memiliki badan akreditasi, meskipun
pendaftar terakreditasi di tempat lain bisa beroperasi di dalamnya.
Tujuan utama dari akreditasi oleh registrar bertujuan menjaga
kepentingan masyarakat dan untuk memfasilitasi penerimaan
akreditasi internasional yang memperkuat regulasi bisnis dan
ekonomi pasar bebas. Inggris dan negara eropa lainnya, mencoba
mempelopori akreditasi ini dengan pendekatan global baru yaitu
Komisi Eropa untuk penilaian kepatuhan. Dengan akreditasi
internasional dari pendaftar, penerimaan global dari pendaftaran
itu telah meningkat. Terutama bagi negara-negara kecil yang tidak
memiliki badan akreditasi sendiri, maka badan internasional di
bawah ISO harus ditetapkan. Dengan kualitas pelayanan
pendaftaran perlu dipastikan melalui akreditasi, maka diperlukan
akreditasi secara global. Penyedia layanan pada tingkat ini dapat
bertanggung jawab. Sejauh ini, standar dan pedoman ISO
menjamin integritas pendaftaran dan akreditasi sampai batas
akreditasi internasional, badan pengawas dan kontrol. Beberapa
langkah untuk mengembangkan badan internasional ISO telah
dilakukan. Persyaratan dan prosedur untuk badan akreditasi
74
sebagaimana ditentukan oleh pedoman ISO harus sesuai dengan
pendaftar.
Skema untuk kualifikasi dan mengawasi, auditor bekerja
untuk pendaftar juga dikontrol oleh badan akreditasi, dengan
mengacu pada standar ISO. Akreditasi auditor internasional akan
mnenjamin kesamaan kondisi dan jasa secara global. Banyak dari
audit ini dilakukan dalam skala global, yaitu untuk kepentingan
pendaftar asing dan pemasok atau pembeli asing. Pada akhirnya,
jaminan kualitas sistem manajemen, audit, sistem pendaftaran, dan
akreditasi pendaftar dan auditor akan memperkuat manajemen
kualitas global dan menjamin persaingan yang adil dan efektif.
Minat dan ketergantungan para pelanggan pada kualitas yang
memuaskan dari produk dan jasa, di mana pun mereka berada
memerlukan manajemen kualitas global.

AKREDITASI BADAN REGISTRASI


BAB IV
PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

4.1. Strategi Pengembangan Sistem Manajemen Mutu Pendidikan

Strategi mengembangkan sistem manajemen mutuyang


merupakan rancangan proses input sampai pada out put saling
terkait, terukur secara terpadu. Adapun untuk merancang sistem
ini digunakan pendekatan dan tahapan tertentu.Pendekatan
merancang sistem manajemen mutu, dengan mengembangkan
“sistem”di dalam suatu organisasi, dimana “sistem”adalah suatu
proses/kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, pengukuran, peninjauan dan tindak lanjut/perbaikan.
Model pengembangan sistem manajemen mutu menggunakan
pendekatan dan tahapan sebagai berikut.
76

PROSES

Organisasi
Budaya,
Pengembangan
Nilai, Quality
Etos
kerja

SUMBER
DAYA ISI

Gambar 4. Model Sistem Manajemen Mutu


Sumber: http://www.google/model sistem manajemen mutu.html

Agar pelaksanaan sistem bisa berjalan dengan baik harus


ditetapkan arah (kebijakan) dan tujuannya (sasaran) sehingga
sistem harus dikelola sebagai sistem manajemen. Untuk
mengembangkan sistem Manajemen Mutu dapat mengikuti
tahapan tahapan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi semua proses penataan/pengelolaan mutu
dalam organisasi. Proses ini biasa disebut sebagai proses bisnis,
misalnya dari rekrutmen sampai pensiun
2. Menetapkan nama proses bisnis misalnya Evaluasi &
Pengembangan Kurikulum
3. Menetapkan input dan output setiap proses mutu. Alokasikan
sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proses mutu
tersebut. Tetapkan pelanggan untuk setiap proses termasuk
kebutuhan dan persyaratannya. Tetapkan pemilik proses

PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 77

tersebut (misalnya evaluasi kurikulum menjadi tanggung


jawab kepala program studi)
4. Menentukan urutan dan interaksi proses-proses penataan mutu
yang ada (dengan prosedur di buat interaksi)
5. Mensahkan, dokumentasikan & distribusikan proses-proses
mutu tersebut.
6. Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk
memastikan efektivitas operasi dan pengendalian proses-proses
tersebut
7. Menetapkan karakteristik hasil dari suatu proses, kriteria
keberhasilan (melalui evaluasi)
8. Menetapkan proses komunikasi.
9. Mengidentifikasi sumber daya yang ada untuk dapat
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya.
10. Mengidentifikasi isi dengan metode SOAR untuk mengetahui
kekuatan dan peluang agar dapat melakukan aksi sehingga
menghasilkan sistem mutu yang ideal
11. Membangun budaya, nilai, etos kerja melalui penetapan
bersama kriteria-kriterianya untuk dapat dilaksanakan secara
bersama-bersama.
12. Semua tahapan tersebut harus diarahkan dalam rangka
peningkatan mutu organisasi (organisasi pendidikan) untuk
mengembangkan organisasi tersebut.
13. Mengidentifikasi Proses Bisnis dan keterkaitannya di
Pendidikan & PIC /Person In charge :
78
Proses-proses dalam Sistem Manajemen Mutu
No. Fungsi Proses KODE PROSEDUR Unit
kerja
Promo P-UPI- Perancangan
01.
si 01-01 Kurikulum
Penerimaan
P-UPI-
Mahasiswa Baru
02-01
(PMB)
Program
P-UPI-
Pengenalan
02-02
Akademik
P-UPI- Registrasi
03-01 Mahasiswa Baru
Akade P-UPI- Herregistrasi
02 mik 03-02 Mahasiswa
P-UPI- Cuti Akademik
03-03 Sarjana dan
Diploma
P-UPI- Kalender
05-01 Akademik
P-UPI- Perkuliahan
05-02
P-UPI- Ujian
06-01 Tengah/Akhir
Semester

4.2. Model Interaksi Sistem Manajemen Mutu

Suatu organisasi perlu menetapkan interaksi proses dan


urutannya dalam suatu sistem yang teratur dan rapi. Organisasi
tersebut dalam menetapkan aktivitas proses atau interaksi proses
dan urutannya perlu memperhatikan alur yang jelas dan terakit
dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM). Adapun salah satu model
Interaksi Proses SMM adalah sebagai berikut.

PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 79

Gambar 5. Interaksi-Proses Sistem Manajemen Mutu

4.3. Pengembangan Prosedur dalam penjaminan Mutu

a. Persiapkan bagaimana suatu proses harus dilakukan, yaitu


dengan membuat prosedur/POB.
b. Prinsip Prosedur/SOP menekankan bagaimana proses
dilakukan dan dari mana sebuah proses dimulai dan
berakhir. Proses ini harus digambarkan dengan jelas. Proses
berisi indikator atau standar yang ditetapkan agar proses
berhasil atau standar tercapai.
c. Dalam menyusun rumusan SOP dapat digunakan rumus 5
W + 2 H, yaitu apa, di mana, mengapa, kapan, dan siapa
yang melakukan. Bagaimana proses dilakukan dan How
Much?
80
d. Batas mulai dan berakhirnya sebuah proses serta siapa
pemakai hasil proses ini harus teridentifikasi sesuai dengan
hasil langkah langkah .

4.3.1. Contoh Manajemen Mutu Terpadu dalam Bidang


Pendidikan

Penjaminan Mutu dalam Proses Evaluasi dan Pengembangan


Kurikulum
Tgl. Berlaku : Versi :0
PROSEDUR
Tgl. Revisi : Kode Dok. : P-
EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. TUJUAN Menjamin evaluasi dan perancangan


kurikulum tiap tahun agar tersusun
kurikulum yang relevan dengan stakeholder
dan kebutuhan pemakai lulusan, efisien, dan
efektif.

2. RUANG Unit dasar ( Prosedur ini digunakan di


LINGKUP lingkungan jurusan, program studi, atau unit
dasar X)

3. DEFINISI Kurikulum adalah seperangkat rencana dan


ISTILAH pengaturan mata kuliah serta cara
pembelajarannya yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran di jurusan X. Kurikulum terdiri
atas daftar matakuliah, bobot SKS, silabus
mata kuliah, dan metode pembelajarannya.

PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 81

Evaluasi adalah proses telaah kurikulum yang


menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada
perubahan kurikulum atau ada perubahan
atau perubahan silabus matakuliah/isi mata
kuliah dan atau revisi nama mata kuliah.
Perub Pengembangan kurikulum dapat
berupa perubahan materi mata kuliah, nama
mata kuliah, dan bobot SKS.

4. DISTRIBUSI Dekan, KBK (Kelompok Bidang Keahlian),


Dosen jurusan atau prodi.
5. REFERENSI Pedoman Mutu UNIVERSITAS
SK Dirjen Dikti No 045 dan 232
…………………. dsb
Visi dan Misi Universitas/Unit Dasar
Rencana Pengembangan Unit Dasar
Kompetensi lulusan yang telah ditetapkan
Saran dari user/pemakai lulusan,
Asosiasi profesi dan stakeholder.
Kurikulum universitas lain dari dalam
maupun luar negeri
Referensi dan informasi berkaitan dengan
perkembangan keilmuan pada suatu jurusan
atau program studi.

4.3.2. Prosedur

a. Kegiatan Evaluasi dan pengembangan kurikulum ini


dapat juga dilakukan karena adanya pembukaan program
studi baru.
b. Untuk pengembangan kurikulum akibat adanya
pengembangan program studi baru, maka rencana
82
kurikulum ini sudah termasuk dalam usulan pembentukan
atau pembukaan program studi baru atau proposal atau
studi kelayakan.
c. Setiap tahun sekali jurusan melakukan proses Evaluasi dan
Pengembangan Kurikulum.
d. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan bertanggung jawab
atas pelaksanaan Evaluasi dan Pengembangan kurikulum
sesuai dengan program studinya.
e. Evaluasi dan pengembangan Kurikulum dapat dilakukan
melalui rapat, seminar, diskusi yang didahului dengan
survei untuk mengetahui kebutuhan pemakai lulusan dan
atau kepentingan stakeholder atau saran dari pihak
stakeholder dengan mempertimbangkan referensi seperti
yang dikemukakan pada point 5.
f. Berdasarkan hasil survei kebutuhan akan pemakai lulusan
dan kebutuhan stakeholder, Ketua Jurusan dan Sekretaris
Jurusan jur dapat melaksanakan diskusi, seminar, atau
lokakarya tentang telaah kurikulum.
g. Proses telaah dapat juga mengundang pakar, dosen, atau
pihak lain yang dianggap relevan dengan kegiatan evaluasi
dan pengembangan kurikulum.
h. Hasil Evaluasi bisa saja kurikulum tidak berubah karena
dipandang masih relevan atau ada perubahan sesuai definisi
evaluasi yang diusulkan.
i. Bila dalam kegiatan evaluasi tersebut ada perubahan
kurikulum, maka proses selanjutnya ditangani oleh Kajur
atau sekjur saja.
j. Kajur dan Sekjur bertanggung jawab atas hasil telaah
kurikulum yang dituangkan dalam Formulir Hasil Telaah
Kurikulum.

PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
Lantip Diat Prasojo - 83

k. Kajur dan Sekjur serta dosen yang ditunjuk menyusun


rancangan Kurikulum yang akan diberlakukan pada tahun
akademik berikutnya. Rancangan mereka dituangkan pada
Formulir Hasil Telaah Kurikulum dan Formulir Matakuliah.
l. Rancangan kurikulum diajukan ke Senat Akademik
Universitas melalui pimpinan fakultas dan universitas guna
mendapat pengesahan.
m. Proses evaluasi dan pengembangan kurikulum di setiap
jurusan dan program studi hendaknya dilakukan
berdasarkan Panduan Pengembangan Kurikulum yang telah
disahkan oleh Senat Akademik Universitas.
n. Selanjutnya Kajur dan Sekjur melakukan sosialisasi kepada
dosen dan mahasiswa, termasuk transformasi/peralihannya
ke kurikulum baru tersebut.
o. Kurikulum yang telah disahkan tersebut berimplikasi
terhadap perubahan administrasi akademik. Hal ini perlu
diantisipasi dan dilakukan penyesuaian terhadap berbagai
tuntutan kurikulum baru.

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disahkan Oleh,

(………………) (………………..) (……………….)

4.3.3. Contoh Formulir Hasil Telaah Kurikulum Jurusan

Jurusan:
Waktu Pelaksanaan:
Pakar/person/ dosen yang diundang dan hadir dalam diskusi
adalah:
84
No Nama Jabatan Tanda Tangan

Hasil Analisis Kurikulum Lama


( Kurikulum tahun berlaku ………..)

.............................................................................................................
.............................................................................................................

Hasil survai kebutuhan pemakai lulusan/masyarakat/asosiasi


profesi/stakeholder, pertimbangan peraturan Dikti, dan referensi
tentang evaluasi dan pengembangan kurikulum:
.............................................................................................................
.............................................................................................................

Kompetensi lulusan ........ yang dituntut (sesuai hasil survei dan


analisis):

.............................................................................................................
.............................................................................................................

PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN
BAB V
MANAJEMEN MUTU
DAN PERSAINGAN GLOBAL

Perusahaan yang memiliki sistem jaminan kualitas yang


terdaftar luas oleh registrar terakreditasi akan memiliki keunggulan
kompetitif di pasar global. Bahkan kualitas dan jaminan kualitas
menjadi faktor utama. Untuk itu perlu membangun sistem jaminan
mutu sesuai dengan standar ISO. Perusahaan dengan manajemen
jaminan mutu yang baik harus terus melakukan perbaikan kualitas
lebih lanjut secara berkesinambungan. Persaingan global
mensyaratkan perusahaan untuk terus berubah.
Dalam bab ini, kita anggap bahwa perusahaan tersebut
telah memiliki sistem mutu yang efektif dan berpengalaman dalam
menghadapi persaingan global di dalam dan di luar negeri.

5.1 Fitur Persaingan Global


Standar internasional untuk sistem jaminan kualitas dan
sistem pendaftaran telah dirancang untuk memfasilitasi persaingan
bebas dan adil. Kemajuan teknologi dan ekonomi secara umum
menuntut adaptasi standar tersebut dan validasi pendaftaran.
Kompetisi memaksa perusahaan untuk mengintegrasikan sistem
86
mutu dengan TQM. Pengalaman membuktikan bahwa peningkatan
mutu berkelanjutan bila tidak digabungkan dengan sistem jaminan
kualitas tidak menghasilkan kekuatan kompetitif yang diperlukan.
Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat bahwa di
negara-negara sosialis, perencanaan ekonomi yang ekstrim yang
beroperasi di bawah monopoli negara hanya akan melahirkan
kualitas dan standar hidup yang buruk. Konsumen akhirnya
memberontak melawan situasi ini, dan kualitas produk dan jasa
kemudian menjadi isu politik. Pemerintah diharapkan untuk
memberikan kepemimpinan bersama dengan perusahaan-
perusahaan besar dan asosiasi untuk jaminan kualitas.
Jepang dan Jerman telah menjadi pesaing yang kuat dan
tangguh, mereka telah meninggalkan negara-negara industri
lainnya. Beberapa alasan mengapa Jerman dan Jepang telah
tumbuh lebih cepat dari negara-negara industri lainnya. Jepang
sukses dalam mengadaptasikan ide-ide dan proses yang
dikembangkan di tempat lain.
1. Kedua negara memiliki sistem pendidikan yang bagus dan
memberikan magang dan pelatihan ekstensif di tempat kerja.
2. Kedua negara memiliki etos kerja yang kuat.
3. Kepada pelanggan kedua negara dan perusahaan memasok
barang dagangan dan jasa kualitas tinggi.
4. Kedua negara harus merestrukturisasi ekonomi mereka setelah
kehancuran selama Perang Dunia II.
Apa yang kita peroleh dari persaingan global semacam
itu? Selama tahun 1980 kompetisi global menjadi semakin intensif
karena ;
1. Pelanggan diharapkan dan diberi kualitas yang lebih baik,
karena standar hidup yang lebih tinggi di negara-negara
industri terkemuka.
2. Teknologi lebih maju di beberapa negara dari pada orang lain.

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 87

3. Beberapa negara mampu memanfaatkan teknologi yang lebih


baik daripada yang lain, menyebabkan perbedaan dalam
produktivitas, biaya, dan keuntungan.
4. Terbentuknya blok perdagangan pasar regional dan pasar
umum, dengan beberapa efek diskriminatif.
5. Kontrol kualitas tradisional berevolusi menjadi jaminan
kualitas yang komprehensif dan TQM.

Juran (1991) menemukan bahwa krisis di Jepang pada


akhir Perang Dunia II jauh lebih parah daripada yang dialami di AS
pada 1980-an. Prestasi yang diperoleh Jepang dalam manajemen
mutu disebabkan oleh kesadaran tentang pentingnya nilai modern
dan praktek manajemen mutu di kalangan eksekutif dan pejabat
pemerintah. Sebuah negara akan maju dalam lingkungan
internasional jika bisnisnya mengembangkan sistem manajemen
dan kompetensi untuk mengoperasikan industri dengan
pengetahuan intensif. Masalah utamanya adalah bahwa banyak
orang di pemerintahan, dan di industri jasa, tidak berbagi visi
global. Persaingan global menjadi tantangan manajemen mutu bila
dibandingkan dengan fungsi manajemen lainnya. Tapi perusahaan
atau seluruh masyarakat tidak hanya menerima tantangan ini.
Kesempatan harus diraih untuk mendapatkan peluang dan
menantang pesaing daripada menunggu untuk ditantang. Sebagai
kekuatan aktif, dan menjadi yang adaptif, manajemen mutu dapat
menciptakan kekuatan kompetitif, dengan demikian perusahaan
dapat menghadapi persaingan global dengan menjalankan strategi
interaksi dari manajemen mutu aktif dan dinamis.
Dalam manajemen mutu, konsep dinamis berarti
menyadari bahwa jaminan kualitas dilembagakan hanya langkah
pertama, dan peningkatan mutu berkelanjutan adalah langkah
berikutnya. Peningkatan kualitas haruslah bersifat dinamis dan
88
menciptakan tantangan kompetitif. Manajemen mutu bukan hanya
tubuh pengetahuan, namun sebagai fungsi dalam agen untuk
perubahan dinamis. Keberhasilan Jepang dapat dilacak ke
kepemimpinan pemerintah yang kuat dan pendidikan teknis yang
intensif.

5.2 Strategi dan Rencana Aksi Manajemen Kualitas


Sebuah perusahaan dan negara harus bekerja keras untuk
mencapai reputasi kualitas tinggi. Tekanan dari persaingan global
menyebabkan penekanan manajemen mutu strategis. Inti dari
pendekatan strategis adalah untuk menggabungkan kualitas dalam
strategi kompetitif dan kualitas itu menjadi senjata agresif untuk
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang puas. Sebuah
studi dari manajemen mutu yang sukses di perusahaan Jepang dan
Amerika menunjukkan bahwa manajer puncak harus secara aktif
terlibat. Kebutuhan untuk memiliki visi, mampu mengartikulasikan
misi, dan mengatur strategi dan kebijakan sungguh penting.
Juran (1991) menelusuri peningkatan kualitas Jepang
dengan manajer puncak mengambil tanggung jawab untuk
kualitas, untuk pelatihan manajer dan pekerja dalam teknik
pengendalian mutu, dan orientasi perencanaan perusahaan dan
tindakan untuk perbaikan kualitas berkesinambungan dan
memenangkan pasar internasional di industri tertentu. Faktor-
faktor lain yang menyebabkan strategi kompetitif mereka untuk
hasil yang sukses adalah gaya manajemen Jepang dalam mencari
konsensus sebelum keputusan dibuat dan tindakan yang diambil,
kerja seumur hidup pekerja di perusahaan, promosi sesuai dengan
senioritas, aktivitas berpusat kelompok, dan persaingan kelompok.
Juran (1990) menyarankan strategi berikut yang membantu
perusahaan-perusahaan Amerika untuk mendapatkan kembali
kepemimpinan kualitas: 1) Penggantian impor 2) Motivasi pekerja

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 89

3) Lingkaran Kualitas 4) Statistik Proses kontrol 5) Kesadaran


manajer tentang Kualitas 6) Perhitungan biaya kualitas 7) Proyek
Peningkatan kualitas 8) Dokumentasi prosedur lengkap dan tepat
9) Restrukturisasi organisasi 10) Sistem informasi kualitas 11)
Pengujian dan inspeksi Otomatis 12) Proses produksi Otomatis dan
dipandu komputer
Sedangkan Feigenbaum mencantumkan tiga langkah
strategis penting:
Pertama adalah keputusan bisnis, turun dari ruang dewan,
menuju tujuan kepemimpinan global strategis perusahaan dan
kembali ke atas dengan anggaran, sistem dan tindakan yang
diperlukan. Kedua, organisasi menempatkan struktur sistemik yang
jelas dari manajemen mutu dan teknologi, agar kebijakan
kepemimpinan menjadi efektif. Ketiga, membuat peningkatan
kualitas sebagai kebiasaan dasar dan berkelanjutan. Cara bersaing
dengan kualitas dengan kualitas lebih baik.

5.2.1 Penghargaan Kualitas dan Strategi Penghargaan


Perusahaan Pemenang

Pengakuan publik baik produk dan jasa memiliki tradisi


panjang. Gambaran prestise perusahaan dapat diajukan oleh
penghargaan. Hal ini tergantung, pada reputasi penghargaan,
kriteria yang digunakan, dan proses seleksi yang mengarah ke
sana. Banyak perusahaan berusaha memenangkan penghargaan itu
seperti sebagai suatu strategi jangka panjang, dalam semua kasus
tujuan ini untuk memotivasi, menantang, dan mendapatkan
pengalaman melalui partisipasi. Para pemenang dalam kontes
tersebut menunjukkan manajemen kualitas modern yang terbaik
dan dianggap sukses nasional dan internasional.
90
Jepang memimpin di depan dengan Deming Prize, diikuti
dengan penghargaan kualitas serupa di banyak negara lain. Di AS
ada Malcolm Baldrige National Quality Award, dan di Kanada
Business Excellence Award. Deming Prize dimulai dan disponsori
oleh Persatuan Ilmuwan dan Insinyur Jepang, di AS, penghargaan
itu disponsori oleh pemerintah nasional. Pemimpin nasional
menggunakan kesempatan itu untuk meningkatkan perhatian
publik terhadap masalah kualitas dan untuk mempromosikan
manajemen mutu.

a. Penghargaan Deming dan Baldrige


Deming Prize telah dilembagakan pada tahun 1951 dan
dibuka untuk perusahaan luar negeri pada tahun 1986,
penghargaan Baldrige dilembagakan pada tahun 1987.
Tujuan Deming Prize adalah untuk mengenali perusahaan-
perusahaan yang telah menerapkan kontrol kualitas menyeluruh
berdasarkan kontrol kualitas statistik untuk tetap tinggi di masa
depan. Kriteria penilaian terdiri dari checklist yang dipecah menjadi
10 kategori utama: kebijakan dan tujuan, organisasi dan operasi,
pendidikan dan perpanjangannya, perakitan dan menyebarkan
informasi, analisis, standardisasi, kontrol, jaminan kualitas, efek,
dan rencana masa depan. Semua pelamar yang memenuhi standar
yang diakui. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat, proses
pemeriksaan itu secara otomatis diperpanjang.
Tujuan Penghargaan Baldrige adalah untuk
mempromosikan kesadaran kualitas, mengakui prestasi kualitas
perusahaan-perusahaan AS, dan mempublikasikan strategi kualitas
yang sukses. Kriteria itu tercantum pedoman aplikasi dan berguna
untuk setiap pengembangan strategi dalam manajemen mutu.
Kriteria itu dibangun di atas nilai-nilai inti dan konsep berikut: 1)
kualitas didorong pelanggan 2) kepemimpinan 3) peningkatan

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 91

terus menerus 4) Partisipasi penuh 5) Cepat tanggap 6) Desain


kualitas dan pencegahan 7) prediksi jangka panjang 8) Manajemen
berdasar fakta 9) Kemitraan Pengembangan 10) tanggung jawab
publik
Kedua penghargaan itu menekankan konsep kontrol
kualitas seluruh perusahaan. Keduanya mengevaluasi persepsi
pelanggan dan pencegahan cacat kualitas dan kontrol proses,
memiliki proses aplikasi, mempublikasikan strategi sukses, dan
mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Penghargaan tu mendorong gerakan nasional dan internasional
untuk peningkatan kualitas dan membuat manfaat yang berharga
bagi peserta dan non peserta.
Kriteria penghargaan mencerminkan evolusi yang
berkelanjutan dari manajemen mutu modern, yang direvisi secara
teratur. Fokus utama tahun 1992 adalah untuk mengintegrasikan
persyaratan sistem mutu. Terdapat tema kunci berupa hubungan
antara kualitas dan pertimbangan manajemen bisnis lainnya,
kualitas desain dan pencegahan cacat, dan peningkatan kualitas
sistem relatif terhadap pesaing.
Beberapa pemenang penghargaan tersebut di antaranya :
Pemenang Tahun 1990 berada di bidang manufaktur: Cadillac
Motor Car Divisi General Motors dan IBM Rochester, dalam jasa:
Federal Express Corporation, dan dalam kategori usaha kecil:
Wallace Company, Inc Jumlah organisasi melamar untuk kompetisi
award itu lebih di tahun 1990 mencapai 160.000. Untuk pertama
kalinya sebuah perusahaan jasa, Federal Express Corporation,
menjadi salah satu pemenang. Fakta bahwa IBM dan Wallace gagal
dalam bisnis umum tidak membuktikan kegagalan sistem jaminan
kualitas mereka. Xerox adalah sebuah perusahaan multinasional
yang beroperasi yang telah memenangkan penghargaan Baldrige
dan beberapa penghargaan kualitas nasional. Kebijakan Xerox
92
bahwa perusahaan yang berkualitas adalah prinsip bisnis dasar.
Kualitas harus diartikan dapat menyediakan pelanggan eksternal
dan internal dengan produk inovatif dan layanan yang sepenuhnya
memenuhi kebutuhan mereka. Peningkatan kualitas adalah tugas
setiap karyawan Xerox. Alat yang mereka terapkan adalah
benchmarking, proses peningkatan kualitas, dan proses pemecahan
masalah. Mereka mengukur persepsi dan fakta nyata berdasarkan
survei dan dengan langkah-langkah terukur. Dan bahkan di
daerah-daerah yang sangat sulit untuk dihitung, kinerja dapat
diukur dan perbaikan dapat ditargetkan.
Singkatnya, semua perusahaan mengenali bahwa
penghargaan kualitas harus menunjukkan upaya-upaya serupa,
strategi, dan tindakan. Mereka telah merintis dan meningkatkan
usaha yang kemudian dikenal sebagai TQM. Pesannya pada
dasarnya sama: harapan pelanggan harus dipenuhi lebih tinggi,
hasil pemberdayaan karyawan keuntungan besar, perbaikan terus-
menerus dan kualitas terbaik adalah kelangsungan hidup dan
strategi bersaing.

5.3 Kontrol Kualitas di Negara-Negara Sosialis


Di negara sosialis dengan ekonomi terpusat, perusahaan
individu tidak memiliki manajemen mutu yang independen.
Karena mengelola perusahaan independen tidak diijinkan di bawah
pemerintah sosialis, konsep modern dan teknologi dalam jaminan
kualitas yang komprehensif telah banyak diabaikan. China tidak
memiliki sistem kontrol kualitas yang efektif dan aplikasi di tingkat
pabrik. Hal ini dapat disebabkan karena kekurangan manajer
terlatih dan tidak adanya sistem yang efektif. Biro Pengawasan
Teknis Negara China mengatur pelatihan dan menyediakan
layanan konsultasi.

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 93

Untuk itu diperlukan reformasi dan promosi jaminan


kualitas agar pekerja menjadi semakin terlibat dalam pengelolaan
pabrik. Dengan sistem kontrak, perusahaan telah memperkenalkan
unsur kompetisi yang menghubungkan keuntungan perusahaan
dan pendapatan pekerja dengan kinerja. Terdapat metode untuk
mempromosikan pengendalian kualitas dengan menunjukkan item
dan insiden berkualitas buruk untuk memperingatkan konsumen.
Dengan demikian produsen akan terus mendorong kesadaran
kualitas dan perbaikan.
Pada tahun 1988, Dewan Negara China mendirikan Biro
Pengawasan Teknis Negara (CSBTS), yang bergabung dengan biro
metrologi negara, standardisasi, dan kontrol kualitas. Departemen
Biro itu bertugas dalam pengawasan dan pengujian, pendidikan,
urusan luar negeri, dan kontrol kualitas. Tanggung Jawab Quality
Control Department berkisar dari kontrol produk untuk sistem
jaminan kualitas dan kontrol kualitas nasional. Departemen ini
melakukan dan mendukung penelitian, memperkenalkan metode
pengendalian kualitas modern dan juga standar internasional ISO
9000. Berbagai lembaga departemen mengirimkan kebijakan
pengendalian mutu ke berbagai perusahaan. CSBTS menyediakan
layanan penilaian, kursus pelatihan, dan mengatur pertemuan. Di
Cina, produsen yang memperoleh penghargaan kualitas nasional
telah didorong untuk meningkatkan kualitas dan meningkatkan
produktivitas dan telah menjadi lebih kompetitif di pasar dunia.
Cara ini mempromosikan, mempopulerkan dan penerapan metode
ilmiah kontrol kualitas.
Di Uni Soviet pemerintah pusat bergantung pada
kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan, termasuk
mengadopsi standar ISO. Sejak itu, manajemen mutu berubah
secara signifikan. Otoritas negara memperhatikan persyaratan
standar negara. Negara memiliki hak untuk menjatuhkan sanksi
94
ekonomi dan menangguhkan produksi dan melarang produk tidak
dapat diterima. Tujuan akhir dari sertifikasi sistem kontrol kualitas
ialah untuk meningkatkan peluang ekspor yang lebih tinggi untuk
mencapai efisiensi. Uni Soviet adalah anggota Organisasi Eropa
untuk Quality Control (EOQC) yang mengadakan pertemuan
tahunan di Moskow pada tahun 1971 dan tahun 1988. Didukung
dengan perubahan dan modernisasi di bawah Gorbachev pada
1980-an.
Di Jerman, perusahaan di wilayah Negara bekas sosialis
diatur oleh staf jaminan kualitas setelah unifikasi Jerman di bawah
asumsi bahwa dalam ekonomi pasar mereka tidak lagi diperlukan.
Kualitas total ditafsirkan sebagai mentransfer inspeksi ke setiap
anggota staf, membuat staf melakukan inspeksi berlebihan.

5.4 Peran dan Keterlibatan Pemerintah dan Asosiasi


Manajemen mutu yang dilakukan oleh pemerintah
nasional dengan cara yang sangat berbeda. Di negara-negara
dengan pemerintahan sosialis, manajemen kualitas dari pabrik
individu dan perusahaan jasa diarahkan oleh pemerintah pusat.
Dalam kondisi pasar bebas pemerintah berperan sebagai
pendukung untuk operasi independen untuk manajemen mutu di
masing-masing perusahaan. Bagaimana manajemen mutu di
pemerintah dan departemen? Apakah pemerintah memimpin dan
mempengaruhi bisnis dengan menetapkan contoh? Apakah juga
berlaku begitu pada ISO, standar lembaga, asosiasi dan kualitas
manajemen memiliki sistem mutu internal?

1. Manajemen Mutu dalam Administrasi Publik


Di Amerika Serikat, Presiden Reagan mengeluarkan
perintah eksekutif pada tahun 1988 yang menetapkan program
pemerintah untuk meningkatkan kualitas, ketepatan waktu, dan

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 95

efisiensi jasa yang disediakan oleh pemerintah federal. Pemerintah


Federal AS telah bereksperimen dengan manajemen kualitas
modern sejak pertengahan tahun 1980an dan mempromosikan
TQM internal. Pada tahun 1990 terdapat 235 inisiatif kualitas dan
produktivitas. Empat dari lima eksekutif menganggap manajemen
mutu akan berguna dalam organisasi mereka.
Di Kanada gugus tugas pemerintah mempelajari apa yang
disebut "pelayanan publik dalam dunia yang berubah": Globalisasi
telah meningkatkan persaingan dan telah meningkatkan kebutuhan
organisasi untuk meningkatkan pencarian mereka untuk
keunggulan dalam produk dan layanan, dan pengiriman mereka.
Hubungan yang lebih kuat antara bisnis, tenaga kerja dan
pemerintah di negara-negara lain menyoroti perlunya aliansi
serupa di Kanada dan layanan yang lebih umum yang efisien yang
beorientasi pada pelanggan.
Departemen pertahanan di AS dan Kanada menjadi ujung
tombak TQM dalam pemerintahan, karena mereka telah secara
tradisional berperan dalam manajemen jaminan kualitas. Direktur
Jenderal Quality Assurance dari DND Kanada memperkenalkan
TQM dan menjaga hubungan dekat dengan industri di dewan
penasehat jaminan kualitas untuk bertukar informasi, membahas
masalah, dan mencari solusi untuk masalah jaminan kualitas yang
dihadapi kedua kelompok.
Perusahaan publik seperti rumah sakit juga harus menjadi
aktif dalam manajemen kualitas mereka dalam beberapa tahun
terakhir. Dewan direksi rumah sakit harus memberikan jaminan
kualitas sebagai tanggung jawab eksplisit kualitas. Tidaklah
mengherankan bahwa sekitar 100 organisasi kesehatan Amerika
sekarang bereksperimen dengan ilmu manajemen mutu.
Dalam istilah yang sangat umum dan berkaitan dengan
manajemen mutu dalam pelayanan publik, pemerintah perlu
96
mengetahui apakah masyarakat yang mereka layani puas dengan
berbagai layanan mereka. Dalam kasus ekstrim, rakyat yang tidak
puas akan menggantikan pemerintah melalui revolusi. Sebuah
rezim otokratis yang menindas dalam praktek dan sifatnya tidak
berorientasi pada memuaskan keinginan individu populasi yang
luas untuk kualitas bahan. Dalam demokrasi yang berfungsi
dengan baik, orang yang tidak puas akan memilih wakil-wakil
baru, dan cara ini akan mengubah pemerintah lebih damai.
Administrasi publik dan birokrasi yang membuat layanan harian
secara kolektif dan individu dapat menentukan kepuasan
pelanggan atau saran untuk perbaikan.

2. Cara Pemerintahan yang Mendukung Kualitas Pengelolaan


Manajemen Perusahaan
Kepemimpinan pemerintah dalam menetapkan standar
kualitas sistem dan bekerja sama dengan standar lembaga telah
dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya. Baru-baru ini, administrasi
publik di banyak negara juga memfasilitasi sistem penilaian pihak
ketiga dan akreditasi pendaftar.
Contohnya, pemerintah Jepang untuk kepemimpinan
pemerintah dan dukungan untuk manajemen berkualitas dalam
bisnis swasta. Melalui Kementerian Perdagangan Internasional dan
Industri (MITI) berperan sentral dalam promosi dan
pengembangan kontrol kualitas total. Hubungan kerja yang erat
antara pemerintah dan bisnis ditandai dalam pernyataan
"Corporation Japan".
Di Amerika Utara, seperti di negara-negara lain, legislasi
khusus untuk perlindungan konsumen dirancang untuk menjamin
kualitas melalui regulasi publik dan inspeksi. bentuk Ini
merupakan tradisional jaminan kualitas yang diberlakukan oleh
pemerintah yang dibenarkan oleh kepentingan umum. Di pasar

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 97

non regulasi, pemerintah mendukung dan melakukan jaminan


kualitas.
Pemerintah meningkatkan manajemen mutu melalui
penghargaan, kampanye nasional, keuangan dan program
dukungan penelitian, pendidikan, standar, dan pengadaan. Dalam
semua kegiatan, pihak pemerintah, bisnis, universitas, organisasi
penelitian, dan masyarakat umum berinteraksi. Dalam beberapa
tahun terakhir persaingan global meningkat disebabkan
keterlibatan pemerintah yang lebih di negara-negara dengan sistem
pasar bebas, di Amerika Utara, Inggris, dan negara-negara Eropa
lainnya.
Tampak bahwa TQM dengan kepemimpinan eksekutif
puncak dapat menjadi domain publik juga. Tidak hanya prestasi
yang diakui, tetapi yang lain diberi kesempatan untuk belajar dari
pesaing kuat, menilai status mereka dengan menggunakan
pedoman penghargaan dan proses aplikasi, dan mencari solusi
untuk masalah kualitas dengan keterlibatan masyarakat luas.
Perusahaan yang dibantu secara finansial untuk meningkatkan
upaya kualitas melalui program dukungan publik.
Tidak semua pemerintah di Eropa memiliki penghargaan
kualitas seperti di Jepang dan Amerika. Mereka melakukan
kampanye kualitas dan penelitian sponsor, konferensi, dan
kegiatan standardwriting. Pemerintah Inggris, misalnya, melakukan
kampanye untuk meningkatkan kualitas produk nasional pada
awal tahun 1980.
Departemen Perdagangan Inggris menyampaikan White
Paper tahun 1982 kepada Parlemen berjudul Standar, Kualitas, dan
Daya Saing Internasional. Di dalamnya pemerintah menyerukan
kerjasama dengan badan-badan yang sudah aktif di bidang ini
untuk mempromosikan kampanye kesadaran kualitas dengan
penekanan khusus pada pentingnya pendidikan dan pelatihan.
98
Sebuah registri diisi pemerintah dan diterbitkan perusahaan sesuai
dengan standar Inggris untuk sistem mutu dimulai saat ini. Pada
tahun 1984 Pusat Informasi Mutu Nasional didirikan sebagai
bagian dari Kampanye Mutu Nasional dan dijalankan oleh Institute
of Quality Assurance. Pusat menerbitkan direktori pelatihan
jaminan kualitas dan pendidikan setiap tahunnya.
Departemen Perindustrian Denmark pada tahun 1987
menyatakan bidang manajemen mutu sebagai "area inisiatif"
dengan tujuan untuk memperkuat kemampuan kompetitif
perusahaan Denmark. Rencana aksi itu berupa:
a. Kampanye untuk mendapatkan perhatian
b. Penawaran bantuan penasehat
c. Skema sertifikasi (ISO 9000 based)
d. Mengembangkan program pelatihan yang relevan dengan
manajemen mutu

Departemen Perdagangan Selandia Baru menyiapkan dan


mendistribusikan video tentang peran dan pentingnya sistem
manajemen mutu. Banyak perusahaan telah mengambil
keuntungan dari penilaian sistem manajemen mutu oleh konsultan
yang berkualitas. Ahli Program Bantuan kementerian memberikan
hibah kepada perusahaan-perusahaan di daerah berkualitas.
Dengan mempekerjakan konsultan dapat membantu
pengembangan dan implementasi TQM dan sistem manajemen
mutu. Selanjutnya kualitas dalam pemasaran daerah yang paling
populer.
Di Selandia Baru fungsi utama dari Departemen
Perdagangan adalah untuk mempertahankan pasar yang
kompetitif. Organisasi Selandia Baru untuk Kualitas, Total Quality
Management Institute dan Departemen Perdagangan membentuk

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 99

forum untuk mengkoordinasikan kegiatan promosi dan


pemanfaatan sumber daya kolektif.
Pemerintah Malaysia secara aktif berinisiatif dalam
Kampanye Kesadaran Peningkatan Kualitas Nasional. Dalam
kaitannya dengan ini, organisasi tersebut mempromosikan kontrol
kualitas di arena publik, termasuk pendidikan. Mereka
mengadakan kerjasama internasional yang menekankan pelatihan
instruktur dan provisi bahan pembelajaran.
Di Singapura, departemen pertahanan menyaratkan agar
pemasoknya memiliki sistem mutu terdaftar. Hubungan
pemerintah dengan pelanggan yang dilayani oleh departemen juga
memperkenalkan formulir untuk mengumpulkan umpan balik
terus menerus dari pelanggan. Formulir akan ditampilkan dan
tersedia di counter. "Saya dilayani oleh petugas saat ini dan
menemukan petugas:" (untuk masing-masing dari enam kriteria
salah satu dari lima kotak dapat menandai, kriteria kesopanan,
keramahan, kompeten, penuh perhatian, membantu, dan ekspresi
umum kepuasan atau ketidakpuasan).

3. Asosiasi dan Manajemen Mutu


Di Jepang, Amerika Utara, dan juga Eropa, daya saing
internasional suatu negara dan kompetensi manajemen mutu
swasta dan publik bertumpu pada berbagai asosiasi. Kerja sama
erat antara pemerintah, bisnis, dan profesi sudah disebutkan.
Negara telah membentuk lembaga-lembaga nasional cukup
berbeda untuk jaminan mutu dan manajemen mutu. Di Jepang dan
Inggris, departemen pemerintah mengkoordinasikan kegiatan dan
memberikan kepemimpinan tinggi.
Uni Jepang Ilmuwan dan Insinyur (JUSE), didirikan pada
tahun 1946, untuk berperan dalam mempromosikan pengendalian
mutu diterapkan dan manajemen mutu, yang mempengaruhi
100
gerakan kualitas di seluruh dunia. Deming, ilmuwan Amerika dan
ahli statistik, dan ajarannya itu mudah diterima dan diterjemahkan
ke dalam manajemen Jepang. Dengan kerjasama yang erat dari
peneliti dan praktisi di JUSE telah mempengaruhi asosiasi
profesional lainnya, terutama di ASQC. Selain JUSE, ada Standar
Jepang Association, Asosiasi Manajemen, dan Society for Quality
Control, yang semuanya juga sangat aktif di lapangan.
ASQC telah sering disebutkan dan merupakan forum bagi
para profesional di seluruh dunia. Dari kantor pusatnya di
Milwaukee, lembaga itu menawarkan program pelatihan bersama
dengan ujian profesional dan sertifikasi, menerbitkan beberapa
majalah, mengoperasikan Quality Press, badan penerbitan sendiri,
mengelola pusat bantuan teknis, berperan dalam penulisan standar,
dan mengatur konferensi dan kualitas bulanan. Juran, Deming,
Feigenbaum, Crosby juga menjadi anggota aktif dari ASQC dan
begitu juga sejumlah besar konsultan manajemen. ASQC ini
memiliki badan internasional bersama dengan bagian regional dan
divisi industri khusus, di antaranya divisi manajemen mutu. ASQC
telah menjadi anggota pendiri dari Akademi Mutu Internasional
yang anggotanya dipilih karena prestasi luar biasa dalam profesi.
ASQC menawarkan program sertifikasi berikut: Certified
Quality Engineers (CQE), Certified Reliability Engineer (CRE), Certified
Quality Technician (CQT), Certified Mechanical Inspector (CMI), and
Certified Quality Auditor (CQA). Setiap program mensyaratkan
beberapa kriteria pertemuan bukti profesionalisme, pengalaman
dan pendidikan, dan ujian tertulis. Keanggotaan dalam ASQC tidak
dipersyaratkan.
ASQC menyambut keanggotaan individu dari seluruh
dunia. Pembentukan bagian lokal, bagaimanapun, terbatas pada
Amerika Utara (Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat). Seksi
Jepang dari ASQC adalah satu-satunya pengecualian. ASQC

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 101

membantu kelompok kualitas nasional untuk mendirikan


organisasi kualitas nasional mereka, misalnya, di negara-negara
Eropa selama awal 1950-an. Selama tahun 1970-an pemimpin dari
EOQ, ASQC, dan JUSE dibantu dalam mengorganisir asosiasi
kualitas di Amerika Selatan. JUSE dan ASQC memiliki rekan-rekan
yang sama di negara-negara Eropa, di mana asosiasi nasional
bergabung di bawah payung EOQC, dengan kantor pusat di
Brussels.
Masyarakat Cina untuk Pengendalian Kualitas adalah
cabang dari pemerintah. Departemen konsultasi itu
mempekerjakan lebih dari 300 konsultan. Organisasi menetapkan
skema kontrol kualitas reward dan mengatur program pelatihan.
Masyarakat Cina untuk Quality Control (Taiwan) dibentuk pada
tahun 1964. Misinya adalah untuk bertukar pengetahuan dan
pengalaman kontrol kualitas, untuk mempromosikan manajemen
ilmiah, untuk mensponsori studi akademis, seminar, dll.
Konferensi kualitas internasional pertama diatur oleh JUSE
pada tahun 1969. Selama konferensi kualitas ini para profesional
dari JUSE, ASQC, dan EOQ mendirikan Akademi Internasional
untuk Kualitas (IAQ). Organisasi dunia memiliki individu,
keanggotaan berdasarkan invitasi undangan. Organisasi ini
memegang konferensi kualitas dunia tiga tahunan, menajdi tuan
rumah organisasi Amerika, Eropa, atau Jepang kualitas nasional. Di
Amerika konferensi ini biasanya bertepatan dengan kongres
kualitas nasional tahunan.
Para pemimpin bisnis baru-baru ini membentuk organisasi
mereka sendiri. Di Eropa, terdapat Yayasan Eropa untuk
Manajemen Mutu, di Amerika Serikat, ada Yayasan Mutu Amerika
di bawah ASQC, dan di Kanada, ada Dewan tentang Pengelolaan
Total Quality bawah Conference Board of Canada. Mereka dan
banyak kelompok-kelompok nasional dan regional lainnya terdiri
102
dari para eksekutif, yang sering fokus pada TQM saja dan kurang
pada jaminan kualitas. Sebuah dewan berkualitas terpisah di
Kanada dibentuk oleh asosiasi dengan orientasi murni nasional,
dimana sebagian besar profesional Kanada adalah anggota ASQC.
Asosiasi profesional tradisional telah didominasi oleh para insinyur
dan ilmuwan dengan kepentingan utama dalam jaminan kualitas,
namun akhir-akhir manajemen kualitas telah menjadi fokus utama
dari kegiatan. Gambar 7.1 berisi daftar beberapa asosiasi jaminan
kualitas nasional.
Standar organisasi mulai berperan besar dalam manajemen
mutu secara nasional dan, baru-baru ini, secara internasional di
hampir semua negara. Standar-standar nasional organisasi, sebagai
suatu peraturan, memperoleh izin dan diawasi oleh pemerintah
masing-masing untuk menghindari pelanggaran persaingan yang
adil dan kepentingan konsumen melalui standardisasi. Pembeli dan
hubungan pemasok kontraktual dan persyaratan jaminan kualitas
secara umum di sektor kekuatan militer dan nuklir generasi telah
mengunduksi standar sistem mutu tersebut.

4. Jaminan Mutu dan Sistem Pendidikan


Sebuah dorongan utama utama untuk kekuatan
kompetitif suatu negara terletak pada pelatihan dan pendidikan
rakyatnya. Kualitas dan jaminan kualitas terletak pada
pengetahuan, keterampilan, dan motivasi tenaga kerja. TQM
menyediakan semua orang dengan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam kerja sama tim untuk memecahkan masalah.
Sistem pendidikan dalam arti luas mencakup penelitian formal,
pengajaran, dan pembelajaran dalam masyarakat di semua tingkat
ilmiah dan di semua wilayah geografis. Pendidikan meluas dalam
banyak hal melampaui batas-batas nasional dan memiliki dimensi
global.

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 103

a. Penelitian
Penelitian oleh akademisi dan praktisi yang teoritis
maupun empiris dan berkisar dari mempersiapkan standar
untuk mengembangkan baru metode Scientific dengan bantuan
komputer kontrol kualitas dan sistem pakar. Orang Jepang
telah sangat mampu memajukan penelitian dan aplikasi dari
hasilnya. Deming menemukan penonton lebih antusias sana
daripada di Amerika Utara selama tahun 1950. Ini telah
berubah dalam beberapa tahun terakhir dalam menghadapi
tekanan meningkat dari kompetisi internasional dan
kebutuhan untuk berjuang untuk bertahan hidup. Sebuah
survei dari 1990 prioritas manajemen penelitian akademik
pejabat eksekutif dan kepala (CEO) di Kanada menunjukkan
bahwa CEO kualitas peringkat layanan pelanggan kedua di
atas 10 prioritas, terhadap akademisi bisnis yang kedelapan
peringkat itu saja. Masih belum shin-penyok perhatian yang
diberikan kepada manajemen mutu di sekolah bisnis Amerika,
dalam penelitian serta dalam mengajar. Lebih banyak
penelitian kapal ¬ antara perguruan tinggi mitra, bisnis, dan
pemerintah diperlukan. Hal ini sangat berbeda di Jepang dan
Eropa.
Di Jepang dan Jerman khusus lembaga penelitian untuk
manusia berkualitas, pengelolaan telah dibentuk yang
melakukan proyek bersama dengan business dan pemerintah.
Teknik desain statistik yang dikembangkan oleh Taguchi
mungkin adalah contoh paling menonjol dari penelitian yang
sukses Jepang dengan aplikasi di seluruh dunia.
Studi ini membahas 102 bidang praktek manajemen
yang terkait dengan mutu, dengan 10 tercakup dalam laporan
pertama. Data ini menunjukkan tingkat yang lebih besar dari
104
konsistensi antara dunia praktik manajemen yang luas di masa
depan. Hasil dari studi pertama (penelitian) sebagai berikut:
1) Dalam 500 perusahaan yang disurvei kinerja kualitas
ditinjau kurang dari setahun, atau tidak sama sekali,
sebesar 18 persen dari AS, 14 persen dari Kanada, 9 persen
dari Jerman, dan 2 persen dari perusahaan-perusahaan
Jepang
2) Perusahaan Jerman dan Jepang menempatkan lebih penting
pada incorporating penelitian pelanggan ke dalam desain
produk dan layanan baru ketimbang mereka di Amerika
Utara.
3) Sepertiga dari AS dan Jepang,-seperempat dari Kanada, dan
kurang dari sepersepuluh dari bisnis Jerman menempatkan
penekanan utama pada pesaing dalam proses
perencanaanstrategis.
4) Jepang lebih menekankan pada penggunaan rutin simplifi
proses reduksi kation dan siklus-waktu dibandingkan
negara-negara lain.
5) Semua negara, kecuali Jepang, berharap untuk
meningkatkan keterlibatan karyawan dalam kualitas yang
berhubungan dengan tim. Jepang memiliki tingkat tertinggi
partisipasi karyawan.

b. Pendidikan dan Pelatihan di Sekolah


Lembaga-lembaga pendidikan akan diharapkan untuk lebih
responsif terhadap kebutuhan siswa dan masyarakat. Lembaga
pendidikan sekunder menjadi lebih otonom dan kurang
terpusat dikontrol, sehingga mereka dapat bersaing di antara
mereka sendiri. Di antara prioritas dinyatakan dalam
pendidikan adalah adaptasi dan kreativitas untuk memenuhi
tuntutan ekonomi dunia yang cepat berubah. Kualitas dan

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 105

jaminan kualitas telah menjadi topik utama dalam pendidikan


seperti dalam industri jasa lainnya.

c. Kualitas dan Jaminan Kualitas dalam Sebuah Lembaga


Pendidikan
Kualitas berkaitan erat dengan produktivitas. Ini juga terjadi
dalam belajar. Seringkali dalam masyarakat modern industri
kita, cenderung untuk mendorong dan menarik siswa sejak
dini untuk belajar. Kita harus lupa bahwa untuk bermain anak
adalah kerja keras juga.
Kami mendefinisikan produktivitas sebagai aktualisasi
pengetahuan. Ini adalah ukuran seberapa banyak pengetahuan
yang diperoleh oleh individu siswa pada satu titik waktu.
Kualitas pembelajaran, mengukur retensi yang sebenarnya,
penguasaan, dan penerapan pengetahuan dari waktu ke
waktu. Sebuah lembaga pendidikan harus berusaha untuk
meyakinkan seorang mahasiswa dari nilai pembelajaran yang
sukses di mana pun layak, karena ini adalah prasyarat untuk
belajar sendiri. Jaminan kualitas berarti apa yang dikatakan:
lembaga pendidikan meyakinkan siswa, orang tua dan
masyarakat pada umumnya bahwa ia akan melakukan yang
terbaik untuk mencapai luar biasa, hasil yang tahan lama dan
tinggi

d. TQM dalam Pendidikan Mencakup Kualitas Hasil, Proses,


dan Sumberdaya
1) Kualitas Hasil
Kualitas hasil tergantung pada kualitas pengajaran,
pembelajaran, dan proses pendukung. Banyak faktor
lainnya, seperti sumber daya eksternal, sebagian besar
106
di luar kendali 'sekolah. Kualitas relatif miskin hasil
perlu dicegah daripada terdeteksi kemudian.
2) Kualitas Proses
Ajaran yang sebenarnya dan proses pembelajaran, yaitu
kualitas proses dan kinerja berada dalam bidang
pendidikan suatu institution. Proses pertama adalah
menilai kebutuhan siswa dalam kehidupan modern,
peluang karir masa depan, dan masyarakat. Proses
kedua untuk mengikuti yang merencanakan
kurikulum dan kursus, mengalokasikan sumber daya,
mengatur fasilitas, dan administrasi. Kualitas dari
semua proses ini saling terkait, efektif dan terlihat
meyakinkan.
3) Sumber Daya

e. Menutup Kesenjangan Kualitas


1) Menutup Kesenjangan
Semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan,
terutama kepala sekolah dan guru, mungkin setuju
bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan kualitas, tidak
hanya dalam kualitas hasil,melainkan juga di proses dan
sumber daya. Peningkatan kualitas harus membuat kita
bekerja lebih cerdas daripada lebih keras. Langkah –
langkah menutup kesenjangan:
a) Kita harus mengidentifikasi kesenjangan kualitas
dalam lembaga pendidikan kita
b) Mencari tahu di mana kita sekarang dalam praktek
jaminan kualitas kami saat ini.
c) Menutup kesenjangan kualitas harus ditangani sebagai
proyek khusus dan menantang dengan banyak tugas
untuk individu.

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 107

2) Manfaat prosedur mutu didokumentasikan adalah:


a) Kualitas dan jaminan kualitas dapat diverifikasi
melalui audit.
b) Lembaga pendidikan dapat diakreditasi sekali
setelah lulus audit.
c) Dokumen akreditasi akan ditampilkan dan
dipublikasikan.
d) lembaga pendidikan memperoleh gambar kualitas
luar biasa.
e) Mahasiswa dan staf mengidentifikasi diri mereka
bangga dengan institution pendidikan nasional
mereka
f) lembaga pendidikan dengan catatan kualitas luar
biasa mempertahankan material dan immaterial
keunggulan kompetitif.
g) Melalui lembaga pendidikan bermanfaat juga untuk
kabupaten.

Sumber daya suatu negara yang paling kuat untuk


bersaing di dunia market barang dan jasa adalah orang-
orangnya. Teknologi yang mendorong persaingan modern di
sektor pertumbuhan menentukan adalah hasil dari kecerdikan
dan kemahiran individu, kelompok, dan masyarakat. Teknologi
adalah otak-kekuatan yang hasil dari pendidikan dan sistem
pendidikan masyarakat. Teknologi hanya dapat memberikan
keuntungan kompetitif di pasar global untuk waktu yang lebih
pendek. Pesaing penelitian, belajar, mentransfer pengetahuan,
patokan, mengadopsi, dan mungkin melompati. Berbagi dan
meningkatkan teknologi merupakan inti dari persaingan dan,
melalui pendidikan berkelanjutan, memiliki luas manfaat.
108
5. Integrasi Global dan Harmonisasi
Tujuan utama manajemen mutu adalah untuk
memastikan kualitas tinggi dari produk dan jasa, dan untuk
memuaskan pelanggan dalam negeri dan pasar global.
Persaingan antara pemasok menjamin pencapaian tujuan ini.
Tantangan dari kompetisi dan manfaat mendorong perusahaan
dan negara-negara untuk bekerja keras dan mengembangkan
fasilitas produksi terbaik teknologi, ekonomis, proses,
infrastruktur, dan sumber daya.
Sebagai kualitas telah menjadi kekuatan pendorong
global, integrasi dan harmonisasi berlangsung di tingkat
perusahaan multinasional, Pemerintah Daerah, asosiasi,
organisasi standar, dan di bidang penelitian dan pendidikan.
Pada dasarnya, orang-orang bertemu untuk menangani isu-isu
dan masalah kualitas yang buruk dalam arti yang luas. Hal ini
akan dicapai dalam sebuah organisasi melalui TQM.

a. Perusahaan Multinasional dan Manajemen Mutu


Internasional
Ketika kepentingan mitra yang tidak cukup seimbang,
kerjasama akan gagal seperti yang ditunjukkan dalam aliansi
dari AT & T dan Olivetti, perusahaan komputer. AT & T adalah
untuk menjual komputer Olivetti di Amerika Serikat dan
Olivetti AT & T minicomputer di Eropa. Tapi hanya Olivetti
keuntungan dari kerjasama ini, dan jadi gagal. Hal ini juga
penting bahwa manajemen gaya dan budaya organisasi sesuai
cukup. Strategi manajemen mutu dan kebijakan jaminan kualitas
memainkan peran dalam koordinasi dan kerjasama. Sebelum
aliansi terbentuk, mitra menilai manajemen kualitas mereka
sangat hati-hati. Kerjasama untuk peningkatan kualitas dan
kepuasan pelanggan nyata-faksi dibenarkan dari sudut pandang

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 109

masyarakat, memonopoli pasar untuk memaksimalkan


keuntungan tidak.
Independen operasi perusahaan konsultan manajemen
mutu, seperti Institut Juran dan Crosby, pengaruh kandang
timbangkan internasional dan integrasi melalui layanan seragam
mereka dan mendasari konsep dan metodologi. Persaudaraan
global telah berevolusi dari pengikut Deming, atau salah satu
guru lainnya.

b. Peran Pemerintah dan Tindakan


1) Perjanjian internasional dinegosiasikan oleh pemerintah
atau di bawah kepemimpinan governmental. Contoh
untuk eksplisit tion kerjasama internasional ¬ antara
pemerintah berkaitan dengan kualitas produk dan jasa
keburukan dalam negosiasi dan perjanjian seperti
Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan
(GATT), Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), di
bawah naungan Perserikatan Bangsa, dan melalui ISO.
Ini keprihatinan perjanjian semua industri dan
manajemen kualitas dalam cara yang paling umum dan
dampak global. Bilateral dan multilateral semakin
mempertimbangkan masalah kualitas juga, misalnya,
mereka dibesarkan di blok negosiasi perdagangan bebas
dan di Eropa dan Amerika Utara.
2) Dalam NATO mitra negosiasi perjanjian dengan
individual negara-negara mitra. Ada sejumlah bilateral
dan multilater al perjanjian pemerintah jaminan mutu di
tempat antara Kanada dan sekutu NATO dan antara
Kanada dan empat negara lainnya untuk kinerja jaminan
kualitas pemerintah timbal balik
110
3) Dalam penyatuan politik dan ekonomi negara, banyak
hukum dan standar yang berkaitan dengan kualitas dan
jaminan kualitas perlu.

c. Keterlibatan Asosiasi
Pemerintah dan asosiasi di arena global beroperasi
dalam kontak dekat dan saling bergantung. Sebagian besar
negara memiliki organisasi khusus bagi para profesional
berkualitas dan komite untuk kualitas mengelola urusan
pemerintah. Sebagian besar dari mereka bekerja sama secara
erat internasional. The juse dan ASQC adalah yang paling
banyak dikenal dan dihormati. Di Eropa EOQC
mengintegrasikan pekerjaan dan jasa individu asosiasi
anggota nasional. Akademi Internasional untuk Kualitas
(IAQ) diciptakan untuk mendukung dan mempromosikan
gerakan kualitas di seluruh dunia.
Banyak bisnis dan asosiasi perdagangan telah rekan-
rekan internasional dan supranasional di mana mereka
adalah anggota. Ini juga berpartisipasi dalam memajukan
manajemen mutu dalam bidang khusus mereka minat dan
perhatian. Konferensi Banyak dari tions ¬ asosiasi menarik
kehadiran internasional dan dipublikasikan dan diatur
sebagai konferensi dunia. Bahkan Hari Kualitas Dunia setiap
tahun pada bulan November, mulai 1989, diprakarsai
bersama oleh juse, ASQC, dan EOQC untuk menarik
perhatian global terhadap masalah kualitas. Pada kesempatan
peristiwa pemimpin nasional biasanya mengeluarkan khusus.
Perdana Menteri Kanada menekankan bahwa "sukses di
pasar global akan datang hanya ketika peningkatan kualitas
menjadi pusat segala sesuatu yang kita lakukan dalam bisnis,
pemerintahan, dan pendidikan."

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 111

d. Standar Institut dan Panitera


Diperkirakan bahwa sekitar 80 hingga 90 persen
kualitas jaminan mutu perlu untuk perdagangan internasional
di pabrikan barang terstruktur akan ditutupi oleh dokumen ISO
9000 yang diterbitkan pada tahun 1990. Di Kanada, misalnya,
beroperasi di bawah naungan SCC, yang merupakan anggota
dari ISO dan tubuh pemerintah Kanada. Pada komite-komite
penasihat semua kelompok yang berkepentingan dari industri,
pemerintah, dan wakil akademisi.
Masing-masing negara dan pendaftar telah
merundingkan beberapa perjanjian bilateral untuk saling
pengakuan pendaftarannya. Komite Eropa untuk Kualitas
Sistem Registrasi dan Sertifikasi (EQS) mempromosikan
penerimaan sistem mutu di Eropa. Ini mungkin menjadi inti
untuk skema global, kemungkinan di bawah ISO. EOTC
menyambut perjanjian bilateral, namun harus ada beberapa
partisipasi pemerintah. Para EQS bukanlah lembaga sertifikasi.
EOTC adalah forum untuk negosiasi mengenai masalah-masalah
sertifikasi produk, dan badan sistem kemungkinan kualitas
akreditasi.
112
RINGKASAN
W. Edwards Deming, Joseph Juran, dan Philip B. Crosby
adalah tiga orang penulis penting tentang mutu. Ketiganya
berkonsentrasi pada mutu dalam industri produk, meskipun
demikian ide-ide mereka juga dapat diterapkan dalam industri jasa.
Di Amerika, pada tahun 1950-an dan 1960-an, ide-ide Deming dan
Juran justru diabaikan. Pada saat itu Amerika memang dapat
menjual dengan baik semua barang yang mereka produksi, namum
dalam pasar penjualan barang pada saat itu, mutu mendapat
prioritas yang rendah. Pada tahun 1970-an, Amerika mulai
kehilangan pasar, karena pasar mulai condong pada Jepang. Oleh
karena itu perusahaan-perusahaan Amerika mulai memperhatikan
pesan mutu secraa serius. Mereka mulai mempertanjakan kenapa
pelanggan lebih memilih produk Jepang. Untuk tetap terdepan
dalam kompetisi, sebuah organisasi harus mengetahui kebutuhan
pelanggan, kemudian menyatukan pikiran untuk bertindak
memenuhui kebutuhan mereka.sudah diakui secara umum bahwa
posisi Jepang sebagai kekuatan industry terdepan disebabkan oleh
sebuah usaha mereka dalam memahami pesan mutu dengan
menerapkan mutu tersebut dalam produk mereka serta menjadikan
mutu tersebut sebagai landasan bagi setiap sikap dan hubungan
antar pekerja. Perbedaan antara motode bisnis Jepang dan Barat
terletak pada kultur, tapi tidak sepenuhnya pada kultur
nasionalisme semata. Perbedaan utamanya adalah pada kultur
perusahaan-perusahaan mereka dan sikap mereka terhadapa mutu.
Terdapat 14 point penting dalam teori Deming, antara lain:
1. Ciptakan sebuah usaha peningkatan mutut produk dan jasa,
dengan tujuan agar bisa kompetitif dan tetap berjalan, serta
menyediakan lowongan pekerjaan

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 113

2. Adopsi falsafah baru. Sebuah organisasi tidak akan mampu


bersaing jika mereka mempertahankan penundaan waktu,
kesalahan, bahan-bahan cacat, dan produk yang jelek
3. Hindari ketergantungan pada inspeksi massa untuk mencapai
mutu
4. Akhiri praktek menghargai bisnis dengan harga
5. Tingkatkan secara konstan sistem produksi dan jasa, untuk
meningkatkan mutut dan produktivitas, dan selanjutnya
turunkan biaya secara konstan
6. Lembagakan pelatihan kerja
7. Lembagakan kepemimpinan
8. Hilangkan rasa takut, agar setiap orang dapat bekerja secara
efektif
9. Uraikan kendala-kendala antar departemen
10. Hapuskan slogan, desakan, dan target, serta tingkatkan
produktifitas tanpa menambah beban kerja
11. Hapuskan standar kerja yang menggunakan quota numeric
12. Hilangkan kendal-kendala yang merampas kebanggaan
keryawan atas keahliannya
13. Lembagakan aneka program pendidikan yang meningkatkan
semangat dan peningkatan kualitas kerja
14. Tempatkan setiap orang dalam tim kerja agar dapat melakukan
transformasi.

Kegagalan mutu menurut Deming secara umum dan khusus.


a. Sebab-sebab umum rendahnya mutu pendidikan bisa
disebabkan oleh beberapa sumber yang mencakup desain
kurikulum yang lemah, bangunan yang tidak memenuhi
syarat, lingkungan kerja yang buruk, sistem dan prosedur yang
tidak sesuai, jadwal kerja yang serampangan, sumberdaya
yang kurang, dan pengembangan staf yang tidak memadai.
114
Kesalahn yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah
kurangnya penelitian dan analisis terhadapa sebab-sebab
rendahnya tingkat pencapaian tujuan, serta belum
terwujudnya penelitian dan analisa tersebut sebagai subyek
aksi manajerial
b. Sebab-sebab khusus kegagalan mutu sering diakibatkan oleh
prosedur dan aturan yang tidak diikuti atau ditaati, meskipun
kegagalan itu mungkin juga diakibatkan oleh kegagalan
komunikasi atau kesalah-pahaman. Sebab-sebab khusus
kegagalan mutu bisa mencakup kurangnya pengetahuan dan
keterampilan anggota, kurangnya motivasi, kegagalan
komunikasi, atau masalah yang berkaitan dengan
perlengakapan-perlengkapan. Jika sebuah masalah disebabkan
oleh sebab-sebab khusus, maka masalah tersebut bisa diatasi
dengan tanpa mengganti kebijakan atau mendesain kembali
sistem.
Juran adalah guru manajemen pertama dalam menghadapi
isu-isu manajemen mutu yang lebih luas.Untuk membantu manajer
dalam merencanakan mutu, Juran mengembangkan sebuah
pendekatan yang disebut Manajemen Mutu Strategis (Strategic
Quality Management). SQM adalah sebuah proses tiga bagian yang
didasarkan pada staf di tingkat berbeda yang memberikan
kontribusi unik terhadap peningkatan mutu. Manajer senior
memiliki pandangan strategis tentang organisasi, manajer
menengah memiliki pandangan operasional tentang mutu, dan
para karyawan atau staf memiliki tanggungjawab terhadap kontrol
mutu.Ini adalah sebuah ide yang cocok diterapkan dalam konnteks
pendidikan dan mirip dengan gagasan yang telah dikembangkan
oleh Consultant at Work dalam upaya meningkatkan mutu dalam
pendidikan. John Miller dan rekan-rekannya di Consultant at Work
berpendapat bahwa manajer senior (dewan rektor) perlu

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 115

menggunakan manajemen mutu strategis dengan cara menemukan


dan menyusun visi, prioritas, dan kebijakan universitas. Manajer
menengah (dekan) bertanggungjawab terhadap jaminan mutu,
dengan melibatkan diri dalam koordinasi informasidalam tim
penyusun mata pelajaran dan secara sistematis memeriksa
efektifitasnya serta menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut
kepda tim penyusun dan manajer senior. Kontrol mutu dilakukan
oleh para staf (guru) yang beroperasi dalam tim penyusun mata
pelajaran, mendesain karakteristik dan standar program studi.
Dengan demikian mereka dapat memenuhi kebutuhan para pelajar.
Philip Crosby mengajukan 14 langkah untuk meraih mutu.
14 langkah tersebut adalah:
1. Langkah mendasar adalah komitmen manajemen
(Management Commitment),
2. Membangun tim peningkatan mutu (Quality Improvement
Team) di atas dasar komitmen
3. Pengukuran mutu (Quality Measurement). Hal ini dibutuhkan
untuk mengukur ketidak-sesuain yang saat ini atau yang akan
muncul, dengan cara evaluasi dan perbaikan
4. Mengukur biaya mutu (The Coast of Quality). Baiaya mutu
terdiri dari biaya kesalahan, biaya kerja ulangm biaya
pembongkaran, biaya inspeksi, dan biaya pemeriksaan
5. Membangun kesadaran mutu (Quality Awareness), yaitu
langkah untuk menumbuhkan kesadaran setiap orang dalam
organisasi tentang biaya mutu dan keharusan untuk
mengimplementasikan program yang dirancang tim
peningkatan mutu
6. Kegiatan perbaikan (Corrective Action)
7. Perencanaan tanpa cacat (Zero Defects Planning), Crosby
berpendapat bahwa seluruh staf harus mendatangi kontrak
116
formal untuk mewujudkan tanpa cacat dalam tugas dan kerja
mereka
8. Pelatihan pengawas (Supervisor Training), pelatihan ini
penting bagi manajer agar mereka memahami peranan mereka
dalam proses peningkatan mutu dan pelatihan ini bisa
dilakukan melalui program pelatihan formal
9. Menyelenggarakan hari tanpa cacat (Zero Defects Day), ini
adalah kegiatan sehari penuh yang memperkenalkan ide tanpa
cacat
10. Penyusunan tujuan (Goal Setting), tujuan yang hendak dituju
oleh tim harus spesifik dan terukur
11. Penghapusan sebab kesalahan (Error-Cause Removal) hal ini
dimaksud agar para staf dapat mengkomunikasikan jepada
manajer tentang situasi-situasi tertentu yang mempersulit
implementasi metode tanpa cacat
12. Pengakuan (Recognition), menurut Crosby orang0orang tidak
bekerja untuk uang, karena pada saat gaji mereka sudah stabil,
ada sebuah hal yang lebih penting bagi mereka, dan hal
tersebut adalah penghargaan terhadap prestasi dan kontribusi
mereka
13. Mendirikan dewan-dewan mutu (Quality Councils).
Mengikutsertakan para tenaga professional mutu untuk
menentukan bagaimana masalah dapat ditangani dengan tepat
dan benar, dan
14. Lakukan lagi (Do It Over Again), program mutu adalah proses
yang tidak pernah berakhir. Ketika tujuan telah tercapai, maka
program tersebut harus dimulai lagi.
Mutu dalam dunia pendidikan sendiri masih tegolong
baru.Peningkatan mutu menjadi semakin penting bagi institusi
yang digunakan untuk memperoleh kontrol yang lebih baik melalui
usahanya sendiri. Awal mutu dalam dunia pendidikan susah untuk

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 117

diterapkan. Ini dikarenakan kebutuhan siswa sebagai produk mutu


pendidikan berubah tidak dapat diukur sajuah mana siswa tersebut
dapat dikatakan bermutu.Mutu terkadang hanya menjadi satu-
satunya faktor pembeda bagi sebuah institusi. Fokus terhadap
kebutuhan pelanggan, yang merupakan poin inti dari mutu,
merupakan salah satu cara paling efektif dalam menghadapi
kompetisi dan bertahan di dalamnya. Namun, dengan adanya
penempatan guru dalam dunia industry dan berkembangnya
kerjasama pendidikan dan bisnis (education business partnership)
telah membuat hubungan keduanya semakin dapat diterima dalam
dunia pendidikan. Pada akhirnya ada keinginan yang terus
meningkat dari pelaku pendidikan untuk mengeksplorasi
pelajaran-pelajaran dari dunia industri.
Jarang jaminan mutu dapat diterapkan di dunia
pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan merupaka jasa, bukan
seperti halnya barang yang merupakan mutu dan dapat di kontrol
mutunya. Ada 6 perbedaan penting antara pemberian jasa dan
penciptaan barang, yaitu:
1. Jasa biasanya meliputi hubungan langsung antara pemberi dan
pengguna
2. Interaksi personal yang akrab dalam pemberian jasa
memungkinkan beberapa peluang untuk mendapatkan
umpan-balik dan evaluasi, dan hal ini merupakan salah satu
cara untuk menilai apakah pelanggan terpuaskan atau tidak
3. Jasa tidak dapat ditambal atau diperbaiki. Untuk alasan ini,
maka hal terpenting adalah bahwa standar jasa haruslah selalu
baik sejak awal
4. Jasa selalu berhadapan dengan ketidakpastian.
Mendeskripsikan pelanggan potensial untuk menjadi obyek
tawaran sangat sulit dilakukan
118
5. Jasa biasanya diberikan secara langsung kepada pelanggan
oleh pekerja junior. Kebanyakan pelanggan tidak pernah
memiliki akses kepada manejer senior. Inilah kenapa pelatihan
dan pengembangan staf menjadi agenda yang sangat penting
dalam organisasi, dan
6. Kesulitan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan
produktivitas dalam jasa.
Mutu merupakan sebuah ide yang dinamis, sedang
definisi-definisi yang kaku sama sekali tidak akan membantu.
Makna mutu yang demikian luas sediki membingungkan
pemahaman kita, akan tetapi beberapa konsekuensi praktis yang
signifikan akan muncul dari perbedaan-perbedaan makna tersebut.
Dengan adanya alasan tersebut, terdapat diskusi lebih lanjut
tentang mutu, antara lain:
1. Mutu sebagai sebuah konsep yang absolute. Sebagai suatu
konsep yang absolute, mutu sama halnya dengan sifat baik,
cantik, dan benar: merupakan suatu idealisme yang tidak
dapat dikompromikan. Dalam definisi yang absolute, sesuatu
yang bermutu merupakan bagian dari standar yang sangat
tinggi yang tidak dapat diungguli. Produk-produk yang
bermutu adalah sesuatu yang dibuat dengan sempurna dan
dengan biaya yang mahal
2. Konsep relatif tentang mutu. Mutu merupakan sebuah cara
yang menentukan apakah produk terakhir sesuai dengan
standar atau belum. Produk atau layanan yang memiliki mutu,
dalam konsep relatif tidak harus mahal dan ekslusif. Definis
relatif tentang mutu tersebut memiliki dua aspek. Pertama
adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi dan kedua adalah
memenuhi kebutuhan pelanggan, dan
3. Definisi mutu menurut pelanggan. Mutu dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 119

dan kebutuhan pelanggan. Mutu ini bisa disebut sebagai mutu


yang hanya ada di mata orang yang melihatnya (pelanggan).
Peters berpendapat bahwa mutu yang didefinisikan oleh
pelanggan jauh lebih penting dibandingkan harga dalam
menentukan permintaan barang dan jasa.
Pemimpin merupakan faktor utama penentu mutu dalam
sebuah instansi, adapun pentingnya kepemimpinan bagi
pemberdayaan menurut Spanbauer antara lain:
1. Melibatkan para guru dan seluruh staf dalam aktivitas
penyelesaian masalah, dengan menggunakan metode ilmiah
dasar, prinsip-prinsip mutu statistic dan kontrol mutu
2. Memilih untuk meminta pendapat mereka tentang berbagai hal
dan tentang bagamana cara mereka menjalankan proyek dan
tidak sekedar menyampaikan bagaimana seharusnya mereka
bersikap
3. Menyampaikan sebanyak mungkin informasi manajemen
untuk membantu pengembangan dan peningkatan komitmen
mereka
4. Menanyakan pendapat staf tentang sistem dan prosedur mana
saja yang menghalangi mereka dalam menyampaikan mutu
kepada para pelanggan-pelajar, orangtua, dan partner kerja
5. Memahami bahwa keinginan untuk meningkatkan mutu para
guru tidak sesuai dengan pendekatan manajemen atas ke
bawah (top-down)
6. Memindahkan tanggugjawab dan kontrol pengembangan
tenaga professional langsung kepada guru dan pekerja teknis
7. Menginplementasikan komunikasi yang sistematis dan
kontinyu di antara setiap orang yang terlibat dalam sekolah
8. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah serta
negosiasi dalam rangka menyelesaikan konflik
120
9. Memiliki sikap membantu tanpa harus mengetahui semua
jawaban bagi setiap masalah dan tanpa rasa rendah diri
10. Menyediakan materi pembelajaran konsep mutu seperti
membangun tim, manajemen proses, layanan pelanggan,
komunikasi serta kepemimpinan
11. Memberikan teladan yng baik, dengan cara memperlihatkn
karakteristik yang diinginkan dan menggunakan waktu untuk
melihat situasi dan kondisi institusi dengan mendengarkan
keinginan guru dan pelanggan lainnya
12. Belajar untuk berperan sebagau pelatih dan bukan sebagai bos
13. Memberikan otonomi dan berani mengambil resiko
14. Memberikan perhatian yang berimbang dalam menyediakan
mutu bagi para pelanggan eksternal (pelajar, orangtua, dan
lainnya) dan kepada para pelanggan internal (pengajar,
anggota dewan guru, dan pekerja lainnya).
Disamping memberikan definisi tentang mutu, kita juga
perlu untuk memahami perbedaan tiga gagasan lain tentang mutu.
Ada perbedaan-perbedaan yang mendasar antara kontrol mutu
(quality control), jaminan mutu (quality assurance), dan mutu
terpadu (total quality). Kontrol mutu secara historis merupakan
konsep mutu yang paling tua ia melibatkan deteksi dan eliminasi
komponen-komponen atau produk gagal yang tidak sesuai dengan
standar. Ini merupakan proses pasca-produksi yang melacak dan
menolak item-item yang cacat. Inspeksi dan pemeriksaan adalah
metode-metode umum dari kontrol mutu, dan sudah digunakan
secara luas dalam pendidikan untuk memeriksa apakah standar-
standar telah dipenuhi atau belum.
Adapun kendala-kendala yang harus dihadapi ketika
sistem TQM diperkenalkan, antara lain:
1. Kerja keras dan waktu adalah dua hal penting yang harus
diperhatikan. Karena jika dua hal tersebut tidak berjalan

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 121

dengan baik, maka perjalanan mekanisme kerja mutu akan


terhambat
2. TQM membutuhkan mental juara yang mampu menghadapi
tantangan dan perubahan dalam pendidikan
3. TQM mengharuskan kesetiaan jangka panjang staf senior
terhadap institusi,
4. Volume tekanan eksternal yang selalu meningkat
5. Kurangnya kepercayaan manajer senior untuk bersama-sama
mengusung visi institusi ke depan
6. Peran yang dimainkan oleh manajer menengah sebagai petugas
operasional harian institusi dan bertindak sebagai petugas
komunikasi yang sangat penting. mereka bisa menjadi
penghalang terjadinya perubahan
7. Kurang konsistennya manajer senior dalam bersikap dan
bertindak ketika menganjurkan dan mengkomunikasikan
pesan peningkatan mutu, dan
8. Beberapa staf yang terlalu kuatir salah terhadap konsekuensi
pemberdayaan. Ketakutan terhadap hal yang belum diketahui
atau ketakutan untuk melakukan sesuatu yang berbeda,
mempercayai orang lain, dan melakukan kesalahan,
merupakan mekanisme resistensi yang sangat kuat. Staf tidak
akan bisa memberikan kemampuan terbaik mereka kecuali jika
mereka merasa bahwa mereka dipercaya dan pandangan
mereka didengar.
Agar efektif, institusi memerlukan proses untuk
mengembangkan strategi mutunya, yang mencakup:
1. Misi yang jelas dan distingtif
2. Fokus pelanggan yang jelas
3. Strategi untuk mencapai misi
4. Keterlibatan seluruh pelanggan, baik internal maupun
eksternal, dalam mengembangkan strategi
122
5. Pemberdayaan staf dengan cara menghilangkan kendala dan
membantu mereka dalam member kontribusi maksimum pada
institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif,
dan
6. Penilaian dan evaluasi efektifitas institusi dalam mencapai
tujuan yang berhubungan dengan pelanggan.
Kehidupan institusi atau siklus perkembangan memiliki
empat tahapan pokok, yaitu: formasi, pertumbuhan, kedewasaan,
dan terakhir adalah tahapan yang dapat membawa institusi pada
penurunan dan kejatuhan atau pada perbaharuan dan revitalisasi.
Setiap tahap dalam siklus kehidupan memiliki tantangan sendiri,
dan kegagalan menghadapinya dapay mengakibatkan bencana bagi
sebuah institusi pendidikan.TQM dengan segenap perencanaan
strategis jangka panjangnya dan keterlibatan karyawanny dalam
upaya peningkatan yang berkesinambangan, mengandung makna
tersendiri dalam menghadapi perubaha-pperubahan dalam setiap
tahapan.
Fase-fase perkembangan institusi antara lain:
1. Fase kelahiran dan perkembangan
Institusi yang baru didirikan membutuhkan strategis untuk
memperoleh pengakuan dan dukungan.Fase pertama harus
menemukan bentuknya di pasaran dan menemukan
pelanggannnya. Pondasi institusi yang baru kadangkala
dijelaskan sebagai fase kewirausahaan, sebab sebagian besar
pendiri institusi baru biasanya memiliki visi, dan melalui usaha
personalnya ia berani menjamin masa depan institusi dengan
segala resikonya
2. Fase pertumbuhan dan ekspansi
Dalam fase ini, perusahaan akan menghadapi tantangan-
tantangan baru. Dalam fase ini sebuah institusi harus yakin
dan optimis bahwa ia bisa terus berkembang. Masalah yang

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 123

dihadapi dalam fase pertumbuhan adalah bagaimana


mengatasi tuntunan peningkatan layanan.Pelayanan personal
yang diberikan oleh organisasi baru yang dinamis harus
diterjemahkan dengan membuat hubungan atau memperluas
hubungan dengan pelanggan.Bahaya dalam fase pertumbuhan
adalah ketika fase ini membutuhkan aturan-aturan dan
prosedur-prosedur. Biasanya, bahaya ini menggiring institusi
pada birokrasi yang tidak bermanfaat, yang akan
melumpuhkan visi dan misi organisasi yang sesungguhnya
3. Fase kedewasaan
Kedewasaan juga dapat menjadi fase yang paling berbahaya
dalam perkembangan sebuah institusi.Fase ini adalah tahap
dimana beberapa institusi pendidikan berusaha menemukan
jati dirinya.Dalam fase ini banyak sekali institusi yang menolak
untuk bertindak proaktif dan hanya memberi reaksi terhadap
peristiwa-peristiwa eksternal.Institusi menolak untuk
berinovasi dan mencoba mencetak pelanggan ke dalam bentuk
yang mereka inginkan dalam car mereka melakukan
sesuatu.Fase kedewasaan juga dapat menjadi salah satu bentuk
fase pembaharuan jika institusi terkait mengadopsi pesan mutu
terpadu dan pengembangan strategis-strategis untuk
beradaptasi dan menemukan cara yang tepat dalam menjaga
hubungan dengan pelanggan. Fase ini akan menjadi fase yang
dinamis di mana pengalaman institusi dapat dipergunakan
untuk pengembangan selanjutnya. Institusi secara periodic
harus membaca tujuan-tujuannya dan secara terus-menerus
mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang penting bagi kontituisi
kesuksesan lembaga. Dalam siklus kehidupan organisasi,
penurunan dan kehancuran organisasi tidak dapat dihindari,
namun proses revitalisasi secara periodic harus dilakukan dan
diuji secara terus menerus.
124
Adapun langkah penting dan sederhana dalam memulai
mutu terpadu:
1. Kepemimpinan dan komitmen terhadap mutu harus datang
dari atas
2. Menggembirakan pelanggan adalah tujuan TQM
3. Menunjuk fasilitator mutu
4. Membentuk kelompok pengendali mutu
5. Menunjuk koordinator mutu
6. Mengadakan seminar manajemen senior untuk mengevaluasi
program
7. Menganalisa dan mendiagnosa situasi yang ada
8. Menggunakan contoh-contoh yang sudah berkembang di
tempat lain
9. Mempekerjakan konsultan eksternal
10. Memprakarsai pelatihan mutu bagi para staf
11. Mengkomunikasikan pesan mutu
12. Mengukur biaya mutu
13. Mengaplikasikan alat dan teknik mutu melalui pengembangan
kelompok, dan
14. Mengevaluasi program dalam interval yang teratur.
TQM merupakan perluasan dan penggembangan jaminan
mutu. TQM adalah tentang usaha menciptakan sebuah kultur
mutu, yang mendorong semua anggota staf untuk memuaskan
pelanggan. Konsep ini disesuaikan dengan perubahan harapan dan
gaya pelanggan dengan cara mendesain produk dan jasa yang
memenuhi dan memuaskan harapan pelanggan. Organisasi harus
menemukan metode-metode yang tepat untuk mendekatkan diri
dengan pelanggan agar dapat merespon perubahan selera,
kebutuhan, dan keinginan mereka.TQM membutuhkan manajer
yang mampu mengesampingkan sejenak keuntungan jangka
pendek dan dan menetapkan tujuan keberhasilan jangka panjang.

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 125

Adapun sistem standar mutu lainnya yang dapat


digunakan selain TQM, antara lain:

1. Pedoman BS7850 untuk TQM


BS7850 tidak dirancang untuk menjadipemberi petunjuk dan
penentu.Ia merupakan pendekatan dan metodelogi yang
dilakukan sebuah organisasi untuk mengadopsi TQM. BS7850
memiliki dua bagian.bagian pertama berkaitan dengan proses
manajemen dan bagian kedua peningkatan mutu. Bagian
pertama mengandung petunjuk tentang statemen misi,
komitmen manajemen, kepuasan pelanggan, kerugian mutu,
partisipasi semua pihak, pengukuran proses, identifikasi
masalah, pengembangan personal, penciptaan struktur
organisasi yang tepat, pengukuran prestasi, pelatihan, serta
tentang alat-alat dan teknik-teknik. Bagian kedua menjelaskan
tema-tema bagian pertama dan menjelaskan secara lebih detail
tentang metodelogi dan pengukuran terhadap pengembangan
mutu. Bagian kedua juga mencakup sebuah pedoman
penggunaan alat-alat yang dapat diaplikasikan untuk
membantu proses peningkatan mutu.

2. Investor in people (IIP)


IIP adalah sebuah standar bagi pengembangan dan pelatihan
sumberdaya manusia yang dengan mudah bisa dikembangkan
bersama TQM. Salah satu kekurangan IIP adalah bahhwa ia
sejajar dengan standar Inggris Raya yang tidak sejajar dengan
standar internasional, dan kurangnya pengakuan internasional
dapat menghalangi beberapa organisasi untuk memperoleh
pengakuan secara luas. Elemen-elemen penting yang harus
dipenuhi organisasi untuk menjadi IIP adalah:
126
a. Sebuah komitmen publik dari atas untuk mengembangkan
seluruh staf untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
b. Sebuah rencana institusional tertulis yang
mengidentifikasikan tujuan dan trget prganisasi. Rencana
tersebut mengidentifikasi kebiajakan pelatihan dan
sumberdaya yang tersedia untuk itu. Rencana tersebut
harus disampaikan secara terbuka dan dipahami oleh
seluruh staf
c. Tinjauan teratur terhadap pelatihan dan pengembangan
seluruh staf
d. Tindakan untuk melatih dan mengembangkan individu-
induvidu melalui karir mereka
e. Evaluasi terhadap investasi dalam pelatihan,
pengembangan, dan evaluasi terhadap aktfitas proses
pengembangan staf.

3. Melaksanakan Investor in People


Proses pelaksanaan IPP melalui empat tahap:
a. Komitmen formal institusi terhadap standar. Ada dua alat
penting yang tersedia dalam “kotak alat” yang disediakan
oleh TECs dan LECs lokal. Alat-alat tersebut aadalah survei
manajer (manager survey), yang di desain untuk manajer
senior, dan survei pekerja (employee survey). Manajer
survei terdiri dari serangkaian statemen dengan sistem
penilaiaan yang memungkinkan manajer senior untuk
menilai institusi mereka dengan standar nasional. Survei
pekerja merupakan kuesioner bagi staf yang menanyakan
opini mereka tentang kebijakan dan praktek
pengembangan staf, serta mensurvei persepsi mereka
tentang komitmen manajemen untuk menginvestasikan staf
mereka. sebuah institusi dapat menambah pertanyaan-

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 127

pertanyaan ekstra karena peluang untuk melihat karyawan


secara formal merupakn kesempatan yang dapat
memberikan kekayaan informasi penting
b. Proses perencanaan strategis-strategis untuk meningkatkan
prestasi institusi. Proses ini dijadikan bagian dari
perencanaan strategis yang diperuntukan bagi seluruh staf
c. Langkah-langkah yang perlu dalam meningkatkan
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan praktek-
praktek, dan
d. Evaluasi
Seperti standar mutu lainnya, bukti dibutuhkan oleh
auditor eksternal yang melakukan audit. Ini merupakan
audit yang lebih fleksibel dari pada yang dilakukan oleh
BS5750 dan ISO9000. Auditor akan membutuhkan bukti
yang terdokumentasi tentang pengembangan staf lembaga
dan kebijakan serta praktek personal, tapi bagian yang
sama pentingnya dengan audit itu sendiri adalah diskusi
dengan anggota staf. Institusi perlu menunjukan semangat
menjalankan IIP, bukan hanya menghadirkan sebuah
sistem formal.

4. Investor in people dan Pendidikan


Proses penerapan IIP tersebut adalah salah satu proses yang
harus diserukan kepada beberapa lembaga pendidikan yang
telah mengembangkan proses pengembangan staf dengan baik.
Kesulitan utamanya adalah bahwa beberapa sekolah dan
perguruan tinggi tidak memiliki kebebasan yang luas untuk
mengembangkan sumberdaya pengembangan staf yang
sepenuhnya konsisten terhadap tujuan-tujuan strategisnya.IIP
merupakan unsur penting bagi pengembangan seluruh pekerja
dan ini berarti bahwa lembaga harus member perhatian yang
128
sama terhadap perkembangan staf pendukung serta staf
akademik. Strategi TQM memerlukan visi, komitmen, dan
partisipasi seluruh pekerja, komunikasi yang baik, serta proses
kemajuan evaluasi. Ini adalah unsur penting dalam Investor in
People.

5. The Deming Prize (hadiah Deming)


Hadiah Deming adalah penghargaan mutu tingkat nasional di
Jepang.Ada beberapa kategori penghargaan, diantaranya
kategori divisi, pabrik, perusahaan besar, menengah dan
kecil.Di samping itu, ada juga Hadiah Deming yang diberikan
kepada individu yang telah memberikan kontribusi penting
terhadap teori statistik.Untuk memenuhi syarat mendapatkan
hadiah Deming, manajemen tingkat atas sebuah perusahaan
harus membuat aplikasi. Kemudian para ahli dari luar
selanjutnya akan melaksanakan audit mutu secara lengkap
untuk menentukan pemenangnya.daftar uji dalam hadiah
Deming meliputi beberapa elemen berikut: kebijakan dan
tujuan perusahaan; struktur organisasi yang mencakup
kerjasama antara devisi dan pemanfaatan siklus mutu;
pendidikan, yang mencakup pendidikan tentang kontrol mutu,
tentang sub-contractor, dan tentang proses kontrol statistik;
penggunaan informasi, yang mencakup informasi statistik;
analisa tahapan statistik dan hasil; standarisasi, sistem-sistem
kontrol, yang mencakup pengembangan produk baru,
prosedur-prosedur yang aman, pengukuran dan inspeksi;
audit mutu; pengaruh peningkatan mutu, yang mencakup
pengaruh lingkungan, tanggal-tanggal penyampaian,
kemampuan pelayanan, keuntungan, kenyamanan dan
keamanan, dan rencana masa depan perusahaan, yang
mencakup rencana jangka panjangnya.

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 129

6. The Malcolm Baldridge Award (Had Malcolm Baldridge)


Hadiah Baldridge adalah penghargaan Amerika yang setara
dengan hadiah Deming. Hadiah Baldridge bukan sebuah
standar, namun seperti halnya Deming, ia merupakan sebuah
penghargaan tahunanan di Amerika. Penghargaan tersebut
dirancang untuk mempromosikan beberapa hal berikut:
kesadaran mutu, pemahaman terhadap syarat-syarat mutu,
pemberian terhadap tentang strategi-strategis yang jitu dan
menguntungkan selama pelaksanaan. Criteria hadiah
Baldridge sangat selaras dengan filosofis Deming tentang
mutu.Tidak seperti BS5750/ISO9000, karena di dalamnya ada
tekanan yang kuat terhadap aspek-aspek mutu non-prosedural
seperti kepemimpinan, manajemen sumberdaya manusia, yang
mencakup moral dan etika staf, serta kepuasan pelanggan.
Analisis terhadap hasil proses peningkatan mutu adalah
elemen penting dalam criteria tersebut. Aplikasi yang diuji dan
dicocokan dengan daftar kriteria yang diperbaharui secara
teratur. Pada tahun 1991, evaluasi tersebut memiliki empat
bagian utama:
a. Pengarah terdiri dari kepemimpinan (kepemimpinan
eksekutif senior, nilai-nilai mutu, manajemen mutu, dan
tanggungjawab publik)
b. Sistem terdiri dari informasi dan analisis (bidang serta
manajemen data dan informasi mutu, perbandingan dan
standar kompetitif, dan analisa data dan informasi mutu),
perencanaan mutu strategis (proses perencanaan mutu
strategis dan tujuan dan perencanaan mutu), pemanfaatan
sumberdaya manusia (manajemen sumberdaya manusia,
keterlibatan karyawan, pendidikan dan pelatihan mutu,
pengukuran penghargaan dan prestasi karyawan, dan etika
130
dan moral karyawan), dan jaminan mutu terhadap produk
dan layanan (desain dan pengenalan terhadap produk dan
layanan mutu, kontrol mutu terhadap proses, perbaikan
kontinyu terhadap proses, penilaian mutu, dokumentasi,
proses bisnis dan mutu layanan pendudkung, dan mutu
penyedia)
c. Pengukuran terdiri dari hasil mutu (hasil mutu produk dan
layanan,proses, operasional dan layanan pendukung bisnis,
dan hasil mutu penyedia), dan
d. Tujuan terdiri dari kepuasan pelanggan (menentukan
keinginan dan harapan pelanggan, manajemen relasi
pelanggan, standar pelayanan pelanggan, komitmen
terhadap pelanggan, resolusi complain untuk peningkatan
mutu, menentukan kepuasan pelanggan, hasil kepuasan
pelanggan, dan perbandingan kepuasan pelanggan).

7. The European Quality Award (Penghargaan Mutu Eropa)


Tujuan penghargaan Eropa adalah menghargai organisasi-
organisasi yang memberikan perhatian besar terhadap mutu
terpadu, dan mendorong yang lain untuk mengikuti
percontohan mereka. penghargaan mutu Eropa juga bukan
sebuah standar mutu, melainkan sebuah hadia atau
penghargaan dari sebuah kompetisi seperti halnya hadiah atau
penghargaan Deming di Jepang dan hadiah Baldridge di
Amerika. Penghargaan ini diberikan pada perusahaan-
perusahaan yang telah menunjukan prestasi dalam manajemen
mutu. Perusahaan atau organisasi yang menginginkan
penghargaan tersebut, akan dinilai berdasarkan hasil dan
peningkatan prestasi yang diraih melalui beberapa criteria,
antara lain: kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, prestasi
bisnis, dan pengaruh organisasi terhadap masyarakat.ada

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 131

delapan criteria spesifik serta nilai relatifnya masing-masing


dalam nilai keseluruhan penghargaan ini, yaitu:
a. Kepuasan pelanggan (persepsi pelanggan eksternal, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perusahaan dan perasaan mereka terhadap produk dan
layanannya (20%))
b. Orang-orang (orang-orang yang ada di dalam manajemen
perusahaan dan perasaan mereka terhadap perusahaan
(18%))
c. Hasil bisnis (prestasi perusahaan dalam kaitannya dengan
rencana prestasi bisnis mereka (15%))
d. Proses (manajemen seluruh kegiatan yang memiliki nilai
tambah dalam perusahaan (14%))
e. Kepemimpinan (sikap seluruh manajer dalam
mentransformasikan perusahaan pada mutu terpadu
(10%))
f. Sumberdaya (pemanfaatan dan pemeliharaan manajemen
terhadap sumberdaya financial, sumberdaya informasi,
sumberdaya teknologi (9%))
g. Strategi dan kebijakan (visi, nilai, dan arah perusahaanm
serta cara untuk mencapainya (8%))
h. Pengaruh terhadap masyarakat (persepsi komunitas secara
umum terhadap perusahaan. Pandanganpendekatan
perusahaan terhadap kehidupan, lingkungan dan
kebutuhan pemeliharaan sumberdaya global (6%)).
Dibandingkan dengan hadiah atau penghargaan Baldridge,
penghargaan mutu Eropa memiliki penekanan yang lebih
besar terhadap dampak sosial, pemanfaatan sumberdata dan
hasil-hasil bisnis. Masalah yang dihadapi penghargaan ini lan
penghargaan lainnya adalah bahwa hanya dengan satu
pemenang dalam setiap tahunnya, maka kemungkinan besar
132
pengaruh dari penghargaan tersebut hanya akan terbatas pada
perusahaan-perusahaan besar. Sementara, tujuan awal dari
penghargaan tersebut adalah untuk mendorong imitasi prestasi
yang ditunjukan oleh para pemenang penghargaan.Meskipun
demikian, kompetisi penghargaan mutu Eropa dapat diikuti
oleh lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki metode
pelatihan dan pendidikan yang signifikan dengan forum
manajemen mutu Eropa.

8. The Citizen’s Charter (Piagam Citizen)


Program yang dirancang untuk meningkatkan pelayanan
terhadap publik dan menyediakan pilihan bagi mereka.
Piagam tersebut melakukan publikasi secara detail mengenai
pelayaan seperti apa yang diinginkan publik dan menjelaskan
kepada mereka tentang prosedur komplain yang tepat. Prinsip
dasar layanan tersebut mencakup semua layanan publik
termasuk pendidikan. Dalam pendidikan dikenal dengan
piagam orangtua (The Parent’s Charter), dan yang
berhubungan dengan piagam tersebut adalah Tanda Piagam
(Charter Mark), yaitu penghargaan terhadap keunggulan
dalam pemberian layanan publik. Organisasi-organisasi publik
dan swasta bisa mendaftarkan diri untuk mendapatkan piagam
tersebut, termasuk sekolah-sekolah.
Adapun enam prinsip dalam standar piagam Citizen, antara
lain:
1. Publikasi standar layanan serta prestasi terhadap standar
tersebut
2. Konsultan pelanggan
3. Informasi yang jelas tentang layanan
4. Layanan pelangggan yang jelas dan efisien
5. Prosedur pengaduan atau complain, dan

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 133

6. Pengesahan prestasi yang independen dan komitmen


terhadap nilai uang.
Institusi- institusi yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan
Tanda Piagam harus memberikan keterangan tentang
bagaimana mereka menyelenggarakan prinsip-prinsip tanda
piagam dan menunjukan bagaimana peningkatan
berkelanjutan yang dibangun dalam proses mereka. Institusi
tersebut harus memiliki renacana yang memperkenalkan
sekurang-kurangnya satu perbaikan layanan yang inovatif
tanpa menuntut tambahan biaya dari pelanggan.Paiagam
Orangtua memuat perubahan legislative baru yang berkaitan
dengan pilihan orangtua dan publikasi informasi, termasuk
laporan tahunan tertulis tentang kemajuan anak, daftar prestasi
tes dan ujian yang dipublikasikan, laporan inspeksi dan lain
sebagainya. Piagam tersebut memberikan sebuah hak penting
orangtua sebagai pelanggan, dan terakhir

9. Memilih Standar Mutu Eksternal


Tanda atau standar mutu dapat menegakkan kedisiplinan,
penilaian ekternal, dan proses jelas untuk memperoleh mutu.
Sebagai pemasaran internal mutu, pesan merupakn hal yang
sangat penting.Mendapatkan standar nasional maupun
internasional, merupakan nilai tambah yang bisa dipergunakan
dalam penyampaian pesan tersebut. hadiah Deming, hadiah
Malcolm, dan penghargaan mutu Eropa memiliki aplikasi
TQM yang lebih dibanding BS5750/ISO9000 dan memiliki
aplikasi yang lebih umum dibandingkan standar pelatihan dan
pengembangan yang ada dalam Investor in People.
Memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan tujuan jasa
dan produksi. Adapun yang dimaksud pelanggan dalam dunia jasa
pendidikan:
134
1. Pelajar merupakan pelanggan atau klien eksternal utama
2. Orangtua/ kepala daerah/ sponsor merupakan pelanggan
eksternal kedua
3. Pemerintah/masyarakat/ bursa kerja, dan
4. Guru/staf merupakan pelanggan internal.
Keragaman pelanggan tersebut membuat seluruh institusi
pendidikan harus lebih menfokuskan perhatian mereka pada
keinginan pelanggan dan mengembangkan mekasnisme untuk
merespon mereka. Kebutuhan dan gagasan pe;ajar seharusnya
menjadi fokus utama dari setiap institusi pendidikan, namun ketika
kebutuhan pelajar dan dana bertemu, institusi pendidikan merasa
kesulitan untuk mendahulukan pelajar. Bagaimanapun, pelajar
adalah alasan utama berdirinya sebuah institusi pendidikan dan
reputasi institusi pendidikan itu sendiri ada di pundak pelajar.
Tim merupakan kumpulan individu yang memiliki
perbedaan kepribadian, ide, kekuatan, kelemahan, tingkat
antusiasme, dan kebutuhan terhadap kerjanya.Pelatihan untuk
memiliki keterampilan memecahkan masalah dalam sebuah kerja
tim adalah hal yang sangat dibutuhkan. Seluruh anggota tim harus
belajar bekerjasama. Sebagian besar kerja-kerja peningkatan mutu
dalam pendidikan terpusat pada pengembangan tim penyusun
mata pelajaran, Strategis Quality Management yang dikembangkan
Miller, Dower, dan Inniss telah menjadikan tim penyusun mata
pelajaran sebagai dasar bangunan yang penting untuk
menyampaikan mutu dalam pendidikan. Tim tersebut dibentuk
agar memiliki sejumlah fungsi penting yang mencakup:
1. Bertanggungjawab pada mutu pembelajaran
2. Bertanggungjawab pada pemanfaatan waktu para guru,
material serta ruang yang dimanfaatkan
3. Menjadi sarana untuk mengawasi, mengevaluasi, dan
meningkatkan mutu

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


Lantip Diat Prasojo - 135

4. Bertindak sebagai penyalur informasi kepada pihak


manajemen tentang perubahan-perubahan yang diperlukan
dalam proses peningkatan mutu.

Sebuah sistem mutu terdaftar jaminan memperkuat


perusahaan dalam persaingan global. Tapi tidak dengan
sendirinya cukup untuk sukses jangka panjang. Kreativitas dan
inovasi dapat dilumpuhkan melalui standar dan pendaftaran.
Standar perlu disesuaikan dengan perubahan praktek dan
kemajuan teknologi, karena mereka biasanya terjadi di negara-
negara terkemuka. Selain itu, akses gratis ke pasar luar negeri
perlu utama dipertahankan dengan semakin ketatnya
persaingan global. Kualitas peran khusus manusia pengelolaan
dapat berakhir harus bermain harus diakui. Pesaing yang sukses
di pasar global membuktikan pentingnya manajemen mutu
berorientasi global yang terintegrasi dengan baik di perusahaan.
Perusahaan memenangkan penghargaan nasional Quality
membuktikan keuntungan dari strategi yang komprehensif
tersebut. Penghargaan memiliki dampak positif pada
manajemen kualitas global karena mereka mengidentifikasi dan
mempublikasikan strategi suara dan rencana aksi di seluruh
dunia. Memenangkan penghargaan seperti itu sendiri tidak
menjamin kesuksesan global. Pemerintah dan asosiasi memiliki
peran penting untuk bermain dalam manajemen kualitas global.
Kualitas yang kuat dan jaminan mutu terletak pada
orang dan pendidikan di semua negara dan komunitas di
seluruh dunia yang beradab. Kualitas kesadaran dan jaminan
kualitas harus dan dapat memberikan lebih awal dalam
mendidik kaum muda. Banyak negara. telah mengakui
kebutuhan ini dan telah mengambil tindakan untuk menutup
kesenjangan kualitas dan bahkan dalam membangun sistem
136
jaminan mutu di sekolah. Kepemimpinan harus berasal dari
berbagai sumber: perusahaan multinasional, pemerintah,
asosiasi, dan pendidikan.

MANAJEMEN MUTU DAN PERSAINGAN GLOBAL


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008). Model-model sistem manajemen mutu, dowload Juni
2008: http://www.google/model sistem manajemen
mutu.html

Anonim. (2008). Standard singaporequality award, download Juni


2008:
http://www.spring.gov.sg/Content/WebPage.aspx?i
d=0e082fc7-f1cf-464f-9857-3e692dfe69be

Anonim. (2008). Malcom baldrige award, download Juni 2008:


(http://www.msn.com/Malcom Baldrige Award.html)

Carlo, N., Rita, E., Mohammed,A.H., dan Majid, M.Z.Abd. (2006).


Budaya kualitas (mutu) dalam perusahaan jasa
konstruksi. Makalah pada ICCI 2006 pada tanggal 21-
24 Juni 2006.

Curtis, Keller, and Over. (1992). Process modeling communication of


the ACM.
138
Deming.W.E. (1986).Out of the crisis. Cambridge: Massachusetts
Institute of Technology.

Fieldman, C.G. (1998). The practical guide to business process


reengineering usin IDEF0. New York: Dorset House
Publishing.

Goetsch,D.L. and Davis,S.B. (1994). Introduction to total quality,


quality prodctivity, competitiveness. Englewood: Prentice
Hill International Inc. 121-138.

Husaini, U. (2004). Manajemen pendidikan.Yogyakarta. Program


Pascasarjana UNY.

Juran, J. M., and Gyrna,F.M.Jr. (1993). Quality planning and analisys.


New York: McGraw-Hill.

Kunda, G. (1992). Engineering culture.philadelphia: Temple University


Press.

Maninowski, B. (1983). Dinamik bagi perubahan budaya. Kuala


Lumpur: Dew

Rita, E. (2003). Pembangunan budaya kualiti dalam firma binaan di


Indonesia. Tesis Ph.D. Universiti Teknologi Malaysia.
Johor Bahru.

Saraph and Sabastian.(1993). Development quality culture.in berry,G.


leadership and the development of quality culture in school.
International Journal of Education of Management. 11-
2. 52-64.

DAFTAR PUSTAKA
Lantip Diat Prasojo - 139

Sallis, E. (2006). Total quality management in Education (Terjemahan


Ahmad Ali Riyadi, dkk). Yogyakarta.IRCiSoD.

Van Meaanen, J. and Kunda, G. (1989). Real Felling: Emotioanal


Expression and Organisational Culture. In
Staw.Research in Organisational Behaviour.Vol. 11.
Greenwich: JAI Press.

Willborn and Cheng, T.C.Edwin. (1994). Global management of quality


assurance systems.Singapore. McGraw Hill, Inc. International
Editions.
140

DAFTAR PUSTAKA
PROFIL PENULIS
Dr. Lantip Diat Prasojo. Lahir di
Magetan, 25 April 1974. Saat ini tercatat
sebagai dosen tetap di Prodi Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
dan Pascasarjana UNY. Penulis
menyelesaikan S1 Teknik Elektro di
UGM, S2 Manajemen Pendidikan di UNY
(memperoleh gelar Magister Pendidikan
dalam waktu 19 bulan dengan predikat
Cumlaude) dan S3 Prodi
Administrasi/Manajemen Pendidikan
UPI Bandung (memperoleh gelar Doktor dalam waktu 2 tahun
dengan predikat Cumlaude). Beberapa mata kuliah yang diampu
adalah Manajemen Strategik, TQM, Praktik Manajemen
Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Sistem Informasi Manajemen
(SIM), TIK Manajemen dan Manajemen Perkantoran. Penulis
pernah ditugasi UNY sebagai Ketua Laboratorium Jurusan
Administrasi Pendidikan, Koordinator ISO Pascasarjana UNY,
Manajer LIMUNY Puskom UNY, Sekretaris Eksekutif Rektor UNY,
dan Sekretaris Prodi S2 dan S3 Manajemen Pendidikan
Pascasarjana UNY. Selain itu, penulis juga pernah membantu Dirjen
PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional dalam Proyek
BERMUTU, Fasilitator tingkat nasional untuk diklat kepala sekolah,
Narasumber Nasional di P2TK Dikmen, Tim CPD (Continuous
Professional Development) untuk Kepala Sekolah di seluruh
Indonesia dan sebagai Asesor BAN PT Kemdiknas. Penulis dapat
dihubungi melalui email: lantip1975@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai