Pneumonia DR Djuhdi SpA
Pneumonia DR Djuhdi SpA
Pneumonia DR Djuhdi SpA
@dokteranaksurabaya
Dr. Djuhdi Sp.A @Dr.Yudi Sp.A
WHO Millennium Development
Goals (MDGs)
• 1. Eradicate extreme poverty and hunger*
• 2. Achieve universal primary education*
• 3. Promote gender equality and empower women
• 4. Reduce child mortality
• 5. Improve maternal health
• 6. Combat HIV/AIDS, malaria and other diseases*
• 7. Ensure environmental sustainability
• 8. Develop a global partnership for development*
3
Pneumonia
• Keradangan parenkim paru
• penyakit respiratorik ditandai batuk, sesak,
demam, ronki basah halus, dan infiltrat pada
foto polos dada
• istilah lain :
– pneumonitis (non-infeksi); pneumonia
(infeksi)
– alveolitis (Eropa)
FAKTOR RESIKO TERJADINYA PNEUMONIA
Malnutrisi
ASI tidak adekuat
Imunisasi tidak Defisiensi vitamin A, Zn
adekuat
Terpapar
Gangguan • Kontaminasi perinatal
fungsi imun • Polusi udara
Tingginya prevalensi
• Asap rokok
bakteri patogen di nasofaring
6
Mutasi Gen
Kisah Nyata Pak Sutopo Purwo
Etiologi
• Mikro organisme (sebagian besar)
• Non infeksius :
– Makanan
– Asam lambung
– Benda asing
– hidrokarbon
Etiologi
• Sulit ditentukan
• Terbaik : kultur langsung jaringan paru
invasif
• Kultur spesimen saluran nafas atas (“sputum”)
tidak akurat
• Tes antigen dan antibodi sensitivitas dan
spesifitas?
• PCR : mahal, penelitian (kecuali covid)
Etiologi pnemonia
13
Manifestasi klinis
16
Gejala Pneumonia
Batuk
Napas cepat dan berat
Mengigil, demam
Nasal Flare
Ada tarikan pada otot dada
yang bersifat khas
Tidak mau menyusu
(dehidrasi , bibir dan kuku kebiruan)
Pada anak yang lebih besar,
kadang disertai muntah, nyeri dada,
nafsu makan menurun
Tanda Klinis “Pneumonia” (WHO)
Napas cepat
• < 2 bulan = > 60 x/mnt
• 2 bln – 11 bln = > 50 x/mnt
• 1 – 5 tahun = > 40 x/mnt
Chest Indrawing
(subcostal retraction)
18
Diagnosis “Clinical Pneumonia” (WHO)
Usia kurang dari 2 bulan
Pneumonia berat chest indrawing berat
Napas cepat
Pneumonia sangat berat Tidak bisa minum
Kejang
Kesadaran menurun
Hipertermi/hipotermi
Napas lambat/tidak teratur
Usia 2 bulan – 5 tahun
Pneumonia Napas cepat
Pneumonia berat Chest indrawing
Pneumonia sangat berat Tidak dapat minum
Kejang
Kesadaran menurun
Malnutrisi
22
Pemeriksaan penunjang
Non invasif
Foto torak AP-lateral
Darah perifer lengkap
Kultur dan pewarnaan gram: sputum/hapusan tenggorok
Kultur darah (spesifik, 10-15 %)
Analisis gas darah
Deteksi cepat antigen dan serologik
Swab Antigen / PCR (saat Pandemi covid)
Invasif
Pungsi pleura
Bronchoalveolar lavage
Biopsi transbronkial
Open lung biopsy 23
Laboratorium
• Pneumonia bakteri leukositosis hingga
>15.000/ul (predominan polimorfonuklir)
• Lekosit >30.000/ul dengan dominasi netrofil
pneumonia streptokokus
• Trombositopenia lebih mengarah kepada
infeksi virus
• Diagnosis definitif : kuman ditemukan dari
darah, cairan pleura atau aspirasi paru
24
Gambaran Radiologis
1. Pneumonia interstitials / alveolar (perubahan
pada interalveolar dan perivaskular)
2. Bercak-bercak infiltrat luas Bronkopneumonia
(inflamasi parenkim & sal. Respiratorik)
3. Pneumonia lobaris
(konsolidasi pada satu lobus)
25
Diagnosis
Diagnosis dengan gambaran klinis dan
radiologis
Sulit membedakan infeksi virus atau
bakteri
Diagnosis etiologi paling mudah diduga
berdasarkan umur
26
Tatalaksana pneumonia
Masalah yang timbul :
• Membutuhkan antibiotika atau tidak ?
• Jika diputuskan memberikan antibiotika,
apakah spektrum luas atau sempit ?
• Pemakaian antibiotika apakah secara oral
atau parenteral?
• Kapan pasien diindikasikan rawat inap
27
Tatalaksana pneumonia
28
Tatalaksana pneumonia
29
Antibiotic consideration for pneumonia
related to age group
34
Tatalaksana pneumonia
35
Tata Laksana Suportif
• Oksigenasi
– Nasal Kanul 2-4 L/menit
• IVFD: Cairan Rumatan
– Sesuai umur
– Koreksi Suhu (12% tiap naik 10C)
– Puasa tidak boleh terlalu lama
• Nutrisi enteral harus segera dimulai
– Susu atau makanan cair via NGT / drip
36
• Nebulisasi
– Bukan tata laksana rutin
– B2 agonis memperbaiki klirens mukosiliar
– Mempermudah evakuasi lendir
– Hati-hati dengan pengisapan lendir
• Antitusif sebaiknya tidak diberikan
• Fisioterapi dada
Pneumonia aspirasi
37
Komplikasi
• Efusi Pleura (empyema) evakuasi pus
• Piopneumotoraks WSD
• Pneumotoraks WSD
• Pneumomediastinum mediastinostomi
38
Pencegahan pneumonia
Control and Prevention of Pneumonia in
Children
• Case-management
• Improved nutrition
• Safer environment
• Immunizations
– Measles vaccine
– Hib vaccine
– Pneumococcal conjugate vaccine
– Influenza vaccine
Disease Control Priorities in Developing Countries, 2nd Ed.
– Pertussis vaccine http://www.dcp2.org/pubs/DCP
Pencegahan pneumonia dengan vaksinasi
41
Pencegahan pneumonia dengan vaksinasi
42
43